1. TUGAS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Dr. Moh Mukhsin, S.E., M.M.
YOLLANDA OCTAVITRI
POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN
1. Membuat RPS mata kuliah yang diampu.
2. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN
PROGRAM DIPLOMA III
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MATA KULIAH WAJIB UMUM BAHASA INDONESIA
3. POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN
JURUSAN NAUTIKA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Program Studi : NAUTIKA
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah : T 1104
Semester : I
SKS : 2 SKS
Mata Kuliah Prasyarat : Wajib
Dosen Pengampu : Yollanda Octavitri, M.Pd.
CapaianPembelajaran : Mampu menggunakan bahasa Indonesia ragam baku dengan baik dalam karangan ilmiah
maupun dalam presentasi pada forum ilmiah
Mg Materi
Pembelajaran
Kemampuan
Akhir
Bahan Kajian (Kode) Bentuk
Pembelajaran
Waktu (SKS) Indikator
Penilaian
Sumber,
Bahan, Alat,
dan Media
Referensi
Teori Praktik
1 Kedudukan dan
Fungsi Bahasa
Taruna
mampu
menguraikan
kedudukan
bahasa dan
fungsi
bahasa
a. Pengantar
b. Kedudukan bahasa
c. Fungsi bahasa
Presentasi,
diskusi tanya
jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan
dalam
menguraikan
hakikat bahasa
dan fungsi
bahasa
Sumber ;
Diktat
Perkuliahan
Buku Teks
Media :
Komputer,
LCD
Bahasa
Indonesia,
Elisa Kristiani
Sulistyo
2 Ragam Bahasa Taruna
mampu
menguraikan
pengertian
ragam
bahasa dan
- Pengertian Ragam
Bahasa
- Ragam Bahasa
Ilmiah
Presentasi,
simulasi,
tanya jawab
1 2 Afektif :
Tarunamemiliki
sikap positif
terhadap
penggunaan
bahasa ragam
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Bahasa
Indonesia
untuk
Perguruan
Tinggi, Ahmad
Bahtiar,
4. ragam
bahasa
ilmiah
ilmiah
Kognitif :
Ketepatan
dalam
menguraikan
hakikat bahasa
dan fungsi
bahasa
Media :
Komputer,
LCD
M.Hum.
KBBI,
kemendiknas.
3 Ejaan dan Tanda
Baca
Taruna
mampu
menerapkan
ejaan dan
tanda baca
a. Pengertian Ejaan
b. Sejarah Ejaan
c. Penulisan Huruf
d. Pemakaian Tanda
Baca
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Afektif :
Taruna
memiliki sikap
positif
terhadap
penerapan
kaidah ejaan
dalam karya
tulis ilmiah
Kognitif :
Ketepatan
dalam
menggunakan
ejaan dan
tanda baca
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
4%
4 Ejaan Bahasa
Indonesia
- Pemakaian
huruf kapital
- Gabungan
kata
- Penulisan
unsur serapan
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
4%
5. 5 Kalimat Taruna
mampu
menyusun
kalimat dan
struktur
kalimat
a. Pengertian kalimat
b. Struktur Kalimat
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Afektif :
Taruna
memiliki sikap
positif
terhadap
perlunya
keterampilan
menulis
kalimat
Kognitif :
Ketepatan
dalam
menyusun
kalimat
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
6 Kalimat Efektif Taruna
mampu
menyusun
kalimat
efektif
a. Pengertian kalimat
efektif
b. Menyusun kalimat
efektif
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Afektif :
Taruna
memiliki sikap
positif
terhadap
perlunya
keterampilan
menulis
kalimat efektif
Kognitif :
Ketepatan
dalam
menyusun
kalimat efektif
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
7 Diksi Taruna
Mampu
menguraikan
hakikat diksi
a. Pengertian Diksi
b. Penerapan Diksi
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Afektif :
Taruna
memiliki sikap
positif
terhadap
kemampuan
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
6. menerapkan
diksi
Kognitif :
Ketepatan
dalam
menguraikan
hakikat diksi
Media :
Komputer,
LCD
8. UTS
9 Paragraf Taruna mampu
menguraikan
hakikat
paragraf dan
pengembangan
paragraf
a. Pendahuluan
b. Teknik
pengembangan
paragraf
c. Pengertian
paragraf
d. Struktur paragraf
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Afektif :
Taruna memiliki
sikap positif
terhadap
kemampuan
menyusun
paragraf dan
mengembangkan
paragraf
Kognitif :
Ketepatan dalam
menguraikan
hakikat paragraf
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
10 Topik Penulisan
dan Tujuan
Penulisan
Taruna mampu
menguraikan
topik penulisan
dan tujuan
penulisan
bahasa
- Topik penulisan
- Tujuan Penulisan
Presentasi,
tugas, diskusi,
dan tanya
jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan dalam
merumuskan
topik penulisan
dan tujuan
penulisan
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
11 Kerangka
Karangan
Taruna mampu
menguraikan
pengertian
a. Pengertian
Kerangka
Karangan
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan dalam
menyusun
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
7. kerangka
karangan serta
mampu
membuatnay
b. Cara menyusun
kerangka
karangan
kerangka
karangan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
12 Penulisan
Kutipan
Taruna mempu
menguraikan
hakikat kutipan
a. Pengertian
kutipan
b. Cara membuat
kutipan
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan dalam
membuat
kutipan
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
13 Sistem Rujukan Taruna mampu
menguraikan
hakikat sistem
rujukan
a. Pengertian sistem
rujukan
b. Catatan pustaka
c. Catatankaki
d. Daftar pustaka
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan dalam
menerapkan
sistem rujukan
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
14 Penulisan
Ringkasan
Taruna mampu
menguraikan
hakikat
ringkasan
a. Pengertian
Ringkasan
b. Cara membuat
Ringkasan
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan dalam
membuat
ringkasan
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
15 Penulisan
Abstrak
Taruna mampu
menguraikan
hakikat abstrak
a. Pengertian
Abstrak
b. Cara Membuat
Presentasi,
diskusi, dan
tanya jawab
1 2 Kognitif :
Ketepatan dalam
menyusun
Sumber :
Diktat
Perkuliahan
8. Abstrak abstrak Buku teks
Media :
Komputer,
LCD
16. UAS
1. Komponen Penilaian
- kehadiran 10%
- Tugas 20%
- UTS 20%
- UAS 50%
2. Sumber Referensi
1. Ahhadiah, Sabarti et. al. 2003.. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
2. Alwi, Hasan et. al. 2003. Edisi Ketiga. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
3. Arifin, Zainal dan Amran Tasai. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Mandiri
4. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta : Rineka Cipta.
5. Departemen Pendidikan Nasional. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
6. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdiknas
7. Effendi, S. 2015. Tata Bahasa Acuan Bahasa Indonesia. Tangerang : Pustaka Mandiri .
SOAL NOMOR 2
a. Apa yang dibahas dalam buku ajar?
Bahan ajar dapat dianggap sebagai pelengkap/suplemen buku utama. Dalam hal ini bahan ajar dapat berisi tentang hal-hal berikut yaitu materi
pengayaan untuk buku materi utama. uraian tentang latar belakang materi, penjelasan tentang perbaikan-perbaikan yang perlu diketahui
mahasiswa dari materi buku utama.
9. b. Mengapa topik yang dipilih tersebut penting untuk dibahas?
Sesuai dengan RPS, maka topik-topik yang diplih sudah sesuai dengan standar kompetensi yang harus dicapai. Di dalamnya terdapat indikator
keberhasilan, capaian pembelajaran.
c. Siapa sasaran atau target pembacanya?
Mahasiswa atau taruna yang diajar oleh dosen tersebut. Karena mata kuliah Bahasa Indonesia termasuk mata kuliah wajib umum, maka semua
program studi harus mengambil mata kuliah ini sebagai prasyarat.
d. Apakah terdapat diferensiasi?
Pada mata kuliah Bahasa Indonesia semuanya sama pada jenjang Pendidikan perguruan tinggi, baik diploma maupun sarjana.
e. Apakah ada kolaborasi, konseptual/teoretis&praktis/aplikatif/contoh?
Kolaborasi terjadi antara teori dan praktik terutama pada saat mengumpulkan bahan literasi dan praktik keterampilan dasar-dasar berbahasa.
f. Apakah Bahasa yang digunakan komunikatif?
Ragam bahasa mengacu pada ragam bahasa baku atau formal dan ragam bahasa nonformal atau komunikatif. Ragam bahasa baku banyak
digunakan dalam laporan penelitian, karya ilmiah, surat-surat resmi, buku teks, siaran pers, dan lain-lain. Bahasa baku dapat dimengerti dengan
baik oleh pembacanya karena sama sekali tidak dipengaruhi oleh dialek bahasa seharihari maupun dialek bahasa daerah. Namun demikian, tulisan
yang menggunakan ragam bahasa baku terkesan sangat kaku, formal, dan cenderung membosankan. Oleh karena itu, ragam bahasa baku jarang
digunakan dalam pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang baik diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca, mengerjakan tugas-
tugasnya, serta menimbulkan rasa ingin tahu siswa untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut tentang topik yang dipelajarinya. Dengan demikian,
ragam bahasa yang digunakan dalam bahan ajar biasanya ragam bahasa nonformal atau bahasa komunikatif yang lugas dan luwes. Dalam bahasa
komunikatif, pembaca diajak untuk berdialog secara intelektual melalui sapaan, pertanyaan, ajakan, dan penjelasan, seolaholah dialog dengan
orang kedua itu benar-benar terjadi. Penggunaan bahasa komunikatif akan membuat siswa merasa seolah-olah berinteraksi (pseudointeraction)
dengan gurunya sendiri melalui tulisan-tulisan yang disampaikan dalam bahan ajar. Ragam bahasa komunikatif yang sebaiknya digunakan dalam
penulisan atau pengembangan bahan ajar sangat dipengaruhi oleh pemilihan kata serta penggunaan kalimat yang efektif. Walaupun ragam bahasa
komunikatif yang digunakan, hendaknya kaidah bahasa yang baik dan benar tidak ditinggalkan atau dilanggar. Hal ini sangat perlu sebagai salah satu
persyaratan dari keterbacaan bahan ajar yang ditulis atau dikembangkan. Kata yang dipilih hendaknya jenis kata yang singkat dan lugas, bukan kata
atau istilah yang asing atau tidak banyak dikenal siswa. Jika diperlukan pengenalan istilah teknis yang berlaku dalam bidang ilmu tertentu maka
istilah tersebut perlu diberi batasan yang jelas. Senarai (daftar kata sukar) dapat membantu memberikan batasan istilah-istilah teknis. Selain itu,
siswa dapat diberi kesempatan untuk menjelaskan sendiri arti kata-kata tersebut melalui pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan dalam bahan ajar
Anda. Penggunaan kalimat efektif menekankan perlunya penyampaian informasi dilakukan melalui kalimat positif dan aktif, dan sedapat mungkin
menghindarkan penggunaan kalimat negatif dan pasif. Kalimat positif dan aktif dipercaya dapat menimbulkan motivasi siswa untuk melakukan
10. tugastugas yang ditetapkan dalam bahan ajar, dan lebih mudah dimengerti oleh siswa. Sementara itu penggunaan kalimat negatif dan pasif,
kadangkala dapat membingungkan siswa. Di samping itu, kalimat dalam bahan ajar hendaknya kalimat sederhana, singkat, jelas, dan hanya memiliki
makna tunggal untuk setiap kalimat. Kalimat majemuk kadang kala dapat membingungkan siswa sehingga perlu diperinci melalui kalimat-kalimat
singkat berikutnya. Selanjutnya, penyusunan paragraf mempersyaratkan adanya gagasan utama untuk setiap paragraf, serta keterpaduan,
kerunutan dan koherensi antarkalimat dalam sebuah paragraf. Gagasan utama, yang berbentuk kalimat topik, dapat ditempatkan di bagian awal
maupun akhir paragraf. Gagasan utama dikembangkan atau dijabarkan lebih lanjut dalam rangkaian kalimat yang berhubungan satu sama lain
secara terpadu (kohesif) dan kompak atau runut (koheren). Panjang pendek sebuah paragraf tergantung pada kemampuan penulis dan
kebutuhannya. Kerunutan dan kekompakan hubungan antarkalimat dalam sebuah paragraf (koherensi) sangat penting untuk membuat suatu
paragraf menjadi bermakna. Pada gilirannya, kalimat yang runut dan kompak akan memudahkan siswa memahami ide/konsep yang disajikan dalam
paragraf tersebut.