SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
CASE REPORT
“MALARIA”
Marcelina Luya Sorta Manly Silitonga
1461050136
Pembimbing : dr. Catharina Dian, Sp.A
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
Fakultas Kesokteran Universitas Kristen Indonesia
TINJAUAN PUSTAKA
“MALARIA”
Case Report “Malaria”
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
RSU FK UKI
DEFINISI MALARIA
Malaria adalah penyakit yang menyerang sel darah merah yang disebabkan oleh
parasit plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina yang terinfeksi sebagai vektornya.
Terdapat lima spesies parasite plasmodium yang menyebabkan malaria pada
manusia yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale,
Plasmodium malariae dan Plasmodium knowles. dan spesies yang paling sering
menyebabkan infeksi terbanyak adalah spesies P.falciparum dan P.vivax
ETIOLOGI MALARIA
Plasmodium
falciparum
Plasmodium
vivax
Plasmodium
malariae
Plasmodium
ovale
EPIDEMIOLOGI
• Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis di daerah tropis maupun
subtropis dan menyerang negara dengan penduduk padat. Diperkirakan
prevalensi malaria di seluruh dunia berkisar antara 160-400 juta kasus.
DAUR HIDUP PLASMODIUM
MANIFESTASI KLINIS MALARIA
Stadium
dingin
Diawali dengan gejala mengigil atau perasaan yang sangat
dingin. Berlangsung 15 menit – 1 jam.
Stadium
demam
Pasien merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan
terasa panas seperti terbakar. Berlangsung selama 2-12 jam.
Stadium
berkeringat
Pasien berkeringat banyak sekali, tempat tidurnya basah,
suhu badan menurun dengan cepat hingga dibawah normal.
GAMBARAN LABORATORIUM
Plasmodium
falciparum
 Menyerang semua bentuk eritrosit mulai
dari retikulosit sampai eritrosit yang
telah matang
 Pada pemeriksaan darah tepi baik
hapusan maupun tetes tebal terutama
dijumpai parasite muda bentuk cincin
(ring form).
 Pada sediaan darah tebal dapat dijumpai
gametosit berbentuk pisang
Plasmodium
malariae
• Terutama menyerang
eritrosit yang telah
matang.
• Parasit pada sediaan darah
tepi tipis berbentuk khas
seperti pita (band form) ,
skizon berbentuk bunga ros
(rosette form),
Plasmodium
vivax
 Terutama menyerang
retikulosit
 Tanda-tanda parasit malaria yang khas
pada sel darah yang dari sediaan darah
tipis, dijumpai sel darah merah
membesar, terdapat titik Schuffner pada
sel darah merah dan sitoplasma
amuboid.
Gejala lainnya • Anemia akut maupun
kronis
• Pem darah tepi :
poikilositosis, anisositosis.
DIAGNOSIS MALARIA
Gejala serta
Tanda Klinis
(Trias malariae)
Pemeriksaan
hapusan darah
tepi tipis dan
tebal
Tes serologis
TATALAKSANA
Malaria Ringan
• Semua penderita malaria berat harus
ditangani di Rumah Sakit (RS) atau
puskesmas perawatan. Bila fasilitas
maupun tenaga kurang memadai,
misalnya jika dibutuhkan fasilitas
dialisis, maka penderita harus dirujuk
ke RS dengan fasilitas yang lebih
lengkap. Prognosis malaria berat
tergantung kecepatan dan ketepatan
diagnosis serta pengobatan.
Malaria Berat
• Pengobatan malaria yang dianjurkan
saat ini dengan pemberian ACT.
Pemberian kombinasi ini untuk
meningkatkan efekti tas dan
mencegah resistensi. Malaria tanpa
komplikasi diobati dengan pemberian
ACT secara oral. Malaria berat diobati
dengan injeksi Artesunat dilanjutkan
dengan ACT oral. Di samping itu
diberikan primakuin sebagai
gametosidal dan hipnozoidal.
Dosis ACT
STATUS PASIEN
Case Report “Malaria”
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
RSU FK UKI
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
No.RM : 00.34.69.42
Nama : An. I
Tanggal lahir : 05-05-2011
Usia : 8 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protesta
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Raden Saleh
Tanggal datang : 30 Juli 2018
Identitas Orangtua Pasien
Nama Ayah :Tn. S Nama Ibu : Ny. S
Umur : 42 tahun Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesis
Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari yang lalu
KeluhanTambahan : -
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk RS.
Demam muncul mendadak, terus menerus sepanjang hari. Awalnya demam timbul
mendadak tinggi pada hari Jumat pagi, dan dirasakan terus-menerus.Malamnya
pasien dibawa berobat ke IGD RS PGI Cikini dan pasien diperbolehkan pulang dan
diberi obat penurun panas. Sabtu pagi demam sudah menurun dan siang hari nya
demam muncul kembali hingga pagi ini. Kelihan disertai batuk sesekali tanpa dahak.
Nafsu makan baik, tidak ada gangguan pada menelan, nyeri kepala(-), nyeri diseluruh
tubuh(-), nyeri di belakang mata(-), mual(-), muntah(-).Tidak ada keluhan dalam BAK
dan BAB. Gusi berdarah(-), bintik kemerahan (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Malaria usia 10 bulan, 5 tahun, terakhir tanggal 29 april 2018.
Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
Riwayat asma,dermatitis atopic, rhinitis alergi pada keluarga disangkal.
Riwayat Alergi
Disangkal oleh pasien.
Riwayat Kehamilan
Perawatan Antenatal
Trimester I  1 kali per bulan di Dokter Kandungan
Trimester II  1 kali per bulan di Dokter Kandungan
Trimester III  2 kali per bulan di Dokter Kandungan
Penyakit Kehamilan : hipertensi, diabetes melitus disangkal oleh pasien
Riwayat Kelahiran
Cara Persalinan : Spontan
Penolong Persalinan : Bidan
Masa Gestasi : Cukup Bulan
Penyulit : disangkal
Berat Badan Lahir : 3500 Gram
Panjang Badan : 56 cm
Lingkar Kepala : (ibu pasien tidak ingat)
Nilai APGAR : (ibu pasien tidak tahu)
Kelainan bawaan :Tidak ada
Vaksin Umur
BCG 2 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 & 18 bulan 5 tahun
(ulangan)
Polio 0 bulan 2 bulan 4 & 6 bulan 3 tahun 5 tahun
Campak 9 bulan
Hepatitis B Saat lahir 2 bulan 6 bulan
MMR -
RiwayatTumbuh Kembang
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Gangguan perkembangan mental :Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 1 tahun
Berbicara : 2 tahun
Membaca / Menulis : 5 tahun
Kesan: Imunisasi tidak lengkap berdasarkan sesuai Jadwal Imunisasi IDAI 2010
Riwayat Makanan
0 - 6 bulan : ASI Eksklusif tiap 2-3 jam sekali, selama 10-15 menit, hisapan
kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian
6 - 12 bulan : ASI tiap 2-3 jam sekali, selama 10-15 menit, hisapan kuat, di
payudara kanan dan kiri bergantian, susu formula 5 botol (120 cc)/hari, habis
dalam 3x/hari, nasi tim berisi sayuran : 2x/hari ukuran piring anak
12 bulan – sekarang : susu kedelai 3 botol (120 cc) dalam sehari sebanyak 3x,
nasi dengan sayur + daging/ayam/ikan 3x/hari ukuran piring anak
Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan cukup sesuai usia
Status Generalis
TandaVital (30 /07/ 2018) :
Keadaan Umum :Tampak Sakit
Sedang (VAS : 3)
Kesadaran : Kompos Mentis
GCS : E4V5 M6
Frekuensi Nadi : 86x / menit
Frekuensi Nafas : 24 x / menit
SuhuTubuh : 36,0 °C (Axilla)
Status Antropometri :
Berat Badan : 22 kg
Tinggi Badan : 115 cm
Status Gizi :
TB/U = diantara +2 SD
sampai + 3 SD
BB/U = > + 3 SD
BMI/U = > + 3 SD
Kesan Status gizi pasien :
Gizi lebih
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normocephali (lingkar kepala 50 cm)
• Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil isokor, simetris,
refleks cahaya +/+, edem palpebra -/-
• Telinga : Normotia,liang telinga lapang/lapang, serumen -/-, sekret -/-
• Hidung : Lapang, sekret -/-, deviasi septum (-), pernafasan cuping hidung (-)
• Bibir : Mukosa bibir tidak kering, sianosis (-)
• Gigi geligi :Tidak ada kelainan
• Lidah : Lidah di tengah, coated tounge (-)
• Tonsil :T3 –T3
• Faring :Tidak hiperemis
• Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba membesar
Toraks
Dinding thoraks : Diameter laterolateral > anteroposterior
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris, Retraksi (-)
Palpasi :Vokal fremitus kiri dan kanan simetris
Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor
Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler, Ronki -/-,Wheezing +/+, Bunyi
Jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal : 4x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), turgor kembali cepat, limpa
tidak teraba membesar,hepar teraba 1/3-1/3
Perkusi :Timpani, nyeri ketok (-), pekak alih (-)
Kulit : ikterik (-), petechie (+)
Ekstremitas : lengkap, deformitas (-),Akral hangat,
sianosis tidak ada, capillary refill < 2 detik
Pemeriksaan Naurologis
Nervus Cranialis
I : Penciuman baik
II :Visus kasar baik
III : Refleks cahaya langsung +/+
IV : Refleks cahaya tidak langsung +/+
V : Rasa raba simetris kanan dan kiri
VI : Normal ke segala arah
VII :Wajah simeris
VIII : Nistagmus (-), pendengaran baik
IX : Disfonia (-), disfagia (-)
X :Tidak dilakukan
XI : Menoleh dan angkat bahu normal
XII :Tremor (-), fasikulasi (-), deviasi (-)
• Pemeriksaan Refleks
• Refleks biceps ++/++, refleks triceps
++/++, refleks KPR ++/++, refleks APR
++/++
• Refleks patologis
• Babinski -/-, chaddock -/-, gordon-/-,
schaffer -/-, oppeinheim -/-, klonus lutut
-/-, klonus kaki -/-
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
 Laju Endap Darah
 Hemoglobin
 Leukosit
 Eritrosit
 Hematokrit
 Retikulosit
 Trombosit
 MCV
 MCH
 MCHC
 Basofil
 Eosinofil
 Neutrofil Batang
 Neutrofil Segmen
 Limfosit
 74 mm/jam
 12,4 g/dL
 5.800 /µL
 5,01 10^6/µL
 36 %
 7 permil
 76.000/µL
 72,0 fL
 24,8 pg
 34,4 g/dL
 1 %
 3 %
 0 %
 36 %
 48 %
 <20 mm/jam
 14-16 g/dl
 5-10 ribu/ul
 4,5-5,5 juta/ml
 40-48%
 5-15 permil
 150-400 ribu/ul
 82-92/fl
 27-31 pg
 32-36 g/dl
 0-1%
 0-3%
 2-5%
 50-70%
 25-40%
Diagnosis Kerja :
Malaria
Diagnosis Banding :
1. InfeksiVirus
2. Demam Berdarah Dengua
Penatalaksanaan
- Rawat inap
Diet : Lunak
IVFD : 1 Kaen 3B, 24 tetes per menit
(makro)
MM : Levopront 3 x 5 mL (PO)
Paracetamol ½ tab (k/p) (PO)
Prognosis
AdVitam : Dubia Ad Bonam
Ad Functionam : DubiaAd Bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
3/08/201
8
PH : 4
PP : 8
Demam berkurang ,
batuk kering
berkurang. Nyeri
kepala (-), mual (-),
muntah (-), diare (-),
pegal-pegal (-),
nyeri otot (+), nyeri
retroorbita -/-, obat
malaria dari papua
darplex
dihidroartemicin)
selama 3 hari +
piperakuin hari ke-4
-14. Pernah
minumobat malaria
dari papua darplex
dihidroartemicin)
selama 3 hari +
piperakuin hari ke-4
-14.
KU :Tampak sakit ringan
Kes : Composmentis
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 24x/menit
Suhu: 36,2ºC
Kepala : Normocephali
Mata : Cekung -/-, skela ikterik -/-, konjungtiva
anemis -/-, pupil isokor
Telinga : Liang telinga lapang, sekret -/-,
serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang, sekret -/-, deviasi
septum (-)
Thoraks :
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi
sela iga (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
I : tampak datar
A : BU (+) 4x/mnt
P : NT (-) supel, hepatomegaly 1/2-1/2,
splenomegaly + schuffner 2.
P : NK (-) timpani
Malaria
LAB =
H2TL
Hb : 12,2 g/dL
Ht : 36%
Leukosit :
4.000/uL
Trombosit :
67.000/ul
Parasitologi
Ditemukan
plasmodium
vivax pada
sediaan stadium
trofozoit lanjut
Diet : Lunak
MM :
Levopront 3 x 1 cth (PO)
Paracetamol ½ tab (PO)
(k/p)
DHP 1 x 1½ tab (3 hari)
Primakuin 1 x ½ tab (14
hari)
Boleh pulang.
ANALISA KASUS
Case Report “Malaria”
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018
RSU FK UKI
DIAGNOSIS MALARIA
• Diagnosis Malaria ditegakan pada kasus ini berdasarkan :
• Anamnesis
• Riwayat demam tinggi berulang, menggigil dan nyeri otot
• Riwayat penyakit dahulu, yaitu malaria berulang dan pernah minum
obat antimalaria
• Riwayat pasien yang pernah tinggal di daerah endemis.
• Pemeriksaan Fisik
• Ditemukan hepatomegaly 1/3-1/3, dan pada malaria dapat ditemukan
splenomegaly. Pada kasus ini, limpa tidak teraba membesar.
Anemia
Demam tinggi
berulang
Trias Malaria
SPlenomegaly
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
 Laju Endap Darah
 Leukosit
 Hematokrit
 Retikulosit
 Trombosit
 MCV
 MCH
 Neutrofil Batang
 Neutrofil Segmen
 Limfosit
 Monosit
 74 mm/jam*
 4.000 /µL*
 36 %*
 7 permil
 76.000/µL*
 72,0 fL*
 24,8 pg*
 0 %*
 36 %*
 48 %*
 12 %*
 <20 mm/jam
 5-10 ribu/ul
 40-48%
 5-15 permil
 150-400 ribu/ul
 82-92/fl
 27-31 pg
 2-5%
 50-70%
 25-40%
 2-8%
• Pada pasien terjadi
neutropenia, dimana
keadaan neutropenia dapat
ditemukan pada penyakit
tifus, malaria, paratifus dan
intoksikasi kloramfenikol.
• Limfositosis dapat
ditemukan jika ada infeksi
parasit.
• Monositosis ditemukan
pada penyakitTBC, Lepra,
Malaria, SLE
Diagnosis pasti malaria
• Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan darah
secara mikroskopis atau uji diagnostik cepat
• Menemukan parasit malaria dalam darah
• Pada kasus ini :
• Dari pemeriksaan parasitology ditemukan parasite Plasmodium vivax stadium trofozoit lanjut
dan gametosit.
Trofozoit
lanjut
Gametosit
Tatalaksana
• Dari tatalaksana, pasien diberikan terapi cairan menggunakan Kaen 3B 24tpm
(makro), dimana Kaen 3B diindikasikan sebagai terapi maintenance untuk
mengganti cairan serta elektrolit jika asupan secara oral tidak dapat terpenuhi.
• Selain itu untuk tatalaksana diberikan levopront dan paracetamol untuk
menurunkan panas. Pasien juga diberikan Levopront untuk mengurangi keluhan
batuk.
Pengobatan malaria
• Pasien diberikan DHP 1x 1½ tab(3 hari) dan Primakuin 1x ½ tab(14 hari).
• Hal ini sejalan dengan teori tatalaksana malaris vivaks, diberikan kombinasi
Dihidroartemisin-Piperakuin (DHP) + Primakuin.
• Dimana dosis ACT yang dianjurkan, Primakuin untuk malaria vivaks diberikan
selama 14 hari dengan dosis 0,25 mg/kgBB.
• Sedangkan dodis untuk DHP dapat diberikan 1½ berdasarkan berat badan (18-30
kg).

More Related Content

What's hot

BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcSoroy Lardo
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiUsqi Krizdiana
 
106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsihomeworkping7
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaSoroy Lardo
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsihomeworkping7
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 
Lapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisLapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisaindrayoga
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsWiwin Meiriana
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxAvinoMulanaFikri1
 
127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastik127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastikhomeworkping8
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisEncepal Cere
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-burukhomeworkping8
 

What's hot (19)

BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
 
P-drug Skabies
P-drug SkabiesP-drug Skabies
P-drug Skabies
 
106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
 
Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleksKejang demam kompleks
Kejang demam kompleks
 
Aila medik
Aila medikAila medik
Aila medik
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
GASTROENTERITIS AKUT
GASTROENTERITIS AKUTGASTROENTERITIS AKUT
GASTROENTERITIS AKUT
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
 
Lapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisLapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitis
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
 
127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastik127179612 case-anemia-aplastik
127179612 case-anemia-aplastik
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk
 

Similar to malaria

Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Adeline Dlin
 
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptSanjaya Soebagio
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITPKharima SD
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptxssuser6a7917
 
127385992 case-diare
127385992 case-diare127385992 case-diare
127385992 case-diarehomeworkping8
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yabeequeen_30
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiZollananda
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docxhomeworkping10
 
89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervix89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervixhomeworkping4
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
 
Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Adeline Dlin
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxAnnisaRizkaFauziah
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Adeline Dlin
 

Similar to malaria (20)

Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
 
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
 
208548844 case-fix
208548844 case-fix208548844 case-fix
208548844 case-fix
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
 
127385992 case-diare
127385992 case-diare127385992 case-diare
127385992 case-diare
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix ya
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
Serotinus
SerotinusSerotinus
Serotinus
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervix89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervix
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Lapkas persalinan lama (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 

Recently uploaded

PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

malaria

  • 1. CASE REPORT “MALARIA” Marcelina Luya Sorta Manly Silitonga 1461050136 Pembimbing : dr. Catharina Dian, Sp.A Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018 Fakultas Kesokteran Universitas Kristen Indonesia
  • 2. TINJAUAN PUSTAKA “MALARIA” Case Report “Malaria” Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018 RSU FK UKI
  • 3. DEFINISI MALARIA Malaria adalah penyakit yang menyerang sel darah merah yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi sebagai vektornya. Terdapat lima spesies parasite plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowles. dan spesies yang paling sering menyebabkan infeksi terbanyak adalah spesies P.falciparum dan P.vivax
  • 5. EPIDEMIOLOGI • Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis di daerah tropis maupun subtropis dan menyerang negara dengan penduduk padat. Diperkirakan prevalensi malaria di seluruh dunia berkisar antara 160-400 juta kasus.
  • 7.
  • 8. MANIFESTASI KLINIS MALARIA Stadium dingin Diawali dengan gejala mengigil atau perasaan yang sangat dingin. Berlangsung 15 menit – 1 jam. Stadium demam Pasien merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa panas seperti terbakar. Berlangsung selama 2-12 jam. Stadium berkeringat Pasien berkeringat banyak sekali, tempat tidurnya basah, suhu badan menurun dengan cepat hingga dibawah normal.
  • 9. GAMBARAN LABORATORIUM Plasmodium falciparum  Menyerang semua bentuk eritrosit mulai dari retikulosit sampai eritrosit yang telah matang  Pada pemeriksaan darah tepi baik hapusan maupun tetes tebal terutama dijumpai parasite muda bentuk cincin (ring form).  Pada sediaan darah tebal dapat dijumpai gametosit berbentuk pisang Plasmodium malariae • Terutama menyerang eritrosit yang telah matang. • Parasit pada sediaan darah tepi tipis berbentuk khas seperti pita (band form) , skizon berbentuk bunga ros (rosette form), Plasmodium vivax  Terutama menyerang retikulosit  Tanda-tanda parasit malaria yang khas pada sel darah yang dari sediaan darah tipis, dijumpai sel darah merah membesar, terdapat titik Schuffner pada sel darah merah dan sitoplasma amuboid. Gejala lainnya • Anemia akut maupun kronis • Pem darah tepi : poikilositosis, anisositosis.
  • 10. DIAGNOSIS MALARIA Gejala serta Tanda Klinis (Trias malariae) Pemeriksaan hapusan darah tepi tipis dan tebal Tes serologis
  • 11.
  • 12. TATALAKSANA Malaria Ringan • Semua penderita malaria berat harus ditangani di Rumah Sakit (RS) atau puskesmas perawatan. Bila fasilitas maupun tenaga kurang memadai, misalnya jika dibutuhkan fasilitas dialisis, maka penderita harus dirujuk ke RS dengan fasilitas yang lebih lengkap. Prognosis malaria berat tergantung kecepatan dan ketepatan diagnosis serta pengobatan. Malaria Berat • Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini dengan pemberian ACT. Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan efekti tas dan mencegah resistensi. Malaria tanpa komplikasi diobati dengan pemberian ACT secara oral. Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat dilanjutkan dengan ACT oral. Di samping itu diberikan primakuin sebagai gametosidal dan hipnozoidal.
  • 13.
  • 15.
  • 16. STATUS PASIEN Case Report “Malaria” Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018 RSU FK UKI
  • 17. STATUS PASIEN Identitas Pasien No.RM : 00.34.69.42 Nama : An. I Tanggal lahir : 05-05-2011 Usia : 8 tahun 2 bulan Jenis kelamin : Perempuan Agama : Kristen Protesta Pendidikan : Belum sekolah Alamat : Jl. Raden Saleh Tanggal datang : 30 Juli 2018 Identitas Orangtua Pasien Nama Ayah :Tn. S Nama Ibu : Ny. S Umur : 42 tahun Umur : 40 tahun Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Ibu rumah tangga
  • 18. Anamnesis Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari yang lalu KeluhanTambahan : - Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk RS. Demam muncul mendadak, terus menerus sepanjang hari. Awalnya demam timbul mendadak tinggi pada hari Jumat pagi, dan dirasakan terus-menerus.Malamnya pasien dibawa berobat ke IGD RS PGI Cikini dan pasien diperbolehkan pulang dan diberi obat penurun panas. Sabtu pagi demam sudah menurun dan siang hari nya demam muncul kembali hingga pagi ini. Kelihan disertai batuk sesekali tanpa dahak. Nafsu makan baik, tidak ada gangguan pada menelan, nyeri kepala(-), nyeri diseluruh tubuh(-), nyeri di belakang mata(-), mual(-), muntah(-).Tidak ada keluhan dalam BAK dan BAB. Gusi berdarah(-), bintik kemerahan (-).
  • 19. Riwayat Penyakit Dahulu Malaria usia 10 bulan, 5 tahun, terakhir tanggal 29 april 2018. Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga Riwayat asma,dermatitis atopic, rhinitis alergi pada keluarga disangkal. Riwayat Alergi Disangkal oleh pasien. Riwayat Kehamilan Perawatan Antenatal Trimester I  1 kali per bulan di Dokter Kandungan Trimester II  1 kali per bulan di Dokter Kandungan Trimester III  2 kali per bulan di Dokter Kandungan Penyakit Kehamilan : hipertensi, diabetes melitus disangkal oleh pasien
  • 20. Riwayat Kelahiran Cara Persalinan : Spontan Penolong Persalinan : Bidan Masa Gestasi : Cukup Bulan Penyulit : disangkal Berat Badan Lahir : 3500 Gram Panjang Badan : 56 cm Lingkar Kepala : (ibu pasien tidak ingat) Nilai APGAR : (ibu pasien tidak tahu) Kelainan bawaan :Tidak ada
  • 21. Vaksin Umur BCG 2 bulan DPT 2 bulan 4 bulan 6 & 18 bulan 5 tahun (ulangan) Polio 0 bulan 2 bulan 4 & 6 bulan 3 tahun 5 tahun Campak 9 bulan Hepatitis B Saat lahir 2 bulan 6 bulan MMR - RiwayatTumbuh Kembang Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan Gangguan perkembangan mental :Tidak ada Psikomotor Tengkurap : 5 bulan Duduk : 7 bulan Berdiri : 10 bulan Berjalan : 1 tahun Berbicara : 2 tahun Membaca / Menulis : 5 tahun Kesan: Imunisasi tidak lengkap berdasarkan sesuai Jadwal Imunisasi IDAI 2010
  • 22. Riwayat Makanan 0 - 6 bulan : ASI Eksklusif tiap 2-3 jam sekali, selama 10-15 menit, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian 6 - 12 bulan : ASI tiap 2-3 jam sekali, selama 10-15 menit, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian, susu formula 5 botol (120 cc)/hari, habis dalam 3x/hari, nasi tim berisi sayuran : 2x/hari ukuran piring anak 12 bulan – sekarang : susu kedelai 3 botol (120 cc) dalam sehari sebanyak 3x, nasi dengan sayur + daging/ayam/ikan 3x/hari ukuran piring anak Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan cukup sesuai usia
  • 23. Status Generalis TandaVital (30 /07/ 2018) : Keadaan Umum :Tampak Sakit Sedang (VAS : 3) Kesadaran : Kompos Mentis GCS : E4V5 M6 Frekuensi Nadi : 86x / menit Frekuensi Nafas : 24 x / menit SuhuTubuh : 36,0 °C (Axilla) Status Antropometri : Berat Badan : 22 kg Tinggi Badan : 115 cm Status Gizi : TB/U = diantara +2 SD sampai + 3 SD BB/U = > + 3 SD BMI/U = > + 3 SD Kesan Status gizi pasien : Gizi lebih
  • 24. Pemeriksaan Fisik • Kepala : Normocephali (lingkar kepala 50 cm) • Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut • Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil isokor, simetris, refleks cahaya +/+, edem palpebra -/- • Telinga : Normotia,liang telinga lapang/lapang, serumen -/-, sekret -/- • Hidung : Lapang, sekret -/-, deviasi septum (-), pernafasan cuping hidung (-) • Bibir : Mukosa bibir tidak kering, sianosis (-) • Gigi geligi :Tidak ada kelainan • Lidah : Lidah di tengah, coated tounge (-) • Tonsil :T3 –T3 • Faring :Tidak hiperemis • Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba membesar
  • 25. Toraks Dinding thoraks : Diameter laterolateral > anteroposterior Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris, Retraksi (-) Palpasi :Vokal fremitus kiri dan kanan simetris Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler, Ronki -/-,Wheezing +/+, Bunyi Jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : Perut tampak datar Auskultasi : Bising usus (+) normal : 4x/menit Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), turgor kembali cepat, limpa tidak teraba membesar,hepar teraba 1/3-1/3 Perkusi :Timpani, nyeri ketok (-), pekak alih (-)
  • 26. Kulit : ikterik (-), petechie (+) Ekstremitas : lengkap, deformitas (-),Akral hangat, sianosis tidak ada, capillary refill < 2 detik Pemeriksaan Naurologis Nervus Cranialis I : Penciuman baik II :Visus kasar baik III : Refleks cahaya langsung +/+ IV : Refleks cahaya tidak langsung +/+ V : Rasa raba simetris kanan dan kiri VI : Normal ke segala arah VII :Wajah simeris VIII : Nistagmus (-), pendengaran baik IX : Disfonia (-), disfagia (-) X :Tidak dilakukan XI : Menoleh dan angkat bahu normal XII :Tremor (-), fasikulasi (-), deviasi (-) • Pemeriksaan Refleks • Refleks biceps ++/++, refleks triceps ++/++, refleks KPR ++/++, refleks APR ++/++ • Refleks patologis • Babinski -/-, chaddock -/-, gordon-/-, schaffer -/-, oppeinheim -/-, klonus lutut -/-, klonus kaki -/-
  • 27. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal  Laju Endap Darah  Hemoglobin  Leukosit  Eritrosit  Hematokrit  Retikulosit  Trombosit  MCV  MCH  MCHC  Basofil  Eosinofil  Neutrofil Batang  Neutrofil Segmen  Limfosit  74 mm/jam  12,4 g/dL  5.800 /µL  5,01 10^6/µL  36 %  7 permil  76.000/µL  72,0 fL  24,8 pg  34,4 g/dL  1 %  3 %  0 %  36 %  48 %  <20 mm/jam  14-16 g/dl  5-10 ribu/ul  4,5-5,5 juta/ml  40-48%  5-15 permil  150-400 ribu/ul  82-92/fl  27-31 pg  32-36 g/dl  0-1%  0-3%  2-5%  50-70%  25-40%
  • 28. Diagnosis Kerja : Malaria Diagnosis Banding : 1. InfeksiVirus 2. Demam Berdarah Dengua Penatalaksanaan - Rawat inap Diet : Lunak IVFD : 1 Kaen 3B, 24 tetes per menit (makro) MM : Levopront 3 x 5 mL (PO) Paracetamol ½ tab (k/p) (PO) Prognosis AdVitam : Dubia Ad Bonam Ad Functionam : DubiaAd Bonam Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
  • 29. 3/08/201 8 PH : 4 PP : 8 Demam berkurang , batuk kering berkurang. Nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), diare (-), pegal-pegal (-), nyeri otot (+), nyeri retroorbita -/-, obat malaria dari papua darplex dihidroartemicin) selama 3 hari + piperakuin hari ke-4 -14. Pernah minumobat malaria dari papua darplex dihidroartemicin) selama 3 hari + piperakuin hari ke-4 -14. KU :Tampak sakit ringan Kes : Composmentis TD : 100/60 mmHg Nadi : 100 x/menit RR : 24x/menit Suhu: 36,2ºC Kepala : Normocephali Mata : Cekung -/-, skela ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, pupil isokor Telinga : Liang telinga lapang, sekret -/-, serumen -/- Hidung : cavum nasi lapang, sekret -/-, deviasi septum (-) Thoraks : I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) P : vokal fremitus simetris P : sonor/sonor A : BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/- Abdomen : I : tampak datar A : BU (+) 4x/mnt P : NT (-) supel, hepatomegaly 1/2-1/2, splenomegaly + schuffner 2. P : NK (-) timpani Malaria LAB = H2TL Hb : 12,2 g/dL Ht : 36% Leukosit : 4.000/uL Trombosit : 67.000/ul Parasitologi Ditemukan plasmodium vivax pada sediaan stadium trofozoit lanjut Diet : Lunak MM : Levopront 3 x 1 cth (PO) Paracetamol ½ tab (PO) (k/p) DHP 1 x 1½ tab (3 hari) Primakuin 1 x ½ tab (14 hari) Boleh pulang.
  • 30. ANALISA KASUS Case Report “Malaria” Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Periode 23 Juni 2018 – 29 September 2018 RSU FK UKI
  • 31. DIAGNOSIS MALARIA • Diagnosis Malaria ditegakan pada kasus ini berdasarkan : • Anamnesis • Riwayat demam tinggi berulang, menggigil dan nyeri otot • Riwayat penyakit dahulu, yaitu malaria berulang dan pernah minum obat antimalaria • Riwayat pasien yang pernah tinggal di daerah endemis. • Pemeriksaan Fisik • Ditemukan hepatomegaly 1/3-1/3, dan pada malaria dapat ditemukan splenomegaly. Pada kasus ini, limpa tidak teraba membesar. Anemia Demam tinggi berulang Trias Malaria SPlenomegaly
  • 32. Pemeriksaan Laboratorium Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal  Laju Endap Darah  Leukosit  Hematokrit  Retikulosit  Trombosit  MCV  MCH  Neutrofil Batang  Neutrofil Segmen  Limfosit  Monosit  74 mm/jam*  4.000 /µL*  36 %*  7 permil  76.000/µL*  72,0 fL*  24,8 pg*  0 %*  36 %*  48 %*  12 %*  <20 mm/jam  5-10 ribu/ul  40-48%  5-15 permil  150-400 ribu/ul  82-92/fl  27-31 pg  2-5%  50-70%  25-40%  2-8% • Pada pasien terjadi neutropenia, dimana keadaan neutropenia dapat ditemukan pada penyakit tifus, malaria, paratifus dan intoksikasi kloramfenikol. • Limfositosis dapat ditemukan jika ada infeksi parasit. • Monositosis ditemukan pada penyakitTBC, Lepra, Malaria, SLE
  • 33. Diagnosis pasti malaria • Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopis atau uji diagnostik cepat • Menemukan parasit malaria dalam darah • Pada kasus ini : • Dari pemeriksaan parasitology ditemukan parasite Plasmodium vivax stadium trofozoit lanjut dan gametosit. Trofozoit lanjut Gametosit
  • 34. Tatalaksana • Dari tatalaksana, pasien diberikan terapi cairan menggunakan Kaen 3B 24tpm (makro), dimana Kaen 3B diindikasikan sebagai terapi maintenance untuk mengganti cairan serta elektrolit jika asupan secara oral tidak dapat terpenuhi. • Selain itu untuk tatalaksana diberikan levopront dan paracetamol untuk menurunkan panas. Pasien juga diberikan Levopront untuk mengurangi keluhan batuk.
  • 35. Pengobatan malaria • Pasien diberikan DHP 1x 1½ tab(3 hari) dan Primakuin 1x ½ tab(14 hari). • Hal ini sejalan dengan teori tatalaksana malaris vivaks, diberikan kombinasi Dihidroartemisin-Piperakuin (DHP) + Primakuin. • Dimana dosis ACT yang dianjurkan, Primakuin untuk malaria vivaks diberikan selama 14 hari dengan dosis 0,25 mg/kgBB. • Sedangkan dodis untuk DHP dapat diberikan 1½ berdasarkan berat badan (18-30 kg).

Editor's Notes

  1. BLM ISI!