SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
INDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUT
Terminologi
Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan
keadaan klinis yang didapat pada waktu
dilakukan pemeriksaan, dan hasil dari
pemeriksaan berupa angka yang diperoleh
secara objektif.
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Terminologi
Deposit yang menumpuk dan melekat pada
permukaan gigi dapat dikelompokkan menjadi :
Acquired pellicle
Material alba
Debris makanan
Plak gigi
Dental stain
Kalkulus
Acquired pellicle :
Lapisan tipis, licin, tidak
berwarna, translusen,
aseluler dan bebas dari
bakteri, lokasi tersebar di
seluruh permukaan gigi
terutama yang berdekatan
dengan gingiva. Apabila
diwarnaia dengan bahan
disclosing agent akan tampak
sebagai suatu permukaan
yang tipis dan pucat
dibandingkan dengan plak
yang lebih kontras warnanya.
Material alba
• Suatu deposit lunak, berwarna kuning atau putih keabu-
abuan yang melekat pada permukaan gigi, restorasi,
kalkulus dan gingiva. Mudah disingkirkan dengan
semprotan air, namun penyingkiran sempurna secara
mekanis.
• Mengandung massa organisme, sel2 epitel yang
degenerasi, leukosit, gabungan dari protein saliva dan sisa
makanan.
Debris makanan
• Kebanyakan debris makanan akan segera mengalami
liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah
makan, namuan ada kemungkinanan sebagain tertinggal
pada permukaan gigi dan membran mukosa.
• Debris makanan mengandung bakteri, namun mudah
dibersihkan. Debris makanan berbeda dengan makanan
yang tertekan atau terselip ke ruangan interproksimal
(food impaction).
Plak gigi
• Deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri
atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu
matriks interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi
dan mulut.
• Plak tidak dapat dibersihkan dengan cara berkumur atau
disemprot air, hanya dapat dibersihkan sempurna dengan
cara mekanis. Jika menumpuk, plak akan tampak berwarna
abu-abu, abu-abu kekuningan dan kuning.
• Perwarnaan disclosing agent menyebabkan warna plak gigi
tampak kontras.
Dental stain
• Pewarnaan (stain) gigi dan tambalan terjadi melalui 3
cara : (1) stain melekat langsung pada permukaan gigi
melalui acquired pellicle, (2) stain mengendap pada
kalkulus dan deposit lunak, (3) stain bersatu dengan
struktur gigi dan bahan tambal.
• Stain yang menebal dan membuat kasar permukaan gigi
yang selanjutnya akan menyebabkan penumpukan plak.
Stain yang melekat langsung pada permukaan gigi dan
stain yang mengendap pada kalkulus (stain ekstrinsik)
yang dapat dihilangkan dengan acara diskeling dan
dipoles.
• Stain ekstrinsik: yellow stain, brown stain, tobbaco stain,
black stain, green stain, orange stain, metalic stain
Kalkulus
Suatu massa yang mengalami kalsifikasi, terbentuk dan
melekat pada permukaan gigi, dan objek solid lainnya
yang terdapat pada permukaan gigi (misal gigi tiruan
dan tambalan gigi). Kalkulus merupakan plak yang
terkalsifikasi.
Kalkulus  endapan kalsium dan fosfat.
Kalkulus :
(a) Supragingiva  deposit terletak dipermukaan gigi bagian gigi klinis;
putih, kuning kecoklatan
(b) Subgingiva  deposit melekat pada permukaan gigi yang terletak
masuk di bawah permukaaan margin gingiva; coklat hingga
kehitaman
INDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUTINDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUT
Oral Hygiene Index (OHI) pada tahun 1960 dan Oral Hygiene Index-
Simplified (OHI-S) pada tahun 1964 diperkenalkan Greene dan Vermillion
Tujuan :
1.Mempelajari epidemiologi dari penyakit periodontal dan kalkulus,
(namun hasilnya kurang bermakna)
2.Menilai hasil dari cara sikat gigi (efektivitas menyikat gigi)
3.Menilai kegiatan kesehatan gigi dari masyarakat,
4.Menilai efek segera dan jangka panjang dari program pendidikan
kesehatan gigi.
ORAL HYGIENE INDEXORAL HYGIENE INDEX
Oral Hygiene Index (OHI) adalah indeks untuk
mengukur daerah permukaan gigi yang tertutup oleh
debris dan kalkulus, dengan demikian OHI merupakan
penjumlahan dari Debris Index dan Calculus Index.
Setiap indeks, baik Debris Index (DI) dan Calculus Index
(CI) menggunakan skala nilai 0-3.
ORAL HYGIENE INDEXORAL HYGIENE INDEX
Pada penilaian OHI semua gigi diperiksa baik gigi
geligi rahang atas maupun rahang bawah. Setiap
rahang dibagi menjadi 3 segmen, yaitu :
1)Segmen pertama, mulai dari distal kaninus
sampai molar ketiga kanan rahang atas;
2)Segmen kedua, di antara kaninus kanan dan kiri;
dan
3)Segmen ketiga, mulai dari mesial kaninus
sampai molar ketiga kiri.
Setelah semua gigi diperiksa, pilih gigi yang paling
kotor dari setiap segmen.
ORAL HYGIENE INDEXORAL HYGIENE INDEX
Perhitungan DI & CI =
OHI = DI + CI
Kriteria skor OHI :
0,0 - 2,4 = baik
2,5 - 6 = cukup
6,1 - 12 = buruk
ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED
Oral Hygiene Index- Simplified (OHI-S) adalah indeks
untuk mengukur daerah permukaan gigi yang tertutup
oleh debris dan kalkulus. Pemeriksaan debris dan
kalkulus dilakukan pada OHI-S dilakukan pada gigi
tertentu (gigi indeks) dan pada permukaan tertentu dari
gigi tersebut.
ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED
• OHI-S merupakan penjumlahan dari Debris Index dan
Calculus Index pada gigi indeks yang sudah ditentukan.
Setiap indeks, baik Debris Index (DI-S) dan Calculus Index
(CI-S) menggunakan skala nilai 0-3.
• Gigi index OHI-S :
 Penilaian bukal hanya pd 16, 26
 Penilaian lingual hanya pd 36, 46
 Penilaian labial pd gigi 11 dan 31
ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED
Syarat gigi indeks :
•Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas terlihat dalam
mulut, yaitu permukaan klinis bukan permukaan anatomis.
•Gigi indeks tidak ada pada keadaa berikut :
1.Gigi hilang karena dicabut
2.Gigi sisa akar
3.Gigi mahkota jaket
4.Mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya akibat karies
atau fraktur
5.Gigi yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis
•Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada 2 gigi indeks yang dapat diperiksa
• Jika gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, lakukan
penggantian gigi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut ;
1. Bila M1 RA/RB tidak ada  skoring dapat dilakukan pada M2
RA/RB
2. Bila M1 dan M2 RA/RB tidak ada  skoring dapat dilakukan
pada M3 RA/RB
3. Bila M1, M2, M3 RA/RB tidak ada  tidak dapat dilakukan
skoring pada segmen tersebut
4. Bila gigi I1 kanan RA tidak ada  skoring pada I1 kiri RA
5. Bila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada  tidak dapat dilakukan
skoring pada segmen tersebut
6. Bila I1 kiri RB tidak ada  skoring pada I1 kanan RB
7. Bila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada  tidak dapat dilakukan
skoring pada segmen tersebut.
Alat dan Bahan
1.Diagnostic set (khusus sonde
lurus dan half moon)
2.Cotton roll
3.Gelas kumur
4.Tempat saos
5.Masker dan handscoon
6.Jas lab
7.Slaber
8.Lap/ handuk putih
9.Alas/kain putih
10.Alat tulis
Cara Pemeriksaan
1. Operator sebelumnya melakukan cuci tangan terlebih
dahulu dan menggunakan tangan serta masker pada saat
memeriksa. Pastikan alat yang digunakan untuk
memeriksa sudah steril.
2. Pasien diinstruksikan untuk berkumur
3. Operator memeriksa kondisi rongga mulut pasien
(pastikan apakah ada gigi sudah erupsi sempurna, gigi
tiruan, gigi karies/ trauma (patah lebih 1/3 insisal/ oklusal),
gigi yang direstorasi, gigi hilang karena dicabut, gigi tidak
erupsi dll).
Cara penilaian OHI / OHI-S
1. Pemeriksaan debris indeks :
Operator meletakkan sonde pada 1/3 incisal dan
digerakkan ke 1/3 gingival sesuai dengan kriteria
Debris Index (DI).
Kriteria DI dan CI
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
Kriteria Penilaian Debris Indeks
0= Tidak ada debris atau stain
1 = Debris menutupi < 1/3 permukaan gigi atau terdapat stain
menutupi permukaan gigi
2 = Debris menutupi > 1/3 permukaan gigi tetapi < 2/3
3 = Debris > 2/3 permukaan gigi
Cara Pemeriksaan
2. Pemeriksaan kalkulus indeks :
Operator meletakkan sonde dengan baik dalam
distal gingival crevicular dan digerakkan pada daerah
subgingival dari jurusan kontak distal ke daerah kontak
mesial (1/2 dari lingkaran gigi dianggap sebagai satu
unit skoring) sesuai dengan kriteria Calculus Index (CI).
Kriteria Penilaian Kalkulus Indeks
0 = Tidak ada kalkulus
1 = Supragingival kalkulus menutupi mahkota gigi < 1/3
permukaan gigi
2 = Supragingival kalkulus > 1/3 tetapi < 2/3 atau adanya bintik
kalkulus subgingiva atau keduanya
3 = Supragingival kalkulus > 2/3 permukaan gigi atau kalkulus
yang melingkar di subgingiva atau keduanya
Cara Pemeriksaan
3. Penilaian OHI dan OHI-S sesui dengan
kriteria penilaian Debris Index dan Calculus
Index dengan mencatatnya dalam borang
penilaian OHI dan OHI-S.
4. Pasien selanjutnya diaplikasikan antiseptik
dan diinstruksikan untuk berkumur.
ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED
Perhitungan DIS & CIS =
Kriteria skor OHI-S :
0,0 - 1,2 = baik
1,3 - 3,0 = cukup
3,1 – 6,0 = buruk
TERIMAKASIHTERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulousMira Khairunnisa
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Sorayya Morizha
 
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinikwahyuni majid
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 

What's hot (20)

Restorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulungRestorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulung
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Gic
Gic Gic
Gic
 
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Gigi dan mulut
Gigi dan mulutGigi dan mulut
Gigi dan mulut
 

Similar to Ohi s

BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdfssusere15b7a
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxMuhammadAsyrafi2
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut KacHuk EmPty
 
PPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptxPPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptxNSIAk2
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3cameliasenada
 
Anatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.pptAnatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.pptMuhammadAldyan
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
Keterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solutionKeterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solution07051994
 
Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3RSIGM
 
Safety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulut
Safety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulutSafety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulut
Safety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulutRifki Fadli
 
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulutPenyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulutyantinikitashb
 
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan RemajaManual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan RemajaSyafiq Ali
 
166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)rasya_wirayudha
 
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulutPenyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulutyantinikitashb
 
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptxDoktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptxKhairineAlia1
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 

Similar to Ohi s (20)

BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut
 
PPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptxPPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptx
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3
 
Anatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.pptAnatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
 
Journal reading
Journal readingJournal reading
Journal reading
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Keterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solutionKeterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solution
 
Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Safety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulut
Safety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulutSafety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulut
Safety meeting penyuluhan kesehatan gigi mulut
 
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulutPenyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulut
 
Makalah Karies Gigi
Makalah Karies GigiMakalah Karies Gigi
Makalah Karies Gigi
 
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan RemajaManual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
Manual Penjagaan Kesihatan & Perkembangan Remaja
 
166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)
 
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulutPenyuluhan kesehatan-gigi-mulut
Penyuluhan kesehatan-gigi-mulut
 
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptxDoktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
Doktor muda ceramah sekolah rendah kkm.pptx
 
AMALAN KESIHATAN PERGIGIAN
AMALAN KESIHATAN PERGIGIANAMALAN KESIHATAN PERGIGIAN
AMALAN KESIHATAN PERGIGIAN
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 

Recently uploaded

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 

Ohi s

  • 2. Terminologi Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis yang didapat pada waktu dilakukan pemeriksaan, dan hasil dari pemeriksaan berupa angka yang diperoleh secara objektif. PENDAHULUANPENDAHULUAN
  • 3. Terminologi Deposit yang menumpuk dan melekat pada permukaan gigi dapat dikelompokkan menjadi : Acquired pellicle Material alba Debris makanan Plak gigi Dental stain Kalkulus
  • 4. Acquired pellicle : Lapisan tipis, licin, tidak berwarna, translusen, aseluler dan bebas dari bakteri, lokasi tersebar di seluruh permukaan gigi terutama yang berdekatan dengan gingiva. Apabila diwarnaia dengan bahan disclosing agent akan tampak sebagai suatu permukaan yang tipis dan pucat dibandingkan dengan plak yang lebih kontras warnanya.
  • 5. Material alba • Suatu deposit lunak, berwarna kuning atau putih keabu- abuan yang melekat pada permukaan gigi, restorasi, kalkulus dan gingiva. Mudah disingkirkan dengan semprotan air, namun penyingkiran sempurna secara mekanis. • Mengandung massa organisme, sel2 epitel yang degenerasi, leukosit, gabungan dari protein saliva dan sisa makanan.
  • 6. Debris makanan • Kebanyakan debris makanan akan segera mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah makan, namuan ada kemungkinanan sebagain tertinggal pada permukaan gigi dan membran mukosa. • Debris makanan mengandung bakteri, namun mudah dibersihkan. Debris makanan berbeda dengan makanan yang tertekan atau terselip ke ruangan interproksimal (food impaction).
  • 7. Plak gigi • Deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulut. • Plak tidak dapat dibersihkan dengan cara berkumur atau disemprot air, hanya dapat dibersihkan sempurna dengan cara mekanis. Jika menumpuk, plak akan tampak berwarna abu-abu, abu-abu kekuningan dan kuning. • Perwarnaan disclosing agent menyebabkan warna plak gigi tampak kontras.
  • 8. Dental stain • Pewarnaan (stain) gigi dan tambalan terjadi melalui 3 cara : (1) stain melekat langsung pada permukaan gigi melalui acquired pellicle, (2) stain mengendap pada kalkulus dan deposit lunak, (3) stain bersatu dengan struktur gigi dan bahan tambal. • Stain yang menebal dan membuat kasar permukaan gigi yang selanjutnya akan menyebabkan penumpukan plak. Stain yang melekat langsung pada permukaan gigi dan stain yang mengendap pada kalkulus (stain ekstrinsik) yang dapat dihilangkan dengan acara diskeling dan dipoles. • Stain ekstrinsik: yellow stain, brown stain, tobbaco stain, black stain, green stain, orange stain, metalic stain
  • 9. Kalkulus Suatu massa yang mengalami kalsifikasi, terbentuk dan melekat pada permukaan gigi, dan objek solid lainnya yang terdapat pada permukaan gigi (misal gigi tiruan dan tambalan gigi). Kalkulus merupakan plak yang terkalsifikasi. Kalkulus  endapan kalsium dan fosfat. Kalkulus : (a) Supragingiva  deposit terletak dipermukaan gigi bagian gigi klinis; putih, kuning kecoklatan (b) Subgingiva  deposit melekat pada permukaan gigi yang terletak masuk di bawah permukaaan margin gingiva; coklat hingga kehitaman
  • 10. INDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUTINDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUT Oral Hygiene Index (OHI) pada tahun 1960 dan Oral Hygiene Index- Simplified (OHI-S) pada tahun 1964 diperkenalkan Greene dan Vermillion Tujuan : 1.Mempelajari epidemiologi dari penyakit periodontal dan kalkulus, (namun hasilnya kurang bermakna) 2.Menilai hasil dari cara sikat gigi (efektivitas menyikat gigi) 3.Menilai kegiatan kesehatan gigi dari masyarakat, 4.Menilai efek segera dan jangka panjang dari program pendidikan kesehatan gigi.
  • 11. ORAL HYGIENE INDEXORAL HYGIENE INDEX Oral Hygiene Index (OHI) adalah indeks untuk mengukur daerah permukaan gigi yang tertutup oleh debris dan kalkulus, dengan demikian OHI merupakan penjumlahan dari Debris Index dan Calculus Index. Setiap indeks, baik Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI) menggunakan skala nilai 0-3.
  • 12. ORAL HYGIENE INDEXORAL HYGIENE INDEX Pada penilaian OHI semua gigi diperiksa baik gigi geligi rahang atas maupun rahang bawah. Setiap rahang dibagi menjadi 3 segmen, yaitu : 1)Segmen pertama, mulai dari distal kaninus sampai molar ketiga kanan rahang atas; 2)Segmen kedua, di antara kaninus kanan dan kiri; dan 3)Segmen ketiga, mulai dari mesial kaninus sampai molar ketiga kiri. Setelah semua gigi diperiksa, pilih gigi yang paling kotor dari setiap segmen.
  • 13. ORAL HYGIENE INDEXORAL HYGIENE INDEX Perhitungan DI & CI = OHI = DI + CI Kriteria skor OHI : 0,0 - 2,4 = baik 2,5 - 6 = cukup 6,1 - 12 = buruk
  • 14. ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED Oral Hygiene Index- Simplified (OHI-S) adalah indeks untuk mengukur daerah permukaan gigi yang tertutup oleh debris dan kalkulus. Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada OHI-S dilakukan pada gigi tertentu (gigi indeks) dan pada permukaan tertentu dari gigi tersebut.
  • 15. ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED • OHI-S merupakan penjumlahan dari Debris Index dan Calculus Index pada gigi indeks yang sudah ditentukan. Setiap indeks, baik Debris Index (DI-S) dan Calculus Index (CI-S) menggunakan skala nilai 0-3. • Gigi index OHI-S :  Penilaian bukal hanya pd 16, 26  Penilaian lingual hanya pd 36, 46  Penilaian labial pd gigi 11 dan 31
  • 16.
  • 17. ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED Syarat gigi indeks : •Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas terlihat dalam mulut, yaitu permukaan klinis bukan permukaan anatomis. •Gigi indeks tidak ada pada keadaa berikut : 1.Gigi hilang karena dicabut 2.Gigi sisa akar 3.Gigi mahkota jaket 4.Mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya akibat karies atau fraktur 5.Gigi yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis •Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada 2 gigi indeks yang dapat diperiksa
  • 18. • Jika gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, lakukan penggantian gigi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut ; 1. Bila M1 RA/RB tidak ada  skoring dapat dilakukan pada M2 RA/RB 2. Bila M1 dan M2 RA/RB tidak ada  skoring dapat dilakukan pada M3 RA/RB 3. Bila M1, M2, M3 RA/RB tidak ada  tidak dapat dilakukan skoring pada segmen tersebut 4. Bila gigi I1 kanan RA tidak ada  skoring pada I1 kiri RA 5. Bila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada  tidak dapat dilakukan skoring pada segmen tersebut 6. Bila I1 kiri RB tidak ada  skoring pada I1 kanan RB 7. Bila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada  tidak dapat dilakukan skoring pada segmen tersebut.
  • 19. Alat dan Bahan 1.Diagnostic set (khusus sonde lurus dan half moon) 2.Cotton roll 3.Gelas kumur 4.Tempat saos 5.Masker dan handscoon 6.Jas lab 7.Slaber 8.Lap/ handuk putih 9.Alas/kain putih 10.Alat tulis
  • 20. Cara Pemeriksaan 1. Operator sebelumnya melakukan cuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan tangan serta masker pada saat memeriksa. Pastikan alat yang digunakan untuk memeriksa sudah steril. 2. Pasien diinstruksikan untuk berkumur 3. Operator memeriksa kondisi rongga mulut pasien (pastikan apakah ada gigi sudah erupsi sempurna, gigi tiruan, gigi karies/ trauma (patah lebih 1/3 insisal/ oklusal), gigi yang direstorasi, gigi hilang karena dicabut, gigi tidak erupsi dll).
  • 21. Cara penilaian OHI / OHI-S 1. Pemeriksaan debris indeks : Operator meletakkan sonde pada 1/3 incisal dan digerakkan ke 1/3 gingival sesuai dengan kriteria Debris Index (DI).
  • 22. Kriteria DI dan CI 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3
  • 23. Kriteria Penilaian Debris Indeks 0= Tidak ada debris atau stain 1 = Debris menutupi < 1/3 permukaan gigi atau terdapat stain menutupi permukaan gigi 2 = Debris menutupi > 1/3 permukaan gigi tetapi < 2/3 3 = Debris > 2/3 permukaan gigi
  • 24. Cara Pemeriksaan 2. Pemeriksaan kalkulus indeks : Operator meletakkan sonde dengan baik dalam distal gingival crevicular dan digerakkan pada daerah subgingival dari jurusan kontak distal ke daerah kontak mesial (1/2 dari lingkaran gigi dianggap sebagai satu unit skoring) sesuai dengan kriteria Calculus Index (CI).
  • 25. Kriteria Penilaian Kalkulus Indeks 0 = Tidak ada kalkulus 1 = Supragingival kalkulus menutupi mahkota gigi < 1/3 permukaan gigi 2 = Supragingival kalkulus > 1/3 tetapi < 2/3 atau adanya bintik kalkulus subgingiva atau keduanya 3 = Supragingival kalkulus > 2/3 permukaan gigi atau kalkulus yang melingkar di subgingiva atau keduanya
  • 26. Cara Pemeriksaan 3. Penilaian OHI dan OHI-S sesui dengan kriteria penilaian Debris Index dan Calculus Index dengan mencatatnya dalam borang penilaian OHI dan OHI-S. 4. Pasien selanjutnya diaplikasikan antiseptik dan diinstruksikan untuk berkumur.
  • 27. ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIEDORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED Perhitungan DIS & CIS = Kriteria skor OHI-S : 0,0 - 1,2 = baik 1,3 - 3,0 = cukup 3,1 – 6,0 = buruk