Gangguan jiwa adalah gangguan yang memengaruhi suasana hati, pola pikir, dan ...teguh903918
Gangguan jiwa adalah gangguan yang memengaruhi suasana hati, pola pikir, dan perilaku seseorang secara umum. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan masalah dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau masalah keluarga. Gangguan jiwa adalah kondisi yang perlu mendapatkan penanganan dengan segera
1. Psikopat adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak peduli terhadap orang lain. 2. Psikopat sadar akan tindakannya namun tidak merasa bersalah. 3. Penanganan psikopat membutuhkan pendekatan komprehensif melalui terapi, obat, dan dukungan sosial meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Gangguan jiwa adalah gangguan yang memengaruhi suasana hati, pola pikir, dan ...teguh903918
Gangguan jiwa adalah gangguan yang memengaruhi suasana hati, pola pikir, dan perilaku seseorang secara umum. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan masalah dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau masalah keluarga. Gangguan jiwa adalah kondisi yang perlu mendapatkan penanganan dengan segera
1. Psikopat adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak peduli terhadap orang lain. 2. Psikopat sadar akan tindakannya namun tidak merasa bersalah. 3. Penanganan psikopat membutuhkan pendekatan komprehensif melalui terapi, obat, dan dukungan sosial meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang depresi, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, biokimia, psikososial, gejala-gejalanya, kriteria diagnosis, dan penanganannya melalui terapi obat dan intervensi keperawatan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang depresi, faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi seperti faktor predisposisi dan presipitasi, gejala, kriteria, pengobatan, dan pengkajian kasus depresi pada pasien bernama Tn. A."
Buku petunjuk media KIE membahas topik kesehatan reproduksi, narkoba, gaya hidup dan pornografi, serta HIV dan AIDS. Isinya mencakup penjelasan anatomi dan perkembangan remaja, bahaya narkoba dan pornografi, serta penjelasan tentang HIV dan proses perkembangannya menjadi AIDS."
Dokumen tersebut membahas peran psikolog di rumah sakit jiwa, meliputi pelayanan kepada berbagai pasien, proses anamnesis dan diagnosis, intervensi psikologis seperti konseling dan psikoterapi, hasil pemeriksaan psikologis, serta rujukan ke ahli lain jika diperlukan.
Dokumen ini berisi data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas, di mana jumlah terbanyak pasien belum diobati berada di Puskesmas Tamanjaya dan Surade.
Dokumen ini memberikan data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas berbeda, dengan jumlah terbanyak belum diobati di Tamanjaya dan Surade.
Dokumen ini memberikan data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas berbeda, dengan jumlah terbanyak belum diobati di Tamanjaya dan Surade.
Dokumen ini memberikan data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas berbeda, dengan jumlah terbanyak belum diobati di Tamanjaya dan Surade.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang depresi, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, biokimia, psikososial, gejala-gejalanya, kriteria diagnosis, dan penanganannya melalui terapi obat dan intervensi keperawatan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang depresi, faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi seperti faktor predisposisi dan presipitasi, gejala, kriteria, pengobatan, dan pengkajian kasus depresi pada pasien bernama Tn. A."
Buku petunjuk media KIE membahas topik kesehatan reproduksi, narkoba, gaya hidup dan pornografi, serta HIV dan AIDS. Isinya mencakup penjelasan anatomi dan perkembangan remaja, bahaya narkoba dan pornografi, serta penjelasan tentang HIV dan proses perkembangannya menjadi AIDS."
Dokumen tersebut membahas peran psikolog di rumah sakit jiwa, meliputi pelayanan kepada berbagai pasien, proses anamnesis dan diagnosis, intervensi psikologis seperti konseling dan psikoterapi, hasil pemeriksaan psikologis, serta rujukan ke ahli lain jika diperlukan.
Dokumen ini berisi data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas, di mana jumlah terbanyak pasien belum diobati berada di Puskesmas Tamanjaya dan Surade.
Dokumen ini memberikan data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas berbeda, dengan jumlah terbanyak belum diobati di Tamanjaya dan Surade.
Dokumen ini memberikan data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas berbeda, dengan jumlah terbanyak belum diobati di Tamanjaya dan Surade.
Dokumen ini memberikan data pasien dengan gangguan jiwa di Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Data menunjukkan jumlah pasien yang sudah mendapat pengobatan dan belum di lima puskesmas berbeda, dengan jumlah terbanyak belum diobati di Tamanjaya dan Surade.
Similar to RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf (20)
2. GANGGUAN PSIKOTIK VS NEUROTIK
Psikotik Neurotik
Definisi Mengganggu kondisi mental apapun yang merusak pikiran,
persepsi dan penilaian yang tidak disebabkan o/ perubahan sistem
saraf
Ketidakseimbangan mental yang menyebabkan
penderitaan yang disebabkan o/ perubahan sistem saraf.
Secara umum tidak mengganggu fungsi normal sehari-
hari, melainkan menciptakan gejala depresi, kecemasan
atau stress yang sangat umum
Gejala Klinis Delusi, halusinasi, mengganggu fungsi kerja, kelaurga, sosial
Mengalami kesehatan fisik yang lebih buruk
Psikologik dan somatik, depresi, cemas, stress
Jarang / tidak membahayakan diri / orang lain
Orientasi Disorientasi waktu, orang dan tempat Jarang mengalami disorientasi
Perawatan RS Memerlukan perawatan di RS
Sulit dicapai kesembuhan seperti semula dan permanen
Tidak perlu perawatan RS
Dapat sembuh seperti keadaan semula dan permanen
Personality Tilikan buruk Tilikan baik
Terapi Anti psikotik Anti-depresan, anti-anxietas, neuroleptika, anti insomnia,
anti-panic
Klasifikasi Organik:
✓ Delirium,
✓ epilepsi,
✓ demensia
Non-organik:
✓ Skizofrenia,
✓ gg. Waham,
✓ gg. mood
✓ gg. Cemas
✓ gg. Somatoform
✓ gg. Psikoseksual
✓ gg. kepribadian
3. SIMPTOMATOLOGI
“Ilmu yang mempelajari tentang gejala”
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
GAMBARAN UMUM
1. Penampilan → kesan fisik
a. Sesuai usia / tidak
b. Pakaian → kebersihan dan kerapihan
c. Ciri khas → tato, tanda lahir, bekas
luka
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
a. Tingkah Laku → hipo / hiper /
normoaktif
b. Sikap → Apatis, curiga, Aktif, Pasif,
fleksibilitas serea.
3. Sikap terhadap pemeriksa →
Kooperatif / tidak
MOOD & AFEK
1. Mood → emosi meresap yg
disampaikan pasien
2. Afek → respon emosional yang tampak
a. Kuali → hipo / hiper / euthyme,
disforik
b. Kuanti → terbatas, tumpul, datar,
labil
c. Keserasian → serasi / tidak
PEMBICARAAN
1. Kualitas
a. Volume → normal / berbisik
b. Kefasihan → fasih / tidak
c. Cepat / Lambat
2. Kuantitas → cukup / logorrhea / alogia
/ distartia
GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
➢ Persepsi sensorik yang objek (-), terjadi saat sadar, dapat
ditangkap panca indra, terjadi berulang
2. Ilusi
➢ Objek (+) tapi persepsinya salah / mispersepsi, terjadi secara
tidak sadar
GANGGUAN PROSES FIKIR
1. Bentuk Pikir → realistik / non realistik
2. Arus Pikir →
a. Koherens → logis
b. Inkoherens → tidak logis
c. Flight of idea → ide meloncat-loncat
d. Asosiasi Longgar → gagasan tidak berhubungan dari 1 objek
ke objek lain
e. Blocking → tiba-tiba terputus dalam waktu lama dan tidak
dilanjutkan
f. Sirkumstatial → muter-muter
3. Isi Pikir (waham) → u/ dx. Skizo
➢ Egosentris, non logis, non realistis, tidak bisa dipatahkan,
tidak sesuai adat budaya dan agama
SENSORIUM DAN KOGNITIF
1. Kesadaran Sensorium → Cm, Somnolen, Stupor, Koma
2. Kesadaran Psikiatri → Jernih, berkabut, Delirium
3. Orientasi → Personal, Tempat, Waktu, Situasi / disorientasi
4. Daya Ingat → Baik / Buruk
a. Segera → sebut 3 kata, lalu di ulangi
b. Jangka Pendek → tadi makan apa ?
c. Jangka Sedang → akhir-akhir ini lagi senang ngapain?
d. Jangka Panjang → masa-masa kecil dulu sukanya ngapain?
5. Konsentrasi / Perhatian
a. Lulus SD → 100 – 7 dst (5x)
b. Tidak lulus SD → eja kata “DUNIA” dari huruf
belakang, urutkan hari/bulan dari belakang
6. Baca Tulis
a. Tulis kalimat perintah SPOK
7. Visuospasial
a. CDT → pukul 10.05
b. Gambar Segilima berpotongan
8. Pikiran Abstrak
1. Persamaan Apel & Pir
PENGENDALIAN IMPULS
➢ Jika dalam situasi kebakaran, apa yang dilakukan
PERTIMBANGAN
➢ Benar / salah pertimbangan yang akan dilakukan
pada pertanyaan pengendalian impuls
TILIKAN → untuk mengetahui prognosisnya. Ada 6
tingkatan:
1. Menyangkal total penyakitnya sama sekali
2. tau dia sakit, tapi dia masih menyangkal
(jawaban gatau)
3. tau tapi malah menyalahkan orang lain
4. tau sakit, tapi gatau penyebab
5. tau sakit dan penyebab, tapi gamau berobat
6. tau sakit, penyebab dan mau berobat
RELIABILITAS
Dokter memperkirakan pasien jujur / tidak?
4. WAWANCARA / MINI C-EX:
1. Perkenalan dr Muda Vanny, dan disini ada dr Linda
2. Nama ibu siapa? Panggilan ibu apa?
3. Umur ibu berapa?, Tinggal dimana?
4. Pendidikan terakhir apa bu?
5. Informed Konsent → bebincang-bincang, boleh
cerita apa saja sama saya, nanti saya dengerin bu
6. Kemarin datang kesini sama siapa? , itu kenapa
bu?
7. Sebelumnya kenapa bisa seperti itu bu?
PER GAF (dulu beberapa tahun yll, beberapa bulan,
saat awal gejala utama muncul, saat ini dirawat)
8. Saat itu ada *bisikan2, lihat2 aneh atau (gejala
utama)* ?
9. Mengganggu aktivitas / tidak seperti makan minum
saat itu gimana? mandi saat itu bisa? Dibantu?
Atau malas mandi? Diingatin terus ga untuk mandi?
10. Hubungan dengan orang sekitar baik ga?
Keluarga, teman?
11. Kerjaan bisa terselesaikan dengan baik? Atau
jadi ga bisa kerja? Ga mau ngapa2in?
12. Waktu luang saat itu digunakan untuk apa?
RPD → dulu, tanya juga lengkap kayak yang diatas
RIW. PREMORBID & PRIBADI, KELUARGA
Px status mental: *
1. Perasaan ibu gimana saat ini?
Bahagia? Sedih? Atau biasa saja?
2. Selama ini ada dengar suara-suara
atau bisik2an gitu ga bu?
3. Seperti apa?
4. Sampai ibu bisa berdiskusi dengan
suara tersebut?
5. Nampak tidak orang yang
ngomongnya bu?
6. Seperti apa orangnya?
7. Ada nampak bayangan hitam atau
yang ibu lihat tapi orang lain tidak
bisa lihat?
8. Seperti apa bentuknya bu?
9. Ada perasaan orang yang meraba
atau menyentuh kulit ibu tidak?
10. Seperti apa bu? Dimana ?
11. Atau bau-bauan yang menyengat ibu
rasakan, tapi ga nampak wujud nya,
seperti bangkai atau apa bu? Tak dia
ga ada nampak
12. Semua yang saya tanyakan tadi itu
ibu dalam keadaan sadar tidak bu?
Waham:
1. Apa yang ibu pikirkan rasanya bergema-gema
di dalam kepala?
2. Atau ibu tau apa yang orang lain pikirkan?
3. Atau merasa orang lain tau apa yang ibu
pikirkan?
4. Ibu pernah merasa takut seperti ada yang jahati
ibu / diawasi oleh orang lain? Itu seperti apa?
5. Merasa dikendalikan oleh sesuatu? Atau
dipengaruhi oleh sesuatu?
6. Merasa tidak berdaya / pasrah?
7. Ibu pernah tidak merasa dihantui perasaan
bersalah / berdosa?
1. Ibu bisa ulangi 3 kata: “baju, meja, kertas”
2. Kemarin ibu sarapan? Sarapan apa? Kemarin
makan apa bu?
3. Waktu kecil itu ibu senangnya ngapain?
4. Ibu bisa berhitung? 100-5 , -3 , -2, -5, -5
5. / urutkan hari
6. Gambar jam dinding, tulis jam 10.05
7. Baca tulis → saya pergi ke pasar kemarin
8. Persamaan apel dan pir apa?
9. Pengendalian impuls → kebakaran,
Tilikan:
1. Ibu tau ga sekarang ibu ngapain disini?
2. Lagi sakit ga?
3. Tau ga penyebabnya apa?
5. PROSES PERJALANAN PENYAKIT SKIZO:
1. Fase Prodomal
➢ 6 – 1 tahun
➢ gg. self care, akademik, pekerjaan, fungsi sosial,
gg. Pikiran dan persepsi
2. Fase Aktif
➢ ± 1 bulan
➢ Gejala psikotik: halusinasi, delusi, disorganisasi
proses fikir, gg. Bicara, gg. Perilaku disertai
neurokimiawi
3. Fase Residual
➢ Mengalami min 2 gejala
➢ gg. afek dan gg. Peran, serangan biasanya
berulang
SIMPTOM SKIZO:
1. Simptom Positif
orang lain ga ada, penderita ada
a. Waham
b. Kekacauan proses fikir (inkoherens)
c. Halusinasi
d. Gaduh gelisah
e. Permusuhan
2. Simptom Negatif
Orang lain ada, pada penderita makin
memburuk
a. Afek tumpul
b. Penarikan emosional
c. Kemiskinan raport
d. Kurangnya spontanitas dan arus
percakapan
e. Pemikiran stereotipi
3. Simptom Kognitif
Dapat tumpang tindih dgn simptom negatif
a. Gg. Bicara spontan (verbal fluence)
b. Gg. Urutan peristiwa ( serial learning)
c. Gg. Kewaspadaan (vigilance)
d. Gg. Atensi, konsentrasi dan prioritas dan
perilaku dlm hub. Sosial (eksekutif)
4. Simptom Agresif
Dapat tumpang tindih dgn simptom positif
a. Penyerangan fisik dan verbal (mencelakai
diri sendiri / orang lain, merusak, seksual)
5. Simptom Anxietas
Sering kali bersamaan dengan simptom lain
a. Mood terdepresi, cemas
b. Rasa bersalah, tegang
c. Iritabilitas / kecemasan
GAF
80 → NORMAL
70 → Hendaya (2)
60 → Hendaya (4)
50 → gejala psikotik (1)
40 → gejala psikotik > 1
30 → gejala psikotik > 1, komunikasi,
pertimbangan
20 → ingin bunuh diri
▪ AKSIS 1 → Diagnosis
▪ AKSIS 2 → Gg. Kepribadian /
Tidak Ada Diagnosis Aksis 2
▪ AKSIS 3 → Kondisi Medis Umum
/ Tidak Ada Diagnosis Medis
Umum
▪ AKSIS 4 →
Primary Support Grup, Pendidikan,
Pekerjaan, Ekonomi, Hukum,
Psikososial, Lingkungan
▪ AKSIS 5 → GAF
6. SKIZOFRENIA (F.20)
Kelompok gangguan psikotik yang ditandai dengan: gangguan pikir (waham), persepsi (halusinasi), afek, perilaku dan komunikasi yang
berlangsung paling sedikit 1 bulan
Sedikitnya 1 gejala yang amat jelas / > 1 gejala
yang masih kurang jelas:
A. THOUGH
1. Echo → isi pikiran diri sendiri berulang /
bergema
2. Insertion → isi pikiran asing dari luar masuk
ke dalam / diambil keluar (withdrawl)
3. Broadcasting → isi pikiran yang tersiarkan
keluar sehingga orang lain tau
B. DELUTION
1. Control → waham dirinya dikendalikan o/
sesuatu dari luar
2. Influence → waham dirinya dipengaruhi o/
orang lain
3. Passivity → waham dirinya tidak berdaya /
pasrah thd pengaruh dari luar
4. Perception → pengalaman inderawi yang
tidak wajar (mistik/mukjizat)
C. HALUSINASI AUDITORIK
1. Suara halusinasi yang berkomentar thd
prilaku pasien
2. Pasien berdiskusi dengan suara yang
didengar
3. Jenis suara halusinasi yang berasal dari
salah satu bagian tubuh
D. WAHAMxx
menetap yang dianggap
penduduk setempat tidak wajar / mustahil
/ paling sedikit 2 gejala yang harus selalu ada /
jelas:
A. HALUSINASI: Halusinasi yang menetap dari
panca indra apa saja yang disertai ide-ide
berlebihan yang menetap / terjadi setiap hari
selama berminggu-minggu atau berbulan-
bulan terus-menerus
B. PROSES PIKIR: arus pikir terputus,
inkoherens / neologism
C. PERILAKU KATATONIK: gaduh gelisah,
posturing, fleksibilitas serea, negativisme,
mutisme, stupor
D. GEJALA NEGATIF: Sikap apatis, bicara
jarang, respon emosional yang tidak wajar /
menumpul, pergaulan sosial dan kinerja sosial
berkurang
• Gejala khas tersebut telah berlangsung 1
bulan/lebih
• Harus ada perubahan yang konsisten dan
bermakna dari beberapa aspek perilaku
pribadi (personal behavior), bermnifestasi:
➢ Hilangnya minat,
➢ hidup tak bertujuan.
➢ Tidak berbuat sesuatu,
➢ sikap yg larut dalam diri sendiri dan
penarikan diri secara sosial
1. F.20 SKIZO PARANOID
2. F.20.1 SKIZO HEBEFRENIK
3. F.20.2 SKIZO KATATONIK
4. F.20.3 SKIZO TAK TERINCI
5. F.20.4 DEPRESI PASCA SKIZO
6. F.20.5 SKIZO RESIDUAL
7. F.20.6 SKIZO SIMPLEKS
8. F.20.7 SKIZO LAINNYA
9. F.20.8 SKIZO YTT
F.20 SKIZO PARANOID
➢ Memenuhi KD skizofrenia
➢ Ditambah halusinasi / waham harus menonjol
(1 saja bisa):
1. Suara (auditorik) yang mengancam pasien
/ memberi perintah tanpa bentuk verbal spti:
pluit, mendengung / suara tawa
2. Halusinasi pembauan / pengecapan rasa /
bersifat seksual / lainnya
3. Waham (delution) berubah hampir setiap
jenis dan keyakinan dikejar-kejar beraneka
ragam adalah paling khas
➢ Gg. Afektif, dorongan kehendak / pembicaraan
serta gejala katatonik secara relatif / tidak
nyata / menonjol
DD:
➢ Epilepsi dan psikotik yang diinduksi o/ obat2an
➢ Keadaan paranoid involution (F22.8)
➢ Paranoia (F22.0)
7. F.20.1 SKIZO HEBEFRENIK
➢ Memenuhi KD skizo & hanya ditegakkan
pertama kali pada usia dewasa muda / remaja
onset mulai 15-25 tahun
➢ Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas:
pemalu & senang menyendiri (solitary)
➢ Dx SH perlu pengamatan 2-3 bulan u/
memastikan gambaran berkut ini bertahan:
1. Perilaku yang tidak bertanggung jawab &
tidak dapat diramalkan serta manireren: ada
kecenderungan u/ selalu menyendiri, perilaku
menunjukkan sikap hampa tanpa tujuan &
perasaan
2. Afek dangkal & tidak wajar, sering disertai o/
cekikikan / perasaan puas diri, senyum
sendiri / o/ sikap tinggi hati, tertawa
menyeringai, manireren pranks, keluhan
hipokondrial & ungkapan kata yg diulang-ulang
3. Proses pikir mengalami disorganisasi &
pembicaraan tak menentu serta inkoherens
➢ Gg. Afektif besar dorongan kehendak serta gg.
Proses pikir umumnya menonjol
➢ Khas perilaku penderita: perilaku tanpa tujuan
dan tanpa maksud
➢ Adanya preokupasi yang dangkal dan dibuat2
sehingga mempersulit orang memahami jalan
pikiran pasien
F.20.2 SKIZO KATATONIK
➢ Memenuhi KD Skizo
➢ Dx min 1/lebih dari perilaku berikut harus
mendominasi gambaran klinis:
1. Stupor / mutisme , Gaduh gelisah
2. Menampilkan posisi tubuh tertentu ,
Negativisme
3. Rigiditas , Fleksibilitas serea
4. Gejala lain “command automatism” (kepatuhan
secara otomatis thd perintah
Gejala katatonik dapat dicetuskan o/ penyakit
otak, gg. Metabolik, alkohol, obat2an dan terdapat
gg. Afektif
F.20.3 SKIZO TAK TERINCI
➢ Memenuhi KD Skizo
➢ Tidak memenuhi KD Skizo Paranoid, Hebe /
katatonik
➢ Tidak memenuhi KD Skizo residual / depresi
pasca skizo
F.20.4 DEPRESI PASCA SKIZO
➢ Dx ditegakkan apabila:
1. Menderita skizo selama 12 bln terakhir
2. Memiliki gejala skizo yang menetap (masih
ada) namun tidak mendominasi gejala klinis
3. Gejala2 depresif menonjol & mengganggu,
memenuhi paling sedikit kriteria u/ episode
depresif (F.32-) dan telah ada dalam kurun
waktu paling dikit 2 minggu
Apabila tidak lagi menunjukkan gejala skizo, dx
berubah jadi episode depresif (F.32-)
F.20.5 SKIZO RESIDUAL
u/ dx harus memenuhi kriteria berikut: (semua)
➢ gejala negatif dan skizo yg menonjol, ex:
perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun,
afek tumpul, sikap pasif, miskin dalam isi
pembicaraan, komunikasi non-verbal yang
buruk, perawatan diri dan kinerja sosial yang
buruk
➢ setidaknya ada riw. 1 episode psikotik yang
jelas di masa lampau yang memenuhi kriteria u/
dx. Skizo
➢ setidaknya sudah melampaui kurun waktu 1
th dimana intensitas & frek gejala yang nyata.
Ex: waham dan halusinasi minimal & tidak
timbul sindrom “negatif” dari skizo
➢ tidak terdapat dementia / peny. Gg. Otak
organik, yg dpt menyebabkan sindrom negatif
F.20.6 SKIZO SIMPLEKS
Dx tergantung pemantauan perkembangan yang
berjalan progresif & perlahan:
➢ Gejala negatif yg khas dr skizo residual
(F.20.5) tanpa didahului halusinasi, waham /
manifes lain dr episode psikotik
Disertai dgn perubahan2 perilaku yang
bermakna, bermanifes sbg kehilangan minat yang
mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan
hidup & penarikan diri scr sosial
F.20.8 SKIZO LAINNYA
F.20.9 SKIZO YTT
8. JALUR DOPAMINERGIK
JALUR PATOFISOLOGI MANIFESTASI SETELAH
TERAPI TIPIKAL
SETELAH
TERAPI
ATIPIKAL
1. MESOLIMBIK
Dopaminergik ↑
Proyeksi sel dopaminergik di
tegmental ventral batang otak →
limbik (nukleus acumbens di
striatum ventral)
▪ Perilaku emosi termasuk gejala
+ (delusi & halusinasi), motivasi,
kesenangan, penghargaan
Gejala + menurun
Timbul anhedonia,
avolisi
Memperbaiki simptom
+ skizo
2. MESOKORTEKS
Dopaminergik ↓
Proyeksi sel dopaminergik di
daerah tegmental ventral batang
otak → korteks → penurunan
neurotransmisi dopamin pd
korteks prefrontal → gejala -
▪ Gejala - → alogia (miskin
bicara), anhedonia, afek tumpul
/ datar, asosial, atensi rentah
Penurunan fungsi
kognitif yang lebih berat
Menambah parah gejala
-
Memperbaiki simptom
- skizo
3. NIGROSTRIATAL Rendahnya dopamin yang
dilepaskan u/ mencapai
substansia nigra pars compakta
diteruskan ke nukleus caudatus
dan putamen → kontrol gerakan
motorik
▪ Kekakuan,
akinesia/bradikinesia, tremor
(nukleus caudatus)
▪ Akathisia (gerak terus tanpa
berhenti), dystonia (krisis
okulogisik, retrokolik)
Simptom ekstrapiramidal
Jangka panjang →
tardive dyskinesia
EPS (ekstramiramidal
symptoms)
4. TUBERO-
INFUNDIBULAR
Proyeksi hipothalamus (nukleus
arquata & preventikular) →
hipofisi anterior
▪ Meningkatkan kadar prolaktin
(galaktorea, amenorea, disfungsi
seksual)
▪ Orang normal → menghambat
hormon prolaktin
Hiperprolaktinemia
(galaktorea, amenorea)
Serotonin & dopamin
memiliki regulasi
timbal balik dalam
pelepasan prolaktin →
hiperprolaktinemia
menurun
9. ANTI-PSIKOTIK
Sinonim: Neuroleptics, Neuroleptika, Anti-Physichotic,
Anti-Physichotic Drugs, Major Transquillizers, Ataractics.
Interaksi Obat
1. Anti-psikotik + Anti-Psikotik lain: potensi ES
dan tidak terbukti lebih efektif
2. Anti-psikotik + Anti Depresan Trisiklik: ES anti
kolinergik ↑ (hati2 pada pasien hipertrofi prostat,
glaucoma, ileus, peny. Jantung)
3. Anti-psikotik + anti anxietas: ES sedasi ↑ ,
bermanfaat u/ kasus dgn gejala dan gaduh gelisah
yg sgt hebat
4. Anti-psikotik + ECT: tidak dianjurkan diberi pada
pagi sebelum ECT karena angka mortalitas tinggi
5. Anti-Psikotik + Anti-Konvulsan: ambang
konvulsan menurun, kemungkinan serangan
kejang meningkat, jadi dosis anti konvulsan lebih
besar. Haloperidol (yg paling menimal
menurunkan ambang kejang
6. Anti-psikotik + antasida: efektif anti-psikotik
menurun disebabkan gg. Absorpsi
Pengobatan:
1. Hentikan segera obat anti-psikotik
2. Perawatan suportif
3. Dopamin antagonis (bromokriptin 7,5 – 60
mg/hari 3dd1, I-dopa 2x100mg/hari atau
amantadin 200 mg/hari)
4. Usia lansia / dengan sindrom psikotik organik:
dosis kecil dan ES min (spti: haloperidol,
fluphenazine)
Indikasi:
Gejala sasaran sindrom psikosis
1. Hendaya berat dalam kemampuan
daya menilai realitas, manifestasi:
a. kesadaran diri yang terganggu
b. daya nilai norma sosial terganggu
c. daya tilikan terganggu
2. Hendaya berat dalam fungsi2
mental, manifes: simptom positif dan
simptom negatif
3. Hendaya berat dalam fungsi
kehidupan sehari2, manifes: tdk
mampu bekerja, mejalin hub. Sosial
dan melakukan kegiatan rutin
Sindrom Psikosis dapat terjadi pada:
1. SP fungsional → skizo, psiko
paranoid, psiko afektif, psiko reaktif
singkat, dll
2. SP organik → sindrom delirium,
dementia, intoksikasi
Kontraindikasi: (9)
1. Hepato-toksik
2. Hemato-toksik,
3. Epilepsi,
4. aritmia
5. Febris,
6. ketergantungan alkohol,
7. parkinson,
8. tumor cerebri,
9. Gg. Kesadaran krna CNS
depressant
EFEK SAMPING: (tidak berkaitan dengan dosis)
i. Sedasi dan Inhibisi Psikomotor (mengantuk,
kewaspadaan menurun, kinerja psikomotor dan
kognitif menurun)
ii. Gg. Otonom (hipotensi, mulut kering, sulit miksi dan
defekasi, hidung tersumbat, gg. Irama jantung)
iii. Gg. Endokrin (amenorhea, gynaecomastia),
metabolik (jaundice), hematologi (agranulositosis),
biasanya pada pemakaian jangka panjang.
iv. Gg. Ekstrapiramidal
(distonia akut, akathisia: bergerak terus / gamau diam,
sindrom parkinson, tremor, bradikinesia, rigiditas)
Waktu Paruh: 12-14 jam (pemberian 1-2x sehari)
Sindrom Neuroleptik Maligna (SNM)
➢ Kondisi yang mengancam kehidup akibat reaksi
idiosinkrasi (khas) thd obat anti psikosis (khususnya
long acting).
Semua anti-psikosis mempunyai risiko terjadinya SNM.
Butir-butir Dx SNM:
1. Hyperpirexia (38o
C),
2. sindrom ekstrapiramidal berat (rigiditas)
3. Disfungsi otonom (inkontinensia urin),
4. perubahan status mental,
5. tingkat kesadaran
6. Gejala tsb timbul & berkembang dgn cepat
NEXT...
11. Electro Convulsive Therapy (ECT)
➔ Terapi kejang listrik dengan menghantarkan arus listrik pada elektroda yang dipasang pada kepala sehingga terjadi kejang
INDIKASI
1. Depresi berat dengan gejala psikotik
2. Gg. Afektif bipolar (depresi, manik & campuran)
3. Skizo eksaserbasi akut
4. Skizo katatonik
5. Indikasi lain:
a. Parkinsonisme
b. SNM
6. Indikasi pada depresi:
a. Medikasi gagal
b. Penyakit medis dimana antidepresan merupakan KI
c. Depresi dengan waham
d. Beresponsif dengan ECT sebelumnya
e. Permintaan ECT
KONTRAINDIKASI
1. ↑ TIK → tumor cerebri, hidrocephalus
2. Cardiovaskular → IMA
3. Paru → asma, infeksi paru
4. Ekstremitas → Osteoporosis, fraktur
5. Kehamilan
MEKANISME
1. ↓ regulasi B-adrenergik pasca sinaps
2. ↑ regulasi dalam rec. 5 HT pasca sinaps
3. Perubahan regulasi presinaps dalam pelepasan serotonin
4. ↑ aktivitas opioid endogen
5. Membuat seimbang noradrenalin – serotonin dan transmisi
kolinergik
EFEK SAMPING
1. Gg. Memori sementara
2. Sakit kepala
3. ↑permeabilitas sawar otak
4. Aritmia
5. Sistem cardiovaskular:
a. Efek parasimpatis (pasca ECT) →
bradikardi (usia > 50th)
b. Gld. Suprarenal melepas
katekolamin → takikardia, HT dan
akan turun jika tidak ada kejang
6. Sistem respirasi:
a. Apnea
b. Efek anasthesi > efek fisiologi
c. Muscle relaxan → ↓ laju napas
d. Peny. Paru → asma, PPOK
7. Gigi geligi:
➢ Gigi patah → dapat menghambat
saluran napas
8. Sistem muskulo
a. Gg. TMJ (dislokasi)
b. Setelah anasthesi → mialgia krna
fasikulasi
9. Nyeri otot
PREMEDIKASI
1. Pasien puasa 6 jam sebelum prosedur
2. Memasukkan B-blocker kemulut & O2
100% 5L/menit selama prosedur
3. Pemberian:
a. Antikolinergik muskarinik → Sulfas
atropin 0,5mg im/iv
b. Anasthesi ECT → methohexital 0,75
– 1mg /kbBB bolus iv
c. Muscle relaxan → succinyl choline
0,5 -1 mg/kgBB bolus iv
FREKUENSI
➢ biasanya dilakukan 2 – 3x / minggu
1. Depresi berat → 6 – 12x terapi (> 20x)
2. Episode manik → 8 – 20x terapi
3. Skizofrenia → > 15x terapi
4. Katatonik & delirium → 1 – 4x terapi
➢ Terapi berlanjut sampai pasien
mendapatkan respon terbaik.
➢ Jika tidak, perahtikan setelah 6 – 10 kali
maka perletakkan bilateral da terapi
densitas tinggi harus diupayakan
12. EPISODE MANIK (F.30)
TRIAS MANIK:
1. Afek ↑ (euforia, elasi)
2. Aktivitas fisik ↑ (psikomotor)
3. Aktivitas mental ↑ (flight of idea)
HIPOMANIK (F30.0)
• Onset beberapa hari (< 1 minggu)
• ↑ Afek + ↑ aktivitas
• Gejala 1 dan 2
• Pekerjaan dan aktivitas sosial lancar
MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK (F30.1)
• Onset min 1 minggu / >
• Pekerjaan dan aktivitas sosial kacau
• Gejala 1,2,3
• ↑ Afek disertai ↑ energi , banyak bicara,
tidur kurang, ide-ide kebesaran dan
terlalu optimis
• Tidak ada gejala psikotik
MANIK DENGAN GEJALA PSIKOTIK (F30.2)
• Onset ≥ 1 minggu
• Ide-ide kebesaran jadi waham kebesaran
• Iritabilitas dan curiga menjadi waham
kejar
• Pekerjaan dan aktivitas sosial kacau
ANTI – MANIK
• MANIK AKUT
1. Haloperidol (tab / inj) → Haldol / Serenace
Dosis: 4,5 - 15 mg/h / 5 mg (im)/ 2j
(max.100mg/hari)
Sediaan: 0,5 – 2 – 5 mg / 5mg/cc
2. Carbamazepin (tab) → tegretol
Dosis: 400 – 600 mg / hari
Sediaan: 200mg
3. Valproic Acid (syr) → Depakene
Dosis: 3 x 250 mg / hari
Sediaan: 250 mg / 5 ml
4. Divalproex na (tab) → Depakote
Dosis: 3x250 mg / hari
Sediaan: 250 mg
• PROFILAKSIS MANIK
1. Lithium Carbonate (tab) → Frimania
Dosis: 250 – 500 mg / hari
Sediaan: 200 – 300 – 400 – 500 mg
ES: Dini (0,8 – 1,2 mEg/L)
✓ mulut kering, haus, gastrointestinal distress,
poli-uria, tremor halus, kelemahan otot
✓ hipotiroid, ↑ BB, perubahan fungsi tiroid, edem
tungkai, gg daya ingat dan konsentrasi pikiran
MEKANISME OBAT:
Hipotesis:
Sindrom manik disebabkan o/ tingginya kadar
serotonin dalam celah sinaps, khususnya
pada sistem limbik, berdampak thd:
↓
Dopamin rec supersensitivity
Mekanisme Obat:
Lithium carbonat → obat lini I u/ akut dan
profilaksis thd serangan sindrom mania yang
kambuh pd afektif bipolar
Efek anti manik lithium → mengurangi
dopamin rec supersensitivity, dengan:
↓
Meningkatkan aktivitas kolinergik muskarinik
dan
↓
Menghambat cyclic AMP dan
phosphoinositides
↓
Berkurang kadar serotonin
13. GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR (F31)
Gangguan ini tersifat o/ episode berulang
(sekurang-kurangnya 2 episode)
✓ Afek dan tingkat aktivitas jelas
terganggu
✓ Pada waktu tertentu, ↑ afek + ↑ energi
dan aktivitas (mania / hipomania)
✓ Pada waktu lain, ↓ afek + ↓ energi dan
aktivitas (depresi)
Khas:
Ada penyembuhan sempurna antar episode
Episode manik → tiba-tiba dan
berlangsung 2 minggu sampai 4 – 5 bulan
Episode depresi → berlangsung lebih lama
(rata2 itu 6 bulan)
Kedua episode ini seringkali terjadi setelah
peristiwa hidup yang penuh stress dan
trauma mental lain
F31.0 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,
EPISODE KINI HIPOMANIK
✓ Episode sekarang harus Memenuhi
kriteria hipomanik (F30.0)
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain
di masa lampau (Hipomanik, manik,
depresi / campuran)
F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE
MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK
✓ Episode sekarang harus Memenuhi kriteria manik
tanpa gejala psikotik (F30.1)
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain di masa
lampau (Hipomanik, manik, depresi / campuran)
F31.2 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE
MANIK DENGAN GEJALA PSIKOTIK
✓ Episode sekarang harus Memenuhi kriteria manik
dengan gejala psikotik (F30.2)
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain di masa
lampau (Hipomanik, manik, depresi / campuran)
F31.3 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE
KINI DEPRESI RINGAN ATAU SEDANG
✓ Episode sekarang harus Memenuhi kriteria depresi
ringan (F32.0) / depresi sedang (F32.1)
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain di masa
lampau (Hipomanik, manik, depresi / campuran)
F31.4 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE
KINI DEPRESI BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK
✓ Episode sekarang harus Memenuhi kriteria depresi
berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain di masa
lampau (Hipomanik, manik, depresi / campuran)
F31.5 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,
EPISODE KINI DEPRESI BERAT DENGAN
GEJALA PSIKOTIK
✓ Episode sekarang harus Memenuhi kriteria
depresi berat dengan gejala psikotik
(F32.3)
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain di
masa lampau (Hipomanik, manik, depresi /
campuran)
F31.6 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,
EPISODE KINI CAMPURAN
✓ Episode sekrang menunjukkan gejala-gejala
manik, hipomanik dan depresi yang
tercampur / bergantian dengan cepat.
✓ Sama-sama mencolok dan telah berlangsung
sekurang2nya 2 minggu
✓ Harus ada sekurang2nya 1 episode lain di
masa lampau (Hipomanik, manik, depresi /
campuran)
F31.7 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, KINI
DALAM REMISI
✓ Sekarang tidak menderita gg afektif yang
nyata selama beberapa bulan terakhir, tetapi
pernah mengalami sekurang-kurangnya 1
episode afektif di masa lampau dan ditambah
sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain
14. EPISODE DEPRESI (F.32)
KRITERIA DIAGNOSIS:
➢ TRIAS DEPRESI: (derajat ringan, sedang dan
berat):
1. Afek Depresif
2. Kehilangan minat dan kegembiraan (anhedonia)
3. Mudah lelah dan menurunnya aktivitas
(anenergik)
➢ Gejala lain:
1. Konsentrasi dan perhatian kurang
2. Harga diri dan kepercayaan diri kurang
3. Gagasan tentang rasa bersalah dan tak berguna
4. Pandangan masa depan suram dan pesimis
5. Gagasan ingin bunuh diri
6. Tidur terganggu
7. Nafsu makan berkurang
➢ Sekurang-kurangnnya terjadi 2 minggu
➢ Jika periode lebih singkat, dapat dibenarkan jika
gejalanya luar biasa beratnya dan berlangsung
cepat
➢ Kategori hanya berlaku untuk depresi ringan,
sedang dan berat yang digunakan hanya pertama
kali
Depresi ringan:
➢ 2 dari 3 gejala utama + 2 dari gejala
lain
➢ Tidak boleh ada gejala yang berat
diantaranya
➢ Hanya sedikit sulit dalam pekerjaan dan
kegiatan sosial
Depresi sedang:
➢ 2 dari 3 gejala utama + 3 dari gejala lain
➢ Menghadapi kesulitan nyata u/
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan,
dan urusan rumah tangga
Depresi Berat tanpa gejala psikotik:
➢ 3 gejala utama + 4 dari gejala lainnya
➢ Sangat tidak mungkin untuk
meneruskan pekerjaan, kegiatan sosial
dll
Depresi berat dengan gejala psikotik:
Memenuhi kriteria depresi berat +
Disertai waham, halusinasi atau stupor
depresif
MEKANISME OBAT:
Hipotesis:
Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relatif
atau salah satu dari aminergic neurotransmitter
(noradrenalin, serotonin, dopamin) pada celah
sinaps neuron di SSP
↓
Aktivitas Serotonin menurun
Mekanisme Obat:
Menghambat re-uptake aminergic neurotransmitter
& menghambat penghancuran oleh enzim
monoamin oxidase
↓
Meningkatkan aminergic neurotransmitter pada
celah sinaps tsb
↓
Meningkatkan aktivitas rec. Serotonin
15. PENGGOLONGAN OBAT:
1. Trisiklik
Amitriptilin (drag)
Dosis: 75-100mg/hari
Sediaan: 25mg
u/ usia lebih muda
u/ meredakan agitasi depresi
ES: sedatif, otonomik, kardiologik relatif besar
Lainnya: Clomipramine, Tianeptine
2. Tetrasiklik
Mainserin (tab) → Tolvon
Dosis: 30 – 60 mg/hari
Sediaan: 10mg
u/ usia lanjut
u/ sindrom depresi dengan gejala anxietas dan
insomnia yang menonjol
ES: otonom, kardiologik lebih kecil dan sedatif
lebih kuat
Lainnya: Amoxapine
3. MAOI – Rversible
Moclobemide (tab) → Aurorix
Dosis: 300 – 600 mg/hari
Sediaan: 150mg
ES: hipotensi ortostatik → pasien lanjut usia
mendadak bangun malam hari ingin miksi → risiko
jatuh dan trauma lebih besar
4. SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor)
Fluoxetin (cap) → Prozac
Dosis:20 – 40 mg/hari
Sediaan: 20 mg
u/ retardasi depresi, usia dewasa &
lanjut, gg. Jantung, BB berlebihan
ES: sedasi, otonomik, kardiologik
sangat minimal
Lainnya: Sertraline → Zoloft (ingin
bunuh diri, dosis: 50-100 mg / hari,
sediaan: 50mg), Flufoxamine,
Paroxetine, Citalopram
5. Atypical
Trazodone → Trazone
Dosis: 100 – 200 mg/hari
Sediaan: 50 – 150 mg
u/ dan ES: “sama dengan tetrasiklik”
Lainnya: Mirtazapine, Venlafaxine
Step by step:
Step 1 → SSRI
Step 2 → trisiklik
Step 3 → tetrasiklik, atypical, MAOI
reversible
Waktu paruh: 12 – 48 jam (pemberian 1
– 2x / hari)
KONTRAINDIKASI
1. Penyakit jantung koroner,
2. MCI pada lansia
3. Glaucoma,
4. retensi urin,
5. hipertrofi prostat,
6. gg. Fungsi hati,
7. epilepsi
8. Pada penggunaan obat lithium,
9. kelainan fungsi jantung,
10. ginjal dan kel. Tiroid
11. Wanita hamil trim 1 tidak dianjurkan
menggunakan trisiklik (TCA)
16. ANXIETAS (F.40)
➢ keluhan Anti-Anxietas → Sinonim: Physioleptics, Anxiolitics, Ansiolitika, Anti-Anxietas Drugs, Minor Transquillizers
DEFINISI
Ketegangan, rasa tak aman / khawatiran
yang timbul karena dirasakan akan terjadi
sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi
sumbernya sebagian besar tidak diketahui
KECEMASAN NORMAL
➔ adaptif: respon bawaan u/ ancaman / tdk
adanya org / benda yg menandakan
keselamatan → menimbulkan gg. Kognitif
(khawatir) dan somatis (deg-degan,
dingin, gemetaran)
KECEMASAN PATOLOGIS → Kecemasan
berlebihan, merusak fungsi
REAKSI KECEMASAN (melibatkan organ
otak):
1. amygdala → terlibat dengan pengolahan
rangsangan emosional yang menonjol
2. Medial fre-frontal cortex → korteks
anterior termasuk angulate, korteks
subcallosal, dan gyrus frontal medial →
terlibat dalam mempengaruhi modulasi
3. Hypocampus → pengkodean memori
KLASIFIKASI GANGGUAN CEMAS
✓ F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
Dicetuskan oleh adanya situasi / objek yang jelas, tidak
membahayakan, diikuti dengan depresi
✓ F40.0 AGORAFOBIA → Takut ditempat terbuka /
keramaian (mall, pasar, tempat umum)
✓ F40.1 FOBIA SOSIAL → Demam panggung
✓ F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
✓ F41.0 GANGGUAN PANIK
Ada 4 / lebih serangan panik dalam 4 minggu
Secara objektif, tidak ada bahaya
Episode serangan singkat, namun berat ditandai dengan
gejala otonom
✓ F41.1 GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH
Objek cemas menyeluruh gejala primer hampir setiap hari
(hampir beberapa minggu dan menetap dalam 6 bulan)
Gejala:
▪ Kecemasan (khawatir nasib buruk, sulit konsentrasi)
▪ Kekakuan motorik (otot tegang, gemetar, tdk bisa
diam)
▪ Overaktif otonomik (berdebar-debar, keringat dingin,
mulut kering, mual muntah)
▪ Kewaspadaan berlebihan (tidak bisa tidur, mudah
tersinggung)
PENGGOLONGAN OBAT
✓ Benzodiazepin
Diazepam (tab / inj) → Stesolid
Dosis: (tab: 2-3 x 2-5 mg/hari) / (inj: 5-
10mg)
Sediaan: (tab: 2-5 mg) / (inj: 10mg/2 cc)
Lainnya: Chlordiazepoxide,
Lorazepam, Clobazam, Bromazepam,
Alprazolam
✓ Non-Benzodiazepine
Sulpiride (cap) → Dogmatil
Dosis: 2 – 3 x 50 – 100 mg/hari
Sediaan: 50mg
Buspirone (tab) → Buspar
Dosis: 2 – 3 x 10mg/hari
Sediaan: 10 mg
Lainnya: Hydroxyzine
ES:
▪ Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotr menurun,
kemampuan kognitif melemah)
▪ Relaksasi otot (rasa lemas, cepat
lelah, dll)
17. KEGAWATDARURATAN PSIKIATRIK
a. Tindak kekerasan → u/
mencelakai orang lain
b. Kondisi gaduh gelisah (agitasi,
agresif, kekerasan)
c. Tentramen suicidum / bunuh
diri → tindakan secara sadar
dilakukan o/ pasien u/
mengakhiri kehidupannya
d. Gejala ekstrapiramidal akibat
penggunaan obat
e. Delirium
DEFINISI
Suatu kondisi yang ditandai oleh adanya gangguan pada
pikiran, perasaan dan perilaku seseorang yang
memerlukan perhatian dan intervensi terapeutik segera
OBAT-OBATAN
ORAL:
tipikal anti-psikotik
1. Haloperidol tab
2. Chlorpormazine tab
Atipikal anti-psikotik
1. Risperidon tab
Anti anxietas
1. Diazepam tab
2. Lorazepam 2 mg
INJEKSI:
Tipikal anti-psikotik
1. Haloperidol (short acting)
Atipikal anti-psikotik
1. Risperidone
Anti-Anxietas
1. Diazepam
Sulfas Atropin
Jenis-jenis perilaku bunuh diri:
A. Ancaman bunuh diri → perilaku u/ bunuh diri
apabila keinginan / harapannya tidak
terpenuhi
B. Isyarat → perlaku bunuh diri yang
dilwujudkan dengan percobaan bunuh diri
C. Percobaan bunuh diri → mencederai diri
sendiri dengan berbagai cara
Manifestasi Bunuh diri:
▪ Ancaman u/ melukai
▪ Mencari jalan cara bunuh diri
▪ Bicara mengenai tentang kematian, sekarat /
bunuh diri