SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
MAKALAH PENGANGGARAN BISNIS
ANGGARAN TENAGA KERJA
Kelompok 4
Kelas VI C
1. Moh. Ajik Wahyu A [ 2012 – 11
– 217 ]
2. Fachrizal Imam Rozali [ 2012 – 11 – 218 ]
3. Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ]
4. Siti Zuariyah [ 2012 – 11 – 220 ]
5. Abdul Manan [ 2012 – 11 – 221 ]
6. Riana Untari [ 2012 – 11 – 222 ]
Perencanaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah pabrik dibedakan
menjadi dua yakni:
–Tenaga kerja langsung
–Tenaga kerja tidak langsung
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
• Kebutuhan tenaga kerja
• Pencarian dan penariakan tenaga kerja
• Latihan bagi tenaga kerja baru
• Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para
tenaga kerja
• Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga
kerja
• Pengawasan tenaga kerja
Contoh :
Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan
menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II, dan III.
Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah :
Golongan I = Rp 150,00 per orang/DLH
Golongan II = Rp 200,00 per orang/DLH
Golongan III = Rp 250,00 per orang/DLH
Jumlah masing-masing golongan adalah :
Golongan I = 50 orang
Golongan II = 20 orang
Golongan III = 5 orang
Jumlah = 75 orang
Golongan
Tingkat upah
per jam (Rp)
Jumlah
(orang)
Jumlah DLH Jumlah (Rp)
I
II
III
150,00
200,00
250,00
50
20
5
100
750.000,00
400.000,00
125.000,00
75 100 1.275.000,00
Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut
(per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut :
Tingkat upah rata-rata = = Rp 170,00 per DLH
Catatan :
Perlu diperhatikan bahwa tingkat upah rata-rata dapat berubah
apabila terjadi perubahan ratio dalam penggunaan tenaga kerja,
seperti :
•Ratio kuantitas masing-masing golongan tenaga kerja
•Ratio atingkat upah masing-masing golongan tenaga kerja
Misalnya :
Data historis (tahun 1983) menunjukkan :
Golongan Jumlah (orang)
Tingkat upah
per jam (Rp)
Jumlah Jam Jumlah (Rp)
I
II
300
200
200,00
300,00
100
6.000.000,00
6.000.000,00
500 100 12.000.000,00
Tingkat upah rata-rata =
Pada tahun 1984, akan diadakan kenaikan pangkat 50
orang golongan I ke golongan II. Sehingga pada tahun
1984 terjadi perubahan ratio kuantitas masing-masing
golongan yakni :
= Rp 240,00
1983 1984
Golongan I
Golongan II
300
200
250
250
500 500
Akibatnya pada tahun 1984 akan terjadi perubahan
tingkat upah, menjadi Rp 250,00 per orang per DLH.
Perhitungannya sebagai berikut :
Golongan Jumlah (orang)
Tingkat upah
per jam (Rp)
Jumlah Jam Jumlah (Rp)
I
II
250
250
200,00
300,00
100
5.000.000,00
7.500.000,00
500 100 12.500.000,00
Tingkat upah rata-rata = = Rp 250,00
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis
biaya yang dapat menjadi masalah bagi
perusahaan. Pengawasan biaya tenaga kerja dapat
dibantu dengan adanya pendekatan yang baik
terhadap para buruh sehingga mereka dapat
bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Pengawasan terhadap jasa buruh
dapat diserahkan pada seorang mandor pengawas
atau supervisor.
Seorang supervisor bertugas mengawasi dan
melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh
yang menjadi tanggungjawabnya. Seorang
supervisor perlu membuat laporan yang bersifat
harian atau bulanan. Pada laporan yang bersifat
harian, apa yang terjadi pada hari itu
Misalnya :
Setiap jam 10.00 pagi seorang supervisor membuat laporan tentang kegiatan tenaga kerja
untuk hari yang bersangkutan.
Pada dasarnya laporan itu berisi :
- Jam kerja riil
- Jam standart untuk untuk output riil
Variasi waktu yang merupakan selisih antara jam kerja riil dengan jam standart
Sedangkan laporan bulanan, bentuknya sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran
produksi dan anggaran bahan mentah.
Laporan pelaksanaan untuk tenaga kerja ini merupakan “kelanjutan” dari laporan
pelaksanaan untuk bahan mentah.
Misalnya :
Rencana
Akan diproduksi bulan Januari 2.200
Standar jam buruh per unit barang 2
Tingkat upah rata-rata per jam Rp 50,00
Realisasi
Unit yang diproduksi 2.000
Jam buruh selama bulan Januari 4.250
Biaya buruh bulan Januari Rp 218.025,00
Laporan Pelaksanaan
Januari 19A
Rencana Realisasi
Penyimpanan
Jumlah Persentase
Unit Produksi
Bahan Mentah
(pada bab 9)
Tenaga Kerja:
Jam
Upah rata-rata
2.200
4.000
Rp 50,00
2.000
4.250
Rp 51,30
200
250
Rp 1,30
9
6,25
2,6
Biaya Rp 200.000,00 Rp 218.025,00 Rp 18.025,00 9
Agar lebih jelas ditinjau sebuah persoalan yang
menyangkut sebuah perusahaan lain.
Perusahaan ini melakukan pengawasan serta analisa
sebab-sebab penyimpanan secara bulanan atas
berbagai target penjualan dan tingkat biaya. Masalah
yang sekarang dihadapi khususnya menyangkut
biaya tenaga kerja.
Data yang tersedia adalah sebagai berikut :
Data Anggaran
Produksi bulan Februari hanya 15.000 unit yang
menghabiskan 37.000 DLH dan upah yang
dibayarkan sebesar Rp 4.070.000,00
Dari kedua data di atas dapat dibuat laporan
pelaksanaan dan analisa variance sebagai berikut:
Laporan Pelaksanaan
Februari 19A
Rencana Disesuaikan Realisasi
Penyimpanan
Jumlah Persentase
Produksi
Standar
Pemakaian TK
Jumlah DLH
Upah/DLH
16.000
2,5 DLH
40.000 DLH
Rp 100,00
15.000
2,5 DLH
37.500 DLH
Rp 100,00
15.000
2,467 DLH
37.000 DLH
Rp 110,00
-
0,033 DLH
+500 DLH
-Rp 10,00
-
1%
2%
10%
Jumlah upah Rp 4.000.000,00 Rp 3.750.000,00 Rp 4.070.000,00 - Rp 320.000,00 8%
Analisa Variance :
Penyimpanan efisiensi = (37.500 – 37.000) x 100 = + Rp 50.000,00
Penyimpanan upah = (Rp 100,00 – 110) x 37.000 = - Rp 370.000,00
Total Variance = - Rp 320.000,00
Penyimpanan efisien merupakan hasil kali antara upah
dianggarkan dengan selisih antara jumlah jam anggaran
dan jumlah jam riil.
Price variance merupakan hasil kali antara jumlah jam riil
dengan selisih antara upah yang dianggarkan dan upah
riil.
Anggaran Tenaga Kerja merupakan perencanaan khusus
tentang jam buruh langsung (DLH) dan biaya buruh
langsung (DLC) menurut waktu jenis barang yang
diproduksi. Apabila memungkinkan anggaran tenaga kerja
dapat dibuat secara terpisah, yakni :
• Anggaran jam buruh langsung
• Anggaran biaya tenaga kerja
Contoh :
PT MEKAR SARI mempunyai 3 bagian produksi, yakni bagian
I, II dan III. Ada dua macam barang yang diproduksi, yakni X
dan Y.
Barang X diproduksi melalui ketiga bagian, sedangkan barang Y
hanya melalui bagian I dan III saja.
Rencana jam buruh per unit barang adalah :
Bagian
DLH per unit barang
X Y
I
II
III
0,4
0,2
0,4
0,2
-
0,2
Rencana tingkat upah rata-rata adalah :
Bagian Tingkat upah per DLH
I Rp 20,00
II Rp 15,00
III Rp 10,00
Sedangkan rencana tingkat produksi tahun 1983
adalah sebagai berikut :
Bulan/Kuartal
Barang
X Y
Januari 70.000 34.000
Februari 80.000 36.000
Maret 80.000 38.000
Kuartal II 240.000 140.000
Kuartal III 230.000 127.000
Kuartal IV 260.000 145.000
Jumlah 960.000 520.000
PT MEKAR SARI menyusun 2 sub anggaran
tenaga kerja, yakni :
• Anggaran yang khusus merencanakan biaya
tenaga kerja langsung
• Anggaran yang merencanakan jam buruh
langsung (DLH) saja
Jenis-Jenis Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Anggaran ini merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja. Secara
perincan pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut:
– Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari anggaran produksi.
– Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan satu unit
barang.
– Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
– Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
– Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
Sehingga anggaran biaya tenaga kerja bagi PT MEKAR SARI untuk tahun
1979 adalah :
PT MEKAR SARI
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
1983
Bulan/Kuart
al
Bagiam
Barang X Barang Y Jumlah
Biaya
Tenaga KerjaProduksi Per unit Total DLH
TK
Upah
Jumlah Produksi DLH per unti Total DLH TK Upah Jumlah
Jan
Bag I
Bag II
Bag III
70.000
70.000
70.000
0,4
0,2
0,4
28.000
14.000
28.000
20
15
10
560.000
210.000
280.000
34.000
-
34.000
0,2
-
0,2
6.800
-
6.800
20
-
10
136.000
-
68.000
696.000
210.000
348.000
Jumlah 70.000 1.050.000 13.600 204.000 1.254.000
Feb
Bag I
Bag II
Bag III
80.000
80.000
80.000
0,4
0,2
0,4
32.000
16.000
32.000
20
15
10
640.000
240.000
320.000
36.000
-
36.000
0,2
-
0,2
7.200
-
7.200
20
-
10
144.000
-
72.000
784.000
240.000
392.000
Jumlah 80.000 1.200.000 14.400 216.000 1.416.000
Mar
Bag I
Bag II
Bag II
80.000
80.000
80.000
0,4
0,2
0,4
32.000
16.000
32.000
20
15
10
640.000
240.000
320.000
38.000
-
38.000
0,2
-
0,2
7.600
-
7.600
20
-
10
152.000
-
70.000
792.000
240.000
395.000
Jumlah 80.000 1.200.000 15.200 228.000 1.428.000
Kuartal II
Bag I
Bag II
Bag II
240.000
240.000
240.000
0,4
0,2
0,4
96.000
48.000
92.000
20
15
10
1.920.000
720.000
960.000
140.000
-
140.000
0,2
-
0,2
28.000
-
28.000
20
-
10
560.000
-
280.000
2.480.000
720.000
1.240.000
240.000 3.600.000 56.000 840.000 4.440.000
Kuartal II
Bag I
Bag II
Bag III
230.000
230.000
230.000
0,4
0,2
0,4
92.000
46.000
92.000
20
15
10
1.840.000
960.000
920.000
127.000
-
127.000
0,2
-
0,2
25.400
-
25.400
20
-
10
508.000
-
254.000
2.348.000
960.000
1.174.000
230.000 3.450.000 50.800 762.000 4.212.000
Kuartal II
Bag I
Bag II
Bag III
260.000
260.000
260.000
0,4
0,2
0,4
104.000
52.000
104.000
20
15
10
1.080.000
780.000
1.040.000
145.000
-
145.000
0,2
-
0,2
29.000
-
29.000
20
-
10
580.000
-
290.000
2.660.000
780.000
1.330.000
Jumlah 260.000 3.900.000 58.000 870.000 4.770.000
Jumlah 1 Th 960.000 960.000 14.400.000 208.000 3.120.000 17.520.000
2. Anggaran jam buruh langsung
Anggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran
tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini
harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut :
– Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
– Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi.
– Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang.
– Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
Sehingga anggaran jam buruh langsung bagi PT
MEKAR SARI untuk tahun 1983 adalah :
PT MEKAR SARI
Anggaran Jam Buruh Langsung
Tahun 1983
Bulan/Kuar
tal
Bagian I Bagian II Bagian III
Jml
X Y Jml X Y Jml X Y Jml
Januari 28.000 6.800 34.800 14.000 - 14.000 28.000 6.800 34.800 83.600
Februari 32.000 7.200 39.200 16.000 - 16.000 32.000 7.200 39.200 94.400
Maret 32.000 7.600 39.600 16.000 - 16.000 32.000 7.600 39.600 95.200
Kuartal II 96.000 28.000 124.000 48.000 - 48.000 96.000 28.000 124.000 296.000
Kuartal III 92.000 25.400 117.400 46.000 - 46.000 92.000 25.400 117.400 280.800
Kuartal IV 104.000 29.000 133.000 52.000 - 52.000 104.000 29.000 133.000 318.000
Jumlah 384.000 104.000 488.000 192.000 - 192.000 284.000 104.000 488.000 1.168.000
Contoh:
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
(Kasus : Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta)
Sebagai kelanjutan dari kasus pabrik rokok Kencana, pada bagian ini secara
khusus akan dibahas tentang perencanaan tenaga kerja langsung. Bagian
produksi/pengolahan, merupakan tempat bekerjanya tenaga kerja langsung yang
terdiri atas:
1. Tukang linting dengan tangan 854 orang
2. Tukang potong/gunting dengan tangan 671 orang
3. Tukang linting dan gunting dengan mesin 10 orang
4. Tukang longsong bungkus rokok 151 orang
5. Tukang mengepak rokok 442 orang
Jumlah = 2.128 orang
Pada pabrik rokok Kencana, tenaga kerja dipilih sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan diutamakan yang sudah berpengalaman. Lebih dari 90% para
tenaga kerja berasal dari luar kota Surakarta, seperti Kalioso, Sawahan dan
Wonogiri. Bagi buruh harian diperhitungkan jam kerja sebanyak 7 jam per hari
atau 40 jam per minggu.
Pengupahan
Sistem pengupahan pada pabrik rokok Kencana disesuaikan dengan perjanjian antara SBRI/FBSI dengan
PUSPI dan OPS Rokok Kretek (atau antara wakil dari pihak buruh dengan Persatuan Pengusaha Rokok
Kretek) yakni sebagai berikut:
• 60% sebagai upah harian
• 20% sebagai upah makan
• 20% sebagai upah hadir
Bagi tukang linting dan gunting yang mengunakan mesin dipakai sistem upah harian, yakni rata-rata Rp
500,00 per hari. Bagi tukang lainnya adalah cara borongan, yakni sebagai berikut:
1. Tukang linting dengan tangan:
Upahnya sebesar Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, dengan maksimum 3.000 batang. Bila mencapai
lebih dari 3.000 batang ditambah upah lembur sebesar 50% untuk setiap 1.000 batang dari tarif upah
tersebut.
2. Tukang gunting dengan tangan:
Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang linting.
3. Tukang longsong:
Upah sebesar Rp 60,00 setiap 1.000 longsong dengan maksimum 3.000
Longsong. Bila mencapai lebih dari 3.000 ditambah upah lembur sebesar 50% untuk tiap 1.000
longsong dari tarif upah tersebut.
4. Tukang pak:
Upahnya sebesar Rp 74,00 untuk setiap bal, dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal,
ditambah upah lembur 50% untuk setiap bal dari tarif upah tersebut.
Agar lebih jelas, dapat dilihat tabel upah sebagi berikut :
Tabel Pengupahan
Jenis Tenaga
Kerja
Upah Borongan Upah Lembur
Jumlah
Minimum
Maksimum Upah (Rp) Keterangan Persentase
Tukang linting 1.000 bt 3.000 bt 115,00
Lebih dari
3.000 per 1.000
50
Tukang gunting 1.000 bt 3.000 bt 115,00
Lebih dari
3.000 per 1.000
50
Tukang lonsong 1.000 lgs. 3.000 lgs. 60,00
Lebih dari
3.000 per 1.000
50
Tukang pak 1 bal 3 bal 74,00
Lebih dari 3 per
1 bal
50
Selain upah tersebut masih diberi insentif lain yang diberi
secara insidentil, berapa “upah sangon rokok” sebesar (per
hari, berdasar daftar hadir):
• Untuk tukang linting Rp 25,00
• Untuk tukang gunting Rp 20,00
• Untuk tukang longsong Rp 20,00
• Untuk tukang pak Rp 25,00
Di samping itu setiap tahun masih pula menerima tunjangan
hari raya,. Pada tahun 1983 dibuat pula Anggaran Tenaga
Kerja pada pabrik rokok ini. Anggaran Biaya Tenaga Kerja
yang dibuat, tentu saja berdasarkan pada anggaran produksi
yang telah dibuat sebelumnya yakni :
Pabrik Rokok Kencana
Anggaran Produksi
1983
Penjualan (bal)
Persediaan
Akhir (bal)
Jumlah (bal)
Persediaan
Awal (bal)
Produksi
Isi 12 Batang
KI
KII
KIII
KIV
4.457
5.686
6.237
5.542
317
281
245
209
4.774
5.967
6.482
5.751
353
317
281
245
4.421
5.650
6.201
5.506
Jumlah 21.922 209 22.131 353 21.778
Isi 10 Batang
KI
KII
KIII
KIV
68.335
87.192
95.629
84.974
4.859
4.310
3.759
3.210
73.194
91.502
99.388
88.184
5.409
4.859
4.310
3.759
67.785
86.643
95.078
84.425
Jumlah 336.130 3.210 339.340 5.409 333.931
Isi 3 Batang
KI
KII
KIII
KIV
1.485
1.896
2.079
1.847
106
94
82
70
1.591
1.990
2.161
1.917
117
106
94
82
1.474
1.884
2.067
1.835
Jumlah 7.307 70 7.377 117 7.260
Penghitungan Standar Tenaga Kerja
a. Penghitungan standar kerja tukang linting dengan tangan.
Karena unit pengepakan untung tukang linting dengan tangan
adalah batangan, maka perlu jumlah produksi yang
ukurannya bal dijadikan batangan:
Jenis Rokok
Jumlah produksi untuk 1 Tahun
Bal Batang Jumlah
Rokok @12 batang 21.778 21.778x10x20x12 52.267.200
Rokok @10 batang 333.931 333.931x10x20x10 667.862.000
Rokok @3 batang 7.260 7.260x10x20x3 4.356.000
Jumlah 724.485.200
Berdasarkan anggapan bahwa dalam satu tahun ada 52 minggu
maka dalam satu tahun terdapat 2.080 jam kerja ( 52 x 40 jam).
Jumlah tukang linting dengan tangan adalah 854 orang.
Hasil lintingan per jam = 724.485.200 x 1 batang
2.080
= 348.300 batang (dibulatkan)
Hasil lintingan rokok per jam dan per orang = 384.300 bt x 1 orang
854 orang
= 408 batang (dibulatkan)
Dari perhitungan diatas dapat ditentukan standar waktunya
menurut masing-masing jenis rokok, sebagai berikut (untuk 1
bal):
 Isi 12 batang = 2.400 bt = 5,88 jam per bal
408 bt
 Isi 10 batang = 2.000 bt = 4,90 jam per bal
408 bt
 isi 3 batang = 600 bt = 1,47 jam per bal
408 bt
Setiap 1.000 batang rokok upahnya adalah Rp 115,00 sehingga
dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu :
408 x Rp 115,00 = Rp 46,92 per DLH
1000
b. Perhitungan standar kerja tukang gunting dengan tangan
Jumlah tukang gunting adalah 671 orang. Hasil roko yang
digunting per jam dan per orang adalah :
348.000 bt x 1 batang = 519 batang (dibulatkan)
671 orang
standar waktu dapat ditentukan sebagai berikut :
Rokok @ 12 batang = 2.400 bt x 1 jam = 4,62 jam per bal
519 bt
Rokok @ 10 batang = 2.000 bt x 1 jam = 3,85 jam per bal
519 bt
Rokok @ 3 batang = 600 bt x 1 jam = 1,15 jam per bal
519 bt
Besarnya upah tukang gunting = Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, maka
dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu :
519 X Rp 115,00 = Rp 59,68 per DLH
1.000
c. Perhitungan standar tenaga kerja tukang linting dan gunting dengan
mengunakan mesin (rokok @ 10 batang).
Jumlah produsi 1 tahun = 10% x 333.931 bal = 33.393 bal.
Jumlah tenaga kerja = 10 orang.
Hasil rokok yang dilinting dan digunting dengan menggunakan mesin (@ 10
batang/filter) per jamnya yaitu:
33.393 bal x 1 bal = 16 bal
2.080 jam
Hasil per jam dan per orang = 16 bal x 1 bal =1,60 bal
10 orang
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal rokok filter (@ 10 batang) adalah
1 x 1 jam = 0,625 jam per bal
1,60
Upah per hari = Rp 500,00 jam kerja 1 hari = 7 jam, maka besarnya upah per jam ( 1
DLH) tukang linting dan gunting dengan menggunakan mesin adalah sebesar :
500 x Rp 1,00 = Rp 71,43 per DLH
7
d. Perhitungan standar tenaga kerja tukang longsong
Karena ukuran untuk pengupahan adalah banyak
longsong, maka jumlah produksi dalam bal perlu
dijadikan bentuk longsong, yaitu sebagai berikut:
Jenis Rokok
Jumlah produksi untuk 1 Tahun
Bal Longsong Jumlah
Rokok @12 batang 21.778 21.778x10x20 4.355.600
Rokok @10 batang 333.931 333.931x10x20 66.786.200
Rokok @3 batang 7.261 7.260x10x20 1.452.200
Jumlah 72.594.000
Jumlah tukang longsong = 151 orang.
Hasil longsong bungkus rokok per jam =
72.594.000 x 1 longsong = 34.900 longsong
2.080
Hasil longsong per jam per orang =
34.900 x 1 longsong = 231 longsong
151 orang
Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal longsong adalah sebagai berikut:
Isi 12 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal
231
Isi 10 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal
231
Isi 3 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal
231
Besarnya upah tukang longsong = Rp 60,00 per 1.000 longsong, maka dapat
ditentukan upah per jamnya yaitu :
231 x Rp 60,00 = Rp 13,86
1.000
e. Perhitungan standar tenaga tukang pak
Jenis Rokok Jumlah Produksi (pengepakan)
Rokok @ 12 batang
Rokok @ 10 batang
Rokok @ 3 batang
21.778 bal
333.931 bal
7.261 bal
Jumlah 362.970 bal
Jumlah tukang pak = 442 orang
Hasil pengepakan per jam = 362.970 bal x 1 bal = 175 bal ( dibulatkan)
2.080 jam
Hasil pengepakan per jam dan per orang = 175 x 1 bal = 0,40 bal
442
Standar waktu pengepakan 1 bal adalah :
1 x 1 jam = 2,5 jam per bal
0,40
Besarnya upah tukang pak = Rp 74,00 per bal., maka dapat ditentukan tingkat
upah per jamnya yaitu :
0,40 x Rp 74,00 = Rp 29,60
1
Setelah diperhitungkan standar tenaga kerja, yaitu standar jam
(standard DLH) dan tingkat upah per jam (wage rate hour/standard cost)
masing-masing bagian atau kegiatan, maka dapatlah disusun Anggaran
Tenaga Kerja untuk tahun 1979 secara sempurna.
ANGGARAN TENAGA KERJA
ANGGARAN TENAGA KERJA

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpdNadia Amelia
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasiyulitri0507
 
Internal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhana
Internal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhanaInternal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhana
Internal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhanaFuturum2
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
Anggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerjaAnggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerjaEndah Mirani
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Anis Fithriyani
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Ramalan penjualan
Ramalan penjualanRamalan penjualan
Ramalan penjualan
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
Internal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhana
Internal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhanaInternal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhana
Internal rate of return perhitungannya sederhana namun tidak sederhana
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Anggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerjaAnggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerja
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 

Viewers also liked

7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value addeddianpipit
 
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban UsahaBAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha9elevenStarUnila
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU9elevenStarUnila
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenMang Engkus
 

Viewers also liked (8)

Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added7. market value added dan economic value added
7. market value added dan economic value added
 
PT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau LestariPT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau Lestari
 
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban UsahaBAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
 
Cash Budget
Cash BudgetCash Budget
Cash Budget
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Gaji atau Upah
Gaji atau UpahGaji atau Upah
Gaji atau Upah
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 

Similar to ANGGARAN TENAGA KERJA

Anggaran Tenaga Kerja.ppt
Anggaran Tenaga Kerja.pptAnggaran Tenaga Kerja.ppt
Anggaran Tenaga Kerja.pptSelvianiSyamsul
 
Anggaran bi konversi dan beban usaha
Anggaran bi konversi dan beban usahaAnggaran bi konversi dan beban usaha
Anggaran bi konversi dan beban usahaHz Tena
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanPPGHybrid1
 
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxBIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxKomangEndrawan1
 
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptxANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptxdidinkusmayadi3
 
Pt Unita Branindo Jakarta
Pt Unita Branindo  JakartaPt Unita Branindo  Jakarta
Pt Unita Branindo JakartaDELLAADELIA6
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptKevin Al Kahfi
 
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptxMahdiMahdi78
 
Retail n service budget
Retail n service budgetRetail n service budget
Retail n service budgetSri Rahayu
 
Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009Kamal Ruzamal
 
Manajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdf
Manajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdfManajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdf
Manajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdfssuserb669c8
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaDodi Suryadi
 
Analisis beban kerja
Analisis beban kerjaAnalisis beban kerja
Analisis beban kerjaGrim Hezz
 
Uas Penganggaran Ekstensi 2010
Uas Penganggaran Ekstensi 2010Uas Penganggaran Ekstensi 2010
Uas Penganggaran Ekstensi 2010Tjokorda Prebawa P
 

Similar to ANGGARAN TENAGA KERJA (20)

Anggaran Tenaga Kerja.ppt
Anggaran Tenaga Kerja.pptAnggaran Tenaga Kerja.ppt
Anggaran Tenaga Kerja.ppt
 
Anggaran bi konversi dan beban usaha
Anggaran bi konversi dan beban usahaAnggaran bi konversi dan beban usaha
Anggaran bi konversi dan beban usaha
 
Penganggaran Perusahaan
Penganggaran PerusahaanPenganggaran Perusahaan
Penganggaran Perusahaan
 
3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
 
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.pptPENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptxBIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP).pptx
 
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptxANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
 
Pt Unita Branindo Jakarta
Pt Unita Branindo  JakartaPt Unita Branindo  Jakarta
Pt Unita Branindo Jakarta
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
 
Contoh Soal
Contoh SoalContoh Soal
Contoh Soal
 
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
 
Retail n service budget
Retail n service budgetRetail n service budget
Retail n service budget
 
Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009Juklak pembantuan 2009
Juklak pembantuan 2009
 
Manajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdf
Manajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdfManajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdf
Manajemen_Keuangan_Entrepreneur_Class.pdf
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerja
 
Analisis beban kerja
Analisis beban kerjaAnalisis beban kerja
Analisis beban kerja
 
Uas Penganggaran Ekstensi 2010
Uas Penganggaran Ekstensi 2010Uas Penganggaran Ekstensi 2010
Uas Penganggaran Ekstensi 2010
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 

ANGGARAN TENAGA KERJA

  • 1. MAKALAH PENGANGGARAN BISNIS ANGGARAN TENAGA KERJA Kelompok 4 Kelas VI C 1. Moh. Ajik Wahyu A [ 2012 – 11 – 217 ] 2. Fachrizal Imam Rozali [ 2012 – 11 – 218 ] 3. Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ] 4. Siti Zuariyah [ 2012 – 11 – 220 ] 5. Abdul Manan [ 2012 – 11 – 221 ] 6. Riana Untari [ 2012 – 11 – 222 ]
  • 2. Perencanaan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah pabrik dibedakan menjadi dua yakni: –Tenaga kerja langsung –Tenaga kerja tidak langsung
  • 3. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah: • Kebutuhan tenaga kerja • Pencarian dan penariakan tenaga kerja • Latihan bagi tenaga kerja baru • Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja • Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja • Pengawasan tenaga kerja
  • 4. Contoh : Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II, dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah : Golongan I = Rp 150,00 per orang/DLH Golongan II = Rp 200,00 per orang/DLH Golongan III = Rp 250,00 per orang/DLH Jumlah masing-masing golongan adalah : Golongan I = 50 orang Golongan II = 20 orang Golongan III = 5 orang Jumlah = 75 orang
  • 5. Golongan Tingkat upah per jam (Rp) Jumlah (orang) Jumlah DLH Jumlah (Rp) I II III 150,00 200,00 250,00 50 20 5 100 750.000,00 400.000,00 125.000,00 75 100 1.275.000,00 Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut (per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut : Tingkat upah rata-rata = = Rp 170,00 per DLH
  • 6. Catatan : Perlu diperhatikan bahwa tingkat upah rata-rata dapat berubah apabila terjadi perubahan ratio dalam penggunaan tenaga kerja, seperti : •Ratio kuantitas masing-masing golongan tenaga kerja •Ratio atingkat upah masing-masing golongan tenaga kerja Misalnya : Data historis (tahun 1983) menunjukkan : Golongan Jumlah (orang) Tingkat upah per jam (Rp) Jumlah Jam Jumlah (Rp) I II 300 200 200,00 300,00 100 6.000.000,00 6.000.000,00 500 100 12.000.000,00
  • 7. Tingkat upah rata-rata = Pada tahun 1984, akan diadakan kenaikan pangkat 50 orang golongan I ke golongan II. Sehingga pada tahun 1984 terjadi perubahan ratio kuantitas masing-masing golongan yakni : = Rp 240,00 1983 1984 Golongan I Golongan II 300 200 250 250 500 500
  • 8. Akibatnya pada tahun 1984 akan terjadi perubahan tingkat upah, menjadi Rp 250,00 per orang per DLH. Perhitungannya sebagai berikut : Golongan Jumlah (orang) Tingkat upah per jam (Rp) Jumlah Jam Jumlah (Rp) I II 250 250 200,00 300,00 100 5.000.000,00 7.500.000,00 500 100 12.500.000,00 Tingkat upah rata-rata = = Rp 250,00
  • 9. Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik terhadap para buruh sehingga mereka dapat bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadap jasa buruh dapat diserahkan pada seorang mandor pengawas atau supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggungjawabnya. Seorang supervisor perlu membuat laporan yang bersifat harian atau bulanan. Pada laporan yang bersifat harian, apa yang terjadi pada hari itu
  • 10. Misalnya : Setiap jam 10.00 pagi seorang supervisor membuat laporan tentang kegiatan tenaga kerja untuk hari yang bersangkutan. Pada dasarnya laporan itu berisi : - Jam kerja riil - Jam standart untuk untuk output riil Variasi waktu yang merupakan selisih antara jam kerja riil dengan jam standart Sedangkan laporan bulanan, bentuknya sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran produksi dan anggaran bahan mentah. Laporan pelaksanaan untuk tenaga kerja ini merupakan “kelanjutan” dari laporan pelaksanaan untuk bahan mentah. Misalnya : Rencana Akan diproduksi bulan Januari 2.200 Standar jam buruh per unit barang 2 Tingkat upah rata-rata per jam Rp 50,00 Realisasi Unit yang diproduksi 2.000 Jam buruh selama bulan Januari 4.250 Biaya buruh bulan Januari Rp 218.025,00
  • 11. Laporan Pelaksanaan Januari 19A Rencana Realisasi Penyimpanan Jumlah Persentase Unit Produksi Bahan Mentah (pada bab 9) Tenaga Kerja: Jam Upah rata-rata 2.200 4.000 Rp 50,00 2.000 4.250 Rp 51,30 200 250 Rp 1,30 9 6,25 2,6 Biaya Rp 200.000,00 Rp 218.025,00 Rp 18.025,00 9
  • 12. Agar lebih jelas ditinjau sebuah persoalan yang menyangkut sebuah perusahaan lain. Perusahaan ini melakukan pengawasan serta analisa sebab-sebab penyimpanan secara bulanan atas berbagai target penjualan dan tingkat biaya. Masalah yang sekarang dihadapi khususnya menyangkut biaya tenaga kerja. Data yang tersedia adalah sebagai berikut : Data Anggaran Produksi bulan Februari hanya 15.000 unit yang menghabiskan 37.000 DLH dan upah yang dibayarkan sebesar Rp 4.070.000,00 Dari kedua data di atas dapat dibuat laporan pelaksanaan dan analisa variance sebagai berikut:
  • 13. Laporan Pelaksanaan Februari 19A Rencana Disesuaikan Realisasi Penyimpanan Jumlah Persentase Produksi Standar Pemakaian TK Jumlah DLH Upah/DLH 16.000 2,5 DLH 40.000 DLH Rp 100,00 15.000 2,5 DLH 37.500 DLH Rp 100,00 15.000 2,467 DLH 37.000 DLH Rp 110,00 - 0,033 DLH +500 DLH -Rp 10,00 - 1% 2% 10% Jumlah upah Rp 4.000.000,00 Rp 3.750.000,00 Rp 4.070.000,00 - Rp 320.000,00 8% Analisa Variance : Penyimpanan efisiensi = (37.500 – 37.000) x 100 = + Rp 50.000,00 Penyimpanan upah = (Rp 100,00 – 110) x 37.000 = - Rp 370.000,00 Total Variance = - Rp 320.000,00
  • 14. Penyimpanan efisien merupakan hasil kali antara upah dianggarkan dengan selisih antara jumlah jam anggaran dan jumlah jam riil. Price variance merupakan hasil kali antara jumlah jam riil dengan selisih antara upah yang dianggarkan dan upah riil. Anggaran Tenaga Kerja merupakan perencanaan khusus tentang jam buruh langsung (DLH) dan biaya buruh langsung (DLC) menurut waktu jenis barang yang diproduksi. Apabila memungkinkan anggaran tenaga kerja dapat dibuat secara terpisah, yakni : • Anggaran jam buruh langsung • Anggaran biaya tenaga kerja
  • 15. Contoh : PT MEKAR SARI mempunyai 3 bagian produksi, yakni bagian I, II dan III. Ada dua macam barang yang diproduksi, yakni X dan Y. Barang X diproduksi melalui ketiga bagian, sedangkan barang Y hanya melalui bagian I dan III saja. Rencana jam buruh per unit barang adalah : Bagian DLH per unit barang X Y I II III 0,4 0,2 0,4 0,2 - 0,2
  • 16. Rencana tingkat upah rata-rata adalah : Bagian Tingkat upah per DLH I Rp 20,00 II Rp 15,00 III Rp 10,00
  • 17. Sedangkan rencana tingkat produksi tahun 1983 adalah sebagai berikut : Bulan/Kuartal Barang X Y Januari 70.000 34.000 Februari 80.000 36.000 Maret 80.000 38.000 Kuartal II 240.000 140.000 Kuartal III 230.000 127.000 Kuartal IV 260.000 145.000 Jumlah 960.000 520.000
  • 18. PT MEKAR SARI menyusun 2 sub anggaran tenaga kerja, yakni : • Anggaran yang khusus merencanakan biaya tenaga kerja langsung • Anggaran yang merencanakan jam buruh langsung (DLH) saja
  • 19. Jenis-Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Anggaran biaya tenaga kerja langsung Anggaran ini merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja. Secara perincan pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut: – Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari anggaran produksi. – Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan satu unit barang. – Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung. – Jenis barang yang dihasilkan perusahaan. – Waktu produksi barang (bulan atau kuartal) Sehingga anggaran biaya tenaga kerja bagi PT MEKAR SARI untuk tahun 1979 adalah :
  • 20. PT MEKAR SARI Anggaran Biaya Tenaga Kerja 1983 Bulan/Kuart al Bagiam Barang X Barang Y Jumlah Biaya Tenaga KerjaProduksi Per unit Total DLH TK Upah Jumlah Produksi DLH per unti Total DLH TK Upah Jumlah Jan Bag I Bag II Bag III 70.000 70.000 70.000 0,4 0,2 0,4 28.000 14.000 28.000 20 15 10 560.000 210.000 280.000 34.000 - 34.000 0,2 - 0,2 6.800 - 6.800 20 - 10 136.000 - 68.000 696.000 210.000 348.000 Jumlah 70.000 1.050.000 13.600 204.000 1.254.000 Feb Bag I Bag II Bag III 80.000 80.000 80.000 0,4 0,2 0,4 32.000 16.000 32.000 20 15 10 640.000 240.000 320.000 36.000 - 36.000 0,2 - 0,2 7.200 - 7.200 20 - 10 144.000 - 72.000 784.000 240.000 392.000 Jumlah 80.000 1.200.000 14.400 216.000 1.416.000 Mar Bag I Bag II Bag II 80.000 80.000 80.000 0,4 0,2 0,4 32.000 16.000 32.000 20 15 10 640.000 240.000 320.000 38.000 - 38.000 0,2 - 0,2 7.600 - 7.600 20 - 10 152.000 - 70.000 792.000 240.000 395.000 Jumlah 80.000 1.200.000 15.200 228.000 1.428.000 Kuartal II Bag I Bag II Bag II 240.000 240.000 240.000 0,4 0,2 0,4 96.000 48.000 92.000 20 15 10 1.920.000 720.000 960.000 140.000 - 140.000 0,2 - 0,2 28.000 - 28.000 20 - 10 560.000 - 280.000 2.480.000 720.000 1.240.000 240.000 3.600.000 56.000 840.000 4.440.000 Kuartal II Bag I Bag II Bag III 230.000 230.000 230.000 0,4 0,2 0,4 92.000 46.000 92.000 20 15 10 1.840.000 960.000 920.000 127.000 - 127.000 0,2 - 0,2 25.400 - 25.400 20 - 10 508.000 - 254.000 2.348.000 960.000 1.174.000 230.000 3.450.000 50.800 762.000 4.212.000 Kuartal II Bag I Bag II Bag III 260.000 260.000 260.000 0,4 0,2 0,4 104.000 52.000 104.000 20 15 10 1.080.000 780.000 1.040.000 145.000 - 145.000 0,2 - 0,2 29.000 - 29.000 20 - 10 580.000 - 290.000 2.660.000 780.000 1.330.000 Jumlah 260.000 3.900.000 58.000 870.000 4.770.000 Jumlah 1 Th 960.000 960.000 14.400.000 208.000 3.120.000 17.520.000
  • 21. 2. Anggaran jam buruh langsung Anggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut : – Jenis barang yang dihasilkan perusahaan. – Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi. – Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang. – Waktu produksi barang (bulan atau kuartal) Sehingga anggaran jam buruh langsung bagi PT MEKAR SARI untuk tahun 1983 adalah :
  • 22. PT MEKAR SARI Anggaran Jam Buruh Langsung Tahun 1983 Bulan/Kuar tal Bagian I Bagian II Bagian III Jml X Y Jml X Y Jml X Y Jml Januari 28.000 6.800 34.800 14.000 - 14.000 28.000 6.800 34.800 83.600 Februari 32.000 7.200 39.200 16.000 - 16.000 32.000 7.200 39.200 94.400 Maret 32.000 7.600 39.600 16.000 - 16.000 32.000 7.600 39.600 95.200 Kuartal II 96.000 28.000 124.000 48.000 - 48.000 96.000 28.000 124.000 296.000 Kuartal III 92.000 25.400 117.400 46.000 - 46.000 92.000 25.400 117.400 280.800 Kuartal IV 104.000 29.000 133.000 52.000 - 52.000 104.000 29.000 133.000 318.000 Jumlah 384.000 104.000 488.000 192.000 - 192.000 284.000 104.000 488.000 1.168.000
  • 23. Contoh: Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja (Kasus : Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta) Sebagai kelanjutan dari kasus pabrik rokok Kencana, pada bagian ini secara khusus akan dibahas tentang perencanaan tenaga kerja langsung. Bagian produksi/pengolahan, merupakan tempat bekerjanya tenaga kerja langsung yang terdiri atas: 1. Tukang linting dengan tangan 854 orang 2. Tukang potong/gunting dengan tangan 671 orang 3. Tukang linting dan gunting dengan mesin 10 orang 4. Tukang longsong bungkus rokok 151 orang 5. Tukang mengepak rokok 442 orang Jumlah = 2.128 orang Pada pabrik rokok Kencana, tenaga kerja dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan diutamakan yang sudah berpengalaman. Lebih dari 90% para tenaga kerja berasal dari luar kota Surakarta, seperti Kalioso, Sawahan dan Wonogiri. Bagi buruh harian diperhitungkan jam kerja sebanyak 7 jam per hari atau 40 jam per minggu.
  • 24. Pengupahan Sistem pengupahan pada pabrik rokok Kencana disesuaikan dengan perjanjian antara SBRI/FBSI dengan PUSPI dan OPS Rokok Kretek (atau antara wakil dari pihak buruh dengan Persatuan Pengusaha Rokok Kretek) yakni sebagai berikut: • 60% sebagai upah harian • 20% sebagai upah makan • 20% sebagai upah hadir Bagi tukang linting dan gunting yang mengunakan mesin dipakai sistem upah harian, yakni rata-rata Rp 500,00 per hari. Bagi tukang lainnya adalah cara borongan, yakni sebagai berikut: 1. Tukang linting dengan tangan: Upahnya sebesar Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, dengan maksimum 3.000 batang. Bila mencapai lebih dari 3.000 batang ditambah upah lembur sebesar 50% untuk setiap 1.000 batang dari tarif upah tersebut. 2. Tukang gunting dengan tangan: Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang linting. 3. Tukang longsong: Upah sebesar Rp 60,00 setiap 1.000 longsong dengan maksimum 3.000 Longsong. Bila mencapai lebih dari 3.000 ditambah upah lembur sebesar 50% untuk tiap 1.000 longsong dari tarif upah tersebut. 4. Tukang pak: Upahnya sebesar Rp 74,00 untuk setiap bal, dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal, ditambah upah lembur 50% untuk setiap bal dari tarif upah tersebut.
  • 25. Agar lebih jelas, dapat dilihat tabel upah sebagi berikut : Tabel Pengupahan Jenis Tenaga Kerja Upah Borongan Upah Lembur Jumlah Minimum Maksimum Upah (Rp) Keterangan Persentase Tukang linting 1.000 bt 3.000 bt 115,00 Lebih dari 3.000 per 1.000 50 Tukang gunting 1.000 bt 3.000 bt 115,00 Lebih dari 3.000 per 1.000 50 Tukang lonsong 1.000 lgs. 3.000 lgs. 60,00 Lebih dari 3.000 per 1.000 50 Tukang pak 1 bal 3 bal 74,00 Lebih dari 3 per 1 bal 50
  • 26. Selain upah tersebut masih diberi insentif lain yang diberi secara insidentil, berapa “upah sangon rokok” sebesar (per hari, berdasar daftar hadir): • Untuk tukang linting Rp 25,00 • Untuk tukang gunting Rp 20,00 • Untuk tukang longsong Rp 20,00 • Untuk tukang pak Rp 25,00 Di samping itu setiap tahun masih pula menerima tunjangan hari raya,. Pada tahun 1983 dibuat pula Anggaran Tenaga Kerja pada pabrik rokok ini. Anggaran Biaya Tenaga Kerja yang dibuat, tentu saja berdasarkan pada anggaran produksi yang telah dibuat sebelumnya yakni :
  • 27. Pabrik Rokok Kencana Anggaran Produksi 1983 Penjualan (bal) Persediaan Akhir (bal) Jumlah (bal) Persediaan Awal (bal) Produksi Isi 12 Batang KI KII KIII KIV 4.457 5.686 6.237 5.542 317 281 245 209 4.774 5.967 6.482 5.751 353 317 281 245 4.421 5.650 6.201 5.506 Jumlah 21.922 209 22.131 353 21.778 Isi 10 Batang KI KII KIII KIV 68.335 87.192 95.629 84.974 4.859 4.310 3.759 3.210 73.194 91.502 99.388 88.184 5.409 4.859 4.310 3.759 67.785 86.643 95.078 84.425 Jumlah 336.130 3.210 339.340 5.409 333.931 Isi 3 Batang KI KII KIII KIV 1.485 1.896 2.079 1.847 106 94 82 70 1.591 1.990 2.161 1.917 117 106 94 82 1.474 1.884 2.067 1.835 Jumlah 7.307 70 7.377 117 7.260
  • 28. Penghitungan Standar Tenaga Kerja a. Penghitungan standar kerja tukang linting dengan tangan. Karena unit pengepakan untung tukang linting dengan tangan adalah batangan, maka perlu jumlah produksi yang ukurannya bal dijadikan batangan: Jenis Rokok Jumlah produksi untuk 1 Tahun Bal Batang Jumlah Rokok @12 batang 21.778 21.778x10x20x12 52.267.200 Rokok @10 batang 333.931 333.931x10x20x10 667.862.000 Rokok @3 batang 7.260 7.260x10x20x3 4.356.000 Jumlah 724.485.200
  • 29. Berdasarkan anggapan bahwa dalam satu tahun ada 52 minggu maka dalam satu tahun terdapat 2.080 jam kerja ( 52 x 40 jam). Jumlah tukang linting dengan tangan adalah 854 orang. Hasil lintingan per jam = 724.485.200 x 1 batang 2.080 = 348.300 batang (dibulatkan) Hasil lintingan rokok per jam dan per orang = 384.300 bt x 1 orang 854 orang = 408 batang (dibulatkan)
  • 30. Dari perhitungan diatas dapat ditentukan standar waktunya menurut masing-masing jenis rokok, sebagai berikut (untuk 1 bal):  Isi 12 batang = 2.400 bt = 5,88 jam per bal 408 bt  Isi 10 batang = 2.000 bt = 4,90 jam per bal 408 bt  isi 3 batang = 600 bt = 1,47 jam per bal 408 bt Setiap 1.000 batang rokok upahnya adalah Rp 115,00 sehingga dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu : 408 x Rp 115,00 = Rp 46,92 per DLH 1000
  • 31. b. Perhitungan standar kerja tukang gunting dengan tangan Jumlah tukang gunting adalah 671 orang. Hasil roko yang digunting per jam dan per orang adalah : 348.000 bt x 1 batang = 519 batang (dibulatkan) 671 orang standar waktu dapat ditentukan sebagai berikut : Rokok @ 12 batang = 2.400 bt x 1 jam = 4,62 jam per bal 519 bt Rokok @ 10 batang = 2.000 bt x 1 jam = 3,85 jam per bal 519 bt Rokok @ 3 batang = 600 bt x 1 jam = 1,15 jam per bal 519 bt Besarnya upah tukang gunting = Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, maka dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu : 519 X Rp 115,00 = Rp 59,68 per DLH 1.000
  • 32. c. Perhitungan standar tenaga kerja tukang linting dan gunting dengan mengunakan mesin (rokok @ 10 batang). Jumlah produsi 1 tahun = 10% x 333.931 bal = 33.393 bal. Jumlah tenaga kerja = 10 orang. Hasil rokok yang dilinting dan digunting dengan menggunakan mesin (@ 10 batang/filter) per jamnya yaitu: 33.393 bal x 1 bal = 16 bal 2.080 jam Hasil per jam dan per orang = 16 bal x 1 bal =1,60 bal 10 orang Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal rokok filter (@ 10 batang) adalah 1 x 1 jam = 0,625 jam per bal 1,60 Upah per hari = Rp 500,00 jam kerja 1 hari = 7 jam, maka besarnya upah per jam ( 1 DLH) tukang linting dan gunting dengan menggunakan mesin adalah sebesar : 500 x Rp 1,00 = Rp 71,43 per DLH 7
  • 33. d. Perhitungan standar tenaga kerja tukang longsong Karena ukuran untuk pengupahan adalah banyak longsong, maka jumlah produksi dalam bal perlu dijadikan bentuk longsong, yaitu sebagai berikut: Jenis Rokok Jumlah produksi untuk 1 Tahun Bal Longsong Jumlah Rokok @12 batang 21.778 21.778x10x20 4.355.600 Rokok @10 batang 333.931 333.931x10x20 66.786.200 Rokok @3 batang 7.261 7.260x10x20 1.452.200 Jumlah 72.594.000
  • 34. Jumlah tukang longsong = 151 orang. Hasil longsong bungkus rokok per jam = 72.594.000 x 1 longsong = 34.900 longsong 2.080 Hasil longsong per jam per orang = 34.900 x 1 longsong = 231 longsong 151 orang Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal longsong adalah sebagai berikut: Isi 12 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal 231 Isi 10 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal 231 Isi 3 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal 231 Besarnya upah tukang longsong = Rp 60,00 per 1.000 longsong, maka dapat ditentukan upah per jamnya yaitu : 231 x Rp 60,00 = Rp 13,86 1.000
  • 35. e. Perhitungan standar tenaga tukang pak Jenis Rokok Jumlah Produksi (pengepakan) Rokok @ 12 batang Rokok @ 10 batang Rokok @ 3 batang 21.778 bal 333.931 bal 7.261 bal Jumlah 362.970 bal
  • 36. Jumlah tukang pak = 442 orang Hasil pengepakan per jam = 362.970 bal x 1 bal = 175 bal ( dibulatkan) 2.080 jam Hasil pengepakan per jam dan per orang = 175 x 1 bal = 0,40 bal 442 Standar waktu pengepakan 1 bal adalah : 1 x 1 jam = 2,5 jam per bal 0,40 Besarnya upah tukang pak = Rp 74,00 per bal., maka dapat ditentukan tingkat upah per jamnya yaitu : 0,40 x Rp 74,00 = Rp 29,60 1 Setelah diperhitungkan standar tenaga kerja, yaitu standar jam (standard DLH) dan tingkat upah per jam (wage rate hour/standard cost) masing-masing bagian atau kegiatan, maka dapatlah disusun Anggaran Tenaga Kerja untuk tahun 1979 secara sempurna.