[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 11 tahun dengan keluhan utama kejang yang dirujuk ke rumah sakit setelah mengalami lima episode kejang.
2. Riwayat penyakit menunjukkan riwayat kejang sejak bayi yang sering terjadi setiap bulan tanpa pengobatan. Status gizi anak tersebut kurang.
3. Pemeriksaan menemukan fungsi
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 11 tahun dengan keluhan utama kejang yang dirujuk ke rumah sakit setelah mengalami lima episode kejang.
2. Riwayat penyakit menunjukkan riwayat kejang sejak bayi yang sering terjadi setiap bulan tanpa pengobatan. Status gizi anak tersebut kurang.
3. Pemeriksaan menemukan fungsi
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
This document provides guidelines for cardiopulmonary resuscitation (CPR) and emergency cardiovascular care that are current until October 2020. After this date, an updated document should be requested from the listed organization. It also contains information on diagnosing and treating tachycardia, including appropriate doses of medications like adenosine and cardioversion procedures. Recommendations are provided for evaluating and managing stable or unstable rhythms based on factors like heart rate, blood pressure, pulse, and mental status.
Presentasi Kasus Kecil : CKD Stage V, Hipertensi Stage 2, DM tipe 2, CHF NYHA 2
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
1) Gangguan psikotik seperti skizofrenia ditandai oleh distorsi pikiran dan persepsi, afek yang tidak wajar, dan defisit kognitif. 2) Gangguan neurotik seperti gangguan kecemasan obsesif kompulsif ditandai oleh kecemasan yang berlebihan yang menyebabkan perilaku repetitif seperti mengecek berulang-ulang. 3) Perbedaan utama antara gangguan psikotik dan neurotik adalah gangguan psikot
Resusitasi cairan dan elektrolit membahas tentang resusitasi cairan pada pasien perdarahan akut dan dehidrasi, termasuk pilihan cairan, algoritme resusitasi, dan penilaian status volume darah."
Abses hati dapat disebabkan oleh amebiasis atau infeksi bakteri. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan demam. Pemeriksaan menunjukkan hepatomegalia dan nyeri tekan hati. Diagnosis didasarkan pada kriteria tertentu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan tambahan. Pengobatan meliputi antibiotik dan drainase abses.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis dalam mengevaluasi penurunan kesadaran pasien. Beberapa hal penting yang perlu diperiksa meliputi riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi, derajat penurunan kesadaran, dan hasil pemeriksaan fisik seperti tanda vital dan neurologis untuk menentukan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran.
1. Station ini bertujuan menilai kemampuan dokter dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis termasuk tonometri, dan menegakkan diagnosis pada pasien glaukoma.
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas empat kasus pasien dengan cedera kepala yang dirawat di rumah sakit, termasuk gejala, hasil pemeriksaan, diagnosa, dan tindakan yang dilakukan. Dokumen ini juga memberikan panduan mengenai tingkat keparahan cedera kepala, manajemen terkini, indikasi pemeriksaan CT Scan dan rawat inap, serta pesanan untuk pasien rawat jalan.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Dokumen tersebut membahas tentang Terapi Fokus Keluarga (TFK) untuk menangani Gangguan Afektif Bipolar (GAB) pada pasien. TFK merupakan pendekatan terapi intervensi psikososial yang melibatkan pasien, keluarga, dan klinisi untuk menangani faktor-faktor biopsikososial penyebab GAB. TFK terdiri dari beberapa tahapan seperti psikoedukasi, pelatihan komunikasi, dan penyelesaian masalah
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
This document provides guidelines for cardiopulmonary resuscitation (CPR) and emergency cardiovascular care that are current until October 2020. After this date, an updated document should be requested from the listed organization. It also contains information on diagnosing and treating tachycardia, including appropriate doses of medications like adenosine and cardioversion procedures. Recommendations are provided for evaluating and managing stable or unstable rhythms based on factors like heart rate, blood pressure, pulse, and mental status.
Presentasi Kasus Kecil : CKD Stage V, Hipertensi Stage 2, DM tipe 2, CHF NYHA 2
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
1) Gangguan psikotik seperti skizofrenia ditandai oleh distorsi pikiran dan persepsi, afek yang tidak wajar, dan defisit kognitif. 2) Gangguan neurotik seperti gangguan kecemasan obsesif kompulsif ditandai oleh kecemasan yang berlebihan yang menyebabkan perilaku repetitif seperti mengecek berulang-ulang. 3) Perbedaan utama antara gangguan psikotik dan neurotik adalah gangguan psikot
Resusitasi cairan dan elektrolit membahas tentang resusitasi cairan pada pasien perdarahan akut dan dehidrasi, termasuk pilihan cairan, algoritme resusitasi, dan penilaian status volume darah."
Abses hati dapat disebabkan oleh amebiasis atau infeksi bakteri. Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas dan demam. Pemeriksaan menunjukkan hepatomegalia dan nyeri tekan hati. Diagnosis didasarkan pada kriteria tertentu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan tambahan. Pengobatan meliputi antibiotik dan drainase abses.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
1. Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan keluhan lenting-lenting di seluruh tubuh sejak 1 hari. 2. Status general baik dengan status dermatologi menunjukkan lesi berupa makula, vesikel dan krusta di seluruh tubuh. 3. Diagnosis kerja varicella didukung anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis dalam mengevaluasi penurunan kesadaran pasien. Beberapa hal penting yang perlu diperiksa meliputi riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi, derajat penurunan kesadaran, dan hasil pemeriksaan fisik seperti tanda vital dan neurologis untuk menentukan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran.
1. Station ini bertujuan menilai kemampuan dokter dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis termasuk tonometri, dan menegakkan diagnosis pada pasien glaukoma.
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas empat kasus pasien dengan cedera kepala yang dirawat di rumah sakit, termasuk gejala, hasil pemeriksaan, diagnosa, dan tindakan yang dilakukan. Dokumen ini juga memberikan panduan mengenai tingkat keparahan cedera kepala, manajemen terkini, indikasi pemeriksaan CT Scan dan rawat inap, serta pesanan untuk pasien rawat jalan.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Dokumen tersebut membahas tentang Terapi Fokus Keluarga (TFK) untuk menangani Gangguan Afektif Bipolar (GAB) pada pasien. TFK merupakan pendekatan terapi intervensi psikososial yang melibatkan pasien, keluarga, dan klinisi untuk menangani faktor-faktor biopsikososial penyebab GAB. TFK terdiri dari beberapa tahapan seperti psikoedukasi, pelatihan komunikasi, dan penyelesaian masalah
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
1) The document describes two clinical cases where quetiapine was used. Case 1 involved a 56-year-old man with severe depression without psychosis, who showed improved motivation and functioning after starting quetiapine along with other medications.
2) Case 2 involved a 33-year-old woman with traits of borderline personality disorder and adjustment issues. She took her husband's quetiapine on occasion when feeling emotionally unstable and found it helped reduce her symptoms.
3) The document discusses how quetiapine's action on dopamine, serotonin, norepinephrine, glutamate and GABA systems may help explain its efficacy as an antidepressant when added to other antidepressants for conditions like major
Dokumen tersebut membahas gangguan mood dan gangguan bipolar. Gangguan mood meliputi berbagai gangguan psikiatrik yang terkait dengan kelainan mood seperti depresi dan mania. Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan mood secara episodik antara mania atau hipomania dengan depresi. Dokumen ini juga membahas epidemiologi, etiologi, klasifikasi, dan kriteria diagnostik gangguan bipolar.
The document outlines the 9 anxiety disorders classified in the DSM-5: separation anxiety disorder, selective mutism, specific phobia, social anxiety disorder, panic disorder, agoraphobia, generalized anxiety disorder, substance/medication-induced anxiety disorder, and anxiety disorder due to another medical condition. Each disorder is defined based on DSM-5 criteria, including common causes, symptoms, and treatments. The document aims to guide mental health practitioners in properly diagnosing anxiety disorders using the standardized DSM-5 definitions and classifications.
Buku petunjuk media KIE membahas topik kesehatan reproduksi, narkoba, gaya hidup dan pornografi, serta HIV dan AIDS. Isinya mencakup penjelasan anatomi dan perkembangan remaja, bahaya narkoba dan pornografi, serta penjelasan tentang HIV dan proses perkembangannya menjadi AIDS."
1. Kebijakan yang dilakukan Pemda dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jiwa yang bersifat promotif :
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan manusia melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya Promotif primer adalah dengan berorientasi pada kelompok masyarakat yang belum mengalami masalah maupun gangguan jiwa.
Lembaga yang menjadi target utama dalam meningkatkan Kesehatan jiwa yang yaitu pada : Keluarga, Lembaga Pendidikan, Tempat Kerja, Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Media Massa, Lembaga Keagaaman dan tempat ibadah; dan Lembaga Pemasyarakatan yang membutuhkan upaya promotif kesehatan jiwa, di antaranya dengan melaksanakan kebijakan operasional kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat dan diharapkan akan mampu dan memandirikan masyarakat melalui edukasi peningkatan ketahanan mental/jiwa terutama dalam Pola Asuh, Life skill dan Pencegahan perilaku berisiko/Napza/Perilaku Bunuh diri.
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif diantaranya :
a) Advokasi, sosialisasi dan promosi kesehatan jiwa (psikoedukasi);
b) Penyediaan materi dan media KIE;
c) Pemberdayaan masyarakat dalam Kesehatan jiwa melalui pelatihan kader;
d) Membuat inovasi dan terobosan baru dalam mensosialisasikan dan mendekatkan akses layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yaitu dengan membuat Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa ;
e) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, pemerhati masalah kesehatan jiwa, dan lain- lain.
Dalam kerangka regulasi, untuk meningkatkan peran serta Pemerintah daerah dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat, maka Pemerintah Daerah Maluku dengan menerbitkan kebijakan terkait yaitu :
1. SK Gubernur Maluku Nomor 182 Tahun 2022 tentang TIM PENGARAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM) Provinsi Maluku yang bertugas merumuskan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan multi disiplin dan peran serta masyarakat, guna meningkatkan kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang optimal di wilayahnya.
2. SK Gubernur Maluku Nomor 183 Tahun 2022 tentang TIM DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL (DKPJS) PROVINSI MALUKU yang bertugas untuk : Melakukan Psychological First Aid (PFA) dan follow up PFA pada anggota masyarakat/komunitas yang membutuhkan pada saat terjadi Kedaruratan (permasalahan kesehatan masyarakat, bencana alam, konflik sosial, permasalahan hukum dan lainnya), Membentuk jejaring dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dengan lintas sektor terkait, Melakukan edukasi, pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun bencana lainnya dan Melakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk masyarakat, kelompok khusus yang membutuhkan melalui la
1. Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di Puskesmas melalui strategi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan rehabilitasi.
2. Pelayanan dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup usia lanjut dengan menjaga kemandirian secara fisik dan mental serta mendukung peran sosial mereka.
3. Indikator keberhasilan program antara lain peningkatan juml
Dokumen tersebut membahas peran psikolog di rumah sakit jiwa, meliputi pelayanan kepada berbagai pasien, proses anamnesis dan diagnosis, intervensi psikologis seperti konseling dan psikoterapi, hasil pemeriksaan psikologis, serta rujukan ke ahli lain jika diperlukan.
Mengenal Lebih Dalam Masalah dan Gangguan JiwaLautan Jiwa
PowerPoint oleh dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, psikiater di RS Marzoeki Mahdi, Bogor. Dipresentasikan di Seminar Awam Kesehatan Jiwa “Lebih Dalam tentang Macam dan Gejala Gangguan Jiwa” yang diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Jiwa pada tanggal 23 Januari 2017 di Cianjur, Jawa Barat.
Apakah gangguan/masalah kejiwaan itu? Apa sajakah jenis-jenis gangguan/masalah kejiwaan itu? PowerPoint ini menjelaskan hal-hal tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami. Ini adalah dokumen yang sangat lengkap, yang memperkenalkan definisi, cara menguji apakah seseorang mengalami gangguan/masalah kejiwaan atau tidak, serta penjelasan secara agak detail tentang jenis-jenis gangguan/masalah kejiwaan yang sering ditemui di masyarakat.
Dokumen ini tidak berada dalam domain publik, oleh karena itu harap cantumkan nama penulisnya, dan silakan minta izin kepada penulisnya tersebut jika ingin mereproduksi presentasi ini. Silakan kontak penulisnya melalui Facebook di https://www.facebook.com/lahargo.kembaren .
Orientasi ini membahas pentingnya menjaga kesehatan mental bagi CPNS di Kabupaten Luwu Timur tahun 2013, dengan menjelaskan pengertian kesehatan mental, faktor yang mempengaruhinya, gejala gangguan mental, hubungannya dengan kesehatan fisik, serta cara merawat kesehatan mental melalui ibadah, berbakti kepada orang tua, ikhlas beramal, dan percaya diri.
Mata ajarn ini membahas konsep kehilangan dan berduka serta tahapan menjelang ajal. Topik utama mencakup definisi kehilangan dan berbagai jenisnya, dampak berduka pada berbagai kelompok umur, serta pendekatan keperawatan dalam merawat pasien menjelang ajal dan keluarganya.
Dokumen tersebut merupakan laporan assessment psikiatri yang meliputi identitas pasien, keluhan utama, riwayat medis, pemeriksaan fisik dan psikiatri, serta diagnosis dan rencana penatalaksanaan.
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptxRiswandaYarYara
Berdasarkan dokumen tersebut, pasien perempuan berusia 41 tahun datang dengan keluhan gelisah yang dialami selama 2 bulan. Pasien mengalami gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan gejala lain seperti mondar-mandir, bingung saat diajak bicara, tidak bisa tidur yang mengarah pada diagnosis skizofrenia.
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (2012) menetapkan bahwa dokter spesialis psikiatri harus memiliki kompetensi kedua untuk mampu melakukan diagnosis dan pengelolaan gangguan jiwa serta kesehatan mental lainnya.
Wawancara psikiatri bertujuan untuk mengumpulkan informasi diagnosa pasien, perjalanan penyakit, dan merencanakan terapi. Wawancara merupakan bagian penting dalam membangun hubungan antara dokter dan pasien. Tahapannya meliputi pendahuluan, inti wawancara, dan penutup dengan menggunakan pertanyaan terbuka, mendengarkan, memberikan respon, dan menyimpulkan. Observasi gejala nonverbal dan sikap pasien juga pent
Upaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primerAzimatul Karimah
This document discusses community mental health services in primary care settings in Indonesia. It covers several topics:
1. The current state of community mental health services, which remain hospital-focused with few community-based services.
2. Efforts to promote mental health at primary care levels through screening, counseling, suicide prevention programs, and stress management centers.
3. Examples of community mental health programs provided by a community mental health center in Surabaya, including psychosocial rehabilitation, vocational training, residential housing, and clubhouse programs.
4. Strategies to empower consumers and improve public perceptions of those with mental health issues at the community level.
This document provides information on psychosocial rehabilitation (PSR) programs and interventions. It discusses:
1. The objectives of PSR workshops which are to learn basic PSR principles, understand various psychosocial programs, develop PSR skills, and develop strategies to implement PSR.
2. Stages in the rehabilitation model for chronic mental disorders including pathology, impairment, disability, and handicap.
3. Key concepts of PSR including hope, pragmatism, skills training, integration of treatment and rehabilitation, continuity of care, and community integration.
4. Common PSR interventions and programs including social skills training, family psychoeducation, vocational models, hospital-based programs, and community-
How to manage emotional stability for long life brain healthyAzimatul Karimah
Emotional stability is important for long-term brain health and longevity. It involves maintaining calmness of mind without intense emotional reactions to changes. People who are emotionally unstable tend to be impulsive, have low frustration tolerance, get angry quickly, and have difficulty waiting. Both positive and negative emotions are processed in different areas of the prefrontal cortex and amygdala. To improve emotional stability, one can practice stress management techniques like breathing exercises, meditation, muscle relaxation and spending time with others. Happiness is partly genetic but also influenced by attitude and life circumstances, and being happier leads to better cognition and problem solving.
Dokumen tersebut membahas rehabilitasi psikososial untuk pasien skizofrenia, meliputi tujuan pemberian rehabilitasi untuk membantu pasien mengembangkan keterampilan sosial dan memulihkan fungsi mereka di masyarakat, area rehabilitasi yang meliputi aspek psikiatri, sosial, pekerjaan, dan komunitas, serta strategi rehabilitasi pada tingkat individu dan sistem pelayanan kesehatan.
Pikun bukan hal yang lumrah pada lansia. Harus dicari penyebabnya karena ada yang dapat disembuhkan jika dikelola sejak dini dengan gaya hidup seimbang seperti olahraga teratur, diet seimbang, menghindari stres, dan terus menggunakan otak. Ini dapat mencegah terjadinya pikun pada usia lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang single parent dan tantangan yang dihadapi, termasuk definisi single parent, peningkatan jumlah single parent sejak 1970-an, penyebab perceraian dan efeknya, masalah yang dihadapi single parent dan anak, serta tips untuk menjadi single parent yang sukses.
Cannabis use is common among those with bipolar disorder. Rates of cannabis abuse are higher among those with bipolar disorder compared to the general population. Cannabis use is associated with increased risk of manic symptoms and can worsen the course of bipolar disorder through increased relapses and hospitalizations. Effective management of comorbid cannabis use and bipolar disorder requires screening, assessment, psychoeducation, and integrated treatment targeting both conditions.
This document provides guidance on how to give an effective presentation. It outlines key steps like understanding the audience, simplifying the message, practicing the presentation, and timing each section. Visual aids should complement the spoken content. The presenter should establish context, state the main points clearly, and conclude by recapping the key messages. Questions from the audience should be acknowledged respectfully and answered clearly while keeping the focus on the central topic. Preparing for different scenarios like technical difficulties or challenging questions helps ensure a smooth presentation.
This document discusses various psychological approaches for managing chronic pain, including cognitive behavioral therapy (CBT), relaxation techniques, biofeedback, hypnosis, and motivational interviewing. It notes that CBT is the most common approach and aims to change maladaptive thoughts and behaviors. Relaxation methods like meditation, guided imagery, and biofeedback teach patients to control physiological processes linked to pain. The evidence for different approaches is reviewed, with hypnosis found most useful for acute rather than chronic pain. A conclusion drawn is that multidisciplinary programs combining several treatment components from a collaborative team are most effective for improving chronic pain outcomes.
Glutamate is the major excitatory neurotransmitter in the mammalian central nervous system. Disturbances in glutamate transmission and NMDA receptor hypofunction are associated with schizophrenia. The NMDA receptor hypofunction hypothesis proposes that reduced NMDA receptor activity leads to increased mesolimbic dopamine activity causing positive symptoms and reduced mesocortical dopamine causing negative and cognitive symptoms. Several clinical studies have explored using NMDA agonists and drugs targeting downstream glutamate release as adjunctive treatments for schizophrenia with some success in improving symptoms. Ongoing research continues to develop new glutamatergic drugs for treating schizophrenia.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Gangguan Jiwa
menurut PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa ) III
1. Ada gejala Klinis yang bermakna, berupa :
- Pola perilaku
- Pola Psikologis
2. Gejala tersebut menimbulkan penderitaan
(distress)
3. Gejala tersebut menimbulkan “disabilitas/
ketidakmampuan”
dr. Uci
3. Mitos yang beredar di
masyarakat...
Diguna-guna
Kurang bersyukur
Kutukan
dr. Uci
4. Kendala dalam pelaksanaan
upaya kesehatan jiwa masyarakat
Tingkat pengetahuan yang kurang
- Unsur budaya (santet, pura-pura sakit)
- Unsur spiritual (kurang bersyukur, kurang bertakwa)
= pendapat tenaga kesehatan
= pendapat masyarakat awam
dr. Uci
Data kec. Mayangan, Jombang, 2012
5. Penyebab Gangguan Jiwa
Faktor Sosial:
-Budaya
-Ekonomi
-Agama/Spiritual
-Pendidikan
-dll
Faktor Psikologis:
-Pola Asuh
-Trauma masa lalu
-Kepribadian
Faktor Biologis
-Genetik
-Penyakit otak
-Cedera kepala
-Penyakit fisik
yang lain
-Obat-obatan
-dll
dr. Uci
7. Identitas
06/05/2016 -uci-
- Tgl. ................. Jam .........
- Nama
- Umur/Tgl. Lahir
- Kelamin : L/P
- Alamat
- Suku/Bangsa
- Agama
- Status
- Pekerjaan
- Pendidikan
- MRS tanggal
8. • Mengapa pasien datang ke RS atau mengapa dibawa
ke RS oleh siapa saja?
• Singkat dan jelas
• Psikotik, keluhan utama dari yang mengantar.
06/05/2016 -uci-
Keluhan Utama
9. Autoanamnesis
AUTO-ANAMNESIS: tentang riwayat penyakit sekarang
Strategi:
• Observasi : Penampilan, Kesadaran, Perilaku dan
psikomotor
• Konversasi : Atensi & Konsentrasi, Pembicaraan &
Pemikiran, Orientasi, Memori, Emosi
• Eksplorasi : Afek, Energi, Persepsi, Pikiran, Gejala somatik
yang tak dapat dijelaskan, Konversi, Disosiasi, Serangan
paroksismal, Fungsi eksekutif, Insight, Pertimbangan
HETERO-ANAMNESIS: dari......... hubungannya..................
Mendapatkan data yang tidak dapat diberikan oleh pasien.
Konfirmasi/cross-check data yang didapat dari pasien.
06/05/2016 -uci-
10. Observasi dalam wawancara
(Mayer-Gross, Slater dan Roth)
1. Reaksi umum dan sikap badan
2. Ekspresi muka: kosong, dangkal, tampak sakit, curiga, dll.
3. Mata
4. Bicara (spontan, berbisik, tidak dimengerti, berputar-putar,
melantur, dll )dan Reaksi terhadap apa yang dikatakan atau
diperbuat
5. Reaksi otot: lemah, melawan/negativisme,lidah menjulur, dll.
6. Reaksi emosi yang terlihat disertai komponen fisiologik:
sedih : keluar air mata
marah : muka merah, nafas tersengal-sengal
cemas : berkeringat
1. Tulisan
06/05/2016 -uci-
11. Riwayat
• Riwayat Penyakit Dahulu: Penyakit fisik dan mental yang
cukup berat yang pernah diderita pasien
• Faktor Organik: Penyakit fisik yang diderita pasien
• Riwayat Keturunan: Gangguan jiwa yang diderita oleh
keluarga pasien
Riwayat Kelahiran:
Antenatal: sakit ibu, obat yang diminum, trauma
Natal: kondisi persalinan, tindakan yang dilakukan
Postnatal: kondisi bayi
Riwayat Perkembangan: developmental milestones,
difficult child, kesulitan perkembangan
06/05/2016 -uci-
12. Riwayat(2)
• Faktor Pencetus: Stresor psikososial yang dialami
• Riwayat Pendidikan: sekolah, pendidikan non-formal,
prestasi akademik
• Riwayat Pekerjaan: tempat kerja, alasan pindah
• Riwayat Perkawinan: berapa kali menikah; umur,
pekerjaan, dan sifat dari suami dan anak kandung maupun
anak tiri
• Riwayat Sosial: pergaulan/hubungan antar manusia,
kegiatan di masyarakat, tindakan antisosial/kriminal
06/05/2016 -uci-
13. Premorbid
• Pola perilaku dan pola respon emosional yang ditunjukkan
oleh pasien sejak sebelum mengalami gejala (psikopatologi)
06/05/2016 -uci-
16. 06/05/2016
-uci-
Pemeriksaan Status Mental
Kesan
Umum
Penampilan, kesan fisik secara
keseluruhan, postur, status gizi/
perawakan, sikap badan
Rapi, kumuh, bau, kuku panjang dan
hitam, perawakan piknis/ atletis/
kakeksia, sikap tidak koperatif, gerakan
spontan, wajah lebih tua dll
Kontak Kemampuan menjalin relasi
dengan pemeriksa
Kontak verbal/non verbal ;
Relevan/tidak relevan ; Lancar/tidak
lancar ; Bermusuhan, menggoda,
merendahkan dll
Kesadaran •Kemampuan dalam relasi dan
limitasi (secara kualitatif)
•Atensi, perhatian dan
konsentrasi terhadap
pertanyaan
Kesadaran normal, kesadaran berkabut,
kesadaran berubah, kesadaran
menurun/meningkat
Orientasi Kemampuan mengenali dan
menyesuaikan diri berdasarkan
Waktu/ Tempat/ orang
Terganggu atau tidak
Memori/
daya ingat
Memori jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang
Amnesia, konfabulasi,
17. Mood/afek Mood : suasana perasaan
bbrp hari terakhir
(ditanyakan)
Afek : ekspresi wajah yang
ditampilkan (observasi)
Kesesuaian antara mood dan
afek
Sesuai/tidak sesuai (appropriate)
Meningkat : gembira, elasi, euforia,
ekstasi, marah, irritable
Menurun : sedih, berduka, depresif
Lega, kecewa, tumpul, datar dll
Proses berpikir Bentuk pikiran adanya ide aneh (non realistik);
normalnya realistis ditanya
menjawab sesuai pertanyaan
Autistik (sulit dipahami)
Arus pikiran Linear, sirkumtansial (berbelit dan
berputar), asosiasi longgar, flight of
idea, tangensial, blocking, arus
cepat, arus lambat, perseverasi,
verbigerasi
Isi pikiran Waham, obsesi, ide bizzare, ide
bunuh diri, ide bersalah, preokupasi
dll06/05/2016 -uci-
Pemeriksaan Status Mental
18. Intelegensi sesuai dengan tingkat
pendidikan
Persepsi Kemampuan untuk
menterjemahkan stimulus
yang diterima oleh panca
indera
Halusinasi, ilusi
Depersonalisasi, derealisasi
(perasaan tidak nyaman karena diri
sendiri atau dunia luar berubah dan
menjadi tidak nyata)
Kemauan motivasi pasien dalam
melakukan aktivitas sehari-
hari, berhubungan dengan
perawatan diri, pekerjaan,
pergaulan sosial
Menurun
Meningkat
Ambivalensi
Impulsif
Psikomotor Gerakan yang ditampilkan
selama wawancara yang
berhubungan dengan emosi
maupun pikiran
Kompulsi, gaduh gelisah, stupor
katatonik, negativistik, katalepsi,
katapleksi, stereotipik dll
06/05/2016 -uci-
Pemeriksaan Status Mental
19. Pemeriksaan penunjang
Yang harus dikuasai dokter umum
- Mini Mental State Examination (MMSE)
- Home visit
- Pemeriksaan kognitif (9 Domain Haecker)
06/05/2016 -uci-
26. Diagnosis Multiaksial
Axis 1 : - Gangguan klinis
- Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Axis 2 : - Gangguan kepribadian
- Retardasi Mental
Axis 3 : - Kondisi medik umum
Axis 4 : - Masalah psikososial dan lingkungan
Axis 5 : - penilaian Fungsi secara global (GAF Scale)
06/05/2016 -uci-
31. Penanganan Gangguan Jiwa
Terapi Sosial:
-Support Group
-Terapi kerja
-Terapi spiritual
-dll
Terapi Psikologis:
-Konseling
-Psikoterapi
-Terapi keluarga
-dll
Terapi Biologis
-Obat-obatan
-TEK
32. Terapi Biologi
(Farmakoterapi)
- Mengurangi gejala
- Mengurangi penderitaan
- Sesuai kebutuhan, jenis dan dosis tiap orang berbeda
- Membutuhkan waktu
- Perlu keteraturan berobat
- Peran keluarga sangat penting !!!
dr. Uci
33. TerapiPsikologi
(Psikoterapi)
• Membantu memecahkan masalah
• Memperkuat fungsi mental
• Memperbaiki mekanisme adaptasi terhadap masalah
• Mempertahankan efek sembuh lebih lama tidak
kambuh-kambuhan
• Menciptakan perilaku baru
- Latihan relaksasi
- Latihan pengendalian marah
(anger management)
dr. Uci
34. TerapiSosial(Sosioterapi)
• Lakukan kegiatan yang menyenangkan (hobby)
• Lakukan pendekatan spiritual dengan tokoh agama
• Perkuat dukungan di keluarga
• Mengembalikan fungsi sosialnya (pendidikan, pekerjaan,
Activity Daily Living (ADL), interaksi sosial
dr. Uci