1. Bed Site Teaching
Dengue Haemoragic Fever
Oleh:
Guntur Cokro Nugroho (12100115099)
Preseptor:
Nina Surtiretna, dr., Sp.A., MKes
2. Identitas Pasien
•Nama : An. SKF
•Jenis kelamin : Perempuan
•TTL : Bandung, 20 September 2010
•Umur : 6 tahun
•Alamat : Buah batu
•Tgl masuk : 20 Agustus 2016
•Tgl pemeriksaan : 22 Agustus 2016
3. Identitas Orang Tua Pasien
• Nama Ayah : Tn. S
• Umur : 34 tahun
• Pendidikan : D3
• Pekerjaan : Karyawan BUMN
• Nama ibu : Ny. TA
• Umur : 34 tahun
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan : IRT
4. Anamnesis
• Keluhan utama : Demam
• Anamnesis khusus (alloanamnesis) :
Pasien datang ke Poli anak RSMB dibawa orang tuanya dengan
keluhan panas badan sejak 3 hari SMRS. Panas badan dirasakan terus-
menerus dan semakin hari semakin panas. Panas tertinggi mencapai
39,50c terutama pada malam hari dirasakan sejak 2 hari SMRS. Panas
badan tersebut dirasakan menurun dengan suhu 37,5 ketika diberi obat
penurun panas oleh ibu pasien, namun beberapa jam kemudian panas
kembali meningkat.
5. Keluhan panas badan disertai mimisan 1 kali sejak 2 hari SMRS pada
saat pasien bangun tidur dengan jumlah sedikit dan berhenti ketika
disumbat dengan tisu. Pasien juga mengeluhkan adanya pegal-pegal
badan, nyeri di area belakang telinga yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu
sehingga membuat pasien harus dipijat oleh ibunya setiap sebelum tidur.
Pasien mengeluhkan nyeri pada perut bagian atas. Keluhan juga disertai
penurunan nafsu makan dan lemas badan sejak 3 hari SMRS.
6. Pasien menyangkal adanya sakit kepala, kejang tanpa didahului
demam, penurunan kesadaran dalam waktu yang lama, menjadi sering
mengantuk dan lebih banyak tidur. Keluhan nyeri telinga, penurunan
pendengaran dan adanya cairan yang keluar dari telinga. Keluhan batuk,
pilek, hidung tersumbat, nyeri menelan, suara serak dan disangkal oleh
pasien. Keluhan juga tidak disertai ruam kemerahan, ataupun bruntus di
kulit yang berisi cairan pada tubuh pasien. Pasien menyangkal adanya
nyeri di perut bagian bawah, nyeri saat BAK dan BAK berdarah. Ibu pasien
menyangkal bahwa pasien tampak lebih haus dari biasanya, lebih banyak
tidur, kelopak mata cekung, bibir kering dan air mata yang tidak keluar
ketika menangis.
Pasien juga menyangkal adanya perdarahan yang terjadi terus-menerus
dan sulit dihentikan pada bekas tusukan jarum. Pasien menyangkal adanya
sesak, terlihat hidung kembang kempis.
7. Pasien mengatakan bahwa teman sekelasnya ada yang terkena DBD,
memiliki balong ikan dibelakang rumahnya. Tidak ada anggota keluarga
pasien yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien saat ini. Tidak
ada tetangga ataupun warga sekitar yang sedang mengalami demam
berdarah, di daerah rumah pasien dan sekitarnya pernah di fogging tapi
sekitar 1 tahun yang lalu, sekarang belum dilakukan fogging kembali.
Pasien sebelumnya dibawa ke klinik dokter umum karena keluhan panas
badan, kemudian mendapatkan obat penurun panas, panas badan
tersebut dirasakan menurun, namun pada malam harinya muncul
demam, sehingga orang tua pasien membawa ke poli anak di RSMB dan
dianjurkan untuk dirawat.
8. • Riwayat penyakit terdahulu
Pasien pernah mengalami gejala types saat usia 9 bulan dan dirawat
selama 3 hari.
• Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama
seperti pasien saat ini.
9. Riwayat Pribadi
• Riwayat kehamilan dan persalinan
Saat hamil ibu pasien selalu kontrol ke bidan dan mengkonsumsi
vitamin yang diberikan oleh bidan. Ibu pasien mengatakan tidak pernah
sakit selama kehamilan. Tidak pernah mengkonsumsi obat lain selain dari
bidan.
Pasien merupakan anak pertama yang lahir dari ibu P1A0 yang
merasa hamil 38 minggu dengan letak kepala dan persalinan section
sesarea dikarenakan ketuban pecah dini dan tali pusat kelilit, ditolong
oleh dokter kandungan dengan berat lahir 2600 gram dan panjang badan
47 cm. Bayi langsung menangis saat dilahirkan, tidak ada kuning maupun
kebiruan.
10. • Riwayat Nutrisi
0-6 bulan : ASI
6- 12 bulan : ASI + susu formula + bubur nestle
12 bulan – sekarang : ASI + bubur nestle + nasi sesuai menu
keluarga
• Perkembangan dan kepandaian
Orang tua sudah lupa kapan anaknya mencapai tahapan-
tahapan perkembanganya, tetapi menurut ibunya
perkembangan pasien sesuai usia dan sama dengan teman
sebayanya.
Saat ini pasien duduk di taman kanak-kanak. Tidak ada
kesulitan dalam belajar dan mengikuti pelajaran di sekolah.
Pasien juga merupakan anak yang aktif bermain dengan teman
sebayanya.
11. • Riwayat imunisasi
Pasien di imunisasi lengkap di bidan dan puskesmas hingga usia 9
bulan.
BCG : 1 bulan
Hepatitis B : <7 hari/2/3/4bln
Polio : 1/2/3/4 bulan
DPT : 2/3/4 bulan
Campak : 9 bulan
• Sosial, ekonomi dan lingkungan
Pasien lahir di keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
12. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis PCS 15 (E4 M5 V6)
• Tanda vital
• Tekanan darah: 90/60 mmHg
• Nadi : 90 x/menit
• Respirasi : 22 x/menit
• Suhu : 36,50 C
• Antropometri
• BB : 19 kg
• TB : 115 cm
• Status gizi
• BB/U : dibawah percentil 15
• TB/U : dibawah percentil 15
• BMI/U : percentil 15
• Kesimpulan: status gizi baik
13. • Kulit : plak eritem (-), vesikel (-), ptekie (-)
• Kepala
• Bentuk : normocephal
• Wajah : simetris, deformitas (-)
• Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
• Mata : CA -/-, SI -/-, pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+,
kelopak mata tidak cekung
• Telinga : bentuk normal, simetris, sekret (-), membran
timpani intak.
• Hidung : bentuk normal, sekret (-), pch (-), bekuan darah (-)
• Mulut
• Bibir : tampak kemerahan dan kering
• Gigi : tidak ada carier dentis
• Gusi : tampak kemerahan, perdarahan (-)
• Lidah : tidak kering, bercak putih ditengah lidah (+)
• Faring : hiperemis (-)
• Tonsil : T1/T1 tidak hiperemi
18. • Resume
Pasien perempuan berusia 6 tahun dengan status gizi baik, datang
dengan keluhan demam denagn tipe bifasik sejak 3 hari SMRS. Keluhan
disertai epistaksis 2 hari SMRS, myalgia sejak 2 hari SMRS. Sejak 3 hari
SMRS pasien mengeluhkan penurunan nafsu makan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, dengan kesadaran kompos mentis (PCS 15). Ditemukan dari ttv
afebris dengan tanda vital lainya dalam batas normal. Pada pemeriksaan
abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium.
22. Penatalaksanaan
Umum :
1. Rawat inap dan tirah baring
2. Terapi cairan :
Rumatan + Defisit 5% (ml) 2500ml/hari
3. Nutrisi :
EER = 1282 Kkal Energi = 1350 Kkal/hari
Protein = 18.05 Kkal 19 gr/hari
23. Khusus :
Terapi cairan : kecepatan pemberian 5mL/kgBB/jam
RL 5cc / kg/ jam = 95 ml/Jam 31 gtt/menit (makro drip)
Penurun panas (Parasetamol) 10-15 mg/kgBB
10 x 19 = 190 mg > 1,5 Corg setiap 4-6 jam (bila demam)
Monitoring tanda vital 2-4 jam sekali, serial darah rutin tiap 4-6 jam
sekali.
24. • Pencegahan :
3M plus :
Menguras bak mandi
Menutup tempat penampungan air
Mengubur barang bekas
Gunakan obat nyamuk oles, abate, dan kelambu
Segera lapor ke rt/rw setempat jika ditemukan warga yang
mangalami demam berdarah dan dilakukan fogging
• Penyuluhan :
Berikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai :
- penyakit, penyebab, dan komplikasi
- Tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan
- Mengenai terapi
- Berikan nutrisi gizi yang diberikan dan seimbang
25. Segera lapor jika terdapat tanda-tanda bahaya, berupa:
• Tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis (khususnya
terjadi perubahan dari demam menuju penurunan suhu tubuh atau
masa defervescence)
• Muntah persisten > asupan cairan tidak adekuat
• Nyeri perut hebat
• Letargis atau gelisah, atau penurunan kesadaran mendadak
• Terdapat perdarahan berupa epistaksis, feses atau kotoran berwarna
kehitaman (melena), muntah darah (hematemesis), perdarahan
menstruasi yang berlebihan, urin berwarna kehitaman
(hemoglobinuria), dan urin berwarna kemerahan (hematuria).
• Tampak pucat, tangan dan kaki teraba dingin serta lembap
• Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
• Hasil pemeriksaan lab darah > hematocrit meningkat signifikan (dengan
atau tanpa disertai jumlah trombosit turun)
26. Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam