SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Karakteristuk guru yang profesional yaitu mencakup tentang kepribadian, dan lain-lain. 
Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang 
berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah guru yang secara internal 
memenuhi kriteria admistratif, akademis, dan kribadian. Adapun persyaratan seorang 
guru profesional, khusunya dalam perspektif pendidikan islam. Diantara persyaratan 
tersebut adalah : 
(a). Sehat jasmani dan Rohani, 
(b). Bertaqwa, 
(c). Berilmu pengetahuan, 
(d). Berlaku adil, 
(e). Berwibawa, 
(f). Ikhlas, 
(g). Mempunyai tujuan yang rabbani, mampu merencanakan dan melaksanakan 
evaluasi pandidikan dan menguasai bidang yang ditekuninya. 
B. Rumusan Masalah 
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka dapat ditemukan rumusan masalah 
sebagai berikut ; 
1. Bagaimanakah cara menjadi guru yang profesional ? 
2. Apakah setiap guru dapat dikatakan guru yang profesional ? 
3. Apakah yang dimaksud dengan karakteristik guru profesional ? 
C. Tujuan penuliasan 
1. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar bertambahnya wawasan 
mahasiswa dan mahasiswi terhadapa bagaimanakah karakteristik guru 
profesional tersebut. 
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi keguruan
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Karakteristik Guru 
Sebelum membahas tentang karakteristik guru, terlebih dahulu kita ketahui apa itu 
pengertian guru. Secara etimologis, guru sering di sebut pendidik. Dalam bahasa arab, 
ada beberapa kata yang menunjukkan profesi ini seperti : muddaris, mu’alim, murabbi 
dan mu’adib, yang memiliki makna yang sama, namun masing-masing mempunyai 
karakteristik yang berbeda. Di samping kata-kata tesebut, juga sering di gunakan kata 
ustadz atau syaik. Sedangkan secara termonologis, guru sering di artikan sebagi orang 
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan 
perkembangan seluruh potensi (fitrah) siswa baik potensi kognitif, potensi afektif, 
maupun potensi psikomotorik. 
Secara umum dan makna yang luas guru adalah orang yang mengajari orang lain atau 
kelompok orang, baik di lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan 
nonformal. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di 
masyarakat apabila dapat menunjukkan bahwa ia layak menjadi panutan atau 
tauladan bagi masyarakat yang ada di sekelilingnya. Masyarakat akan melihat karakter 
atau sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang patut ai teladani atau 
tidak. Seorang guru harus memiliki karakter atau sikap itu dapat di contoh atau di 
teladani oleh masyarakat secara umum, dan khusus oleh peserta didiknya. 
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik guru adalah segala tindakan 
atau sikap dan perbuatan guru baik di sekolah maupun di lingkungan 
masyarakat.contohnya, bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan 
pengetahuan, memberi arahan, bimbingan dan motivasi kepada peserta didiknya, 
bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan peserta 
didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat lainya. 
B. Guru Profesional 
Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk 
multidimensional. Guru yang demikian adalah guru yang secara internal memenuhi 
kriteria admistratif, akademis, dan kribadian. Adapun persyaratan seorang guru 
profesional, khusunya dalam perspektif pendidikan islam.
Diantara persyaratan tersebut adalah : 
(a). Sehat jasmani dan Rohani, 
(b). Bertaqwa, 
(c). Berilmu pengetahuan, 
(d). Berlaku adil, 
(e). Berwibawa, 
(f). Ikhlas, 
(g). Mempunyai tujuan yang rabbani, mampu merencanakan dan melaksanakan 
evaluasi pandidikan dan menguasai bidang yang ditekuninya. Kesembilan syarat ini 
penting bagi guru profesional, secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam tiga 
katagori, yaitu persyaratan administatif, akademis, dan kepribadian. 
Persyaratan administratif, yaitu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru 
yang ingin menjadi profesional dalam kaitannya dengan persyaratan legal formal. 
Dalam konteks keindonesiaan, persyaratan administratif merupakan salah satu 
persyaratan yang sangat penting. Bila dikaitkan dengan kesembilan persyaratan yang 
dikemukakan dapat dipahami dari persyaratan yang ketiga, kedelapan dan kesembilan. 
Seorang yang memenuhi persyaratan administratif tersebut tentunya diasumsikan 
memiliki kompetensi ketiga, delapan dan kesembilan. 
Persyaratan akademis, yaitu persyaratan yang harus dimiliki seorang guru yang ingin 
menjadi profesional dalam kaitannya dengan kapabilitas dan kualitas intlektual. 
Pesyaratan akademis juga merupakan persyaratan yang sangat penting bagi seorang 
guru profesional. Persyaratan ini sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan 
yang dilaksanakannya. Kesuksesan pendidikan bukan hanya menjadi beban dan 
tanggung jawab sang murid sebagai pencari ilmu, akan tetapi justru gurulah yang 
memegang peran dominan. Karena jika seng guru secara akademis sudah tidak 
memadai, maka dengan sendirinya keterampilan untuk mengajar, kemampuan 
penguasaan materi pengajaran, sebagaimana pengevaluasian keberhasilan murid tidak 
dimiliki secara akurat dan benar. Hal ini jelas sangat merugikaan proses pendidikan 
yang bukan hanya berakibat fatal bagi seorang murid, melainkan bagi seluruh murid 
atau bahkan seluruh stakeholder pendidikan. 
Pesyaratan kepribadian, yaitu persyaratan yang harus dimiliki seorang guru yang ingin 
menjadi profesional dalam kaitannya dengan sikap dan prilaku dalam kehidupan 
sehari-hari. Sebagaimana diungkap di bagian awal bahwa guru adalah seseorang yang 
harus gugu dan harus ditiru, khusunya oleh murid. Sebagai seseorang yang gugu dan
ditiru dengan sendirinya mensyaratkan secara internal seorang guru harus memiliki 
kpribadian dan prilaku yang baik. Sebagai guru yang profesional tidak ada alasan lain 
kecuali berakhlak yang mulia baik dalam kaitannya dengan orang lain dan 
lingkuangan. 
Guru profesional bukanlah guru yang mampu menghabiskan baiya yang besar dengan 
capaian prestasi yang lebih tinggi dengan menghabiskan dana kecil. Guru profesional 
yaitu guru yang mampu mewujudkan prestasi yang lebih tinggi dengan biaya yang 
setara dengan biaya sebelumnya. 
Secara rohani seorang guru profesional harus terenuhi kebutuhan minimalnya seperti 
keamanan, ketentraman, kebebasa berfikir, dan kebebasan mengekspresikan 
keyakinan ideologi atau agamanya. Secara jasmani seorang guru profesional harus 
terpenuhi kebutuhan fisiologisnya meskipun dengans tandar minimal seperti jaminan 
sandang, pangan, papan dan kesehatan. Kebutuhan jasmani ini sangat berbeda dengan 
kebutuhan rohani. Secara sosial, seorang guru profesional harus terpenuhi kebutuhan 
sosialnya meskipun dengan standar paling minimal kebutuhan sosial bagi seorang 
guru misalnya mengikuti tren dan mode yang sedang muncul baik dalam masalaah 
keilmuan, pakaian, maupun sarana mobilitas. Keilmuan seorang gutu tidak mungkin 
bersifat statis tanpa adanya pengembangan atau paling tidak mengikuti perkembangan 
ilmu pengetahuan yang sedang berlangsung. Semua ini hanya dapa dipenuhi dengan 
memenuhi kebutuhan utuk mengakses ilmu pengetahuan yang baru melalui media 
elektronik, media cetak, atau bahkan lewat berbagai pertemuan ilmiah. [1] 
C. Macam-Macam Karakteristik Guru Profesional 
Adapun macam-macam karakteristik guru profesional adalah sebagai berikut : 
1. Taat pada peraturan perundang-undangan 
Pada kode etik guru indonesia butir sembilan di sebutkan bahwa “guru melaksanakan 
segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan”. Kebijaksanaan pendidikan di 
negara kita di pegang oleh pemerintah. Dalam rangka pembangunan pendidikan di 
indonesia, pemerintah melalui depertemen pendidikan nasional mengeluarkan 
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan yang 
akan di laksanakan oleh aparatnya. Salah satu unsur aparatur negara adalah guru. 
Karena itu, guru mutlak perlu mengetahui kebijaksaan-kebijaksaan pemerintah 
khususnya dalam bidang pendidikan. Sehingga dapat melaksanakan kebikajakan-kebijakan 
tersebut.
2. Memlihara dan Meningkatkan Organisasi Profesi 
Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi guru sebagai 
sarana perjuangan dan pengabdian. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 
merupakan salah organisasi profesi guru. PGRI sebagai profesi memerlukan 
pembinaan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna sebagai wadah usaha untuk 
membawakan misi dan memantapkan profesi guru. Keberhasilan usaha tersebut 
sunnah bergantung pada kesadaran para anggotanya, rasa tanggung jawab dan 
kewajiban para anggotanya. 
Pada kode etik guru butir enam dikatakan bahwa guru secara pribadi dan bersama-sama 
mengembangkan, meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Dasar ini sangat 
tegas mewajibkan kepada seluruh anggota profesi guru untuk selalu meningkatkan 
mutu dan martabat profesi gutu itu sendiri. 
3. Memelihara Hubungan Dengan Teman Sejawat. 
Pada butir tujuh kode etik guru disebutkan bahwa guru memelihara hubungan 
seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiankawanan sosial ini berarti bahwa guru 
hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan 
kerjanya, juga guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan 
serta kesetiakawanan sosial di dalam lingkungan di luar kerjanya. 
Hubungan sesama anggota profesi dapat dilihat dari dua segi yakni hubungan formal 
dan hubungan kekeluargaan. Hubungan formal adalah hubungan yang diperlu 
dilakukan dalam rangka melakukan tugas kedinasan. Sedangkan hubungan 
kekeluargaan adalah hubungan bersaudara yang perlu dilakukan baik dalam 
lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan dalam rangka menunjang 
tercapainya keberhasilan anggota profesi misalnya sebagai pendidik bangasa. 
4. Membimbing Peserta Didik 
Pada kode etik guru dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta 
didik untuk manusia indonesia seutuhnya yang jiwa pancasila. Adapun karakteristik 
yang sangat disenangi para peserta didik adalah : 
a. Demokrasi, yaitu guru memberikan kebebasan kepada peserta didik (persamaan 
hak) memberikan kesempatan untuk berperan serta dalam berbagai kegiatan, tidak 
bersifat otoriter. 
b. Kooperatif, yaitu saling bekerjasama, toleransi, dan dilandasi sifat kekeluargaan 
yang tinggi. 
c. Baik hati, yaitu suka memberi dan berkorban untuk peserta didiknya. 
d. Sabar, yaitu guru yang mampu menahan diri.
e. Adil, yairu tidak membeda-bedakan peserta didik dalam segala hal. 
f. Konsisten, selalu bertindak sesuai dengan ucapannya. 
g. Terbuka, yaitu bersedia menerima keritikan dan saran serta mengakui kekurangan 
dan kelemahannya. 
h. Suka menolong. 
i. Ramah. 
j. Suka humor. 
k. Memiliki bermacam minat. 
l. Mengusai bahan pelajaran. 
m. Peduli dan perhatian kepada siswa. 
5. Menciptakan Suasana Yang Baik Ditempat Kerja. 
Suasana yang baik ditempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Hal ini disadari 
dengan sebaik-baiknya oleh setiap guru, dan guru berkewajiban menciptakan suasana 
yang baik dalam lingkuangan untuk menciptakan suasana yang kondusif. 
6. Taat Terhadap Pemimpin 
Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari kepengurusan cabang 
daerah sampai kepusat. Begitu pula dengan dinas pendidikan. Dengan demikian 
seorang guru harus taat kepada pemimpinnya dengan menjalankan kebijakan-kebijakan 
dengan mendengarkan arahan-arahan yang disampaikan oleh penentu 
kebijakan. 
7. Cinta Terhadap Pekerjaan 
Orang yang telah memiliki profesi keguruan akan behasil bila mencintai 
pekerjaannya. Artinya dia berbuat apapun agar karirnya berhasil dengan baik. 
Termasuk tugasnuya melayani dengan baik kepada siapa yang membutuhkan 
bantuannya. 
Seorang pekerja profesional, khususnya guru dapat dibedakan dari seorang teknisi, 
karena di samping mengusai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu, seorang 
pekerja profesional juga ditandai adanya Informed responsiveness terhadap implikasi 
kemasyarakatan dari objek kerjanya. Hal ini berarti bahwa seorang pekerja profesional 
atau guru harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana yang 
lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya.[6] 
Dalam suatu pekerjaan yang bersifat profesional dipergunakan teknik serta prosedur 
yang bertumpu pada landasan intlektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan 
secara langsung dapat dipergunakan bagi kemaslahatan orang lain.
Pekerja profesional pada hakikatbya adalah seorang yang melakukan pelayanan atau 
pengabdian yang dilandasi dengan kemampuan prifesional serta fasafah hidup yang 
mantap. Pekerjaan profesional juga bisa dikatakan pekerjaan yang dipersiapkan 
melalui proses pendidikan dan pelatihan. 
D. Ciri – ciri Profesional Keguruan 
Ciri–ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nampak, seperti yang ditemukan 
oleh Robert W. Richey (1974) sebagai berikut : 
1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusian 
dari pada usaha untuk kepentingan pribadi. 
2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk 
mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan menjadi anggota organisasi 
guru. 
3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam 
hal pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan. 
4. Para guru dalam organisasi profesional, mimiliki publikasi profesional yang 
dapat ketinggalan, bahkan selalu mengikuti peekembangan yang terjadi. 
5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, 
workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai 
kegiatan in service. 
6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup. 
7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun 
secara lokal. 
E. Kriteria Profesional 
Guru adalah jibatan professional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai 
suatu profesi, maka harus memenuhi criteria professional sebagai berikut. 
a Fisik 
1. Sehat jasmani dan rohani. 
2. Tidak mempunyai cacat tubuh yang bias menimbulkan ejekan/cemoohan atau 
rasa kasihan dari anak didik. 
b. Mental//kepribadian 
1. Berkepribadian/berjiwa pancasila. 
2. Mempu menghayati GBHN. 
3. Mencintai bangsa dan sesame manusia dan rasa kasih sayang kepada anak 
didik. 
4. Berbudu pekerti yang luhur.
5. Berjiwa kreatif , dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara 
maksimal. 
6. Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa. 
7. Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan 
tugasnya. 
8. Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi. 
9. Bersifat terbuka, peka, dan inovatif. 
10. Menunjukan rasa cinta kepada profesinya. 
11. Ketaatannya akan disiplin. 
12. Memiliki sense of humor. 
c. Keilmiahan/pengetahuan 
1. Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi. 
2. Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkan dalam 
tugasnya sebagai pendidik. 
3. Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan. 
4. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain. 
5. Senang membaca buku-buku ilmiah. 
6. Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan 
dengan bidang studi 
7. .memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajat. 
d. Keterampilan 
1. Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar. 
2. Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan struktur, 
interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi. 
3. Mampu menyusun garis besar program pengajaran (GPPP). 
4. Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik 
dalam mencapai tujuan pendidikan. 
5. Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan. 
6. Memahami dam mampu melaksankan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.[9]
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Secara umum dan makna yang luas guru adalah orang yang mengajari orang lain atau 
kelompok orang, baik di lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan 
nonformal. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di 
masyarakat apabila dapat menunjukkan bahwa ia layak menjadi panutan atau 
tauladan bagi masyarakat yang ada di sekelilingnya. Masyarakat akan melihat karakter 
atau sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang patut ai teladani atau 
tidak. Seorang guru harus memiliki karakter atau sikap itu dapat di contoh atau di 
teladani oleh masyarakat secara umum, dan khusus oleh peserta didiknya. 
Seorang pekerja profesional, khususnya guru dapat dibedakan dari seorang teknisi, 
karena di samping mengusai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu, seorang 
pekerja profesional juga ditandai adanya Informed responsiveness terhadap implikasi 
kemasyarakatan dari objek kerjanya. Hal ini berarti bahwa seorang pekerja profesional 
atau guru harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana yang 
lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. 
B. Saran 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang 
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Abu Bakar, yunus. 2009. Profesi Keguruan. Learning Assistance Program for 
Islamic Schools 
2. Dawan, Ainurrofiq. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Ar-Ruzz 
Media 
3. Hamalik Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan 
Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara 
4. KaryaSardiman. 2004. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. jakarta : PT. 
Raja Grafindo Persada 
5. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda 
6. Nurdin, Muhammad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Ar- 
Ruzz MediaHal 
7. Soetjipto. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta raya, Shalawat dan 
salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.,kepada 
para keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang setia. Berkat taufiq dan hidayah-Nya 
makalah Profesi Keguruan dapat penulis selesaikan. 
Walaupun penyusunan makalah ini diusahakan secara maksimal, namun adanya 
kekurangan tetap tidak dapat dihindarkan. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang 
dapat dijadikan acuan untuk perbaikan makalah ini dari pembaca sekalian, dan ucapan 
terima kasih kepada pembaca sekalian. 
Harapan yang tulus ikhlas berupa persembahan kepada Allah SWT., kiranya makalah 
ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin. 
Raha, Januari 2014 
PENULIS
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR................................................................................ i 
DAFTAR ISI................................................................................................ ii 
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 
A. Latar Belakang....................................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1 
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 1 
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2 
A. Karakteristik Guru................................................................................. 2 
B. Guru Profesional........................................................ ........................... 3 
C. Macam – macam Karakteristik Guru Profesional................................. 4 
D. Ciri – ciri Profesional Kegururan........................................................... 7 
E. Kriteria Profesional.................................................... ........................... 7 
BAB III PENUTUP.................................................................... ................ 9 
A. Kesimpulan............................................................................................ 9 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
TUGAS INDIVIDU 
PROFESI KEGURUAN 
OLEH 
NAMA : WA ODE NSIASIA 
SEMESTER : V (LIMA) 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) 
SYARIF MUHAMMAD RAHA 
2013 / 2014

More Related Content

What's hot

Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamThony Hermansyah
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN Cescashinta
 
Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruemy mila
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
Arti & hakikat guru profesional
Arti & hakikat guru profesionalArti & hakikat guru profesional
Arti & hakikat guru profesionalAndy Saiful Musthofa
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruCartoon Dyqta
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanMichelle Rumawir
 
Esensi dan Ranah Profesi Kependidikan
Esensi dan Ranah Profesi KependidikanEsensi dan Ranah Profesi Kependidikan
Esensi dan Ranah Profesi KependidikanAdy Setiawan
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptNovelist Saru
 

What's hot (18)

Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
 
Makalah profesi keguruan
Makalah profesi keguruanMakalah profesi keguruan
Makalah profesi keguruan
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi Guru
 
Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
 
Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
Arti & hakikat guru profesional
Arti & hakikat guru profesionalArti & hakikat guru profesional
Arti & hakikat guru profesional
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi Guru
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi Kependidikan
 
Esensi dan Ranah Profesi Kependidikan
Esensi dan Ranah Profesi KependidikanEsensi dan Ranah Profesi Kependidikan
Esensi dan Ranah Profesi Kependidikan
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.ppt
 

Similar to Karakteristik Guru Profesional

Similar to Karakteristik Guru Profesional (20)

Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptx
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5Makalah profesi keguruan 5
Makalah profesi keguruan 5
 
Makalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sariMakalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sari
 
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesional
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Prokep profesional guru
Prokep profesional guruProkep profesional guru
Prokep profesional guru
 
Kompetensi mengajar
Kompetensi mengajarKompetensi mengajar
Kompetensi mengajar
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfartikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
 
KODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxKODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Karakteristik Guru Profesional

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakteristuk guru yang profesional yaitu mencakup tentang kepribadian, dan lain-lain. Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah guru yang secara internal memenuhi kriteria admistratif, akademis, dan kribadian. Adapun persyaratan seorang guru profesional, khusunya dalam perspektif pendidikan islam. Diantara persyaratan tersebut adalah : (a). Sehat jasmani dan Rohani, (b). Bertaqwa, (c). Berilmu pengetahuan, (d). Berlaku adil, (e). Berwibawa, (f). Ikhlas, (g). Mempunyai tujuan yang rabbani, mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pandidikan dan menguasai bidang yang ditekuninya. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut ; 1. Bagaimanakah cara menjadi guru yang profesional ? 2. Apakah setiap guru dapat dikatakan guru yang profesional ? 3. Apakah yang dimaksud dengan karakteristik guru profesional ? C. Tujuan penuliasan 1. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar bertambahnya wawasan mahasiswa dan mahasiswi terhadapa bagaimanakah karakteristik guru profesional tersebut. 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi keguruan
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Karakteristik Guru Sebelum membahas tentang karakteristik guru, terlebih dahulu kita ketahui apa itu pengertian guru. Secara etimologis, guru sering di sebut pendidik. Dalam bahasa arab, ada beberapa kata yang menunjukkan profesi ini seperti : muddaris, mu’alim, murabbi dan mu’adib, yang memiliki makna yang sama, namun masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Di samping kata-kata tesebut, juga sering di gunakan kata ustadz atau syaik. Sedangkan secara termonologis, guru sering di artikan sebagi orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi (fitrah) siswa baik potensi kognitif, potensi afektif, maupun potensi psikomotorik. Secara umum dan makna yang luas guru adalah orang yang mengajari orang lain atau kelompok orang, baik di lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan bahwa ia layak menjadi panutan atau tauladan bagi masyarakat yang ada di sekelilingnya. Masyarakat akan melihat karakter atau sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang patut ai teladani atau tidak. Seorang guru harus memiliki karakter atau sikap itu dapat di contoh atau di teladani oleh masyarakat secara umum, dan khusus oleh peserta didiknya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik guru adalah segala tindakan atau sikap dan perbuatan guru baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.contohnya, bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan, bimbingan dan motivasi kepada peserta didiknya, bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan peserta didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat lainya. B. Guru Profesional Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah guru yang secara internal memenuhi kriteria admistratif, akademis, dan kribadian. Adapun persyaratan seorang guru profesional, khusunya dalam perspektif pendidikan islam.
  • 3. Diantara persyaratan tersebut adalah : (a). Sehat jasmani dan Rohani, (b). Bertaqwa, (c). Berilmu pengetahuan, (d). Berlaku adil, (e). Berwibawa, (f). Ikhlas, (g). Mempunyai tujuan yang rabbani, mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pandidikan dan menguasai bidang yang ditekuninya. Kesembilan syarat ini penting bagi guru profesional, secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam tiga katagori, yaitu persyaratan administatif, akademis, dan kepribadian. Persyaratan administratif, yaitu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang ingin menjadi profesional dalam kaitannya dengan persyaratan legal formal. Dalam konteks keindonesiaan, persyaratan administratif merupakan salah satu persyaratan yang sangat penting. Bila dikaitkan dengan kesembilan persyaratan yang dikemukakan dapat dipahami dari persyaratan yang ketiga, kedelapan dan kesembilan. Seorang yang memenuhi persyaratan administratif tersebut tentunya diasumsikan memiliki kompetensi ketiga, delapan dan kesembilan. Persyaratan akademis, yaitu persyaratan yang harus dimiliki seorang guru yang ingin menjadi profesional dalam kaitannya dengan kapabilitas dan kualitas intlektual. Pesyaratan akademis juga merupakan persyaratan yang sangat penting bagi seorang guru profesional. Persyaratan ini sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan yang dilaksanakannya. Kesuksesan pendidikan bukan hanya menjadi beban dan tanggung jawab sang murid sebagai pencari ilmu, akan tetapi justru gurulah yang memegang peran dominan. Karena jika seng guru secara akademis sudah tidak memadai, maka dengan sendirinya keterampilan untuk mengajar, kemampuan penguasaan materi pengajaran, sebagaimana pengevaluasian keberhasilan murid tidak dimiliki secara akurat dan benar. Hal ini jelas sangat merugikaan proses pendidikan yang bukan hanya berakibat fatal bagi seorang murid, melainkan bagi seluruh murid atau bahkan seluruh stakeholder pendidikan. Pesyaratan kepribadian, yaitu persyaratan yang harus dimiliki seorang guru yang ingin menjadi profesional dalam kaitannya dengan sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana diungkap di bagian awal bahwa guru adalah seseorang yang harus gugu dan harus ditiru, khusunya oleh murid. Sebagai seseorang yang gugu dan
  • 4. ditiru dengan sendirinya mensyaratkan secara internal seorang guru harus memiliki kpribadian dan prilaku yang baik. Sebagai guru yang profesional tidak ada alasan lain kecuali berakhlak yang mulia baik dalam kaitannya dengan orang lain dan lingkuangan. Guru profesional bukanlah guru yang mampu menghabiskan baiya yang besar dengan capaian prestasi yang lebih tinggi dengan menghabiskan dana kecil. Guru profesional yaitu guru yang mampu mewujudkan prestasi yang lebih tinggi dengan biaya yang setara dengan biaya sebelumnya. Secara rohani seorang guru profesional harus terenuhi kebutuhan minimalnya seperti keamanan, ketentraman, kebebasa berfikir, dan kebebasan mengekspresikan keyakinan ideologi atau agamanya. Secara jasmani seorang guru profesional harus terpenuhi kebutuhan fisiologisnya meskipun dengans tandar minimal seperti jaminan sandang, pangan, papan dan kesehatan. Kebutuhan jasmani ini sangat berbeda dengan kebutuhan rohani. Secara sosial, seorang guru profesional harus terpenuhi kebutuhan sosialnya meskipun dengan standar paling minimal kebutuhan sosial bagi seorang guru misalnya mengikuti tren dan mode yang sedang muncul baik dalam masalaah keilmuan, pakaian, maupun sarana mobilitas. Keilmuan seorang gutu tidak mungkin bersifat statis tanpa adanya pengembangan atau paling tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang sedang berlangsung. Semua ini hanya dapa dipenuhi dengan memenuhi kebutuhan utuk mengakses ilmu pengetahuan yang baru melalui media elektronik, media cetak, atau bahkan lewat berbagai pertemuan ilmiah. [1] C. Macam-Macam Karakteristik Guru Profesional Adapun macam-macam karakteristik guru profesional adalah sebagai berikut : 1. Taat pada peraturan perundang-undangan Pada kode etik guru indonesia butir sembilan di sebutkan bahwa “guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan”. Kebijaksanaan pendidikan di negara kita di pegang oleh pemerintah. Dalam rangka pembangunan pendidikan di indonesia, pemerintah melalui depertemen pendidikan nasional mengeluarkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan yang akan di laksanakan oleh aparatnya. Salah satu unsur aparatur negara adalah guru. Karena itu, guru mutlak perlu mengetahui kebijaksaan-kebijaksaan pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan. Sehingga dapat melaksanakan kebikajakan-kebijakan tersebut.
  • 5. 2. Memlihara dan Meningkatkan Organisasi Profesi Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi guru sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan salah organisasi profesi guru. PGRI sebagai profesi memerlukan pembinaan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru. Keberhasilan usaha tersebut sunnah bergantung pada kesadaran para anggotanya, rasa tanggung jawab dan kewajiban para anggotanya. Pada kode etik guru butir enam dikatakan bahwa guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan, meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Dasar ini sangat tegas mewajibkan kepada seluruh anggota profesi guru untuk selalu meningkatkan mutu dan martabat profesi gutu itu sendiri. 3. Memelihara Hubungan Dengan Teman Sejawat. Pada butir tujuh kode etik guru disebutkan bahwa guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiankawanan sosial ini berarti bahwa guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya, juga guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan serta kesetiakawanan sosial di dalam lingkungan di luar kerjanya. Hubungan sesama anggota profesi dapat dilihat dari dua segi yakni hubungan formal dan hubungan kekeluargaan. Hubungan formal adalah hubungan yang diperlu dilakukan dalam rangka melakukan tugas kedinasan. Sedangkan hubungan kekeluargaan adalah hubungan bersaudara yang perlu dilakukan baik dalam lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan dalam rangka menunjang tercapainya keberhasilan anggota profesi misalnya sebagai pendidik bangasa. 4. Membimbing Peserta Didik Pada kode etik guru dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk manusia indonesia seutuhnya yang jiwa pancasila. Adapun karakteristik yang sangat disenangi para peserta didik adalah : a. Demokrasi, yaitu guru memberikan kebebasan kepada peserta didik (persamaan hak) memberikan kesempatan untuk berperan serta dalam berbagai kegiatan, tidak bersifat otoriter. b. Kooperatif, yaitu saling bekerjasama, toleransi, dan dilandasi sifat kekeluargaan yang tinggi. c. Baik hati, yaitu suka memberi dan berkorban untuk peserta didiknya. d. Sabar, yaitu guru yang mampu menahan diri.
  • 6. e. Adil, yairu tidak membeda-bedakan peserta didik dalam segala hal. f. Konsisten, selalu bertindak sesuai dengan ucapannya. g. Terbuka, yaitu bersedia menerima keritikan dan saran serta mengakui kekurangan dan kelemahannya. h. Suka menolong. i. Ramah. j. Suka humor. k. Memiliki bermacam minat. l. Mengusai bahan pelajaran. m. Peduli dan perhatian kepada siswa. 5. Menciptakan Suasana Yang Baik Ditempat Kerja. Suasana yang baik ditempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Hal ini disadari dengan sebaik-baiknya oleh setiap guru, dan guru berkewajiban menciptakan suasana yang baik dalam lingkuangan untuk menciptakan suasana yang kondusif. 6. Taat Terhadap Pemimpin Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari kepengurusan cabang daerah sampai kepusat. Begitu pula dengan dinas pendidikan. Dengan demikian seorang guru harus taat kepada pemimpinnya dengan menjalankan kebijakan-kebijakan dengan mendengarkan arahan-arahan yang disampaikan oleh penentu kebijakan. 7. Cinta Terhadap Pekerjaan Orang yang telah memiliki profesi keguruan akan behasil bila mencintai pekerjaannya. Artinya dia berbuat apapun agar karirnya berhasil dengan baik. Termasuk tugasnuya melayani dengan baik kepada siapa yang membutuhkan bantuannya. Seorang pekerja profesional, khususnya guru dapat dibedakan dari seorang teknisi, karena di samping mengusai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu, seorang pekerja profesional juga ditandai adanya Informed responsiveness terhadap implikasi kemasyarakatan dari objek kerjanya. Hal ini berarti bahwa seorang pekerja profesional atau guru harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana yang lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya.[6] Dalam suatu pekerjaan yang bersifat profesional dipergunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intlektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan secara langsung dapat dipergunakan bagi kemaslahatan orang lain.
  • 7. Pekerja profesional pada hakikatbya adalah seorang yang melakukan pelayanan atau pengabdian yang dilandasi dengan kemampuan prifesional serta fasafah hidup yang mantap. Pekerjaan profesional juga bisa dikatakan pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan. D. Ciri – ciri Profesional Keguruan Ciri–ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nampak, seperti yang ditemukan oleh Robert W. Richey (1974) sebagai berikut : 1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusian dari pada usaha untuk kepentingan pribadi. 2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan menjadi anggota organisasi guru. 3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan. 4. Para guru dalam organisasi profesional, mimiliki publikasi profesional yang dapat ketinggalan, bahkan selalu mengikuti peekembangan yang terjadi. 5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service. 6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup. 7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara lokal. E. Kriteria Profesional Guru adalah jibatan professional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi criteria professional sebagai berikut. a Fisik 1. Sehat jasmani dan rohani. 2. Tidak mempunyai cacat tubuh yang bias menimbulkan ejekan/cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik. b. Mental//kepribadian 1. Berkepribadian/berjiwa pancasila. 2. Mempu menghayati GBHN. 3. Mencintai bangsa dan sesame manusia dan rasa kasih sayang kepada anak didik. 4. Berbudu pekerti yang luhur.
  • 8. 5. Berjiwa kreatif , dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara maksimal. 6. Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa. 7. Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan tugasnya. 8. Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi. 9. Bersifat terbuka, peka, dan inovatif. 10. Menunjukan rasa cinta kepada profesinya. 11. Ketaatannya akan disiplin. 12. Memiliki sense of humor. c. Keilmiahan/pengetahuan 1. Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi. 2. Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkan dalam tugasnya sebagai pendidik. 3. Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan. 4. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain. 5. Senang membaca buku-buku ilmiah. 6. Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan dengan bidang studi 7. .memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajat. d. Keterampilan 1. Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar. 2. Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan struktur, interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi. 3. Mampu menyusun garis besar program pengajaran (GPPP). 4. Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan. 5. Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan. 6. Memahami dam mampu melaksankan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.[9]
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara umum dan makna yang luas guru adalah orang yang mengajari orang lain atau kelompok orang, baik di lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan bahwa ia layak menjadi panutan atau tauladan bagi masyarakat yang ada di sekelilingnya. Masyarakat akan melihat karakter atau sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang patut ai teladani atau tidak. Seorang guru harus memiliki karakter atau sikap itu dapat di contoh atau di teladani oleh masyarakat secara umum, dan khusus oleh peserta didiknya. Seorang pekerja profesional, khususnya guru dapat dibedakan dari seorang teknisi, karena di samping mengusai sejumlah teknik serta prosedur kerja tertentu, seorang pekerja profesional juga ditandai adanya Informed responsiveness terhadap implikasi kemasyarakatan dari objek kerjanya. Hal ini berarti bahwa seorang pekerja profesional atau guru harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana yang lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. B. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA 1. Abu Bakar, yunus. 2009. Profesi Keguruan. Learning Assistance Program for Islamic Schools 2. Dawan, Ainurrofiq. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media 3. Hamalik Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara 4. KaryaSardiman. 2004. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 5. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda 6. Nurdin, Muhammad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Ar- Ruzz MediaHal 7. Soetjipto. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta
  • 11. KATA PENGANTAR Puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta raya, Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.,kepada para keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang setia. Berkat taufiq dan hidayah-Nya makalah Profesi Keguruan dapat penulis selesaikan. Walaupun penyusunan makalah ini diusahakan secara maksimal, namun adanya kekurangan tetap tidak dapat dihindarkan. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan makalah ini dari pembaca sekalian, dan ucapan terima kasih kepada pembaca sekalian. Harapan yang tulus ikhlas berupa persembahan kepada Allah SWT., kiranya makalah ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin. Raha, Januari 2014 PENULIS
  • 12. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................ i DAFTAR ISI................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2 A. Karakteristik Guru................................................................................. 2 B. Guru Profesional........................................................ ........................... 3 C. Macam – macam Karakteristik Guru Profesional................................. 4 D. Ciri – ciri Profesional Kegururan........................................................... 7 E. Kriteria Profesional.................................................... ........................... 7 BAB III PENUTUP.................................................................... ................ 9 A. Kesimpulan............................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
  • 13. TUGAS INDIVIDU PROFESI KEGURUAN OLEH NAMA : WA ODE NSIASIA SEMESTER : V (LIMA) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYARIF MUHAMMAD RAHA 2013 / 2014