Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk berbagai kondisi penyakit ginjal, mulai dari gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik, hingga gagal ginjal dengan dialisis. Diet dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien serta mencegah progresi penyakit, dengan mengatur asupan protein, karbohidrat, lemak, cairan, dan elektrolit sesuai kondisi pasien. Terdapat beberapa
4. 1. Mencukupi Kebutuhan Zat Gizi.
2.
Membantu mempertahankan dan
memperbaiki status gizi mencapai
optimal.
Tujuan diet
3.
Menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit.
6. Fungsi ginjal
- Memelihara keseimbangan hemeostatik cairan,
elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh.
- fungsi endokrin; sintesis hormon eritopoietin
serta sekresi renin dan aldosteron, mengubah
vitamin D menjadi bentuk aktif, dan degradasi
berbagai jenis hormon
10. Acute Kidney Injury
Terjadi karena menurunya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo
Filtration Rate (GFR) atau Test Kliren Kretainin
(TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
11. disertai oliguria (urin < 500 ml/24 jam) sampai anuria.
Penyebab :
- kekurangan cairan tubuh secara berlebihan
akibat diare dan / atau muntah
- perdarahan hebat atau trauma pada ginjal
akibat kecelakaan, keracunan obat, dan luka
bakar.
12. Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan
yang dipengaruhi oleh, antara lain :
Pemberian dietnya sesuai
dengan 4 hal disamping.
Berat
ringannya
penyakit
Ggn.Fungsi
Ginjal
Status gizi
pasien
Jenis terapi
yg diberikan
13. 01 02
03 04
Menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit
Memperbaiki dan
mempertahankan status
gizi optimal dan
mempercepat pertumbuhan
Memberikan makanan
secukupnya tanpa
memberatkan fungsi ginjal
Menurunkan kadar ureum
darah
Tujuan diet AKI
14. Syarat diet AKI
Cukup Energi mencegah katabolisme, yaitu 25 – 35 kkal/kg
BB.
Protein disesuaikan dengan katabolisme protein,yaitu 0,6-
1,5 g/kg BB. Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1
g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan katabolik
berat 1-1,5 g/kg BB.
Lemak sedang, 20-30% dari kebutuhan energi total, antara
0,5-1,5 gr/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-
15. KH sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah
energi yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat
hipertrigliseridemia, batasi penggunaan KH sederhana atau gula
murni.
Na dan Kalium dibatasi bila ada anuria.
Cairan sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah,
diare, dan urin + 500 ml.
Bila kemampuan makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk
enteral dan parenteral.
16. 1.
Disesuaikan dgn keadaan pasien
dan berat ringannya katabolisme
pasien
2.
Pada katabolik ringan (keracunan
obat) dapat diberikan makanan
per oral dalam bentuk lunak,
3.
Pada katabolik sedang (infeksi
dan peritonitis) serta katabolik
berat (luka bakar dan sepsis
diberikan makanan formula enteral
dan parenteral).
Jenis Diet & Indikasi Pemberian
17. Jenis Diet Yang Diberikan
diet gagal ginjal
akut lunak.
diet gagal ginjal
akut cair
18. Makanan yg
dianjurkan
Jika per oral, semua bahan makanan boleh diberikan ;
batasi penambahan garam apabila ada hipertensi,
edema dan acites,
serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium apabila
ada hiperkalemia.
20. Chronic Kidney
Disease
Merupakan keadaan dimana terjadi penurunan
fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan
– lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai
penyakit ginjal. Causa : infeksi kronik, Hipertensi
Kronik
Nefropati DM, Hidronefrosis
Bilateral, Obat analgesik
(Phenacetine)
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat
pulih kembali (irreversible).
21. Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu
makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah,
edema pada kaki dan tangan, uremia
Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau
test kliren kreatinin (TKK) < 25 ml/menit,
diberikan Diet Rendah Protein.
22. Klasifikasi penyakit ginjal kronik
Tahap Deskripsi eGFR (mL / menit
/1,75m²)
1.
2.
3.
4.
5.
Cedera ginjal dengan eGRF normal atau
meningkat
Cedera ginjal dengan penurunan eGRF
ringan
Penurunan eGRF sedang
Penurunan eGRF berat
Gagal ginjal
≥ 90
60 – 89
30 – 59
15 – 29
≤ 15 (ataun dialisis)
NKF KDOQI ( national Kidney Foundation, Kidney Disease Outcomes Qualiti Inititive
23. 01 02
03
04
Mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Mencegah atau mengurangi
progresivitas gagal ginjal,
dengan memperlambat
turunya laju filtrasi
glomerulus.
Mencapai dan
mempertahankan status gizi
optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal.
Mencegah dan menurunkan
kadar ureum darah yang
tinggi (uremia).
Tujuan diet CKD
24. Syarat diet CKD
Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB.
Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan bernilai
biologik tinggi
Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total.
Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak.
Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria, Na
dibatasi 1-3 gr.
25. Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria atau anuria.
Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin sehari, ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml)
Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, Vitamin C dan Vitamin D.
26. Diet Rendah
Protein I
30 gr Protein, diberikan kepada pasien
dengan berat badan 50 kg
Diet Rendah
Protein II
35 gr Protein, diberikan kepada pasien
dengan berat badan 60 kg.
Diet Rendah
Protein III
40 gr Protein, diberikan kepada pasien
dengan berat badan 65 kg.
Jenis Diet Yang Diberikan
27. “ karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal
kronik sangat bergantung pada keadaan dan
berat badan perorangan, maka jumlah protein
yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih
rendah dari pada standar. Mutu protein dapat
ditingkatkan dengan memberikan asam amino
essensial murni. ”
28. Sumber Karbohidrat :
nasi, bihun, makaroni, jagung,kentang,
mi, tepung-tepungan, selai, singkong,
madu, permen.
Bahan makanan yg
dianjurkan
Sumber Protein :
telur , daging, ikan , ayam, susu.
29. Sumber Lemak :
minyak jagung,minyak kacang tanah,minyak kelapa sawit,minyak
kedelai, margarin dan mentega rendah garam
Sumber vitamin dan mineral:
semua sayuran dan buah,kecuali pada pasien dengan
hiperkalemia dianjurkan yang mengandung kalium
rendah/sedang
30. Bahan makanan yang
tidak dianjurkan
Sumber Protein :
kacang-kacangan dan hasil olahnya,seperti tempe dan
tahu
Sumber lemak
kelapa,santan, minyak kelapa,mentega biasa dan lemak
hewan
Sumber Vitamin dan Mineral
sayuran dan buah yang tinggi kalium pada pasien dengan
hiperkalemia
32. Gagal ginjal dengan
dialisis
Dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal
berat, dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-
produk sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon.
Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa
metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan
bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.
33. Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis
peritoneal.
Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis.
Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui
membran semipermiabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga
produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
34. Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
Karena nafsu makan pasien umumnya rendah,
perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien
dalam batas-batas diet yang ditetapkan
35. Syarat diet Gagal Ginjal dengan
Dialisis
Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal
pada pasien Hemodialisis (HD) maupun Continuos Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD) yang perlu diperhitungkan jumlah energi
yang berasal dari cairan dialisis.
Bila diperlukan penurunan BB, harus dilakukan secara berangsur
(500 gr / mnggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh
tanpa lemak (lean body mass)
36. Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g /
kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada CAPD.
50 % protein bernilai biologis tinggi.
KH cukup 55-75% dari kebutuhan energi total.
Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.
37. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam,
yaitu :
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk
setiap ½ liter urin (HD).
1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr
untuk tiap ½ liter urin (CAPD).
Fosfor dibatasi, yaitu 17 mg/kg BB ideal / hari
Cairan dibatasi yaitu jumlah urin 24 jam + 500-700 ml
Jika anoreksia, suplemen enteral boleh diberikan.
38. Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam,
yaitu :
2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk
setiap ½ liter urin (HD).
3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr untuk tiap
½ liter urin (CAPD).
Ca Tinggi 1000 mg/hr, bila perlu beri suplemen Ca
Diberi Vit. Larut air + suplemen vitamin jika perlu.
39. Diet Dialisis I
(60 gr protein).
Diberikan kepada pasien dengan BB +
50 kg.
Diet Dialisis II
(65 gr protein).
Diberikan kepada pasien dengan BB +
60 kg.
Diet Dialisis III
(70 gr protein)
Diberikan kepada pasien dengan BB +
65 kg.
Jenis Diet Yang Diberikan
diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien.
3 jenis diet antara lain ;
46. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Editor's Notes
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan oleh diberikan ; batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema dan acites, serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium apabila ada hiperkalemia.
Gejala : uremia
gangguan keseimbangan asam basa
gangguan keseimbangan elektrolit
Kilinik : anemia, anxiety, lose weight, pain (tlg,
sendi), hipertensi
Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB.
Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan bernilai biologik tinggi
Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak.
Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria, Na dibatasi 1-3 gr.
Gambaran Umum
Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisisi. Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membran semipermiabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
Pada proses dialisis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermiabel dari peritonium.