Makalah ini membahas tentang diksi atau pemilihan kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian diksi, fungsi diksi, syarat pemilihan kata dalam diksi, pembentukan kata dalam diksi, jenis-jenis kata seperti kata ilmiah, populer, jargon dan slang, serta cara pilihan kata dan penggunaan diksi yang tepat.
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
1. MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PEMILIHAN KATA (DIKSI)
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1
1. DANU MUHAMMAD RIZKI
2. FITRI RAHAYU
3. CINDY AYU JULIANI ARIS
DOSEN PENGAMPU :
RENI GUSWITA, M.Pd.
PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL SENI KULINER
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bahasa indonesia
tentang DIKSI ATAU PILIHAN KATA yang mana referensinya berasal dari
internet.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui
penjelasan tentang DIKSI ATAU PILIHAN KATA dan semua yang berhubungan
dengan DIKSI ATAU PILIHAN KATA tersebut.
Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini. Namun tentu saja makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran saran positif yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan juga bagi penulis pada khususnya.Sekian dan terima kasih.
Muara Bungo, 8 oktober 2021
Kelompok 1
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................. 1
C. TUJUAN .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. PENGERTIAN DIKSI .................................................................... 3
B. FUNGSI DIKSI............................................................................... 3
C. SYARAT PEMILIHAN KATA DALAM DIKSI........................... 4
D. PEMBENTUKAN KATA DALAM DIKSI ................................... 9
E. KATA TENTANG ILMIAH, KATA POPULER,
JARGON DAN SLANK.................................................................. 12
F. PILIHAN KATA DAN PENGGUNAAN DIKSI............................ 13
BAB III PENUTUP...................................................................................... 14
A. KESIMPULAN................................................................................ 14
B. SARAN............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau
diksi. Terkadang kitapun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa
indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa,
paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang
baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting,
bahkan mungkin vital,terutama untuk menghindari kesalah pahaman dalam
berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata
untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu
keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal
pilih - memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut
terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak
hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa
tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi
pembaca mengerti atau tidak dengan kata - kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang
digunakan dalam kehidupan sehari - hari baik dalam segi makna dan relasi,
gaya bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian diksi (pilihan kata)?
2. Apa fungsi dari diksi (pilihan kata)?
3. Apa saja syarat pemilihan kata dalam diksi (pilihan kata)?
4. Bagaimana pembentukan kata dalam diksi (pilihan kata)?
5. Bagaimana penjelasan kata tentang kata ilmiah, kata populer, kata jargon
dan kata slang?
6. Bagaimana pilihan kata dan penggunaan diksi?
5. 2
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian diksi
2. Menjelaskan fungsi dari diksi
3. Menjelaskan apa saja syarat pemilihan kata dalam diksi
4. Menjelaskan pembentukan kata dalam diksi
5. Penjelasan kata tentang kata ilmiah, kata pupuler, kata jargon dan kata
slank
6. Menjelaskan cara pilihan kata dan penggunaan diksi
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DIKSI (PILIHAN KATA)
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan
selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh
efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam
dunia karang - mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa
pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar
mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan
oleh pembiara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif,
melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya
ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi
oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum
digambarkan dengan kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat
didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti
kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan
gaya. harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah
pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara
didalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat
dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentuseperti yang diharapkan. +adi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang8mengarang, hal tulis8menulis, serta tutur
sapa.
B. FUNGSI DIKSI (PILIHAN KATA)
Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna
menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan
kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak
menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan
pemba a atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak
merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat
agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang
berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan
tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial
dalam cerita tersebut. Misalnya :
7. 4
1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak
salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau
penulis.
2. Utuk mencapai target komunikasi yang efektif.
3. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat(sangat resmi,resmi,tidak
resmi) sehingga menyenangkan pendengar /pembaca.
5. Mencegah perbedaan penafsiran
6. Mencegah salah pemahaman
7. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
C. SYARAT PEMILIHAN KATA DALAM DIKSI (PILIHAN KATA)
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata - kata, yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata - kata yang dipilih itu
dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping
itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran
pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. ntuk memenuhi
persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan:
1. Kaidah kelompok kata/frase
2. Kaidah makna kata
3. Kaidah lingkungan social
4. Kaidah karang – mengarang
Hal ini dijelaskan satu – persatu, sebagai berikut :
a. Pilihan kata ssuai dengan kaidah kelompok kata/frase
Pilihan kata/diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase,
seharusnya pilihan kata atau diksi yang tepat, seksama, lazim dan
benar.
Tepat
Contohnya :
Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim,
tetapi kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan
dengan lihatan mata.
Seksama
Contohnya :
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata - kata
yang bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari
besar , tetapi kita tidak pernah mengatakan hari agung , hari
akbar ataupun hari tinggi . $egitu puladengan kata jaksa agung
tidak dapat digantikan dengan jaksabesar ataupun jaksa raya ,
atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak seksama
8. 5
Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia.
Kata yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia apa bila
dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja.
Contohnya :
Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat
mengatakan Anjingbersantap sebagai sinonim anjing makan .
Kemudian kata santapanrohani tidak dapat pula digantikan
dengan makanan rohani . Kedua kata inimungkin tepat
pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak laCim dari
sudutmakna dan pemakaian8nya.
b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata
Jenis makna
Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam
yaitu :
1) Makna "eksikal adalah makna kamus atau makna yang
terdapat di dalam kamus.Makna ini dimiliki oleh kata dasar.
0ontoh ; makan, tidur, ibu, adik, buku
2) Makna &ramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah
mengalami prosesgramatikal, seperti proses afiksasi
9pengimbuhan:, reduplikasi 9pengulangan:, dankomposisi
9pemajemukan:
Contoh :
Proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor ;
Adik mengotori lantai itu
Proses reduplikasi pada kata kacang ; Kacang-
kacangan merupakan salah satusumber protein nabati
Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin ; ia
bekerja di rumah sakit bersalin
Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam
1) Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil
observasi pancaindra dan tidak menimbulkan penafsiran
lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna sebenarnya
Contohnya :
Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas
Besi : logam yang sangat keras
2) Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan
hasil observasi pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain.
Makna konotasi disebut juga sebagaimakna kias atau makna
kontekstual
Contohnya :
9. 6
Ibu kota : pusat pemerintahan
Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
Jamban : kamar kecil
Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :
1) Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai
rujukan yang konkret
Contoh :
meja, baju, membaca, menulis.
2) Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai
rujukan yang konkret
Contoh :
Baik, indah, sedih, gembira
Berdasarkan cakupan maknanya perubahan makna dibedakan atas :
1) Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada
sebelumnya.
Misalnya :
KATA DULU SEKARANG
Berlayar Mengarungi laut
dengan memakai
kapal layar
Mengarungi lautang
dengan alat apa saja
Putra - putri Dipakai untuk
sebutan anak – anak
raja
Sebutan untuk semua
anak laki – laki dan
perempuan
2) Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit daripada
makna dahulu
KATA DULU SEKARANG
Sarjana Sebutan untuk semua
orang cendikiawan
Gelar untuk orang
yang sudah lulus dari
perguruan tinggi
Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :
1) Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih
tinggi. Artinya barudirasakan lebih baik dari arti
sebelumnya.
Contoh :
Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripa
perempuan
Kata istri atau nyonya lebih baik dirasakan nilainya
daripada kata bini
2) Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih
rendah. Arti barudirasakan lebih rendh nilainya dari arti
sebelumnya
10. 7
Contoh :
Kata perempuan dirasakan lebih rendah artinya
Kata bini dirasakan kasar
Pergesaran makna dibedakan atas 2 macam :
1) Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena
adanya persamaan sifat
Contoh :
Tasya menyikat giginya sampai bersih
Pencuri itu menyikat habis barang – barang berharga
dirumah itu
2) Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya
pertukaran tanggapan antara duaindra yang berbeda.
Contoh :
Sayur itu pedas sekali
Kata – katanya sangat pedas didengar
Relaksi makna
1) Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya
pertukaran tanggapan antara duaindra yang berbeda.
Contoh :
Bisa berarti ;
o Dapat, sanggup
o Racun
Buku berarti ;
o Kita[
o Antara ruas dengan ruas
2) homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai
persamaan tulisan tetapi berlainan pengu apan dan arti.
Contoh :
Teras (inti) dengan teras (halaman rumah)
Sedan (isak) dengan sedan (sejenis mobil)
Tahu (paham) dengan tahu (sejenis makanan)
3) homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai
persamaan pengu apantetapi berlainan tulisan dan arti
Contoh :
Bang dengan bank
Masa dengan massa
4) Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan
pengucapanya tetapi mempunyai arti yang sama.
Contoh :
Pintar dengan pandai
Bunga dengan kembang
11. 8
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau
kemiripan. Eleh sebabitu, di dalam sebuah karang
mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada
variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di
dalam karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi
disebabkan oleh hal - hal berikut ini :
a) Pengaruh bahasa daerah
Contoh :
Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan
Kata auditorium yang bersinonim dengan kata
pendopo
Kata rindu bersinonim dengan kata kangen
b) Perbedaan dialek regional
Contoh :
Handuk bersinonim tuala
Selop bersinonim seliper
c) Pengaruh bahasa asing
Contoh :
Kolosal bersinonim besar
Aula bersinonim ruangan
Realita bersinonim kenyataan
d) Perbedaan dialek rasional
Contoh :
Suami bersinonim laki
Istri bersinonim bini
Mati bersinonim wafat
e) Perbedaan ragam bahasa
Contoh :
Membuat bersinonim mengubah
Assisten bersinonim membantu
Tengah bersinonim madya
f) Perbedaan dialek temporal
Contoh :
Hulubalang bersinonim komandan
Kempa bersinonim skempel
Peri bersinonim hantu
5) Antonym adalah kata – kata yang berlawanan artinya
Contoh :
Tua – muda
12. 9
Besar – kecil
Luas – sempit
6) Polisemi berasal adalah kata poly dan sema , yang masing -
masing berarti “banyak” dan “tanda”. jadi polisemi berarti
suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh :
Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas
tubuh manusia tetapi dapat juga berarti orang yang
menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan
sebagainya
Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh
manusia tetapi dapat jugakaki meja yang menahan
meja.
D. PEMBENTUKAN KATA DALAM DIKSI
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa
indonesia. Dari dalam bahasa indonesia terbentuk kosa kata baru dengan dasar
kata yang sudah ada, sedangkan dariluar terbentuk kata baru melalui unsur
serapan
1. Kesalahan dan pembentukan pemilihan kata
Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata,
yang sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis
misalnya;
- Penanggalan awalan meng-
- Penanggalan awalan ber-
- Puluhan bunyi /e/
- Penyengauan kata kasar
- Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
- Awalan ke- yang keliru pemakaian akihiran ir-
- Padanan yang tidak serasi
- Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,,daripada dan
terhadap
- Penggunaan kesimulan, keputusan, penalaran, dan pemukimman
- Penggunaan kata yang hemat
- Analogi
- Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia
2. Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu
hal atau konsep istilah tertentu. Dalam membuat definisi hal yang
13. 10
perlu di perhatikan adalah tidak boleh mengulangkata atau istilah yang
kita definisikan.
Contoh definisi :
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang,
tumbuhan, dan benda - benda mati seakan hidup selayaknya manusia,
seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia.
Definisi terdiri dari :
a. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain
yang lebih umum dimengerti. Umumnya di gunakan pada
permulaan suatu pembicaraan atau diskusi. Definisi nominalis ada
enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi
etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi
denotative
b. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam
sebuah istilah, bukanhanya menjelaskan tentang istilah. Definisi
realis ada tiga macam, yaitu :
1) Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan
perbedaan antara penjelasandengan cara menunjukkan
bagian - bagian suatu benda (definisi analitik) dengan
penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term
yang terdiri atas genus dan diferensia (definisikonotatif).
2) Definisi diskriptif yaitu penjelasan dengan cara
menunjukkan sifat - sifat khusus yang menyertai hal tersebut
dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu hal terjadi.
c. Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di
jelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis dibedakan
atas tiga macam yaitu :
1) Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara
menegaskan langkah - langkah pengujian serta menunjukkan
bagaimana hasil yang dapat di amati
2) Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara
menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
3) Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara
merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi
orang lain, bersifat membujuk orang lain
d. Kata serapan
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang
sudah sesuai dengan EYD. Kata serapan merupakan bagian
14. 11
perkembangan bahasa indonesia. $ahasa indonesia telah banyak
menyerap terutama dalam unsur kosa kata. bahasa asing yang
masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa indonesia
antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa belanda, bahasa Arab,
bahasa inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Analogi dan
Anomali kata serapan dalam bahasa indonesia. Penyerapan kata ke
dalam bahasa indonesia terdapat * unsur, yaitu;
Keteraturan bahasa (analogi) ; dikatakan analogi apabila
kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan
dengan pelafalannya.
Penyimpangan atau ketidak teraturan bahasa (anomaly) ;
dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara
ejaan dan pelafalannya
e. Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak
berkaitan dengan kaidah8kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem
fonologi, sistem ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh
kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses
penyesuaian ataupun tidak, misalnya ; Menurut taraf integrasinya
unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan.
Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa indonesia. unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasai
ndonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara
asing. Kedua unsur pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah
di sesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia.
f. Anomaly
Indonesia alsinya
Bank bank (inggris)
Intern intern (inggris)
Qur’an qur’an (arab)
Jum’at jum’at (arab)
Kata - kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan
unsur anomali. bila kita amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa
lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak
sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. Hal yang tidak sesuai
adalah
: bank=nk, jum’at(‘)
Kata - kata asing yang diserap ke dalam bahasa indonesia secara
utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan
untuk di baca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dalam
fonologi. Contoh :
Indonesia aslinya
15. 12
Expose expose
Export export
Exodus exodus
Kata kadang - kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga
yang terdiri dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya
dilakukan secara utuh. Misalnya ;
Indonesia aslinya
Federalisme federalism (inggris)
Bilingual bilingual (inggris)
Dedikasi dedication (inggris)
Edukasi education (inggris)
E. KATA ILMIAH, KATA PUPULER, KATA JARGON DAN SLANG
1. Kata ilmiah merupakan kata - kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan kedalam bahasa indonesia
2. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi
sehari – hari masyarakat umum.
Berikut contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut
KATA ILMIAH KATA PUPULER
Analogi
Frustasi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
bibliografi
Kiasan
Rasa kecewa
Akhir
Perbedaan perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi singkat
Daftar pustaka
3. Jargon adalah kata - kata yang mengandung makna suatu bahasa,
dialek, atau tutur yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata
sandi Bkode rahasia untuk kalangan terterntu
(dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).
Contoh :
Populasi, volume, abses, H2O, dan sebagainya.
4. Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang
berupa pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang
makna yang lain. Kata - kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras
usang hilang atau menjadi kata - kata biasa.
Contoh :
Asoy, mana tahan, dan sesuatu ya.
16. 13
F. PILIHAN KATA DAN PENGGUNAAN DIKSI
1. Kata dari dan daripada
Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan
sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamannya selama di jerman (ketrangan
alasan)
2. Kata pada dan kepada
Contoh :
- Buku catatan saya pada astuti (pengantar keterangan)
- Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari (keterangan waktu)
3. Kata di dan ke
Contoh :
- Atika sedang berada diluar kota (fungsi kata depan di)
- Disaat usianya sudah lanjut, orang itu semakin malas belajar
(keterangan waktu)
4. Kata dan dan dengan
Contoh :
- Ayah dan ibu pergi ke Jakarta kemarin
- Ibu memotong kue dengan pisau
5. Kata antar dan antara
Contoh :
- Kabar ibu belum pasti, antara benar dan tidak (menyataan
pemilihan)
- Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
17. 14
BAB III
PENUTUP
A. LATAR BELAKANG
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam
menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga
merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca
serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat
apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan.
Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
kata? kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi
mempunyai persamaan yaitu sama - sama penulis ingin menyampaikan sesuatu
di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami
maksud dan tujuan penulis
B. SARAN
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan
makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan
kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat
kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi
memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar
yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.
18. 15
DAFTAR PUSTAKA
- Moeliono, anton M. “diksi atau pilihan kata : suatu spesifikasi didalam
kosakata” dalam majalah pembinaan bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3.
Jakarta: bharata.
http://dinamika.uny.ac.id,akademik/sharefile/filles/281022008121137
- FIDYANINGGSIH FANIA
https://www.academia.edu/22941448/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_
DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA