SlideShare a Scribd company logo
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/
click here for freelancing tutoring sites
STUDI KASUS
Combustio Thermal Grade II 12% dengan
Multipel Hematom
Disusun oleh:
Cisilia Triani (0710185)
Maria Caroline W (0710110)
Pembimbing:
dr. Roys A. Pangayoman, Sp.B
BAGIAN ILMU BEDAH
FK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2012
Identitas Umum
Nama : Ny S.H
Umur : 81 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pasir malaka no 2A RT: 2; RW: 10. Cigereleng kec.
Regol. Kota Bandung
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Kristen
Kebangsaan : Indonesia
Tanggal masuk : 20 Januari 2012
Ruangan : Elizabeth
No RM/Reg : 00446636/12001474
Diagnosis masuk : Combustio
I. Anamnesis
Anamnesis : Autoanamnesis tanggal 30 januari 2012
Keluhan utama : tersiram air panas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 10 hari sebelum masuk RS Immanuel, pasien mengaku tersiram air panas ketika ia
naik tangga dan membawa ember yang berisi air panas ke kamar mandinya. Pasien mengaku
terpeleset jatuh kemudian tersiram air panas ke tubuh sebelah kiri. Pasien juga mengaku kepala
terbentur tembok, selain itu pasien mengaku sakit pada pinggangnya setelah terjatuh dari tangga.
Pasien menyangkal pingsan saat kejadian, pasien merasakan pusing tetapi tidak disertai mual dan
muntah.
BAK : warna, jumlah, dan frekuensi dalam batas normal
BAB : warna, jumlah, dan frekuensi dalam batas normal
RPD: Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit jantung sudah lebih dari 10 tahun dan teratur
berobat.
Riwayat Pengobatan: sedang dalam terapi hipertensi (bisoprolo, simvastatin, induran, Restor)
Riwayat kebiasaan : pasien mengaku tidak merokok dan makan makanan manis
Riwayat alergi: tidak ada
Kelainan darah: tidak ada
II. Pemeriksaan fisik (30 Januari 2012)
A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum : baik
Kesan sakit : sedang - berat
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Baik
Posisi : Tidak ada letak paksa
B. TANDA VITAL
Tensi : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/mnt, regular, isi cukup
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu : 36,7ºC
C. STATUS GENERALIS
Kulit : combustio at regio magnus sinistra, thorax di linea axilla anterior, paha
anterior dan posterior. Hematom at regio facialis, punggung, gluteus sinistra, paha kiri depan, cruris
anterior sinistra.
Kepala
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Pupil : bulat, isokor, diameter 3 mm
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax : B/P simetris kiri = kanan
- Pulmo : VBS +/+, Ronki basah halus +/+, Wh -/-
- Cor :
• Inspeksi : tidak dilakukan
• Palpasi : tidak dilakukan
• Perkusi :
o Batas jantung kanan: ICS VI garis parasternal kanan
o Batas jantung kiri: tidak dilakukan
o Batas jantung atas: tidak dilakukan
• Auskultasi : BJM regular, murmur -
Abdomen : Inspeksi : Datar, Darm contour(-), Darm steifung(-).
Auskultasi : bising usus +
Perkusi : Timpani
Palpasi : NTE -
Inguinal : tidak ada kelainan
Anus dan Rectum : tidak diperiksa
Genital : tidak diperiksa
Ekstremitas : hematoma at regio pedis sinistra, akral hangat
II. PEMERIKSAAN PENUNJANG
20 Januari 2012
Darah
Hb : 11,0 g/dl
Ht : 34,7 %
Leukosit : 7.330/mm3
Trombosit : 166.000/mm3
Hitung Jenis :
basofil : 0,3 %
eosinofil : 0,1 %
neutrofil batang : 0%
neutrofil segmen : 78,3%
limfosit : 15,8 %
monosit : 5,5%
Kimia Klinik
Natrium : 139 meq/L
Kalium : 3,8 meq/L
Ureum : 41 mg/dl
Kreatinin : 1,1 mg/dl
SGOT : 25 U/L
SGPT : 15 U/L
Gula Darah Sewaktu: 130 mg/dl
24 januari 2012
Kiimia Klinik
Natrium : 132 mEq/L
Kalium : 3,2 mEq/L
Kreatinin : 0,8 mg/dl
Ureum : 32 mg/dl
GDS : 193 mg/dl
25 januari 2012
GDS : 304 mg/dl (11.00)
GDS : 90 mg/dl (17.30)
GDS : 300 mg/dl (20.00)
26 januari 2012
GDS :115 mg/dl
Hb : 14,4 g/dl
Ht :43,2 %
Leukosit : 18.000/mm3
Trombosit : 300.000/mm3
Kimia Klinik
Na ;140 mEq/L
K : 3,9 mEq/L
Amilase : 40 U/L
Lipase : 26 U/L
Kreatinin : 0,8 mg/dl
Ureum ; 26 mg/dl
G2PP : 361 mg/dl (11.00)
G2PP : 261 mg/dl (14.00)
GDS : 304 mg/dl (17.30)
27 januari 2012
GDS : 185mg/dl
Foto Rontgen Thorax PA (23/01/2012)
Kesan : Pembesaran jantung dengan edema paru – elongatio aorta
CT-Scan Kepala (23/01/2012)
Kesan : Tak tampak perdarahan intra serebral, sub dural/epidural, maupun SAE
Tak tanpak fraktur pada tulang kalvarium
Tampak sub galleal hematom ringan di daerah parietoocipital kiri dan parietal
kanan
EKG (20/01/2012)
Kesan: Q wave di Lead III, dan aVf
Inverted T di Lead II, III. aVf, V1-V6
= Miokard Infark akut di dinding inferior
EKG (21/01/2012)
Kesan : Normal sinus rhythm
RSR” or QR pattern in V1 suggest right ventricular conduction delay
inferior infarct, age undetermined.
EKG (23/01/2012)
Kesan : Normal sinus rhythm
ST & T wave abnormality, consider anterolateral ischemia.
Foto Pelvis dan Sacral (20/01/2012)
Besar dan bentuk tulang vertebra lumbalis normal
Tulang vertebra lumbalis 2 tampak memipih da irregular
Kurve vertebra lumbalis agak lurus
Pedicle normal disci intervertebralis L2-3 menyempit
Tampak osteofit pada vertebra lumbalis
Kesan: curiga fraktur vertebra L2
DD/ proses senilis
Kurve vertebra lumbalis agak lurus, spasme otot?
Pada pelvis tak jelas adanya fraktur.
Foto Vertebra thoracal-lumbalis AP-Lateral (23/01/2012)
Scoliosis Thoracal
Tampak kompresi Lumbal II
Tampak osteofit VL 1-5. Densitasdan trabekular tampak berkurang
Kurve serta aligement normal
Foramen Intervertebralis tidak menyempit
Tidak tampak Lesi atau Sklerotik yang patologis.
Jaringan Lunak paravertebra dalam batas normal
Kesan : Scoliosis Thoracalis. Kompressi Lumbal II
Foto Thorax PA (23/01/2012)
Kolom udara dalam trachea normal. Aorta Elongation
Cor membesar dengan apex tertanam pada diafragma. Sinus dan diafragmanya normal.
Pulmo : hili kasar
Corakan broncovaskuler bertambah. Fissura minor menebal
Tampak bercak lunak di perihiler paracardial bilateral
Costae: clavicula dan jaringan dinding dada normal
Kesan: Pembesaran jantung dengan edema paru
Echocardiography (24/01/2012)
Chamber: Ventrikel kiri dalam batas normal dengan fungsi sistolik kiri dalam batas normal.
Kalkulasi LVEF adalah 71%, Hipertrofi ventrikel kiri ringan
Tidak ada kelainan gerakan dinding secara regional
Normal ukuran dan fungsi ventrikel kanan
Normal atrium kiri dan kanan.
Katup2: Katup aorta dan tricuspid normal
Katup-katup mitral, tricuspid, dan pulmonal normal
Intak septum intra atrium dan ventrikel
Normal ukuran aorta
Doppler: mitral inflow menunjukkan E<A dengan normal waktu dan durasinya.
Kesimpulan: 1. Normal ukuran ventrikel kiri dengan fungsi sistolik normal, fungsi
diastolic abnormal
2. Hypertrofi ventrikel kiri ringan
3. Normal ukuran dan fungsi jantung dan fungsi semua katup dalam batas
normal
4. Abnormal inflow ventrikel kiri
DIAGNOSIS KERJA
Combustio Termal Grade II 12% dan Multiple Hematoma
DIAGNOSIS TAMBAHAN
Skoliosis, Fraktur Kompresi L II, DM tipe II, Susp. CAD
PENATALAKSANAAN
Terapi luka bakar:
Wound care: MEBO setiap 4jam pada tanggal 30 januari 2012 MEBO diganti oleh
BUNAZIN karena terdapat jaringan Eschar.
Escharectomy (pasien menolak)
Infus Ringer Laktat 1500 cc/24 jam, tetanus toxoid, tetagam, zypres (4x1dd (0,5ml)), Indur,
Ultracel, Lasartan, Gastridine, Vestein, Kalmetason (2x 2mg), Restor, ceftriaxone (1x2g),
Hexillon, Retaphyl.
KOMPLIKASI
Sepsis, gangguan eektrolit, Disseminated Intravasculer Coagulation
PROGNOSIS
Quo add Vitam : Dubia
Quo add Functionam : Dubia
Quo add Sanationam : Dubia
RESUME
Pada pasien ini didiagnosis combustio grade II 12%, multipel hematom, skoliosis dan
fraktur kompresi pada L2.
Pasien wanita berumur 81 tahun datang dengan luka bakar pada sisi tubuh sebelah kiri
dan beberapa memar pada daerah muka dan kaki. Pasien sebelumnya jatuh dari tangga sambil
membawa air panas untuk mandi. Pasien tidak ada pingsan, mual dan muntah setelah jatuh.
Pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung lebih dari 10 tahun, rajin kontrol ke dokter, pasien
tidak ada riwayat penyakit gula darah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, isi
cukup, reguler, respirasi 20x/menit, suhu 36,0 0
C. Pada pemeriksaan generalis didapatkan
combustio pada daerah kulit di bagian lengan sebelah kiri, bagian badan sebelah kiri, paha kiri
bagian depan dan belakang. Dan juga ada hematom muka, punggung, bokong sebelah kiri, dan
kaki sebelah kiri.
Selain itu pada pemeriksaan mata, leher tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan thorax
didapatkan pulmo pergerakan simetris dengan suara VBS kanan=kiri, ada ronkhi halus pada
kedua lapang paru. Dan pada pemeriksaan jantung bunyi jantung murni reguler terdapat
pembesaran jantung sebelah kanan, tetapi batas atas dan kiri tidak dilakukan perkusi karena
tertutup oleh verban luka. Pada pemeriksaan abdomen, datar, soepel, bising usus normal dan
tidak ada nyeri tekan. Ektremitas tidak ada oedem pada kaki.
Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan adanya pembesaran jantung dan oedem paru
disertai elongati aorta. Pada pemeriksaan foto pelvis AP dan lateral didapatkan kesan curiga
kompresi fraktur vert L2 DD/ proses senilis, kurve vertebra lumbalis agak lurus, spasme otot.
Pada pelvis tidak jelas adanya fraktur.
Pada pemeriksaan foto vertevra thorax at lumbal AP dan lateral didapatkan skoliosis
thoracalis dan kompresi fraktur pada lumbal 2. Pemeriksaan laboratorium hemoglobin 11 g/dL,
hematokrit 34,7%, leukosit 7.330/mm3
, trombosit 166.000/mm3, hitung jenis didapatkan basofil
0,3%, eosinofil 0,1%, neutrofil batang 0%, neutrofil segmen 78,3%, limfosit 15,8%, monosit
5,5%. Pemeriksaan kimia klinik SGOT, SGPT, natrium, kalium, kreatinin,ureum normal kecuali
glukosa darah sewaktu 130 mg/dL. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil Q wave lead III,
aVF, inverted T di lead II,III, aVF, V1-V6.
Pasien diterapi awal dengan infus RL 1500cc/24jam, Zypras 0,5mg 4x1, Ultracet 3x1,
Losartan 1x25 mg, Gastridin 50mg 2x1 amp IV, Vestein 3x1, Kalmetason 2 mg 2x1, Restor
100mg 1x1, Ceftriaxon 1x2 gr, Hexilon 8 mg, Retaphyl 2x1.Terapi untuk diabetes melitus
digunakan novorapid subcutan kemudian diganti dengan levemir 1x164 diberikan malam hari,
kemudian cek glukosa darah setengah jam sebelum makan, apabila glukosa darah 100-129 gr/dL
maka diberikan 84 subkutan, 130-159 gr/dL diberikan 104 subkutan, 160-189 gr/dL diberikan
124 subkutan, 190-219 gr/dL diberikan 144 subkutan, 220-249 gr/dL diberikan 164 subkutan,
80-99 gr/dL diberikan 64 subkutan, dan apabila kurang dari 80 gr/dL tidak diberikan levemir.
Untuk luka bakarnya digunakan MEBO setiap 4jam kemudian timbul eschar dan diusulkan
dokter untuk dilakukan eschorectomy dan pasien menolak. Kemudian terapi diganti dengan
menggunakan burnazin 3x1 yang ditutup dengan kasa yang diberi NaCl 0,9%. Pasien juga
terdapat fraktur dan diusulkan ke dokter ortopedi tetapi pasien juga menolak.
PEMBAHASAN
Pada pasien ini terjadi luka bakar akibat terkena air panas, kelompok dari luka bakar ini
adalah akibat cedera termal.
Cedera termal menyebabkan kerusakan dari sistem pertahan kulit, sehingga terjadi
perubahan permeabilitas kapiler pada lapisan dermis yang menyebabkan ketidak seimbangan
dari proses homeostatis. Ketika suhu meningkat lebih lanjut, denaturasi protein terjadi, radikal
oksigen dibebaskan, dan akhirnya sel-sel mati dengan pembentukan eschar bakar.1
Pada pasien
ini mengingat usia pasien yang sudah lanjut usia, sehingga sudah terjadi proses penuaan pada
kulit. Karena proses penuaan tersebut kulit pasien menjadi lebih tipis, sehingga lapisan dermis
yang sangat vaskuler ketebalan lebih tipis jika dibandingkan dengan usia produktif. Selain itu
dilihat dari faktor komorbid yang lain seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung yang
diderita oleh pasien. Defisiensi insulin terjadi pada diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan sel baru , selain itu pada keadaan hiperglikemik meningkatkan
pembetukan protein plasma yang mengandung gula, seperti fibrinogen, macroglobulin- α2 serta
faktor pembekuan V-VII. Dengan cara ini viskositas darah mungkin meningkat. Glikosilasi
protein yang terjadi memicu pengendapan kolagen di membrane basalis pembuluh darah,
sehingga menyebabkan mikroangiopati yang dapat memperburuk proses penyembuhan luka
akibat vaskularisasi yang tidak baik.2
Penyakit jantung yang diderita pasien juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka. Pada pasien luka bakar berat
integritas mikrovaskuler hilang, dan plasma-seperti kebocoran cairan ke dalam ruang interstisial.
Waktu setelah cedera di mana integritas kapiler dikembalikan bervariasi secara individual.3
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar ureum yang tinggi pada saat
pemeriksaan laboratorium yang pertama, kemudian semakin hari semakin menurun, hal ini dapat
disebabkan karena beberapa faktor, antara lain; 1. Pasien mengkonsumsi makanan yang tinggi
protein pada hari pertama, karena konsumsi makanan belum di tentukan oleh ahli gizi sebelum
masuk rumah sakit., 2. Peningkatan katabolisme protein yang terjadi akibat kompensasi dari luka
bakar yang menyebabkan permeabilitas vaskuler meningkat sehingga protein plasma keluar dari
intravaskuler dan menyebabkan peningkatan katabolisme protein yang tinggi sebagai upaya
kompensasi. 3. Dapat juga disebabkan karena proteolisis akibat defisiensi insulin .
Pasien ini di beri infus ringer laktat karena ringer laktat paling mirip cairan ekstraselular
normal. Memiliki nilai klorida yang seimbang sehingga mencegah potensi untuk terjadinya
asidosis metabolik.4
Kristaloid isotonik mendistribusikan secara merata di antara intravaskular
yang dan interstisial ruang setelah 30 menit hanya 16% dari volume kristaloid diinfus tetap
tinggal di ruang intravaskuler.5
Hal ini tidak diinginkan, terutama dalam membakar-luka pasien
di mana hal ini dapat memperburuk edema jaringan dan meningkatkan difusi jarak jauh dalam
jaringan, sehingga jaringan kompromi perfusi. Ada juga bukti yang meyakinkan bahwa kristaloid
memiliki pengaruh besar pada koagulasi. Tiga terakhir Studi telah menunjukkan bahwa dalam
dilusi vivo dengan kristaloid mengakibatkan keadaan hypercoaguable, dan satu studi lebih
lanjut telah menunjukkan bahwa ini adalah independen dari jenis kristaloid digunakan.6
Sebagaimana akan dibahas kemudian, ada juga kekhawatiran tentang kristaloid isotonik
memiliki pengaruh pada respon imunologi terhadap luka bakar. Meskipun kekhawatiran tentang
penggunaan kristaloid isotonik, survei terbaru dari praktek di Inggris dan Irlandia dilaporkan
bahwa 76% dari unit luka bakar dewasa menggunakan solusi Hartmann untuk resusitasi pasien
luka bakar mereka.7
Ringer Laktat, yang komposisinya sama dengan larutan Hartmann adalah
dominan membakar cairan resusitasi di AS.4
Resusitasi cairan yang diberikan menurut Parkland dengan luas luka bakar ± 12% adalah
sebanyak 2448 cc ringer laktat dalam 24 jam pertama. Pada 24 jam kedua ringer laktat diberikan
sebanyak 20-60% dari estimate plasma volume yang disertai dengan pemberian cairan koloid
dengan pemantauan output urine 30ml/jam. Sedangkan jika dibandingkan dengan menggunakan
rumus Evan Broke, dengan pemberian Nacl/ 24 jam pada pasien ini adalah 612 cc dan
pemberian cairan plasma 612 cc, pemberian dextrose 5%/24 jam adalah 2000 cc, jadi jumlah
cairan sehari-hari diberikan 3224 cc, separuh darih jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama,
(1600 cc) kemudian diberikan dalam 16 jam berikutnya (1600cc). Pada hari kedua diberikan
setengah jumlah cairan dari jumlah cairan di hari pertama, yaitu 1600cc/24 jam, dan pada hari
ketiga diberi setengah jumlah cairan dari hari kedua, yaitu 800cc/24 jam. Pemberian resusitasi
cairan menurut Evan Broke disertai dengan pemamtauan jumlah urin (0,5-1cc/kgBB/ jam =
50cc/jam). Faktor-faktor yang membantu memprediksi pasien untuk mencapai resusitasi yang
cukup dengan menggunakan rumus Brooke yang dimodifikasi. Sekelompok Kanada yang
menemukan bahwa resusitasi volume 24-jam adalah 6,7 ±2,8 ml / kg / % Luka Bakar, secara
signifikan lebih besar pada 84% pasien.8
Kebutuhan kalori yang dibutuhkan pada pasien ini jika menggunakan formula curreri,
adalah yang terdiri dari 60-65 % karbohidrat, yaitu 1365 kcal, protein 23-25% yaitu 569 kcal
(dalam pembulatan, dan kebutuhan lemak 5-15%, yaitu 341 kcal (dalam pembulatan), jadi total
kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh pasien perhari adalah 2275 kcal. Namun mengingat
pasien tersebut memiliki penyakit diabetes mellitus tipe II, menurut rumus brocca pasien tersebut
membutuhkan 1750 kalori/hari, dengan distribusi makanan karbohidrat 60% (1050 kalori),
protein 20% (350 kalori), lemak 20% (350 kalori). Makanan tersebut dibagi dalam 3 porsi besar
untuk makan pagi (20%), makan siang (30%), makan malam (25%) serta 2-3 porsi makanan
ringan diantara makanan besar.9
Penanganan luka bakar pada pasien ini adalah telah dilakukan debridement, setelah
beberapa hari timbul jaringan eschar pada pasien sehingga harus dilakukan escharectomy.
Escharectomy melibatkan operasi pengangkatan eschar akibat dari luka bakar termal.
Hal ini dapat digunakan pada luka bakar yang tebal dan dalam.. Dengan penanganan
escharectomy awal, jaringan nekrotik berubah menjadi lesi bedah, sehingga mengurangi faktor-
faktor kimia peradangan, menurunkan kadar asam laktat, dan menekan aktivitas dan proliferasi
fibroblas. Namun pada pasien ini menolak untuk dilakukannya escharectomy, alternative lain
saat ini yang mungkin dapat disarankan adalah hanya perawatan luka sementara untuk mencegah
perluasan infeksi dan mengurangi jaringan eschar dengan menggunakan obat-obatan seperti
MEBO atau BUNAZIN. Herbal sebagai alternative juga dapat digunakan, misalnya penggunaan
madu yang dapat bekerja sebagai agen debridement karena aktivitas proteolitik dapat
menghilangkan jaringan nekrotik dan eschar melalui facilitating autolytic debridement.10
Pada luka bakar biasanya mengalami strees ulcer sehingga untuk pencegahannya
diberikan gastridin dimana mengandung ranitidin, derivat aminoalkilfuran, efektif untuk tukak
lambung, usus dan pada keadaan lain yang sehubungan dengan sekresi asam lambung yang
berlebihan.
Kemudian untuk mengurangi kecemasan atau gangguan tidur pada pasien ini karena luka
bakarnya diberikan zypraz yang mengandung aprazolam golongan obat benzodiazepin.
Ceftriaxon diberikan pada pasien ini karena terdapat luka bakar terbuka sehingga
mencegah terjadinya infeksi yang dapat memperberat kondisi pasien dan pemulihan luka.
Pada pasien ini diberikan vestein berisi erdostein 300mg merupakan antioksidan dan obat
mukolitik tetapi pada pasien ini tidak didapatkan keluhan batuk berdahak.
Luka bakar menyebabkan rasa nyeri pada pasien untuk mengurangi diberikan obat
ultracet yang berisi tramadol HCL 37,5mg dan acetaminophen 325mg yang merupakan obat
jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai berat. Selain menyebabkan nyeri, luka bakar
merupakan proses inflamasi sehingga diberikan kalmetason yang merupakan kortikosteroid, pada
terapi awal diberikan secara IV kemudian setelah beberapa hari pasien diganti secara oral dengan
menggunakan obat hexilon 8mg yang berisi metilprednisolon diberikan 4kali sehari kemudian
diturunkan sampai mencapai dosis efektif yang akan merupakan sebagai dosis pemeliharaan.
Pasien juga diberikan terapi restor yang merupakan aspirin untuk mencegah terjadinya
agregasi trombosit. Sedangkan retaphyl berisi theophyllin / teofilin etilendiamin 300mg yang
biasa digunakan untuk terapi asma bronkhial tetapi pada pasien ini tidak terdapat riwayat asma,
walaupun pada pemeriksaan radiologi didapatkan oedem paru sehingga pasien merasa sesak
napas.
Pasien ini selain memiliki riwayat penyakit jantung ternyata pada saat pemeriksaan
laboratorium didapatkan diabetes militus tipe 2, untuk menurunkan glukosa darah pasien diterapi
dengan menggunakan novorapid subkutan karena pasien kurus dan sedang mengalami luka bakar
sehingga kemungkinan ada infeksi. Tetapi setelah pemberian novorapid tidak terdapat perubahan
sehingga diganti dengan terapi levemir 1x164 (malam hari) yang kemudian diperiksa glukosa
darah setengah jam sebelum makan, diharapkan glukosa darah stabil karena levemir merupakan
insulin bekerja jangka panjang 24jam didalam darah sehingga dapat mengontrol glukosa dalam
darah.
Terapi luka bakar awal diberikan MEBO, yang merupakan obat herbal yang berasal dari
cina, yang merupakan salep berisi minyak wijen dan lilin lebah, dikombinasikan dengan berbagai
jenis herbal yang mengandung 18 asam amino, 4 asam lemak, 7 polisakarida, vitamin dan
elemen mineral, serta substansi aktif beta sitoserol 0,25%. Dengan kombinasi ini sehingga dapat
meningkatkan proses re-epitelisasi, dan mempermudah pengelupasan jaringan nekrotik melalui
mekanisme drainase. Tetapi pada pasien ini, kolagen dan pembentukan epitelisasi lambat karena
usia pasien sudah tua sehingga lebih cepat pertumbuhan eschar. Oleh karena itu perlu dilakukan
escharectomy agar luka cepat sembuh, tetapi pasien menolak, akhirnya agar salep dapat
menembus eschar diganti dengan obat burnazin yang berisi silver sulfadiazine, obat antimikroba
topikal yang diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan sepsis luka pada pasien tingkat
luka bakar kedua dan ketiga. Kemudian ditutup dengan kasa basah NaCl 0,9% agar salep tidak
cepat menguap.
Pada pemeriksaan penunjang radiologi didapatkan fraktur kompresi pada pasien ini
diakibatkan berat beban melebihi kemampuan vertebra dalam menopang beban tersebut, pada
pasien ini jatuh saat membawa air panas untuk mandi, jatuh terpeleset dan tulang tidak mampu
menopang berat badan karena umur pasien yang sudah lanjut usia sehingga ada proses
osteoporosis. Setiap tahun sekitar 700.000 insidensi di Ameika Serikat, dimana prevalensinya
meningkat 25% pada wanita yang berumur diatas 50 tahun. Satu dari dua wanita dan satu dari
empat laki-laki berumur lebih dari 50 tahun menderita osteoporosis berhubungan dengan fraktur.
Pada pasien ini apabila terdapat nyeri dapat diberikan kalsitonin secara subkutan, intranasal, atau
perrektal mempunyai efek analgetik pada fraktur kompresi yang disebabkan oleh osteoporosis
dan pasien dengan nyeri tulang akibat metastasis. Aktifitas analgetik dari calcitonin yaitu dengan
meningkatkan kadar endorphins dalam plasma. Penelitian Yoshimura dan Lyritis dan Trovas
menunjukkan bahwa kalsitonin bekerja melalui reseptor-reseptor serotonergik pada medulla
spinalis. Pada fraktur kompresi vertebra yang disebabkan oleh osteoporosis, Kalsitonin juga
menghambat fungsi dari osteoklast, sehingga mencegah terjadinya penyerapan tulangSedangkan
skoliosis berhubungan dengan usia tua, atau karena kekurangan mineral kalsium sehingga terjadi
perubahan bentuk pada tulang belakang.11
Terapi non operatif untuk pasien ini karena menolak dikonsultasikan ke dokter ortopedi,
langkah awal yang dapat dilakukan adalah menggunakan bracing yang dapat digunakan segera
tetapi harganya mahal dan hanya bersifat konservatif. Untuk mencegah terjadinya fraktur
tambahan penting dilakukan evaluasi dan pegobatan osteoporosis merupakan bagian yang
penting dalam penatalaksaan fraktur kompresi vertebra. Sebagian besar pasien dengan fraktur
akibat osteoporosis akut harus diberikan terapi osteoporosis secara agresif. Pemeriksaan bone
densitometry sebaiknya dilakukan pada pasien dengan frkatur kompresi dan sebelumnya diguga
mengalami kehilangan massa tulang.12
Skoliosis pada pasien ini bisa menyebabkan jantung sulit memompa darah dan kesulitan
bernapas diakibatkan tulang costa dapat menekan organ tersebut. Untuk penanganan pada pasien
ini juga berhubungan dengan fraktur kompresi yaitu menggunakan bracing. Dan disarankan
untuk melakukan olahraga streching yang mengarah berlawanan dengan kemiringan vertebra.
Hal ini lebih baik dilakukan dengan pengawasan dokter ortopedi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Moritz, A. R., and F. C. Heuriquez. 1947. Studies of thermal injury. II. The relative
importance of time and surface temperature in the causation of cutaneous burns. Am. J. Pathol.
23:695-720.
2. Sibernagi, S, 2007. Teks dan atlas bewarna patofisiologi. ECG: Jakarta. Hal 288-90.
3. Alexander, J. W. 1990. Mechanism of immunologic suppression in burn injury. J. Trauma
30:S70-S75. [PubMed]
4. Fakhry SM, Alexander J, Smith D, Meyer AA, Peterson HD. Regional and institutional
variation in burn care. J Burn Care Rehabil 1995;16:86–90.
5. Muir IA, Barclay TL. Burns and their treatment. Chicago: Year Book Medical Publishers;
1974.
6. Goodwin CW, Dorethy J, Lam V, Pruitt Jr BA. Randomized trial of efficacy of crystalloid and
colloid resuscitation on hemodynamic response and lung water following thermal injury. Ann
Surg 1983;197(5):520–31.
7. Baker RHJ, Akhavani MA, Jallali N. Resuscitation of thermal injuries in the United Kingdom
and Ireland. J Plast Reconstr Aesthet Surg 2007;60:682–5.
8. Cartotto RC, Innes M, Musgrave MA, Gomez M, Cooper AB. How well does the Parkland
formula estimate actual fluid resuscitation volumes? J Burn Care Rehabil 2002;23:258–65.
9. Yunir M, 2007. Ilmu penyakit dalam: terapi non farmakologis diabetes mellitus tipe 2. ECG:
Jakarta.hal 1563-64.
10. http://dmes.com/Debridement_of_Wounds_with_Honey_Molan.pdf. diunduh 1 febuari
2012
11. Brunton Stephen, et al, (2005). Vertebral compression fractures in primary care. The Journal
of Family Practice. Disitasi pada tanggal 26 april 2010 dari :
http://www.jfponline.com/uploadedFiles/Journal_Site_Files/Journal_of_Family_Practice/supple
ment_archive/VCF_0905.pdf
12. Mazanec Daniel J, et. Al, 2003. Vertebral Compression Fracture : Manage aggressively to
Prevent sequel. Cleveland clinic Journal of Medicine.:
http://www.ccjm.org/content/70/2/147.full.pdf
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Math homework help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Algebra Help
https://www.homeworkping.com/
Calculus Help
https://www.homeworkping.com/
Accounting help
https://www.homeworkping.com/
Paper Help
https://www.homeworkping.com/
Writing Help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutor
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/

More Related Content

What's hot

Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
Fionna Pohan
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
fikri asyura
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
Teo Wijaya
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Trauma tumpul
Trauma tumpulTrauma tumpul
Trauma tumpul
Victorya Bambung
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
Rindang Abas
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblecase report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
muhammad ikhlas yakin
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
Phil Adit R
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Aulia Amani
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
Kindal
 

What's hot (20)

Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Trauma tumpul
Trauma tumpulTrauma tumpul
Trauma tumpul
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblecase report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Abses hepar
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
 

Viewers also liked

AEBO SGS.PDF
AEBO SGS.PDFAEBO SGS.PDF
AEBO SGS.PDF
Don T. Rickles
 
147775601 erp-1
147775601 erp-1147775601 erp-1
147775601 erp-1
homeworkping3
 
FY13_Marketing_Plan_Final
FY13_Marketing_Plan_FinalFY13_Marketing_Plan_Final
FY13_Marketing_Plan_Final
Stephanie Bell Martin, M.A.
 
Horarios hits enviar
Horarios hits enviarHorarios hits enviar
Horarios hits enviar
wodatthebeach
 
Arvind_ Solution Specialist
Arvind_ Solution SpecialistArvind_ Solution Specialist
Arvind_ Solution Specialist
Arvind Chandrasekaran
 
PRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYS
PRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYSPRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYS
PRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYS
Steve Scherri
 
58330432 walmart-supreme-court-case
58330432 walmart-supreme-court-case58330432 walmart-supreme-court-case
58330432 walmart-supreme-court-case
homeworkping3
 
1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...
1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...
1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...
jackmarteen465
 
237034070 study-guide
237034070 study-guide237034070 study-guide
237034070 study-guide
homeworkping3
 
59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...
59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...
59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...
homeworkping3
 
194349959 judg es-cover-up-land-scams
194349959 judg es-cover-up-land-scams194349959 judg es-cover-up-land-scams
194349959 judg es-cover-up-land-scams
homeworkping3
 
Social Media Statistics
Social Media StatisticsSocial Media Statistics
Social Media Statistics
Relvyn Lopez
 

Viewers also liked (12)

AEBO SGS.PDF
AEBO SGS.PDFAEBO SGS.PDF
AEBO SGS.PDF
 
147775601 erp-1
147775601 erp-1147775601 erp-1
147775601 erp-1
 
FY13_Marketing_Plan_Final
FY13_Marketing_Plan_FinalFY13_Marketing_Plan_Final
FY13_Marketing_Plan_Final
 
Horarios hits enviar
Horarios hits enviarHorarios hits enviar
Horarios hits enviar
 
Arvind_ Solution Specialist
Arvind_ Solution SpecialistArvind_ Solution Specialist
Arvind_ Solution Specialist
 
PRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYS
PRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYSPRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYS
PRESS RELEASE Bondi Beach Announces Beachfest with THE BEACH BOYS
 
58330432 walmart-supreme-court-case
58330432 walmart-supreme-court-case58330432 walmart-supreme-court-case
58330432 walmart-supreme-court-case
 
1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...
1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...
1-855-233-7309 HP Printer not Working Customer Service & Technical Support Ph...
 
237034070 study-guide
237034070 study-guide237034070 study-guide
237034070 study-guide
 
59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...
59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...
59172888 introduction-to-statistics-independent-study-requirements-2nd-sem-20...
 
194349959 judg es-cover-up-land-scams
194349959 judg es-cover-up-land-scams194349959 judg es-cover-up-land-scams
194349959 judg es-cover-up-land-scams
 
Social Media Statistics
Social Media StatisticsSocial Media Statistics
Social Media Statistics
 

Similar to 84972842 case-luka-bakar

rekap laporan per hari setiap minggu pada
rekap laporan per hari setiap minggu padarekap laporan per hari setiap minggu pada
rekap laporan per hari setiap minggu pada
IsmailSW
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptx
ClassicNeil
 
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptxTn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
ivand15
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
homeworkping3
 
Stroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptxStroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptx
YogaMahardika10
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
arisitafirman1
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
AuliaDwiJuanita
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
SyahrulAdzim
 
ARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docxARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docx
ssuser40ff1a
 
CRS dan CSS Gallstone(1).pptx
CRS dan CSS Gallstone(1).pptxCRS dan CSS Gallstone(1).pptx
CRS dan CSS Gallstone(1).pptx
reseptianIlhamsyah
 
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxNy. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Anisa Karamina
 
pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptx
SyahrulAdzim
 
Neuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptx
Neuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptxNeuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptx
Neuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptx
RashmeetaThadhani1
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
KhadijahTufaillahAj
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
homeworkping4
 
Laporan kasus bedah saraf
Laporan kasus bedah sarafLaporan kasus bedah saraf
Laporan kasus bedah sarafnabellapr
 
Case Report Session.pptx
Case Report Session.pptxCase Report Session.pptx
Case Report Session.pptx
ZainalAbidin472618
 
200894661 case-yosua
200894661 case-yosua200894661 case-yosua
200894661 case-yosua
homeworkping4
 
2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)
2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)
2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)
Monica Cherlady
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
abdulrazak928000
 

Similar to 84972842 case-luka-bakar (20)

rekap laporan per hari setiap minggu pada
rekap laporan per hari setiap minggu padarekap laporan per hari setiap minggu pada
rekap laporan per hari setiap minggu pada
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptx
 
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptxTn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Stroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptxStroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptx
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
ARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docxARTRITIS SEPTIK.docx
ARTRITIS SEPTIK.docx
 
CRS dan CSS Gallstone(1).pptx
CRS dan CSS Gallstone(1).pptxCRS dan CSS Gallstone(1).pptx
CRS dan CSS Gallstone(1).pptx
 
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxNy. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptx
 
pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptx
 
Neuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptx
Neuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptxNeuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptx
Neuro 2023 Kasus Stroke Lansia FR HT.pptx
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Laporan kasus bedah saraf
Laporan kasus bedah sarafLaporan kasus bedah saraf
Laporan kasus bedah saraf
 
Case Report Session.pptx
Case Report Session.pptxCase Report Session.pptx
Case Report Session.pptx
 
200894661 case-yosua
200894661 case-yosua200894661 case-yosua
200894661 case-yosua
 
2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)
2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)
2 desember 2015 (yl,hn,re,pu,li)
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 

More from homeworkping3

238304497 case-digest
238304497 case-digest238304497 case-digest
238304497 case-digest
homeworkping3
 
238247664 crim1 cases-2
238247664 crim1 cases-2238247664 crim1 cases-2
238247664 crim1 cases-2
homeworkping3
 
238234981 swamping-and-spoonfeeding
238234981 swamping-and-spoonfeeding238234981 swamping-and-spoonfeeding
238234981 swamping-and-spoonfeeding
homeworkping3
 
238218643 jit final-manual-of-power-elx
238218643 jit final-manual-of-power-elx238218643 jit final-manual-of-power-elx
238218643 jit final-manual-of-power-elx
homeworkping3
 
238103493 stat con-cases-set
238103493 stat con-cases-set238103493 stat con-cases-set
238103493 stat con-cases-set
homeworkping3
 
238097308 envi-cases-full
238097308 envi-cases-full238097308 envi-cases-full
238097308 envi-cases-full
homeworkping3
 
238057402 forestry
238057402 forestry238057402 forestry
238057402 forestry
homeworkping3
 
238057020 envi-air-water
238057020 envi-air-water238057020 envi-air-water
238057020 envi-air-water
homeworkping3
 
238056086 t6-g6
238056086 t6-g6238056086 t6-g6
238056086 t6-g6
homeworkping3
 
238019494 rule-06-kinds-of-pleadings
238019494 rule-06-kinds-of-pleadings238019494 rule-06-kinds-of-pleadings
238019494 rule-06-kinds-of-pleadings
homeworkping3
 
237978847 pipin-study-7
237978847 pipin-study-7237978847 pipin-study-7
237978847 pipin-study-7
homeworkping3
 
237968686 evs-1
237968686 evs-1237968686 evs-1
237968686 evs-1
homeworkping3
 
237962770 arthur-lim-et-case
237962770 arthur-lim-et-case237962770 arthur-lim-et-case
237962770 arthur-lim-et-case
homeworkping3
 
237922817 city-cell
237922817 city-cell237922817 city-cell
237922817 city-cell
homeworkping3
 
237778794 ethical-issues-case-studies
237778794 ethical-issues-case-studies237778794 ethical-issues-case-studies
237778794 ethical-issues-case-studies
homeworkping3
 
237768769 case
237768769 case237768769 case
237768769 case
homeworkping3
 
237754196 case-study
237754196 case-study237754196 case-study
237754196 case-study
homeworkping3
 
237750650 labour-turnover
237750650 labour-turnover237750650 labour-turnover
237750650 labour-turnover
homeworkping3
 
237712710 case-study
237712710 case-study237712710 case-study
237712710 case-study
homeworkping3
 
237654933 mathematics-t-form-6
237654933 mathematics-t-form-6237654933 mathematics-t-form-6
237654933 mathematics-t-form-6
homeworkping3
 

More from homeworkping3 (20)

238304497 case-digest
238304497 case-digest238304497 case-digest
238304497 case-digest
 
238247664 crim1 cases-2
238247664 crim1 cases-2238247664 crim1 cases-2
238247664 crim1 cases-2
 
238234981 swamping-and-spoonfeeding
238234981 swamping-and-spoonfeeding238234981 swamping-and-spoonfeeding
238234981 swamping-and-spoonfeeding
 
238218643 jit final-manual-of-power-elx
238218643 jit final-manual-of-power-elx238218643 jit final-manual-of-power-elx
238218643 jit final-manual-of-power-elx
 
238103493 stat con-cases-set
238103493 stat con-cases-set238103493 stat con-cases-set
238103493 stat con-cases-set
 
238097308 envi-cases-full
238097308 envi-cases-full238097308 envi-cases-full
238097308 envi-cases-full
 
238057402 forestry
238057402 forestry238057402 forestry
238057402 forestry
 
238057020 envi-air-water
238057020 envi-air-water238057020 envi-air-water
238057020 envi-air-water
 
238056086 t6-g6
238056086 t6-g6238056086 t6-g6
238056086 t6-g6
 
238019494 rule-06-kinds-of-pleadings
238019494 rule-06-kinds-of-pleadings238019494 rule-06-kinds-of-pleadings
238019494 rule-06-kinds-of-pleadings
 
237978847 pipin-study-7
237978847 pipin-study-7237978847 pipin-study-7
237978847 pipin-study-7
 
237968686 evs-1
237968686 evs-1237968686 evs-1
237968686 evs-1
 
237962770 arthur-lim-et-case
237962770 arthur-lim-et-case237962770 arthur-lim-et-case
237962770 arthur-lim-et-case
 
237922817 city-cell
237922817 city-cell237922817 city-cell
237922817 city-cell
 
237778794 ethical-issues-case-studies
237778794 ethical-issues-case-studies237778794 ethical-issues-case-studies
237778794 ethical-issues-case-studies
 
237768769 case
237768769 case237768769 case
237768769 case
 
237754196 case-study
237754196 case-study237754196 case-study
237754196 case-study
 
237750650 labour-turnover
237750650 labour-turnover237750650 labour-turnover
237750650 labour-turnover
 
237712710 case-study
237712710 case-study237712710 case-study
237712710 case-study
 
237654933 mathematics-t-form-6
237654933 mathematics-t-form-6237654933 mathematics-t-form-6
237654933 mathematics-t-form-6
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

84972842 case-luka-bakar

  • 1. Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites STUDI KASUS Combustio Thermal Grade II 12% dengan Multipel Hematom Disusun oleh: Cisilia Triani (0710185) Maria Caroline W (0710110) Pembimbing: dr. Roys A. Pangayoman, Sp.B
  • 2. BAGIAN ILMU BEDAH FK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG 2012 Identitas Umum Nama : Ny S.H Umur : 81 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Pasir malaka no 2A RT: 2; RW: 10. Cigereleng kec. Regol. Kota Bandung Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Kristen Kebangsaan : Indonesia Tanggal masuk : 20 Januari 2012 Ruangan : Elizabeth No RM/Reg : 00446636/12001474 Diagnosis masuk : Combustio I. Anamnesis Anamnesis : Autoanamnesis tanggal 30 januari 2012 Keluhan utama : tersiram air panas Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 10 hari sebelum masuk RS Immanuel, pasien mengaku tersiram air panas ketika ia naik tangga dan membawa ember yang berisi air panas ke kamar mandinya. Pasien mengaku terpeleset jatuh kemudian tersiram air panas ke tubuh sebelah kiri. Pasien juga mengaku kepala
  • 3. terbentur tembok, selain itu pasien mengaku sakit pada pinggangnya setelah terjatuh dari tangga. Pasien menyangkal pingsan saat kejadian, pasien merasakan pusing tetapi tidak disertai mual dan muntah. BAK : warna, jumlah, dan frekuensi dalam batas normal BAB : warna, jumlah, dan frekuensi dalam batas normal RPD: Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit jantung sudah lebih dari 10 tahun dan teratur berobat. Riwayat Pengobatan: sedang dalam terapi hipertensi (bisoprolo, simvastatin, induran, Restor) Riwayat kebiasaan : pasien mengaku tidak merokok dan makan makanan manis Riwayat alergi: tidak ada Kelainan darah: tidak ada II. Pemeriksaan fisik (30 Januari 2012) A. KEADAAN UMUM Keadaan umum : baik Kesan sakit : sedang - berat Kesadaran : Compos mentis Status gizi : Baik Posisi : Tidak ada letak paksa B. TANDA VITAL Tensi : 140/90 mmHg Nadi : 80 x/mnt, regular, isi cukup Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 36,7ºC C. STATUS GENERALIS Kulit : combustio at regio magnus sinistra, thorax di linea axilla anterior, paha anterior dan posterior. Hematom at regio facialis, punggung, gluteus sinistra, paha kiri depan, cruris anterior sinistra. Kepala
  • 4. Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/- Pupil : bulat, isokor, diameter 3 mm Leher : KGB tidak teraba membesar Thorax : B/P simetris kiri = kanan - Pulmo : VBS +/+, Ronki basah halus +/+, Wh -/- - Cor : • Inspeksi : tidak dilakukan • Palpasi : tidak dilakukan • Perkusi : o Batas jantung kanan: ICS VI garis parasternal kanan o Batas jantung kiri: tidak dilakukan o Batas jantung atas: tidak dilakukan • Auskultasi : BJM regular, murmur - Abdomen : Inspeksi : Datar, Darm contour(-), Darm steifung(-). Auskultasi : bising usus + Perkusi : Timpani Palpasi : NTE - Inguinal : tidak ada kelainan Anus dan Rectum : tidak diperiksa Genital : tidak diperiksa Ekstremitas : hematoma at regio pedis sinistra, akral hangat II. PEMERIKSAAN PENUNJANG 20 Januari 2012 Darah Hb : 11,0 g/dl Ht : 34,7 % Leukosit : 7.330/mm3 Trombosit : 166.000/mm3
  • 5. Hitung Jenis : basofil : 0,3 % eosinofil : 0,1 % neutrofil batang : 0% neutrofil segmen : 78,3% limfosit : 15,8 % monosit : 5,5% Kimia Klinik Natrium : 139 meq/L Kalium : 3,8 meq/L Ureum : 41 mg/dl Kreatinin : 1,1 mg/dl SGOT : 25 U/L SGPT : 15 U/L Gula Darah Sewaktu: 130 mg/dl 24 januari 2012 Kiimia Klinik Natrium : 132 mEq/L Kalium : 3,2 mEq/L Kreatinin : 0,8 mg/dl Ureum : 32 mg/dl GDS : 193 mg/dl 25 januari 2012 GDS : 304 mg/dl (11.00) GDS : 90 mg/dl (17.30) GDS : 300 mg/dl (20.00) 26 januari 2012
  • 6. GDS :115 mg/dl Hb : 14,4 g/dl Ht :43,2 % Leukosit : 18.000/mm3 Trombosit : 300.000/mm3 Kimia Klinik Na ;140 mEq/L K : 3,9 mEq/L Amilase : 40 U/L Lipase : 26 U/L Kreatinin : 0,8 mg/dl Ureum ; 26 mg/dl G2PP : 361 mg/dl (11.00) G2PP : 261 mg/dl (14.00) GDS : 304 mg/dl (17.30) 27 januari 2012 GDS : 185mg/dl Foto Rontgen Thorax PA (23/01/2012) Kesan : Pembesaran jantung dengan edema paru – elongatio aorta CT-Scan Kepala (23/01/2012) Kesan : Tak tampak perdarahan intra serebral, sub dural/epidural, maupun SAE Tak tanpak fraktur pada tulang kalvarium Tampak sub galleal hematom ringan di daerah parietoocipital kiri dan parietal kanan EKG (20/01/2012)
  • 7. Kesan: Q wave di Lead III, dan aVf Inverted T di Lead II, III. aVf, V1-V6 = Miokard Infark akut di dinding inferior EKG (21/01/2012)
  • 8. Kesan : Normal sinus rhythm RSR” or QR pattern in V1 suggest right ventricular conduction delay inferior infarct, age undetermined. EKG (23/01/2012) Kesan : Normal sinus rhythm ST & T wave abnormality, consider anterolateral ischemia. Foto Pelvis dan Sacral (20/01/2012)
  • 9. Besar dan bentuk tulang vertebra lumbalis normal Tulang vertebra lumbalis 2 tampak memipih da irregular Kurve vertebra lumbalis agak lurus
  • 10. Pedicle normal disci intervertebralis L2-3 menyempit Tampak osteofit pada vertebra lumbalis Kesan: curiga fraktur vertebra L2 DD/ proses senilis Kurve vertebra lumbalis agak lurus, spasme otot? Pada pelvis tak jelas adanya fraktur. Foto Vertebra thoracal-lumbalis AP-Lateral (23/01/2012) Scoliosis Thoracal Tampak kompresi Lumbal II Tampak osteofit VL 1-5. Densitasdan trabekular tampak berkurang Kurve serta aligement normal Foramen Intervertebralis tidak menyempit
  • 11. Tidak tampak Lesi atau Sklerotik yang patologis. Jaringan Lunak paravertebra dalam batas normal Kesan : Scoliosis Thoracalis. Kompressi Lumbal II Foto Thorax PA (23/01/2012) Kolom udara dalam trachea normal. Aorta Elongation Cor membesar dengan apex tertanam pada diafragma. Sinus dan diafragmanya normal. Pulmo : hili kasar Corakan broncovaskuler bertambah. Fissura minor menebal Tampak bercak lunak di perihiler paracardial bilateral Costae: clavicula dan jaringan dinding dada normal Kesan: Pembesaran jantung dengan edema paru Echocardiography (24/01/2012) Chamber: Ventrikel kiri dalam batas normal dengan fungsi sistolik kiri dalam batas normal. Kalkulasi LVEF adalah 71%, Hipertrofi ventrikel kiri ringan Tidak ada kelainan gerakan dinding secara regional Normal ukuran dan fungsi ventrikel kanan Normal atrium kiri dan kanan. Katup2: Katup aorta dan tricuspid normal Katup-katup mitral, tricuspid, dan pulmonal normal Intak septum intra atrium dan ventrikel Normal ukuran aorta Doppler: mitral inflow menunjukkan E<A dengan normal waktu dan durasinya. Kesimpulan: 1. Normal ukuran ventrikel kiri dengan fungsi sistolik normal, fungsi diastolic abnormal 2. Hypertrofi ventrikel kiri ringan
  • 12. 3. Normal ukuran dan fungsi jantung dan fungsi semua katup dalam batas normal 4. Abnormal inflow ventrikel kiri DIAGNOSIS KERJA Combustio Termal Grade II 12% dan Multiple Hematoma DIAGNOSIS TAMBAHAN Skoliosis, Fraktur Kompresi L II, DM tipe II, Susp. CAD PENATALAKSANAAN Terapi luka bakar: Wound care: MEBO setiap 4jam pada tanggal 30 januari 2012 MEBO diganti oleh BUNAZIN karena terdapat jaringan Eschar. Escharectomy (pasien menolak) Infus Ringer Laktat 1500 cc/24 jam, tetanus toxoid, tetagam, zypres (4x1dd (0,5ml)), Indur, Ultracel, Lasartan, Gastridine, Vestein, Kalmetason (2x 2mg), Restor, ceftriaxone (1x2g), Hexillon, Retaphyl. KOMPLIKASI Sepsis, gangguan eektrolit, Disseminated Intravasculer Coagulation PROGNOSIS Quo add Vitam : Dubia
  • 13. Quo add Functionam : Dubia Quo add Sanationam : Dubia RESUME Pada pasien ini didiagnosis combustio grade II 12%, multipel hematom, skoliosis dan fraktur kompresi pada L2. Pasien wanita berumur 81 tahun datang dengan luka bakar pada sisi tubuh sebelah kiri dan beberapa memar pada daerah muka dan kaki. Pasien sebelumnya jatuh dari tangga sambil membawa air panas untuk mandi. Pasien tidak ada pingsan, mual dan muntah setelah jatuh. Pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung lebih dari 10 tahun, rajin kontrol ke dokter, pasien tidak ada riwayat penyakit gula darah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, isi cukup, reguler, respirasi 20x/menit, suhu 36,0 0 C. Pada pemeriksaan generalis didapatkan combustio pada daerah kulit di bagian lengan sebelah kiri, bagian badan sebelah kiri, paha kiri bagian depan dan belakang. Dan juga ada hematom muka, punggung, bokong sebelah kiri, dan kaki sebelah kiri. Selain itu pada pemeriksaan mata, leher tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan thorax didapatkan pulmo pergerakan simetris dengan suara VBS kanan=kiri, ada ronkhi halus pada kedua lapang paru. Dan pada pemeriksaan jantung bunyi jantung murni reguler terdapat pembesaran jantung sebelah kanan, tetapi batas atas dan kiri tidak dilakukan perkusi karena tertutup oleh verban luka. Pada pemeriksaan abdomen, datar, soepel, bising usus normal dan tidak ada nyeri tekan. Ektremitas tidak ada oedem pada kaki. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan adanya pembesaran jantung dan oedem paru disertai elongati aorta. Pada pemeriksaan foto pelvis AP dan lateral didapatkan kesan curiga kompresi fraktur vert L2 DD/ proses senilis, kurve vertebra lumbalis agak lurus, spasme otot. Pada pelvis tidak jelas adanya fraktur. Pada pemeriksaan foto vertevra thorax at lumbal AP dan lateral didapatkan skoliosis thoracalis dan kompresi fraktur pada lumbal 2. Pemeriksaan laboratorium hemoglobin 11 g/dL, hematokrit 34,7%, leukosit 7.330/mm3 , trombosit 166.000/mm3, hitung jenis didapatkan basofil 0,3%, eosinofil 0,1%, neutrofil batang 0%, neutrofil segmen 78,3%, limfosit 15,8%, monosit
  • 14. 5,5%. Pemeriksaan kimia klinik SGOT, SGPT, natrium, kalium, kreatinin,ureum normal kecuali glukosa darah sewaktu 130 mg/dL. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil Q wave lead III, aVF, inverted T di lead II,III, aVF, V1-V6. Pasien diterapi awal dengan infus RL 1500cc/24jam, Zypras 0,5mg 4x1, Ultracet 3x1, Losartan 1x25 mg, Gastridin 50mg 2x1 amp IV, Vestein 3x1, Kalmetason 2 mg 2x1, Restor 100mg 1x1, Ceftriaxon 1x2 gr, Hexilon 8 mg, Retaphyl 2x1.Terapi untuk diabetes melitus digunakan novorapid subcutan kemudian diganti dengan levemir 1x164 diberikan malam hari, kemudian cek glukosa darah setengah jam sebelum makan, apabila glukosa darah 100-129 gr/dL maka diberikan 84 subkutan, 130-159 gr/dL diberikan 104 subkutan, 160-189 gr/dL diberikan 124 subkutan, 190-219 gr/dL diberikan 144 subkutan, 220-249 gr/dL diberikan 164 subkutan, 80-99 gr/dL diberikan 64 subkutan, dan apabila kurang dari 80 gr/dL tidak diberikan levemir. Untuk luka bakarnya digunakan MEBO setiap 4jam kemudian timbul eschar dan diusulkan dokter untuk dilakukan eschorectomy dan pasien menolak. Kemudian terapi diganti dengan menggunakan burnazin 3x1 yang ditutup dengan kasa yang diberi NaCl 0,9%. Pasien juga terdapat fraktur dan diusulkan ke dokter ortopedi tetapi pasien juga menolak. PEMBAHASAN Pada pasien ini terjadi luka bakar akibat terkena air panas, kelompok dari luka bakar ini adalah akibat cedera termal. Cedera termal menyebabkan kerusakan dari sistem pertahan kulit, sehingga terjadi perubahan permeabilitas kapiler pada lapisan dermis yang menyebabkan ketidak seimbangan dari proses homeostatis. Ketika suhu meningkat lebih lanjut, denaturasi protein terjadi, radikal oksigen dibebaskan, dan akhirnya sel-sel mati dengan pembentukan eschar bakar.1 Pada pasien ini mengingat usia pasien yang sudah lanjut usia, sehingga sudah terjadi proses penuaan pada kulit. Karena proses penuaan tersebut kulit pasien menjadi lebih tipis, sehingga lapisan dermis yang sangat vaskuler ketebalan lebih tipis jika dibandingkan dengan usia produktif. Selain itu dilihat dari faktor komorbid yang lain seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung yang diderita oleh pasien. Defisiensi insulin terjadi pada diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sel baru , selain itu pada keadaan hiperglikemik meningkatkan pembetukan protein plasma yang mengandung gula, seperti fibrinogen, macroglobulin- α2 serta
  • 15. faktor pembekuan V-VII. Dengan cara ini viskositas darah mungkin meningkat. Glikosilasi protein yang terjadi memicu pengendapan kolagen di membrane basalis pembuluh darah, sehingga menyebabkan mikroangiopati yang dapat memperburuk proses penyembuhan luka akibat vaskularisasi yang tidak baik.2 Penyakit jantung yang diderita pasien juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka. Pada pasien luka bakar berat integritas mikrovaskuler hilang, dan plasma-seperti kebocoran cairan ke dalam ruang interstisial. Waktu setelah cedera di mana integritas kapiler dikembalikan bervariasi secara individual.3 Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar ureum yang tinggi pada saat pemeriksaan laboratorium yang pertama, kemudian semakin hari semakin menurun, hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor, antara lain; 1. Pasien mengkonsumsi makanan yang tinggi protein pada hari pertama, karena konsumsi makanan belum di tentukan oleh ahli gizi sebelum masuk rumah sakit., 2. Peningkatan katabolisme protein yang terjadi akibat kompensasi dari luka bakar yang menyebabkan permeabilitas vaskuler meningkat sehingga protein plasma keluar dari intravaskuler dan menyebabkan peningkatan katabolisme protein yang tinggi sebagai upaya kompensasi. 3. Dapat juga disebabkan karena proteolisis akibat defisiensi insulin . Pasien ini di beri infus ringer laktat karena ringer laktat paling mirip cairan ekstraselular normal. Memiliki nilai klorida yang seimbang sehingga mencegah potensi untuk terjadinya asidosis metabolik.4 Kristaloid isotonik mendistribusikan secara merata di antara intravaskular yang dan interstisial ruang setelah 30 menit hanya 16% dari volume kristaloid diinfus tetap tinggal di ruang intravaskuler.5 Hal ini tidak diinginkan, terutama dalam membakar-luka pasien di mana hal ini dapat memperburuk edema jaringan dan meningkatkan difusi jarak jauh dalam jaringan, sehingga jaringan kompromi perfusi. Ada juga bukti yang meyakinkan bahwa kristaloid memiliki pengaruh besar pada koagulasi. Tiga terakhir Studi telah menunjukkan bahwa dalam dilusi vivo dengan kristaloid mengakibatkan keadaan hypercoaguable, dan satu studi lebih lanjut telah menunjukkan bahwa ini adalah independen dari jenis kristaloid digunakan.6 Sebagaimana akan dibahas kemudian, ada juga kekhawatiran tentang kristaloid isotonik memiliki pengaruh pada respon imunologi terhadap luka bakar. Meskipun kekhawatiran tentang penggunaan kristaloid isotonik, survei terbaru dari praktek di Inggris dan Irlandia dilaporkan bahwa 76% dari unit luka bakar dewasa menggunakan solusi Hartmann untuk resusitasi pasien luka bakar mereka.7 Ringer Laktat, yang komposisinya sama dengan larutan Hartmann adalah dominan membakar cairan resusitasi di AS.4
  • 16. Resusitasi cairan yang diberikan menurut Parkland dengan luas luka bakar ± 12% adalah sebanyak 2448 cc ringer laktat dalam 24 jam pertama. Pada 24 jam kedua ringer laktat diberikan sebanyak 20-60% dari estimate plasma volume yang disertai dengan pemberian cairan koloid dengan pemantauan output urine 30ml/jam. Sedangkan jika dibandingkan dengan menggunakan rumus Evan Broke, dengan pemberian Nacl/ 24 jam pada pasien ini adalah 612 cc dan pemberian cairan plasma 612 cc, pemberian dextrose 5%/24 jam adalah 2000 cc, jadi jumlah cairan sehari-hari diberikan 3224 cc, separuh darih jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama, (1600 cc) kemudian diberikan dalam 16 jam berikutnya (1600cc). Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan dari jumlah cairan di hari pertama, yaitu 1600cc/24 jam, dan pada hari ketiga diberi setengah jumlah cairan dari hari kedua, yaitu 800cc/24 jam. Pemberian resusitasi cairan menurut Evan Broke disertai dengan pemamtauan jumlah urin (0,5-1cc/kgBB/ jam = 50cc/jam). Faktor-faktor yang membantu memprediksi pasien untuk mencapai resusitasi yang cukup dengan menggunakan rumus Brooke yang dimodifikasi. Sekelompok Kanada yang menemukan bahwa resusitasi volume 24-jam adalah 6,7 ±2,8 ml / kg / % Luka Bakar, secara signifikan lebih besar pada 84% pasien.8 Kebutuhan kalori yang dibutuhkan pada pasien ini jika menggunakan formula curreri, adalah yang terdiri dari 60-65 % karbohidrat, yaitu 1365 kcal, protein 23-25% yaitu 569 kcal (dalam pembulatan, dan kebutuhan lemak 5-15%, yaitu 341 kcal (dalam pembulatan), jadi total kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh pasien perhari adalah 2275 kcal. Namun mengingat pasien tersebut memiliki penyakit diabetes mellitus tipe II, menurut rumus brocca pasien tersebut membutuhkan 1750 kalori/hari, dengan distribusi makanan karbohidrat 60% (1050 kalori), protein 20% (350 kalori), lemak 20% (350 kalori). Makanan tersebut dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%), makan siang (30%), makan malam (25%) serta 2-3 porsi makanan ringan diantara makanan besar.9 Penanganan luka bakar pada pasien ini adalah telah dilakukan debridement, setelah beberapa hari timbul jaringan eschar pada pasien sehingga harus dilakukan escharectomy. Escharectomy melibatkan operasi pengangkatan eschar akibat dari luka bakar termal. Hal ini dapat digunakan pada luka bakar yang tebal dan dalam.. Dengan penanganan escharectomy awal, jaringan nekrotik berubah menjadi lesi bedah, sehingga mengurangi faktor- faktor kimia peradangan, menurunkan kadar asam laktat, dan menekan aktivitas dan proliferasi fibroblas. Namun pada pasien ini menolak untuk dilakukannya escharectomy, alternative lain
  • 17. saat ini yang mungkin dapat disarankan adalah hanya perawatan luka sementara untuk mencegah perluasan infeksi dan mengurangi jaringan eschar dengan menggunakan obat-obatan seperti MEBO atau BUNAZIN. Herbal sebagai alternative juga dapat digunakan, misalnya penggunaan madu yang dapat bekerja sebagai agen debridement karena aktivitas proteolitik dapat menghilangkan jaringan nekrotik dan eschar melalui facilitating autolytic debridement.10 Pada luka bakar biasanya mengalami strees ulcer sehingga untuk pencegahannya diberikan gastridin dimana mengandung ranitidin, derivat aminoalkilfuran, efektif untuk tukak lambung, usus dan pada keadaan lain yang sehubungan dengan sekresi asam lambung yang berlebihan. Kemudian untuk mengurangi kecemasan atau gangguan tidur pada pasien ini karena luka bakarnya diberikan zypraz yang mengandung aprazolam golongan obat benzodiazepin. Ceftriaxon diberikan pada pasien ini karena terdapat luka bakar terbuka sehingga mencegah terjadinya infeksi yang dapat memperberat kondisi pasien dan pemulihan luka. Pada pasien ini diberikan vestein berisi erdostein 300mg merupakan antioksidan dan obat mukolitik tetapi pada pasien ini tidak didapatkan keluhan batuk berdahak. Luka bakar menyebabkan rasa nyeri pada pasien untuk mengurangi diberikan obat ultracet yang berisi tramadol HCL 37,5mg dan acetaminophen 325mg yang merupakan obat jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai berat. Selain menyebabkan nyeri, luka bakar merupakan proses inflamasi sehingga diberikan kalmetason yang merupakan kortikosteroid, pada terapi awal diberikan secara IV kemudian setelah beberapa hari pasien diganti secara oral dengan menggunakan obat hexilon 8mg yang berisi metilprednisolon diberikan 4kali sehari kemudian diturunkan sampai mencapai dosis efektif yang akan merupakan sebagai dosis pemeliharaan. Pasien juga diberikan terapi restor yang merupakan aspirin untuk mencegah terjadinya agregasi trombosit. Sedangkan retaphyl berisi theophyllin / teofilin etilendiamin 300mg yang biasa digunakan untuk terapi asma bronkhial tetapi pada pasien ini tidak terdapat riwayat asma, walaupun pada pemeriksaan radiologi didapatkan oedem paru sehingga pasien merasa sesak napas. Pasien ini selain memiliki riwayat penyakit jantung ternyata pada saat pemeriksaan laboratorium didapatkan diabetes militus tipe 2, untuk menurunkan glukosa darah pasien diterapi dengan menggunakan novorapid subkutan karena pasien kurus dan sedang mengalami luka bakar sehingga kemungkinan ada infeksi. Tetapi setelah pemberian novorapid tidak terdapat perubahan
  • 18. sehingga diganti dengan terapi levemir 1x164 (malam hari) yang kemudian diperiksa glukosa darah setengah jam sebelum makan, diharapkan glukosa darah stabil karena levemir merupakan insulin bekerja jangka panjang 24jam didalam darah sehingga dapat mengontrol glukosa dalam darah. Terapi luka bakar awal diberikan MEBO, yang merupakan obat herbal yang berasal dari cina, yang merupakan salep berisi minyak wijen dan lilin lebah, dikombinasikan dengan berbagai jenis herbal yang mengandung 18 asam amino, 4 asam lemak, 7 polisakarida, vitamin dan elemen mineral, serta substansi aktif beta sitoserol 0,25%. Dengan kombinasi ini sehingga dapat meningkatkan proses re-epitelisasi, dan mempermudah pengelupasan jaringan nekrotik melalui mekanisme drainase. Tetapi pada pasien ini, kolagen dan pembentukan epitelisasi lambat karena usia pasien sudah tua sehingga lebih cepat pertumbuhan eschar. Oleh karena itu perlu dilakukan escharectomy agar luka cepat sembuh, tetapi pasien menolak, akhirnya agar salep dapat menembus eschar diganti dengan obat burnazin yang berisi silver sulfadiazine, obat antimikroba topikal yang diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan sepsis luka pada pasien tingkat luka bakar kedua dan ketiga. Kemudian ditutup dengan kasa basah NaCl 0,9% agar salep tidak cepat menguap. Pada pemeriksaan penunjang radiologi didapatkan fraktur kompresi pada pasien ini diakibatkan berat beban melebihi kemampuan vertebra dalam menopang beban tersebut, pada pasien ini jatuh saat membawa air panas untuk mandi, jatuh terpeleset dan tulang tidak mampu menopang berat badan karena umur pasien yang sudah lanjut usia sehingga ada proses osteoporosis. Setiap tahun sekitar 700.000 insidensi di Ameika Serikat, dimana prevalensinya meningkat 25% pada wanita yang berumur diatas 50 tahun. Satu dari dua wanita dan satu dari empat laki-laki berumur lebih dari 50 tahun menderita osteoporosis berhubungan dengan fraktur. Pada pasien ini apabila terdapat nyeri dapat diberikan kalsitonin secara subkutan, intranasal, atau perrektal mempunyai efek analgetik pada fraktur kompresi yang disebabkan oleh osteoporosis dan pasien dengan nyeri tulang akibat metastasis. Aktifitas analgetik dari calcitonin yaitu dengan meningkatkan kadar endorphins dalam plasma. Penelitian Yoshimura dan Lyritis dan Trovas menunjukkan bahwa kalsitonin bekerja melalui reseptor-reseptor serotonergik pada medulla spinalis. Pada fraktur kompresi vertebra yang disebabkan oleh osteoporosis, Kalsitonin juga menghambat fungsi dari osteoklast, sehingga mencegah terjadinya penyerapan tulangSedangkan
  • 19. skoliosis berhubungan dengan usia tua, atau karena kekurangan mineral kalsium sehingga terjadi perubahan bentuk pada tulang belakang.11 Terapi non operatif untuk pasien ini karena menolak dikonsultasikan ke dokter ortopedi, langkah awal yang dapat dilakukan adalah menggunakan bracing yang dapat digunakan segera tetapi harganya mahal dan hanya bersifat konservatif. Untuk mencegah terjadinya fraktur tambahan penting dilakukan evaluasi dan pegobatan osteoporosis merupakan bagian yang penting dalam penatalaksaan fraktur kompresi vertebra. Sebagian besar pasien dengan fraktur akibat osteoporosis akut harus diberikan terapi osteoporosis secara agresif. Pemeriksaan bone densitometry sebaiknya dilakukan pada pasien dengan frkatur kompresi dan sebelumnya diguga mengalami kehilangan massa tulang.12 Skoliosis pada pasien ini bisa menyebabkan jantung sulit memompa darah dan kesulitan bernapas diakibatkan tulang costa dapat menekan organ tersebut. Untuk penanganan pada pasien ini juga berhubungan dengan fraktur kompresi yaitu menggunakan bracing. Dan disarankan untuk melakukan olahraga streching yang mengarah berlawanan dengan kemiringan vertebra. Hal ini lebih baik dilakukan dengan pengawasan dokter ortopedi.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA 1. Moritz, A. R., and F. C. Heuriquez. 1947. Studies of thermal injury. II. The relative importance of time and surface temperature in the causation of cutaneous burns. Am. J. Pathol. 23:695-720. 2. Sibernagi, S, 2007. Teks dan atlas bewarna patofisiologi. ECG: Jakarta. Hal 288-90. 3. Alexander, J. W. 1990. Mechanism of immunologic suppression in burn injury. J. Trauma 30:S70-S75. [PubMed] 4. Fakhry SM, Alexander J, Smith D, Meyer AA, Peterson HD. Regional and institutional variation in burn care. J Burn Care Rehabil 1995;16:86–90. 5. Muir IA, Barclay TL. Burns and their treatment. Chicago: Year Book Medical Publishers; 1974. 6. Goodwin CW, Dorethy J, Lam V, Pruitt Jr BA. Randomized trial of efficacy of crystalloid and colloid resuscitation on hemodynamic response and lung water following thermal injury. Ann Surg 1983;197(5):520–31.
  • 21. 7. Baker RHJ, Akhavani MA, Jallali N. Resuscitation of thermal injuries in the United Kingdom and Ireland. J Plast Reconstr Aesthet Surg 2007;60:682–5. 8. Cartotto RC, Innes M, Musgrave MA, Gomez M, Cooper AB. How well does the Parkland formula estimate actual fluid resuscitation volumes? J Burn Care Rehabil 2002;23:258–65. 9. Yunir M, 2007. Ilmu penyakit dalam: terapi non farmakologis diabetes mellitus tipe 2. ECG: Jakarta.hal 1563-64. 10. http://dmes.com/Debridement_of_Wounds_with_Honey_Molan.pdf. diunduh 1 febuari 2012 11. Brunton Stephen, et al, (2005). Vertebral compression fractures in primary care. The Journal of Family Practice. Disitasi pada tanggal 26 april 2010 dari : http://www.jfponline.com/uploadedFiles/Journal_Site_Files/Journal_of_Family_Practice/supple ment_archive/VCF_0905.pdf 12. Mazanec Daniel J, et. Al, 2003. Vertebral Compression Fracture : Manage aggressively to Prevent sequel. Cleveland clinic Journal of Medicine.: http://www.ccjm.org/content/70/2/147.full.pdf Homework Help https://www.homeworkping.com/ Math homework help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Algebra Help https://www.homeworkping.com/ Calculus Help https://www.homeworkping.com/
  • 22. Accounting help https://www.homeworkping.com/ Paper Help https://www.homeworkping.com/ Writing Help https://www.homeworkping.com/ Online Tutor https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/