Ginjal berfungsi menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama air dalam bentuk urin. Cabang kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
2. Ginjal adalah organ ekskresi dalam
Vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal
berfungsi menyaring kotoran (terutama
urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya
disebut nefrologi.
3. Ekskresi zat-zat sisa metabolisme protein
seperti ureum, kreatinin dan asam urat
Mengatur keseimbangan air, elektrolit,
pH darah
Memproduksi zat dan hormon tertentu
seperti eritropoitisin, kalsitriol (vitamin D
aktif) Mempertahankan tulang yang
kuat dan sehat
4. • Kepedihan atau kesulitan semasa buang air
kencing
• Kerap membuang air kencing terutama
pada waktu malam
• Mengeluarkan kencing berdarah
• Bengkak sekeliling mata, bengkak tangan
dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak
• Kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke
bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan
oleh gerakan)
• Tekanan darah tinggi.
5. Pemberian diet pada penyakit/gangguan ginjal
disesuaikan dengan jenis gangguan yg diderita
oleh penderita
Diet khusus diberikan kepada penderita
kelainanganggual fungsi ginjal seperti :
- Sindrom Nefrotik
- Gagal Ginjal Akut
- Gagal Ginjal Koronik
- Penyakit Ginjal Tahap Akhir
- Batu Ginjal
6. Pada prinsipnya diet pada penyakit
Ginjal ditekankan pada pengontrolan
asupan energi, protein, cairan, elektrolit
natrium, kalium, kalsium dan fospor
7. Sindrom Nefrotik (SN) mrpkan kumpulan
manifestasi penyakit yg ditandai oleh
ketidakmampuan ginjal ut memelihara
keseimbangan nitrogen sebagai akibat
meningkatnya permeabilitas membran kapiler
glomelurus.
Terjadi kehilangan protein melalui urin yg ditandai
oleh proteinuria masif (>3,5 g protein/24 jam)
Proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia yg
diikuti oleh edema, hipertensi, hiperlipidemia,
anoreksia dan rasa lelah
8. Tujuan Diet pada penderita SN :
- Mengganti kehilangan protein terutama
albumin
- Mengurangi edema dan menjaga
keseimbangan
cairan tubuh
- Memonitor hiperkolesterolemia dan
penumpukan trigliserida
- Mengontrol hipertensi
- Mengatasi anoreksia
9. Prinsip Diet
Energi cukup ut mempertahankan keseimbangan
nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BB per hari
Protein sedang (0,8 - 1,0 g/kg BB), utamakan protein yg
bernilai biologis tinggi
Lemak sedang (15-20% dari Kebutuhan energi total
Karbohidrat (KH) sisa kebtuhan energi, usahakan KH
kompleks
Natrium dibatasi 1-4 g per hari tergantung berat
ringannya edema
Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu jg gula murni jika
ada peningkatan trigliserida
Cairan disesuaikan dgn jml cairan yg dikeluarkan
melalui urin ditambah 500ml pengganti cairan yg
keluar melalaui kulit dan pernapasan
10. GGA terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara
mendadak yg ditandai dgn menurunnya Glomeluro
Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan
terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan
produk2 sisa metabolisme
Penyebab GGA antara lain ;
- Kekurangan cairan secara berlebihan akibat diare
dan/atau muntah
- Perdarahan hebat atau trauma pd ginjal akibat
kecelakaan
- Keracunan obat
- Luka bakar
11. Pada GGA terjadi hiperkatabolisme protein yg
dipengaruhi oleh berat ringannya penyakit,
gangguan fungsi ginjal, status gizi penderita dan
jenis terapi yg diberikan sehingga pemberian diet
harus disesuaikan dgn keempat hal tersebut.
Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit
dpt disembuhkan yg berarti fungsi ginjal dpt
normal kembali
12. Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan fungsi ginjal
Menurukan kadar ureum darah
Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Memperbaiki dan mempertahankan status gizi
optimal dan mempercepat penyembuhan
13. Energi cukup ut mencegah katabolisme, yaitu 25-25 kkal/kg BB
Protein disesuaikan dgn katabolisme protein, yaitu 0.6-1.5 g/kg BB
(ringan 0.6-1 g/kg BB, sedang 0.8-1.2 g/kg BB, berat 1-1.5 g/kg BB)
Lemak sedang, yaitu 20-30% dari KET
Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi dari lemak dan protein
Natrium dan Kalsium dibatasi bila ada anuria
Cairan diberikan sbg pengganti cairan yg keluar melalui muntah,
diare dan urin + 500 ml
Pd katabolik ringan (keracunan obat) dpt diberikan makanan per
oral dlm bentuk lunak sdg pd katabolik sedang dan berat makanan
diberikan secara enteral dan/atau parenteral
Batasi penambahan garam bila ada hipertensi edema dan asites
serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium bila ada
hiperkalemia
14. PGK (Chronic Kidney Desease) adalah keadaan
dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yg cukup
berat dan perlahan-lahan (menahun) disebabkan
oleh berbagai penyakit ginjal
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tdk
dpt pulih kembali (irreversible)
Gejala PGK antara lain;Tdk ada nafsu makan
(anoreksia), mual, muntah, pusing, sesak napas,
rasa lelah, edema pd kaki dan tanggan serta
uremia
Apabila nilai Glomerulo Filtration rate (GFR) atau
tes Klirens Kreatinin (TTK) < 25 ml/menit, diberkan
Diet Rendah Protein
15. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
dgn memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tdk
memberatkan fungsi ginjal
Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yg
tinggi (uremia)
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Mencegah dan mengurangi progrsivitas gagal
ginjal, dgn memperlambat turunnya laju filtrasi
glomerulus
16. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
Protein rendah, yaitu 0.6-0.75 g/kg BB, hrs bernilai biologis tinggi
Lemak cukup, yaitu 20-30% dari KET dan diutamakan lemak tdk
jenuh ganda
KH cukup, KET dikurangi energi yg berasal dari lemak dan
protein
Na dibatasi 1-3 g (bila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau
anuria)
Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia >5,5 mEq,
oliguria atau anuria
Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jml urian sehari + pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml)
Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, vitamin C dan vitamin D
17. Transplantasi ginjal merupakan terapi pengganti
dgn cara mengganti ginjal yg sakit dgn ginjal
donor.
Setelah transplantasi sering terjadi
hiperkatabolisme protein, kegemukan dan
hiperlipidemia
Diet pd bulan pertama setelah transplantasi adalah
energi cukup dgn protein tinggi.
Selanjutnya diberikan energi dan protein dlm jml
cukup
18. Mencapai dan mempertahankan status
gizi yg optimal
Mencegah hiperlipidemia
Mencegah ketidaktahanan terhadap
glukosa
Mempercepat penyembuhan
19. Energi cukup, 30-35 kkal/kg BB/hari
Protein tinggi pd bulan pertama transplantasi, yaitu
1,3-1,5 g/kg BB/hari; stlh 1 bln menjadi 1 g/kg
BB/hari
Lemak sedang, yaitu < 30% dari KET. Batasi
pemakaian lemak jenuh
KH cukup, KET dikurangi energi yg berasal dr Lemak
danprotein
Ut mencegah intoleran trhdp glukosa, pemakaian gula
sederhana hrs dibatasi serta perbanyak makanan
berserat tinggi
20. Kolesterol < 300 mg/hari, ut mencegah
hiperlipidemia
Kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari
Fospor sama dgn kebutuhan kalsium ut mengatasi
absorpsi rendah
Natrium, kalium, dan cairan tdk perlu dibatasi,
kecuali ada indikasi gangguan ginjal
Bila perlu diberikan suplemen kalsium, magnesium,
tiamin dan vitamin D
Bila stlh transplantasi terjadi kegagalan fungsi ginjal
maka diet yg diberikan disesuaikan dgn kondisi
penderita (Diet PGK atau Diet Hemodialisis)
21. Dialisis dilakukan terhdp penderita dgn penurunan
fungsi ginjal berat
Ginjal tdk mampu lagi mengeluarkan produk2 sisa
metabolisme dan mempertahankan cairan dan
elektrolit
Terjadinya gejala uremia
Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15
ml/menit
Dialisis dpt dilakukan dgn cara hemodialisis atau
dialisis peritonial, namun yg paling banyak digunakan
ad hemodialisis
Karena pd penderita hemodialisa nafsu makannya
rendah maka dlm pemberian makanan perlu
diperhatikan makanan kesukaan sipenderita
22. Tujuan diet :
- Mencegah defisiensi gizi serta
mempertahankan dan memperbaiki status
gizi
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
- Menjaga agar akumulasi produk sisa
metabolisme tdk berlebihan
23. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pd
penderita Hemodialisis (HD)
Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen dan mengganti asam amino yg hilang selama
dialisis, yaitu 1-1.2 g/kg BB ideal/hari
KH cukup, yaitu 55-75% dari KET
Lemak normal, yaitu 15-30% dari KET
Natrium dan kalium diberikan sesuai dgn jml urin yg
keluar 24 jam
Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari
Cairan dibatasi, yaitu jml urin/24 jam + 500-750 ml
Suplemen vitamin bila perlu (vit larut air; B6, asam
folat dan vit C)
24. Batu ginjal sering disebut Nephrolithiasis atau renal
calculi merupakan massa keras yang mengkristal
seperti batu batu kecil yang dapat terbentuk pada
bagian saluran kencing dimana saja termasuk pada
kandung kemih, dalam ginjal yaitu di pasu ginjal
(renal pelvis) dan calix renalis.
merupakan salah satu penyakit sistim saluran kemih
yang paling sering dijumpai dibidang urologi
disusul gangguan pembesaran prostat pada laki-laki
usia lanjut
Pada penderita batu saluran kemih sering tidak
ditemukan gejala apapun, sehingga batu ginjal
sering terdeteksi secara kebetulan melalui
pemeriksaan USG atau Rontgen
25. Kesulitan buang air kecil
Sering buang air kecil tapi tidak tuntas
Mengalami rasa nyeri pada bagaian atas kemaluan
saat buang air kencing
Rasa sakit pada bagian belakang atau sisi tubuh
Urin mengandung darah dan protein dan terlihat
pekat (tidak jernih)
Dalam kondisi tertentu dapat menimbulakn
demam dan sering muntah
26. Pembentukan batu ginjal sampai saat ini belum
semuanya dapat ditemukan penyebabnya.
Namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terbentuknya penyakit batu ginjal antara lain :
- Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang
dikeluarkan sedikit
- Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin
menjadi pekat
- Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga berpotensi
terjadinya endapan batu dalam saluran kemih
- Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin,
seperti kapur dan garam oksalat
27. Tujuan:
Mencegah atau memperlambat
terbentuknya kembali batu ginjal
Meningkatkan ekskresi garam dalam urin
dengan cara mengencerkan urin melalui
peningkatan asupan cairan
Memberikan diet sesuai dengan komponen
utama batu ginjal
28. Prinsip diet :
Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan
energy total
Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan
energy total
Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total
Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya
berasal dari minuman
Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu
29. Tujuan diet:
Untuk mencegah atau memperlambat
terbentuknya batu kalsium oksalat atau kalsium
fosfat
Prinsip diet :
- Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
- Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan
energy total atau 0,8 g/kg BB/har
- Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan
energy total
- Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total
- Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya
berasal dari minuman
Diet Batu Kalsium
30. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
• Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy
total atau 0,8 g/kg BB/har
• Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy
total
• Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total
• Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya berasal
dari minuman
Natium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gr
garam dapur), karena natrium dapat memicu
hiperkalsiuria
31. • Serat tidak larut air tinggi, karena serat dapat
mengikat kalsium, sehingga membatasi
penyerapannya
Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi
oksalat
• Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak
mencegah pembentukan batu fosfat
• Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari.
Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena
dapat menyebabkan keseimbangan kalsium
negative
32. Tujuan diet:
Membantu menurunkan kadar asam urat dalam
plasma darah
Meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5
Prinsip Diet :
Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
• Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy
total atau 0,8 g/kg BB/har
• Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy
total
• Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total
• Hindari bahan makanan sumber protein yang
mengandung purin >100 mg/100 g baha makanan
Diet Batu Asam Urat
33. • Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi
diutamakan, dan yang menghasilkan sisa asam
tinggi dibatasi
Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuh
berasala dari air putih
• Mineral dan vitamin cukup
• Membatasi makanan tinggi oksalat