2. Anggaran Produksi
Merupakan rencana perusahaan untuk
menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan penjualan
dengan mempertimbangkan jumlah persediaan
pada awal dan akhir periode tertentu.
Anggaran Produksi = Anggaran Penjualan +
Anggaran Akhir yang Diinginkan – Persediaan Awal
yang Direncanakan
3. contoh
Penjualan P akhir jumlah P awal produksi
Tahun 115,156 1,742 116,898 998 115,900
jan 10,255 1,843 12,098 998 11,100
feb 9,493 1,850 11,343 1,843 9,500
mar 9,732 1,918 11,650 1,850 9,800
apr 9,837 1,881 11,718 1,918 9,800
mai 8,852 1,829 10,681 1,881 8,800
juni 9,193 2,136 11,329 1,829 9,500
juli 9,551 2,085 11,636 2,136 9,500
ags 9,518 2,067 11,585 2,085 9,500
sept 9,060 2,007 11,067 2,067 9,000
okt 9,668 2,139 11,807 2,007 9,800
nov 9,878 2,061 11,939 2,139 9,800
des 10,119 1,742 11,861 2,061 9,800
4. Contoh
Dimisalkan PT. Gunung Mas menetapkan penjualan
pada tahun 2011 sebesar 142.000 unit dengan rincian
per bulan sebagai berikut:
BULAN VOLUM
E
BULAN VOLUME
Januari 15.000 Juli 7.000
Februari 16.000 Agustus 6.000
Maret 16.000 Septembe
r
9.000
April 14.000 Oktober 11.000
Mei 12.000 Nopembe
r
12.000
Juni 10.000 Desember 14.000
Sementara itu diketahui persediaan awal 20.000 unit
dan persedian yang direncanakan pada akhir tahun
anggaran adalah 15.000 unit.
5. Jawab
Penjualan yang direncanakan 142.000
Persediaan akhir tahun 15.000
Jumlah 157.000
Persediaan awal tahun (20.000)
Volume Produksi 137.000
6. Metode Anggaran Produksi
Metode Produksi Stabil, adalah suatu metode produksi
dimana perusahaan menetapkan volume penjualan yang relatif
sama dari bulan ke bulan.
Tahapan menyusun anggaran produksi stabil:
Membagi volume produksi yang direncanakan dengan
banyaknya periode produksi. Apabila menghasilkan angka
desimal maka dilakukan pembulatan dan kekurangannya
ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi
penjualannya.
Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) –
Volume Penjualan.
Persediaan akhir periode saat ini merupakan persediaan
awal periode berikutnya.
7. Contoh
PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam
tahun 2011 sebanyak 137.000. Dengan
menggunakan metode produksi stabil tentukan
volume produksi per bulan selama tahun 2011
apabila diketahui persediaan awal 20.000
Penjualan direncanakan 142.000
Persediaan akhir……… 15.000
Jumlah 157.000
Persediaan awal 20.000-
Jumlah produksi 137.000
10. Metode Anggaran Produksi
Metode Persediaan Stabil, adalah suatu metode produksi
dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang
relatif sama dari bulan ke bulan.
Metode ini berdampak pada penentuan persediaan,
dimana persediaan awal periode saat ini merupakan
persediaan akhir periode sebelumnya.
Contoh:
PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun
2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode
persediaan stabil tentukan volume produksi per bulan
selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan akhir
15.000.
13. Metode Anggaran Produksi
Metode Fleksibel, adalah suatu metode produksi
dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang
berubah terus dari bulan ke bulan.
Pada dasarnya metode ini dapat menggunakan volume
produksi dan volume persediaan sesuai dengan
keinginan perusahaan.
Contoh:
PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun
2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode
persediaan fleksibel tentukan volume produksi per bulan
selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan awal
17.000.
16. Stabilitas Produksi
Mengalokasikan produksi setiap bulan dengan
cara
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan
12, dimana hasil bagi tersebut langsung dipakai
pada tingkat produksi per bulannya.
Penjualan Penjualan
Januari 1.500 Juli 700
Februari 1.600 Agust 600
Maret 1.600 Sept 9.00
April 1.400 Oktober 1.100
Mai 1.200 Nov 1.200
Juni 1.000 Des 1.400
17. Persediaan awal 2000
Persediaan akhir 1.500
Produksi :
Penjualan 14.200
Persedaiaan akhir 1.500
Kebutuhan 15.700
Persediaan awal ( 2.000)
Jml yg diproduksi 13.700 unit
Alokasi per bulan = 13.700/12= 1.141,67 unit
18. b. Membagi tingkat produksi per tahun sehingga
didapatkan bilangan bulat, kekurangannya
dialokasikan ke tingkat penjualan yang tinggi
Contoh :
Produksi per bulan = 13.700/12 = 1.141,67 unit
Dibulatkan ke 1.100 unit per bulan.
Kekurangan = 13.700 – (12 x
1.100=13.200)=500 unit dialokasikan pada bulan
tinggi yaitu jan, feb,mar,april, Des = ( 500/5 bln =
100/bln)
Sehingga jumlah produksi bulan tsb 1.100 +
100= 1.200 unit
19. Anggaran Produksi - Stabil
bulan Rencana Penjualan P akhir Kebutuhan P awal Produksi
Jan 1,500 1,700 3,200 2,000 1,200
Feb 1,600 1,300 2,900 1,700 1,200
Maret 1,600 900 2,500 1,300 1,200
April 1,400 700 2,100 900 1,200
Mai 1,200 600 1,800 700 1,100
Juni 1,000 700 1,700 600 1,100
Juli 700 1,100 1,800 700 1,100
Agus 600 1,600 2,200 1,100 1,100
Sept 900 1,800 2,700 1,600 1,100
Okt 1,100 1,800 2,900 1,800 1,100
Nov 1,200 1,700 2,900 1,800 1,100
Des 1,400 1,500 2,900 1,700 1,200
Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
20. Persediaan stabil
Caranya :
1. Selisih antara persediaan awal dan akhir
dibagi dengan 12.
Contoh :
Persediaan awal2.000
Persediaan akhir 1.500
selisih…………….500 unit
Alokasi per bulannya =500/12 = 41,67
Kelemahannya : bilangan tidak bulat
21. 2. Selisih persediaan awal dan akhir dibagi
bilangan tertentu untuk mendapatkan hasil
bilangan yg bulat
Contoh : 500/5 = 100
100 unit dialokasikan ke bulan januari sd Mai
atau tergantung kebijakan.
Persediaan awal bulan Jan 2000, Feb= 1.900,
Maret =1.800, April =1.700, Mai= 1.600
22. Anggaran produksi-persediaan
stabil
bulan Rencana Penjualan
P akhir Kebutuhan
P awal Produksi
Jan 1,500 1,900 3,400 2,000 1,400
Feb 1,600 1,800 3,400 1,900 1,500
Maret 1,600 1,700 3,300 1,800 1,500
April 1,400 1,600 3,000 1,700 1,300
Mai 1,200 1,500 2,700 1,600 1,100
Juni 1,000 1,500 2,500 1,500 1,000
Juli 700 1,500 2,200 1,500 700
Agus 600 1,500 2,100 1,500 600
Sept 900 1,500 2,400 1,500 900
Okt 1,100 1,500 2,600 1,500 1,100
Nov 1,200 1,500 2,700 1,500 1,200
Des 1,400 1,500 2,900 1,500 1,400
Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
23. Kombinasi
Produksi dan Persediaan dibiarkan berubah-
ubah
Contoh kebijakannya :
Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih
dari 15% diatas dan dibawah rata-rata bulanan
Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600
unit dan tidak boleh kurang dari separonya
persediaan max
Produksi bulan Juli-Agus-Sept boleh dikurangi
30% dari tkt produksi normal
24. Contoh
bulan Rencana Penjualan
P akhir Kebutuhan
P awal Produksi
Jan 1,500 1,600 3,100 2,000 1,100
Feb 1,600 1,300 2,900 1,600 1,300
Maret 1,600 1,000 2,600 1,300 1,300
April 1,400 900 2,300 1,000 1,300
Mai 1,200 950 2,150 900 1,250
Juni 1,000 1,200 2,200 950 1,250
Juli 700 1,305 2,005 1,200 805
Agus 600 1,510 2,110 1,305 805
Sept 900 1,415 2,315 1,510 805
Okt 1,100 1,565 2,665 1,415 1,250
Nov 1,200 1,600 2,800 1,565 1,235
Des 1,400 1,500 2,900 1,600 1,300
Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
25. Kebijakan Persediaan
Untuk menempatkan perusahaan untuk selalu siap
melakukan penjualan
Membantu tercapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan
seimbang
Faktor yang dipertimbangkan sebelum menentukan besarnya
persediaan :
1.Daya tahan barang yg disimpan
2. Sifat penawaran ( bahan mentah)
3. Biaya yang timbul (sewa gedung, biaya pemeliharaan,
asuransi, pajak, modal, bunga pinjaman)
4. Besarnya modal kerja yang tersedia
5. Risiko-risiko yang harus ditanggung (manusia, alam dan sifat
barang)
26. Penentuan Besarnya
Persediaan
Besarnya kebutuhan ditentukan dengan cara :
a. Disesuaikan kebutuhan bulanan
contoh : kebutuhan setahun 2.400 unit
kebutuhan bulanan = 2.400/12= 200
Jika kebijakan persediaan untuk 2 bulan
maka besarnya persediaan 2 x 200 = 400
27. Jika kebutuhan tiap bulan berfluktuasi
Januari 200
Februari 100
Maret 150
April 200
Mai 300
Kebutuhan Rata-rata :
Februari = 200 + 100 + 150 = 150 unit
3
Kebutuhan Rata-rata :
Maret = 100 + 150 + 200 = 150 unit
3
Kebutuhan Rata-rata :
April = 150 + 200 + 300 = 217 unit
3
28. Jika perusahaan menentuakan 2 bln
kebutuhab , maka :
Februari = 2 x 150 = 300 unit
Maret = 2 x 150 = 300 Unit
April = 2 x 217 = 434 unit
b. Menentukan terlebih dahulu batas maksimum
dan minimum persediaan. Dilakukan oleh
perusahaan yang sudah berpengalaman.
c. Menghitung perputaran persediaan
29. Tingkat Perputaran persediaan =
Renc penjualan/persediaan rata-rata
Persediaan rata-rata = Persediaan awal + p
akhir
2
Contoh :
Rencana penjualan 1 tahun 150.000 unit.
Persediaan awal 25.000 unit dan persediaan
akhir 75.000 unit
Rata-rata persediaan = 25.000 + 75.000 =
50.000
30. Perputaran persediaan = 150.000 = 3 x
50.000
Contoh :
Persediaan awal 3.918 unit
Persediaan akhir 5.879 unit
Vol penjualan tahun 2010=381.648 unit
Vol penjualan budget tahun 2011=365.359 unit
31. Rata-rata persediaan = 3918 + 5.879 =
4.898,5
2
Tingkat perputaran persediaan tahun 2010
=381.648/4.898,5=78 x
Tingkat kebutuhan persediaan tahun 2011
=365.359/78=4684
Persediaan akhir tahun 2011 :
5.879 + x = 4.684 x = 3.489
2