4. Identitas Seksual & Identitas Gender
Identitas Seksual
pola karakter biologi seksual
seseorang
kromosom, genital eksterna,
genital interna, kadar dan
komposisi hormon, sel gonad,
dan ciri seks sekunder
Identitas Gender
adalah sensasi kelaki-lakian
atau kewanitaan seseorang
6. Perkembangan Identitas Seksual Normal
• Embrio di fase awal kehamilan anatomis perempuan
• Berkembang menjadi laki-laki atau perempuan
– Pengaruh hormon androgen janin
– Mulai minggu ke-6 sd akhir bulan ke 3 (minggu ke-12)
– Pengaruh gen perkembangan testis atau ovarium
• Hormon janin mempengaruhi maskulinisasi dan femininisasi
di otak bayi
7. Perkembangan Identitas Gender Normal
(Robert Stoller)
Bayi lahir
dengan
identitas
seksual
yang jelas
2-3tahun
Mengakui
laki-laki
atau
perempuan
Sensasi
maskulin
atau
feminim
Perilaku
maskulin
atau
feminim
9. Gender sosial &
jenis kelamin
biasanya
kongruen
Didapat dari
1. Pengalaman
keluarga, guru, teman
2. Fenomena budaya
Karakteristik fisik dari :
1. Jenis kelamin biologis
2. Stimulus orang tua (label,
ganjaran dan hukuman ortu)
Bila merasa aman
dalam identifikasi
dengan jenis
kelamin
biologisnya
identitas gender
yang stabil
Identitas Gender
10. Gender Role (Peran Gender) normal
Perilaku gender = segala bentuk ucapan dan perilaku yang
menunjukkan dirinya mempunyai status kelaki-lakian atau
keperempuanan (John Money and Anke Ehrhardt)
• Dibentuk dari
1. Pengalaman hidup dan pembelajaran
2. explicit instruction and inculcation,
3. Perubahan spontan
• Identitas Gender ~ peran gender
• Anak perempuan tidak terlalu agresif dan tantrum
• Anak laki-laki agresif verbal dan fisik
11. Orientasi seksual
• istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketertarikan
emosional, romatisme dan seksual terhadap individu dengan
gender tertentu (laki-laki atau perempuan)
• Obyek dorongan seksual seseorang
– Heteroseksual (lawan jenis kelamin)
– Homoseksual (sesama jenis kelamin)
– Biseksual (keduanya)
• Aseksual = Tidak adanya ketertarikan terhadap obyek seksual
12. Homoseksual
• 1973 Homoseksual dikeluarkan dari kriteria diagnosis oleh
American Psychiatric Association
• 1980 dikeluarkan dari the Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM).
• The International Statistical Classification of Diseases and
Related Health Problems -10 (ICD-10) Orientasi seksual itu
sendiri tidak dianggap kelainan (gangguan)
Perubahan terhadap pemahaman bahwa
Homoseksualitas dianggap sebagai varian seksualitas
manusia dan bukan sebuah kondisi patologis
13. Homoseksual
(Pandangan di Indonesia)
• Undang-Undang no 18 tahun
2014 tentang Kesehatan Jiwa
• Homoseksual rentan
mengalami problem
psikologis dan emosional
Orang dengan Masalah
Kejiwaan (ODMK)
Masalah dengan
lingkungan sosial
15. Kelainan Sekunder:
- Faktor psikologis
- Faktor Lingkungan
3/13/2017 15dr.Uci
Transgender (Gender Dysphoria)
• Sebuah dorongan untuk hidup dan
diterima sebagai orang yang
berlawanan jenis kelaminnya.
• Tidak nyaman/merasa tidak tepat
dengan anatomi jenis kelaminnya
• Berharap pengobatan hormonal dan
operasi se-sesuai mungkin dengan jenis
kelamin yang dikehendaki
• Minimal 2 tahun
• Tidak ada kelainan organik
16. Perilaku Antihomoseksual
• Normatif
• Meningkatnya perdebatan mulai ada pergeseran
• Negara barat menerima gay dan lesbian di tempat umum
• Profesi polisi, militer, menteri, pendeta
• Kritikan dan ketidaksetujuan (kognitif dan perasaan)
Homofobia Eksternal
Takut/benci pada orang lain
yang homoseksual
Homofobia Internal
Takut/benci pada diri sendiri
karena menjadi homoseksual
(kritik diri sendiri)
19. Denial
(Penyangkalan)
• Reaksi psikologi yang normal
• Takut atas ketidakpastian di masa yang akan datang
• Penolakan terhadap informasi, fakta maupun realita yang
mengancam dirinya
• “Rasanya diagnosis Dokter salah...”
• “Tidak mungkin anak saya homo, dia kelihatan normal dan
baik-baik saja..”
13/03/2017 19-uci-
20. Menghadapi Fase Denial
Cari informasi sebanyak-banyaknya
Mengenai sakitnya, serta segala sesuatu yang
berhubungan dengan kebutuhan
Belajar menerima keterbatasan
13/03/2017 20-uci-
21. Anger
(marah)
• Marah/kecewa/jengkel pada diri sendiri atau orang-orang
terdekatnya
• Marah pada Tuhan
• “Kenapa saya??” Harusnya orang lain....
• “Saya sudah menjadi orang baik, kenapa punya anak seperti
begini???
13/03/2017 21-uci-
22. Menghadapi Fase Anger
• Perlu menjaga jarak
• Tetap melakukan komunikasi yang efisien tanpa
menyudutkannya (non-judgemental)
• Empati (memahami perasaan)
13/03/2017 22-uci-
23. Bargaining
(tawar-menawar)
• Adanya tawar menawar antara orang tua dengan Tuhan
• Merupakan usaha untuk mendapatkan solusi atas
ketakutannya dalam menghadapi kenyataan.
• “Tolong sembuhkan anak saya, Tuhan. Kalau sembuh saya
berjanji.....”
• “Saya menerima kondisi anak saya ini, tapi...”
13/03/2017 23-uci-
25. • Fase duka cita yang sebenarnya.
• Merupakan tanda bahwa orang tua
berusaha untuk menerima keadaan yang
dialami dengan diawali dengan
kesedihan, ketakutan, penyesalan akan
kondisinya saat ini.
• Kondisi ini natural dan wajar
• “Anak saya memang berbeda..”
• “ Dia tidak sama dengan yang lain..”
• “Saya tidak bisa berharap dia normal..”
Depression
(depresi)
13/03/2017 25-uci-
26. Menghadapi Fase Depresi
• Kembalikan pada Tuhan (spiritual)
• Melepas fantasi “ideal”
• Belajar mencintai
13/03/2017 26-uci-
27. Acceptance
(penerimaan)
• Fase terakhir yang mungkin dialami oleh orang tua dengan
terlebih dahulu melalui fase-fase sebelumnya, tergantung
situasi.
• Tidak bisa diprediksi berapa lama seseorang mencapai fase
ini.
• Tidak terikat dengan penyakitnya dan mampu menilai kondisi
fisik serta emosionalnya secara obyektif.
• “Anak saya sudah memilih keputusannya, dan saya sudah siap
dengan konsekuensinya...”
13/03/2017 27-uci-
29. Caranya
• Belajar beradaptasi dengan situasi (menentukan sikap
terhadap perilaku pasien)
• Atasi masalah segera
• Jaga kesehatan
- cukup istirahat, makan bergizi
- atasi stres (relaksasi, rekreasi, bergaul, hobby dll)
• Pelihara relasi (keluarga, teman, partner bisnis dll)
• Bila tidak mampu, bicarakan dengan dokter
13/03/2017 29-uci-
30. Menghadapi stigma
• Mencari informasi
• Berbaur dengan orang yang bisa menerima pasien
• Berhati-hati dalam berkata-kata
• Beritahukan pada orang lain sesuai batas yang bisa diterima
lingkungan
• Bila ada stigma pada keluarga/teman, cari orang lain yang bisa
mendukung
13/03/2017 30-uci-
31. Ringkasan
• Perkembangan seksual seseorang dipengaruhi faktor
biologis, pengasuhan serta faktor lingkungan yang lain
• Tiap orang akan melewati fase penyesuaian terhadap
masalah, tergantung kematangan pribadi dan dukungan
lingkungan sekitar
• Keluarga dan lingkungan terdekat perlu dukungan
kelompok agar dapat saling menguatkan