Presentasi ini membahas menyajikan pembahasan ringkas Sistem Moneter (Bab 29 dan 30).
*) Presentasi ini dibuat sebagai pembelajaran penulis dan tidak ditujukan sebagai bahan referensi.
This presentation is explaining about an overview of Monetary System as implied in Macroeconomic (usually) Chapter 29 and 30 in simple way.
*) This presentation is made for learning purpose of the authors and not designed for reference.
Presentasi ini membahas menyajikan pembahasan ringkas Sistem Moneter (Bab 29 dan 30).
*) Presentasi ini dibuat sebagai pembelajaran penulis dan tidak ditujukan sebagai bahan referensi.
This presentation is explaining about an overview of Monetary System as implied in Macroeconomic (usually) Chapter 29 and 30 in simple way.
*) This presentation is made for learning purpose of the authors and not designed for reference.
How to make Map Package in ArcGIS, more detailed about Map Packages see here http://resources.arcgis.com/en/help/main/10.1/index.html#/Creating_a_map_package/006600000403000000/
Economic Industrial Agglomeration became main trend of today economic geography. This phenomenon happens due to globalization and spatial integration of economic activities in global scale. While common economic analysis relied so much to macroeconomics indicator, does it will be better if we consider regional aspects of today economy?
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
Intervensi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengurangi fenomena kemacetan lalulintas yang diakibatkan pertumbuhan kendaraan pribadi, keterbatasan jalan dan kurang berfungsinya transportasi publik.
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...bramantiyo marjuki
Paper submitted to Planning and Development Problems Course at Master Programme of Urban and Regional Development, Diponegoro University, Semarang, Indonesia, 2016
KEK Tanjung Lesung dan Implikasi Untuk Ekonomi Wilayah Bantenbramantiyo marjuki
Does Tanjung lesung specialized economic zone will boost Banten Economic income? or it is just mere an agglomeration of economic activity that will just increasing of the regional disparities of Banten and Indonesia.
Kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk perusahaan dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan mendorong efisiensi dan efektifitas manajemen perusahaan
Membahas mengenai Hubungan diantara beberapa elemen, Marjin Kontribusi, Titik Impas, Biaya Diferensial, Manfaat Analisis Biaya Diferensial, Hubungan dengan Titik Impas, Biaya Konversi.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
2. Teori Klasik :
Biaya Komparatif (Comparative Cost)
• Teori Biaya Komparatif memasukkan sarana-
sarana produksi lain spt tanah dan kapital/modal
sehingga ukuran efisiensi adalah biaya produksi
per unit.
• Pembahasan tidak hanya ada 2 macam barang,
tetapi lebih dari 2 macam barang dan terjadi
pada 2 negara .
• Dengan menggunakan analisa Biaya Komparatif
(comparative cost) kita akan menentukan
Keunggulan Komparatif bagi masing-masing
negara.
3. Teori Klasik :
Biaya Komparatif (Comparative Cost)
• Teori Biaya Komparatif memasukkan sarana-
sarana produksi lain spt tanah dan kapital/modal
sehingga ukuran efisiensi adalah biaya produksi
per unit.
• Pembahasan tidak hanya ada 2 macam barang,
tetapi lebih dari 2 macam barang pada 2 negara.
• Dengan menggunakan analisa Biaya Komparatif
(comparative cost) kita akan menentukan
keunggulan komparatif bagi masing-masing
negara.
4. • Khususnya membandingkan biaya
produksi per unit masing-masing barang
di masing-masing negara. Namun agar
perbandingan tersbt tdk terpengaruhi oleh
perbedaan mata uang yang digunakan
dimasing-masing negara,maka biaya
produksi tersbt diseragamkan dgn
menyatakan dlm satuan biaya produksi
salah satu barang.
5. Biaya Produksi Per Unit di Indonesia dan
Jepang
Barang Indonesia
(Rp)
Jepang
(¥)
M.Bumi 3.000 30.000
Karet 1.000 6.000
Tekstil 2.000 1.500
Semen 3.000 1.800
JamTgn 10.000 3.000
TV 60.000 6.000
Spd Motor 3.000.000 180.000
6. Biaya Komparatif Barang di Indonesia dan Jepang
Barang Biaya Prod dinyatakan dlm satuan
biaya pembuatan jam tgn
Indonesia Jepang
Biaya Komparatif di
Indonesia dinyatakan dlm
satuan biaya Jepang.
( Biaya Prod. Ind / Biaya Prod.
Jpg )
M Bumi 0,3 10,0 0,03
Karet 0,1 2,0 0,05
Tekstil 0,2 0,5 0,4
Semen 0,3 0,6 0,5
Jam Tgn 1,0 1,0 1,0
TV 6,0 2,0 3,0
Spd Motor 300,0 60,0 5,0
7. • Tabel diatas dibaca sbb:
Satu unit (barrel) minyak bumi di Indonesia dpt diproduksi
dgn biaya yg sama dgn 0,3 biaya produksi sebuah jam tgn.
Sedangkan satu unit (barrel) minyak bumi di Jepang hanya
dpt diproduksi dgn biaya 10 buah jam tgn.
Satu unit (kilogram) karet di Indonesia dpt diproduksi
dgn biaya yg sama dgn 0,1 biaya produksi sebuah jam tgn.
Sedangkan satu unit (ilogram ) karet di Jepang hanya
dpt diproduksi dgn biaya 2 buah jam tgn.
8. Dmk seterusnya utk msg-msg barang sehingga yang
terakhir ;
Satu unit sepeda motor di Indonesia dpt
diproduksi dgn biaya yg sama dgn biaya produksi 300 jam
tgn.Sedangkan satu unit sepeda motor di Jepang dpt
diproduksi dgn biaya 60 buah jam tgn.
Dengan angka ini sebetulnya kita sdh dpt mengatakan dlm
produksi barang-barang mana Indonesia mempunyai
keunggulan komparatif dan dlm produksi barang-barang
mana Jepang mempunyai keunggulan komparatif.
9. • Keunggulan komparatif menjadi lebih jelas apbila kita
menggabungkan kedua set angka tersbt menjadi satu Skala
Efisiensi atau Skala Keunggulan Komparatif yang berlaku bagi
kedua negara.
• Hal ini dinyatakan pd kolom terakhir tabel diatas, yaitu menunjukkan
hasil pembagian angka biaya produksi misalnya minyak bumi di
Indonesia dgn biaya produksi minyak bumi (brg yg sama) di Jepang.
Kita akan mendptkan biaya produksi minyak bumi di Indonesia
relatif terhadap Jepang.
• Indonesia mempunyai keunggulan komparatif paling besar {yaitu
paling efisien atau mempunyai biaya komparatif (angka biaya
komparatif 0.03) yg paling kecil} dlm produksi minyak bumi,diikuti
karet dst.
10. • Indonesia mempunyai keunggulan komparatif paling
kecil dlm produksi sepeda motor.
• Sebaliknya dari sisi Jepang dpt disimpulkan bhw
keunggulan komparatif yang terbesar ada di bidang
produksi sepeda motor (angka biaya komparatif 5) bisa
diartikan bhw Jepang lima kali lebih efisien dr Indonesia
dlm produksi sepeda motor.
11. Peran Alat Tukar –Kurs Devisa
• Masing-masing negara memiliki alat tukar sendiri-sendiri.
Maka perdagangan internasional mengharuskan adanya
angka perbandingan antara nilai satu mata uang negara
dgn mata uang negara lain. Perbandingan ini disebut
Kurs Devisa.
• Devisa adalah aset dan kewajiban finansial yang
digunakan dalam transaksi internasional.
• Misalnya Kurs Devisa IDR 1,5 = ¥ 1 dan IDR 2 = ¥ 1
12. Biaya Produksi Di Negara Indonesia Dan Negara Jepang
Pada Berbagai Tkt Kurs
Barang Biaya Per Unit
Ind (IDR) Jpg (¥)
Biaya Jepang Dlm IDR
IDR 1,5 = ¥1 IDR 2 = ¥1
M Bumi 3.000 30.000 45.000 60.000
Karet 1.000 6.000 9.000 12.000
Tekstil 2.000 1.500 2.250 3.000
Semen 3.000 1.800 2.700 3.600
Jam Tgn 10.000 3.000 4.500 6.000
Pswt TV
Spd Motor
60.000 6.000
3.000.000 180.000
9.000 12.000
270.000 360.000
13. • Seandainya pemerintah Indonesia memutuskan untuk
menetapkan kurs devisa IDR 1,5 = ¥1. Bandingkan
antara biaya produksi di Indonesia dgn Jepang .
• Dengan melihat angka biaya produksi Indonesia dgn
Jepang bhw minyak bumi, karet dan tekstil di Jepang
lebih mahal drpd di Indonesia.Sebaliknya semen,jam
tangan,pesawat TV dan sepeda motor buatan Jepang
lebih murah drpd di Indonesia.
• Indonesia akan mengekspor minyak bumi, karet dan
tekstil ke Jepang dan mengimpor semen,jam
tangan,pesawat TV dan sepeda motor dari Jepang.
• Penentuan Kurs devisa menentukan Batas/Cut Off Point
pada skala keunggulan komparatif yg memisahkan brg
yg diekspor/diimpor oleh masing-masing negara.
14. • Seandainya pemerintah Indonesia memutuskan utk
Devaluasi kurs devisa menjadi IDR 2 = ¥1.
(devaluasi=menurunkan nilai mata uang sendiri terhdp
mata uang asing). Bandingkan antara biaya produksi di
Indonesia dgn Jepang .
• Dengan melihat angka biaya produksi Indonesia dgn
Jepang bhw minyak bumi, karet ,tekstil dan semen di
Jepang lebih mahal drpd di Indonesia.Sebaliknya jam
tangan,pesawat TV dan sepeda motor buatan Jepang
lebih murah drpd di Indonesia.
• Indonesia akan mengekspor minyak bumi, karet,tekstil
dan semen ke Jepang dan mengimpor jam
tangan,pesawat TV dan sepeda motor dari Jepang.
• Penentuan Kurs devisa menentukan Batas/Cut Off Point
pada skala keunggulan komparatif yg memisahkan brg
yg diekspor/diimpor oleh masing-masing negara.
• Dari sisi Konsumen di Indonesia barang spt jam tgn,pswt
TV dan sepeda mtr menjadi lebih mahal