1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara filsafat dan pendidikan, di mana pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. 2. Filsafat digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan dengan pendekatan spekulatif, normatif, dan analisis konsep. 3. Terdapat dua pendekatan filsafat dalam pendidikan, yaitu pendekatan tradisional dan progresif.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa manusia adalah sebagai kholifah allah di bumi, Sebagai
kholifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakannya, dengan
demekian pendidikan merupakan urursan hidup dan kehidupan manusia dan merupakan
tanggung jawab manusia itu sendiri.
Untuk mendidik dirinya sendiri, pertama-tama manusia harus memahami dirinya sendiri,
apa hakikat manusia, bagaimana hakikat hidup dan kehidupannya, apa tujuan hidup dan apa
pula tujuan hidupnya.
Filsafat, sebagai daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami,
dan menyelami secara radikal dan integral serta sisitematis mengenal ketuhanan, alam
semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakikatnya yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu menggunakan ratio (pikiran), dalam
perjalanan hidupnya manusia di hadapkan kepada pengalaman-pengalaman peristiwa
alamiyah yang ada di sekitarnya. Pengalaman-pengalaman lahir ini merupakan sejarah
hidupnya yang mengesankan dan kemudian mendorong untuk melakukan perubahan-
perubahan bagi kepentingan hidup dan hidupnya
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan
kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan
kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang
bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian
kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan
laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba
segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu
lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu,
ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari dari induknya. Pada awalnya
pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri
dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan
memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.
2. 1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat itu?
2. Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan masalah pendidikan?
3. Bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan ?
1.2 Tujuan Penulisan
Pada dasarnya Tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk
mengerjakan tugas mata kulia filsafat pendidikan islam
Sedangkan tujun khusus dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat.
2. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan Masalah pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
2.1 Pendidikan dalam analisis filsafat
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses
pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan
manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. [1]
Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Lodge, yaitu
bahwa: “life is education, and education is life”,akan berarti bahwa seluruh proses hidup
dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan segala pengalaman sepanjang hidupnya
merupakan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya. Dalam artinya yang sepit,
pendidikan hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan
pandangan hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik
dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar
yang serba terkontrol.
Bagaimanapun luas sempitnya pengertian pendidikan, namun masalah pendidikan adalah
merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia.
3. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaanya,
dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar
pandangan hidup kepada generasi mu, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan
bertanggung jawab akan tugas-tugasnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan
ciri-ciri kemanusiannya dan pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja dari
padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara
keseluruhannya.
Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun
mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan
kehidupan manusia. Memang diantara permasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah
pendidikan yang sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanaan sehari-hari, tetapi
banyak pula pula diantaranya yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan
mendalam, sehingga memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dalam memecahkannya. Bahkan
pendidikan juga menghadapi persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawabdengan
menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi memerlukan analisa dan pemikiran yang
mendalam, yaitu analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah
kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya,
antara lain:
1. Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan
itu. Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia
itu. Dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia.
Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa kepribadian manusia, apakah
potensikereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-faktor yang berasal
dari luar/lingkungan dan pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi hereditas yang
tidak baik, walaupun mendapatkan pendidikan dan lingkungan yang baik, tetap tidak
berkembang.
2. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah pendidikan itu untuk individu, atau
untuk kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian
manusia ataukah untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan manusia itu semata-mata
unuk dan demi kehidupan riel dan materil di dunia ini, ataukah untuk kehidupan kelak di
akhirat yang kekal
Masalah-masalah tersebut merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika
pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam
dan sistematis, atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut,
4. analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan
permasalahannya. Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain:
1. Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan reflektif,
berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membeyangkan dan menggambarkan.
2. Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan
dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia.
3. Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan seseorang terhadap
sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda
mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-masing.
4. Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan sekarang yang actual (scientific analysis of
current life ) penedekatan ii sasarannya adalah masalah-masalah kependidikan yang actual ,
yang menjadi problem masa kini, dengan menggunakan metode ilmiah dapat di diskripsikan
dan kemudian di pahami permasalan-permasalahan yang hidup dan berkembang dalam
masayrakat dan dalam proses pendidikan serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pendidikan[2]
2.2 Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan
inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya. Dengan
kata lain, pendekatan filosofis adalah upaya sadar yang dilakukan untuk menjelaskan apa
dibalik sesuatu yang nampak.
Pendekatan filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek
kehidupan manusia, termasuk dalarn pendidikan. Filsafat tidak hanya melahirkan
pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
filsafat terapan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi. John Dewey
(1964) berpendapat bahwa filsafat merupakan teori umum tentang pendidikan. Filsafat
sebagai suatu sistem berpikir akan menjawab persoalan-persoalan pendidikan yang bersifat
filosofis dan memerlukan jawaban filosofis pula.
Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan, yaitu studi tentang penerapan asas-asas
pemikiran filsafat pada masalah-masalah pendidikan pada dasarnya mengenal dua
pendekatan yang polaritis, yaitu :[3]
1. pendekatan tradisional,
2. pendekatan progresif.
Pengertian masing-masing pendekatan dan variasi pendekatan daripadanya dan aliran-
aliran filsafat pendidikan dihasilkannya akan dijelaskan di bawah ini:
5. 1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dalam Filsafat pendidikan melandaskan diri pada asas-asas sebagai
berikut:
1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk mempelajari filsafat
pendidikan haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang filsafat.
2) Bahwa kenyataan yang esensial baik dan benar adalah kenyataan yang tetap, kekal dan
abadi.
3) Bahwa nilai norma yang benar adalah nilai yang absolut, universal dan obyektif.
4) Bahwa tujuan yang baik dan benar menenukan alat dan sarana, artinya tujuan yang baik
harus dicapai dengan alat sarana yang baik pula.
5) Bahwa faktor pengembang sejarah atau sosial (science, technology, democracy dan
industry) adalah sarana alat untuk prosperity of life dan bukannya untuk welfare of life
sebagai tujuan hidup dan pendidikan sebagaimana yang ditentukan oleh filsafat.
2. Pendekatan Progresif
Sebagai penghujung yang lain dari pendekatan di atas dan dari kontinuitas aliran filsafat
pendidikan adalah pendekatan progresif kontemporer dengan dasar-dasar pemikiran sebagai
berikut:
1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial humanisme ilmiah,
yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat metafisis transendental.
2) Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang esensial adalah
kenyataan yang selalu berubah dan berkembang.
3) Bahwa truth is man-made, artinya kebenaran dan kebajikan itu adalah kreasi manusia,
dengan sifatnya yang relatif temporer bahkan subyektif.
4) Bahwa tujuan dan dasar-dasar hidup dan pendidikan relatif ditentukan oleh perkembangan
tenaga pengembang sosial dan manusia, yang merupakan sumber perkembangan sosial
masyarakat.
5) Bahwa antara tujuan dan alat adalah bersifat kontinu, bahwa tujuan dapat menjadi alat
untuk tujuan yang lebih lanjut sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat.
2.3 Hubungan filsafat dan teori pendidikan
Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah
dan pedoman suatu sistem pendidikan.[4]
filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai
medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta
menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai[5]
6. Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tidak semua masalah kependidikan dapat
dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak diantara masalah-
masalah kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, analisa
filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya,
akan dapat menghasilkan pendangan-pndangan tertentu mengenai masalah-maslah
kependidikan bisa tersebut. Dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis teori-teori
pendidikan . disamping itu jawaban-jawaban yang telah di kemukakan oleh jenis dan aliran
filsafat tertentusepanjang sejarah terhadap problematika kehidupanyg dihadapinya
menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang tentunya juga akan memperkaya teori-
teori pendidikan. Dengan demikian terdapat hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan teori pendidikan dapat diuraikan
sebagai berikut
1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan
menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan metode- metode ilmiah
lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu obyek,
misalnya filsafat idelisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai pula
pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang dikembangkannya.
Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan yang di kembangkan atas dasar aliran
filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori- teori dan pandangan- pandangan filsafat pendidikan
yang dikembangkan oleh fillosof, tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan airan filsafat yang dianutnya.
2. Filsafat, juga berpungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan
oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu,
mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan
pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam
praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang
dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat
hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di
sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-
teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan
relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.
7. 3. Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau
paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat
pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan
kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu
masyarakat tertentu. Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti
terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat
disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu
pendidikan (paedagogik).
Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga
terdapat hubungan yang bersifat suplementer,[6]
sebagai berikut :
a) Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat
hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral
pendidikannya.
b) Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education) yang meliputi
politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi
pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat dan Negara
Definisi di atas merangkum dua cabang ilmu pendidikan yaitu, filsafat pendidikan dan system
atau teori pendidikan, dan hubungan antara keduanya adalah bahwa yang satu “supplemen”
terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru sebagai pendidik dan bukan
hanya sebagai pengajar di bidang studi tertentu”. [7]
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu yang
mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal sehat
dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan
pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai tujuan,
seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian
muslim.
8. Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah, dasar,
dan pedomam suatu kehidupan.
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses
pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan
manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu.
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan
inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya
Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah
dan pedoman suatu sistem pendidikan
3.2 SARAN
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal
dalam mempelajafi filsafat. Jadikanlah filsafat sebagai penentuan terhadap penentuan hidup
dan pegangan fundamental dalam memecahkan masalah politik, pendidikan, ekonomi, sosial
dan budaya yang terjadi dalam masyarakat yang setiap saat berubah dan berkembang dalam
konteks akselerasi dan medernisasi.
DAFTAR PUSATAKA
Ihsan, hamdani dan Ihsan fuad. filsafat pendidikan islam. Bandung. Pustaka Setia.2001
Zuhairini.filsafat pendiikan islam. Jakarta. Bumi Askara. 2009
http://kresinda.blogspot.com/2012/04/hubungan-filsafat-dengan-filsafat.html
http://pendidikanadministrasi.blogspot.com/2012/01/filsafat-dan-teori-pendidikan.html
MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
9. DISUSUN OLEH :
NAMA : SAMSIA
JURUSAN : GEOGRAFI
SEMESTER : II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KELAS RAHA
2013