SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
JF
P F I
http://journal.unnes.ac.id
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 10-13
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE PADA
POKOK BAHASAN ALAT- ALAT OPTIK DI SMP
D.D. Kristianingsih, S.E. Sukiswo , S. Khanafiyah*
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, 50229
Learning achievement; inquiry learning model; riddle pictorial
Diterima: 9 September 2009. Disetujui: 7 Oktober 2009. Dipublikasikan: Januari 2010
This research are aimed to study how the learning process employing inquiry model with riddle pictorial method on optical
instrument topic in JHS can improve students' achievement and to improve students' achievement after having the model of
learning. The research used classroom action research. The data of cognitive learning achievement improvement was gathered by
using test, while the affective and psychomotor one was derived from observation sheet. The result of statistical analysis shows that
there is an improvement of learning achievement from cycle I, II and III. The result of classical learning mastery of cognitive aspect
in the first cycle is 61.92%, in the second cycle is 88.10% and in the last cycle is 97.62%. The classical learning mastery of affective
aspect in the first cycle is 76.19%, in the second cycle is 90.48% and in the last cycle is 92.86%. In addition, the classical learning
mastery of psychomotor aspect in the first cycle is 57.14%, in the second cycle is 80.95% and in the last cycle is 90.48%. Based on
the above result, it can be concluded that inquiry model with riddle pictorial method can improve students' achievement.
Keywords:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri dengan metode
pictorial riddle pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri
dengan metode pictorial riddle. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data penelitian berupa
hasil belajar kognitif diperoleh dari test, hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi. Hasil analisis statistik
dengan menggunakan uji g terhadap data hasil belajar siswa dari siklus I, siklus II dan siklus III menunjukkan adanya peningkatan.
Peningkatan dapat dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif siswa siklus I sebesar 61,92%, kemudian meningkat
menjadi 88,10% pada siklus II dan 97,62% pada siklus III. Ketuntasan hasil belajar afektif siswa siklus I sebesar 76,19%, kemudian
meningkat menjadi 90,48% pada siklus II dan 92,86% pada siklus III. Ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa siklus I sebesar
57,14%, kemudian meningkat menjadi 80,95% pada siklus II dan 90,48% pada siklus III. Dari hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan metode dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ABSTRAK
ABSTRACT
pictorial riddle
© 2010 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang
PENDAHULUAN
Peneliti telah melakukan observasi awal dengan
cara wawancara kepada salah satu guru fisika di SMP
kabupaten Semarang, ditemukan bahwa aktivitas
keterlibatan belajar siswa dalam pembelajaran di kelas
hanya sekitar 40.50%. Persentase aktivitas ini
menunjukan bahwa siswa dalam kelas tersebut hanya
setengahnya yang melakukan aktivitas. Pada tahun
ajaran sebelumnya rata-rata ketuntasan individu siswa
baru mencapai 51,60 dengan KKM 60. Selain hasil
belajar masih rendah pembelajaran yang dilaksanakan
guru lebih banyak menekankan pada aspek
pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek
aplikasi, analisis, dan evaluasi hanya sebagian kecil dari
pembelajaran yang dilakukan. Guru selama
pembelajaran lebih banyak memberikan ceramah yang
hanya menyampaikan produk sains saja. Hal ini
menyebabkan siswa kurang terlatih untuk
mengembangkan daya berfikirnya dalam dalam
mengembangkan aplikasi konsep yang telah dipelajari
dalam kehidupan nyata.
Model inkuiri merupakan model pembelajaran
yang melatih siswa untuk belajar menemukan masalah,
mengumpulkan, mengorganisasi, dan memecahkan
masalah, Dapat dikatakan bahwa Inkuiri merupakan
suatu model pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran fisika dan mengacu pada suatu cara untuk
mempertanyakan, mencari pengetahuan atau informasi,
atau mempelajari suatu gejala (Wenning, 2006). Tujuan
umum dari model pembelajaran inkuiri adalah untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan
intelektual dan keterampilan-ketrampilan lainnya seperti:
mengajukan pertanyaan dan ketrampilan menemukan
(mencari) jawaban yang berawal dari keingintahuan
mereka.
Metode merupakan salah satu
metode yang termasuk kedalam model inkuiri (Sund,
1993). Metode pictorial riddle adalah suatu metode atau
teknik untuk mengembangkan aktivitas siswa dalam
diskusi kelompok kecil maupun besar, melalui penyajian
masalah yang disajikan dalam bentuk ilustrasi. Suatu
pictorial riddle
*Alamat korespondensi:
Karangrejo No. 2 RT.3/3 Semarang
Telp/Fax. +62248311952
Email: decy_lorenzo@yahoo.co.id.
ISSN: 1693-1246
Januari 2010
riddle biasanya berupa gambar, baik di papan tulis, papan
poster, maupun diproyeksikan dari suatu transparansi,
kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan riddle itu.
Salah satu upaya untuk memecahkan masalah
rendahnya aktivitas siswa yang berakibat pada
rendahnya hasil belajar siswa adalah dengan
menerapkan model pembelajaran inkuiri dengan metode
pictorial riddle yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Inkuiri merupakan pendekatan yang
mengembangkan aktivitas belajar siswa secara optimal,
sesuai dengan kemampuan masing-masing. Aktivitas
dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan,
komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan
pengawasan yang tidak terlalu ketat dalam
pembelajaran. Sedangkan pictorial riddle merupakan
pendekatan yang mempresentasikan informasi ilmiah
dalam bentuk poster atau gambar yang digunakan
sebagai sumber diskusi. Alasan peneliti dalam
pembelajaran fisika menggunakan pictorial riddle sebab
fisika tidak terlepas dari gambar, materi fisika khususnya
alat-alat optik memerlukan gambar untuk memperjelas
pemahaman siswa sehingga pada waktu guru
memberikan pelajaran siswa langsung bisa menangkap
materi yang disampaikan oleh guru. Tanpa gambar siswa
kesulitan menerima pelajaran atau hanya sekedar
angan-angan saja. Dengan penerapan pembelajaran ini
diharapkan siswa bisa lebih aktif dalam mengikuti proses
belajar mengajar fisika dan bisa memperoleh hasil belajar
yang maksimal, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman konsep terhadap suatu materi.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan
menerapkan model inkuiri dengan metode pictorial riddle
pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP (2)
Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada
pokok bahasan alat-alat optik di SMP setelah
menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan
metode pictorial riddle.
Lokasi penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah
SMP Negeri 1 Jambu kabupaten Semarang. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-Ayang berjumlah 42
siswa. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu:
Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan
model pembelajaran inkuiri dengan metode
dilaksanakan dengan cara mengembangkan
pictorial
riddle
METODE
kemampuan intelektual berupa penggalian potensi dan
pengembangan emosional yang dimiliki siswa sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
Hasil belajar afektif dan psikomotorik yang dapat
diamati dengan lembar observasi. Sedangkan hasil
belajar kognitif dapat diamati dengan test tertulis.
Metode pengumpulan data meli-puti: Sumber data
penelitian adalah siswa kelas VIII-A semester II SMP
Negeri I Jambu. Jenis data yang diperoleh terdiri dari:
hasil belajar kognitif siswa berupa nilai 0-100, hasil
pengamatan afektif dan psikomotorik siswa berupa nilai
0-100.
Teknik pengambilan data disesuaikan dengan
jenis data yang akan diambil, yaitu: data hasil belajar
kognitif diambil dari pemberian tes pada akhir setiap
siklus, data hasil belajar afektif dan psikomotorik
diperoleh dari lembar observasi tiap siklus, data aktivitas
siswa diperoleh dari lembar observasi yang
dikembangkan dalam LKS tiap siklus. Sebelum butir soal
postest untuk pretest digunakan guna mengambil data,
instrumen diujicobakan dan dilakukan uji validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya.
Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari tes
pada tiap siklus.Analisis tes hasil belajar siswa bertujuan
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran dan untuk mengetahui pemahaman konsep
oleh siswa. Penguasaan materi pelajaran dapat dilihat
dari nilai yang diperoleh siswa tiap siklus. Data dari hasil
test kognitif berupa post-test, hasil observasi afektif dan
psikomotorik dihitung dengan menggunakan
presentase. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
kognitif, afektif, psikomotorik dari satu siklus ke siklus
berikutnya digunakan faktor Hake sebagai berikut,
(1)
Hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari tes
akhir tiap siklus pembelajaran inkuiri dengan metode
pictorial riddle, ditunjukkan padaTabel 1.
Dalam Tabel 1 terlihat bahwa jenjang kemampuan
Kriteria yang digunakan:
g > 0,7 gain tinggi
0.3 g 0,7 gain sedang
g 0,3 gain rendah
≤ ≤
≤
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Keterangan
Aspek
kognitif
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Kognitif C1 66,77 60,32 96,83
C2 60,71 83,93 76,19
C3 72,22 77,78 78,58
2 Nilai Tertinggi 80 90 90
3 Nilai Terendah 50 60 60
4 Nilai Rata -rata 65,95 75,00 83,10
5 Ketu ntasan Klasikal (%) 61,91 88,10 97,62
Gain score (g) 0,27 0,32
Tabel 1. Hasil belajar kognitif siswa
D.D. Kristianingsih, S.E. Sukiswo*, S. Khanafiyah - Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model... 11
hapalan (C1) pada siklus I presentase rata-rata tingkat
keter-capaian sebesar 66,77% kemudian menu-run
menjadi 60,32% pada siklus II, hal ini disebabkan siswa
belum dapat memahami konsep yang diajarkan karena
materi yang berbeda. Sedangkan pada siklus III terjadi
peningkatan presentase rata-rata tingkat ketercapaian
sebesar 72,22%. Menurut Sugandi (2006:24) siswa
dapat mema-hami konsep dan kemampuan untuk
mengingat (recall) akan informasi yang telah di terima,
misalnya informasi mengenai fakta, konsep dan rumus.
Untuk jenjang kemampuan pemahaman (C2)
pada siklus I presentase rata-rata tingkat ketercapaian
60,71%, kemu-dian meningkat menjadi 83,93% pada
siklus II, Sedangkan pada siklus III terjadi penurunan
menjadi 76,19%, apersepsi yang diberikan diawal
pembelajaran mem-berikan gambaran kepada siswa
tentang materi yang akan dipelajari sehingga akan
mempermudah memahami konsep tetapi pada
kenyataannya siswa menganggap bahwa konsep di
siklus I dan siklus II dianggap sama. Hal ini sesuai dengan
teori belajar Gestalt (Suryabrata, 2004).
Untuk jenjang kemampuan penerapan (C3) pada
siklus I presentasi rata-rata ketercapaian sebesar
72,22%, meningkat menjadi 77,78% pada siklus II, dan
78,58% pada siklus III. Hal ini berarti siswa dalam
menerapkan informasi, kon-sep dan teori yang dipelajari
dapat diterima dengan baik ke dalam situasi atau konteks
baru.
Diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I
adalah 65,95 dengan ketuntasan klasikal sebesar
61,91%. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa ini belum
tuntas karena belum mencapai indikator yang ditentukan
yaitu 70% secara individu dan 85% secara klasikal. Hal ini
tidak sesuai dengan pernyataan Piaget dalam buku
Sugandi (2006:35) bahwa perkembangan kognitif anak
akan lebih berarti apabila didasarkan kepada
pengalaman nyata daripada hanya sekedar
mendengarkan ceramah atau penggunaan bahasa
verbal. Dari hasil perhitungan Faktor Hake (Gain)
diperoleh nilai (g) = 0,27 yang berarti terjadi peningkatan
yang signifikan untuk hasil belajar kognitif dari siklus I ke
siklus II dengan kriteria peningkatan rendah karena (g) >
0,3. Hal ini disebabkan siswa kurang mampu
berkonsentrasi, bahan ajar yang abstrak dan rumit
sehingga diperlukan bahan ajar yang nyanta bagi siswa
dan kondisi internal siswa juga berpengaruh, (anni,
2006:149). Siklus II ke siklus III hasil perhitungan Faktor
Hake (Gain) diperoleh nilai dengan kriteria peningkatan
sedang (Wiyanto, 2008). Penilaian hasil belajar afektif
didasarkan pada sikap dan perilaku siswa dalam
mengikuti pelajaran. Data hasil belajar afektif disajikan
padaTabel 2.
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata
hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan tiap
akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 74,45
sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77,86, dan
pada siklus III nilai rata-ratanya menjadi 83,10. Adanya
peningkatan nilai rata-rata tersebut menyebabkan pula
peningkatan ketuntasan klasikal di kelas. Ketuntasan
klasikal hasil belajar afektif siklus I, II dan siklus III
dikatakan tuntas karena telah mencapai 70%, Hasil
belajar afektif siswa meningkat dari tiap siklus.
Berdasarkan hasil analisis dari lima aspek
tersebut, pada siklus I aspek kerja sama sebesar 83,33%
kemudian menurun menjadi 79,19% hal ini disebabkan
siswa belum terbiasa bekerja sama secara kelompok.
Selanjutnya terjadi peningkatan pada siklus III menjadi
86,90% hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa untuk
bekerja sama dengan kelompoknya. Untuk aspek
keseriusan pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan
dari 74,88% menjadi 87,50%, tetapi pada siklus III
mengalami penurunan menjadi 82,74% hal ini
disebabkan siswa mengalami kejenuhan dalam proses
pembelajaran. Dari hasil perhitungan Faktor Hake (Gain)
diperoleh nilai g = 0,156 yang berarti terjadi peningkatan
yang signifikan untuk hasil belajar afektif dari siklus I ke
siklus II dengan kriteria peningkatan rendah karena g >
0,3. Siklus II ke siklus III hasil perhitungan Faktor Hake
(Gain) diperoleh nilai g = 0,227 dengan kriteria
peningkatan rendah karena g > 0,3. Hal ini dikarenakan
nilai rata-rata yang diperoleh mencapai nilai yang cukup
tinggi. Peningkatan atau gain (g) hasil belajar afektif
siswa yang diperoleh antara siklus I ke siklus II, dan
antara siklus II ke siklus III, semuanya termasuk dalam
kriteria rendah Penilaian hasil belajar psikomotorik siswa
disajikan padaTabel 3.
Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa pada siklus I
aktivitas siswa belum dikatakan tuntas karena
ketuntasan klasikal yang diperoleh belum mencapai
70%, sedangkan pada siklus II dan siklus III aktivitas
siswa dikatakan tuntas karena ketuntasan klasikal diatas
70%. Pada siklus I siswa kelihatan tidak siap dengan
pembelajaran hal ini karena pembelajaran yang dirasa
berbeda dengan biasanya, karena terasa baru maka
perlu penyesuaian. Oleh karena itu guru meminta siswa
untuk membaca dan memahami dengan cermat dan teliti
pada petunjuk LKS.
Pada siklus II dan III, ketuntasan belajar mengalami
Tabel 2. Hasil belajar afektif siswa
No Aspek Afektif
Skor (%)
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Kerjasama 83,33 79,19 86,90
2 Keseriusan 74,88 87,50 82,74
3 Kejujuran 74,40 77,38 83,93
4 Tanggung Jawab 71,43 73,81 82,74
5 Mengkomunikasikan 65,48 72,02 78,57
6 Persentase Rata -rata 73,90 77,98 82,98
7 Nilai Rata -rata Kelas 74,45 77,86 83,10
8 Ketuntasan Klasikal 76,19 90,48 92,86
Gain score (g) 0,216 0,227
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 10-1312
peningkatan. Hal ini tampak pada sikap siswa pada saat
mengikuti kegiatan belajar yang meliputi kemampuan
menyiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan,
melakukan pengamatan, mencatat data, membuat
laporan dan hasil pengamatan dengan demikian dapat
disimpulkan siswa cenderung aktif ketika proses
pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang
aktif akan membantu proses pembentukan pengetahuan,
karena pengetahuan terbentuk dari diri dalam subyek
belajar (Sugandi, 2005).
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai rata-
rata dan ketuntasan klasikal meningkat secara signifikan.
Hal ini terjadi karena pembelajaran dilakukan dengan
mengajak siswa ikut aktif melakukan percobaan
sehingga siswa terlibat langsung pada materi yang
sedang dipelajari. Pada aspek merangkai alat dan bahan
nilai ketercapain siklus I sebesar 70,24 % meningkat
menjadi 79,17% pada siklus II, hal ini disebabkan siswa
mulai menyukai merangkai alat, sedangkan pada siklus
III terjadi penurunan menjadi 77,78%, hal ini karena
tejadi sedikit kasalahan dalam merangkai alat dan bahan.
Metode pembelajaran yang diterapkan adalah model
pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle.
Antara siklus I dan siklus II diperoleh peningkatan atau
gain (g) sebesar 0,297 dengan kriteria rendah
Sedangkan peningkatan pada siklus II dan siklus III
sebesar 0,329 dengan kriteria peningkatan sedang.
Kemungkinan apabila dilaksanakan pembelajaran untuk
siklus berikutnya akan terjadi peningkatan dalam kriteria
rendah karena nilai rata-rata yang diperoleh akan
mencapai nilai maksimal.
Simpulan dari penelitian ini adalah dalam
pelaksanaan pembelajaran metode pictorial riddle siswa
diajak untuk belajar melalui gambar, sehingga mudah
dipelajari. Untuk langkah awal dalam tahapan
pembelajaran dengan metode pictorial riddle adalah
pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya siswa dikondisikan untuk melakukan diskusi
mengenai gambar yang ditampilkan dan melengkapi alat
SIMPULAN DAN SARAN
percobaan. Setelah itu, siswa dibimbing untuk menarik
kesimpulan berdasarkan gambar yang ditampilkan.
Penerapan model pembelajaran inkuiri dengan metode
pictorial riddle dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Jambu tahun ajaran 2009/2010.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
saran yang dapat diberikan adalah dalam pelak-sanaan
model pembelajaran inkuiri de-ngan metode pictorial
riddle, guru hendaknya mampu mengelola waktu. Hal ini
dikarenakan pelaksanaan model pembe-lajaran inkuiri
dengan metode pictorial riddle membutuhkan waktu
yang lama dan bertujuan agar pembelajaran terlaksana
dengan lancar. Kepada guru diharapkan dapat
menerapkan model pembelajaran inkuiri dengan
metode pictorial riddle selain materi alat-alat optik tetapi
pada materi lain. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa
dengan model pembelajaran yang digunakan.
Anni, C.T. 2006. : UPT MKK
UNNES.
Arikunto, S. 2008. . Jakarta :
BumiAksara.
Hamalik, O. 2009. .
Jakarta: PT. BumiAksara.
___________. 2009.
. Bandung: Sinar
BaruAlgensindo.
Sugandi, A. 2008. . Semarang: UPT
UNNES Press.
Sund, R. 1993. . Ohio:
Charles E. Merrill Books, Inc.
Supriyono. 2003. . Jurusan
Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang.
Wenning, C.J. 2005. Implementing Inquiry-Based
Intruction in the Science Classroom: A New Model
for Solving the Improvement of Practice Problem.
.
W i y a n t o . 2 0 0 8 .
.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Psikologi Belajar. Semarang
Penelitian Tindakan Kelas
Kurikulum dan Pembelajaran
Pendekatan Baru Strategi Belajar
Mengajar Berdasarkan CBSA
Teori Pembelajaran
Teaching Science by Inquiry
Strategi Pembelajaran Fisika
Journal of Physics Teacher Education
M e n y i a p k a n G u r u S a i n s
Mengembangkan Kompetisi Laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 3. Hasil belajar psikomotorik siswa
No Aspek Ak tivitas Siswa
Skor (%)
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Menyiapkan alat dan Bahan 76,19 81,55 88,10
2 Merangkai alat dan Bahan 70,24 79,17 77,98
3 Melakukan Pengamatan 66,67 82,14 83,33
4 Mengumpulkan dan Mencatat data 66,67 74,40 84,52
5 Membuat laporan dan Hasil pengamatan 66,07 74,40 93,45
7 Persentase Rata-rata 69,17 78,33 85,48
8 Rata-rata Kelas 69,17 77,86 83,10
9 Ketuntasan Klasikal 57,14 80,95 90,48
Gain score(g) 0,297 0,329
D.D. Kristianingsih, S.E. Sukiswo*, S. Khanafiyah - Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model... 13

More Related Content

What's hot

powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)
powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)
powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)Lalu Gede Sudarman
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahNur Asiah
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIAhmad Said
 
Berpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedBerpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedDini Safitri
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatifAlina Margono
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Rahma Siska Utari
 
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...kadal123123
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 

What's hot (20)

powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)
powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)
powerpoint Ujian skripsi (gedelalu.blogspot.com)
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
02. naskah ilmiah_publikasi
02. naskah ilmiah_publikasi02. naskah ilmiah_publikasi
02. naskah ilmiah_publikasi
 
Analisis
AnalisisAnalisis
Analisis
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur Asiah
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
 
Tugas PTK
Tugas PTKTugas PTK
Tugas PTK
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
KBAT
KBATKBAT
KBAT
 
Berpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedBerpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open ended
 
Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Contoh Proposal Kajian Tindakan
Contoh Proposal Kajian TindakanContoh Proposal Kajian Tindakan
Contoh Proposal Kajian Tindakan
 
MTE 3112 YATI
MTE 3112 YATIMTE 3112 YATI
MTE 3112 YATI
 
Presentasi PTK
Presentasi PTKPresentasi PTK
Presentasi PTK
 
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
Semester 8 viva
Semester 8 vivaSemester 8 viva
Semester 8 viva
 

Viewers also liked

Helbon Mini Safety and Rescue
Helbon Mini Safety and RescueHelbon Mini Safety and Rescue
Helbon Mini Safety and RescueSamuel Walter
 
Yashoday A Bestseller For Super Success Dr. Shriniwas Kashalikar
Yashoday A Bestseller For Super Success  Dr. Shriniwas KashalikarYashoday A Bestseller For Super Success  Dr. Shriniwas Kashalikar
Yashoday A Bestseller For Super Success Dr. Shriniwas Kashalikarghanyog
 
hana-warmup-ConfirmationOfParticipation
hana-warmup-ConfirmationOfParticipationhana-warmup-ConfirmationOfParticipation
hana-warmup-ConfirmationOfParticipationAdrian Borja
 
Kt의 social media 활용 사례 심층분석
Kt의 social media 활용 사례 심층분석Kt의 social media 활용 사례 심층분석
Kt의 social media 활용 사례 심층분석YU MIN
 
Cesar franck -_violin_sonata
Cesar franck -_violin_sonataCesar franck -_violin_sonata
Cesar franck -_violin_sonataShlomo Rodríguez
 
Case study on performance management
Case study on performance managementCase study on performance management
Case study on performance managementAufari Indra
 

Viewers also liked (13)

Perth may 2014 conference program
Perth may 2014 conference programPerth may 2014 conference program
Perth may 2014 conference program
 
attestation emploi powerbache
attestation emploi powerbacheattestation emploi powerbache
attestation emploi powerbache
 
Helbon Mini Safety and Rescue
Helbon Mini Safety and RescueHelbon Mini Safety and Rescue
Helbon Mini Safety and Rescue
 
Yashoday A Bestseller For Super Success Dr. Shriniwas Kashalikar
Yashoday A Bestseller For Super Success  Dr. Shriniwas KashalikarYashoday A Bestseller For Super Success  Dr. Shriniwas Kashalikar
Yashoday A Bestseller For Super Success Dr. Shriniwas Kashalikar
 
hana-warmup-ConfirmationOfParticipation
hana-warmup-ConfirmationOfParticipationhana-warmup-ConfirmationOfParticipation
hana-warmup-ConfirmationOfParticipation
 
Kt의 social media 활용 사례 심층분석
Kt의 social media 활용 사례 심층분석Kt의 social media 활용 사례 심층분석
Kt의 social media 활용 사례 심층분석
 
Samarah
SamarahSamarah
Samarah
 
Cesar franck -_violin_sonata
Cesar franck -_violin_sonataCesar franck -_violin_sonata
Cesar franck -_violin_sonata
 
Case study on performance management
Case study on performance managementCase study on performance management
Case study on performance management
 
Horan Resume 2016
Horan Resume 2016Horan Resume 2016
Horan Resume 2016
 
Ingenieria civil
Ingenieria civil Ingenieria civil
Ingenieria civil
 
Parte v
Parte vParte v
Parte v
 
Libro1 francia
Libro1 franciaLibro1 francia
Libro1 francia
 

Similar to INKUIRI PICTORIAL

Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Lim Leh Hong
 
efektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDFefektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDFIrwin Sopyanudin
 
PROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptx
PROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptxPROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptx
PROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptxLia Karmila
 
9. christopher lu wei wang (1)
9. christopher lu wei wang (1)9. christopher lu wei wang (1)
9. christopher lu wei wang (1)Ustajah ILa AzieLa
 
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsxPPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsxGedeSuardana6
 
115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf
115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf
115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdfChanKyoto
 
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...SMK Negeri 6 Malang
 
PPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxPPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxRhaja1
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EMariz Cha Cha
 
PEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SD
PEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SDPEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SD
PEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SDfirasyafrina
 

Similar to INKUIRI PICTORIAL (20)

Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
 
efektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDFefektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDF
 
PROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptx
PROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptxPROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptx
PROBLEM-PROBLEM MIPA KELOMPOK 8.pptx
 
9. christopher lu wei wang (1)
9. christopher lu wei wang (1)9. christopher lu wei wang (1)
9. christopher lu wei wang (1)
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsxPPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
PPT PTK IPA GD SUARDANA.ppsx
 
115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf
115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf
115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf
 
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
 
Contoh ptk paud
Contoh ptk paudContoh ptk paud
Contoh ptk paud
 
PPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxPPT PTK.pptx
PPT PTK.pptx
 
5464 17940-1-pb
5464 17940-1-pb5464 17940-1-pb
5464 17940-1-pb
 
Ipi6884
Ipi6884Ipi6884
Ipi6884
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
 
PEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SD
PEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SDPEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SD
PEMBELAJARAN BERHITUNG MEDIA KARTU UNTUK ANAK SD
 
Bab i dari nora
Bab i dari noraBab i dari nora
Bab i dari nora
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

INKUIRI PICTORIAL

  • 1. JF P F I http://journal.unnes.ac.id Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 10-13 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE PADA POKOK BAHASAN ALAT- ALAT OPTIK DI SMP D.D. Kristianingsih, S.E. Sukiswo , S. Khanafiyah* Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, 50229 Learning achievement; inquiry learning model; riddle pictorial Diterima: 9 September 2009. Disetujui: 7 Oktober 2009. Dipublikasikan: Januari 2010 This research are aimed to study how the learning process employing inquiry model with riddle pictorial method on optical instrument topic in JHS can improve students' achievement and to improve students' achievement after having the model of learning. The research used classroom action research. The data of cognitive learning achievement improvement was gathered by using test, while the affective and psychomotor one was derived from observation sheet. The result of statistical analysis shows that there is an improvement of learning achievement from cycle I, II and III. The result of classical learning mastery of cognitive aspect in the first cycle is 61.92%, in the second cycle is 88.10% and in the last cycle is 97.62%. The classical learning mastery of affective aspect in the first cycle is 76.19%, in the second cycle is 90.48% and in the last cycle is 92.86%. In addition, the classical learning mastery of psychomotor aspect in the first cycle is 57.14%, in the second cycle is 80.95% and in the last cycle is 90.48%. Based on the above result, it can be concluded that inquiry model with riddle pictorial method can improve students' achievement. Keywords: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri dengan metode pictorial riddle pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data penelitian berupa hasil belajar kognitif diperoleh dari test, hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji g terhadap data hasil belajar siswa dari siklus I, siklus II dan siklus III menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan dapat dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif siswa siklus I sebesar 61,92%, kemudian meningkat menjadi 88,10% pada siklus II dan 97,62% pada siklus III. Ketuntasan hasil belajar afektif siswa siklus I sebesar 76,19%, kemudian meningkat menjadi 90,48% pada siklus II dan 92,86% pada siklus III. Ketuntasan hasil belajar psikomotorik siswa siklus I sebesar 57,14%, kemudian meningkat menjadi 80,95% pada siklus II dan 90,48% pada siklus III. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan metode dapat meningkatkan hasil belajar siswa. ABSTRAK ABSTRACT pictorial riddle © 2010 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang PENDAHULUAN Peneliti telah melakukan observasi awal dengan cara wawancara kepada salah satu guru fisika di SMP kabupaten Semarang, ditemukan bahwa aktivitas keterlibatan belajar siswa dalam pembelajaran di kelas hanya sekitar 40.50%. Persentase aktivitas ini menunjukan bahwa siswa dalam kelas tersebut hanya setengahnya yang melakukan aktivitas. Pada tahun ajaran sebelumnya rata-rata ketuntasan individu siswa baru mencapai 51,60 dengan KKM 60. Selain hasil belajar masih rendah pembelajaran yang dilaksanakan guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, analisis, dan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang dilakukan. Guru selama pembelajaran lebih banyak memberikan ceramah yang hanya menyampaikan produk sains saja. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan daya berfikirnya dalam dalam mengembangkan aplikasi konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata. Model inkuiri merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk belajar menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi, dan memecahkan masalah, Dapat dikatakan bahwa Inkuiri merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran fisika dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan atau informasi, atau mempelajari suatu gejala (Wenning, 2006). Tujuan umum dari model pembelajaran inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan intelektual dan keterampilan-ketrampilan lainnya seperti: mengajukan pertanyaan dan ketrampilan menemukan (mencari) jawaban yang berawal dari keingintahuan mereka. Metode merupakan salah satu metode yang termasuk kedalam model inkuiri (Sund, 1993). Metode pictorial riddle adalah suatu metode atau teknik untuk mengembangkan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok kecil maupun besar, melalui penyajian masalah yang disajikan dalam bentuk ilustrasi. Suatu pictorial riddle *Alamat korespondensi: Karangrejo No. 2 RT.3/3 Semarang Telp/Fax. +62248311952 Email: decy_lorenzo@yahoo.co.id. ISSN: 1693-1246 Januari 2010
  • 2. riddle biasanya berupa gambar, baik di papan tulis, papan poster, maupun diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle itu. Salah satu upaya untuk memecahkan masalah rendahnya aktivitas siswa yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Inkuiri merupakan pendekatan yang mengembangkan aktivitas belajar siswa secara optimal, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Aktivitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat dalam pembelajaran. Sedangkan pictorial riddle merupakan pendekatan yang mempresentasikan informasi ilmiah dalam bentuk poster atau gambar yang digunakan sebagai sumber diskusi. Alasan peneliti dalam pembelajaran fisika menggunakan pictorial riddle sebab fisika tidak terlepas dari gambar, materi fisika khususnya alat-alat optik memerlukan gambar untuk memperjelas pemahaman siswa sehingga pada waktu guru memberikan pelajaran siswa langsung bisa menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Tanpa gambar siswa kesulitan menerima pelajaran atau hanya sekedar angan-angan saja. Dengan penerapan pembelajaran ini diharapkan siswa bisa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar fisika dan bisa memperoleh hasil belajar yang maksimal, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep terhadap suatu materi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri dengan metode pictorial riddle pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle. Lokasi penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah SMP Negeri 1 Jambu kabupaten Semarang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-Ayang berjumlah 42 siswa. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode dilaksanakan dengan cara mengembangkan pictorial riddle METODE kemampuan intelektual berupa penggalian potensi dan pengembangan emosional yang dimiliki siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Hasil belajar afektif dan psikomotorik yang dapat diamati dengan lembar observasi. Sedangkan hasil belajar kognitif dapat diamati dengan test tertulis. Metode pengumpulan data meli-puti: Sumber data penelitian adalah siswa kelas VIII-A semester II SMP Negeri I Jambu. Jenis data yang diperoleh terdiri dari: hasil belajar kognitif siswa berupa nilai 0-100, hasil pengamatan afektif dan psikomotorik siswa berupa nilai 0-100. Teknik pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang akan diambil, yaitu: data hasil belajar kognitif diambil dari pemberian tes pada akhir setiap siklus, data hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi tiap siklus, data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dikembangkan dalam LKS tiap siklus. Sebelum butir soal postest untuk pretest digunakan guna mengambil data, instrumen diujicobakan dan dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya. Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari tes pada tiap siklus.Analisis tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan untuk mengetahui pemahaman konsep oleh siswa. Penguasaan materi pelajaran dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa tiap siklus. Data dari hasil test kognitif berupa post-test, hasil observasi afektif dan psikomotorik dihitung dengan menggunakan presentase. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik dari satu siklus ke siklus berikutnya digunakan faktor Hake sebagai berikut, (1) Hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari tes akhir tiap siklus pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle, ditunjukkan padaTabel 1. Dalam Tabel 1 terlihat bahwa jenjang kemampuan Kriteria yang digunakan: g > 0,7 gain tinggi 0.3 g 0,7 gain sedang g 0,3 gain rendah ≤ ≤ ≤ HASIL DAN PEMBAHASAN No Keterangan Aspek kognitif Siklus I Siklus II Siklus III 1 Kognitif C1 66,77 60,32 96,83 C2 60,71 83,93 76,19 C3 72,22 77,78 78,58 2 Nilai Tertinggi 80 90 90 3 Nilai Terendah 50 60 60 4 Nilai Rata -rata 65,95 75,00 83,10 5 Ketu ntasan Klasikal (%) 61,91 88,10 97,62 Gain score (g) 0,27 0,32 Tabel 1. Hasil belajar kognitif siswa D.D. Kristianingsih, S.E. Sukiswo*, S. Khanafiyah - Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model... 11
  • 3. hapalan (C1) pada siklus I presentase rata-rata tingkat keter-capaian sebesar 66,77% kemudian menu-run menjadi 60,32% pada siklus II, hal ini disebabkan siswa belum dapat memahami konsep yang diajarkan karena materi yang berbeda. Sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan presentase rata-rata tingkat ketercapaian sebesar 72,22%. Menurut Sugandi (2006:24) siswa dapat mema-hami konsep dan kemampuan untuk mengingat (recall) akan informasi yang telah di terima, misalnya informasi mengenai fakta, konsep dan rumus. Untuk jenjang kemampuan pemahaman (C2) pada siklus I presentase rata-rata tingkat ketercapaian 60,71%, kemu-dian meningkat menjadi 83,93% pada siklus II, Sedangkan pada siklus III terjadi penurunan menjadi 76,19%, apersepsi yang diberikan diawal pembelajaran mem-berikan gambaran kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari sehingga akan mempermudah memahami konsep tetapi pada kenyataannya siswa menganggap bahwa konsep di siklus I dan siklus II dianggap sama. Hal ini sesuai dengan teori belajar Gestalt (Suryabrata, 2004). Untuk jenjang kemampuan penerapan (C3) pada siklus I presentasi rata-rata ketercapaian sebesar 72,22%, meningkat menjadi 77,78% pada siklus II, dan 78,58% pada siklus III. Hal ini berarti siswa dalam menerapkan informasi, kon-sep dan teori yang dipelajari dapat diterima dengan baik ke dalam situasi atau konteks baru. Diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 65,95 dengan ketuntasan klasikal sebesar 61,91%. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa ini belum tuntas karena belum mencapai indikator yang ditentukan yaitu 70% secara individu dan 85% secara klasikal. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Piaget dalam buku Sugandi (2006:35) bahwa perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan kepada pengalaman nyata daripada hanya sekedar mendengarkan ceramah atau penggunaan bahasa verbal. Dari hasil perhitungan Faktor Hake (Gain) diperoleh nilai (g) = 0,27 yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan untuk hasil belajar kognitif dari siklus I ke siklus II dengan kriteria peningkatan rendah karena (g) > 0,3. Hal ini disebabkan siswa kurang mampu berkonsentrasi, bahan ajar yang abstrak dan rumit sehingga diperlukan bahan ajar yang nyanta bagi siswa dan kondisi internal siswa juga berpengaruh, (anni, 2006:149). Siklus II ke siklus III hasil perhitungan Faktor Hake (Gain) diperoleh nilai dengan kriteria peningkatan sedang (Wiyanto, 2008). Penilaian hasil belajar afektif didasarkan pada sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran. Data hasil belajar afektif disajikan padaTabel 2. Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan tiap akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 74,45 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77,86, dan pada siklus III nilai rata-ratanya menjadi 83,10. Adanya peningkatan nilai rata-rata tersebut menyebabkan pula peningkatan ketuntasan klasikal di kelas. Ketuntasan klasikal hasil belajar afektif siklus I, II dan siklus III dikatakan tuntas karena telah mencapai 70%, Hasil belajar afektif siswa meningkat dari tiap siklus. Berdasarkan hasil analisis dari lima aspek tersebut, pada siklus I aspek kerja sama sebesar 83,33% kemudian menurun menjadi 79,19% hal ini disebabkan siswa belum terbiasa bekerja sama secara kelompok. Selanjutnya terjadi peningkatan pada siklus III menjadi 86,90% hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa untuk bekerja sama dengan kelompoknya. Untuk aspek keseriusan pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan dari 74,88% menjadi 87,50%, tetapi pada siklus III mengalami penurunan menjadi 82,74% hal ini disebabkan siswa mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. Dari hasil perhitungan Faktor Hake (Gain) diperoleh nilai g = 0,156 yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan untuk hasil belajar afektif dari siklus I ke siklus II dengan kriteria peningkatan rendah karena g > 0,3. Siklus II ke siklus III hasil perhitungan Faktor Hake (Gain) diperoleh nilai g = 0,227 dengan kriteria peningkatan rendah karena g > 0,3. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata yang diperoleh mencapai nilai yang cukup tinggi. Peningkatan atau gain (g) hasil belajar afektif siswa yang diperoleh antara siklus I ke siklus II, dan antara siklus II ke siklus III, semuanya termasuk dalam kriteria rendah Penilaian hasil belajar psikomotorik siswa disajikan padaTabel 3. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa pada siklus I aktivitas siswa belum dikatakan tuntas karena ketuntasan klasikal yang diperoleh belum mencapai 70%, sedangkan pada siklus II dan siklus III aktivitas siswa dikatakan tuntas karena ketuntasan klasikal diatas 70%. Pada siklus I siswa kelihatan tidak siap dengan pembelajaran hal ini karena pembelajaran yang dirasa berbeda dengan biasanya, karena terasa baru maka perlu penyesuaian. Oleh karena itu guru meminta siswa untuk membaca dan memahami dengan cermat dan teliti pada petunjuk LKS. Pada siklus II dan III, ketuntasan belajar mengalami Tabel 2. Hasil belajar afektif siswa No Aspek Afektif Skor (%) Siklus I Siklus II Siklus III 1 Kerjasama 83,33 79,19 86,90 2 Keseriusan 74,88 87,50 82,74 3 Kejujuran 74,40 77,38 83,93 4 Tanggung Jawab 71,43 73,81 82,74 5 Mengkomunikasikan 65,48 72,02 78,57 6 Persentase Rata -rata 73,90 77,98 82,98 7 Nilai Rata -rata Kelas 74,45 77,86 83,10 8 Ketuntasan Klasikal 76,19 90,48 92,86 Gain score (g) 0,216 0,227 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 10-1312
  • 4. peningkatan. Hal ini tampak pada sikap siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar yang meliputi kemampuan menyiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan pengamatan, mencatat data, membuat laporan dan hasil pengamatan dengan demikian dapat disimpulkan siswa cenderung aktif ketika proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang aktif akan membantu proses pembentukan pengetahuan, karena pengetahuan terbentuk dari diri dalam subyek belajar (Sugandi, 2005). Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai rata- rata dan ketuntasan klasikal meningkat secara signifikan. Hal ini terjadi karena pembelajaran dilakukan dengan mengajak siswa ikut aktif melakukan percobaan sehingga siswa terlibat langsung pada materi yang sedang dipelajari. Pada aspek merangkai alat dan bahan nilai ketercapain siklus I sebesar 70,24 % meningkat menjadi 79,17% pada siklus II, hal ini disebabkan siswa mulai menyukai merangkai alat, sedangkan pada siklus III terjadi penurunan menjadi 77,78%, hal ini karena tejadi sedikit kasalahan dalam merangkai alat dan bahan. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle. Antara siklus I dan siklus II diperoleh peningkatan atau gain (g) sebesar 0,297 dengan kriteria rendah Sedangkan peningkatan pada siklus II dan siklus III sebesar 0,329 dengan kriteria peningkatan sedang. Kemungkinan apabila dilaksanakan pembelajaran untuk siklus berikutnya akan terjadi peningkatan dalam kriteria rendah karena nilai rata-rata yang diperoleh akan mencapai nilai maksimal. Simpulan dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pembelajaran metode pictorial riddle siswa diajak untuk belajar melalui gambar, sehingga mudah dipelajari. Untuk langkah awal dalam tahapan pembelajaran dengan metode pictorial riddle adalah pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya siswa dikondisikan untuk melakukan diskusi mengenai gambar yang ditampilkan dan melengkapi alat SIMPULAN DAN SARAN percobaan. Setelah itu, siswa dibimbing untuk menarik kesimpulan berdasarkan gambar yang ditampilkan. Penerapan model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jambu tahun ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah dalam pelak-sanaan model pembelajaran inkuiri de-ngan metode pictorial riddle, guru hendaknya mampu mengelola waktu. Hal ini dikarenakan pelaksanaan model pembe-lajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle membutuhkan waktu yang lama dan bertujuan agar pembelajaran terlaksana dengan lancar. Kepada guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle selain materi alat-alat optik tetapi pada materi lain. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. Anni, C.T. 2006. : UPT MKK UNNES. Arikunto, S. 2008. . Jakarta : BumiAksara. Hamalik, O. 2009. . Jakarta: PT. BumiAksara. ___________. 2009. . Bandung: Sinar BaruAlgensindo. Sugandi, A. 2008. . Semarang: UPT UNNES Press. Sund, R. 1993. . Ohio: Charles E. Merrill Books, Inc. Supriyono. 2003. . Jurusan Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang. Wenning, C.J. 2005. Implementing Inquiry-Based Intruction in the Science Classroom: A New Model for Solving the Improvement of Practice Problem. . W i y a n t o . 2 0 0 8 . . Semarang: Universitas Negeri Semarang. Psikologi Belajar. Semarang Penelitian Tindakan Kelas Kurikulum dan Pembelajaran Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA Teori Pembelajaran Teaching Science by Inquiry Strategi Pembelajaran Fisika Journal of Physics Teacher Education M e n y i a p k a n G u r u S a i n s Mengembangkan Kompetisi Laboratorium DAFTAR PUSTAKA Tabel 3. Hasil belajar psikomotorik siswa No Aspek Ak tivitas Siswa Skor (%) Siklus I Siklus II Siklus III 1 Menyiapkan alat dan Bahan 76,19 81,55 88,10 2 Merangkai alat dan Bahan 70,24 79,17 77,98 3 Melakukan Pengamatan 66,67 82,14 83,33 4 Mengumpulkan dan Mencatat data 66,67 74,40 84,52 5 Membuat laporan dan Hasil pengamatan 66,07 74,40 93,45 7 Persentase Rata-rata 69,17 78,33 85,48 8 Rata-rata Kelas 69,17 77,86 83,10 9 Ketuntasan Klasikal 57,14 80,95 90,48 Gain score(g) 0,297 0,329 D.D. Kristianingsih, S.E. Sukiswo*, S. Khanafiyah - Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model... 13