SlideShare a Scribd company logo
ANGGARAN
PRODUKSI
&BIAYA
PRODUKSI
BUDI HARTO, S.E., M.M., PIA
BUDGETING
DISCUSSIONPOINTS
Metode Penyusunan Anggara Produksi
Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Anggaran Biaya Overhead
Anggaran Biaya Produksi
Anggaran Biaya Produksi Bulanan
Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi
02
ANGGARAN
PRODUKSI
Anggaran produksi adalah rencana
perusahaan untuk menghasilkan produk
perusahaan dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan penjualan dengan
mempertimbangkan jumlah persediaan pada
awal dan akhir periode tertentu.
03
METODEPENYUSUNAN
ANGGARANPRODUKSI
adalah suatu metode
produksi dimana perusahaan
menetapkan volume produksi
yang relatif sama dari
bulan ke bulanm kecuali
untuk bulan tertentu yang
volume penjualannya lebih
tinggi. Metode ini
mengakibatkan volume
persediaan menjadi tidak
stabil dari bulan ke bulan.
A.METODEPRODUKSISTABIL
Padalah suatu metode
produksi dimana perusahaan
menetapkan volume
persediaan yang relatif
sama dari bulan ke bulan,
kecuali untuk bulan
tertentu. Metode ini
mengakibatkan volume
produksi menjadi tidak
stabil dari bulan ke bulan.
B.METODEPERSEDIAANSTABIL
adalah suatu metode
produksi dimana perusahaan
menerapkan volume produksi
yang berubah terus dari
bulan ke bulan. Metode ini
mengakibatkan volume
persediaan dan volume
produksi menjadi tidak
stabil.
METODEFLEKSIBEL
ANGGARAN PRODUKSI 2020
04
KASUS
Perusahaan merencanakan
menjual produknya sebanyak
142.000 unt dalam tahun
2012. Jumlah persediaan
barang pada awl Januari 2012
diperkirakan sebanyak
20.000. Sedangkan jumlah
persediaan barang pada
akhir tahun 2012 yang
diinginkan sebesar 15.000
unit. D dari total volume
yang dianggarkan sebesar
142.000 unit dalam setahun,
direncanakan akan dijual
dalam 12 bulan operasi
dengan rincian sebagai
berikut :
Maka untuk tahun 2012 perusahaan harus
memproduksi barang sebanyak 137.000 unit yang
berasal dari :
berdasarkan data tersebut dapat disusun
anggatan produksi berdasarkan metode produksi
yaitu:
METODE
PRODUKSI
STABIL
Berdasarkan tabel 1 dan 2,
disusun volume produksi dengan
metode produksi stabil
ANGGARAN PRODUKSI 2020
METODE
PERSEDIAAN
STABIL
Berdasarkan tabel 1 dan 2, disusun
volume produksi dengan metode
persediaan stabil
ANGGARAN PRODUKSI 2020
METODE
FLEKSIBEL
Berdasarkan tabel 1 dan 2, disusun
volume produksi dengan metode
fleksibel
ANGGARAN PRODUKSI 2020
ANGGARANBIAYA
BAHANBAKU
Penetapan anggaran biaya bahan baku
ditentukan oleh kebutuhan bahan baku
dari setiap unit produk yang
dihasilkan perusahaan dikalikan dengan
volume produksi, sehingga ditemukan
volume total bahan baku untuk periode
tersebut. Kebutuhan total bahan baku
untuk produksi, ditambah dengan
persediaan bahan aku yang diinginkan
pada akhir periode dan dikurangi
dengan persediaan bahan baku yang
direncanakan pada awal periode.
kemudian dikalikan dengan harga bahan
baku per unitnya akan diperoleh nilai
pembelian bahan baku yang
direncanakan.
ANGGARAN PRODUKSI 2020
KASUS
PT DTI adalah produsen meja kantor di Bandung,merencanakan memproduksi tiga jenis meja dengan
kuantitas : Tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-1 sebanyak 10.000 unit dan MB-1 sebanyak 10.000 unit
untuk produksi tahun depan. Setiap meja MK-1 membutuhkan 2 meter kayu, 1,5 meter melamin dan 1 meter
bambu hias. Setiap unit meja MM-1membutuhkan 3 meter kayu, 3 meter melamin dan 3 meter bambu hias.
Sedangkan setiap unit meja MB-1 membutuhkan 3 meter kayu, 2 meter melamin, dan 1,5 meter bambu hias.
sedangkan harga beli kayu diperkirakan sebesar Rp.15.000 per meter, harga melamin sebesar Rp.20.000
per meter dan harga bambu hias sebesar Rp.12.000 per meter.
Untuk menjamin kelancaran produksi, perusahaan merencanakan kepemilikan persediaan bahan baku pada
akhir tahun sebanyak 10% kebutuhan bahan baku tersebut untuk proses produksi selama tahun depan.
Sedangkan persediaan bahan baku pada awal tahun depan diperkirakan sebanyak 700 meter kayu, 1.000
meter melamin dan 800 meter bambu hias. Diperkirakan harga bahan baku tersebut stabil di tahun depan.
ANGGARAN PRODUKSI 2020
PEMBAHASANMaka biaya bahan baku yang dianggarkan sebesar :
ANGGARANPEMBELIANBAHAN
ANGGARANPEMBELIANBAHANBAKUBULANAN
ANGGARANPEMBELIANBAHANBAKUBULANAN
ANGGARANPEMBELIANBAHANBAKUBULANAN
PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000
unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Setiap unit MK-1 membutuhkan 3 jam kerja
langsung, MM-1 4 jam kerja langsung dan MB-1 5 jam kerja langsung, sedangkan pekerja
dibayar sebesar Rp.3.000 per jam kerja langsung
A.TARIFPERJAMKERJA
ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000
unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Perusahaan merencanakan bekerja selama 278
hari dalam setahun dan mempekerjakan 30 tenaga kerja. sebanayak 8 orang pekerja digunakan
untuk memproduksi MK-1, sebanyak 10 orang pekerja MM-1, dan sebanyak 12 pekerja memproduksi
MB-1. Setiap tenaga kerja dibayar Rp.40.000 per hari.
B.TARIFPERHARIKERJA
ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000
unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut
perusahaan merencanakan membayar pekerja sebesar Rp.11.000 per unit MK-1, Rp.12.000 per
unit MM-1, dan Rp.14.000 per unit MB-1
C.TARIFPERUNITPRODUK
ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
ANGGARANBIAYA
OVERHEAD
yaitu gaji atau
upah untuk
membayar para
pekerja yang
terlibat dalam
proses produksi
tetapi tidak
secara langsung
berperan di dalam
proses
menghasilkan
produk tersebut.
2.BIAYATENAGAKERJA
PENOLONG
yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk
bahan-bahan yang
dibutuhkan di
dalam suatu
produk, tetapi
bukan merupakan
komponen utama
dari suatu
produk.
1.BIAYABAHAN
PENLOLONG
yaitu biaya overhead
selain biaya bahan
penolong dan tenaga
kerja penolong.
Berkaitan dengan
peralatan dan
fasilitas pendukung
seperti penyusutan
mesin,bangunan
pabrik, air,
listrik, tlp pabrik.
3.BIAYAPABRIKASI
LAINNYA
seluruh biaya
produksi selain
biaya bahan baku
dan biaya tenaga
kerja, yang
direncanakan akan
dibayar dalam
satu periode
tertentu.
Biaya overhead
mencangkup 3
kelompok biaya
yaitu :
BIAYAOVERHEAD
11
ContohKasus
PT.DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan
MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Setiap produk membutuhkan cat, paku, dan hiasan kaki meja
sebagai penolong. Setiap unit meja membutuhkan cat 0,25 liter, sebanyak 0,1 kg paku, dan 4 hiasan
kaki meja. Diperkirakan arga beli cat sebesar Rp.25.000 per liter, dan harga beli paku diperkirakan
sebesar Rp.18.000 per kg, dan harga 1 buah hiasan sebear Rp.1.000. Gaji satpam pabrik dianggarkan
sebesar Rp.24.000.000 per tahun. Gaji mandor produksi dianggarkan sebesar Rp.48.000.000 per tahun.
Sedangkan anggaran biaya pabrikase lainnya, mencangkup penyusutan mesin sebesar Rp,12.500.000,
penyusutan bangunan pabrik Rp.24.000.000 dan biaya listrik, air dan telepon pabrik sebesar
Rp.40.000.000.Berdasarkan data diatas biaya overhead sebagai berikut :
Perhitungan tambahan :
Jenis Biaya Perhitungan Jumlah
- Biaya Cat 3 x 10.000 x 0,25 x 25.000 187.500.000
- Biaya Paku 3 x 10.000 x 0.1 x 18.000 54.000.000
- Biaya Hiasan Kaki Meja 3 x 10.000 x 4 x 1.000 120.000.000
pembahasan
Dalam kasus diatas jika perhitungan tarif biaya overhead menggunakan dasar jam kerja langsung,
sedangkan jumlah jam kerja total adalah sebesar 120.000 jam kerja (lihat anggaran biaya tenaga
kerja langsung berdasarkan tarif per jam pada tabel, maka besarnya tarif overhead tersebut adalah :
Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 ; 120.000 = Rp.4.250 per jam kerja
langsung.
Jika perhitungan tarif menggunakan volume produksi sebagai dasar perhitungan tarif, sedangkan
jumlah volume produksi adalah sebesar 30.000 unit produk untuk ketiga jenis produk tersebut, maka
besarnya tarif overhead tersebut adalah :
Tarif Biaya Overhead = Rp 510.000.000 : 30.000 = Rp. 17.000 per unit
produk
pembahasan
ANGGARAN
OVERHEAD
BULANAN
Contoh kasus :
PT DTI misalkan menetapkan tarif overhead dengan dasar jam
kerja langsung yaitu sebesar Rp.4.250 per jam kerja langsung,
maka untuk menyusun anggaran overhead bulanan adalah
dengan mengalikan jumlah jam kerja total bulanan dengna
tarif overhead per jam kerja langsung.
Anggaran sebesar Rp.510.000.000 tersebut adalah biaya
overhead untuk memproduksi MK-1 sebanyak 10.000 unit,
MM-1 sebanyak 10.000 unit, dan MB-1 sebanyak 10.000 unit
dalam satu tahun, Dar total volume produksi yang
direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing-
masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan Desember,
10% untuk Januari, Februari, September dan November, dan
masing-masing sebanyak 5% untuk bulan-bulan sisanya.
Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada
data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.
PEMBAHASAN
ANGGARANBIAYAPRODUKSI
A.JIKAANGGARANTENAGAKERJADISUSUNBERDASARKANJAMKERJA,MAKAANGGARANBIAYAPRODUKSITOTALSEBAGAIBERIKUT:
PPT DTI memproduksi 10.000 unit MK-1, 10.000 unit MM-1 dan 10.000 unit MB-1, maka besarnya anggaran
produksinya sebagai berikut :
Karena perusahaan menggunakan dasar jam kerja langsung untuk menentukan tarif biaya tenaga kerja, maka
risiko tidak tercapainya volume produksi yang direncanakan harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan.
ANGGARANBIAYAPRODUKSI
B.JIKAANGGARANTENAGAKERJADISUSUNBERDASARKANHARIKERJA,MAKAANGGARANBIAYAPRODUKSITOTALSEBAGAIBERIKUT:
PPT DTI memproduksi 10.000 unit MK-1, 10.000 unit MM-1 dan 10.000 unit MB-1, maka besarnya anggaran
produksinya sebagai berikut :
Karena perusahaan menggunakan dasar jumlah hari kerja untuk menentukan tarif biaya tenaga kerja, maka
risiko tidak tercapainya volume produksi yang direncanakan harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan.
ANGGARANBIAYAPRODUKSI
C.JIKAANGGARANTENAGAKERJADISUSUNBERDASARKANVOLUMEPRODUKSI,MAKAANGGARANBIAYAPRODUKSITOTALSEBAGAIBERIKUT:
PPT DTI memproduksi 10.000 unit MK-1, 10.000 unit MM-1 dan 10.000 unit MB-1, maka besarnya anggaran
produksinya sebagai berikut :
Karena perusahaan menggunakan dasar volume produksi untuk menentukan tarif biaya tenaga kerja, maka risiko
tidak tercapainya volume produksi yang direncanakan harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan.
BIAYAPRODUKSIPERUNITPRODUK
Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tarif dasar jam kerja
sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per unit produk sebagai dasar menghitung
biaya overhead, maka akan menghasilkan tabel berikut ini :
BIAYAPRODUKSIPERUNITPRODUK
Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tarif dasar unit produk
sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per jam kerja sebagai dasar menghitung
biaya overhead, maka akan menghasilkan tabel berikut ini :
ANGGARANBIAYAPRODUKSIBULANAN
PT DTI menetapkan anggaran tenaga kerja disusun berdasarkan tarif jam kerja, maka anggaran
biaya produksi total sebagai berikut :
CONTOHKASUS
Anggaran sebesar Rp.4.030.000.000 tersebut
adalah anggaran memproduksi MK-1 10.000 unit,
MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit. Dari
total volume produksi yang direncanakan untuk
1 tahun tersebut, dialokasikan masing-masing
sebanyak 15% untuk bukan Oktober dan
Desember, 10% untuk bulan Januari, Februari,
September dan November, dan 5% untuk bulan-
bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan
tersebut didasarkan pada historis penjualan
tahun sebelumnya.
Untuk menghitung
anggaran biaya
produksi bulanan,
pada dasarnya
adalah dengan
membagi anggaran
biaya produksi
tahunan ke dalam
masing-masing
bulan sesuai
dengan volume
produksi bulanan
yang direncanakan
PEMBAHASAN

More Related Content

What's hot

Anggaran kas
Anggaran kasAnggaran kas
Anggaran kas
budieto
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
Surya Mysunny
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
Judianto Nugroho
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel
budieto
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
STIE ICHSAN SIDENRENG RAPPANG
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
Lilia Pascariani
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
Ridưân Ridưân
 
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
Uofa_Unsada
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
Maulina Sahara
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
Anisa Muvit
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
yy rahmat
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
Judianto Nugroho
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Hasan Romadon
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
Atha Meidy
 

What's hot (20)

Anggaran kas
Anggaran kasAnggaran kas
Anggaran kas
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 

Similar to Anggaran produksi dan biaya produksi

Anggaran Operasional
Anggaran OperasionalAnggaran Operasional
Anggaran Operasional
budieto
 
Manfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-labaManfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-laba
budieto
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
DeviAnggita5
 
Penganggaran Perusahaan
Penganggaran PerusahaanPenganggaran Perusahaan
Penganggaran Perusahaan
Imel Aisyah Amini
 
[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf
[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf
[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf
rarebeles
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Ryan Gamof
 
Pt Unita Branindo Jakarta
Pt Unita Branindo  JakartaPt Unita Branindo  Jakarta
Pt Unita Branindo Jakarta
DELLAADELIA6
 
Anggaran Biaya
Anggaran BiayaAnggaran Biaya
Anggaran Biaya
widya adhy
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingImam Nor Chamid
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
sandi217
 
Ekonomi internasional kuliah 2 1
Ekonomi internasional kuliah 2 1Ekonomi internasional kuliah 2 1
Ekonomi internasional kuliah 2 1
akbar syahputra
 
Business plan photocopy atk
Business plan photocopy atkBusiness plan photocopy atk
Business plan photocopy atk
Septi Dwisidi Hapsari
 
Anggaran Komprehensif
Anggaran KomprehensifAnggaran Komprehensif
Anggaran Komprehensif
budieto
 
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].pptBab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
AceDSyathier
 
Anggaran Laba
Anggaran LabaAnggaran Laba
Anggaran Laba
budieto
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ilmarianse1
 
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_prosesMateri 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
dedykurniawan90
 

Similar to Anggaran produksi dan biaya produksi (20)

Anggaran Operasional
Anggaran OperasionalAnggaran Operasional
Anggaran Operasional
 
Manfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-labaManfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-laba
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
 
Bab ix anggaran bop
Bab ix anggaran bopBab ix anggaran bop
Bab ix anggaran bop
 
Penganggaran Perusahaan
Penganggaran PerusahaanPenganggaran Perusahaan
Penganggaran Perusahaan
 
[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf
[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf
[Materi]_Lavarage_Operasional.pdf
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
 
Pt Unita Branindo Jakarta
Pt Unita Branindo  JakartaPt Unita Branindo  Jakarta
Pt Unita Branindo Jakarta
 
Anggaran Biaya
Anggaran BiayaAnggaran Biaya
Anggaran Biaya
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
 
Ekonomi internasional kuliah 2 1
Ekonomi internasional kuliah 2 1Ekonomi internasional kuliah 2 1
Ekonomi internasional kuliah 2 1
 
Business plan photocopy atk
Business plan photocopy atkBusiness plan photocopy atk
Business plan photocopy atk
 
Anggaran Komprehensif
Anggaran KomprehensifAnggaran Komprehensif
Anggaran Komprehensif
 
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].pptBab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
Uas pencapan
Uas   pencapanUas   pencapan
Uas pencapan
 
Anggaran Laba
Anggaran LabaAnggaran Laba
Anggaran Laba
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
 
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_prosesMateri 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
 

More from budieto

Konsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdf
Konsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdfKonsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdf
Konsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdf
budieto
 
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus Akuntansi Perusahaan DagangSiklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
budieto
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutan
budieto
 
Balance Scorecard
Balance ScorecardBalance Scorecard
Balance Scorecard
budieto
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
budieto
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
budieto
 
Kinerja Manajemen
Kinerja ManajemenKinerja Manajemen
Kinerja Manajemen
budieto
 
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban
budieto
 
Acc principle jurnal khusus
Acc principle   jurnal khususAcc principle   jurnal khusus
Acc principle jurnal khusus
budieto
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
budieto
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neraca
budieto
 
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
budieto
 
Jurnal Khusus
Jurnal KhususJurnal Khusus
Jurnal Khusus
budieto
 
Target Costing
Target CostingTarget Costing
Target Costing
budieto
 
Kasus akuntansi perusahaan dagang
Kasus akuntansi perusahaan dagangKasus akuntansi perusahaan dagang
Kasus akuntansi perusahaan dagang
budieto
 
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
budieto
 
Variabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitianVariabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitian
budieto
 
Metode Penelitian
Metode PenelitianMetode Penelitian
Metode Penelitian
budieto
 
Anggaran Biaya Operasional
Anggaran Biaya OperasionalAnggaran Biaya Operasional
Anggaran Biaya Operasional
budieto
 
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL  DAN HIPOTESISLANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL  DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
budieto
 

More from budieto (20)

Konsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdf
Konsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdfKonsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdf
Konsep dasar dan motivasi Berwirausaha.pdf
 
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus Akuntansi Perusahaan DagangSiklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutan
 
Balance Scorecard
Balance ScorecardBalance Scorecard
Balance Scorecard
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
 
Kinerja Manajemen
Kinerja ManajemenKinerja Manajemen
Kinerja Manajemen
 
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban
 
Acc principle jurnal khusus
Acc principle   jurnal khususAcc principle   jurnal khusus
Acc principle jurnal khusus
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neraca
 
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
 
Jurnal Khusus
Jurnal KhususJurnal Khusus
Jurnal Khusus
 
Target Costing
Target CostingTarget Costing
Target Costing
 
Kasus akuntansi perusahaan dagang
Kasus akuntansi perusahaan dagangKasus akuntansi perusahaan dagang
Kasus akuntansi perusahaan dagang
 
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang7. siklus akuntansi perusahaan dagang
7. siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Variabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitianVariabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitian
 
Metode Penelitian
Metode PenelitianMetode Penelitian
Metode Penelitian
 
Anggaran Biaya Operasional
Anggaran Biaya OperasionalAnggaran Biaya Operasional
Anggaran Biaya Operasional
 
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL  DAN HIPOTESISLANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL  DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
 

Recently uploaded

Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 

Recently uploaded (18)

Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 

Anggaran produksi dan biaya produksi

  • 2. DISCUSSIONPOINTS Metode Penyusunan Anggara Produksi Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran Biaya Tenaga Kerja Anggaran Biaya Overhead Anggaran Biaya Produksi Anggaran Biaya Produksi Bulanan Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi 02
  • 3. ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode tertentu. 03
  • 4. METODEPENYUSUNAN ANGGARANPRODUKSI adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang relatif sama dari bulan ke bulanm kecuali untuk bulan tertentu yang volume penjualannya lebih tinggi. Metode ini mengakibatkan volume persediaan menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan. A.METODEPRODUKSISTABIL Padalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu. Metode ini mengakibatkan volume produksi menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan. B.METODEPERSEDIAANSTABIL adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menerapkan volume produksi yang berubah terus dari bulan ke bulan. Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan volume produksi menjadi tidak stabil. METODEFLEKSIBEL ANGGARAN PRODUKSI 2020 04
  • 5. KASUS Perusahaan merencanakan menjual produknya sebanyak 142.000 unt dalam tahun 2012. Jumlah persediaan barang pada awl Januari 2012 diperkirakan sebanyak 20.000. Sedangkan jumlah persediaan barang pada akhir tahun 2012 yang diinginkan sebesar 15.000 unit. D dari total volume yang dianggarkan sebesar 142.000 unit dalam setahun, direncanakan akan dijual dalam 12 bulan operasi dengan rincian sebagai berikut : Maka untuk tahun 2012 perusahaan harus memproduksi barang sebanyak 137.000 unit yang berasal dari : berdasarkan data tersebut dapat disusun anggatan produksi berdasarkan metode produksi yaitu:
  • 6. METODE PRODUKSI STABIL Berdasarkan tabel 1 dan 2, disusun volume produksi dengan metode produksi stabil ANGGARAN PRODUKSI 2020
  • 7. METODE PERSEDIAAN STABIL Berdasarkan tabel 1 dan 2, disusun volume produksi dengan metode persediaan stabil ANGGARAN PRODUKSI 2020
  • 8. METODE FLEKSIBEL Berdasarkan tabel 1 dan 2, disusun volume produksi dengan metode fleksibel ANGGARAN PRODUKSI 2020
  • 9. ANGGARANBIAYA BAHANBAKU Penetapan anggaran biaya bahan baku ditentukan oleh kebutuhan bahan baku dari setiap unit produk yang dihasilkan perusahaan dikalikan dengan volume produksi, sehingga ditemukan volume total bahan baku untuk periode tersebut. Kebutuhan total bahan baku untuk produksi, ditambah dengan persediaan bahan aku yang diinginkan pada akhir periode dan dikurangi dengan persediaan bahan baku yang direncanakan pada awal periode. kemudian dikalikan dengan harga bahan baku per unitnya akan diperoleh nilai pembelian bahan baku yang direncanakan. ANGGARAN PRODUKSI 2020
  • 10. KASUS PT DTI adalah produsen meja kantor di Bandung,merencanakan memproduksi tiga jenis meja dengan kuantitas : Tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-1 sebanyak 10.000 unit dan MB-1 sebanyak 10.000 unit untuk produksi tahun depan. Setiap meja MK-1 membutuhkan 2 meter kayu, 1,5 meter melamin dan 1 meter bambu hias. Setiap unit meja MM-1membutuhkan 3 meter kayu, 3 meter melamin dan 3 meter bambu hias. Sedangkan setiap unit meja MB-1 membutuhkan 3 meter kayu, 2 meter melamin, dan 1,5 meter bambu hias. sedangkan harga beli kayu diperkirakan sebesar Rp.15.000 per meter, harga melamin sebesar Rp.20.000 per meter dan harga bambu hias sebesar Rp.12.000 per meter. Untuk menjamin kelancaran produksi, perusahaan merencanakan kepemilikan persediaan bahan baku pada akhir tahun sebanyak 10% kebutuhan bahan baku tersebut untuk proses produksi selama tahun depan. Sedangkan persediaan bahan baku pada awal tahun depan diperkirakan sebanyak 700 meter kayu, 1.000 meter melamin dan 800 meter bambu hias. Diperkirakan harga bahan baku tersebut stabil di tahun depan. ANGGARAN PRODUKSI 2020
  • 11. PEMBAHASANMaka biaya bahan baku yang dianggarkan sebesar :
  • 12.
  • 17. PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Setiap unit MK-1 membutuhkan 3 jam kerja langsung, MM-1 4 jam kerja langsung dan MB-1 5 jam kerja langsung, sedangkan pekerja dibayar sebesar Rp.3.000 per jam kerja langsung A.TARIFPERJAMKERJA ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
  • 18.
  • 19. PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Perusahaan merencanakan bekerja selama 278 hari dalam setahun dan mempekerjakan 30 tenaga kerja. sebanayak 8 orang pekerja digunakan untuk memproduksi MK-1, sebanyak 10 orang pekerja MM-1, dan sebanyak 12 pekerja memproduksi MB-1. Setiap tenaga kerja dibayar Rp.40.000 per hari. B.TARIFPERHARIKERJA ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
  • 20.
  • 21. PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan merencanakan membayar pekerja sebesar Rp.11.000 per unit MK-1, Rp.12.000 per unit MM-1, dan Rp.14.000 per unit MB-1 C.TARIFPERUNITPRODUK ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
  • 22.
  • 23. ANGGARANBIAYA OVERHEAD yaitu gaji atau upah untuk membayar para pekerja yang terlibat dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung berperan di dalam proses menghasilkan produk tersebut. 2.BIAYATENAGAKERJA PENOLONG yaitu biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan yang dibutuhkan di dalam suatu produk, tetapi bukan merupakan komponen utama dari suatu produk. 1.BIAYABAHAN PENLOLONG yaitu biaya overhead selain biaya bahan penolong dan tenaga kerja penolong. Berkaitan dengan peralatan dan fasilitas pendukung seperti penyusutan mesin,bangunan pabrik, air, listrik, tlp pabrik. 3.BIAYAPABRIKASI LAINNYA seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, yang direncanakan akan dibayar dalam satu periode tertentu. Biaya overhead mencangkup 3 kelompok biaya yaitu : BIAYAOVERHEAD 11
  • 24. ContohKasus PT.DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Setiap produk membutuhkan cat, paku, dan hiasan kaki meja sebagai penolong. Setiap unit meja membutuhkan cat 0,25 liter, sebanyak 0,1 kg paku, dan 4 hiasan kaki meja. Diperkirakan arga beli cat sebesar Rp.25.000 per liter, dan harga beli paku diperkirakan sebesar Rp.18.000 per kg, dan harga 1 buah hiasan sebear Rp.1.000. Gaji satpam pabrik dianggarkan sebesar Rp.24.000.000 per tahun. Gaji mandor produksi dianggarkan sebesar Rp.48.000.000 per tahun. Sedangkan anggaran biaya pabrikase lainnya, mencangkup penyusutan mesin sebesar Rp,12.500.000, penyusutan bangunan pabrik Rp.24.000.000 dan biaya listrik, air dan telepon pabrik sebesar Rp.40.000.000.Berdasarkan data diatas biaya overhead sebagai berikut :
  • 25. Perhitungan tambahan : Jenis Biaya Perhitungan Jumlah - Biaya Cat 3 x 10.000 x 0,25 x 25.000 187.500.000 - Biaya Paku 3 x 10.000 x 0.1 x 18.000 54.000.000 - Biaya Hiasan Kaki Meja 3 x 10.000 x 4 x 1.000 120.000.000 pembahasan
  • 26. Dalam kasus diatas jika perhitungan tarif biaya overhead menggunakan dasar jam kerja langsung, sedangkan jumlah jam kerja total adalah sebesar 120.000 jam kerja (lihat anggaran biaya tenaga kerja langsung berdasarkan tarif per jam pada tabel, maka besarnya tarif overhead tersebut adalah : Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 ; 120.000 = Rp.4.250 per jam kerja langsung. Jika perhitungan tarif menggunakan volume produksi sebagai dasar perhitungan tarif, sedangkan jumlah volume produksi adalah sebesar 30.000 unit produk untuk ketiga jenis produk tersebut, maka besarnya tarif overhead tersebut adalah : Tarif Biaya Overhead = Rp 510.000.000 : 30.000 = Rp. 17.000 per unit produk pembahasan
  • 27. ANGGARAN OVERHEAD BULANAN Contoh kasus : PT DTI misalkan menetapkan tarif overhead dengan dasar jam kerja langsung yaitu sebesar Rp.4.250 per jam kerja langsung, maka untuk menyusun anggaran overhead bulanan adalah dengan mengalikan jumlah jam kerja total bulanan dengna tarif overhead per jam kerja langsung. Anggaran sebesar Rp.510.000.000 tersebut adalah biaya overhead untuk memproduksi MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-1 sebanyak 10.000 unit, dan MB-1 sebanyak 10.000 unit dalam satu tahun, Dar total volume produksi yang direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing- masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan Desember, 10% untuk Januari, Februari, September dan November, dan masing-masing sebanyak 5% untuk bulan-bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.
  • 29. ANGGARANBIAYAPRODUKSI A.JIKAANGGARANTENAGAKERJADISUSUNBERDASARKANJAMKERJA,MAKAANGGARANBIAYAPRODUKSITOTALSEBAGAIBERIKUT: PPT DTI memproduksi 10.000 unit MK-1, 10.000 unit MM-1 dan 10.000 unit MB-1, maka besarnya anggaran produksinya sebagai berikut : Karena perusahaan menggunakan dasar jam kerja langsung untuk menentukan tarif biaya tenaga kerja, maka risiko tidak tercapainya volume produksi yang direncanakan harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan.
  • 30. ANGGARANBIAYAPRODUKSI B.JIKAANGGARANTENAGAKERJADISUSUNBERDASARKANHARIKERJA,MAKAANGGARANBIAYAPRODUKSITOTALSEBAGAIBERIKUT: PPT DTI memproduksi 10.000 unit MK-1, 10.000 unit MM-1 dan 10.000 unit MB-1, maka besarnya anggaran produksinya sebagai berikut : Karena perusahaan menggunakan dasar jumlah hari kerja untuk menentukan tarif biaya tenaga kerja, maka risiko tidak tercapainya volume produksi yang direncanakan harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan.
  • 31. ANGGARANBIAYAPRODUKSI C.JIKAANGGARANTENAGAKERJADISUSUNBERDASARKANVOLUMEPRODUKSI,MAKAANGGARANBIAYAPRODUKSITOTALSEBAGAIBERIKUT: PPT DTI memproduksi 10.000 unit MK-1, 10.000 unit MM-1 dan 10.000 unit MB-1, maka besarnya anggaran produksinya sebagai berikut : Karena perusahaan menggunakan dasar volume produksi untuk menentukan tarif biaya tenaga kerja, maka risiko tidak tercapainya volume produksi yang direncanakan harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan.
  • 32. BIAYAPRODUKSIPERUNITPRODUK Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tarif dasar jam kerja sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per unit produk sebagai dasar menghitung biaya overhead, maka akan menghasilkan tabel berikut ini :
  • 33. BIAYAPRODUKSIPERUNITPRODUK Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tarif dasar unit produk sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per jam kerja sebagai dasar menghitung biaya overhead, maka akan menghasilkan tabel berikut ini :
  • 34. ANGGARANBIAYAPRODUKSIBULANAN PT DTI menetapkan anggaran tenaga kerja disusun berdasarkan tarif jam kerja, maka anggaran biaya produksi total sebagai berikut : CONTOHKASUS Anggaran sebesar Rp.4.030.000.000 tersebut adalah anggaran memproduksi MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit. Dari total volume produksi yang direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bukan Oktober dan Desember, 10% untuk bulan Januari, Februari, September dan November, dan 5% untuk bulan- bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada historis penjualan tahun sebelumnya.
  • 35. Untuk menghitung anggaran biaya produksi bulanan, pada dasarnya adalah dengan membagi anggaran biaya produksi tahunan ke dalam masing-masing bulan sesuai dengan volume produksi bulanan yang direncanakan PEMBAHASAN