Ringkasan dokumen tersebut adalah kasus laporan seorang pasien perempuan berusia 8 tahun yang dirawat karena demam selama 4 hari dan didiagnosis menderita malaria.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
malaria
1. CASE REPORT
“MALARIA”
Marcelina Luya Sorta Manly Silitonga
1461050136
Pembimbing : dr. Catharina Dian, Sp.A
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
Fakultas Kesokteran Universitas Kristen Indonesia
3. DEFINISI MALARIA
Malaria adalah penyakit yang menyerang sel darah merah yang disebabkan oleh
parasit plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina yang terinfeksi sebagai vektornya.
Terdapat lima spesies parasite plasmodium yang menyebabkan malaria pada
manusia yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale,
Plasmodium malariae dan Plasmodium knowles. dan spesies yang paling sering
menyebabkan infeksi terbanyak adalah spesies P.falciparum dan P.vivax
5. EPIDEMIOLOGI
• Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis di daerah tropis maupun
subtropis dan menyerang negara dengan penduduk padat. Diperkirakan
prevalensi malaria di seluruh dunia berkisar antara 160-400 juta kasus.
8. MANIFESTASI KLINIS MALARIA
Stadium
dingin
Diawali dengan gejala mengigil atau perasaan yang sangat
dingin. Berlangsung 15 menit – 1 jam.
Stadium
demam
Pasien merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan
terasa panas seperti terbakar. Berlangsung selama 2-12 jam.
Stadium
berkeringat
Pasien berkeringat banyak sekali, tempat tidurnya basah,
suhu badan menurun dengan cepat hingga dibawah normal.
9. GAMBARAN LABORATORIUM
Plasmodium
falciparum
Menyerang semua bentuk eritrosit mulai
dari retikulosit sampai eritrosit yang
telah matang
Pada pemeriksaan darah tepi baik
hapusan maupun tetes tebal terutama
dijumpai parasite muda bentuk cincin
(ring form).
Pada sediaan darah tebal dapat dijumpai
gametosit berbentuk pisang
Plasmodium
malariae
• Terutama menyerang
eritrosit yang telah
matang.
• Parasit pada sediaan darah
tepi tipis berbentuk khas
seperti pita (band form) ,
skizon berbentuk bunga ros
(rosette form),
Plasmodium
vivax
Terutama menyerang
retikulosit
Tanda-tanda parasit malaria yang khas
pada sel darah yang dari sediaan darah
tipis, dijumpai sel darah merah
membesar, terdapat titik Schuffner pada
sel darah merah dan sitoplasma
amuboid.
Gejala lainnya • Anemia akut maupun
kronis
• Pem darah tepi :
poikilositosis, anisositosis.
12. TATALAKSANA
Malaria Ringan
• Semua penderita malaria berat harus
ditangani di Rumah Sakit (RS) atau
puskesmas perawatan. Bila fasilitas
maupun tenaga kurang memadai,
misalnya jika dibutuhkan fasilitas
dialisis, maka penderita harus dirujuk
ke RS dengan fasilitas yang lebih
lengkap. Prognosis malaria berat
tergantung kecepatan dan ketepatan
diagnosis serta pengobatan.
Malaria Berat
• Pengobatan malaria yang dianjurkan
saat ini dengan pemberian ACT.
Pemberian kombinasi ini untuk
meningkatkan efekti tas dan
mencegah resistensi. Malaria tanpa
komplikasi diobati dengan pemberian
ACT secara oral. Malaria berat diobati
dengan injeksi Artesunat dilanjutkan
dengan ACT oral. Di samping itu
diberikan primakuin sebagai
gametosidal dan hipnozoidal.
16. STATUS PASIEN
Case Report “Malaria”
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
RSU FK UKI
17. STATUS PASIEN
Identitas Pasien
No.RM : 00.34.69.42
Nama : An. I
Tanggal lahir : 05-05-2011
Usia : 8 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protesta
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Raden Saleh
Tanggal datang : 30 Juli 2018
Identitas Orangtua Pasien
Nama Ayah :Tn. S Nama Ibu : Ny. S
Umur : 42 tahun Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Ibu rumah tangga
18. Anamnesis
Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari yang lalu
KeluhanTambahan : -
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk RS.
Demam muncul mendadak, terus menerus sepanjang hari. Awalnya demam timbul
mendadak tinggi pada hari Jumat pagi, dan dirasakan terus-menerus.Malamnya
pasien dibawa berobat ke IGD RS PGI Cikini dan pasien diperbolehkan pulang dan
diberi obat penurun panas. Sabtu pagi demam sudah menurun dan siang hari nya
demam muncul kembali hingga pagi ini. Kelihan disertai batuk sesekali tanpa dahak.
Nafsu makan baik, tidak ada gangguan pada menelan, nyeri kepala(-), nyeri diseluruh
tubuh(-), nyeri di belakang mata(-), mual(-), muntah(-).Tidak ada keluhan dalam BAK
dan BAB. Gusi berdarah(-), bintik kemerahan (-).
19. Riwayat Penyakit Dahulu
Malaria usia 10 bulan, 5 tahun, terakhir tanggal 29 april 2018.
Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
Riwayat asma,dermatitis atopic, rhinitis alergi pada keluarga disangkal.
Riwayat Alergi
Disangkal oleh pasien.
Riwayat Kehamilan
Perawatan Antenatal
Trimester I 1 kali per bulan di Dokter Kandungan
Trimester II 1 kali per bulan di Dokter Kandungan
Trimester III 2 kali per bulan di Dokter Kandungan
Penyakit Kehamilan : hipertensi, diabetes melitus disangkal oleh pasien
20. Riwayat Kelahiran
Cara Persalinan : Spontan
Penolong Persalinan : Bidan
Masa Gestasi : Cukup Bulan
Penyulit : disangkal
Berat Badan Lahir : 3500 Gram
Panjang Badan : 56 cm
Lingkar Kepala : (ibu pasien tidak ingat)
Nilai APGAR : (ibu pasien tidak tahu)
Kelainan bawaan :Tidak ada
21. Vaksin Umur
BCG 2 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 & 18 bulan 5 tahun
(ulangan)
Polio 0 bulan 2 bulan 4 & 6 bulan 3 tahun 5 tahun
Campak 9 bulan
Hepatitis B Saat lahir 2 bulan 6 bulan
MMR -
RiwayatTumbuh Kembang
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Gangguan perkembangan mental :Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 1 tahun
Berbicara : 2 tahun
Membaca / Menulis : 5 tahun
Kesan: Imunisasi tidak lengkap berdasarkan sesuai Jadwal Imunisasi IDAI 2010
22. Riwayat Makanan
0 - 6 bulan : ASI Eksklusif tiap 2-3 jam sekali, selama 10-15 menit, hisapan
kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian
6 - 12 bulan : ASI tiap 2-3 jam sekali, selama 10-15 menit, hisapan kuat, di
payudara kanan dan kiri bergantian, susu formula 5 botol (120 cc)/hari, habis
dalam 3x/hari, nasi tim berisi sayuran : 2x/hari ukuran piring anak
12 bulan – sekarang : susu kedelai 3 botol (120 cc) dalam sehari sebanyak 3x,
nasi dengan sayur + daging/ayam/ikan 3x/hari ukuran piring anak
Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan cukup sesuai usia
23. Status Generalis
TandaVital (30 /07/ 2018) :
Keadaan Umum :Tampak Sakit
Sedang (VAS : 3)
Kesadaran : Kompos Mentis
GCS : E4V5 M6
Frekuensi Nadi : 86x / menit
Frekuensi Nafas : 24 x / menit
SuhuTubuh : 36,0 °C (Axilla)
Status Antropometri :
Berat Badan : 22 kg
Tinggi Badan : 115 cm
Status Gizi :
TB/U = diantara +2 SD
sampai + 3 SD
BB/U = > + 3 SD
BMI/U = > + 3 SD
Kesan Status gizi pasien :
Gizi lebih
24. Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normocephali (lingkar kepala 50 cm)
• Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil isokor, simetris,
refleks cahaya +/+, edem palpebra -/-
• Telinga : Normotia,liang telinga lapang/lapang, serumen -/-, sekret -/-
• Hidung : Lapang, sekret -/-, deviasi septum (-), pernafasan cuping hidung (-)
• Bibir : Mukosa bibir tidak kering, sianosis (-)
• Gigi geligi :Tidak ada kelainan
• Lidah : Lidah di tengah, coated tounge (-)
• Tonsil :T3 –T3
• Faring :Tidak hiperemis
• Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba membesar
25. Toraks
Dinding thoraks : Diameter laterolateral > anteroposterior
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris, Retraksi (-)
Palpasi :Vokal fremitus kiri dan kanan simetris
Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor
Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler, Ronki -/-,Wheezing +/+, Bunyi
Jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal : 4x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), turgor kembali cepat, limpa
tidak teraba membesar,hepar teraba 1/3-1/3
Perkusi :Timpani, nyeri ketok (-), pekak alih (-)
26. Kulit : ikterik (-), petechie (+)
Ekstremitas : lengkap, deformitas (-),Akral hangat,
sianosis tidak ada, capillary refill < 2 detik
Pemeriksaan Naurologis
Nervus Cranialis
I : Penciuman baik
II :Visus kasar baik
III : Refleks cahaya langsung +/+
IV : Refleks cahaya tidak langsung +/+
V : Rasa raba simetris kanan dan kiri
VI : Normal ke segala arah
VII :Wajah simeris
VIII : Nistagmus (-), pendengaran baik
IX : Disfonia (-), disfagia (-)
X :Tidak dilakukan
XI : Menoleh dan angkat bahu normal
XII :Tremor (-), fasikulasi (-), deviasi (-)
• Pemeriksaan Refleks
• Refleks biceps ++/++, refleks triceps
++/++, refleks KPR ++/++, refleks APR
++/++
• Refleks patologis
• Babinski -/-, chaddock -/-, gordon-/-,
schaffer -/-, oppeinheim -/-, klonus lutut
-/-, klonus kaki -/-
28. Diagnosis Kerja :
Malaria
Diagnosis Banding :
1. InfeksiVirus
2. Demam Berdarah Dengua
Penatalaksanaan
- Rawat inap
Diet : Lunak
IVFD : 1 Kaen 3B, 24 tetes per menit
(makro)
MM : Levopront 3 x 5 mL (PO)
Paracetamol ½ tab (k/p) (PO)
Prognosis
AdVitam : Dubia Ad Bonam
Ad Functionam : DubiaAd Bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
29. 3/08/201
8
PH : 4
PP : 8
Demam berkurang ,
batuk kering
berkurang. Nyeri
kepala (-), mual (-),
muntah (-), diare (-),
pegal-pegal (-),
nyeri otot (+), nyeri
retroorbita -/-, obat
malaria dari papua
darplex
dihidroartemicin)
selama 3 hari +
piperakuin hari ke-4
-14. Pernah
minumobat malaria
dari papua darplex
dihidroartemicin)
selama 3 hari +
piperakuin hari ke-4
-14.
KU :Tampak sakit ringan
Kes : Composmentis
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 24x/menit
Suhu: 36,2ºC
Kepala : Normocephali
Mata : Cekung -/-, skela ikterik -/-, konjungtiva
anemis -/-, pupil isokor
Telinga : Liang telinga lapang, sekret -/-,
serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang, sekret -/-, deviasi
septum (-)
Thoraks :
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi
sela iga (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
I : tampak datar
A : BU (+) 4x/mnt
P : NT (-) supel, hepatomegaly 1/2-1/2,
splenomegaly + schuffner 2.
P : NK (-) timpani
Malaria
LAB =
H2TL
Hb : 12,2 g/dL
Ht : 36%
Leukosit :
4.000/uL
Trombosit :
67.000/ul
Parasitologi
Ditemukan
plasmodium
vivax pada
sediaan stadium
trofozoit lanjut
Diet : Lunak
MM :
Levopront 3 x 1 cth (PO)
Paracetamol ½ tab (PO)
(k/p)
DHP 1 x 1½ tab (3 hari)
Primakuin 1 x ½ tab (14
hari)
Boleh pulang.
30. ANALISA KASUS
Case Report “Malaria”
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
RSU FK UKI
31. DIAGNOSIS MALARIA
• Diagnosis Malaria ditegakan pada kasus ini berdasarkan :
• Anamnesis
• Riwayat demam tinggi berulang, menggigil dan nyeri otot
• Riwayat penyakit dahulu, yaitu malaria berulang dan pernah minum
obat antimalaria
• Riwayat pasien yang pernah tinggal di daerah endemis.
• Pemeriksaan Fisik
• Ditemukan hepatomegaly 1/3-1/3, dan pada malaria dapat ditemukan
splenomegaly. Pada kasus ini, limpa tidak teraba membesar.
Anemia
Demam tinggi
berulang
Trias Malaria
SPlenomegaly
32. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Laju Endap Darah
Leukosit
Hematokrit
Retikulosit
Trombosit
MCV
MCH
Neutrofil Batang
Neutrofil Segmen
Limfosit
Monosit
74 mm/jam*
4.000 /µL*
36 %*
7 permil
76.000/µL*
72,0 fL*
24,8 pg*
0 %*
36 %*
48 %*
12 %*
<20 mm/jam
5-10 ribu/ul
40-48%
5-15 permil
150-400 ribu/ul
82-92/fl
27-31 pg
2-5%
50-70%
25-40%
2-8%
• Pada pasien terjadi
neutropenia, dimana
keadaan neutropenia dapat
ditemukan pada penyakit
tifus, malaria, paratifus dan
intoksikasi kloramfenikol.
• Limfositosis dapat
ditemukan jika ada infeksi
parasit.
• Monositosis ditemukan
pada penyakitTBC, Lepra,
Malaria, SLE
33. Diagnosis pasti malaria
• Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan darah
secara mikroskopis atau uji diagnostik cepat
• Menemukan parasit malaria dalam darah
• Pada kasus ini :
• Dari pemeriksaan parasitology ditemukan parasite Plasmodium vivax stadium trofozoit lanjut
dan gametosit.
Trofozoit
lanjut
Gametosit
34. Tatalaksana
• Dari tatalaksana, pasien diberikan terapi cairan menggunakan Kaen 3B 24tpm
(makro), dimana Kaen 3B diindikasikan sebagai terapi maintenance untuk
mengganti cairan serta elektrolit jika asupan secara oral tidak dapat terpenuhi.
• Selain itu untuk tatalaksana diberikan levopront dan paracetamol untuk
menurunkan panas. Pasien juga diberikan Levopront untuk mengurangi keluhan
batuk.
35. Pengobatan malaria
• Pasien diberikan DHP 1x 1½ tab(3 hari) dan Primakuin 1x ½ tab(14 hari).
• Hal ini sejalan dengan teori tatalaksana malaris vivaks, diberikan kombinasi
Dihidroartemisin-Piperakuin (DHP) + Primakuin.
• Dimana dosis ACT yang dianjurkan, Primakuin untuk malaria vivaks diberikan
selama 14 hari dengan dosis 0,25 mg/kgBB.
• Sedangkan dodis untuk DHP dapat diberikan 1½ berdasarkan berat badan (18-30
kg).