Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses untuk menghitung biaya produksi per satuan. Metode ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi massal melalui satu atau lebih departemen produksi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan serta pengaruh produk hilang terhadap perhitungan biaya produksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang soal latihan akuntansi biaya mencakup definisi, tujuan, karakteristik, dan jenis-jenis biaya serta perlakuan akuntansinya. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi akuntansi biaya, tujuan akuntansi biaya, karakteristik akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen, serta jenis dan perlak
Dokumen tersebut membahas konsep informasi akuntansi diferensial dan manfaatnya dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi diferensial memberikan estimasi perbedaan biaya, pendapatan, dan aktiva antara alternatif tindakan yang berbeda untuk membantu manajemen memilih alternatif terbaik. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan informasi akuntansi diferensial dalam keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses untuk menghitung biaya produksi per satuan. Metode ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi massal melalui satu atau lebih departemen produksi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan serta pengaruh produk hilang terhadap perhitungan biaya produksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang soal latihan akuntansi biaya mencakup definisi, tujuan, karakteristik, dan jenis-jenis biaya serta perlakuan akuntansinya. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi akuntansi biaya, tujuan akuntansi biaya, karakteristik akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen, serta jenis dan perlak
Dokumen tersebut membahas konsep informasi akuntansi diferensial dan manfaatnya dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi diferensial memberikan estimasi perbedaan biaya, pendapatan, dan aktiva antara alternatif tindakan yang berbeda untuk membantu manajemen memilih alternatif terbaik. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan informasi akuntansi diferensial dalam keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis penganggaran modal yang mencakup dua langkah yaitu mengestimasi aliran kas dari investasi dan mengevaluasi aliran kas tersebut menggunakan kriteria penilaian investasi untuk menentukan kelayakannya. Kriteria penilaian investasi yang disebutkan meliputi accounting rate of return, payback period, internal rate of return, net present value, dan profitability index."
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, sifat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses alokasi biaya overhead pabrik dan contoh perhitungannya.
1. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi massal dengan mengumpulkan biaya setiap proses dan membaginya dengan jumlah produk.
2. Ada tiga metode untuk menangani persediaan proses awal: rata-rata tertimbang, masuk pertama keluar pertama, dan pengaruh tambahan baku.
3. Produk hilang, rusak, atau cacat dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok, tergantung bagaimana nil
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perusahaan manufaktur, termasuk jenis persediaan, klasifikasi biaya produksi dan operasional, serta beberapa laporan keuangan seperti harga pokok produksi, laba rugi, neraca, dan arus kas.
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan pembayaran karyawan dengan menggunakan rencana bonus seratus persen dan rencana pembayaran insentif. Pada rencana bonus seratus persen, dihitung pendapatan mingguan, tarif efektif per jam, dan biaya tenaga kerja per unit untuk pekerja di perusahaan pengolahan makanan. Sedangkan pada rencana pembayaran insentif, dihitung pendapatan karyawan berdasarkan unit yang diproduksi dengan member
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis penganggaran modal yang mencakup dua langkah yaitu mengestimasi aliran kas dari investasi dan mengevaluasi aliran kas tersebut menggunakan kriteria penilaian investasi untuk menentukan kelayakannya. Kriteria penilaian investasi yang disebutkan meliputi accounting rate of return, payback period, internal rate of return, net present value, dan profitability index."
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, sifat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses alokasi biaya overhead pabrik dan contoh perhitungannya.
1. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi massal dengan mengumpulkan biaya setiap proses dan membaginya dengan jumlah produk.
2. Ada tiga metode untuk menangani persediaan proses awal: rata-rata tertimbang, masuk pertama keluar pertama, dan pengaruh tambahan baku.
3. Produk hilang, rusak, atau cacat dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok, tergantung bagaimana nil
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perusahaan manufaktur, termasuk jenis persediaan, klasifikasi biaya produksi dan operasional, serta beberapa laporan keuangan seperti harga pokok produksi, laba rugi, neraca, dan arus kas.
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan pembayaran karyawan dengan menggunakan rencana bonus seratus persen dan rencana pembayaran insentif. Pada rencana bonus seratus persen, dihitung pendapatan mingguan, tarif efektif per jam, dan biaya tenaga kerja per unit untuk pekerja di perusahaan pengolahan makanan. Sedangkan pada rencana pembayaran insentif, dihitung pendapatan karyawan berdasarkan unit yang diproduksi dengan member
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok produksi proses yang digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan pada perusahaan yang memproduksi produk standar secara berkelanjutan."
PT Risa Rimendi melaporkan biaya produksi bulan Januari 2011. Total biaya produksi adalah Rp39.875.000 yang terdiri dari bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Metode unit ekuivalen digunakan untuk mengalokasikan biaya ke produk jadi dan dalam proses berdasarkan persentase penyelesaian.
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
Bab ini membahas metode penghitungan harga pokok produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Terdapat contoh perhitungan harga pokok produksi untuk dua departemen, Departemen A dan B, yang mencakup penghitungan biaya produksi per satuan, harga pokok produk, dan pencatatan jurnal untuk masing-masing departemen.
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok produksi (process costing) untuk perusahaan manufaktur. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan dan mengalokasikan biaya ke produk jadi dan persediaan. Dokumen ini menjelaskan cara menghitung harga pokok produksi untuk satu departemen maupun lebih dari satu departemen produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang metode harga pokok proses. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang homogen secara berkelanjutan. Metode ini mencatat biaya produksi setiap periode berdasarkan unit setara yang mempertimbangkan tingkat penyelesaian produk dalam proses.
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaKameliaRahma1
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses dan pengendalian biaya bahan baku. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan dengan membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penentuan harga pokok bahan baku dan penanganan masalah seperti sisa bahan dan produk rusak.
Sistem biaya taksiran digunakan untuk mencatat biaya produksi yang dialokasikan ke produk. Dokumen menjelaskan prosedur akuntansi dan contoh pencatatan transaksi biaya taksiran, termasuk jurnal entri untuk mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan harga pokok taksiran produk antar departemen dan yang dijual. Selisih antara biaya sesungguhnya dengan taksiran dibagikan ke akun-
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenSelfia Dewi
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok produksi pada satu departemen. Metode ini digunakan oleh perusahaan yang memproduksi secara massal untuk menghitung biaya produksi per satuan. Biaya-biaya seperti bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan overhead pabrik dialokasikan ke produk jadi dan persediaan berdasarkan unit ekuivalen. Metode ini berguna untuk menentukan harga pokok produksi.
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses pada satu departemen, yang menjelaskan tentang pengumpulan biaya produksi berdasarkan departemen, perhitungan harga pokok produksi, dan contoh penerapannya pada suatu perusahaan.
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorangAdnanSitumorang
Dokumen tersebut membahas tentang metode penghitungan harga pokok produksi dan laporan biaya produksi pada beberapa departemen perusahaan manufaktur. Terdapat dua metode penghitungan harga pokok yaitu metode rata-rata dan FIFO. Laporan biaya mencakup data produksi, biaya yang dibebankan, dan perhitungan harga pokok produk.
Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan bagi perusahaan yang memproduksi produk standar secara berkelanjutan. Biaya ditentukan berdasarkan total biaya yang dikeluarkan selama periode akuntansi dibagi jumlah produk yang dihasilkan. Metode ini menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan dalam proses pada akhir periode.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang metode harga pokok proses dan contoh penerapannya pada suatu perusahaan. Metode ini mengumpulkan biaya produksi berdasarkan departemen produksi dan periode akuntansi. Diberikan contoh perhitungan harga pokok produksi, harga pokok produk jadi, dan harga pokok persediaan produk dalam proses pada suatu perusahaan yang memproses produk melalui satu departemen produksi.
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbangRAnie Chucute
Laporan menjelaskan perhitungan harga pokok produksi dengan metode harga pokok proses untuk dua departemen produksi PT Pelita Bangsa pada bulan Januari 2015, dengan mempertimbangkan pengaruh produk hilang di setiap departemen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem harga pokok proses, yang meliputi karakteristiknya, perhitungan biaya per unit, dasar penjualan, contoh kasus, serta penjelasan tambahan mengenai unit hilang dan penambahan bahan baku pada departemen.
Similar to Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
4. METODE HARGA POKOK PROSES
Metode harga pokok proses adalah metode
pengumpulan biaya produksi melalui departemen
produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya,
yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang
menghasilkan produk atau massa
5. Karakter produksinya sebagai berikut:
1. Produk yg dihasilkan merupakan produk standar
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah
produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk
jangka waktu tertentu
6. PERBEDAAN METODE HARGA POKOK PROSES
DENGAN HARGA POKOK PESANAN
1. pengumpulan biaya produksi
2. perhitungan harga pokok produksi
per satuan
3. penggolongan biaya produksi
4. unsur biaya yang dikelompokkan
dalam biaya overhead pabrik
PERBEDAAN HARGA POKOK
PROSES DENGAN PESANAN
Perbedaan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses
Pengumpulan
biaya produksi
Menurut pesanan Per departemen produksi
per periode akuntansi
Perhitungan harga
pokok produksi per
satuan
Dengan cara membagi total biaya yang
dikeluarkan untuk pesanan tertentu
dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam pesanan tersebut.
Perhitungan dilakukan pada saat
pesanan telah selesai diproduksi.
Dengan cara membagi total biaya
produksi yang dikeluarkan selama
periode tertentu dengan jumlah
satuan produk yang dihasilkan
selama periode yang
bersangkutan.
Perhitungan dilakukan setiap akhir
periode akuntansi.
Penggolongan
biaya produksi
Biaya produksi langsung dan
biaya produksi tidak langsung
Pembedaan seringkali
tidak diperlukan
7. Menghitung laba
atau rugi periodic
Menentukan harga
jual produk
Memantau
realisasi biaya
produksi
Menentukan harga pokok
persediaan produk jadi dan
produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
MANFAAT INFORMASI
HARGA POKOK PROSES PRODUKSI
8. Contoh Soal :
PT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massal melalui satu departemen
produksi. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Jan 2011 adalah:
Biaya bahan baku : 5.000.000
Biaya Bahan Penolong : 7.500.000
Biaya Tenaga Kerja : 11.250.000
Biaya Overhead pabrik : 16.125.000
Total : 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan adalah:
– Barang jadi 2.000 kg
– Barang dalam Proses (100% BBB, 100% BB. Penolong, 50% BTK, 30% BOP) 500 kg
MENGHITUNG HARGA POKOK PROSES
TANPA PRODUK DALAM PROSES AWAL SATU DEPARTEMEN
9. PT. Risa Rimedi
Laporan biaya produksi bulan Jan 2011
• Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg
• Biaya Dibebankan bulan Jan
2011
Bi. Produksi Total Biaya Unit
Ekuivalen
HP/Unit
BBB 5.000.000 2.500 2.000
BB Penolong 7.500.000 2.500 3.000
BTK 11.250.000 2.250 5.000
BOP 16.125.000 2.150 7.500
Jumlah 39.875.000 17.500
10. HP produk jadi yang ditransfer ke gudang
2.000 Kg x 17.500 35.000.000
HP Produk dalam proses akhir
BBB (100% x 500 x Rp 2000) =1.000.000
BBP (100 % x 500 x Rp 3000) =1.500.000
BTK (50% x 500 x Rp 5000) =1.250.000
BOP (30% x 500 x Rp 7.500) =1.125.000
Total 4.875.000
Jumlah biaya produksi Jan 2011 39.875.000
• Perhitungan Biaya
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
BBB = 2000 + (500 x100%) => 2.500
BBP = 2000 + (500x100% ) => 2.500
BTK = 2000 + ( 500 x 50%) => 2.250
BOP = 2000 + (500 x 30% ) => 2.150
•Perhitungan Unit
Ekuivalen
11. PT. Risa Rimedi
Laporan biaya produksi bulan Jan 2011
• Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan
2.500 kg• Biaya Dibebankan bulan Jan 2011
Total Biaya Per Kg
BBB Rp. 5.000.000 Rp. 2.000
BB Penolong 7.500.000 3.000
BTK 11.250.000 5.000
BOP 16.125.000 7.500
Jumlah Rp. 39.875.000 Rp. 17.500
• Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke gudang
2.000 Kg @17.500
35.000.000
HP Produk dalam proses akhir
BBB Rp. 1.000.000
BBP 1.500.000
BTK 1.250.000
BOP 1.125.000
4.875.000
12. 1. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku
BDP- BBB 5.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
2. Pencatatan Pemakaian Bahan Penolong
BDP- Biaya bahan Penolong 7.500.000
Persediaan Bahan Penolong 7.500.000
3. Pencatatan BTK
BDP-BTK 11.250.000
Gaji dan Upah 11.250.000
4. Pencatatan BOP
BDP- BOP 16.125.000
Berbagai rek yang dikredit 16.125.000
Jurnalnya :
13. 6.Mencatat Barang Dalam Proses akhir
Persed. PDP Akhir 4.875.000
BDP- BBB 1.000.000
BDP-B. Bahan Penolong 1.500.000
BDP- BTK 1.250.000
BDP-BOP 1.125.000
5. Mencatat produk selesai
Persediaan produk Jadi 35.000.000
BDP-BBB 4.000.000
BDP- B. Bahan Penolong 6.000.000
BDP-BTK 10.000.000
BDP- BOP 15.000.000
14. METODE HARGA POKOK PROSES –PRODUK DIOLAH MELALUI
LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh
departemen setelah departemen pertama adalah merupakan
perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang dihasilkan oleh
departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi
dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari
departemen produksi sebelumnyua tersebut, maka harga pokok produk
yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri
dari:
a. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
b. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah
departemen pertama
15. Contoh Soal :
PT. Eliona Sari memiliki 2 departemen produksi, Dept A dan Dept B. Data
produksi dan biaya kedua departemen pada bulan Jan 2011 adalah :
Departeme
n A
Departemen
B
Produk yang dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 2014
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Rp 70.000
Rp 155.000
Rp 248.000
Rp 0
Rp 270.000
Rp 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam produk proses
akhir
Biaya bahan baku
Biaya konversi
100%
20% 50%
16. Penyelesaian :
Perhitungan Unit Ekuivalen :
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
•Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 x100%) => 35.000
BTK = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
BOP = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
•Dept B
BTK = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
BOP = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
17. PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept A Bulan Jan 2011
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000
kg• Biaya Dibebankan di Dept A bln Jan 2011
Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per kg
Bahan baku
Tenaga kerja
Overbead pabrik
Rp 70.000
155.000
248.000
35.000
31.000
31.000
Rp 2
5
8
Total Rp 173.000 Rp 15
HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B
30.000 Kg x Rp 15 450.000
HP Produk dalam proses akhir
BBB (100% x 5.000 x Rp 2) = 10.000
BTK (20% x 5.000 x Rp 5) = 5.000
BOP (20% x 5.000 x Rp 8) = 8.000
Total 23.000
Jumlah biaya produksi Dept A Jan 2011 473.000
• Perhitungan Biaya
• Data Produksi
18. Jurnal di Dept A:
1.Pencatatan Pemakaian Bahan Baku
BDP- BBB Dept A 70.000
Persediaan Bahan Baku 70.000
2.Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept A 155.000
Gaji dan Upah 155.000
3.Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept A 248.000
Berbagai rek yang dikredit 248.000
4.Mencatat produk selesai di transfer ke dept B
BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000 BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000
5.Mencatat Produk dalam Proses akhir
Persed. PDP Akhir Dept A 23.000
BDP- BBB Dept A 10.000
BDP- BTK Dept A 5.000
BDP- BOP Dept A 8.000
19. PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept B Bulan Jan 2011
Diterima dari dept A 30.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg
•Data Produksi
• Biaya Kumulatif yang Dibebankan di Dept B bln Jan 2011
Biaya Produksi Total biaya Unit
Ekuivalen
HP/ unit
HP dari dept A 450.000 30.000 15
Biaya yang ditambahkan Dept B
BTK 270.000 27.000 10
BOP 405.000 27.000 15
Jumlah tambahan 675.000 25
Total Biaya Kumulatif dept B 1.125.000 40
20. HP produk jadi yang ditransfer ke Gudang
24.000 Kg x Rp 40 960.000
HP Produk dalam proses akhir
HP dari dept A (6.000 x 15) = 90.000
Biaya tambahan di dept B
BTK (50% x 6.000 x Rp 10) = 30.000
BOP (50% x 6.000 x Rp 15) = 45.000
75.000
Total HP produk dalam proses Dept B 165.000
Jumlah biaya produksi Dept B Jan 2011 1.125.000
• Perhitungan Biaya
21. Jurnal di Dept B:
1.Mencatat Penerimaan Produk dari dept A
BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000
BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000
2.Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept B 270.000
Gaji dan Upah 270.000
3.Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept B 405.000
Berbagai rek yang dikredit 405.000
4.Mencatat produk selesai ditransfer ke Gudang
Persediaan produk jadi 960.000
BDP-BBB Dept B 360.000
BDP-BTK Dept B 240.000
BDP- BOP Dept B 360.000
5.Mencatat produk dalam proses akhir
Persed. PDP Akhir Dept B 165.000
BDP- BBB Dept B 90.000
BDP- BTK Dept B 30.000
BDP- BOP Dept B 45.000