SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH KARIES GIGI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas
Pembimbing : Khairil Anwar
Di Susun Oleh:
1. Wahyu Widi Astuti
2. Wahyu Widya Astuti
3. Wirangga Aji Pamungkas Sandehang
4. Wiwid Wahyu F
5. Wiwin Lidia Sari
6. Yuni Kurniawati
7. Yusuf Saktian
AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)
MUHAMMADIYAH KENDAL
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah gigi yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang. Menurut
penelitian tim Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan pada 2007, sebanyak 71%
masyarakat Indonesia mengalami masalah karies atau gigi berlubang.
Hal itu cukup mengkhawatirkan, karena gigi berlubang bisa menjadi pangkal
penyakit. "Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri. Jika bakteri masuk ke
dalam pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi,
seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung," kata dokter gigi Tri Erri Astoeti,
M. Kes. dalam acara peluncuran Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang di Laboratorium
Kedokteran Gigi, TNI AL, Jakarta.
B. Tujuan
Dalam penyusunan sebuah makalah, tentunya ada tujuan yang ingin dicapai,
begitu pula dalam penyusunan makalah ini.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Agar pembaca dapat mengetahui mengapa gigi bisa berlubang
2. Agar pembaca dapat mencegah gigi sebelum berlubang
3. Agar pembaca dapat memahami betapa pentingnya kesehatan gigi
4. Untuk memotifasi agar bisa lebih memperhatikan kesehatan gigi
5. Agar lebih mengetahui perkembangan penanganan masalah gigi berlubang
BAB II
PEMBAHASAN
A. KARIES DAN PROSESNYA
a. Pengertian Karies Gigi
Penyakit karies gigi adalah penyakit yang mengenai jaringan keras gigi yang
disebabkan oleh kuman Streptococcus mutan. Penyebab utama dari penyakit karies gigi
adalah makanan camilan/ snack yang banyak mengandung sukrosa.
Ada ceruk yang sempit dan dalam pada permukaan gigi belakang yang kita pakai
untuk mengunyah, tidak rata dan datar sehingga sisa-sisa makanan terjebak dan sangat
sulit dibersihkan oleh sikat gigi meskipun kita sudah menggunakan sikat gigi dengan
bulu sikat paling halus.
Kondisi ini sangat kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bakteri, yang
lama kelamaan berkembang menjadi karies gigi. Hal ini dapat terjadi lebih sering pada
anak-anak dimana terdapat gigi tetap yang baru tumbuh. Namun dapat juga terjadi pada
orang dewasa.
Salah satu ciri khas karies yang terjadi pada gigi orang dewasa adalah karies
menggaung, di mana permukaan gigi secara kasat mata tampak utuh dan bagus tapi
sebetulnya karies sudah mencapai lapisan dentin yang jauh lebih lunak dan mudah
terserang Karies, seperti ini baru terdeteksi saat dokter gigi melakukan pemeriksaan
dengan menelusuri pit dan fissure dengan instrumen yang ujungnya runcing, yang
disebut sonde.
Bila ada suatu titik dimana sonde tersangkut, besar kemungkinan disitulah letak
akses karies ke lapisan dentin. Lubang yang sangat kecil ini bila dipreparasi oleh dokter
dengan menggunakan bur dapat menjadi besar, karena lapisan email yang tidak
terdukung oleh lapisan dentin harus diambil sebab jika dibiarkan pun lama-lama email
tersebut akan pecah. Setelah itu barulah terlihat lubang yang menganga dibawahnya.
Salah satu cara yang dapat mencegah karies pit dan fissure adalah dengan menutup
bagian tersebut dengan suatu bahan adhesive yang dapat mengalir dengan baik ke dalam
pit dan fissure.
Waktu terbaik adalah sesegera mungkin setelah gigi molar (geraham) pertama
baru tumbuh/erupsi, yaitu saat anak berusia 6 tahun. Setelah itu prosedur ini juga perlu
dilakukan pada saat gigi molar kedua baru erupsi, yaitu saat anak berusia 12 tahun. Yang
jelas, kesadaran masyarakat untuk datang ke dokter gigi enam bulan sekali perlu
ditumbuhkan agar kualitas kesehatannya terjaga optimal Dan mencegah timbulnya
komplikasi atau penyakit berat lainnya.
B. Hal-hal yang Mendukung Terjadinya Karies Gigi
1. Gigi yang Peka
Gigi yang peka yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang,
lekukan maupun alur yang menahan plak
2. Bakteri
Mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu yang
menyebabkan pembusukan gigi, yang paling sering adalah bakteri Streptococcus
Mutans
3. Sisa-sisa makanan
Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. bakteri ini mengubah semua
makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah
bergabung membentuk bahan lengket yang disebut plak, yang menempel pada gigi. plak paling
banyak ditemukan di gigi geraham belakang.
Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi (kalkulus,
tartar). Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis.
Gejala
Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi. Sakit gigi dapat terjadi karena:
• akar tercemar, tetapi tidak membusuk
• terlalu kuat mengunyah
• gigi patah.
Penyumbatan sinus bisa menyebabkan gigi atas menjadi peka. Biasanya, suatu kavitasi di
dalam enamel tidak menyebabkan sakit; nyeri baru timbul jika pembusukan sudah mencapai
dentin. Nyeri yang dirasakan jika meminum-minuman dingin atau makan permen menunjukkan
bahwa pulpa masih sehat. Jika pengobatan dilakukan pada stadium ini, maka gigi bisa
diselamatkan dan tampaknya tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan menelan.
Suatu kavitasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan kerusakan yang
tidak dapat diperbaiki. Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air
dingin ). Bahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi spontan). Jika
bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara waktu nyeri akan hilang.
tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai beberapa hari) jika dipakai untuk menggigit
atau jika lidah maupun jari tangan menekan gigi yang terkena, maka gigi menjadi peka karena
peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dari ujung akar dan menyebabkan abses
(penumpukan nanah). Nanah yang terkumpul di sekitar gigi cenderung akan mendorong gigi
keluar dari kantongnya. proses menggigit akan mengembalikan gigi ke tempatnya, disertai nyeri
yang luar biasa.
Nanah bisa terus terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di dekatnya atau
bisa menyebar lebih jauh melalui rahang (selulitis) dan mengalir ke dalam mulut atau bahkan
menembus kulit di dekat rahang.
C. Definisi Karies Gigi
Karies gigi (kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat
suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras)
dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies
akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi patah.
Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi :
1. Pembusukan Permukaan yang Licin atau Rata
Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling
lambat.
Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email.
Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.
2. Pembusukan Lubang dan Lekukan
Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat.
Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk
mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. daerah ini sulit dibersihkan
karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.
3. Pembusukan Akar Gigi
Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar
(sementum).
Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi karena penderita
mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan
gula. Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.
4. Pembusukan Dalam Email
Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras,tumbuh secara perlahan.
Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar
lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan
pembuluh darah).
Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa
hanya memerlukan waktu 1 tahun. karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin
bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat.
seseorang boleh mengenal pasti bahawa dia mempunyai karies gigi seperti berikut;
1. perubahan kepada warna permukaan gigi (putih –> kekuningan dan lembut –> coklat dan
kehitaman)
2. perubahan kepada konsistensi gigi (keras dan kuat –> lembut dan rapuh)
3. gigi berlubang
4. sakit gigi (apabila kerosakan tersebut telah sampai ke rongga pulpa gigi)
5. gigi menjadi sensitif terutama apabila mengambil makanan atau minuman ygsejuk atau panas
6. makanan terperangkap di dalam atau di celah-celah gigi
7. rasa atau bau yang kurang menyenangkan di dalam mulut.
d. Akibat Karies Gigi
1. Bau mulut
2. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
3. Tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
4. Keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak, terdapat nanah dan
pilek-pilek.
5. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
6. Penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung,
penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.
e. Jenis Makanan Yang Dapat Menyebabkan Karies Gigi
1. Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis dll
2. Makanan yang terlalu panas atau dingin
f. Pencegahan Karies Gigi
Pencegahan meliputi seluruh aspek kedokteran gigi yang dilakukan oleh dokter gigi, individu
dan masyarakat yang mempengaruhi kesehatan rongga mulut.
Sehubungan dengan hal ini, pelayanan pencegahan difokuskan pada tahap awal, sebelum
timbulnya penyakit (pre-patogenesis) dan sesudah timbulnya penyakit (patogenesis). Leavell dan
Clark dari Universitas Harvard dan Colombia membuat klasifikasi pelayanan pencegahan
tersebut atas 3 yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pelayanan diarahkan pada tahap pre-patogenesis atau pencegahan primer timbulnya penyakit,
dengan upaya meningkatkan kesehatan (health promotion) dan memberikan perlindungan khusus
(specific protection). Upaya promosi kesehatan meliputi pengajaran tentang cara menyingkirkan
plak yang efekti atau cara menyikat gigi dan menggunakan benang gigi (flossing). Upaya
perlindungan khusus termasuk pelayanan yang diberikan untuk melindungi dari serangan
penyakit dengan membangun penghalang untuk melawan mikroorganisme.
Pelayanan yang ditujukan pada tahap awal patogenesis merupakan pelayanan pencegahan
sekunder, untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak berkembang atau kambuh lagi.
Kegiatannya ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan yang tepat. Sebagai contoh,
melakukan penambalan pada lesi karies yang kecil dapat mencegah kehilangan struktur gigi yang
luas.
Pelayanan ditujukan terhadap akhir dari patogenesis penyakit yang dikenal sebagai pencegahan
tersier untuk mencegah kehilangan fungsi. Kegiatannya meliputi pemberian pelayanan untuk
membatasi ketidakmampuan (cacat) dan rehabilitasi. Gigi tiruan dan implan termasuk dalam
kategori ini.
Pencegahan primer yang dilakukan dokter gigi meliputi aplikasi topikal, pit dan fisur silen,
konseling diet, program kontrol plak, dan melakukan pengukuran risiko karies. Pencegahan
primer yang diberikan dalam masyarakat adalah fluoridasi air minum, fluoridasi air sekolah dan
kumur-kumur dengan larutan fluor sedangkan individu melakukan tindakan menyikat gigi
dengan pasta gigi yang mengandung fluor dan menggunakan alat pembersih gigi dan mulut
lainnya (Anonim 2008).
g. Pengobatan Karies Gigi
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik dengan
sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin,
maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi).
Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi dan
memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa. Pada stadium lanjut kadang timbul
demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau tenggorokan, diperlukan
pemberian obat antibiotik, analgetik untuk menyembuhkan pembengkakan. selanjutnya bisa
dilakukan perawatan akar gigi atau pencabutan gigi. Jika gigi dicabut, harus segera diganti.Jika
tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit (Anonim
2010).
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENEMUAN BAKTERI PENGGANTI PASTA GIGI
Peneliti asal jepang berhasil menemukan senjata baru dalam memerangi kerusakan gigi.
Caranya menggunakan enzim yang diproduksi oleh bakteri mulut yang justru mencegah
pembentukan plak/lubang di gigi.Seperti diketahui, mulut manusia penuh dengan bakteri. Lebih
dari 700 spesies hadir di ruangan yang hangat dan lembab, termasuk Streptococcus mutans (S.
mutans), salah satu komponen utama plak.
Melekat dengan gigi dalam lapisan tipis yang disebut biofilm, S. mutans mencerna gula
dan memproduksi asam yang memakan enamel dan menyebabkan gigi berlubang. Selain S.
mutans, bakteri-bakteri lain merupakan tamu yang lebih ramah.
Sebagai contoh, tahun 2009 lalu, peneliti menemukan bahwa S. salivarius, jenis bakteri yang
ditemukan di lidah dan jaringan lunak lain di mulut, justru menurunkan perkembangan biofilm S.
mutans.
Seperti dikutip dari Sciencemag, 4 April 2011, Hidenobu Senpuku dan rekan-rekannya,
biolog asal National Institute of Infectious Diseases, Tokyo, Jepang mengamati zat yang
menghadirkan kemampuan mencegah lubang dari S. salivarius.
Menggunakan teknik kromatografi, metode di mana molekul dibagi berdasarkan isi atau ukuran,
peneliti memisahkan tiap-tiap protein dari
sampel mikroba yang diambil. Peneliti kemudian mencampur setiap protein dengan sel S. mutans
dan mengukur kombinasi mana yang menumbuhkan jumlah biofilm dalam jumlah yang paling
sedikit dalam wadah di lab.Dari uji coba, diketahui bahwa protein FruA, sebuah enzim yang
berfungsi memecahkan gula yang kompleks, merupakan pemblokir biofilm yang paling
bertenaga.
Peneliti juga mendapati bahwa salah satu bentuk FruA, yang diproduksi oleh jamur Aspergillus
niger yang tersedia di mulut juga mengatasi plak dengan sama baik. FruA ini juga bekerja
dengan baik meski asam amino yang dimiliki berbeda dengan FruA yang dipunyai oleh S.
salivarius. “Ini dapat mempercepat penemuan pasta gigi yang mengandung FruA,” kata Senpuku.
Meski begitu, temuan yang dipublikasikan di Applied and Environmental Microbiology tersebut
tidak bisa dijadikan alasan untuk orang memakan seluruh permen yang ada. Pasalnya, saat
peneliti meningkatkan konsentrasi sucrose, salah satu jenis gula dalam campuran yang
mengandung FruA dari S. salivarius dan S. mutans, kelebihan bakteri itu dalam mencegah
pembentukan biofilm menjadi musnah.
Peneliti menyebutkan bahwa hasil temuan mereka mungkin menjelaskan sebuah studi yang
dilakukan pada tahun 1996 lalu mengungkapkan hubungan FruA terhadap pembentukan lubang
gigi pada tikus.
Mary Ellen Davey, mikrobiolog asal Forsyth Institute di Cambridge, Massachusetts, Amerika
Serikat setuju bahwa temuan ini bisa memicu pembuatan pasta gigi yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karies gigi atau gigi berlubang adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus mutan, dan bakteri Bifidobacterium dentium Bd1, tetapi penyebab utamanya
adalah makanan yang banyak mengandung sukrosa.
Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena karies gigi, Sakit gigi dapat terjadi karena akar
yang tercemar tetapi tidak membusuk, terlalu kuat mengunyah, gigi patah, bisa juga terjadi
karena ada sisa makanan camilan yang terselip di sela-sela antar gigi, yang dibiarkan dan tidak
dibersihkan. Karies gigi yang berkepanjangan akan menyebabkan gigi menjadi berlubang dan
akhirnya gigi akan patah.
Pencegahan terhadap masalah karies akar gigi harus di lakukan sejak dini, bahkan sejak kita
masih berusia 6 tahun, atau setelah gigi molar (geraham) pertama baru tumbuh/erupsi.
Penemuan bakteri yang dapat di jadikan sebagai obat untuk mencegah terjadinya karies gigi oleh
peneliti asal jepang patut kita acungi jempol, dengan dibuatnya pasta gigi yang berasal dari
bakteri tersebut, akan lebih menghindarkan kita dari serangan karies gigi.
Daftar Pustaka
http://kosmo.vivanews.com/news/read/80526-cegah_bahaya_gigi_berlubang
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=77721:bakteri-
usus-penyebab-gigi-berlubang&catid=28&Itemid=48
http://seputarduniaanak.blogspot.com
http://koranindonesiasehat.wordpress.com
http://www.infogigi.com/info-gigi
http://adproindonesia.multiply.com/journal/item/141
http://tongproblem.blogspot.com/
http://www.infogigi.com/info-gigi/spesialisasi-di-bidang-kedokteran-gigi.html
http://www.infokedokteran.com/category/kesehatan-gigi
http://www.dradio1034fm.or.id/detail.php?id=4470
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1071301/ )
http://aimi-asi.org/2011/05/ulasan-poling-april-2011-resiko-dot/
http://www.f-buzz.com/2008/08/28
http://busaskisgz.blogspot.com/2010/10/kesehatan-gigi-karies-gigi.html

More Related Content

What's hot

Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalDellery Usman
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anakwahyuni majid
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut KacHuk EmPty
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan MulutKesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan MulutAtika Fauziyyah
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
Minimal intervensi di kedokteran gigi
Minimal intervensi di kedokteran gigiMinimal intervensi di kedokteran gigi
Minimal intervensi di kedokteran gigiasih gahayu
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 

What's hot (20)

7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
KARIES
KARIESKARIES
KARIES
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Anomali Gigi
Anomali GigiAnomali Gigi
Anomali Gigi
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan MulutKesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan Mulut
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
Minimal intervensi di kedokteran gigi
Minimal intervensi di kedokteran gigiMinimal intervensi di kedokteran gigi
Minimal intervensi di kedokteran gigi
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 

Viewers also liked

kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada KehamilanManajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilanguest2735210a
 
Penyakit tidak berjangkit
Penyakit tidak berjangkitPenyakit tidak berjangkit
Penyakit tidak berjangkitfiro HAR
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4RSIGM
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulutPencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulutAntam Medika
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentationfarfaris
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelDedy Purnama
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamSurya Siawang
 
Clinical features and histopathology of dental caries
Clinical features and histopathology of dental cariesClinical features and histopathology of dental caries
Clinical features and histopathology of dental cariesSAGAR HIWALE
 
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem PencernaanMakalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem Pencernaanyohanes meor
 
Pathogenesis of dental caries
Pathogenesis of dental cariesPathogenesis of dental caries
Pathogenesis of dental cariesUjwal Gautam
 

Viewers also liked (20)

kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada KehamilanManajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
 
Penyakit tidak berjangkit
Penyakit tidak berjangkitPenyakit tidak berjangkit
Penyakit tidak berjangkit
 
Pulpitis
PulpitisPulpitis
Pulpitis
 
Makalah ispa
Makalah ispaMakalah ispa
Makalah ispa
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulutPencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulut
 
Karies dan gingivitis
Karies dan gingivitisKaries dan gingivitis
Karies dan gingivitis
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Payal seminar
Payal seminarPayal seminar
Payal seminar
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
 
Clinical features and histopathology of dental caries
Clinical features and histopathology of dental cariesClinical features and histopathology of dental caries
Clinical features and histopathology of dental caries
 
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem PencernaanMakalah Gangguan Sistem Pencernaan
Makalah Gangguan Sistem Pencernaan
 
Pathogenesis of dental caries
Pathogenesis of dental cariesPathogenesis of dental caries
Pathogenesis of dental caries
 

Similar to Makalah Karies Gigi

Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigi
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigiKerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigi
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigiPebrian Prestya
 
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347CabutgigiPromo
 
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347ScalinggigiSurabaya
 
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...ScalingGigiMalang
 
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347ScalinggigiSurabaya
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutaskep33
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutaskep33
 
ppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptxppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptxMeliAgustin15
 
Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020Vina Widya Putri
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxdrgSupriadyR
 
09 kesehatan gigi & mulut
09 kesehatan gigi & mulut09 kesehatan gigi & mulut
09 kesehatan gigi & mulutrusnani2
 
Penyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptxPenyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptxzahra221309
 
Gigi berlubang
Gigi berlubangGigi berlubang
Gigi berlubangKresno Aji
 
penyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptx
penyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptxpenyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptx
penyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptxikaanst
 

Similar to Makalah Karies Gigi (20)

Nurwanti membersikan mult dan gigi
Nurwanti membersikan mult dan gigiNurwanti membersikan mult dan gigi
Nurwanti membersikan mult dan gigi
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigi
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigiKerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigi
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigi
 
PPT DOKCIL.pptx
PPT DOKCIL.pptxPPT DOKCIL.pptx
PPT DOKCIL.pptx
 
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347
 
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
 
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...
 
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
ppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptxppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptx
 
13722947.ppt
13722947.ppt13722947.ppt
13722947.ppt
 
Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
 
Rongga mulut
Rongga mulutRongga mulut
Rongga mulut
 
09 kesehatan gigi & mulut
09 kesehatan gigi & mulut09 kesehatan gigi & mulut
09 kesehatan gigi & mulut
 
KARIES.pptx
KARIES.pptxKARIES.pptx
KARIES.pptx
 
Penyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptxPenyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptx
 
Gigi berlubang
Gigi berlubangGigi berlubang
Gigi berlubang
 
penyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptx
penyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptxpenyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptx
penyuluhan gigi dan mulut untuk sekolah.pptx
 

More from Yusuf Saktian

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaYusuf Saktian
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuYusuf Saktian
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiYusuf Saktian
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 

More from Yusuf Saktian (20)

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 

Recently uploaded

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 

Makalah Karies Gigi

  • 1. MAKALAH KARIES GIGI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas Pembimbing : Khairil Anwar Di Susun Oleh: 1. Wahyu Widi Astuti 2. Wahyu Widya Astuti 3. Wirangga Aji Pamungkas Sandehang 4. Wiwid Wahyu F 5. Wiwin Lidia Sari 6. Yuni Kurniawati 7. Yusuf Saktian AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER) MUHAMMADIYAH KENDAL 2016
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gigi yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang. Menurut penelitian tim Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan pada 2007, sebanyak 71% masyarakat Indonesia mengalami masalah karies atau gigi berlubang. Hal itu cukup mengkhawatirkan, karena gigi berlubang bisa menjadi pangkal penyakit. "Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri. Jika bakteri masuk ke dalam pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi, seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung," kata dokter gigi Tri Erri Astoeti, M. Kes. dalam acara peluncuran Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang di Laboratorium Kedokteran Gigi, TNI AL, Jakarta. B. Tujuan Dalam penyusunan sebuah makalah, tentunya ada tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dalam penyusunan makalah ini. Tujuan disusunnya makalah ini adalah : 1. Agar pembaca dapat mengetahui mengapa gigi bisa berlubang 2. Agar pembaca dapat mencegah gigi sebelum berlubang 3. Agar pembaca dapat memahami betapa pentingnya kesehatan gigi 4. Untuk memotifasi agar bisa lebih memperhatikan kesehatan gigi 5. Agar lebih mengetahui perkembangan penanganan masalah gigi berlubang
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. KARIES DAN PROSESNYA a. Pengertian Karies Gigi Penyakit karies gigi adalah penyakit yang mengenai jaringan keras gigi yang disebabkan oleh kuman Streptococcus mutan. Penyebab utama dari penyakit karies gigi adalah makanan camilan/ snack yang banyak mengandung sukrosa. Ada ceruk yang sempit dan dalam pada permukaan gigi belakang yang kita pakai untuk mengunyah, tidak rata dan datar sehingga sisa-sisa makanan terjebak dan sangat sulit dibersihkan oleh sikat gigi meskipun kita sudah menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat paling halus. Kondisi ini sangat kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bakteri, yang lama kelamaan berkembang menjadi karies gigi. Hal ini dapat terjadi lebih sering pada anak-anak dimana terdapat gigi tetap yang baru tumbuh. Namun dapat juga terjadi pada orang dewasa. Salah satu ciri khas karies yang terjadi pada gigi orang dewasa adalah karies menggaung, di mana permukaan gigi secara kasat mata tampak utuh dan bagus tapi sebetulnya karies sudah mencapai lapisan dentin yang jauh lebih lunak dan mudah terserang Karies, seperti ini baru terdeteksi saat dokter gigi melakukan pemeriksaan dengan menelusuri pit dan fissure dengan instrumen yang ujungnya runcing, yang disebut sonde. Bila ada suatu titik dimana sonde tersangkut, besar kemungkinan disitulah letak akses karies ke lapisan dentin. Lubang yang sangat kecil ini bila dipreparasi oleh dokter dengan menggunakan bur dapat menjadi besar, karena lapisan email yang tidak terdukung oleh lapisan dentin harus diambil sebab jika dibiarkan pun lama-lama email tersebut akan pecah. Setelah itu barulah terlihat lubang yang menganga dibawahnya. Salah satu cara yang dapat mencegah karies pit dan fissure adalah dengan menutup bagian tersebut dengan suatu bahan adhesive yang dapat mengalir dengan baik ke dalam pit dan fissure. Waktu terbaik adalah sesegera mungkin setelah gigi molar (geraham) pertama baru tumbuh/erupsi, yaitu saat anak berusia 6 tahun. Setelah itu prosedur ini juga perlu dilakukan pada saat gigi molar kedua baru erupsi, yaitu saat anak berusia 12 tahun. Yang jelas, kesadaran masyarakat untuk datang ke dokter gigi enam bulan sekali perlu
  • 4. ditumbuhkan agar kualitas kesehatannya terjaga optimal Dan mencegah timbulnya komplikasi atau penyakit berat lainnya. B. Hal-hal yang Mendukung Terjadinya Karies Gigi 1. Gigi yang Peka Gigi yang peka yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak 2. Bakteri Mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi, yang paling sering adalah bakteri Streptococcus Mutans 3. Sisa-sisa makanan Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. bakteri ini mengubah semua makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket yang disebut plak, yang menempel pada gigi. plak paling banyak ditemukan di gigi geraham belakang. Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi (kalkulus, tartar). Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis. Gejala Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi. Sakit gigi dapat terjadi karena: • akar tercemar, tetapi tidak membusuk • terlalu kuat mengunyah • gigi patah. Penyumbatan sinus bisa menyebabkan gigi atas menjadi peka. Biasanya, suatu kavitasi di dalam enamel tidak menyebabkan sakit; nyeri baru timbul jika pembusukan sudah mencapai dentin. Nyeri yang dirasakan jika meminum-minuman dingin atau makan permen menunjukkan bahwa pulpa masih sehat. Jika pengobatan dilakukan pada stadium ini, maka gigi bisa diselamatkan dan tampaknya tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan menelan. Suatu kavitasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air dingin ). Bahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi spontan). Jika
  • 5. bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara waktu nyeri akan hilang. tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai beberapa hari) jika dipakai untuk menggigit atau jika lidah maupun jari tangan menekan gigi yang terkena, maka gigi menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dari ujung akar dan menyebabkan abses (penumpukan nanah). Nanah yang terkumpul di sekitar gigi cenderung akan mendorong gigi keluar dari kantongnya. proses menggigit akan mengembalikan gigi ke tempatnya, disertai nyeri yang luar biasa. Nanah bisa terus terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di dekatnya atau bisa menyebar lebih jauh melalui rahang (selulitis) dan mengalir ke dalam mulut atau bahkan menembus kulit di dekat rahang. C. Definisi Karies Gigi Karies gigi (kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi patah. Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi : 1. Pembusukan Permukaan yang Licin atau Rata Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling lambat. Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email. Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun. 2. Pembusukan Lubang dan Lekukan Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat. Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi. 3. Pembusukan Akar Gigi Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar (sementum).
  • 6. Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan gula. Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah. 4. Pembusukan Dalam Email Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras,tumbuh secara perlahan. Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah). Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat. seseorang boleh mengenal pasti bahawa dia mempunyai karies gigi seperti berikut; 1. perubahan kepada warna permukaan gigi (putih –> kekuningan dan lembut –> coklat dan kehitaman) 2. perubahan kepada konsistensi gigi (keras dan kuat –> lembut dan rapuh) 3. gigi berlubang 4. sakit gigi (apabila kerosakan tersebut telah sampai ke rongga pulpa gigi) 5. gigi menjadi sensitif terutama apabila mengambil makanan atau minuman ygsejuk atau panas 6. makanan terperangkap di dalam atau di celah-celah gigi 7. rasa atau bau yang kurang menyenangkan di dalam mulut. d. Akibat Karies Gigi 1. Bau mulut 2. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis. 3. Tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
  • 7. 4. Keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak, terdapat nanah dan pilek-pilek. 5. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah. 6. Penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit. e. Jenis Makanan Yang Dapat Menyebabkan Karies Gigi 1. Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis dll 2. Makanan yang terlalu panas atau dingin f. Pencegahan Karies Gigi Pencegahan meliputi seluruh aspek kedokteran gigi yang dilakukan oleh dokter gigi, individu dan masyarakat yang mempengaruhi kesehatan rongga mulut. Sehubungan dengan hal ini, pelayanan pencegahan difokuskan pada tahap awal, sebelum timbulnya penyakit (pre-patogenesis) dan sesudah timbulnya penyakit (patogenesis). Leavell dan Clark dari Universitas Harvard dan Colombia membuat klasifikasi pelayanan pencegahan tersebut atas 3 yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pelayanan diarahkan pada tahap pre-patogenesis atau pencegahan primer timbulnya penyakit, dengan upaya meningkatkan kesehatan (health promotion) dan memberikan perlindungan khusus (specific protection). Upaya promosi kesehatan meliputi pengajaran tentang cara menyingkirkan plak yang efekti atau cara menyikat gigi dan menggunakan benang gigi (flossing). Upaya perlindungan khusus termasuk pelayanan yang diberikan untuk melindungi dari serangan penyakit dengan membangun penghalang untuk melawan mikroorganisme. Pelayanan yang ditujukan pada tahap awal patogenesis merupakan pelayanan pencegahan sekunder, untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak berkembang atau kambuh lagi. Kegiatannya ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan yang tepat. Sebagai contoh, melakukan penambalan pada lesi karies yang kecil dapat mencegah kehilangan struktur gigi yang luas. Pelayanan ditujukan terhadap akhir dari patogenesis penyakit yang dikenal sebagai pencegahan tersier untuk mencegah kehilangan fungsi. Kegiatannya meliputi pemberian pelayanan untuk membatasi ketidakmampuan (cacat) dan rehabilitasi. Gigi tiruan dan implan termasuk dalam kategori ini.
  • 8. Pencegahan primer yang dilakukan dokter gigi meliputi aplikasi topikal, pit dan fisur silen, konseling diet, program kontrol plak, dan melakukan pengukuran risiko karies. Pencegahan primer yang diberikan dalam masyarakat adalah fluoridasi air minum, fluoridasi air sekolah dan kumur-kumur dengan larutan fluor sedangkan individu melakukan tindakan menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor dan menggunakan alat pembersih gigi dan mulut lainnya (Anonim 2008). g. Pengobatan Karies Gigi Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi). Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa. Pada stadium lanjut kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau tenggorokan, diperlukan pemberian obat antibiotik, analgetik untuk menyembuhkan pembengkakan. selanjutnya bisa dilakukan perawatan akar gigi atau pencabutan gigi. Jika gigi dicabut, harus segera diganti.Jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit (Anonim 2010).
  • 9. BAB IV PEMBAHASAN A. PENEMUAN BAKTERI PENGGANTI PASTA GIGI Peneliti asal jepang berhasil menemukan senjata baru dalam memerangi kerusakan gigi. Caranya menggunakan enzim yang diproduksi oleh bakteri mulut yang justru mencegah pembentukan plak/lubang di gigi.Seperti diketahui, mulut manusia penuh dengan bakteri. Lebih dari 700 spesies hadir di ruangan yang hangat dan lembab, termasuk Streptococcus mutans (S. mutans), salah satu komponen utama plak. Melekat dengan gigi dalam lapisan tipis yang disebut biofilm, S. mutans mencerna gula dan memproduksi asam yang memakan enamel dan menyebabkan gigi berlubang. Selain S. mutans, bakteri-bakteri lain merupakan tamu yang lebih ramah. Sebagai contoh, tahun 2009 lalu, peneliti menemukan bahwa S. salivarius, jenis bakteri yang ditemukan di lidah dan jaringan lunak lain di mulut, justru menurunkan perkembangan biofilm S. mutans. Seperti dikutip dari Sciencemag, 4 April 2011, Hidenobu Senpuku dan rekan-rekannya, biolog asal National Institute of Infectious Diseases, Tokyo, Jepang mengamati zat yang menghadirkan kemampuan mencegah lubang dari S. salivarius. Menggunakan teknik kromatografi, metode di mana molekul dibagi berdasarkan isi atau ukuran, peneliti memisahkan tiap-tiap protein dari sampel mikroba yang diambil. Peneliti kemudian mencampur setiap protein dengan sel S. mutans dan mengukur kombinasi mana yang menumbuhkan jumlah biofilm dalam jumlah yang paling sedikit dalam wadah di lab.Dari uji coba, diketahui bahwa protein FruA, sebuah enzim yang berfungsi memecahkan gula yang kompleks, merupakan pemblokir biofilm yang paling bertenaga. Peneliti juga mendapati bahwa salah satu bentuk FruA, yang diproduksi oleh jamur Aspergillus niger yang tersedia di mulut juga mengatasi plak dengan sama baik. FruA ini juga bekerja dengan baik meski asam amino yang dimiliki berbeda dengan FruA yang dipunyai oleh S. salivarius. “Ini dapat mempercepat penemuan pasta gigi yang mengandung FruA,” kata Senpuku.
  • 10. Meski begitu, temuan yang dipublikasikan di Applied and Environmental Microbiology tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk orang memakan seluruh permen yang ada. Pasalnya, saat peneliti meningkatkan konsentrasi sucrose, salah satu jenis gula dalam campuran yang mengandung FruA dari S. salivarius dan S. mutans, kelebihan bakteri itu dalam mencegah pembentukan biofilm menjadi musnah. Peneliti menyebutkan bahwa hasil temuan mereka mungkin menjelaskan sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1996 lalu mengungkapkan hubungan FruA terhadap pembentukan lubang gigi pada tikus. Mary Ellen Davey, mikrobiolog asal Forsyth Institute di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat setuju bahwa temuan ini bisa memicu pembuatan pasta gigi yang lebih baik.
  • 11. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Karies gigi atau gigi berlubang adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutan, dan bakteri Bifidobacterium dentium Bd1, tetapi penyebab utamanya adalah makanan yang banyak mengandung sukrosa. Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena karies gigi, Sakit gigi dapat terjadi karena akar yang tercemar tetapi tidak membusuk, terlalu kuat mengunyah, gigi patah, bisa juga terjadi karena ada sisa makanan camilan yang terselip di sela-sela antar gigi, yang dibiarkan dan tidak dibersihkan. Karies gigi yang berkepanjangan akan menyebabkan gigi menjadi berlubang dan akhirnya gigi akan patah. Pencegahan terhadap masalah karies akar gigi harus di lakukan sejak dini, bahkan sejak kita masih berusia 6 tahun, atau setelah gigi molar (geraham) pertama baru tumbuh/erupsi. Penemuan bakteri yang dapat di jadikan sebagai obat untuk mencegah terjadinya karies gigi oleh peneliti asal jepang patut kita acungi jempol, dengan dibuatnya pasta gigi yang berasal dari bakteri tersebut, akan lebih menghindarkan kita dari serangan karies gigi.
  • 12. Daftar Pustaka http://kosmo.vivanews.com/news/read/80526-cegah_bahaya_gigi_berlubang http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=77721:bakteri- usus-penyebab-gigi-berlubang&catid=28&Itemid=48 http://seputarduniaanak.blogspot.com http://koranindonesiasehat.wordpress.com http://www.infogigi.com/info-gigi http://adproindonesia.multiply.com/journal/item/141 http://tongproblem.blogspot.com/ http://www.infogigi.com/info-gigi/spesialisasi-di-bidang-kedokteran-gigi.html http://www.infokedokteran.com/category/kesehatan-gigi http://www.dradio1034fm.or.id/detail.php?id=4470 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1071301/ ) http://aimi-asi.org/2011/05/ulasan-poling-april-2011-resiko-dot/ http://www.f-buzz.com/2008/08/28 http://busaskisgz.blogspot.com/2010/10/kesehatan-gigi-karies-gigi.html