SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
( Studi Kasus PT TEMASEK HOLDINGS )
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis dan Lingkungan
Dosen Pengampu:Prof.HapziAli,MM.,CMA
DisusunOleh:
Nama :Chives Radin
NIM :43215010146
ProgramStudiAkuntansi
FAKULTASEKONOMIDANBISNIS
UNIVERSITASMERCUBUANA
JAKARTA
2018
ABSTRAK
Hukum bisnis merupakan seperangkat norma pengatur untuk
melaksanakansuatutindakanyang berhubungan dengan pertukaran barang danj
asa,kegiatan produksi maupun kegiatan menempatkan uang yang dilakukan
oleh para pelaku bisnis yang sudah mempertimbangkan segala kemungkinan
resiko yang terjadi.Lingkungan bisnis merupakan keadaan internal maupun
ekternal suatuentitas yang dapat mempengaruhi kegiatan
yangsedangdijalankannya.Makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal
mengenaihukum bisnisdanlingkungan.Makalah ini mengambil sampel kasus
hokum bisnis dan lingkungan pada studi kasus PT.Megasari Makmur
KATAPENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Karena berkat rahmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah hokum bisnis dan lingkungan dengan mengangkat judul
“Hukum Bisnis dan Lingkungan (Studi Kasus Pada PT TEMASEK
HOLDINGS)”.
Penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.HapziAli,MM.,CMA
sebagai dosen pengampu mata kuliah hukum bisnis dan lingkungan yang telah
memberikan bimbingan dan menuangkan ilmunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.
Demikian makalah ini penulis buat,besar harapan penulis semoga dapat
Bermanfaat bagi para pembaca.Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
Makalah ini masih terdapat kesalahan.Dengan itu penulis mengharapkan
Kritik serta saran yang membangun untuk penulisan selanjutnya.Terimakasih.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAGIAN I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................. 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT .................................................... 2
C. RUMUSAN MASALAH ......................................................... 2
BAGIAN II PELANGGARAN PT TEMASEK HOLDINGS TERHADAP UU
NO 5 TAHUN 1999 ......................................................................... 3
BAGIAN III SANKSI PELANGGARAN PT TEMASEK HOLDINGS ............ 11
BAGIAN IV KAJIAN KASUS PT TEMASEK HOLDINGS DALAM TEORI
KEADILAN KOMUTATIF ............................................................ 13
BAGIAN V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16
A. SIMPULAN ............................................................................ 16
B. SARAN ................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia bisnis, persaingan usaha adalah hal yang wajar. Para pelaku
bisnis akan menemukan banyak cara untuk mencapai target keuntungan
tertinggi. Bahkan seringkali pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan
menjalankan taktik bisnis yang merugikan pihak lain baik konsumen maupun
pesaingnya untuk mendapatkan laba besar, termasuk dengan adanya praktek
monopoli. Sebenarnya, monopoli sendiri belum tentu dilarang oleh hukum
persiangan usaha. Yang dilarang justru adalah pebuatan-perbuatan oleh
perusahaan yang mempunyai monopoli untuk menggunakan kekuatannya di
pasar bersangkutan yang biasa disebut sebagai praktek monopoli
(monopolizing) atau monopolisasi. Hal ini akan menimbulkan kondisi
persaingan tidak sehat dan permasalahan keadilan perekonomian dalam
masyarakat.
Untuk mencegah dan mengatasi permasalahan ini, pemerintah membentuk
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang dimaksudkan untuk menegakkan aturan
hukum dan memberikan perlindungan yang sama bagi setiap pelaku usaha di
dalam upaya untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat. Disamping itu,
pemerintah juga membentuk KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)
sebagai suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruh dan
kekuasaan Pemerintah serta pihak lain untuk mengawasi jalannya persaingan
usaha di Indonesia dan memutuskan perkara pelanggaran hukum terkait.
Salah satu kasus pelanggaran terhadap Pasal 27 (a) Undang-Undang No 5
Tahun 1999 adalah kasus Kepemilikan Saham Silang yang dilakukan oleh
Temasek Holdings Pte. Ltd (selanjutnya disebut Temasek). Perusahaan asal
Singapura tersebut menanamkan sahamnya di PT Indosat Tbk dan PT
Telkomsel melalui dua anak perusahaannya. Sejak tahun 2002, KPPU telah
menduga adanya unsur monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang
dilakukan oleh Temasek. Perusahaan ini mengelola dana investasi sebesar
US$ 108 Miliar atau sekitar Seribu triliun rupiah dengan dugaan melakukan
struktur kepemilikan silang atas saham dua perusahaan jasa seluler Indonesia
yaitu Telkomsel dan Indosat. Namun kasus ini baru diangkat ke sidang KPPU
pada tahun 2006. (L. Budi Kagramanto, Kepemilikan Saham Silang PT.
Indosat dan PT. Telkomsel).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Kepemilikan Saham Silang yang dilakukan oleh Temasek
Holdings melanggar Pasal 27 (a) Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat?
2. Apa keputusan KPPU terkait kasus Kasus Kepemilikan Saham Silang
Temasek Holdings?
3. Bagaimana kasus tersebut dikaji dalam teori Keadilan Komutatif?
4. Rekomendasi apa yang sesuai untuk mencegah terjadinya kasus
serupa?
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Mengetahui permasalahan kasus Kepemilikan Saham Silang yang
dilakukan oleh Temasek Holdings yang melanggar Pasal 27 (a) Undang-
Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat.
2. Mengetahui keputusan KPPU terkait Kasus Kepemilikan Saham Silang
Temasek Holdings.
3. Mengkaji kasus dalam Teori Keadilan Komutatif.
4. Mengajukan rekomendasi yang sesuai untuk mencegah kasus yang
serupa.
BAGIAN II
PELANGGARAN TEMASEK HOLDINGS TERHADAP
PASAL 27 (a) UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999
Temasek Holdings menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
telah melakukan pelanggaran terhadap Hukum Antimonopoli yaitu Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Perusahaan asal Singapura tersebut didakwa
atas keterlibatannya dalam kepemilikan silang atas saham pada dua
perusahaan Telekomunikasi di Indonesia yaitu PT Telkomsel dan PT Indosat
Tbk melalui dua anak perusahaannya. Disamping itu kepemilikan saham
dengan persentase yang cukup berpengaruh menyebabkan Temasek dituduh
atas kepemilikan saham mayoritas.
Keadaan ini dapat bersifat anti persaingan sehingga menyebabkan kerugian
bagi perusahaan kompetitor. Selain itu, monopoli dagang dapat menimbulkan
terbentuknya posisi perusahaan tersebut sebagai price leader yang dapat
menentukan harga pasar produk yang dimonopoli. Hal ini tentu saja akan
merugikan konsumen. Sehingga diperlukan adanya payung hukum yang
melindungi setiap pihak yang terlibat dalam bisnis secara adil dengan upaya
pencegahan dan pengendalian atas pelanggaran hukum khususnya Undang-
Undang Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh, KPPU dalam putusannya menyatakan
beberapa dugaan pelanggaran yang dituduhkan atas Temasek Holdings.
Adapun dugaan-dugaan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Temasek Holdings Pte. Ltd. memiliki saham mayoritas pada dua
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada
pasar bersangkutan yang sama, sehingga melanggar pasal 27 huruf a UU No
5 Tahun 1999 yang menentukan bahwa :
Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan
sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar
bersangkutan yang sama, atau mendirikan beberapa perusahaan yang
memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan yang sama,
apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan:
a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih
dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa
tertentu.
46.Berdasarkan fakta yang diperoleh, Temasek melalui anak perusahaannya
memiliki 35% saham dengan hak suara di Telkomsel, hak untuk
menominasikan direksi dan komisaris, dan kewenangan untuk menentukan
arah kebijakan perusahaan terutamadalam hal persetujuan anggaran melalui
Capex Committee dan kemampuan untuk memveto putusan RUPS (negative
control) dalam hal perubahan Anggaran Dasar, buy back saham perusahaan,
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi
perusahaan.
47.iHal yang sama terjadi juga pada Indosat, Temasek memiliki sekitar 41,94%
saham dengan hak suara di Indosat, hak untuk menominasikan direksi dan
komisaris dan kewenangan untuk menentukan arah kebijakan perusahaan
Indosat. Pemegang saham lainnya adalah Pemerintah RI sebesar 15% dan
publik sebesar 43,06%. Saham publik diperdagangkan di pasar modal
Indonesia dan Amerika Serikat yang berubah-ubah terus kepemilikannya dan
secara keseluruhan hampir tidak mungkin untuk bertindak secara bersama-
sama. Oleh karena itu Temasek merupakan pengendali aktif (positive control)
di Indosat.
Skema Kepemilikan Silang Temasek Holdings
(Sumber: Memori penjelasan KPPU ke Pengadilan negeri Jakarta Pusat
Terhadap Putusan KPPU Tanggal 19 November No. 07/KPPU-L/2007)
Berdasarkan skema dan dugaan pelanggaran dalam putusan perkara
Temasek diatas dapat disimpulkan bahwa Temasek melalui anak-anak
perusahaannya memiliki kendali pada Telkomsel dan Indosat.
Peraturan tentang larangan kepemilikan saham silang tidak tertulis secara
konkret dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 ini, namun dalam
perspektif hukum, pelanggaran atas pasal 27 dapat diindikasikan melalui
beberapa ciri yaitu adanya kemampuan pengendalian atau mendirikan
beberapa perusahaan, dan timbulnya akibat berupa penguasaan pasar lebih
dari 50%, baik dalam satu perusahaan atau dalam dua atau lebih perusahaan
yang saling bersaing dalam satu bidang usaha dan pasar bersangkutan yang
sama, serta penyalahgunaan penguasaan pasar yang dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap persaingan usaha.
Kepemilikan silang berdampak langsung terhadap perubahan struktur
kepemilikan suatu perusahaan dan perubahan struktur industri dimana
perusahaan itu berada. Kepemilikan silang yang memberikan dampak buruk
terhadap persaingan dapat diidentifikasi melalui perubahan tingkat konsentrasi
industri sebelum dan sesudah hal ini terjadi. Jika tingkat struktur industri
semakin terkonsentrasi setelah adanya kepemilikan silang maka dapat
mengindikasikan adanya dampak buruk yang ditimbulkan yaitu peningkatan
market power pelaku usaha dalam industri tersebut yang akhirnya
memberikan keleluasaan bagi pelaku usaha untuk menetapkan harga (price
maker) dan membuka jalan pelaku usaha untuk menentukan harga tertinggi
suatu produk. Sehingga pada akhirnya, konsumen akan dirugikan karena
tingginya harga jual produk dibandingkan harga wajar atau kuantitas output di
pasaran yang jumlahnya lebih rendah dari yang seharusnya konsumen
dapatkan.
2) PT Telekomunikasi Selular (selanjutnya disebut Telkomsel)
mempertahankan tarif seluler yang tinggi, sehingga melanggar pasal 17 ayat
(1) Undang-Undang No 5 Tahun 1999 yang menentukan bahwa :
(1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
KPPU mengklaim beberapa hal berikut sehubungan dengan kepemikan silang
Temasek terhadap Indosat dan Telkomsel yang telah menimbulkan dampak
negatif terhadap kondisi persiangan di pasar relevan.
a. Klaim bahwa pasar relevan itu terkonsentrasi tinggi dan terus bertambah
dalam beberapa waktu terakhir.
b. Variasi dari klaim mengenai kinerja keuangan Telkomsel yang baik.
c. Klaim bahwa kinerja Indosat tidak baik sejak akuisisi saham oleh
ICL/ICPL.
d. Klaim yang menyatakan bahwa Telkomsel telah menyebabkan buruknya
kinerja Indosat.
e. Klaim bahwa pasar dikarakteristikan dengan dilakukannya price
leadership oleh Telkomsel.
f. Klaim bahwa tarif Telkomsel itu berlebihan.
g. Klaim bahwa ketiadaan dugaan “kepemilikan silang”, maka situasi
persaingan di pasar akan lebih baik.
3) Telkomsel menyalahgunakan posisi dominannya untuk membatasi pasar
dan pengembangan teknologi sehingga melanggar pasal 25 ayat (1) huruf b
UU No 5 Tahun 1999 yang menentukan bahwa:
1) Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk:
a. menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah
dan atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang
bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas; atau
b. membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau
c. menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk
memasuki pasar bersangkutan.
Undang-Undang juga mengatur tentang pencegahan penyalahgunaan posisi
dominan dengan melarang rangkap jabatan sebagai direksi atau komisaris,
pemilikan saham pada beberapa perusahaan barang/jasa sejenis, serta
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan. Setiap perbuatan hukum
yang berpotensi menuju ke posisi dominan tersebut harus memperhitungkan
akibat-akibatnya terhadap persaingan usaha.
Ketiga dugaan tersebut perlu dijelaskan sifat hukumnya. Dalam menilai
kegiatan yang telah atau berpotensi untuk melanggar Undang-Undang Nomor
5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat, hukum menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan Per
Se Illegal dan pendekatan Rule of Reason.
Dalam pendekatan Per Se Illegal yang dimaksudkan adalah bahwa dengan
hanya melakukan tindakan yang dilarang, demi hukum tindakan tersebut
dianggap bertentangan dengan hukum yang berlaku. Sementara yang
dimaksud dengan pendekatan Rule of Reason adalah bahwa dengan telah
terbukti dilakukannya tindakan tersebut saja, tidak otomatis tindakan tersebut
sudah bertentangan dengan hukum, tetapi harus dilihat dulu sejauh mana
akibat dari tindakan tersebut menimbulkan monopoli atau persaingan tidak
sehat.
Maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Pasal 27 yang
menyatakan tentang kepemilikan saham yang dilarang, hukum kepemilikan
silang dan saham mayoritas bersifat Rule of Reason karena dianggap
melanggar ketentuan Undang-Undang tersebut jika memenuhi kondisinya
yaitu jika usaha tersebut mengakibatkan satu pelaku usaha atau satu
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
Dilihat dari akibatnya, kepemilikan silang Temasek terhadap Indosat dan
Telkomsel semakin menjauhkan insustri telekomunikasi di Indonesia dari
persaingan usaha yang sehat dan kompetitif antara Indosat sebagai pesaing
utama terhadap Telkomsel sebagai pemain dominan.
Dari dugaan-dugaan pelanggaran yang diajukan KPPU diatas, dapat
disimpulkan bahwa Temasek telah melakukan beberapa pelanggaran terkait
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yaitu adanya kepemilikan saham mayoritas
dan saham silan (Pasal 27), adanya indikasi praktek monopoli (Pasal 17) dan
adanya penyalahgunaan posisi dominan dalam manajemen Temasek (Pasal
25 (a)). Sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan PT Temasek, KPPU
memutuskan perkara ini melalui Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007
yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.
BAGIAN III
SANKSI PELANGGARAN TEMASEK HOLDINGS
Pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat telah
menimbulkan beberapa masalah dalam industri Telekomunikasi di Indonesia.
Seperti pada umumnya , setiap pelanggaran pasti dikenai sanksi.
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 ada tiga jenis sanksi, yaitu tindakan
administratif, pidana pokok, dan pidana tambahan. Pidana pokok dan pidana
tambahan dijatuhkan oleh peradilan. Sekalipun hanya berwenang
menjatuhkan sanksi tindakan administratif, semua pelanggaran terhadap UU
No. 5 Tahun 1999 dapat dijatuhkan sanksi tindakan administratif.
Setelah Majelis Komisi melakukan rangkaian pemeriksaan sejak tanggal 23
Mei sampai dengan 27 September 2007 berdasarkan bukti-bukti melalui
Laporan Hasil Monitoring; keterangan Terlapor, para saksi dan para saksi ahli;
melakukan penelitian terhadap surat-surat dan dokumen-dokumen dalam
perkara ini; dan penyelidikan terhadap kegiatan usaha Terlapor; maka Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Putusan Perkara Nomor:
07/KPPU-L/2007 memutuskan:
a. Menyatakan bahwa Temasek Holdings, Pte. Ltd. bersama-sama dengan
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti
secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 huruf a Undang-Undang No
5 Tahun 1999;
b. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang No 5 Tahun 1999;
c. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular tidak terbukti melanggar
Pasal 25 ayat (1) huruf b Undang-Undang No 5 Tahun 1999;
d. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersama-sama
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd untuk
menghentikan tindakan kepemilikan saham di PT. Telekomunikasi Selular dan
PT.Indosat, Tbk. dengan cara melepas seluruh kepemilikan sahamnya di
salah satu perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat, Tbk.
Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak putusan ini memiliki
kekuatan hukum tetap;
e. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersama-sama
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd untuk
memutuskan perusahaan yang akan dilepas kepemilikan sahamnya serta
melepaskan hak suara dan hak untuk mengangkat direksi dan komisaris pada
salah satu perusahaan yang akan dilepas yaitu PT. Telekomunikasi Selular
atau PT.Indosat, Tbk. sampai dengan dilepasnya saham secara keseluruhan
sebagaimana diperintahkan pada diktum no. 4 di atas;
f. Pelepasan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada diktum no.4
di atas dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
1) untuk masing-masing pembeli dibatasi maksimal 5% dari total saham
yang dilepas;
2) pembeli tidak boleh terasosiasi dengan Temasek Holdings, Pte. Ltd.
maupun pembeli lain dalam bentuk apa pun;
g. Menghukum Temasek Holdings, Pte. Ltd., Singapore Technologies
Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company
Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited,
Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan
Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd masing-masing membayar denda sebesar
Rp.25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi
Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan
Usaha);
h. Memerintahkan PT. Telekomunikasi Selular untuk menghentikan praktek
pengenaan tarif tinggi dan menurunkan tarif layanan selular
sekurangkurangnya sebesar 15% (lima belas persen) dari tarif yang berlaku
pada tanggal dibacakannya putusan ini;
i. Menghukum PT. Telekomunikasi Selular membayar denda sebesar
Rp.25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi
Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan
Usaha);
(Putusan Perkara 07/KPPU-L/2007, Jakarta, 19 November 2007, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia)
Dengan adanya keputusan tersebut, KPPU mengajukannya kepada
Pengadilan Negeri untuk diputuskan secara hukum karena KPPU hanya
berwenang menyelidiki kasus dan menentukan sanksi, bukan memutuskan.
Namun tidak selamanya keputusan awal akan diterima. Artinya, bila salah satu
pihak ada yang merasa dirugikan, maka berhak untuk mengajukan keberatan
kepada Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Dengan demikian pada bagian
berikut ini akan dijelaskan tentang pengajuan keberatan Temasek Holdings
serta hasil keputusan akhir dari sidang kasus ini.
BAGIAN IV
KAJIAN KASUS KEPEMILIKAN SAHAM SILANG TEMASEK HOLDINGS
DALAM TEORI KEADILAN KOMUTATIF
(2) Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan
putusan tersebut.
(3) Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dianggap menerima putusan Komisi.
Dalam prinsip keadilan komutatif, pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kasus
berhak memperoleh keadilan sehingga dihasilkan keputusan yang adil agar
tidak merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, Undang-Undang
memberikan kesempatan bagi pihak terdakwa untuk mengajukan keberatan
sesuai ketentuan Pasal 44 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
yang menyatakan:
Temasek Holdings melalui pengacaranya mengajukan beberapa keberatan
terkait Putusan Perkara Nomor 02/KPPU/2007 karena dianggap merugikan
pihaknya kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Alasan dan pertimbangan
yang diajukan Temasek Holdings secara singkat adalah sebagai berikut.
1. Temasek Holdings tidak pernah melakukan praktek monopoli berupa
kepemilikan silang karena STT dan SingTel tidak secara langsung bukan
merupakan pemegang saham mayoritas dan tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan dan kegiatan operasional PT Indosat Tbk dan PT Telkomsel.
2. Temasek Holdings tidak terbukti melakukan/terlibat dalam kepemimpinan
ataupun penentuan tarif telepon seluler.
3. Pasar industri telepon seluler di Indonesia masih sangat kompetitif.
Pemerintah Indonesia dalam penentuan tarif telepon seluler juga berperan,
karena memiliki saham di PT Telkomsel dan PT Indosat Tbk.
4. Temasek tidak menghambat pembangunan jaringan BTS sehingga tetap
akan mempertahankan PT Indosat.
5. Pada saat investasi di PT Indosat Tbk tahun 2002, pemerintah Indonesia
sudah mengkonsultasikan masalah ini dengan KPPU, dan KPPU sendiri tidak
keberatan atas divestasi PT Indosat Tbk.
6. Putusan KPPU dinilai Temasek Holdings sebagai putusan yang tidak adil
dan bahkan dapat merusak kepastian hukum yang diberikan melalui transaksi
divestasi secara terbuka.
7. Putusan KPPU kurang berdasar, karena PT. Telkomel dan PT. Indosat
Tbk telah menguasai pasar secara signifikan sebelum terjadinya kepemilikan
silang Temasek Holdings melalui dua anak perusahaannya (STT dan SingTel).
Pada akhirnya, setelah melalui beberapa pertimbangan dan menangani
pengajuan keberatan dari pihak Temasek, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
pada tanggal 19 November 2007 memutuskan Temasek Holdings terbukti
secara sah dan menyakinkan telah melakukan berbagai pelanggaran.
Beberapa hasil putusan yang ditetapkan antara lain sebagai berikut:
1. Temasek Holding, Pte.Ltd., bersama-sama Singapore Technologies
Telemedia Pte.Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holdings
Company Pte. Ltd., Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communications
Ltd., Indonesia Communications Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Pte.
Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti secara sah dan
meyakinkan telah melakukan praktik monopoli selama menguasai saham PT.
Indosat Tbk. dan PT. Telkomsel. KPPU berhasil membuktikan, bahwa
Temasek Holding telah melanggar larangan kepemilikan silang (cross
ownership) yang diatur dalam Pasal 27 huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun
1999.
2. Memerintahkan Temasek Holding dan anak usahanya melepas
kepemilikan sahamnya di Indosat dan Telkomsel masing-masing 50 % dalam
waktu 12 bulan sejak memiliki kekuatan hukum.
3. PT. Telkomsel telah melakukan monopoli pasar seperti yang diatur
dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.
4. Menghukum Temasek Holding dan anak usahanya untuk membayar
denda sebesar Rp 15 milyar ke kas negara.
5. Menghukum Telkomsel dengan denda sebesar Rp 15 milyar dan
memerintahkan Telkomsel menghentikan praktek pengenaan tarif tinggi dan
menurunkan tarif layanan seluler sekurang-kurangnya 15 % dari tarif yang
berlaku pada tanggal dibacakannya putusan.
6. Pembeli boleh membeli lebih dari 10 % dari total saham yang akan
dilepas Temasek Holding, dan pembeli boleh terasosiasi.
(Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 02/KPPU/2007/PN.JKT.PST
tanggal 9 Mei 2008)
Temasek Holding merasa keberatan juga dengan keputusan PN Jakarta Pusat
tersebut sehingga mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun, kasasi
tersebut akhirnya ditolak pada tanggal 10 September 2008. Dengan penolakan
kasasi tersebut,maka kasus ini diputuskan sesuai putusan sebelumnya dari
PN Jakarta Pusat dan kasus Temasek Holding pun berakhir.
BAGIAN V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Kasus Temasek Holdings Pte., Ltd. Merupakan salah satu dari banyak kasus
kepemilikan silang atas saham yang terjadi di Indonesia. KPPU sebagai
lembaga Pengawas Persaingan Usaha berwenang dalam memeriksa dan
memutuskan sanksi yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat.
Namun, adanya beberapa celah hukum dalam peraturan-peraturan tersebut
menyebabkan pelanggaran-pelanggaran yang pada akhirnya berdampak pada
keseimbangan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya
penyesuaian-penyesuaian yang menutup kekurangan yang ada supaya
pelaksanaan hukum persaingan usaha dapat menjalankan tugasnya sebagai
lembaga yang menegakkan aturan hukum dan memberikan perlindungan yang
sama bagi setiap pelaku usaha di dalam upaya untuk menciptakan persaingan
usaha yang sehat.
Dalam kasus Temasek, sebagai perusahaan yang menanamkan sahamnya di
Indonesia melalui PT Indosat Tbk. dan PT Telkomsel, seharusnya dapat
secara bijak menaati peraturan hukum sehingga dapat menjaga kestabilan
perekonomian tanpa menyebabkan konflik hukum dan kerugian masyarakat.
Kini Temasek dan pihak-pihak lainnya yang terlibat telah menjalankan sanksi
berdasarkan Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007 dengan sebelumnya
mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
B. SARAN
Sebagai saran atau rekomendasi, untuk mencegah adanya pelanggaran
Undang-Undang ini seperti pada kasus serupa dapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut.
1. Pemerintah melalui lembaga legislatif harus merevisi Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat khususnya pada Pasal 27 tentang Kepemilikan Saham
karena belum memuat larangan terhadap kepemilikan saham silang agar
tercipta kepastian hukum yang dapat melindungi pelaku usaha dan
masyarakat.
2. Pengawasan terhadap jalannya perkembangan bisnis dan
persaingannya diharapkan dapat lebih ketat sehingga pencegahan untuk
dampak yang lebih jauh dapat segera diantisipasi.
3. Bagi para pelaku usaha, belajar dari kasus-kasus yang ada, sebaiknya
memperhatikan hukum dimana itu berlaku karena dampak buruk yang
ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan yang terlarang tersebut akan
mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak, termasuk pelaku hukum itu
sendiri.
4. Peran serta masyarakat dalam menjaga tertib hukum diharapkan dapat
ditingkatkan mengingat kemaslahatan umat dan tujuan negara hanya dapat
dicapai dengan kerjasama yang baik antaraggota masyarakatnya
DAFTAR PUSTAKA
Fuady, Munir. 2012. Pengantar Hukum Bisnis. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Silondae, Arus Akbar, Ilyas, Wirawan B. 2014. Dasar-Dasar Hukum Bisnis.
Jakarta: Salemba Empat.
www.kppu.go.id (diakses: 27 Desember 2014 pukul 07.00)
Abdul Salam Taba, Menelisik Kasus Temasek. www.scribd.com (diakses: 27
Desember 2014 pukul 7.40).
Sabeth Abilawa, Analisa Kasus Cross Ownership dan Pelanggaran
Persaingan Usaha Temasek. www.academia.edu (Diakses: 27 Desember
2014 pukul 7.45)
Agus S. Riyanto, dkk. Asing Didamba, Asing Dipangkas.
www.Majalahtrust.com (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 8.00).
www.temasek.com.sg (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 08.15)
www.hukumonline.com (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 08.40)
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Undang-Undang No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 36
ayat 1.
Undang-Undang No 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi Pasal 10.
Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007.

More Related Content

Similar to 7. hbl, chives radin, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, tugas 3, 2018

ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...Abdul Latif
 
1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Chives Radin
 
Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...
Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...
Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...chivesradin1
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...Wildan Karim Angga Perbata
 
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...Sonya Arista
 
15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...
15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...
15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...MaksiPrimaDewi
 
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...marisa tanggang
 
ADHI BUDI SUSILO SH
ADHI BUDI SUSILO SHADHI BUDI SUSILO SH
ADHI BUDI SUSILO SHpeci
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...anindiaputri762
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...Melania Bastian
 
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...PT. PLN (Persero)
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...claramonalisa09
 
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...Jihan Nabilah
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...Ipung Sutoyo
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...Antoni Butarbutar
 
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...tri yunny kartika
 
ppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptx
ppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptxppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptx
ppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptxjoehardbiesler
 

Similar to 7. hbl, chives radin, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, tugas 3, 2018 (20)

ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
 
1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
1. Hbl,chives radin,prof.hapzi ali,anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
 
Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...
Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...
Hbl,chives radin,hapzi ali anti monopoli dan persainagn bisnis tidak sehat ,u...
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, uas implementasi gcg di pt mrt ...
 
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, good corporate governance pada pt. astra ot...
 
15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...
15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...
15,be&gg,maksi prima dewi,hapzi ali,ethics and business,gcg pada pt mayora in...
 
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
14, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE GOVERNANCE, UNIVER...
 
ADHI BUDI SUSILO SH
ADHI BUDI SUSILO SHADHI BUDI SUSILO SH
ADHI BUDI SUSILO SH
 
Hukum dagang pres
Hukum dagang presHukum dagang pres
Hukum dagang pres
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat,...
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Penerapan GCG PT ...
 
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
Be & gg, indra sigit anggita, hapzi ali, the corporate culture infact and...
 
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
10. hbl,clara monalisa,hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
 
UNCAC-review Laporan korporasi unodc pukat 30okt2013
UNCAC-review Laporan korporasi unodc pukat 30okt2013UNCAC-review Laporan korporasi unodc pukat 30okt2013
UNCAC-review Laporan korporasi unodc pukat 30okt2013
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Kritik terhadap kasus Privatisasi Indosat...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; The Corporate Cul...
 
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
 
ppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptx
ppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptxppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptx
ppt contoh nya ari dari kampus universitas pasundan.pptx
 

More from Chives Radin

15. hbl,chives radin, hapzi ali, 2018
15. hbl,chives radin, hapzi ali, 201815. hbl,chives radin, hapzi ali, 2018
15. hbl,chives radin, hapzi ali, 2018Chives Radin
 
14. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 2018
14. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 201814. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 2018
14. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 2018Chives Radin
 
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...Chives Radin
 
12. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 2018
12. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 201812. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 2018
12. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 2018Chives Radin
 
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...Chives Radin
 
10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...
10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...
10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...Chives Radin
 
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...Chives Radin
 
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...Chives Radin
 
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...Chives Radin
 

More from Chives Radin (9)

15. hbl,chives radin, hapzi ali, 2018
15. hbl,chives radin, hapzi ali, 201815. hbl,chives radin, hapzi ali, 2018
15. hbl,chives radin, hapzi ali, 2018
 
14. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 2018
14. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 201814. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 2018
14. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perdagangan internasional, 2018
 
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...
13. hbl,chives radin, hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual, hak merk, raha...
 
12. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 2018
12. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 201812. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 2018
12. hbl,chives radin, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, 2018
 
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
 
10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...
10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...
10. hbl, chives radin, hapzi ali,anti monopoli dan persainagn bisnis tidak se...
 
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
 
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
3. hbl,chives radin ,prof.hapzi ali,bentuk badan hukum perseroan terbatas,uni...
 
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
 

Recently uploaded

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 

Recently uploaded (20)

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 

7. hbl, chives radin, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, tugas 3, 2018

  • 1. HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN ( Studi Kasus PT TEMASEK HOLDINGS ) Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis dan Lingkungan Dosen Pengampu:Prof.HapziAli,MM.,CMA DisusunOleh: Nama :Chives Radin NIM :43215010146 ProgramStudiAkuntansi FAKULTASEKONOMIDANBISNIS UNIVERSITASMERCUBUANA JAKARTA
  • 2. 2018 ABSTRAK Hukum bisnis merupakan seperangkat norma pengatur untuk melaksanakansuatutindakanyang berhubungan dengan pertukaran barang danj asa,kegiatan produksi maupun kegiatan menempatkan uang yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang sudah mempertimbangkan segala kemungkinan resiko yang terjadi.Lingkungan bisnis merupakan keadaan internal maupun ekternal suatuentitas yang dapat mempengaruhi kegiatan yangsedangdijalankannya.Makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal mengenaihukum bisnisdanlingkungan.Makalah ini mengambil sampel kasus hokum bisnis dan lingkungan pada studi kasus PT.Megasari Makmur
  • 3. KATAPENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah hokum bisnis dan lingkungan dengan mengangkat judul “Hukum Bisnis dan Lingkungan (Studi Kasus Pada PT TEMASEK HOLDINGS)”. Penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.HapziAli,MM.,CMA sebagai dosen pengampu mata kuliah hukum bisnis dan lingkungan yang telah memberikan bimbingan dan menuangkan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Demikian makalah ini penulis buat,besar harapan penulis semoga dapat Bermanfaat bagi para pembaca.Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih terdapat kesalahan.Dengan itu penulis mengharapkan Kritik serta saran yang membangun untuk penulisan selanjutnya.Terimakasih.
  • 4. ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAGIAN I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG ............................................................. 1 B. TUJUAN DAN MANFAAT .................................................... 2 C. RUMUSAN MASALAH ......................................................... 2 BAGIAN II PELANGGARAN PT TEMASEK HOLDINGS TERHADAP UU NO 5 TAHUN 1999 ......................................................................... 3 BAGIAN III SANKSI PELANGGARAN PT TEMASEK HOLDINGS ............ 11 BAGIAN IV KAJIAN KASUS PT TEMASEK HOLDINGS DALAM TEORI KEADILAN KOMUTATIF ............................................................ 13 BAGIAN V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16 A. SIMPULAN ............................................................................ 16 B. SARAN ................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
  • 5. BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam dunia bisnis, persaingan usaha adalah hal yang wajar. Para pelaku bisnis akan menemukan banyak cara untuk mencapai target keuntungan tertinggi. Bahkan seringkali pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan menjalankan taktik bisnis yang merugikan pihak lain baik konsumen maupun pesaingnya untuk mendapatkan laba besar, termasuk dengan adanya praktek monopoli. Sebenarnya, monopoli sendiri belum tentu dilarang oleh hukum persiangan usaha. Yang dilarang justru adalah pebuatan-perbuatan oleh perusahaan yang mempunyai monopoli untuk menggunakan kekuatannya di pasar bersangkutan yang biasa disebut sebagai praktek monopoli (monopolizing) atau monopolisasi. Hal ini akan menimbulkan kondisi persaingan tidak sehat dan permasalahan keadilan perekonomian dalam masyarakat. Untuk mencegah dan mengatasi permasalahan ini, pemerintah membentuk Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang dimaksudkan untuk menegakkan aturan hukum dan memberikan perlindungan yang sama bagi setiap pelaku usaha di dalam upaya untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat. Disamping itu, pemerintah juga membentuk KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) sebagai suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah serta pihak lain untuk mengawasi jalannya persaingan usaha di Indonesia dan memutuskan perkara pelanggaran hukum terkait. Salah satu kasus pelanggaran terhadap Pasal 27 (a) Undang-Undang No 5 Tahun 1999 adalah kasus Kepemilikan Saham Silang yang dilakukan oleh Temasek Holdings Pte. Ltd (selanjutnya disebut Temasek). Perusahaan asal Singapura tersebut menanamkan sahamnya di PT Indosat Tbk dan PT Telkomsel melalui dua anak perusahaannya. Sejak tahun 2002, KPPU telah menduga adanya unsur monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh Temasek. Perusahaan ini mengelola dana investasi sebesar US$ 108 Miliar atau sekitar Seribu triliun rupiah dengan dugaan melakukan struktur kepemilikan silang atas saham dua perusahaan jasa seluler Indonesia yaitu Telkomsel dan Indosat. Namun kasus ini baru diangkat ke sidang KPPU
  • 6. pada tahun 2006. (L. Budi Kagramanto, Kepemilikan Saham Silang PT. Indosat dan PT. Telkomsel). B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah Kepemilikan Saham Silang yang dilakukan oleh Temasek Holdings melanggar Pasal 27 (a) Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat? 2. Apa keputusan KPPU terkait kasus Kasus Kepemilikan Saham Silang Temasek Holdings? 3. Bagaimana kasus tersebut dikaji dalam teori Keadilan Komutatif? 4. Rekomendasi apa yang sesuai untuk mencegah terjadinya kasus serupa? C. TUJUAN PENULISAN Makalah ini disusun dengan tujuan: 1. Mengetahui permasalahan kasus Kepemilikan Saham Silang yang dilakukan oleh Temasek Holdings yang melanggar Pasal 27 (a) Undang- Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Mengetahui keputusan KPPU terkait Kasus Kepemilikan Saham Silang Temasek Holdings. 3. Mengkaji kasus dalam Teori Keadilan Komutatif. 4. Mengajukan rekomendasi yang sesuai untuk mencegah kasus yang serupa.
  • 7. BAGIAN II PELANGGARAN TEMASEK HOLDINGS TERHADAP PASAL 27 (a) UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999 Temasek Holdings menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah melakukan pelanggaran terhadap Hukum Antimonopoli yaitu Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Perusahaan asal Singapura tersebut didakwa atas keterlibatannya dalam kepemilikan silang atas saham pada dua perusahaan Telekomunikasi di Indonesia yaitu PT Telkomsel dan PT Indosat Tbk melalui dua anak perusahaannya. Disamping itu kepemilikan saham dengan persentase yang cukup berpengaruh menyebabkan Temasek dituduh atas kepemilikan saham mayoritas. Keadaan ini dapat bersifat anti persaingan sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan kompetitor. Selain itu, monopoli dagang dapat menimbulkan terbentuknya posisi perusahaan tersebut sebagai price leader yang dapat menentukan harga pasar produk yang dimonopoli. Hal ini tentu saja akan merugikan konsumen. Sehingga diperlukan adanya payung hukum yang melindungi setiap pihak yang terlibat dalam bisnis secara adil dengan upaya pencegahan dan pengendalian atas pelanggaran hukum khususnya Undang- Undang Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh, KPPU dalam putusannya menyatakan beberapa dugaan pelanggaran yang dituduhkan atas Temasek Holdings. Adapun dugaan-dugaan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Temasek Holdings Pte. Ltd. memiliki saham mayoritas pada dua perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, sehingga melanggar pasal 27 huruf a UU No 5 Tahun 1999 yang menentukan bahwa : Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, atau mendirikan beberapa perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan: a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih
  • 8. dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. 46.Berdasarkan fakta yang diperoleh, Temasek melalui anak perusahaannya memiliki 35% saham dengan hak suara di Telkomsel, hak untuk menominasikan direksi dan komisaris, dan kewenangan untuk menentukan arah kebijakan perusahaan terutamadalam hal persetujuan anggaran melalui Capex Committee dan kemampuan untuk memveto putusan RUPS (negative control) dalam hal perubahan Anggaran Dasar, buy back saham perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi perusahaan. 47.iHal yang sama terjadi juga pada Indosat, Temasek memiliki sekitar 41,94% saham dengan hak suara di Indosat, hak untuk menominasikan direksi dan komisaris dan kewenangan untuk menentukan arah kebijakan perusahaan Indosat. Pemegang saham lainnya adalah Pemerintah RI sebesar 15% dan publik sebesar 43,06%. Saham publik diperdagangkan di pasar modal Indonesia dan Amerika Serikat yang berubah-ubah terus kepemilikannya dan secara keseluruhan hampir tidak mungkin untuk bertindak secara bersama- sama. Oleh karena itu Temasek merupakan pengendali aktif (positive control) di Indosat. Skema Kepemilikan Silang Temasek Holdings
  • 9. (Sumber: Memori penjelasan KPPU ke Pengadilan negeri Jakarta Pusat Terhadap Putusan KPPU Tanggal 19 November No. 07/KPPU-L/2007) Berdasarkan skema dan dugaan pelanggaran dalam putusan perkara Temasek diatas dapat disimpulkan bahwa Temasek melalui anak-anak
  • 10. perusahaannya memiliki kendali pada Telkomsel dan Indosat. Peraturan tentang larangan kepemilikan saham silang tidak tertulis secara konkret dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 ini, namun dalam perspektif hukum, pelanggaran atas pasal 27 dapat diindikasikan melalui beberapa ciri yaitu adanya kemampuan pengendalian atau mendirikan beberapa perusahaan, dan timbulnya akibat berupa penguasaan pasar lebih dari 50%, baik dalam satu perusahaan atau dalam dua atau lebih perusahaan yang saling bersaing dalam satu bidang usaha dan pasar bersangkutan yang sama, serta penyalahgunaan penguasaan pasar yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap persaingan usaha. Kepemilikan silang berdampak langsung terhadap perubahan struktur kepemilikan suatu perusahaan dan perubahan struktur industri dimana perusahaan itu berada. Kepemilikan silang yang memberikan dampak buruk terhadap persaingan dapat diidentifikasi melalui perubahan tingkat konsentrasi industri sebelum dan sesudah hal ini terjadi. Jika tingkat struktur industri semakin terkonsentrasi setelah adanya kepemilikan silang maka dapat mengindikasikan adanya dampak buruk yang ditimbulkan yaitu peningkatan market power pelaku usaha dalam industri tersebut yang akhirnya memberikan keleluasaan bagi pelaku usaha untuk menetapkan harga (price maker) dan membuka jalan pelaku usaha untuk menentukan harga tertinggi suatu produk. Sehingga pada akhirnya, konsumen akan dirugikan karena tingginya harga jual produk dibandingkan harga wajar atau kuantitas output di pasaran yang jumlahnya lebih rendah dari yang seharusnya konsumen dapatkan. 2) PT Telekomunikasi Selular (selanjutnya disebut Telkomsel) mempertahankan tarif seluler yang tinggi, sehingga melanggar pasal 17 ayat (1) Undang-Undang No 5 Tahun 1999 yang menentukan bahwa : (1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
  • 11. KPPU mengklaim beberapa hal berikut sehubungan dengan kepemikan silang Temasek terhadap Indosat dan Telkomsel yang telah menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi persiangan di pasar relevan. a. Klaim bahwa pasar relevan itu terkonsentrasi tinggi dan terus bertambah dalam beberapa waktu terakhir. b. Variasi dari klaim mengenai kinerja keuangan Telkomsel yang baik. c. Klaim bahwa kinerja Indosat tidak baik sejak akuisisi saham oleh ICL/ICPL. d. Klaim yang menyatakan bahwa Telkomsel telah menyebabkan buruknya kinerja Indosat. e. Klaim bahwa pasar dikarakteristikan dengan dilakukannya price leadership oleh Telkomsel. f. Klaim bahwa tarif Telkomsel itu berlebihan. g. Klaim bahwa ketiadaan dugaan “kepemilikan silang”, maka situasi persaingan di pasar akan lebih baik. 3) Telkomsel menyalahgunakan posisi dominannya untuk membatasi pasar dan pengembangan teknologi sehingga melanggar pasal 25 ayat (1) huruf b UU No 5 Tahun 1999 yang menentukan bahwa: 1) Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk: a. menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas; atau b. membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau c. menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar bersangkutan.
  • 12. Undang-Undang juga mengatur tentang pencegahan penyalahgunaan posisi dominan dengan melarang rangkap jabatan sebagai direksi atau komisaris, pemilikan saham pada beberapa perusahaan barang/jasa sejenis, serta penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan. Setiap perbuatan hukum yang berpotensi menuju ke posisi dominan tersebut harus memperhitungkan akibat-akibatnya terhadap persaingan usaha. Ketiga dugaan tersebut perlu dijelaskan sifat hukumnya. Dalam menilai kegiatan yang telah atau berpotensi untuk melanggar Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, hukum menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan Per Se Illegal dan pendekatan Rule of Reason. Dalam pendekatan Per Se Illegal yang dimaksudkan adalah bahwa dengan hanya melakukan tindakan yang dilarang, demi hukum tindakan tersebut dianggap bertentangan dengan hukum yang berlaku. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan Rule of Reason adalah bahwa dengan telah terbukti dilakukannya tindakan tersebut saja, tidak otomatis tindakan tersebut sudah bertentangan dengan hukum, tetapi harus dilihat dulu sejauh mana akibat dari tindakan tersebut menimbulkan monopoli atau persaingan tidak sehat. Maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Pasal 27 yang menyatakan tentang kepemilikan saham yang dilarang, hukum kepemilikan silang dan saham mayoritas bersifat Rule of Reason karena dianggap melanggar ketentuan Undang-Undang tersebut jika memenuhi kondisinya yaitu jika usaha tersebut mengakibatkan satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Dilihat dari akibatnya, kepemilikan silang Temasek terhadap Indosat dan Telkomsel semakin menjauhkan insustri telekomunikasi di Indonesia dari persaingan usaha yang sehat dan kompetitif antara Indosat sebagai pesaing utama terhadap Telkomsel sebagai pemain dominan. Dari dugaan-dugaan pelanggaran yang diajukan KPPU diatas, dapat disimpulkan bahwa Temasek telah melakukan beberapa pelanggaran terkait
  • 13. Undang-Undang No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yaitu adanya kepemilikan saham mayoritas dan saham silan (Pasal 27), adanya indikasi praktek monopoli (Pasal 17) dan adanya penyalahgunaan posisi dominan dalam manajemen Temasek (Pasal 25 (a)). Sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan PT Temasek, KPPU memutuskan perkara ini melalui Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007 yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. BAGIAN III SANKSI PELANGGARAN TEMASEK HOLDINGS Pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat telah menimbulkan beberapa masalah dalam industri Telekomunikasi di Indonesia. Seperti pada umumnya , setiap pelanggaran pasti dikenai sanksi. Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 ada tiga jenis sanksi, yaitu tindakan administratif, pidana pokok, dan pidana tambahan. Pidana pokok dan pidana tambahan dijatuhkan oleh peradilan. Sekalipun hanya berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif, semua pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999 dapat dijatuhkan sanksi tindakan administratif. Setelah Majelis Komisi melakukan rangkaian pemeriksaan sejak tanggal 23 Mei sampai dengan 27 September 2007 berdasarkan bukti-bukti melalui Laporan Hasil Monitoring; keterangan Terlapor, para saksi dan para saksi ahli; melakukan penelitian terhadap surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; dan penyelidikan terhadap kegiatan usaha Terlapor; maka Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007 memutuskan:
  • 14. a. Menyatakan bahwa Temasek Holdings, Pte. Ltd. bersama-sama dengan Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 huruf a Undang-Undang No 5 Tahun 1999; b. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang No 5 Tahun 1999; c. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular tidak terbukti melanggar Pasal 25 ayat (1) huruf b Undang-Undang No 5 Tahun 1999; d. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersama-sama Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd untuk menghentikan tindakan kepemilikan saham di PT. Telekomunikasi Selular dan PT.Indosat, Tbk. dengan cara melepas seluruh kepemilikan sahamnya di salah satu perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat, Tbk. Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap; e. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersama-sama Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd untuk memutuskan perusahaan yang akan dilepas kepemilikan sahamnya serta melepaskan hak suara dan hak untuk mengangkat direksi dan komisaris pada salah satu perusahaan yang akan dilepas yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat, Tbk. sampai dengan dilepasnya saham secara keseluruhan sebagaimana diperintahkan pada diktum no. 4 di atas; f. Pelepasan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada diktum no.4 di atas dilakukan dengan syarat sebagai berikut: 1) untuk masing-masing pembeli dibatasi maksimal 5% dari total saham yang dilepas; 2) pembeli tidak boleh terasosiasi dengan Temasek Holdings, Pte. Ltd.
  • 15. maupun pembeli lain dalam bentuk apa pun; g. Menghukum Temasek Holdings, Pte. Ltd., Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd masing-masing membayar denda sebesar Rp.25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); h. Memerintahkan PT. Telekomunikasi Selular untuk menghentikan praktek pengenaan tarif tinggi dan menurunkan tarif layanan selular sekurangkurangnya sebesar 15% (lima belas persen) dari tarif yang berlaku pada tanggal dibacakannya putusan ini; i. Menghukum PT. Telekomunikasi Selular membayar denda sebesar Rp.25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); (Putusan Perkara 07/KPPU-L/2007, Jakarta, 19 November 2007, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia) Dengan adanya keputusan tersebut, KPPU mengajukannya kepada Pengadilan Negeri untuk diputuskan secara hukum karena KPPU hanya berwenang menyelidiki kasus dan menentukan sanksi, bukan memutuskan. Namun tidak selamanya keputusan awal akan diterima. Artinya, bila salah satu pihak ada yang merasa dirugikan, maka berhak untuk mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Dengan demikian pada bagian berikut ini akan dijelaskan tentang pengajuan keberatan Temasek Holdings serta hasil keputusan akhir dari sidang kasus ini.
  • 16. BAGIAN IV KAJIAN KASUS KEPEMILIKAN SAHAM SILANG TEMASEK HOLDINGS DALAM TEORI KEADILAN KOMUTATIF (2) Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut. (3) Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dianggap menerima putusan Komisi. Dalam prinsip keadilan komutatif, pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kasus berhak memperoleh keadilan sehingga dihasilkan keputusan yang adil agar tidak merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, Undang-Undang memberikan kesempatan bagi pihak terdakwa untuk mengajukan keberatan sesuai ketentuan Pasal 44 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang menyatakan: Temasek Holdings melalui pengacaranya mengajukan beberapa keberatan terkait Putusan Perkara Nomor 02/KPPU/2007 karena dianggap merugikan pihaknya kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Alasan dan pertimbangan yang diajukan Temasek Holdings secara singkat adalah sebagai berikut. 1. Temasek Holdings tidak pernah melakukan praktek monopoli berupa kepemilikan silang karena STT dan SingTel tidak secara langsung bukan merupakan pemegang saham mayoritas dan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan dan kegiatan operasional PT Indosat Tbk dan PT Telkomsel. 2. Temasek Holdings tidak terbukti melakukan/terlibat dalam kepemimpinan ataupun penentuan tarif telepon seluler. 3. Pasar industri telepon seluler di Indonesia masih sangat kompetitif. Pemerintah Indonesia dalam penentuan tarif telepon seluler juga berperan, karena memiliki saham di PT Telkomsel dan PT Indosat Tbk.
  • 17. 4. Temasek tidak menghambat pembangunan jaringan BTS sehingga tetap akan mempertahankan PT Indosat. 5. Pada saat investasi di PT Indosat Tbk tahun 2002, pemerintah Indonesia sudah mengkonsultasikan masalah ini dengan KPPU, dan KPPU sendiri tidak keberatan atas divestasi PT Indosat Tbk. 6. Putusan KPPU dinilai Temasek Holdings sebagai putusan yang tidak adil dan bahkan dapat merusak kepastian hukum yang diberikan melalui transaksi divestasi secara terbuka. 7. Putusan KPPU kurang berdasar, karena PT. Telkomel dan PT. Indosat Tbk telah menguasai pasar secara signifikan sebelum terjadinya kepemilikan silang Temasek Holdings melalui dua anak perusahaannya (STT dan SingTel). Pada akhirnya, setelah melalui beberapa pertimbangan dan menangani pengajuan keberatan dari pihak Temasek, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 19 November 2007 memutuskan Temasek Holdings terbukti secara sah dan menyakinkan telah melakukan berbagai pelanggaran. Beberapa hasil putusan yang ditetapkan antara lain sebagai berikut: 1. Temasek Holding, Pte.Ltd., bersama-sama Singapore Technologies Telemedia Pte.Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holdings Company Pte. Ltd., Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communications Ltd., Indonesia Communications Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Pte. Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan praktik monopoli selama menguasai saham PT. Indosat Tbk. dan PT. Telkomsel. KPPU berhasil membuktikan, bahwa Temasek Holding telah melanggar larangan kepemilikan silang (cross ownership) yang diatur dalam Pasal 27 huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. 2. Memerintahkan Temasek Holding dan anak usahanya melepas kepemilikan sahamnya di Indosat dan Telkomsel masing-masing 50 % dalam waktu 12 bulan sejak memiliki kekuatan hukum. 3. PT. Telkomsel telah melakukan monopoli pasar seperti yang diatur dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. 4. Menghukum Temasek Holding dan anak usahanya untuk membayar denda sebesar Rp 15 milyar ke kas negara. 5. Menghukum Telkomsel dengan denda sebesar Rp 15 milyar dan memerintahkan Telkomsel menghentikan praktek pengenaan tarif tinggi dan menurunkan tarif layanan seluler sekurang-kurangnya 15 % dari tarif yang
  • 18. berlaku pada tanggal dibacakannya putusan. 6. Pembeli boleh membeli lebih dari 10 % dari total saham yang akan dilepas Temasek Holding, dan pembeli boleh terasosiasi. (Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 02/KPPU/2007/PN.JKT.PST tanggal 9 Mei 2008) Temasek Holding merasa keberatan juga dengan keputusan PN Jakarta Pusat tersebut sehingga mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun, kasasi tersebut akhirnya ditolak pada tanggal 10 September 2008. Dengan penolakan kasasi tersebut,maka kasus ini diputuskan sesuai putusan sebelumnya dari PN Jakarta Pusat dan kasus Temasek Holding pun berakhir. BAGIAN V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kasus Temasek Holdings Pte., Ltd. Merupakan salah satu dari banyak kasus kepemilikan silang atas saham yang terjadi di Indonesia. KPPU sebagai lembaga Pengawas Persaingan Usaha berwenang dalam memeriksa dan memutuskan sanksi yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Namun, adanya beberapa celah hukum dalam peraturan-peraturan tersebut menyebabkan pelanggaran-pelanggaran yang pada akhirnya berdampak pada keseimbangan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian-penyesuaian yang menutup kekurangan yang ada supaya pelaksanaan hukum persaingan usaha dapat menjalankan tugasnya sebagai
  • 19. lembaga yang menegakkan aturan hukum dan memberikan perlindungan yang sama bagi setiap pelaku usaha di dalam upaya untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat. Dalam kasus Temasek, sebagai perusahaan yang menanamkan sahamnya di Indonesia melalui PT Indosat Tbk. dan PT Telkomsel, seharusnya dapat secara bijak menaati peraturan hukum sehingga dapat menjaga kestabilan perekonomian tanpa menyebabkan konflik hukum dan kerugian masyarakat. Kini Temasek dan pihak-pihak lainnya yang terlibat telah menjalankan sanksi berdasarkan Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007 dengan sebelumnya mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri yang bersangkutan. B. SARAN Sebagai saran atau rekomendasi, untuk mencegah adanya pelanggaran Undang-Undang ini seperti pada kasus serupa dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut. 1. Pemerintah melalui lembaga legislatif harus merevisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat khususnya pada Pasal 27 tentang Kepemilikan Saham karena belum memuat larangan terhadap kepemilikan saham silang agar tercipta kepastian hukum yang dapat melindungi pelaku usaha dan masyarakat. 2. Pengawasan terhadap jalannya perkembangan bisnis dan persaingannya diharapkan dapat lebih ketat sehingga pencegahan untuk dampak yang lebih jauh dapat segera diantisipasi. 3. Bagi para pelaku usaha, belajar dari kasus-kasus yang ada, sebaiknya memperhatikan hukum dimana itu berlaku karena dampak buruk yang ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan yang terlarang tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak, termasuk pelaku hukum itu sendiri. 4. Peran serta masyarakat dalam menjaga tertib hukum diharapkan dapat ditingkatkan mengingat kemaslahatan umat dan tujuan negara hanya dapat dicapai dengan kerjasama yang baik antaraggota masyarakatnya
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Fuady, Munir. 2012. Pengantar Hukum Bisnis. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Silondae, Arus Akbar, Ilyas, Wirawan B. 2014. Dasar-Dasar Hukum Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. www.kppu.go.id (diakses: 27 Desember 2014 pukul 07.00) Abdul Salam Taba, Menelisik Kasus Temasek. www.scribd.com (diakses: 27 Desember 2014 pukul 7.40). Sabeth Abilawa, Analisa Kasus Cross Ownership dan Pelanggaran Persaingan Usaha Temasek. www.academia.edu (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 7.45) Agus S. Riyanto, dkk. Asing Didamba, Asing Dipangkas. www.Majalahtrust.com (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 8.00). www.temasek.com.sg (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 08.15) www.hukumonline.com (Diakses: 27 Desember 2014 pukul 08.40) Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Undang-Undang No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 36 ayat 1. Undang-Undang No 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi Pasal 10. Putusan Perkara Nomor: 07/KPPU-L/2007.