SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
ANEMIA
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan
atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai
penurunankadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan
hematokrit dibawah normal.
1. Whole blood : 6 x Hb x BB
2. PRC : 3 x HB X BB
ANEMIA (WHO)
TABLE 3
Definition of Anemia by Hemoglobin Value
Hemoglobin level
World Health Organization
Infants 0.5 to 4.9 years
Children 5.0 to 11.9 years
Menstruating women
Pregnant women in first or third trimester
Pregnant women m second trimester
Men
< 12 g per dL (120 g per L)
< 11 g per dL
< 11 g per dL
< 13 g per dL (130 g per L)
Information from reference
15.
• Gejala anemia secara umum
• lemah, lesu, letih, lelah, lunglai (5L), pucat, penglihatan berkunang-kunang,
pusing, telinga berdenging dan, penurunan konsentrasi.
Mild Moderate Severe
(Gravis)
Men 11-12,9 8-10,9 <8
Non-pregnant 11-11,9 8-10,9 <8
woman
Pregnant 10-10,9 7-9,9 <7
women
Klasifikasi Anemia
Anemia
Morfologi
Makrositik
Mikrositik/Hipokromik
Normokromik/Normokromik
Etiologi
Megaloblastik
Anemia Defisiensi Besi
Inflamasi
Hemolitik
Lainnya
Usia
Perdarahan
Anemia : MCV
Mean Corpuscular volume
Pendekatan Diagnostik
Perdarahan
akut
Thalassemia
N
Sideroblastik
MIKROSITIK
HIPOKROMIK
MCV 
Besi Serum
Defisiensi
Besi

Penyakit
Kronik
Anemia
hemolitik

Anemia NORMOSITIK
NORMOKROMIK
Retikulosit
MCV Normal
Aplastik
Defisiensi
folat Anemia
Renal
N/
MAKROSITIK
(MEGALOBLASTIK)
Defisiensi
B12 Leukemia,
etc
MCV 
Nilai normal MCV = 80-100 fL
Nilai normal Retikulosit = 0.5-1.5%
Pengujian Laboratorium Diagnosis Anemia :
• Hitung darah lengkap atau Complete blood count (CBC) dengan
menghitung jumlah sel darah merah (hemoglobin, hematokrit, jumlah
retikulosit),
• Hitung indeks sel darah merah (MCV, MHC, MCHC, RDW).
• Hitung sel darah putih dan jumlah besi dalam tubuh (RBC, Retikulosit,
hapusan darah periferal, serum feritinin) (Harrison, 2008).
Anemia Mikrositik Hipokromik
• Anemia mikrositik hipokrom
adalah suatu keadaan
kekurangan besi (Fe) dalam
tubuh yang mengakibatkan
pembentukan eritrosit atau sel
darah merah mengalami
ketidakmatangan (imatur).
• Sel darah merah yang terbentuk
ukurannya lebih kecil dari
normal dan hemoglobin dalam
sel darah merah berjumlah
sangat sedikit.
Anemia Makrositik
• Makrositik berarti ukuran
eritrositnya besar. Biasanya karena
proses pematangan eritrositnya tidak
sempurna di sumsum tulang. Bila
eritrosit matang, ukurannya semakin
kecil, tapi karena tidak matang,
ukurannya lebih besar.
• Penyebab: defisiensi asam folat dan
vitamin B12, gangguan hepar,
hormonal atau gangguan sumsum
tulang dalam homopoiesis.
• Akibat gangguan ini eritrositmenjadi
besar /makrositik (MCV > 100fl)
yang mudah pecah.
• Contoh: anemia megaloblastik .
Anemia Normositik
Normokrom
• Anemia Normositik Normokrom
merupakan jenis anemia dimana
ukuran dan bentuk sel-sel darah merah
normal serta mengandung hemoglobin
dalam jumlah yang normal tetapi
individu menderita anemia.
• Penyebab anemia normokrom
normositer (MCV' didalam batasan
normal, 80-100), antara lain:
o Pasca perdarahan akut
o Anemia aplastic-hipoplastik
o Anemia hemolitik yang didapat
o Akibat penyakit kronis
o Anemia mieloplastik
o Gagal ginjal kronis
o Mielofibrosis
o Sindroma mielodisplastik
o Leukemia akut
ANEMIA HEMOLITIK
ANEMIA HEMOLITIK adalah kadar hemoglobin
kurang dari nilai normal akibat kerusakan sel eritrosit yang
lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk
menggantikannya
Curiga anemia hemolitik bila :
Klinis: Anemia, Jaundice / Ikterik, Splenomegali / Hepatosplenomegali
Lab: Retikulosit , Bilirubin total  dengan dominasi bilirubin indirek  (Ikterik pre-hepatal)
Sklera ikterik
Splenomegali
ETIOLOGI
Defek molecular: hemoglobinopati atau enzimopati
Abnormalitas struktur dan fungsi membrane-membran
Faktor lingkungan seperti trauma mekanik atau autoantibodi
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
• HEMOLISIS INTRAVASCULAR, destruksi eritrosit terjadi langsung di
sirkulasi darah. Misalnya pada trauma mekanik, fiksasi komplemen dan
aktivasi sel permukaan atau infeksi yang langsung mendegradasi dan
mendestruksi membrane sel eritrosit
• HEMOLISIS EKSTRAVASKULAR, destruksi sel eritrosit dilakukan oleh
system retikuloendotelial karena sel eritrosit yang telah mengalami
perubahan membrane tidak dapat melintasi system retikuloendotelial
sehingga difagositosis dan dihancurkan oleh makrofag
DIAGNOSIS
Anamnesis:
• Lemah
• Pusing
• Cepat capek
• Sesak
• Mengeluh urin kecoklatan
• Riwayat menggunakan obat-
obatan
• Riwayat terpajan toxin
• Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisis:
• Kulit dan mukosa kuning
• Splenomegali
• Takikardia
Pemeriksaan Labolatorium:
• Retikulositosis
• Normositik
• Peningkatan Laktat Dehidrogenase
• Peningkatan kadar bilirubin tidak
terkonjugasi
1. Intrinsik (intrakorpuskuler)
a. Kelainan membran sel:
Sferositosis, Ovalositosis, Eliptositosis
b. Hemoglobinopati:
- hemoglobin patologis/abnormal
- Thalassemia
c. Defisiensi enzim :
Defisiensi G6PD, Defisiensi Pyruvate kinase
1. Intrinsik (intrakorpuskuler)
2. Ekstrinsik (ekstrakorpuskuler)
a. Anemia hemolitik non-Imun:
Obat, bahan kimia, toksin/racun:
Infeksi: virus, bakteri (sepsis), parasit (malaria)
Hipersplenisme
Combustio
b. Anemia hemolitik Imun:
Isoimun: reaksi transfusi darah (mismathced)
peny. Hemolitik bayi baru lahir (antagonisme ABO / Rh)
Autoimun: (AIHA)
Thalassemia
Gangguan yang diwariskan (inherited)
Defek sintesis rantai globin
2 tipe :
•
•
•
•
•
Alfa
Beta → lebih berat
• Baku Emas = Hb Elektroforesis → HbA2  &
HbF  Facies Cooley (Facies Rodent)
Teardrop cell
Sel target Extramedullary hematopoiesis → deformitas tulang,
pelebaran sumsum tulang, penipisan cortex tulang
Curiga thalasemia bila :
• Riwayat keluarga (+)
• Hemolisis (anemia, jaundice,
splenomegali) pada USIA DINI
• Anemia MIKROSITIK HIPOKROMIK
• Deformitas tulang
• Index Mentzer (MCV/eritrosit) <13
• MDT → Sel target (+), teardrop cell (+)
Terapi
Pengobatan anemia hemolitik tergantung pada penyebabnya, tingkat keparahan, usia
dan kondisi kesehatan pasien, serta respons pasien terhadap obat. Beberapa metode
pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:
• Suplemen asam folat dan suplemen zat besi.
• Obat imunosupresan, untuk menekan sistem kekebalan tubuh agar sel darah merah
tidak mudah hancur
• Suntik imunoglobulin (IVIG), untuk memperkuat kekebalan tubuh pasien.
• Transfusi darah, untuk menambah jumlah sel darah merah (Hb) yang rendah pada
tubuh pasien.
Pada kasus anemia hemolitik yang parah, dokter akan melakukan splenektomi atau
bedah pengangkatan limpa. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika pasien tidak
merespons metode pengobatan di atas.
Komplikasi
Anemia hemolitik yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu komplikasi
berbahaya, antara lain:
• Gangguan irama jantung
• Kelainan otot jantung (kardiomiopati)
• Gagal jantung
85% 35% 65% 45%
Anemia yang terjadi akibat berkurangnya penyediaan besi untuk
eritropoiesis karena cadangan besi kosong . Hal tersebut
mengakibatkan berkurangnya pembentukan hemoglobin
Jenis anemia yang paling sering dijumpai, terutama
di negara berkembang yang berhubungan dengan
tingkat soisal ekonomi masyarakat.
Di Indonesia, anemia defisiensi besi terjadi pada
16-50% laki-laki dan 25-48% perempuan, 46-92%
ibu hamil dan 55,5% balita
EPIDEMIOLOGI
ANEMIA DEFESIENSI BESI
ETIOLOGI
1. Kebutuhan zat besi meningkat
2. Kehilangan zat besi karena perdarahan
3. Konsumsi zat besi yang kurang (faktor nutrisi), yaitu kurangnya jumlah konsumsi zat
besi dalam makanan sehari-hari
4. Gangguan absorbsi zat besi
patofisiologi
Deplesi Besi
Eritropoiesis Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Umum:
• Lemah
• Cepat lelah
• Mata berkunang-kunang
• Pucat Gejala Khas Defisiensi Besi:
• Koilonikia (kuku sendok)
• Atrofi papil lidah
• Stomatis angularis
• Disfagia
• Pica
DIAGNOSIS
Anemia defisiensi besi ditegakkan apabila ditemukan penurunan kadar Hb dan penurunan
kadar Fe serum.
Profil hematologik pada anemia defisiensi besi adalah:
1. Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit: Hb ↓, MCV ↓, MCH ↓, MHCH ↓
2. Apusan darah tepi. Ditemukan gamaran anemia mikrositik hipokrom, anisositosis,
poikilositosis, sel cincin dan sel pensil
3. Besi (Fe) serum menurun hingga < 50 mg/dl
4. Total iron-biding capacity (TIBC) meningkat >350 µg/dl
5. Saturasi transferin <15%
6. Penurunan kadar feritin serum
TATALAKSANA
1. TERAPI KAUSAL
 Mengatasi penyebab perdarahan yang terjadi
2. PEMBERIAN PREPARAT BESI (Fe)
 Ferrous sulfat per oral 3x200 mg selama 3-6 bulan
 Pemberian dilakukan 1 jam sebelum makan
 Pemberian vitamin C untuk meningkat absorbsi besi
3. TERAPI BESI PARENTERAL
 Iron dextran complex 50 mg/mL
4. PENGATURAN DIET
 Mengonsumsi makanan tinggi protein hewani
KOMPLIKASI
Anemia defisiensi berat jarang menimbulkan komplikasi berat
 Perdarahan hebat dapat menyebabkan kematian; akibat hipoksia
 Pada anak: anemia defisiensi besi berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif,
tumbuh kembang, dan imunitas tubuh
 Tanda respon pengobatan yang baik → retikulosit naik pada minggu pertama,
kenaikan Hb 0,15 g/dL per hari atau 2 g/dL setelah 3-4 minggu
PROGNOSIS
THANK YOU
DEFISIENSI ASAM FOLAT
• Folic acid = pteryl-mono glutamic acid.
di reduksi dari Tetra-Hydro-Folate
Diabsorbasi di yeyenum
merupakan mediator penting dlm reaksi
1. Konversi homosistein  metionin
2. Konversi deoxyuridilate  thymidylate
(langkah penting dlm sintesis DNA)
Asam Folat
• Nilai normal asam folat intrasel sel darah merah dn serum
• Anak -16 tahun >160ng/mL
• Remaja >16 tahun 140-628ng/Ml kadar asam folat ≤ 140ng/mL (`Defisiensi
Asam folat)
• Dewasa 150-450ng/mL
• Terdapat dalam hampir semua buah & sayuran
(terutama gol.jeruk/citrus & sayuran hijau, bayam, brokoli,lobak,kacang
kacangan,gandum,biji bunga matahari, )
. Hewani. Telur, kerang,hati,daging
• Kebutuhan : > 5 mg/hr. IBU HAMIL: 600 800 mcg/Hari
• Cadangan tubuh : 5.000 mg ( cukup untuk. kebutuhan 2 – 3 bln)
Penyebab Defs. Asam Folat
• 1. Intake kurang ( diet miskin asam folat )
• 2. Absorpsi terganggu ( Tropical-sprue &
obat spt. Sulfa-salazine & Phenytoin )
• 3. Kebutuhan meningkat ( anemia hemolitik kronik,
kehamilan, dermatitis-exfoliatif )
• 4. Kehilangan as folat ( contoh : dialisis,makanan masak 10-15
menit)
• 5. Hambatan reduksi ( methotrexate )
Gambaran Klinik Defisiensi As.
Folat
• Sesuai anemia pada umumnya
• Cepat lelah, sesak nafas, jantung berdebar
• Diare
• Stomatitis
• Kelainan konginetal neural tube defect (pada ibu hamil)
• Hiperhomosisteinemia menyebabkan arterosklerosis
Diagnosis
• 1. Anemia makrositik
• 2. Pd hapusan darah tepi ditemukan:
- makro-ovalosit
- hipersegmentasi netrofil
• 3. Kadar as folat dalam serum atau
dalam eritrosit rendah
• 4. Kadar vit B 12 serum normal
Kel Laboratorik
• 1. Anemia megaloblastik
• 2. As Folat serum rendah ( </ sama 3 ng / mL )
normal : > 6 ng /m L
Hasil bisa normal bila pasien baru saja makan bahan
mengandung as folat.
• 3. As folat eritrosit < /sama 100-130 mg/ml
Kel Laboratorik
• Kadar vit B 12 normal
• Pd alkoholik dengan defisiensi asam folat,
mungkin juga
ditemukan anemia akibat penyakit hati.
Pada kasus ini terdapat Anemia makrositik
tanpa
disertai perubahan morfologi megaloblastik
tetapi pada hapusan darah tepi ditemukan
banyak sel target.
Terapi
• Asam Folat 1 mg / hari – per oral
• Umumnya respons terapi cepat terlihat
• Klinis cepat membaik
• Koreksi abnormalitas hematologik tercapai
sekitar 2 bln setelah terapi dimulai.
• Cacat pada bayi neural tube
defect (NTD)(anensefalus,spina
bifida) pada fetus.,
• -Suplemen Asam folat 0,4ng/hari
• Makanan mengandung Asam folat:
• Bayam
• Asparagus
• Lobak hijau
• Kacang-kacangan
• Kuning telur,hati,ginjal (hewani)
Komplikasi Pencegahan
Anemia Perniciosa
• Penyebab tersering defisiensi vit B12
• Abnormal Auto-Imun herediter
• Jarang muncul sebelum usia 35 tahun
• Scandinavia / Eropa Utara
• Remaja berkulit hitam, wanita hispanic
Anemia Perniciosa
• Gambaran Klinik :
Clinic sy akibat defs vit B12, disertai
- Gastritis atrophic
- Kelainan Auto-Imun ( rheumatoid arthritis
Grave’s disease, defs IgA )
- Setelah beberapa thn sebagn pasien
Gastritis Atrophic => Carcinoma Gaster
Gejala dan tanda
Gejala umum anemia
o Lesu, lemah, cepat capek
o Pucat terutama pada konjungtiva
o Takikardi, murmur ejeksi sistolik,
gallop keempat (perisistolik)
o Dispneu. Takipneu
o Konsentrasi menurun, pingsan
o Telinga berdering
o Edema papil
Gejala khusus berkaitan penyebab :
o Neuropati perifer
o Gangguan kognitif
o Gangguan memori
o Gangguan tidur
o Depresi
o Mania
o Psikosis
o Perubh sel-sel mukosa : glossitis, anorexia,
diare.
Diagnosis
• Pemeriksaan pada faktor intrinsik
• Kadar vit B12 serum rendah (normal : 150 -350 pg / mL)
• Melakukan tes Schilling (untuk diagnosis A Perniciosa /
menurunnya absorpsi vit B12 oral)
Pengujian Tes Schilling
• Pasien tidak boleh makan selama 8 jam sebelum tes. Boleh minum air.
• Tidak diperkenankan melakukan injeksi vitamin B12 intramuskular dalam waktu 3
hari sebelum pengujian.
• Tahap 1: pemberian vitamin B 12 oral dan vitamin B 12 intramuskular
-Hasil normal menunjukkan minimal 5% radiolabeled vitamin B 12 dalam urin selama 24 jam
pertama.
-Pada pasien dengan anemia pernisiosa atau dengan kekurangan karena gangguan
penyerapan, radiolabeled vitamin B 12 yang terdeteksi kurang dari 5%.
tatalaksana
Non-farmakologi
• Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 seperti daging,
unggas, ikan, kerang, telur, sereal, keju, dan susu terutama untuk
vegetarian.
• Menghindari minuman beralkoholol karena dapat mengganggu kemampuan
tubuh untuk menyerap vitamin B12.
• Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
• Istirahat yang cukup (bed rest) hingga kadar hemoglobin meningkat
Farmakologi
• Inj. Vit B12 intra-muscular ( IM )
• Dosis : 200 ug tiap kali pemberian
• Minggu I : tiap hari (replacement – tx)
• Minggu II – IV : tiap minggu
• Tiap bulan sekali ( seumur hidup )
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2Warnet Raha
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxHarryJulians
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaArwinAr
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Gagal ginjal Kronis dan Akute
Gagal ginjal Kronis dan AkuteGagal ginjal Kronis dan Akute
Gagal ginjal Kronis dan AkuteAlfrida Zebua
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikRachmat Gunadi Wachjudi
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusDokter Tekno
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 

What's hot (20)

Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
 
Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Gagal ginjal Kronis dan Akute
Gagal ginjal Kronis dan AkuteGagal ginjal Kronis dan Akute
Gagal ginjal Kronis dan Akute
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 

Similar to Berikut ini beberapa penyebab defisiensi asam folat:1. Diet kurang seimbang dan kurang makanan yang mengandung asam folat seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan.2. Malabsorpsi yang disebabkan oleh penyakit usus seperti sindroma malabsorpsi, penyakit Crohn, kolitis ulseratif.3. Peningkatan kebutuhan asam folat seperti pada masa kehamilan dan menyusui.4. Obat-ob

Similar to Berikut ini beberapa penyebab defisiensi asam folat:1. Diet kurang seimbang dan kurang makanan yang mengandung asam folat seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan.2. Malabsorpsi yang disebabkan oleh penyakit usus seperti sindroma malabsorpsi, penyakit Crohn, kolitis ulseratif.3. Peningkatan kebutuhan asam folat seperti pada masa kehamilan dan menyusui.4. Obat-ob (20)

Animea Defesiensi
Animea DefesiensiAnimea Defesiensi
Animea Defesiensi
 
Askep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarumAskep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarum
 
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptxkasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
 
ppt.ppt
ppt.pptppt.ppt
ppt.ppt
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptxANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
 
skrining dalam kehamilan
skrining dalam kehamilanskrining dalam kehamilan
skrining dalam kehamilan
 
Askep_Anemia.doc
Askep_Anemia.docAskep_Anemia.doc
Askep_Anemia.doc
 
Anemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besiAnemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besi
 
Anemia gizi besi
Anemia gizi besiAnemia gizi besi
Anemia gizi besi
 
anemia.pptx
anemia.pptxanemia.pptx
anemia.pptx
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
 
Pengertian anemia
Pengertian anemiaPengertian anemia
Pengertian anemia
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAnemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan
 
Asuhan Keperawatan Anemia.pptx
Asuhan Keperawatan Anemia.pptxAsuhan Keperawatan Anemia.pptx
Asuhan Keperawatan Anemia.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Berikut ini beberapa penyebab defisiensi asam folat:1. Diet kurang seimbang dan kurang makanan yang mengandung asam folat seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan.2. Malabsorpsi yang disebabkan oleh penyakit usus seperti sindroma malabsorpsi, penyakit Crohn, kolitis ulseratif.3. Peningkatan kebutuhan asam folat seperti pada masa kehamilan dan menyusui.4. Obat-ob

  • 2. Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunankadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah normal.
  • 3. 1. Whole blood : 6 x Hb x BB 2. PRC : 3 x HB X BB
  • 4. ANEMIA (WHO) TABLE 3 Definition of Anemia by Hemoglobin Value Hemoglobin level World Health Organization Infants 0.5 to 4.9 years Children 5.0 to 11.9 years Menstruating women Pregnant women in first or third trimester Pregnant women m second trimester Men < 12 g per dL (120 g per L) < 11 g per dL < 11 g per dL < 13 g per dL (130 g per L) Information from reference 15. • Gejala anemia secara umum • lemah, lesu, letih, lelah, lunglai (5L), pucat, penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging dan, penurunan konsentrasi. Mild Moderate Severe (Gravis) Men 11-12,9 8-10,9 <8 Non-pregnant 11-11,9 8-10,9 <8 woman Pregnant 10-10,9 7-9,9 <7 women
  • 6. Anemia : MCV Mean Corpuscular volume Pendekatan Diagnostik Perdarahan akut Thalassemia N Sideroblastik MIKROSITIK HIPOKROMIK MCV  Besi Serum Defisiensi Besi  Penyakit Kronik Anemia hemolitik  Anemia NORMOSITIK NORMOKROMIK Retikulosit MCV Normal Aplastik Defisiensi folat Anemia Renal N/ MAKROSITIK (MEGALOBLASTIK) Defisiensi B12 Leukemia, etc MCV  Nilai normal MCV = 80-100 fL Nilai normal Retikulosit = 0.5-1.5%
  • 7. Pengujian Laboratorium Diagnosis Anemia : • Hitung darah lengkap atau Complete blood count (CBC) dengan menghitung jumlah sel darah merah (hemoglobin, hematokrit, jumlah retikulosit), • Hitung indeks sel darah merah (MCV, MHC, MCHC, RDW). • Hitung sel darah putih dan jumlah besi dalam tubuh (RBC, Retikulosit, hapusan darah periferal, serum feritinin) (Harrison, 2008).
  • 8. Anemia Mikrositik Hipokromik • Anemia mikrositik hipokrom adalah suatu keadaan kekurangan besi (Fe) dalam tubuh yang mengakibatkan pembentukan eritrosit atau sel darah merah mengalami ketidakmatangan (imatur). • Sel darah merah yang terbentuk ukurannya lebih kecil dari normal dan hemoglobin dalam sel darah merah berjumlah sangat sedikit.
  • 9. Anemia Makrositik • Makrositik berarti ukuran eritrositnya besar. Biasanya karena proses pematangan eritrositnya tidak sempurna di sumsum tulang. Bila eritrosit matang, ukurannya semakin kecil, tapi karena tidak matang, ukurannya lebih besar. • Penyebab: defisiensi asam folat dan vitamin B12, gangguan hepar, hormonal atau gangguan sumsum tulang dalam homopoiesis. • Akibat gangguan ini eritrositmenjadi besar /makrositik (MCV > 100fl) yang mudah pecah. • Contoh: anemia megaloblastik .
  • 10. Anemia Normositik Normokrom • Anemia Normositik Normokrom merupakan jenis anemia dimana ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi individu menderita anemia. • Penyebab anemia normokrom normositer (MCV' didalam batasan normal, 80-100), antara lain: o Pasca perdarahan akut o Anemia aplastic-hipoplastik o Anemia hemolitik yang didapat o Akibat penyakit kronis o Anemia mieloplastik o Gagal ginjal kronis o Mielofibrosis o Sindroma mielodisplastik o Leukemia akut
  • 11. ANEMIA HEMOLITIK ANEMIA HEMOLITIK adalah kadar hemoglobin kurang dari nilai normal akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk menggantikannya
  • 12. Curiga anemia hemolitik bila : Klinis: Anemia, Jaundice / Ikterik, Splenomegali / Hepatosplenomegali Lab: Retikulosit , Bilirubin total  dengan dominasi bilirubin indirek  (Ikterik pre-hepatal) Sklera ikterik Splenomegali
  • 13. ETIOLOGI Defek molecular: hemoglobinopati atau enzimopati Abnormalitas struktur dan fungsi membrane-membran Faktor lingkungan seperti trauma mekanik atau autoantibodi
  • 16. PATOFISIOLOGI • HEMOLISIS INTRAVASCULAR, destruksi eritrosit terjadi langsung di sirkulasi darah. Misalnya pada trauma mekanik, fiksasi komplemen dan aktivasi sel permukaan atau infeksi yang langsung mendegradasi dan mendestruksi membrane sel eritrosit • HEMOLISIS EKSTRAVASKULAR, destruksi sel eritrosit dilakukan oleh system retikuloendotelial karena sel eritrosit yang telah mengalami perubahan membrane tidak dapat melintasi system retikuloendotelial sehingga difagositosis dan dihancurkan oleh makrofag
  • 17. DIAGNOSIS Anamnesis: • Lemah • Pusing • Cepat capek • Sesak • Mengeluh urin kecoklatan • Riwayat menggunakan obat- obatan • Riwayat terpajan toxin • Riwayat keluarga Pemeriksaan Fisis: • Kulit dan mukosa kuning • Splenomegali • Takikardia Pemeriksaan Labolatorium: • Retikulositosis • Normositik • Peningkatan Laktat Dehidrogenase • Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi
  • 18. 1. Intrinsik (intrakorpuskuler) a. Kelainan membran sel: Sferositosis, Ovalositosis, Eliptositosis b. Hemoglobinopati: - hemoglobin patologis/abnormal - Thalassemia c. Defisiensi enzim : Defisiensi G6PD, Defisiensi Pyruvate kinase 1. Intrinsik (intrakorpuskuler)
  • 19. 2. Ekstrinsik (ekstrakorpuskuler) a. Anemia hemolitik non-Imun: Obat, bahan kimia, toksin/racun: Infeksi: virus, bakteri (sepsis), parasit (malaria) Hipersplenisme Combustio b. Anemia hemolitik Imun: Isoimun: reaksi transfusi darah (mismathced) peny. Hemolitik bayi baru lahir (antagonisme ABO / Rh) Autoimun: (AIHA)
  • 20. Thalassemia Gangguan yang diwariskan (inherited) Defek sintesis rantai globin 2 tipe : • • • • • Alfa Beta → lebih berat • Baku Emas = Hb Elektroforesis → HbA2  & HbF  Facies Cooley (Facies Rodent) Teardrop cell Sel target Extramedullary hematopoiesis → deformitas tulang, pelebaran sumsum tulang, penipisan cortex tulang Curiga thalasemia bila : • Riwayat keluarga (+) • Hemolisis (anemia, jaundice, splenomegali) pada USIA DINI • Anemia MIKROSITIK HIPOKROMIK • Deformitas tulang • Index Mentzer (MCV/eritrosit) <13 • MDT → Sel target (+), teardrop cell (+)
  • 21. Terapi Pengobatan anemia hemolitik tergantung pada penyebabnya, tingkat keparahan, usia dan kondisi kesehatan pasien, serta respons pasien terhadap obat. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain: • Suplemen asam folat dan suplemen zat besi. • Obat imunosupresan, untuk menekan sistem kekebalan tubuh agar sel darah merah tidak mudah hancur • Suntik imunoglobulin (IVIG), untuk memperkuat kekebalan tubuh pasien. • Transfusi darah, untuk menambah jumlah sel darah merah (Hb) yang rendah pada tubuh pasien. Pada kasus anemia hemolitik yang parah, dokter akan melakukan splenektomi atau bedah pengangkatan limpa. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika pasien tidak merespons metode pengobatan di atas.
  • 22. Komplikasi Anemia hemolitik yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu komplikasi berbahaya, antara lain: • Gangguan irama jantung • Kelainan otot jantung (kardiomiopati) • Gagal jantung
  • 23. 85% 35% 65% 45% Anemia yang terjadi akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoiesis karena cadangan besi kosong . Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya pembentukan hemoglobin Jenis anemia yang paling sering dijumpai, terutama di negara berkembang yang berhubungan dengan tingkat soisal ekonomi masyarakat. Di Indonesia, anemia defisiensi besi terjadi pada 16-50% laki-laki dan 25-48% perempuan, 46-92% ibu hamil dan 55,5% balita EPIDEMIOLOGI ANEMIA DEFESIENSI BESI
  • 24. ETIOLOGI 1. Kebutuhan zat besi meningkat 2. Kehilangan zat besi karena perdarahan 3. Konsumsi zat besi yang kurang (faktor nutrisi), yaitu kurangnya jumlah konsumsi zat besi dalam makanan sehari-hari 4. Gangguan absorbsi zat besi
  • 26. MANIFESTASI KLINIS Gejala Umum: • Lemah • Cepat lelah • Mata berkunang-kunang • Pucat Gejala Khas Defisiensi Besi: • Koilonikia (kuku sendok) • Atrofi papil lidah • Stomatis angularis • Disfagia • Pica
  • 27. DIAGNOSIS Anemia defisiensi besi ditegakkan apabila ditemukan penurunan kadar Hb dan penurunan kadar Fe serum. Profil hematologik pada anemia defisiensi besi adalah: 1. Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit: Hb ↓, MCV ↓, MCH ↓, MHCH ↓ 2. Apusan darah tepi. Ditemukan gamaran anemia mikrositik hipokrom, anisositosis, poikilositosis, sel cincin dan sel pensil 3. Besi (Fe) serum menurun hingga < 50 mg/dl 4. Total iron-biding capacity (TIBC) meningkat >350 µg/dl 5. Saturasi transferin <15% 6. Penurunan kadar feritin serum
  • 28. TATALAKSANA 1. TERAPI KAUSAL  Mengatasi penyebab perdarahan yang terjadi 2. PEMBERIAN PREPARAT BESI (Fe)  Ferrous sulfat per oral 3x200 mg selama 3-6 bulan  Pemberian dilakukan 1 jam sebelum makan  Pemberian vitamin C untuk meningkat absorbsi besi 3. TERAPI BESI PARENTERAL  Iron dextran complex 50 mg/mL 4. PENGATURAN DIET  Mengonsumsi makanan tinggi protein hewani
  • 29. KOMPLIKASI Anemia defisiensi berat jarang menimbulkan komplikasi berat  Perdarahan hebat dapat menyebabkan kematian; akibat hipoksia  Pada anak: anemia defisiensi besi berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif, tumbuh kembang, dan imunitas tubuh  Tanda respon pengobatan yang baik → retikulosit naik pada minggu pertama, kenaikan Hb 0,15 g/dL per hari atau 2 g/dL setelah 3-4 minggu PROGNOSIS
  • 31. DEFISIENSI ASAM FOLAT • Folic acid = pteryl-mono glutamic acid. di reduksi dari Tetra-Hydro-Folate Diabsorbasi di yeyenum merupakan mediator penting dlm reaksi 1. Konversi homosistein  metionin 2. Konversi deoxyuridilate  thymidylate (langkah penting dlm sintesis DNA)
  • 32. Asam Folat • Nilai normal asam folat intrasel sel darah merah dn serum • Anak -16 tahun >160ng/mL • Remaja >16 tahun 140-628ng/Ml kadar asam folat ≤ 140ng/mL (`Defisiensi Asam folat) • Dewasa 150-450ng/mL • Terdapat dalam hampir semua buah & sayuran (terutama gol.jeruk/citrus & sayuran hijau, bayam, brokoli,lobak,kacang kacangan,gandum,biji bunga matahari, ) . Hewani. Telur, kerang,hati,daging • Kebutuhan : > 5 mg/hr. IBU HAMIL: 600 800 mcg/Hari • Cadangan tubuh : 5.000 mg ( cukup untuk. kebutuhan 2 – 3 bln)
  • 33. Penyebab Defs. Asam Folat • 1. Intake kurang ( diet miskin asam folat ) • 2. Absorpsi terganggu ( Tropical-sprue & obat spt. Sulfa-salazine & Phenytoin ) • 3. Kebutuhan meningkat ( anemia hemolitik kronik, kehamilan, dermatitis-exfoliatif ) • 4. Kehilangan as folat ( contoh : dialisis,makanan masak 10-15 menit) • 5. Hambatan reduksi ( methotrexate )
  • 34. Gambaran Klinik Defisiensi As. Folat • Sesuai anemia pada umumnya • Cepat lelah, sesak nafas, jantung berdebar • Diare • Stomatitis • Kelainan konginetal neural tube defect (pada ibu hamil) • Hiperhomosisteinemia menyebabkan arterosklerosis
  • 35. Diagnosis • 1. Anemia makrositik • 2. Pd hapusan darah tepi ditemukan: - makro-ovalosit - hipersegmentasi netrofil • 3. Kadar as folat dalam serum atau dalam eritrosit rendah • 4. Kadar vit B 12 serum normal
  • 36. Kel Laboratorik • 1. Anemia megaloblastik • 2. As Folat serum rendah ( </ sama 3 ng / mL ) normal : > 6 ng /m L Hasil bisa normal bila pasien baru saja makan bahan mengandung as folat. • 3. As folat eritrosit < /sama 100-130 mg/ml
  • 37. Kel Laboratorik • Kadar vit B 12 normal • Pd alkoholik dengan defisiensi asam folat, mungkin juga ditemukan anemia akibat penyakit hati. Pada kasus ini terdapat Anemia makrositik tanpa disertai perubahan morfologi megaloblastik tetapi pada hapusan darah tepi ditemukan banyak sel target.
  • 38. Terapi • Asam Folat 1 mg / hari – per oral • Umumnya respons terapi cepat terlihat • Klinis cepat membaik • Koreksi abnormalitas hematologik tercapai sekitar 2 bln setelah terapi dimulai.
  • 39. • Cacat pada bayi neural tube defect (NTD)(anensefalus,spina bifida) pada fetus., • -Suplemen Asam folat 0,4ng/hari • Makanan mengandung Asam folat: • Bayam • Asparagus • Lobak hijau • Kacang-kacangan • Kuning telur,hati,ginjal (hewani) Komplikasi Pencegahan
  • 40. Anemia Perniciosa • Penyebab tersering defisiensi vit B12 • Abnormal Auto-Imun herediter • Jarang muncul sebelum usia 35 tahun • Scandinavia / Eropa Utara • Remaja berkulit hitam, wanita hispanic
  • 41. Anemia Perniciosa • Gambaran Klinik : Clinic sy akibat defs vit B12, disertai - Gastritis atrophic - Kelainan Auto-Imun ( rheumatoid arthritis Grave’s disease, defs IgA ) - Setelah beberapa thn sebagn pasien Gastritis Atrophic => Carcinoma Gaster
  • 42. Gejala dan tanda Gejala umum anemia o Lesu, lemah, cepat capek o Pucat terutama pada konjungtiva o Takikardi, murmur ejeksi sistolik, gallop keempat (perisistolik) o Dispneu. Takipneu o Konsentrasi menurun, pingsan o Telinga berdering o Edema papil Gejala khusus berkaitan penyebab : o Neuropati perifer o Gangguan kognitif o Gangguan memori o Gangguan tidur o Depresi o Mania o Psikosis o Perubh sel-sel mukosa : glossitis, anorexia, diare.
  • 43. Diagnosis • Pemeriksaan pada faktor intrinsik • Kadar vit B12 serum rendah (normal : 150 -350 pg / mL) • Melakukan tes Schilling (untuk diagnosis A Perniciosa / menurunnya absorpsi vit B12 oral)
  • 44. Pengujian Tes Schilling • Pasien tidak boleh makan selama 8 jam sebelum tes. Boleh minum air. • Tidak diperkenankan melakukan injeksi vitamin B12 intramuskular dalam waktu 3 hari sebelum pengujian. • Tahap 1: pemberian vitamin B 12 oral dan vitamin B 12 intramuskular -Hasil normal menunjukkan minimal 5% radiolabeled vitamin B 12 dalam urin selama 24 jam pertama. -Pada pasien dengan anemia pernisiosa atau dengan kekurangan karena gangguan penyerapan, radiolabeled vitamin B 12 yang terdeteksi kurang dari 5%.
  • 45. tatalaksana Non-farmakologi • Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 seperti daging, unggas, ikan, kerang, telur, sereal, keju, dan susu terutama untuk vegetarian. • Menghindari minuman beralkoholol karena dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12. • Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. • Istirahat yang cukup (bed rest) hingga kadar hemoglobin meningkat
  • 46. Farmakologi • Inj. Vit B12 intra-muscular ( IM ) • Dosis : 200 ug tiap kali pemberian • Minggu I : tiap hari (replacement – tx) • Minggu II – IV : tiap minggu • Tiap bulan sekali ( seumur hidup )