1. 1
TUGAS
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU
“ SIKAP ILMIAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ”
OLEH:
MUHAMMAD HENDRA
NIM : 8156132083
Kelas AW2 AP Kepengawasan
Dosen Pengampu:
Prof. Usman Pelly, MA, Ph.D
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
2. 2
SIKAP ILMIAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Pengertian
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada
dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat mereka melakukan
kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Sikap ilmiah merupakan sikap-sikap yang
seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari
meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya sikap
ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi
ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam
berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan
karya ilmiah.
B. Sikap Ilmiah Saya Selaku Mahasiswa S2 Pasca Sarjana Unimed
Selaku mahasiswa S2 Pasca Sarjana Unimed Tahun 2016 pada konsentrasi
Kepengawasan, yang berasal dari daerah Kota Langsa Provinsi Aceh saya menanamkan
dan menerapkan sikap ilmiah dalam menjalani hidup sehari-hari selaku seorang
akademis untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan ilmiah. Adapun
sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi
Rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti suatu hal
yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Rasa ingin tahu dapat berkembang
saat melihat diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Untuk dapat merangsang
keingintahuan, saya harus tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu dan saya harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal tersebut (sebagai contoh dalam
mempelajari ilimu filsafat). Selain itu saya juga mengasah sikap peduli terhadap
lingkungan sekitar dengan cara melihat dan mengamati.
2. Pantang menyerah
Dalam setiap penelitian, pasti akan ada persoalan yang harus dihadapi. Dalam
hal tersebut saya tidak boleh mudah menyerah dalam mengatasi persoalan yang saya
hadapi selama melakukan penelitian. Misalnya saat menerapkan metode pertama
bahkan metode kedua gagal, maka saya akan mencoba metode lain yang lebih efisien
3. 3
namun tetap mengacu pada metode ilmiah yang telah ditentukan sejak awal
penelitian.
3. Mencintai kebenaran dan kejujuran
Sifat jujur dan menjaga kebenaran merupakan modal utama saya untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan. Saya akan selalau berusaha untuk mendapatkan
data yang benar-benar bisa menjawab rasa ingin tahu tersebut. Data yang baik adalah
data yang jujur, tidak dimanipulasi baik secara kuantitas maupun kualitas. Karena
jika data yang digunakan tidak benar, maka penelitian yang akan saya lakukan
berdampak buruk jika diterapkan oleh masyarakat.
4. Berani
Selalaku seorang ilmuwan saya harus berani melakukan tindakan dan berani
mengambil resiko dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Keberhasilan yang akan
saya raih jika penelitian yang dilakukan berhasil dan bermanfaat bagi orang banyak,
itu akan membuat saya berani untuk melakukan tindakan dalam penelitian. Dalam
penelitian, saya harus fokus terhadap apa yang diteliti dan kadang kala menuntut
saya untuk bereksperiman di laboratorium atau ditempat kerja, menghabiskan waktu
berjam-jam di perpustakaan atau bersusah payah mengumpulkan data penelitian di
tempat tertentu. Itu adalah resiko yang harus saya dijalani sebagai seorang ilmuwan.
Rasa senang justru akan timbul jika saya berani mengambil resiko tersebut. Dalam
moto hidup saya menanamkan “Keberhasilan selalu membutuhkan pengorbanan
positif”.
5. Tekun
Ketekunan adalah kemampuan saya untuk terus berusaha, bahkan manakala
dihadapkan pada kegagalan. Tekun, saya artikan sebagai sikap sabar sekaligus teliti.
Meneliti memberikan kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah dan
memperbaiki kesalahan. Sikap teliti yang saya terapkan akan menghindarkan saya
dari kesalahan yang tidak perlu. Sebagai seorang ilmuwan saya harus berusaha
meminimalisasi kesalahan dalam segala bentuk, baik berupa kesalahan percobaan,
metode ataupun kesalahan manusiawi yang tidak disengaja.
4. 4
6. Terbuka
Sikap terbuka sangat penting bagi saya miliki sebagai seorang ilmuwan. Sikap
terbuka berarti saya harus bisa menerima setiap respon orang lain, menerima
pendapat, kritik, saran atau koreksi terhadap proses atau hasil penelitian yang saya
lakukan. Dengan kritik dan saran dari orang lain, maka akan menghindarkan saya
dari kesalahan sehingga kualitas penelitian yang saya lakukan selalu terjaga.
7. Optimis
Selaku seorang ilmuwan saya harus selalu optimis atau memiliki keyakinan
bahwa penelitian yang saya lakukan akan berhasil dan memberikan manfaat bagi
orang lain.
8. Analitis
Sikap analitis saya gunakan untuk menguraikan suatu persoalan dari segala
sudut pandang secara menyeluruh. Untuk menumbuhkan sikap analitis, saya
membiasakan melihat sesuatu secara mendetail dan lengkap. Dengan demikian saya
akan tahu bahwa hal-hal kecil pun berperan penting. Saya mencoba untuk melihat
setiap persoalan dari berbagai sudut pandang.
9. Mendekatkan diri pada ALLAH SWT
Dengan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT, saya tidak hanya dapat
menyelesaikan penelitian, selalu yakin dan bekerja keras tetapi saya juga akan
mendapatkan berkah dari-Nya karena ilmu yang saya kembangkan memberikan
manfaat positif bagi orang lain.