Makalah ini membahas konsep dasar retorika. Retorika adalah ilmu kemampuan berbicara yang efektif untuk mempengaruhi orang lain. Terdiri atas empat unsur yaitu rasional yang baik, etika, bahasa, dan pengetahuan. Tujuannya adalah meyakinkan pendengar dengan prinsip-prinsip seperti penguasaan kosa kata dan tata bahasa. Retorika dibagi menjadi monologika, dialogika, dan teknik bicara
1. KONSEP DASAR RETORIKA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Retorika Berbahasa
dengan dosen pengampu M. Firman Alfahad, M. Pd.
Disusun Oleh:
Siti Nur Muslimah 032117032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2018
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu WaTa'ala yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Konsep Dasar Retorika”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Retorika Berbahasa.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
pembaca. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Maka dari itu adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Bogor, 1 Oktober 2018
Penulis
i
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Retorika.................................................................................................3
2.2 Unsur-Unsur Retorika............................................................................4
2.3 Prinsip Dasar Retorika...........................................................................5
2.4 Fungsi dan Tujuan Retorika..................................................................5
2.5 Pembagian Retorika...............................................................................6
2.6 Alasan Mempelajari Retorika................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................12
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................................14
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa sebagai
alat berkomunikasi dengan sesame, baik seara langsung (tatap muka) maupun
tidak langsung (melalui surat, alat komunikasi). Ada berbagai macam maksud
yang hendak kita sampaikan seperti meyakinkan, mempengaruhi, mengajak,
memerintah, dan lain-lain. Keberhasilan kita dalam berkomunikasi sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah logos (meyakinkan
dengan logika-logika), patos (kejiwaan atau aspek pisikologi), etos
(kepercayaan atau kredibilitas). Dalam kajian ilmu pengetahuan seni berbicara
atau komunikasi ini sering disebut dengan retorika. Orang yang menguasai
ilmu retorika atau memiliki retorika yang bagus dalam berkomunikasi maka
akan lebih mudah menyampaikan maksud dan tujuan dari apa yang
dibicarakannya serta terasa enak didengarkannya dan tidak membuat bosan
pendengarnya.
Retorika bukan sekedar ilmu pidato tetapi meliputi pengetahuan sastra,
gramatika, dan logika. Berbicara dapat membedakan manusia dari makhluk
lainnya. Dengan berbicara manusia dapat mengungkapkan dirinya, mengatur
lingkungannya, dan pada akhirnya menciptakan budanya. Lama sebelum
lambang-lambang tulisan digunakan, orang sudah menggunakan bicara
sebagai alat komunikasi. Bahkan setelah tulisan ditemukan sekalipun, bicara
tetap lebih banyak digunakan. Ada beberapa kelebihan bicara yang tidak dapat
digantikan dengan tulisan. Bicara dianggap lebih akrab, lebih pribadi, dan
lebih manusiawi. Kemampuan bicara bukan saja diperlukan di depan sidang
parlemen, dimuka hakim, atau dihadapan massa. Kemampuan ini diperlukan
hampir dalam seluruh kegiatan manusia sehari-hari. Retorika sebagai ilmu
bicara sebenarnya diperlukan setiap orang. Bagi ahli komunikasi atau
komunikator retorika adalah condition sine qua non. Dalam makalah ini akan
1
5. dijelaskan beberapa tentang konsep dasar retorika beserta perkembangannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa itu retorika?
2. Apa saja unsur-unsur retorika?
3. Apa saja prinsip dasar retorika?
4. Apa fungsi dan tujuan retorika?
5. Bagaimana pembagian retorika?
6. Apa alasan mempelajari retorika?
1.3 Tujuan
Tujuan yang dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang retorika.
2. Menjelaskan apa saja unsur-unsur retorika.
3. Menjelaskan prinsip dasar retorika.
4. Menjelaskan fungsi dan tujuan retorika.
5. Menjelaskan pembagian retorika.
6. Menjelaskan alasan mempelajari retorika.
2
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Retorika
Secara etimologis, retorika berasal dari “rhetrike” 1
yang berarti seni
kemampuan berbicara yang dimiliki seseorang. Aristoteles dalam bukunya
“Rhetoric” mengemukakan pengertian retorika yaitu kemampuan untuk
memilih dan menggunakan bahasa dalam situasi tertentu secara efektif untuk
mempersuasi orang lain. Sedangkan menurut P. Dori Wuwur Hendrikus,
retorika adalah kesenian untuk berbicara baik yang digunakan dalam proses
komunikasi antarmanusia. Berikut adalah tokoh-tokoh yang berperan dalam
bidang retorika:
A. Georgias
Georgiasa adalah seorang guru retorika yang pertama kali, ia membuka
sekolah retorika yang mengajarkan dimensi bahasa yang puitis dan teknis
berbicara
B. Protagoras
Protagoras merupakan seseorang yang menyatakan bahwa kemahiran
dalam berbicara bukan untuk kemenangan melainkan untuk keindahan
bahasa
C. Sokrates
Sokrates menyatakan bahwa retorika demi kebenaran.
1
Bahasa Yunani “rhetrike”
3
7. D. Isokrates
Isokrates mendirikan sekolah retorika pada tahun 1931 M dengan
penggunaan kata-kata dalam sususanan yang jelas dan tidak berlebihan.
Retorika berarti kesenian untuk berbicara dengan baik yang dicapai
berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (ars, techne).
Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa pikiran
yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan
berpidato secara singkat, jelas, padat, dan mengesankan. Retorika modern
mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi, dan fantasi yang tinggi. Teknik
pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.
Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan,
pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara.2
Dalam bahasa populer
retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara
yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan
mengesankan. Keterampilan dan kesanggupan untuk menguasai seni
berbicara dapat dengan mencontoh para rektor yang terkenal, dengan
mempelajari, dan mempergunakan hukum-hukum retorika dengan
melakukan latihan yang teratur. Dalam seni berbicara juga dituntut
penguasaan bahan dan pengungkapan yang tepat melalui bahasa.
Retorika juga disebut sebagai proses komunikasi karena retorika
mengandung aspek-aspek komunikasi retoris yang mampu dipakai oleh
komunikator dan komunikan dalam kegiatan tukar menukar pesan. Adapun
aspek-aspek retoris yang dimaksud adalah sebagai berikut: seorang
pembicara menyampaikan, seorang pendengar sebagai kawan bicara atau
pelanggan, sesuatu, dengan maksud dan tujuan tertentu, memberikan
argumen-argumen, dan mempertimbangkan argumen-argumen balik dari
pendengar.
2
Rakhmat, Jalaluddin. 2014. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
4
8. 2.2 Unsur-Unsur Retorika
Karl Wallace (1998), mengatakan bahwa retorika memiliki 4 unsur yakni:
A. Rasional yang baik
Artinya bahwa penyampaian pesan dalam peristiwa komonikasi harus
didukung oleh rasional.jadi pesan yang akan disampaikan harus dapat
diterima secara akal sehat.
B. Etika dan nilai moral
Dalam unsur ini diharapkan orang yang menguasai retorika dapat menjadi
orang yang baik. Sehingga terdapat 3 syarat etika yang harus diperhatikan
dalam penyampaian pesan komunikasi yaitu:
a. Bertanggung jawab pada pemilihan unsur-unsur persuasif, dan menya-
dari kemungkinan kita berbuat salah.
b. Berusaha mengetahui dan menyadari secara jujur akan kerugian yang
akan timbul sebagai akibat keangkuhan dan kekurangan diri sendiri.
c. Toleransi terhadap mereka yang setuju terhadap apa yang mereka
sampaikan
5
9. C. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik adalah pemakaian bahasa yang sesuai
dengan situasi atau konteks komunikasi.
D. Pengetahuan
Pengetahuan yang relevansi dengan pesan komunikasi yang disampaikan
dapat lebih menyakinkan komunikan,apabila ditampilkan dengan
sistematis dan objektif. Pengetahuan yang memadai dapat menunjang
semakin berkualitasnya penyampaian suatu pesan.
2.3 Prinsip Dasar Retorika
Cara mempergunakan bahasa dalam retorika seperti pidato tidak
hanya mencakup aspek-aspek kebahasaan saja tetapi juga mencakup aspek-
aspek lain. Berupa penyusunan masalah yang digarap dalam susunan yang
teratur dan logis, adanya fakta-fakta yang meyakinkan mengenai kebenaran
masalah itu untuk menunjang pendirian pembicara. Oleh karena itu suatu
bentuk komunikasi yang ingin disampaikan secara efektif dan efisien, akan
lebih ditekankan pada kemampuan berbahasa secara lisan. Berikut adalah
prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam retorika:
A. Penguasaan secara aktif sejumlah besar kosakata bahasa yang dikuasainya.
Semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif semakin besar
kemampuan memilih kata-kata yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan
pikiran
B. Penguasaan secara aktif kaidah-kaidah ketatabahasaan yang
memungkinkan pembicara menggunakan bermacam-macam bentuk kata
dengan nuansa dan konotasi yang berbeda-beda.
C. Mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa dan mampu
menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebih menarik perhtian
pendengar dan lebih memudahkan penyampaian pikiran pembicara.
6
10. D. Memiliki kemampuan penalaran yang baik sehingga pikiran pembicara
dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.
2.4 Fungsi dan Tujuan Retorika
Secara umum retorika berfungsi untuk memberikan bimbingan dalam
mempersiapkan, menata, dan menampilkan tutur. Berikut adalah fungsi
retorika:
A. Menuntun orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai
kemungkinan sehingga dapat memecahkan beberapa kasus.
B. Membimbing orang memahami kondisi kejiwaan penanggap tutur.
C. Membimbing orang menganalisis kasus secara sistematis objektif untuk
menyakinkan orang secara persuasif.
D. Mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan.
Sedangkan tujuan retorika, yaitu menyakinkan pihak lain akan
kebenaran kasus yang dibicarakan. Artinya bahwa tujuan retorika
ialah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama
dalam menumbuhkan kedamian dalam kehidupan bermasyarakat
lewat kegiatan bertutur. Berbeda dengan kaum ”sofis”, yang
berpendapat bahwa retorika bertujuan untuk memenangkan suatu
kasus, terutama dalam suatu persidangan. Menurut kaum ini alasan
pentingnya mempelajari retorika ialah:
a) Untuk meningkatkan kemampuan pribadi tampil didepan publik.
b) Untuk meningkatkan keberhasilan pribadi dalam hidup
c) Untuk membantu kesuksesan dalam tugas dan jabatan.
d) Untuk meningkatkan kehidupan secara umum.
7
11. 2.5 Pembagian Retorika
Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa, khususnya ilmu bina bicara
(sprecherziehung). Retorika dikatakan sebagai bagian dari ilmu bina bicara
ini mencakup:
No. Pembagian Retorika
1
Monologika
Monologika adalah ilmu tentang
seni berbicara secara monolog,
dimana hanya seorang yang
berbicara. Bentuk-bentuk yang
tergolong dalam monologika adalah
pidato, kata sambutan, kuliah,
makalah, ceramah dan deklamasi.
2
Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni
berbicara secara dialog, dimana dua
orang atau lebih berbicara atau
mengambil bagian dalam satu
proses pembicaraan. Bentuk
dialogika yang penting adalah
diskusi, tanya jawab, perundingan,
percakapan dan debat.
3 Pembinaan Teknik Bicara
Efektivitas monologika dan
dialogika tergantung juga pada
teknik bicara. Teknik bicara
merupakan syarat bagi retorika.
Oleh karena itu, pembinaan teknik
bicara merupakan bagian yang
penting dalam retorika. Dalam
bagian ini perhatian lebih diarahkan
pada pembinaan teknik bernafas,
teknik mengucap, bina suara, teknik
membaca dan bercerita.
Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik
bicara. Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu,
pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika.
Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik
bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.
8
12. 2.6 Alasan Mempelajari Retorika
Umumnya di dalam masyarakat dicari para pemimpin atau orang-
orang berpengaruh yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Juga di
bidang-bidang lain seperti perindustrian, perekonomian, dan bidang sosial.
Kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara
efektif sangat diandalkan. Menguasai kesanggupan berbahasa dan
keterampilan berbicara menjadi alasan utama keberhasilan orang-orang
terkenal di dalam sejarah dunia.
Dalam sejarah dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato
merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa
dipergunakan untuk meyakinkan orang lain. Ketidakmampuan
mempergunakan bahasa, sehingga tidak jelas mengungkapkan masalah atau
pikiran akan membawa dampak negatif dalam hidup dan karya seorang
pemimpin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang retorika yang memadai akan
membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di
bawah ini :
A. Kemampuan Pribadi
Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam mempergunakan bahasa
secara tepat, dapat meningkatkan kemampuan pribadi orang yang
bersangkutan. Keuntungan – keuntungannya antara lain:
a. Rasa tertekan, tegang, takut dan cemas di depan publik dapat dikurangi
atau dilenyapkan
b. Kesadaran dan kepercayaan terhadap diri dapat semakin bertambah
c. Artikulasi dalam mengucapkan kata – kata menjadi lebih jelas
d. Dapat memperluas perbendaharaan kata
e. Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan dan
9
13. mempertahankan pendapat atau ide.
B. Keberhasilan Pribadi
Orang yang menguasai ilmu retorika dan terampil dalam mempergunakan
bahasa, dapat mengalami banyak sukses dalam hidupnya, antara lain :
a. Mengalami kemudahan dalam proses berkomunikasi
b. Pengertian terhadap orang lain semakin terbina
c. Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama dan dunia
sekitar, yang dapat memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya
d. Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk menanam pengaruh
e. Dapat lebih berhasil dalam usaha – usaha pribadi
C. Tugas dan Jabatan
Dalam mengemban suatu tugas atau jabatan, penguasaan ilmu retorika
dapat memberi keuntungan – keuntungan sebagai berikut :
a. Dapat mengemukakan pikiran secara singkat, jelas tetapi padat,
sehingga mudah meyakinkan orang lain
b. Dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi,
perusahaan, institusi atau partai – partai politik
c. Memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi
d. Memperluas pengetahuan, khususnya mengenai sumber-sumber
informasi
e. Membantu dalam memperluas orientasi dan wawasan pribadi.
D. Kehidupan pada umumnya
Secara umum penguasaan ilmu retorika dapat mendatangkan keuntungan-
10
14. keuntungan di bawah ini :
a. Menjadi lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi antar manusia
b. Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri
c. Dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin
terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain.
BAB III
11
15. PENUTUP
3.1 Simpulan
Retorika atau dalam bahasa Inggris “rhetoric” bersumber dari bahasa
latin “rhetorica” yang berarti ilmu bicara (dalam bahasa Inggris “rhetoric”
dalam bahasa Indonesia “retorika”). Beberapa tokoh yang berperan dalam
retorika adalah Georgias, Protagoras, Sokrates, dan Isokrates. Sejak dua ribu
tahun terbukti banyak orang menjadi ahli pidato, karena mempelajari teknik
berbicara dan tekun melakukan latihan berbicara. Mempelajari retorika
berarti membangun orang untuk menjadi pemimpin. Dalam proses
komunikasi, menguasai teknik dan seni berbicara tergantung dari usaha untuk
mengembangkan kemampuan itu dan berusaha secara optimal untuk melatih
diri. Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa (Linguistik), khususnya ilmu
bina bicara (Sprecherziehung). Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara
ini mencakup: monologika, dialogika, dan pembinaan teknik bicara.
Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara
menjadi alasan utama keberhasilan orang-orang terkenal di dalam sejarah
dunia. Pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai
akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang
di bawah ini, antara lain: kemampuan pribadi, keberhasilan pribadi, tugas dan
jabatan, kehidupan pada umunya.
Retorika dapat disebut sebagai proses komunikasi karena retorika
mengandung aspek-aspek komunikasi retoris yang mampu dipakai oleh
komunikator dan komunikan dalam kegiatan tukar menukar pesan. Aspek-
aspek retoris yang dimaksud adalah sebagai berikut: seorang pembicara
menyampaikan, seorang pendengar sebagai kawan bicara atau pelanggan,
sesuatu, dengan maksud dan tujuan tertentu, memberikan argumen-argumen,
dan mempertimbangkan argumen-argumen balik dari pendengar.
12
16. DAFTAR RUJUKAN
Arief, Ermawati. 2001. Retorika (Seni Berbahasa Lisan dan Tulisan). Buku Ajar.
Padang: FBSS UNP.
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Hafiz. 2015. Pengertian dan Prinsip Dasar Retorika.
http://publottery.blogspot.com/2015/08/pengertian-dan-prinsip-dasar-
retorika.html. (Diakses pada 16 Oktober 2018, pukul 13.20 WIB)
Imran, Adli Abi. 2015. Makalah Retorika Bahasa Indonesia.
https://blogmateri.wordpress.com/2015/02/12/makalah-retorika-bahasa-
indonesia/. (Diakses pada 16 Oktober 2018, pukul 14.51 WIB)
Rakhmat, Jalaluddin. 2014. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
13