SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Terpujilah Wahai Engkau Ibu Bapak Guru 
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku 
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku 
S'bagai prasasti t'rima kasihku `tuk pengabdianmu dst. 
Syair lagu Hymne Guru ini sudah sering sekali kita dengar dan nyanyikan. 
Seandainya kita coba mengkaji lebih dalam akan arti/makna dari lagu tersebut, 
maka tampaklah sebuah gambaran keseharian seorang guru, dengan loyalitasnya, 
ketekunan serta pengor-banan dalam mendidik siswa untuk mencapai suatu 
proses perkembangan yang optimal. Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu 
dilema profesi ini dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun 
perlakuan yang sebanding dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang 
yang berprofesi sebagai seorang guru apakah yang harus kita lakukan? Bagaimana 
pula sebaiknya kita menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana? Karangan 
ini hanyalah sebuah tulisan dari pemikiran dan diskusi yang teoritis ini, namun 
dengan yang teoritis ini, penulis bisa berharap dapat memberikan masukan un-tuk 
merefleksikan kembali pilihan kita. 
B. Tujuan 
Sesuai dengan kenyataan yang melatar belakangi, resume ini bertujuan : 
1 Untuk mengetahui pengertian dan Profesi Guru. 
2 Untuk mengetahui profesi guru. 
C. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan masalah 
sebagai berikut : 
1. Apakah arti profesi guru. 
2. Bagaimanakah menjadi guru yang profesional 
D. Lingkup Penelitian 
Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada Guru profesi
BAB II 
ANALISIS 
A. Pengertian Profesi 
Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian 
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih 
luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang 
dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi 
berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus 
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial de-ngan baik. 
Menurut Dr. B. Kieser Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena 
menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola 
kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki 
nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. 
Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari 
pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, 
penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam 
suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan 
profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya; ia dan 
keluarga-nya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan 
nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kese- diaannya 
untuk melayani sesama. 
Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, 
perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut 
adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam ke-adaan darurat 
dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain 
hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan. 
B. Dua Prinsip Etika Profesi Luhur 
Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan 
tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan: 
"Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan 
orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional 
wajib membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada kepentingan yang 
mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua
etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profe-sional ialah bahwa ia 
mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepen-tingan klien." 
Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki 
pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, 
agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan. Selanjutnya hal ini kita kenal 
sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur 
menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam ke-adaan apapun tetap 
menjunjung tinggi tuntutan profesinya. 
Kesimpulannya adalah jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun 
demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan 
boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang 
memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam 
bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan 
menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bu-kan semata-mata segi 
materinya belaka. 
C. Professional 
Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang 
dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam 
diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri 
poserta didik. Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara 
komprehensif diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif. 
Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan 
aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat dengan 
menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau kelas yang berbeda. Kepedulian 
untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, social dan spiritual siswa, 
sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan yang terdapat 
dalam diri anak. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan 
menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri. 
Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai profesi khusus 
dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus dipilih dan 
dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan anak didik. Tuntutan itu ada-lah: 
1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik dan mengembangkan self 
esteem anak didik. 
2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara kritis 
terhadap pilihan-pilihan. Secara konkrit anak didik mampu mengambil keputusan
untuk menentukan mana yang baik atau ti-dak baik. 
Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya menjadikan pokok satu 
sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada anak didik adalah suatu 
pengembangan konsep manusia terhadap apa yang baik dan bersifat eks-klusif. 
Maksudnya adalah bahwa konsep manusia terhadap apa yang baik hanya 
dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri siswa sehingga tak 
terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini, anak didik tidak di - 
ajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya bertitik tolak pada 
diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep ini dari orang lain atau lingkungan 
sehingga menutup kemung-kinan akan timbulnya visi bersama (ke-lompok) akan 
hal yang baik. 
Berbeda dengan tujuan yang pertama, tujuan yang kedua lebih menekankan akan 
kemampuan dan peranan lingkungan dalam menentukan apa yang baik tidak hanya 
berdasarkan pada diri namun juga pada orang lain berikut akibatnya. Di lain pihak 
guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan kebebasannya dalam 
mengem- bangkan visi apa yang baik secara kon-krit dengan penuh rasa tanggung 
jawab di tengah kehidupan bermasya-rakat sehingga pada akhirnya akan 
terbentuklah dalam diri anak sense of justice dan sense of good. 
Komitmen guru dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua 
lebih lanjut diuraikan bahwa guru harus memiliki loyalitas terhadap apa yang 
ditentukan oleh lembaga (sekolah). Sekolah selanjutnya akan mengatur guru, 
KBM dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang berlangsung 
dengan baik dan supaya tidak terjadi penyalahgunaan jabatan. Namun demikian, 
sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan, 
memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan, membuat dan mengevaluasi 
sesuatu proses yang baik (guru mempunyai oto-nomi). Hal ini menjadi perlu bagi 
se- orang yang profesional dalam pekerjaannya. 
Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar 
mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab 
terhadap `proses' anak didik. Ma-syarakat dapat mengajukan saran, kritik bagi 
lembaga (sekolah). Lembaga (sekolah) boleh saja mempertimbangkan atau 
menggunakan masukan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan tetapi 
lembaga (sekolah) atau guru tidak boleh bertindak sesuai dengan kehendak 
masyarakat karena hal ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan 
otonomi lembaga (sekolah) atau guru. 
Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etika moral
profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan kepada guru bukan dianggap 
sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru melalui pro-ses belajar 
mengajar. Guru perlu diberikan otonomi untuk mengembangkan dan mencapai 
tuntutan tersebut 
D. Kode Etik Guru 
KODE ETIK GURU INDONESIA 
Cara indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap 
tuhan yang maha esa bangsa dan negara kemanusiaan pada umumnya guru 
indonesia yang berjiwa pancasila dan setia p[ada undang-undang turut 
bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan repoblik 
indonesia oleh sebab itu guru indinesia terpanggil untuk menunaikan karyanya 
dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut: 
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia 
seutuhnya berjiwa Pancasila 
2. Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional 
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan 
melakukan bimbingan dan pembinaan 
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya 
proses belajar mengajar 
5. guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat 
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap 
pendidikan 
6. guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan 
meningkatkan mutu da martabat profesinya 
7. guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan 
kesetiakawanana nasional 
8. guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi 
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian 
9. guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
BAB III 
KESIMPULAN 
A. Kesimpulan 
Manusia modern dihadapkan pada pekerjaan yang dilatarbelakangi oleh 
pendidikan apa yang dia capai. Lulusan fakultas teknik akan menjalani profesi 
sebagai Insinyur, Lulusan fakultas Kedokteran akan menjalani profesi sebagai 
dokter, Fakultas Ekonomi akan menjalani profesi sebagai Akuntan, Ekonom, atau 
seorang Lulusan Pendidikan Keguruan, akhirnya menjadi seorang guru yang dalam 
undang-undang No. 14/2005 tentang guru dan dosen sebagai Profesi Guru. 
Profesi memiliki konsekuensi, bukan saja kompetensi akademik, sosial, atau 
kompetensi kompetensi lainnya. Melainkan juga melekat apa yang disebut sebagai 
kaum profesional. Guru adalah sebutan akhir yang kita kategorikan sebagai 
golongan kaum profesional. Nasib profesional guru tidaklah secepat cemerlang 
profesi yang telah ada dulu. Mengapa demikian ? 
Secara historis, keberadaan kaum pendidik di Indonesia memang telah ada sejak 
zaman "baheula" atawa zaman penjajahan Belanda. Belanda menyekolahkan kaum 
priyai, untuk menghindari penggunaan guru-guru asal Belanda dalam mendidik 
para siswa di tanah jajahannya. Bisa dibayangkan berapa besar dana yang 
dikeluarkan jika Kaum Londo harus "mengimpor" langsung dari Belanda. Anggaran 
untuk bayar gaji, penginapan, transportasi dll akan menguras kas Belanda. Kondisi 
demikian lantas "diakali" dengan memilih pribadi dan warga terbaik untuk 
menjadi guru 
B. Saran 
Sesuai ajaran ki hajar dewantara, pendiri perguruan taman siswa yang juga tokoh 
pendidikan nasional, guru harus bersikap ing ngarsa sung tulada, ing madya 
mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya, guru harus mampu memberi contoh di 
depan bagi siswanya, mampu menciptakan peluang bagi siswanya untuk berkreasi, 
dan di belakang ia mampu memberikan dorongan bagi siswanya untuk maju dan 
berkembang sesuai dengan potensi diri.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Hand Out "Etika Profesi," Unika Atmajaya. 
2. Bernhard Kieser "Etika Profesi," Tantangan untuk menjadi hati nurani rakyat", 
1986. 
3. Franz Magnus Sureno "Etika Dasar," 1986. 
Catatan Etika Khusus Dosen Bapak Andre Ata Udjan, Unika Atmajaya

More Related Content

What's hot

Makalah proskep revisi
Makalah proskep revisiMakalah proskep revisi
Makalah proskep revisiShalsaDwi
 
Penerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guruPenerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guruLilis Setiyorini
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]HERI YANTO
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanMichelle Rumawir
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN Cescashinta
 
Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruardenas_mom
 
GURU SEBAGAI SATU PROFESION
GURU SEBAGAI SATU PROFESIONGURU SEBAGAI SATU PROFESION
GURU SEBAGAI SATU PROFESIONridzuangrik
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar66601
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan AisAisyah
 
Desiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lDesiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lManaf Abdul
 

What's hot (18)

Makalah proskep revisi
Makalah proskep revisiMakalah proskep revisi
Makalah proskep revisi
 
Penerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guruPenerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guru
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi Kependidikan
 
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
 
Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guru
 
Makalah tik (1)
Makalah tik (1)Makalah tik (1)
Makalah tik (1)
 
GURU SEBAGAI SATU PROFESION
GURU SEBAGAI SATU PROFESIONGURU SEBAGAI SATU PROFESION
GURU SEBAGAI SATU PROFESION
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
ppkn
ppknppkn
ppkn
 
Silabus profesi kependidikan 1415
Silabus profesi kependidikan 1415Silabus profesi kependidikan 1415
Silabus profesi kependidikan 1415
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
Desiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lDesiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk l
 

Viewers also liked (19)

Makalah dwi yanti
Makalah dwi yantiMakalah dwi yanti
Makalah dwi yanti
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalaminMakalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
 
Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Makalah jaringan lan
Makalah jaringan lanMakalah jaringan lan
Makalah jaringan lan
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah sel 3
Makalah sel 3Makalah sel 3
Makalah sel 3
 
Makalah diabetes
Makalah diabetesMakalah diabetes
Makalah diabetes
 
Makalah dampak pemekaran
Makalah dampak pemekaranMakalah dampak pemekaran
Makalah dampak pemekaran
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Guru super impian setiap orang
Guru super impian setiap orangGuru super impian setiap orang
Guru super impian setiap orang
 
Makalah ispa
Makalah ispaMakalah ispa
Makalah ispa
 
Resep makanan serelia
Resep makanan sereliaResep makanan serelia
Resep makanan serelia
 

Similar to Makalah profesi dan profesional guru

Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptxBundajaisy
 
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfartikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfFransiskusWidarto2
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
Pengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanPengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanronald valther
 
Makalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikanMakalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikanSeptian Muna Barakati
 
Tugas filsafat tema 3.docx
Tugas filsafat tema 3.docxTugas filsafat tema 3.docx
Tugas filsafat tema 3.docxssuser7e718f
 
116232424 soal-uts
116232424 soal-uts116232424 soal-uts
116232424 soal-utsBeni Irvan
 
Profesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamProfesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamAndi Hermanto Hz
 
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docxMAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docxChankDul
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanAnggunW
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMRafli21
 

Similar to Makalah profesi dan profesional guru (20)

Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptx
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfartikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
Pengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanPengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikan
 
Makalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikanMakalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikan
 
Tugas filsafat tema 3.docx
Tugas filsafat tema 3.docxTugas filsafat tema 3.docx
Tugas filsafat tema 3.docx
 
116232424 soal-uts
116232424 soal-uts116232424 soal-uts
116232424 soal-uts
 
Profesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamProfesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islam
 
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docxMAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
MAKALAH Bimbingan dan Konseling.docx
 
Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5
 
Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
 
Makalah umi syahda
Makalah umi syahdaMakalah umi syahda
Makalah umi syahda
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (17)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

Makalah profesi dan profesional guru

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terpujilah Wahai Engkau Ibu Bapak Guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku S'bagai prasasti t'rima kasihku `tuk pengabdianmu dst. Syair lagu Hymne Guru ini sudah sering sekali kita dengar dan nyanyikan. Seandainya kita coba mengkaji lebih dalam akan arti/makna dari lagu tersebut, maka tampaklah sebuah gambaran keseharian seorang guru, dengan loyalitasnya, ketekunan serta pengor-banan dalam mendidik siswa untuk mencapai suatu proses perkembangan yang optimal. Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilema profesi ini dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai seorang guru apakah yang harus kita lakukan? Bagaimana pula sebaiknya kita menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana? Karangan ini hanyalah sebuah tulisan dari pemikiran dan diskusi yang teoritis ini, namun dengan yang teoritis ini, penulis bisa berharap dapat memberikan masukan un-tuk merefleksikan kembali pilihan kita. B. Tujuan Sesuai dengan kenyataan yang melatar belakangi, resume ini bertujuan : 1 Untuk mengetahui pengertian dan Profesi Guru. 2 Untuk mengetahui profesi guru. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah arti profesi guru. 2. Bagaimanakah menjadi guru yang profesional D. Lingkup Penelitian Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada Guru profesi
  • 2. BAB II ANALISIS A. Pengertian Profesi Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial de-ngan baik. Menurut Dr. B. Kieser Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya; ia dan keluarga-nya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kese- diaannya untuk melayani sesama. Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam ke-adaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan. B. Dua Prinsip Etika Profesi Luhur Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan: "Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua
  • 3. etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profe-sional ialah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepen-tingan klien." Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan. Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam ke-adaan apapun tetap menjunjung tinggi tuntutan profesinya. Kesimpulannya adalah jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bu-kan semata-mata segi materinya belaka. C. Professional Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri poserta didik. Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif. Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau kelas yang berbeda. Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, social dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan yang terdapat dalam diri anak. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri. Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai profesi khusus dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus dipilih dan dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan anak didik. Tuntutan itu ada-lah: 1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik dan mengembangkan self esteem anak didik. 2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara kritis terhadap pilihan-pilihan. Secara konkrit anak didik mampu mengambil keputusan
  • 4. untuk menentukan mana yang baik atau ti-dak baik. Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya menjadikan pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia terhadap apa yang baik dan bersifat eks-klusif. Maksudnya adalah bahwa konsep manusia terhadap apa yang baik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri siswa sehingga tak terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini, anak didik tidak di - ajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya bertitik tolak pada diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep ini dari orang lain atau lingkungan sehingga menutup kemung-kinan akan timbulnya visi bersama (ke-lompok) akan hal yang baik. Berbeda dengan tujuan yang pertama, tujuan yang kedua lebih menekankan akan kemampuan dan peranan lingkungan dalam menentukan apa yang baik tidak hanya berdasarkan pada diri namun juga pada orang lain berikut akibatnya. Di lain pihak guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan kebebasannya dalam mengem- bangkan visi apa yang baik secara kon-krit dengan penuh rasa tanggung jawab di tengah kehidupan bermasya-rakat sehingga pada akhirnya akan terbentuklah dalam diri anak sense of justice dan sense of good. Komitmen guru dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua lebih lanjut diuraikan bahwa guru harus memiliki loyalitas terhadap apa yang ditentukan oleh lembaga (sekolah). Sekolah selanjutnya akan mengatur guru, KBM dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang berlangsung dengan baik dan supaya tidak terjadi penyalahgunaan jabatan. Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan, membuat dan mengevaluasi sesuatu proses yang baik (guru mempunyai oto-nomi). Hal ini menjadi perlu bagi se- orang yang profesional dalam pekerjaannya. Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap `proses' anak didik. Ma-syarakat dapat mengajukan saran, kritik bagi lembaga (sekolah). Lembaga (sekolah) boleh saja mempertimbangkan atau menggunakan masukan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan tetapi lembaga (sekolah) atau guru tidak boleh bertindak sesuai dengan kehendak masyarakat karena hal ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan otonomi lembaga (sekolah) atau guru. Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etika moral
  • 5. profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru melalui pro-ses belajar mengajar. Guru perlu diberikan otonomi untuk mengembangkan dan mencapai tuntutan tersebut D. Kode Etik Guru KODE ETIK GURU INDONESIA Cara indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap tuhan yang maha esa bangsa dan negara kemanusiaan pada umumnya guru indonesia yang berjiwa pancasila dan setia p[ada undang-undang turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan repoblik indonesia oleh sebab itu guru indinesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut: 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila 2. Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar 5. guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan 6. guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu da martabat profesinya 7. guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanana nasional 8. guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian 9. guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
  • 6. BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Manusia modern dihadapkan pada pekerjaan yang dilatarbelakangi oleh pendidikan apa yang dia capai. Lulusan fakultas teknik akan menjalani profesi sebagai Insinyur, Lulusan fakultas Kedokteran akan menjalani profesi sebagai dokter, Fakultas Ekonomi akan menjalani profesi sebagai Akuntan, Ekonom, atau seorang Lulusan Pendidikan Keguruan, akhirnya menjadi seorang guru yang dalam undang-undang No. 14/2005 tentang guru dan dosen sebagai Profesi Guru. Profesi memiliki konsekuensi, bukan saja kompetensi akademik, sosial, atau kompetensi kompetensi lainnya. Melainkan juga melekat apa yang disebut sebagai kaum profesional. Guru adalah sebutan akhir yang kita kategorikan sebagai golongan kaum profesional. Nasib profesional guru tidaklah secepat cemerlang profesi yang telah ada dulu. Mengapa demikian ? Secara historis, keberadaan kaum pendidik di Indonesia memang telah ada sejak zaman "baheula" atawa zaman penjajahan Belanda. Belanda menyekolahkan kaum priyai, untuk menghindari penggunaan guru-guru asal Belanda dalam mendidik para siswa di tanah jajahannya. Bisa dibayangkan berapa besar dana yang dikeluarkan jika Kaum Londo harus "mengimpor" langsung dari Belanda. Anggaran untuk bayar gaji, penginapan, transportasi dll akan menguras kas Belanda. Kondisi demikian lantas "diakali" dengan memilih pribadi dan warga terbaik untuk menjadi guru B. Saran Sesuai ajaran ki hajar dewantara, pendiri perguruan taman siswa yang juga tokoh pendidikan nasional, guru harus bersikap ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya, guru harus mampu memberi contoh di depan bagi siswanya, mampu menciptakan peluang bagi siswanya untuk berkreasi, dan di belakang ia mampu memberikan dorongan bagi siswanya untuk maju dan berkembang sesuai dengan potensi diri.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Hand Out "Etika Profesi," Unika Atmajaya. 2. Bernhard Kieser "Etika Profesi," Tantangan untuk menjadi hati nurani rakyat", 1986. 3. Franz Magnus Sureno "Etika Dasar," 1986. Catatan Etika Khusus Dosen Bapak Andre Ata Udjan, Unika Atmajaya