SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
TIPE SISTEM
PENYELENGGARAAN
MAKANAN
Ana Yuliah Rahmawati
Bentuk penyelenggaraan Makanan
Bentuk penyelenggaraan makanan berdasarkan pelaksanaan
operasional
1. Swakelola
Instalasi gizi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan
2. Outsourching
Penyelenggaraan makanan memanfaatkan jasa boga/katering ,
dikategorikan jadi 2 :
a. full outsourcing
Makanan disediakan oleh pengusaha jasa boga yang ditunjuk
tanpa menggunakan sarana dan prasarana / tenaga dari RS
b. semi outsourcing
Pengusaha jasa boga selaku penyelenggara makanan
menggunakan sarana & prasarana RS
• Pada sistem outsourcing fungsi dietesien adalah sebagai
perencana menu, penentu standar porsi, pemesanan makanan
penilai kualitas dan kuantitas makanan yang diterima sesuai
dengan spesifikasi hidangan yang ditetapkan dalam kontrak
3. Sistem Kombinasi
Kombinasi dari sistem swakelola dan sistem outsourcing
RS hanya menggunakan jasa boga hanya untuk kelas VIP/makanan
karyawan, sedangkan selebihnya dilakukan secara swakelola
Tipe Sistem Penyelenggaraan
Makanan
• Penyelenggaraan makanan dicirikan dengan suatu pemisahan
antara produksi dan pelayanan di satu waktu dan atau
tempat
• Tujuan ditetapkannya sistem penyelenggaraan makanan :
a. Meningkatkan produktifitas
b. Menurunkan biaya produksi
c. Memperkuat kontrol operasional
• Tanggung jawab utama :
a. Kualitas  berkaitan dengan sistem
b. Keamanan pangan  membutuhkan keputusan manajerial
yang komplek
 Untuk menghasilkan makanan berkualitas dengan biaya
minimal
• Bahaya yang mungkin terjadi pada penyelenggaraan makanan :
a. Fisik
b. Kimia
c. Mikrobiologi
• Pada setiap tahap penyelenggaraan makanan, mulai dari
pengadaan bahan makanan, produksi sampai ke konsumen 
perlu monitoring dan kontrol untuk menjamin kualitas dan
keamanan dari produk akhir
Secara umum :
1. Meningkatnya biaya tenaga kerja
2. Inovasi teknologi bahan makanan dan peralatan
 Menjadi dasar penerapan 4 sistem penyelenggaraan makanan
4 Tipe Sistem PM
1. Konvensional
2. Komisari
3. Ready prepared (bahan makanan
siap dimasak)
4. Assembly serve sistem (Makanan
olahan yang siap dipanaskan)
Perbedaan 4 tipe sistem didasarkan
pada :
• Tempat produksi
• Tempat pelayanan
• Rentang antara produksi s/d pelayanan
• Bentuk bahan makanan yang dibeli
• Metode peyimpanan makanan setelah matang
• Jumlah dan jenis dari tenaga dan peralatan
• Pembeda utama dari ke-4 sistem penyelenggaraan
makanan : derajat processing bahan makanan yang
bervariasi. dari bahan makanan tanpa proses s/d bahan
makanan siap santap menjelang penyajian
Conventional Food Service
System
Definisi : sistem penyelenggaraan makanan
dengan jenis menu disiapkan di tempat
produksi berdasarkan tempat, di mana
hidangan hidangan disajikan dan disimpan
dalam waktu dekat, baik hidangan panas atau
dingin sampai waktu penyajian
• Pada sistem konvensional bahan makanan
dibeli mulai dari mentah atau setengah jadi (
roti, daging sudah diporsikan, bahan
makanan beku, makanan kaleng dsb)
• Biasa diterapkan pada IPM skala kecil :
restoran, sekolah, universitas, RS, Panti
asuhan , Panti Jompo
Conventional Food Service
System
Kebaikan/ keuntungan :
1. Kualitas produksi makanan terjamin
Melalui menu, resep2 standar dan kualitas
bahan, IPM dapat mencapai standar kualitas
yang diinginkan. Lebih dapat diterima
konsumen berdasarkan wilayah, etnik, dan
makanan kesukaan konsumen dibandingkan
sistem lain
2. Murah instalasinya
Conventional Food Service
System
Kelemahan/ kekurangan :
1. Karena jumlah produksi yang tidak
konsisten, menyebabkan kerja penuh
stress, karena variasi tingkat permintaan,
variasi menu, pembagian shift kerja 
sulit mencapai tingkat produktifitas yang
tinggi
2. Butuh tenaga banyak dan terampil, tetapi
kurang dalam penggunaannya. Ada
kemungkinan under dan over production
COMMISARRY (Terpusat)
• Definisi : Produksi secara massal di dapur (tempat
produksi) pusat dengan peralatan serba otomatis dan
teknik yang canggih, kemudian didistribusikan ke
beberapa IPM, ruang makan sekolah, industri tenaga
kerja. Makanan yang didistrubisikan dapat dalam
keadaan panas, dingin atau beku
• Diperlukan alat pengangkut ke berbagai pusat IPM
dengan pengaturan suhu yang tepat, tidak mudah
tumpah, tempat/ kontainer yang cocok untuk porsi
besar/individu
• Diterapkan pada IPM : penumpang pesawat terbang,
restoran sekolah yang besar, restoran franchise, usaha
vending (pedagang keliling)
COMMISARRY (Terpusat)
Kebaikan/keuntungan :
• Dapat menghemat biaya karena belanja bahan
makanan dalam jumlah besar. Mungkin ada IPM
yang punya fasilitas tempat penyajian cukup
luas, tetapi tidak cukup tempat produksi atau
tempat produksi dapat digunakan untuk tujuan
lain (disewakan)
• Kontrol kualitas dapat lebih efektif dan
konsisten, dibandingkan dengan banyak tempat
produksi
COMMISARRY (Terpusat)
Kekurangan :
• Keamana pangan dan distribusi makanan menjadi
perhatian. Banyak titik kritis dalam produksi massal.
Perlu tenaga mikrobiologis/ teknologi pangan.
Pengaturan dalam transportasi makanan dengan suhu
yang tepat, sehingga dapat menampilkan kualitas yang
baik pada waktu penyajian. Untuk itu diperlukan alat
transpor dan peralatan khusus dan perlu perhatian pada
cuaca buruk, kerusakan alat angkut yang dapat
menyebabkan tertundanya penyajian makanan. Perlu
dana besar untuk pemeliharaan peralatan produksi dan
distribusi
Ready prepared (bahan makanan
siap masak)
• Definisi : makanan dimasak dan didinginkan atau
dibekukan beberapa hari sebelum disajikan oleh
institusi. Dikenal dengan : cook/ chill (simpan
refrigerator  1 dan 2 hari) dan cook/freeze
simpan freezer  pemisahan antara waktu
produksi dan waktu penyajian. Penyimpanan
dapat berbentuk porsi atau dalam jumlah besar
• Perlu sistem pendinginan dan alat microwave
yang baik
• Perlu diperhatikan pemasakan sayur dan
makanan pembuka (salad) dipanaskan 2 kali
Ready prepared (bahan makanan
siap masak)
Kebaikan/ keuntungan
• Berkaitan dengan pengurangan fluktuasi beban kerja
sebagaimana pada sistem konvensional. Jadwal produksi
dapat lebih ramping (40 jam /minggu, 8 jam/hari) tidak
perlu lembur (dini hari bekerja). Dapat mengambil libur
pada weekend dan hari libur.
• Dapat hemat biaya tenaga, lebih sedikit dibutuhkan
tenaga terampil, pekerja lebih efisien dan produkti
• Tidak ada kekuatiran keterlambatan penyajian
dibandingkan sistem konvensional karena sudah siap
sebelumnya
Ready prepared (bahan makanan
siap masak)
Kekurangan
• Memerlukan ruang pendingin/ freezer yang
cukup luas  ruang dan biaya besar. Demikian
juga untuk kontrol keamanan pangan, produksi
makanan siap saji beku tidak boleh dilakukan
secara sembarangan, karena mudah berubah
tekstur dan struktur bahan makanan
• Perlu modiikasi resep (bahan dan cara) untuk
mengimbangi kerusakan akibat pendinginan,
untuk tercapainya kualitas produk yang tinggi
Ready prepared (bahan makanan
siap masak)
• Perlu alat pemanasan ulang yang canggih
juga untuk menjaga mutu penampilan
hidangan. Selain microwave juga oven
konveksi untuk pemanasan ulang dalam
jumlah besar
• Diterapkan di RS (luar negri), restoran2
cabang, kantin sekolah, kantin universitas
• Contoh lain : Catering ada yang sudah
mencicil hidangan yang akan disajikan
bbrp hari ke depan
Asssembly Serve System
• Definisi : Makanan dibeli dalam bentuk beku dari industri
makanan, disimpan, dipanaskan dan siap disajikan.
Diperlukan freezer dan tempat penyimpanan dingin
dalam jumlah cukup. Berkembang karena kemajuan yang
cepat dan besar dalam teknologi pangan
• Karena biaya tenaga tinggi dan butuh tenaga terampil
untuk produksi makanan  muncul sistem ini dengan
konsep : minimal cooking. Menggunakan kombinasi
bahan, misal pada penyajian pizza dapat ditambahkan
saos tomat, dsb. Biasanya perlu alat saji yang sekali
pakai, sehingga mengurangi kegiatan pencucian alat
penyaji
Asssembly Serve System
Kelebihan :
• Modal untuk peralatan tidak terlalu besar. Biaya
bahan bakar (gas, listrik) dan air tidak terlalu
besar. Mutlak perlu
Kekurangan :
• Terbatasnya pemasaran produk (jenis menu),
tidak sesuai selera konsumen, kurang
memperhatikan individualitas, karena
penampilan produk selalu sama. Tetap
diperlukan modiifkasi untuk diit. Meskipun tetap
ada masalh ketersediaan untuk daerah terpencil
• Beberapa menu yang ada di Mc Donald ada yang
menggunakan assembly serve system
OPTIMAL MAKANAN

More Related Content

What's hot

Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizimeiwulandari24
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makancindrya
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Dokter Tekno
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2'Rheyfan Caspian
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaMelina Eka
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZIShinta Handayani
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifHadik27
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)zhea mays
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuhlidyasrprb
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 

What's hot (20)

Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
Ketenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi giziKetenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi gizi
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 

Similar to OPTIMAL MAKANAN

Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
 
Vision Board Workshop by Slidesgo.pptx
Vision Board Workshop by Slidesgo.pptxVision Board Workshop by Slidesgo.pptx
Vision Board Workshop by Slidesgo.pptxAlFatih91
 
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaBahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaNaja Muddin
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptxRetnoAdriyani
 
Good Manufacturing Practice (GMP) .pptx
Good Manufacturing Practice (GMP)  .pptxGood Manufacturing Practice (GMP)  .pptx
Good Manufacturing Practice (GMP) .pptxLysaRegithaSeptiani
 
Bahan ajar-industri-jasa-boga
Bahan ajar-industri-jasa-bogaBahan ajar-industri-jasa-boga
Bahan ajar-industri-jasa-bogaMissda MNs
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsiKhoirul Anam
 
Manajemen Menu yang digunakan untuk referensi
Manajemen Menu yang digunakan untuk referensiManajemen Menu yang digunakan untuk referensi
Manajemen Menu yang digunakan untuk referensidatakedirikota
 
QA 302014.pptx
QA 302014.pptxQA 302014.pptx
QA 302014.pptxSYAK2
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOPSyartiwidya Syariful
 
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...dimasluhur111
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxIlmiAja
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.BimantaraOe
 

Similar to OPTIMAL MAKANAN (20)

Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
 
Vision Board Workshop by Slidesgo.pptx
Vision Board Workshop by Slidesgo.pptxVision Board Workshop by Slidesgo.pptx
Vision Board Workshop by Slidesgo.pptx
 
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaBahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-boga
 
Sanitasi Penyimpanan
Sanitasi PenyimpananSanitasi Penyimpanan
Sanitasi Penyimpanan
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
Good Manufacturing Practice (GMP) .pptx
Good Manufacturing Practice (GMP)  .pptxGood Manufacturing Practice (GMP)  .pptx
Good Manufacturing Practice (GMP) .pptx
 
Bahan ajar-industri-jasa-boga
Bahan ajar-industri-jasa-bogaBahan ajar-industri-jasa-boga
Bahan ajar-industri-jasa-boga
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
GMP.ppt
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsi
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
 
Manajemen Menu yang digunakan untuk referensi
Manajemen Menu yang digunakan untuk referensiManajemen Menu yang digunakan untuk referensi
Manajemen Menu yang digunakan untuk referensi
 
PPT FS SAYANG RAKYAT.pptx
PPT FS SAYANG RAKYAT.pptxPPT FS SAYANG RAKYAT.pptx
PPT FS SAYANG RAKYAT.pptx
 
PPT.PBL_SKO[1].pptx
PPT.PBL_SKO[1].pptxPPT.PBL_SKO[1].pptx
PPT.PBL_SKO[1].pptx
 
QA 302014.pptx
QA 302014.pptxQA 302014.pptx
QA 302014.pptx
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali,mm,cma,sistem informasi pt aerofood, un...
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
 
PERSONAL HYGIENE
PERSONAL HYGIENEPERSONAL HYGIENE
PERSONAL HYGIENE
 

OPTIMAL MAKANAN

  • 2. Bentuk penyelenggaraan Makanan Bentuk penyelenggaraan makanan berdasarkan pelaksanaan operasional 1. Swakelola Instalasi gizi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan 2. Outsourching Penyelenggaraan makanan memanfaatkan jasa boga/katering , dikategorikan jadi 2 : a. full outsourcing Makanan disediakan oleh pengusaha jasa boga yang ditunjuk tanpa menggunakan sarana dan prasarana / tenaga dari RS b. semi outsourcing Pengusaha jasa boga selaku penyelenggara makanan menggunakan sarana & prasarana RS
  • 3. • Pada sistem outsourcing fungsi dietesien adalah sebagai perencana menu, penentu standar porsi, pemesanan makanan penilai kualitas dan kuantitas makanan yang diterima sesuai dengan spesifikasi hidangan yang ditetapkan dalam kontrak 3. Sistem Kombinasi Kombinasi dari sistem swakelola dan sistem outsourcing RS hanya menggunakan jasa boga hanya untuk kelas VIP/makanan karyawan, sedangkan selebihnya dilakukan secara swakelola
  • 4. Tipe Sistem Penyelenggaraan Makanan • Penyelenggaraan makanan dicirikan dengan suatu pemisahan antara produksi dan pelayanan di satu waktu dan atau tempat • Tujuan ditetapkannya sistem penyelenggaraan makanan : a. Meningkatkan produktifitas b. Menurunkan biaya produksi c. Memperkuat kontrol operasional
  • 5. • Tanggung jawab utama : a. Kualitas  berkaitan dengan sistem b. Keamanan pangan  membutuhkan keputusan manajerial yang komplek  Untuk menghasilkan makanan berkualitas dengan biaya minimal
  • 6. • Bahaya yang mungkin terjadi pada penyelenggaraan makanan : a. Fisik b. Kimia c. Mikrobiologi • Pada setiap tahap penyelenggaraan makanan, mulai dari pengadaan bahan makanan, produksi sampai ke konsumen  perlu monitoring dan kontrol untuk menjamin kualitas dan keamanan dari produk akhir
  • 7. Secara umum : 1. Meningkatnya biaya tenaga kerja 2. Inovasi teknologi bahan makanan dan peralatan  Menjadi dasar penerapan 4 sistem penyelenggaraan makanan
  • 8. 4 Tipe Sistem PM 1. Konvensional 2. Komisari 3. Ready prepared (bahan makanan siap dimasak) 4. Assembly serve sistem (Makanan olahan yang siap dipanaskan)
  • 9. Perbedaan 4 tipe sistem didasarkan pada : • Tempat produksi • Tempat pelayanan • Rentang antara produksi s/d pelayanan • Bentuk bahan makanan yang dibeli • Metode peyimpanan makanan setelah matang • Jumlah dan jenis dari tenaga dan peralatan • Pembeda utama dari ke-4 sistem penyelenggaraan makanan : derajat processing bahan makanan yang bervariasi. dari bahan makanan tanpa proses s/d bahan makanan siap santap menjelang penyajian
  • 10. Conventional Food Service System Definisi : sistem penyelenggaraan makanan dengan jenis menu disiapkan di tempat produksi berdasarkan tempat, di mana hidangan hidangan disajikan dan disimpan dalam waktu dekat, baik hidangan panas atau dingin sampai waktu penyajian • Pada sistem konvensional bahan makanan dibeli mulai dari mentah atau setengah jadi ( roti, daging sudah diporsikan, bahan makanan beku, makanan kaleng dsb) • Biasa diterapkan pada IPM skala kecil : restoran, sekolah, universitas, RS, Panti asuhan , Panti Jompo
  • 11. Conventional Food Service System Kebaikan/ keuntungan : 1. Kualitas produksi makanan terjamin Melalui menu, resep2 standar dan kualitas bahan, IPM dapat mencapai standar kualitas yang diinginkan. Lebih dapat diterima konsumen berdasarkan wilayah, etnik, dan makanan kesukaan konsumen dibandingkan sistem lain 2. Murah instalasinya
  • 12. Conventional Food Service System Kelemahan/ kekurangan : 1. Karena jumlah produksi yang tidak konsisten, menyebabkan kerja penuh stress, karena variasi tingkat permintaan, variasi menu, pembagian shift kerja  sulit mencapai tingkat produktifitas yang tinggi 2. Butuh tenaga banyak dan terampil, tetapi kurang dalam penggunaannya. Ada kemungkinan under dan over production
  • 13. COMMISARRY (Terpusat) • Definisi : Produksi secara massal di dapur (tempat produksi) pusat dengan peralatan serba otomatis dan teknik yang canggih, kemudian didistribusikan ke beberapa IPM, ruang makan sekolah, industri tenaga kerja. Makanan yang didistrubisikan dapat dalam keadaan panas, dingin atau beku • Diperlukan alat pengangkut ke berbagai pusat IPM dengan pengaturan suhu yang tepat, tidak mudah tumpah, tempat/ kontainer yang cocok untuk porsi besar/individu • Diterapkan pada IPM : penumpang pesawat terbang, restoran sekolah yang besar, restoran franchise, usaha vending (pedagang keliling)
  • 14. COMMISARRY (Terpusat) Kebaikan/keuntungan : • Dapat menghemat biaya karena belanja bahan makanan dalam jumlah besar. Mungkin ada IPM yang punya fasilitas tempat penyajian cukup luas, tetapi tidak cukup tempat produksi atau tempat produksi dapat digunakan untuk tujuan lain (disewakan) • Kontrol kualitas dapat lebih efektif dan konsisten, dibandingkan dengan banyak tempat produksi
  • 15. COMMISARRY (Terpusat) Kekurangan : • Keamana pangan dan distribusi makanan menjadi perhatian. Banyak titik kritis dalam produksi massal. Perlu tenaga mikrobiologis/ teknologi pangan. Pengaturan dalam transportasi makanan dengan suhu yang tepat, sehingga dapat menampilkan kualitas yang baik pada waktu penyajian. Untuk itu diperlukan alat transpor dan peralatan khusus dan perlu perhatian pada cuaca buruk, kerusakan alat angkut yang dapat menyebabkan tertundanya penyajian makanan. Perlu dana besar untuk pemeliharaan peralatan produksi dan distribusi
  • 16. Ready prepared (bahan makanan siap masak) • Definisi : makanan dimasak dan didinginkan atau dibekukan beberapa hari sebelum disajikan oleh institusi. Dikenal dengan : cook/ chill (simpan refrigerator  1 dan 2 hari) dan cook/freeze simpan freezer  pemisahan antara waktu produksi dan waktu penyajian. Penyimpanan dapat berbentuk porsi atau dalam jumlah besar • Perlu sistem pendinginan dan alat microwave yang baik • Perlu diperhatikan pemasakan sayur dan makanan pembuka (salad) dipanaskan 2 kali
  • 17. Ready prepared (bahan makanan siap masak) Kebaikan/ keuntungan • Berkaitan dengan pengurangan fluktuasi beban kerja sebagaimana pada sistem konvensional. Jadwal produksi dapat lebih ramping (40 jam /minggu, 8 jam/hari) tidak perlu lembur (dini hari bekerja). Dapat mengambil libur pada weekend dan hari libur. • Dapat hemat biaya tenaga, lebih sedikit dibutuhkan tenaga terampil, pekerja lebih efisien dan produkti • Tidak ada kekuatiran keterlambatan penyajian dibandingkan sistem konvensional karena sudah siap sebelumnya
  • 18. Ready prepared (bahan makanan siap masak) Kekurangan • Memerlukan ruang pendingin/ freezer yang cukup luas  ruang dan biaya besar. Demikian juga untuk kontrol keamanan pangan, produksi makanan siap saji beku tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena mudah berubah tekstur dan struktur bahan makanan • Perlu modiikasi resep (bahan dan cara) untuk mengimbangi kerusakan akibat pendinginan, untuk tercapainya kualitas produk yang tinggi
  • 19. Ready prepared (bahan makanan siap masak) • Perlu alat pemanasan ulang yang canggih juga untuk menjaga mutu penampilan hidangan. Selain microwave juga oven konveksi untuk pemanasan ulang dalam jumlah besar • Diterapkan di RS (luar negri), restoran2 cabang, kantin sekolah, kantin universitas • Contoh lain : Catering ada yang sudah mencicil hidangan yang akan disajikan bbrp hari ke depan
  • 20. Asssembly Serve System • Definisi : Makanan dibeli dalam bentuk beku dari industri makanan, disimpan, dipanaskan dan siap disajikan. Diperlukan freezer dan tempat penyimpanan dingin dalam jumlah cukup. Berkembang karena kemajuan yang cepat dan besar dalam teknologi pangan • Karena biaya tenaga tinggi dan butuh tenaga terampil untuk produksi makanan  muncul sistem ini dengan konsep : minimal cooking. Menggunakan kombinasi bahan, misal pada penyajian pizza dapat ditambahkan saos tomat, dsb. Biasanya perlu alat saji yang sekali pakai, sehingga mengurangi kegiatan pencucian alat penyaji
  • 21. Asssembly Serve System Kelebihan : • Modal untuk peralatan tidak terlalu besar. Biaya bahan bakar (gas, listrik) dan air tidak terlalu besar. Mutlak perlu Kekurangan : • Terbatasnya pemasaran produk (jenis menu), tidak sesuai selera konsumen, kurang memperhatikan individualitas, karena penampilan produk selalu sama. Tetap diperlukan modiifkasi untuk diit. Meskipun tetap ada masalh ketersediaan untuk daerah terpencil
  • 22. • Beberapa menu yang ada di Mc Donald ada yang menggunakan assembly serve system