SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
DIET PADA
GAGAL
GINJAL
dr. Octavianna Bekti Rahayu
DIET ?
Diet adalah mengatur makanan dan
minuman(nutrisi) sesuai kondisi penyakit.
Makanan = Nutrisi/Gizi
Sumber zat
pengatur
Sumber zat
pembangun
Sumber zat
tenaga
terdiri dari
1. Mencukupi Kebutuhan Zat Gizi.
2.
Membantu mempertahankan dan
memperbaiki status gizi mencapai
optimal.
Tujuan diet
3.
Menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit.
Kidney
disease
Fungsi ginjal
- Memelihara keseimbangan hemeostatik cairan,
elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh.
- fungsi endokrin; sintesis hormon eritopoietin
serta sekresi renin dan aldosteron, mengubah
vitamin D menjadi bentuk aktif, dan degradasi
berbagai jenis hormon
Sindroma
Nefrotik
Gagal ginjal
akut
Penyakit Ginjal
tahap akhir
Transplantasi ginjal dan
dialisis
Nefrolithiasis
Penyakit Ginjal
Kronik
dengan penurunan fungsi
ginjal ringan sampai
dengan berat.
Diet Khusus Pada Gangguan Ginjal
Ditekankan pada :
 pengontrolan asupan energi,
 protein,
 cairan,
 elektrolit,
 natrium,
 kalium,
 kalsium, dan fosfor.
Diet pada gangguan ginjal
Diet pada
Acute Kidney
Injury (AKI)
Acute Kidney Injury
Terjadi karena menurunya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo
Filtration Rate (GFR) atau Test Kliren Kretainin
(TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
disertai oliguria (urin < 500 ml/24 jam) sampai anuria.
Penyebab :
- kekurangan cairan tubuh secara berlebihan
akibat diare dan / atau muntah
- perdarahan hebat atau trauma pada ginjal
akibat kecelakaan, keracunan obat, dan luka
bakar.
Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan
yang dipengaruhi oleh, antara lain :
Pemberian dietnya sesuai
dengan 4 hal disamping.
Berat
ringannya
penyakit
Ggn.Fungsi
Ginjal
Status gizi
pasien
Jenis terapi
yg diberikan
01 02
03 04
Menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit
Memperbaiki dan
mempertahankan status
gizi optimal dan
mempercepat pertumbuhan
Memberikan makanan
secukupnya tanpa
memberatkan fungsi ginjal
Menurunkan kadar ureum
darah
Tujuan diet AKI
Syarat diet AKI
 Cukup Energi mencegah katabolisme, yaitu 25 – 35 kkal/kg
BB.
 Protein disesuaikan dengan katabolisme protein,yaitu 0,6-
1,5 g/kg BB. Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1
g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan katabolik
berat 1-1,5 g/kg BB.
 Lemak sedang, 20-30% dari kebutuhan energi total, antara
0,5-1,5 gr/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-
 KH sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah
energi yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat
hipertrigliseridemia, batasi penggunaan KH sederhana atau gula
murni.
 Na dan Kalium dibatasi bila ada anuria.
 Cairan sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah,
diare, dan urin + 500 ml.
 Bila kemampuan makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk
enteral dan parenteral.
1.
Disesuaikan dgn keadaan pasien
dan berat ringannya katabolisme
pasien
2.
Pada katabolik ringan (keracunan
obat) dapat diberikan makanan
per oral dalam bentuk lunak,
3.
Pada katabolik sedang (infeksi
dan peritonitis) serta katabolik
berat (luka bakar dan sepsis
diberikan makanan formula enteral
dan parenteral).
Jenis Diet & Indikasi Pemberian
Jenis Diet Yang Diberikan
diet gagal ginjal
akut lunak.
diet gagal ginjal
akut cair
Makanan yg
dianjurkan
Jika per oral, semua bahan makanan boleh diberikan ;
batasi penambahan garam apabila ada hipertensi,
edema dan acites,
serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium apabila
ada hiperkalemia.
Diet pada
Chronic Kidney
Disease (CKD)
Chronic Kidney
Disease
Merupakan keadaan dimana terjadi penurunan
fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan
– lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai
penyakit ginjal. Causa : infeksi kronik, Hipertensi
Kronik
Nefropati DM, Hidronefrosis
Bilateral, Obat analgesik
(Phenacetine)
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat
pulih kembali (irreversible).
Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu
makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah,
edema pada kaki dan tangan, uremia
Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau
test kliren kreatinin (TKK) < 25 ml/menit,
diberikan Diet Rendah Protein.
Klasifikasi penyakit ginjal kronik
Tahap Deskripsi eGFR (mL / menit
/1,75m²)
1.
2.
3.
4.
5.
Cedera ginjal dengan eGRF normal atau
meningkat
Cedera ginjal dengan penurunan eGRF
ringan
Penurunan eGRF sedang
Penurunan eGRF berat
Gagal ginjal
≥ 90
60 – 89
30 – 59
15 – 29
≤ 15 (ataun dialisis)
NKF KDOQI ( national Kidney Foundation, Kidney Disease Outcomes Qualiti Inititive
01 02
03
04
Mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Mencegah atau mengurangi
progresivitas gagal ginjal,
dengan memperlambat
turunya laju filtrasi
glomerulus.
Mencapai dan
mempertahankan status gizi
optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal.
Mencegah dan menurunkan
kadar ureum darah yang
tinggi (uremia).
Tujuan diet CKD
Syarat diet CKD
 Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB.
 Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan bernilai
biologik tinggi
 Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total.
Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
 KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak.
 Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria, Na
dibatasi 1-3 gr.
 Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria atau anuria.
 Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin sehari, ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml)
 Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, Vitamin C dan Vitamin D.
Diet Rendah
Protein I
30 gr Protein, diberikan kepada pasien
dengan berat badan 50 kg
Diet Rendah
Protein II
35 gr Protein, diberikan kepada pasien
dengan berat badan 60 kg.
Diet Rendah
Protein III
40 gr Protein, diberikan kepada pasien
dengan berat badan 65 kg.
Jenis Diet Yang Diberikan
“ karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal
kronik sangat bergantung pada keadaan dan
berat badan perorangan, maka jumlah protein
yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih
rendah dari pada standar. Mutu protein dapat
ditingkatkan dengan memberikan asam amino
essensial murni. ”
Sumber Karbohidrat :
nasi, bihun, makaroni, jagung,kentang,
mi, tepung-tepungan, selai, singkong,
madu, permen.
Bahan makanan yg
dianjurkan
Sumber Protein :
telur , daging, ikan , ayam, susu.
Sumber Lemak :
minyak jagung,minyak kacang tanah,minyak kelapa sawit,minyak
kedelai, margarin dan mentega rendah garam
Sumber vitamin dan mineral:
semua sayuran dan buah,kecuali pada pasien dengan
hiperkalemia dianjurkan yang mengandung kalium
rendah/sedang
Bahan makanan yang
tidak dianjurkan
Sumber Protein :
kacang-kacangan dan hasil olahnya,seperti tempe dan
tahu
Sumber lemak
kelapa,santan, minyak kelapa,mentega biasa dan lemak
hewan
Sumber Vitamin dan Mineral
sayuran dan buah yang tinggi kalium pada pasien dengan
hiperkalemia
Diet Gagal ginjal
dengan dialisis
Gagal ginjal dengan
dialisis
Dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal
berat, dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-
produk sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon.
Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa
metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan
bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.
Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis
peritoneal.
Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis.
Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui
membran semipermiabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga
produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
Karena nafsu makan pasien umumnya rendah,
perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien
dalam batas-batas diet yang ditetapkan
Syarat diet Gagal Ginjal dengan
Dialisis
 Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal
pada pasien Hemodialisis (HD) maupun Continuos Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD) yang perlu diperhitungkan jumlah energi
yang berasal dari cairan dialisis.
Bila diperlukan penurunan BB, harus dilakukan secara berangsur
(500 gr / mnggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh
tanpa lemak (lean body mass)
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g /
kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada CAPD.
50 % protein bernilai biologis tinggi.
 KH cukup 55-75% dari kebutuhan energi total.
 Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam,
yaitu :
 1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk
setiap ½ liter urin (HD).
 1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr
untuk tiap ½ liter urin (CAPD).
 Fosfor dibatasi, yaitu 17 mg/kg BB ideal / hari
 Cairan dibatasi yaitu jumlah urin 24 jam + 500-700 ml
 Jika anoreksia, suplemen enteral boleh diberikan.
 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam,
yaitu :
 2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk
setiap ½ liter urin (HD).
 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr untuk tiap
½ liter urin (CAPD).
 Ca Tinggi 1000 mg/hr, bila perlu beri suplemen Ca
 Diberi Vit. Larut air + suplemen vitamin jika perlu.
Diet Dialisis I
(60 gr protein).
Diberikan kepada pasien dengan BB +
50 kg.
Diet Dialisis II
(65 gr protein).
Diberikan kepada pasien dengan BB +
60 kg.
Diet Dialisis III
(70 gr protein)
Diberikan kepada pasien dengan BB +
65 kg.
Jenis Diet Yang Diberikan
diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien.
3 jenis diet antara lain ;
Bila tidak patuh….
Bila tidak patuh..
DANGEROUS…
DANGEROUS…!!!
DANGEROUS…!!!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!

More Related Content

Similar to Diet Ginjal 40

fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxteguh948013
 
Terapi Nutrisi Pasien Kanker
Terapi Nutrisi Pasien KankerTerapi Nutrisi Pasien Kanker
Terapi Nutrisi Pasien Kankerervinacindranela
 
Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std
Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for stdManajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std
Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for stdRizky Prawiradilaga
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfDanielMatius2
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasDwi Handayani
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTito Ahmad
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiamuzul
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhAyu Sekarini
 
Diabetes bukan penyakit baru
Diabetes bukan penyakit baruDiabetes bukan penyakit baru
Diabetes bukan penyakit baruLina Susanti
 

Similar to Diet Ginjal 40 (20)

fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
Terapi Nutrisi Pasien Kanker
Terapi Nutrisi Pasien KankerTerapi Nutrisi Pasien Kanker
Terapi Nutrisi Pasien Kanker
 
Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std
Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for stdManajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std
Manajemen nutrisi bagi penyakit hati & kanker for std
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Diet penyakit jantung dan paru paru
Diet penyakit jantung dan paru paruDiet penyakit jantung dan paru paru
Diet penyakit jantung dan paru paru
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Modul iii gizi kb 2
Modul iii gizi kb 2Modul iii gizi kb 2
Modul iii gizi kb 2
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
 
Ppt gagal ginjal
Ppt gagal ginjalPpt gagal ginjal
Ppt gagal ginjal
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
Nutrisi enteral parenteral aw
Nutrisi enteral parenteral awNutrisi enteral parenteral aw
Nutrisi enteral parenteral aw
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Diabetes bukan penyakit baru
Diabetes bukan penyakit baruDiabetes bukan penyakit baru
Diabetes bukan penyakit baru
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 

Recently uploaded

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

Diet Ginjal 40

  • 2. DIET ? Diet adalah mengatur makanan dan minuman(nutrisi) sesuai kondisi penyakit.
  • 3. Makanan = Nutrisi/Gizi Sumber zat pengatur Sumber zat pembangun Sumber zat tenaga terdiri dari
  • 4. 1. Mencukupi Kebutuhan Zat Gizi. 2. Membantu mempertahankan dan memperbaiki status gizi mencapai optimal. Tujuan diet 3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
  • 6. Fungsi ginjal - Memelihara keseimbangan hemeostatik cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. - fungsi endokrin; sintesis hormon eritopoietin serta sekresi renin dan aldosteron, mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif, dan degradasi berbagai jenis hormon
  • 7. Sindroma Nefrotik Gagal ginjal akut Penyakit Ginjal tahap akhir Transplantasi ginjal dan dialisis Nefrolithiasis Penyakit Ginjal Kronik dengan penurunan fungsi ginjal ringan sampai dengan berat. Diet Khusus Pada Gangguan Ginjal
  • 8. Ditekankan pada :  pengontrolan asupan energi,  protein,  cairan,  elektrolit,  natrium,  kalium,  kalsium, dan fosfor. Diet pada gangguan ginjal
  • 10. Acute Kidney Injury Terjadi karena menurunya fungsi ginjal secara mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Test Kliren Kretainin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
  • 11. disertai oliguria (urin < 500 ml/24 jam) sampai anuria. Penyebab : - kekurangan cairan tubuh secara berlebihan akibat diare dan / atau muntah - perdarahan hebat atau trauma pada ginjal akibat kecelakaan, keracunan obat, dan luka bakar.
  • 12. Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan yang dipengaruhi oleh, antara lain : Pemberian dietnya sesuai dengan 4 hal disamping. Berat ringannya penyakit Ggn.Fungsi Ginjal Status gizi pasien Jenis terapi yg diberikan
  • 13. 01 02 03 04 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat pertumbuhan Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal Menurunkan kadar ureum darah Tujuan diet AKI
  • 14. Syarat diet AKI  Cukup Energi mencegah katabolisme, yaitu 25 – 35 kkal/kg BB.  Protein disesuaikan dengan katabolisme protein,yaitu 0,6- 1,5 g/kg BB. Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan katabolik berat 1-1,5 g/kg BB.  Lemak sedang, 20-30% dari kebutuhan energi total, antara 0,5-1,5 gr/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-
  • 15.  KH sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia, batasi penggunaan KH sederhana atau gula murni.  Na dan Kalium dibatasi bila ada anuria.  Cairan sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin + 500 ml.  Bila kemampuan makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk enteral dan parenteral.
  • 16. 1. Disesuaikan dgn keadaan pasien dan berat ringannya katabolisme pasien 2. Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan makanan per oral dalam bentuk lunak, 3. Pada katabolik sedang (infeksi dan peritonitis) serta katabolik berat (luka bakar dan sepsis diberikan makanan formula enteral dan parenteral). Jenis Diet & Indikasi Pemberian
  • 17. Jenis Diet Yang Diberikan diet gagal ginjal akut lunak. diet gagal ginjal akut cair
  • 18. Makanan yg dianjurkan Jika per oral, semua bahan makanan boleh diberikan ; batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema dan acites, serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium apabila ada hiperkalemia.
  • 20. Chronic Kidney Disease Merupakan keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan – lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Causa : infeksi kronik, Hipertensi Kronik Nefropati DM, Hidronefrosis Bilateral, Obat analgesik (Phenacetine) Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible).
  • 21. Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, uremia Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau test kliren kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, diberikan Diet Rendah Protein.
  • 22. Klasifikasi penyakit ginjal kronik Tahap Deskripsi eGFR (mL / menit /1,75m²) 1. 2. 3. 4. 5. Cedera ginjal dengan eGRF normal atau meningkat Cedera ginjal dengan penurunan eGRF ringan Penurunan eGRF sedang Penurunan eGRF berat Gagal ginjal ≥ 90 60 – 89 30 – 59 15 – 29 ≤ 15 (ataun dialisis) NKF KDOQI ( national Kidney Foundation, Kidney Disease Outcomes Qualiti Inititive
  • 23. 01 02 03 04 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunya laju filtrasi glomerulus. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia). Tujuan diet CKD
  • 24. Syarat diet CKD  Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB.  Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan bernilai biologik tinggi  Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.  KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak.  Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria, Na dibatasi 1-3 gr.
  • 25.  Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria atau anuria.  Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin sehari, ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml)  Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, Vitamin C dan Vitamin D.
  • 26. Diet Rendah Protein I 30 gr Protein, diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg Diet Rendah Protein II 35 gr Protein, diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg. Diet Rendah Protein III 40 gr Protein, diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg. Jenis Diet Yang Diberikan
  • 27. “ karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari pada standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino essensial murni. ”
  • 28. Sumber Karbohidrat : nasi, bihun, makaroni, jagung,kentang, mi, tepung-tepungan, selai, singkong, madu, permen. Bahan makanan yg dianjurkan Sumber Protein : telur , daging, ikan , ayam, susu.
  • 29. Sumber Lemak : minyak jagung,minyak kacang tanah,minyak kelapa sawit,minyak kedelai, margarin dan mentega rendah garam Sumber vitamin dan mineral: semua sayuran dan buah,kecuali pada pasien dengan hiperkalemia dianjurkan yang mengandung kalium rendah/sedang
  • 30. Bahan makanan yang tidak dianjurkan Sumber Protein : kacang-kacangan dan hasil olahnya,seperti tempe dan tahu Sumber lemak kelapa,santan, minyak kelapa,mentega biasa dan lemak hewan Sumber Vitamin dan Mineral sayuran dan buah yang tinggi kalium pada pasien dengan hiperkalemia
  • 32. Gagal ginjal dengan dialisis Dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk- produk sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.
  • 33. Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membran semipermiabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
  • 34. Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh. Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet yang ditetapkan
  • 35. Syarat diet Gagal Ginjal dengan Dialisis  Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal pada pasien Hemodialisis (HD) maupun Continuos Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) yang perlu diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari cairan dialisis. Bila diperlukan penurunan BB, harus dilakukan secara berangsur (500 gr / mnggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (lean body mass)
  • 36.  Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g / kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada CAPD. 50 % protein bernilai biologis tinggi.  KH cukup 55-75% dari kebutuhan energi total.  Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.
  • 37.  Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam, yaitu :  1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk setiap ½ liter urin (HD).  1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (CAPD).  Fosfor dibatasi, yaitu 17 mg/kg BB ideal / hari  Cairan dibatasi yaitu jumlah urin 24 jam + 500-700 ml  Jika anoreksia, suplemen enteral boleh diberikan.
  • 38.  Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam, yaitu :  2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk setiap ½ liter urin (HD).  3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (CAPD).  Ca Tinggi 1000 mg/hr, bila perlu beri suplemen Ca  Diberi Vit. Larut air + suplemen vitamin jika perlu.
  • 39. Diet Dialisis I (60 gr protein). Diberikan kepada pasien dengan BB + 50 kg. Diet Dialisis II (65 gr protein). Diberikan kepada pasien dengan BB + 60 kg. Diet Dialisis III (70 gr protein) Diberikan kepada pasien dengan BB + 65 kg. Jenis Diet Yang Diberikan diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien. 3 jenis diet antara lain ;
  • 45.
  • 46. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik THANKS!

Editor's Notes

  1. Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan oleh diberikan ; batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema dan acites, serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium apabila ada hiperkalemia.
  2. Causa : infeksi kronik Glom. Progressif Hipertensi Kronik Nefropati DM Hidronefrosis Bilateral Obat analgesik (Phenacetine)
  3. Gejala : uremia gangguan keseimbangan asam basa gangguan keseimbangan elektrolit Kilinik : anemia, anxiety, lose weight, pain (tlg, sendi), hipertensi
  4. Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB. Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan bernilai biologik tinggi Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda. KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak. Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria, Na dibatasi 1-3 gr.
  5. Gambaran Umum Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisisi. Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membran semipermiabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialisis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermiabel dari peritonium.