SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Proses profesionalisme bidang keperawatan merupakan proses berubah jangka panjang yang 
melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan keperawatan sendiri ataupun dari kalangan non 
keperawatan. Hal ini berarti bahwa perawat harus mau berubah dan mengikuti perubahan ke 
arah yang lebih baik. Dengan demikian, perawat harus berani menghadapi konsekuensi-konsekuensi 
dan implikasi- implikasi guna menampilkan ciri profesi dalam dirinya, yaitu 
sebagai perawat profesional. 
Keperawatan di Indonesia telah mengalami perubahan konsep dan terjadi pergeseran yang 
sangat penting. Salah satu pergeseran penting yang terjadi dalam proses profesionalisasi 
keperawatan adalah dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Pada awalnya, penekanan 
lebih ke arah prosedur, tanpa adanya penekanan terhadap landasan pengetahuan ilmiah dan 
metode ilmiah yang bersifat logis dan sistematis. Sekarang keduanya berjalan seiring yang 
dikenal sebagai proses keperawatan. 
Antara profesionalisme keperawatan dengan dokumentasi proses keperawatan saling terkait. 
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sangatlah penting. Tuntutan profesi 
adalah dokumentasi keperawatan yang bertanggung jawab, baik dari aspek etik maupun 
aspek hukum. 
B. Rumusan masalah 
Pendekatan Model Dokumentasi keperawatan : 
1. Apa itu dokumentasi keperawatan? 
2. Apa saja model-model dokumentasi keperawatan? 
3. Apa saja kerugian dan keuntungan dari masing-masing model dokumentasi 
keperawatan? 
C. Tujuan 
Tujuan kami mengangkat topik pendekatan model dokumentasi keperawatan adalah untuk 
memberikan sedikit pemahaman tentang bagaimana model dokumentasi keperawatan. Selain 
itu dengan mempelajari model dokumentasi keperawatan dapat menjamin tumbuhnya 
pandangan, sikap, dan cara berpikir profesional pada setiap pemberian asuhan keperawatan. 
Membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat belajar ataupun 
membandingkan antara teori dan praktik. Merupakan sumber data pendidikan dan pengajaran 
karena berisi kronologis asuhan keperawatan dan merupakan referensi riset. 
D. Metode Penulisan
Dalampenulisanmakalahinipenyusunmenggunakanmetode: 
1. Perpustakaan 
2. Diskusi Kelompok 
3. Literatur internet 
E. Sistematika 
Bab I Pendahuluan 
A. LatarBelakang 
B. Rumusan Masalah 
C. TujuanPenulisan 
D. MetodePenulisan 
E. Sistematika 
Bab II Pembahasan 
Bab III Penutup 
A. Kesimpulan 
B. Saran 
BAB II 
PEMBAHASAN 
MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN 
A. MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN 
Aspek komunikasi, dokumentasi keperawatan dan standar dokumentasi merupakan tiga aspek 
penting dalam pendokumentasian. Perawat harus memahami aspek tersebut dalam 
mendokumentasikan asuhan keperawatan demi upaya meningkatkan kualitas 
pendokumentasian keperawatan. 
a. Komunikasi 
Komunikasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada rekan 
sejawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang apa yang sudah, sedang dan yang akan 
dilakukan.
b. Dokumentasi keperawatan 
Dokumentasi yang dimaksud meliputi pengkajian,perumusan diagnosa, perencanaan, 
pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan metode yang tepat dan memberi 
kontribusi yang positif bagi pasien jika dilaksanakan dengan baik dan benar. 
c. Standar dokumentasi 
Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur kualitas dan kuantitas 
dokumentasi keperawatan. Standar ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pedoman praktik 
dalam memberikan tindakan keperawatan.
Model dokumentasi keperawatan merupakan model dokumentasi dimana data-data klien 
dimasukan kedalam suatu format, catatan dan prosedur dengan tepat yang dapat memberikan 
gambaran perawatan secara lengkap dan akurat. Dalam catatan ini dapat diketahui secara 
jelas siapa yang mencatat, dimana catatan dibuat, bagaimana cara mencatat, kapan catatan 
dibuat dan dibutuhkan, dan dalam bentuk apa catatan tersebut dibuat. Sedangkan teknik 
dokumentasi keperawatan merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan kedalam 
proses keperawatan. 
Model dokumentasi keperawatan terdiri dari 7 komponen, yaitu: 
a. Model dokumentasi SOR (source-oriented-record). 
b. Model dokumentasi POR (problem-oriented-record). 
c. Model dokumentasi POR (progress-oriented-record). 
d. Model dokumentasi CBE (charting by exeption). 
e. Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation). 
f. Model dokumentasi POS (process-oriented-system). 
g. Sistem dokumentasi Core. 
1. Model dokumentasi SOR (source oriented record) 
Model dokumentasi SOR (source-oriented-record)merupakan model dokumentasi yang 
berorientasi pada sumber informasi. Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang 
atau sumber yang mengelola pencatatan. Dokumentasi dibuat dengan cara setiap anggota tim 
kesehatan membuat catatan sendiri dari hasil observasi. Kemudian, semua hasil dokumentasi 
dikumpulkan menjadi satu. Sehingga masing-masing anggota tim kesehatan melaksanakan 
kegiatan sendiri tanpa bergantung dengan anggota tim kesehatan yang lain. Misalnya, 
kumpulan dokumentasi yang bersumber dari dokter, bidan, perawat, fisioterapi, ahli gizi, dan 
lain-lain.Dokter menggunakan lembar untuk mencatat instruksi, lembaran riwayat penyakit 
dan perkembangan penyakit. Bidan menggunakan catatankebidanan, begitu pula disiplin lain 
mempunyai catatan masing-masing.Model ini dapat diterapkan pada pasien rawat inap, yang 
didalamnya terdapat catatan pesan Dokter yang ditulis oleh Dokter, dan riwayat keperawatan 
yang ditulis oleh perawat. Namun demikian, secara umum catatan ini berupa pesan Dokter. 
Catatan-catatan dalam model ini ditempatkan atas dasar disiplin orang atau sumber yang 
mengolah pendokumetasian. 
Model dokumentasi SOR ini dapat dibuat dengan formulir grafik, format pemberian obat, 
format catatan perawat termasuk riwayat penyakit klien, riwayat perawatan perawatan dan 
perkembangan pasien, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik, formulir 
masuk Rumah sakit dan formulir untuk tindakan operasi yang ditandatangani oleh pasien dan 
keluarga.
Model dokumentasi SOR terdiri dari 5 kompnen, yaitu: 
a. Lembar penerimaan berisi biodata. 
b. Lembar instruksi Dokter. 
c. Lembar riwayat medis atau penyakit. 
d. Catatan perawat. 
e. Catatan dan laporan khusus. 
Þ Format model dokumentasi SOR (source-oriented-record) 
Tanggal Waktu Sumber Catatan Perkembangan 
Tanggal/ Bulan/ 
Waktu 
P/D/F/G Meliputi: 
Tahun 
Intervensi 
- Pengkajian Keperawatan 
- Diagnosa Keperawatan 
- Rencana Keperawatan 
- Tindakan Keperawatan 
- Evaluasi Keperawatan 
Tanda Tangan 
Sumber : P : perawat 
D : dokter 
F : fisioterapi 
G : ahli gigi 
Keuntungan model dokumentasi SOR (source-oriented-record)adalah: 
a. Menyajikan data yang berurutan dan mudah diidentifikasi. 
b. Memudahkan perawat melakukan cara pendokumentasian. 
c. Proses pendokumentasian menjadi sederhana. 
Kerugian model dokumentasi SOR (source-oriented-record)adalah: 
a. Sulit untuk mencari data sebelumnya. 
b. Waktu pelaksanaan asuhan keperawatan memerlukan waktu yang banyak. 
c. Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan 
intervensi yang akan diberikan kepada klien. 
d. Perkembangan klien sulit dipantau. 
2. Model dokumentasi POR (Problem-oriented-record)
Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) merupakan model dokumentasi yang 
berorientasi pada masalah. Dimana model ini berpusat pada data klien yang 
didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien. Pendekatan ini pertama kali 
dikenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat. Dalam format aslinya pendekatan 
berorientasi masalah ini dibuat untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan 
perkembangan yang terintegrasi, dengan sistem ini semua petugas kesehatan mencatat 
observasinya dari suatu daftar masalah. 
Komponen-komponen model dokumentasi POR : 
a. Data dasar 
Data dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien yang berisi semua informasi-informasi 
yang telah dikaji dari klien sejak pertama kali masuk Rumah Sakit. Data dasar ini 
meliputi: riwayat klien tentang keadaan umum klien, riwayat keluarga, keadaan penyakit 
yang dialami pasien, tindakan keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan 
data-data penunjang (laboratorium dan diagnostik). 
b. Daftar masalah 
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan 
data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak normal dari data yang didapat 
dengan menggunakan urutan prioritas yang dituliskan ke dalam daftar masalah dan diberikan 
pada setiap pergantian shift. 
Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah: 
· Data yang telah teridentifikasi dari data dasar disusun sesuai dengan tanggal 
identifikasi masalah. 
· Daftar masalah ditulis pertama kali oleh perawat yang pertama kali bertemu dengan 
klien ataupun orang yang diberi tanggungjawab untuk menuliskannya. 
· Daftar ini berada pada bagian depan status klien. 
· Tiap masalah diberikan tanggal, nomor, rumusan masalah, serta nama perawat yang 
menemukan masalah tersebut. 
Format daftar masalah 
Tg 
l 
No 
Masalah 
Klien 
Diidentifikasi 
oleh 
Masalah 
Klien
1 
1. 
(perawat yang 
mengidentifikasi 
masalah klien) 
c. Daftar rencana awal asuhan keperawatan 
Daftar rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara spesifik untuk 
setiap masalah. 
Daftar rencana awal asuhan keperawatan terdiri dari tiga komponen, yaitu: 
1. Pemeriksaan diagnostik. 
2. Manajemen kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang tidak 
boleh dilakukan, diet, penanganan khususdan observasi yang harus dilakukan). 
3. Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan jangka panjang). 
d. Catatan perkembangan 
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien yang 
didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau pembaharuan rencana 
dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan perkembangan ini berisi 
perkembangan atau kemajuan dari setiap masalah kesehatan klien. 
Catatan perkembangan dapat digunakan dalam bentuk: 
1. SOAP, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), Analisist(analisa), 
Planning (perencanaan). 
2. SOAPIER, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), 
Analisist(analisa), Planning (perencanaan), Implementation (implementasi atau tindakan), 
Evaluation(evaluasi), dan Reassessment (penaksiran/ peninjauan kembali/ pengkajian ulang). 
3. PIE, yaitu : Problem (masalah), Intervention rencana tindakan), Evaluation (evaluasi) 
Þ Format Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) 
Data dasar 
Daftar 
masalah 
Rencan 
intervensi 
Catatan 
perkembangan 
DS : 
DO: 
1. 1. 
2. 
3. 
S 
O 
A 
P
DS : 
DO: 
2. 
Dst 
1. 
2. 
3. 
S 
O 
A 
P 
Þ Keuntungan model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah: 
1. Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan proses 
penyelesaiannya dan proses penyelesaian masalah. 
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan secara kontinu. 
3. Evaluasi dan penyelesaian masalah didokumentasikan dengan jelas. 
4. Daftar masalah merupakan check list untuk masalah klien. 
Þ Kerugian model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah: 
1. Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dimasukkan dalam daftar 
masalah. 
2. Pencatatan dengan menggunakan bentuk SOAPIER, dapat menimbulkan pengulangan 
yang tidak perlu. 
3. Model dokumentasi POR (progress-oriented-record) 
Model dokumentasi POR (progress-oriented-record) merupakan model dokumentasi yang 
berorientasi pada perkembangan dan kemajuan klien. 
Dibawah ini merupakan jenis-jenis catatan yang dapat digunakan dalam model keperawatan 
POR (progress-oriented-record) yaitu: 
a. Catatan perawatan 
Catatan perawat biasanya ditulis tiap 24 jam, yang meliputi: 
1. Pengkajian satu orang atau lebih tenaga keperawatan tentang keadaan klien. 
2. Asuhan keperawatan yang bersifat mandiri. 
3. Asuhan keperawatan yang bersifat pendelegasian. 
4. Evaluasi keberhasilan setiap asuhan keperawatan. 
5. Tindakan yang dilakukan Dokter, yang mempengaruhi asuhan keperawatan. 
6. Kunjungan berbagai anggota tim kesehatan. 
b. Lembar alur, meliputi: 
1. Hasil observasi yang dilakukan perawat, pengukuran yang dilakukan secara berulang, 
dan yang tidak perlu ditulis secara naratif. 
2. Catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan dan 
catatan harian tentang asuhan keperawatan.
c. Catatan pemulangan dan ringkasan rujukan 
Penulisan dokumentasi pemulangan, meliputi: 
1. Masalah kesehatan yang masih terjadi. 
2. Pengobatan terakhir. 
3. Penanganan yang masih harus diteruskan. 
4. Kebiasaan makan dan istiharat. 
5. Kemampuan untuk asuhan sendiri. 
6. Jaringan dukungan. 
7. Pola atau gaya hidup. 
8. Agama. 
Hal-hal yang diperlukan pada pencatatan pemulangan klien adalah: 
Þ Informasi untuk profesi kesehatan yang akan melanjutkan perawatan klien selanjutnya, 
mencakup: 
1. Uraian mengenai intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada klien. 
2. Uraian informasi yang telah disampaikan kepada klien. 
3. Uraian mengenai keadaan klien. 
4. Penjelasan tantang keterlibatan keluarga dalam asuhan keperawatan. 
5. Uraian mengenai sumber daya yang diperlukan dirumah. 
Þ Informasi untuk klien, mencakup: 
1. Penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. 
2. Penjelasan prosedur tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan klien. 
3. Identifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti atau dilaksanakan klien ketika 
melakukan asuhan keperawatan mandiri. 
4. Pemeriksaan tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan klien jika dialami klien 
nantinya. 
5. Pemberian daftar nama dan nomor telpon tenaga kesehatan yang bisa dihubungi klien. 
4. Model dokumentasi CBE (charting by exeption) 
Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah sistem dokumentasi yang hanya 
mencatat hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal tubuh. Penyimpangan 
yang dimaksud dalam hal ini menyangkut keadaan yagn tidak sehat yang menganggu 
kesehatan klien. 
Þ Komponen Model dokumentasi CBE (charting by exeption),meliputi : 
1. Dokumentasi berupa kesimpulan dari penemuan-penemuan penting dan menjabarkan 
indikator pengkajian. Dalam hal ini penemuan tersebut termasuk instruksi dari Dokter atau 
Perawat, serta catatan pendidikan dan penemulangan klien. 
2. Dokumentasi ini dilakukan berdasarkan standart praktik keperawatan.
Þ Keuntungan Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah : 
1. Tersusun standart minimal untuk pengkajian dan investasi keperawatan. 
2. Data yang tidak nomal tampak jelas. 
3. Data yang tidak normal mudah ditandai. 
4. Menghemat waktu ataupun lembar pendokumentasian. 
5. Pendokumentasian duplikasi atau ganda dapat dikurangi. 
Þ Kerugian Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah : 
1. Pendokumentasian sangat tergantung pada check list yang dibuat. 
2. Kemungkinan adanya kejadian yang tidak didokumentasikan. 
3. Pendokumentasikan yang bersifat rutin sering terabaikan. 
4. Tidak mengakomodasikan pendokumentasian disiplin ilmu yang lain. 
Þ Pedoman penulisan Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah : 
1. Data dasar didokumentasikan untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang 
permanen. 
2. Daftar diagnosis keperawatan ditulis ketika klien pertama kali masuk Rumah sakit dan 
menyediakan daftar isian untuk semua diagnosis keperawatan. 
3. Ringkasan pulang klien ditulis untuk setiap diagnosis. 
4. SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien terhadap intervensi yang akan 
diberikan kepada klien . 
5. Data diagnosis keperawatan dan rencana tindakan dapat dikembangkan. 
5. Model dokumentasi PIE (problem-inte rvention-evaluation) 
Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) merupakan suatu pendekatan 
orientasi –proses pada dokumentasi keperawatan dengan penekanan pada masalah 
keperawatan, intervensi dan evaluasi keperawatan. 
Þ Karakteristik Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) adalah: 
1. Dimulai dari pengkajian ketika pertama kali klien masuk ke Rumah sakit, diikuti 
dengan pelaksanaan pengkajian sistem tubuh pada setiap pergantian dinas. 
2. Data masalah dipergunakan untuk asuhan keperawatan dalam waktu yang lama dan 
juga untuk masalah yang kronis. 
3. Intervensi yang dilaksanakan dan rutin, didokumentasi dalam flow sheet. 
4. Catatan perkembangan digunakan untuk intervensi yang spesifik. 
5. Masalah yang ditemukan pada klien, dibuat dengan simbol “P (problem)”. 
6. Intervensi terhadap penyelesaian masalah, biasanya dibuat dengan simbol “ I 
(intervention)”. 
7. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, dibuat denga simbol “E (evaluation)”. 
8. Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal 8 jam. 
Þ Keuntungan Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) adalah:
1. Memungkinkan dalam penggunaan proses keperawatan. 
2. Intervensi dan catatan perkembangan dapat dihubungkan. 
3. Memungkinkan dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu. 
4. Perkembanganklien selama dirawat dapat digambarkan. 
5. Pendokumentasian yang otomatis dapat diadaptasikan. 
Þ Kerugian Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) adalah : 
1. Tidak dapat dipergunakan untuk pendokumentasian semua disiplin ilmu. 
Þ Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation): 
Tanggal Jam 
Pendokumentasian 
(Remarks) 
............ 
............ 
............ 
............ 
.......... 
.......... 
.......... 
.......... 
P# 1................. 
I# 1................. 
2.................. 
E# S................ 
O................ 
A................ 
P................. 
6. Model dokumentasi POS (process-oriented-system) 
Model dokumentasi POS (process-oriented-system) yang disebut juga dengan model 
dokumentasi fokus adalah suatu model dokumentasi yang berorientasi pada proses 
keperawatan mulai dari pengumpulan data klien, diagnosis keperawatan (masalah yang 
muncul), penyebab masalah, atau definisi karakteristik yang dinyatakan sesuai dengan 
keadaan klien. 
Catatan perkembangan pada model dokumentasi Fokus ditulis dengan menggunakan format 
DAR, yaitu: 
1. Datum (D), yaitu : data subjektif dan data objektif. 
2. Action (A), yaitu: tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan. 
3. Response (R), yaitu respon klien terhadap tindakan medis dan tindakan keperawatan 
yang telah diberikan kepada klien. 
Þ Keuntungan Model dokumentasi POS (process-oriented-system) 
1. Model dokumentasi Process-Oriented-System ini lebih luas dan lebih positif. 
2. Sifatnya fleksibel. 
3. Catatan rancana asuhan keperawatan model dokumentasi process-oriented-system ini 
memudahkan data untuk dikenali. 
4. Waktu pendokumentasian lebih singkat. 
5. Mudah dipergunakan dan dimengerti.
Þ Kerugian Model Dokumentasi Process-Oriented-System adalah: 
1. Dapat membingungkan, khususnya antara intervensi yang belum dan sudah dilakukan.
Þ Format Model Dokumentasi Process-Oriented-System adalah : 
Tanggal/Wakt 
u/ Tanda 
Tangan 
Masalah 
Catatan Keperawatan 
(DAR) 
Tanggal : 
Tanda Tangan 
1. 
............. 
Datum : 
Action : 
Response : 
7. Sistem dokumentasi Core 
Sistem dokumentasi core merupakan sistem dokumentasi pusat yang merupakan bagian 
terpenting dari sistem dokumentasi dalam proses keperawatan. Catatan perkembangan pada 
Model Dokumentasi Core, ditulis dengan menggunakan Format DAE, yaitu: 
1. Datum (D), yaitu : data subjektif dan data objektif. 
2. Action (A), yaitu: tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan. 
3. Evaluation (E) : evaluasi untuk melihat respon klien terhadap tindakan medis dan 
tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada klien. 
Þ Komponen Sistem dokumentasi core adalah: 
1. Pengkajian (data awal klien). 
2. Flow sheet. 
3. Masalah keperawatan 
4. Catatan keperrawatan atau catatan perkembangan (DAE: datum, action, evaluation) 
5. Ringkasan (informasi mengenai diagnosis, konseling, kebutuhan untuk followup). 
Þ Format Sistem dokumentasi core adalah: 
Tanggal/Waktu/ Tanda 
Tangan 
Diagnosis 
Keperawatan 
Catatan 
Perkembangan 
(DAE) 
Tanggal : 
Tanda Tangan 
1............. 
Data : 
Action : 
Evaluation : 
Þ Keuntungan Sistem dokumentasi core adalah: 
1. Memfasilitsi dokumentasi untuk seluruh komponen proses keperawatan. 
2. Format DAE membentuk suatu pemecahan masalah.
3. DAE mengembangkan dokumentasi yang lebih efisien. 
Þ Kerugian Sistem dokumentasi core adalah: 
1. Dibutuhkan pemantauan yang diteliti untuk jaminan mutu layanan keperawatan. 
2. Pengembengan dari format membutuhkan banyak waktu. 
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Sebagai seorang calon tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatan asuhan 
keperawatan sangatlah harus diperhatikan. Asuhan keperawatan berkaitan erat dengan 
dokumentasi keperawatan. Dalam pendokumentasian keperawatan terdiri dari beberapa 
macam model, yaitu: 
· Model dokumentasi SOR (source-oriented-record). 
· Model dokumentasi POR (problem-oriented-record). 
· Model dokumentasi POR (progress-oriented-record). 
· Model dokumentasi CBE (charting by exeption). 
· Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation). 
· Model dokumentasi POS (process-oriented-system). 
· Sistem dokumentasi Core. 
B. SARAN 
Mahasiswakeperawatanharusbelajar memahami tentang model-model dokumentasi 
keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam pendokumentasian keperawatan.

More Related Content

What's hot

Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanUwes Chaeruman
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Iwan Saputra
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasNurhaya Nurdin
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusdian sanjaya
 
Leaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada AnakLeaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada Anaklidyasrprb
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanChanica Aninditya
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwalutfinurariffani
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Ahmad Kholid
 

What's hot (20)

Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Dengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic FeverDengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic Fever
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
Leaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada AnakLeaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada Anak
 
Pengkajian anemia
Pengkajian anemiaPengkajian anemia
Pengkajian anemia
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 

Similar to Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha

Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaWarnet Raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaSeptian Muna Barakati
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Dok kep ke dua
Dok kep ke duaDok kep ke dua
Dok kep ke duamertayasa
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Pendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanPendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanTisya Izzya
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Aulia Kauri
 
Model dokumentasi
Model dokumentasi Model dokumentasi
Model dokumentasi AmikaDewi
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanBita Fadillah
 

Similar to Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha (20)

Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Dok kep ke dua
Dok kep ke duaDok kep ke dua
Dok kep ke dua
 
DOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANANDOKUMENTASI KEBIDANAN
DOKUMENTASI KEBIDANAN
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
4
44
4
 
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep (pak mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Pendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilanPendokumentasian asuhan kehamilan
Pendokumentasian asuhan kehamilan
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)
 
Model dokumentasi
Model dokumentasi Model dokumentasi
Model dokumentasi
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Por
PorPor
Por
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 

Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses profesionalisme bidang keperawatan merupakan proses berubah jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan keperawatan sendiri ataupun dari kalangan non keperawatan. Hal ini berarti bahwa perawat harus mau berubah dan mengikuti perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, perawat harus berani menghadapi konsekuensi-konsekuensi dan implikasi- implikasi guna menampilkan ciri profesi dalam dirinya, yaitu sebagai perawat profesional. Keperawatan di Indonesia telah mengalami perubahan konsep dan terjadi pergeseran yang sangat penting. Salah satu pergeseran penting yang terjadi dalam proses profesionalisasi keperawatan adalah dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Pada awalnya, penekanan lebih ke arah prosedur, tanpa adanya penekanan terhadap landasan pengetahuan ilmiah dan metode ilmiah yang bersifat logis dan sistematis. Sekarang keduanya berjalan seiring yang dikenal sebagai proses keperawatan. Antara profesionalisme keperawatan dengan dokumentasi proses keperawatan saling terkait. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sangatlah penting. Tuntutan profesi adalah dokumentasi keperawatan yang bertanggung jawab, baik dari aspek etik maupun aspek hukum. B. Rumusan masalah Pendekatan Model Dokumentasi keperawatan : 1. Apa itu dokumentasi keperawatan? 2. Apa saja model-model dokumentasi keperawatan? 3. Apa saja kerugian dan keuntungan dari masing-masing model dokumentasi keperawatan? C. Tujuan Tujuan kami mengangkat topik pendekatan model dokumentasi keperawatan adalah untuk memberikan sedikit pemahaman tentang bagaimana model dokumentasi keperawatan. Selain itu dengan mempelajari model dokumentasi keperawatan dapat menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, dan cara berpikir profesional pada setiap pemberian asuhan keperawatan. Membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat belajar ataupun membandingkan antara teori dan praktik. Merupakan sumber data pendidikan dan pengajaran karena berisi kronologis asuhan keperawatan dan merupakan referensi riset. D. Metode Penulisan
  • 2. Dalampenulisanmakalahinipenyusunmenggunakanmetode: 1. Perpustakaan 2. Diskusi Kelompok 3. Literatur internet E. Sistematika Bab I Pendahuluan A. LatarBelakang B. Rumusan Masalah C. TujuanPenulisan D. MetodePenulisan E. Sistematika Bab II Pembahasan Bab III Penutup A. Kesimpulan B. Saran BAB II PEMBAHASAN MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN A. MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN Aspek komunikasi, dokumentasi keperawatan dan standar dokumentasi merupakan tiga aspek penting dalam pendokumentasian. Perawat harus memahami aspek tersebut dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan demi upaya meningkatkan kualitas pendokumentasian keperawatan. a. Komunikasi Komunikasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang apa yang sudah, sedang dan yang akan dilakukan.
  • 3. b. Dokumentasi keperawatan Dokumentasi yang dimaksud meliputi pengkajian,perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan metode yang tepat dan memberi kontribusi yang positif bagi pasien jika dilaksanakan dengan baik dan benar. c. Standar dokumentasi Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur kualitas dan kuantitas dokumentasi keperawatan. Standar ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pedoman praktik dalam memberikan tindakan keperawatan.
  • 4. Model dokumentasi keperawatan merupakan model dokumentasi dimana data-data klien dimasukan kedalam suatu format, catatan dan prosedur dengan tepat yang dapat memberikan gambaran perawatan secara lengkap dan akurat. Dalam catatan ini dapat diketahui secara jelas siapa yang mencatat, dimana catatan dibuat, bagaimana cara mencatat, kapan catatan dibuat dan dibutuhkan, dan dalam bentuk apa catatan tersebut dibuat. Sedangkan teknik dokumentasi keperawatan merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan kedalam proses keperawatan. Model dokumentasi keperawatan terdiri dari 7 komponen, yaitu: a. Model dokumentasi SOR (source-oriented-record). b. Model dokumentasi POR (problem-oriented-record). c. Model dokumentasi POR (progress-oriented-record). d. Model dokumentasi CBE (charting by exeption). e. Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation). f. Model dokumentasi POS (process-oriented-system). g. Sistem dokumentasi Core. 1. Model dokumentasi SOR (source oriented record) Model dokumentasi SOR (source-oriented-record)merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada sumber informasi. Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan. Dokumentasi dibuat dengan cara setiap anggota tim kesehatan membuat catatan sendiri dari hasil observasi. Kemudian, semua hasil dokumentasi dikumpulkan menjadi satu. Sehingga masing-masing anggota tim kesehatan melaksanakan kegiatan sendiri tanpa bergantung dengan anggota tim kesehatan yang lain. Misalnya, kumpulan dokumentasi yang bersumber dari dokter, bidan, perawat, fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain.Dokter menggunakan lembar untuk mencatat instruksi, lembaran riwayat penyakit dan perkembangan penyakit. Bidan menggunakan catatankebidanan, begitu pula disiplin lain mempunyai catatan masing-masing.Model ini dapat diterapkan pada pasien rawat inap, yang didalamnya terdapat catatan pesan Dokter yang ditulis oleh Dokter, dan riwayat keperawatan yang ditulis oleh perawat. Namun demikian, secara umum catatan ini berupa pesan Dokter. Catatan-catatan dalam model ini ditempatkan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengolah pendokumetasian. Model dokumentasi SOR ini dapat dibuat dengan formulir grafik, format pemberian obat, format catatan perawat termasuk riwayat penyakit klien, riwayat perawatan perawatan dan perkembangan pasien, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik, formulir masuk Rumah sakit dan formulir untuk tindakan operasi yang ditandatangani oleh pasien dan keluarga.
  • 5. Model dokumentasi SOR terdiri dari 5 kompnen, yaitu: a. Lembar penerimaan berisi biodata. b. Lembar instruksi Dokter. c. Lembar riwayat medis atau penyakit. d. Catatan perawat. e. Catatan dan laporan khusus. Þ Format model dokumentasi SOR (source-oriented-record) Tanggal Waktu Sumber Catatan Perkembangan Tanggal/ Bulan/ Waktu P/D/F/G Meliputi: Tahun Intervensi - Pengkajian Keperawatan - Diagnosa Keperawatan - Rencana Keperawatan - Tindakan Keperawatan - Evaluasi Keperawatan Tanda Tangan Sumber : P : perawat D : dokter F : fisioterapi G : ahli gigi Keuntungan model dokumentasi SOR (source-oriented-record)adalah: a. Menyajikan data yang berurutan dan mudah diidentifikasi. b. Memudahkan perawat melakukan cara pendokumentasian. c. Proses pendokumentasian menjadi sederhana. Kerugian model dokumentasi SOR (source-oriented-record)adalah: a. Sulit untuk mencari data sebelumnya. b. Waktu pelaksanaan asuhan keperawatan memerlukan waktu yang banyak. c. Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan intervensi yang akan diberikan kepada klien. d. Perkembangan klien sulit dipantau. 2. Model dokumentasi POR (Problem-oriented-record)
  • 6. Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada masalah. Dimana model ini berpusat pada data klien yang didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien. Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat. Dalam format aslinya pendekatan berorientasi masalah ini dibuat untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang terintegrasi, dengan sistem ini semua petugas kesehatan mencatat observasinya dari suatu daftar masalah. Komponen-komponen model dokumentasi POR : a. Data dasar Data dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien yang berisi semua informasi-informasi yang telah dikaji dari klien sejak pertama kali masuk Rumah Sakit. Data dasar ini meliputi: riwayat klien tentang keadaan umum klien, riwayat keluarga, keadaan penyakit yang dialami pasien, tindakan keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan data-data penunjang (laboratorium dan diagnostik). b. Daftar masalah Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak normal dari data yang didapat dengan menggunakan urutan prioritas yang dituliskan ke dalam daftar masalah dan diberikan pada setiap pergantian shift. Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah: · Data yang telah teridentifikasi dari data dasar disusun sesuai dengan tanggal identifikasi masalah. · Daftar masalah ditulis pertama kali oleh perawat yang pertama kali bertemu dengan klien ataupun orang yang diberi tanggungjawab untuk menuliskannya. · Daftar ini berada pada bagian depan status klien. · Tiap masalah diberikan tanggal, nomor, rumusan masalah, serta nama perawat yang menemukan masalah tersebut. Format daftar masalah Tg l No Masalah Klien Diidentifikasi oleh Masalah Klien
  • 7. 1 1. (perawat yang mengidentifikasi masalah klien) c. Daftar rencana awal asuhan keperawatan Daftar rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara spesifik untuk setiap masalah. Daftar rencana awal asuhan keperawatan terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. Pemeriksaan diagnostik. 2. Manajemen kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diet, penanganan khususdan observasi yang harus dilakukan). 3. Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan jangka panjang). d. Catatan perkembangan Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien yang didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau pembaharuan rencana dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan perkembangan ini berisi perkembangan atau kemajuan dari setiap masalah kesehatan klien. Catatan perkembangan dapat digunakan dalam bentuk: 1. SOAP, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), Analisist(analisa), Planning (perencanaan). 2. SOAPIER, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), Analisist(analisa), Planning (perencanaan), Implementation (implementasi atau tindakan), Evaluation(evaluasi), dan Reassessment (penaksiran/ peninjauan kembali/ pengkajian ulang). 3. PIE, yaitu : Problem (masalah), Intervention rencana tindakan), Evaluation (evaluasi) Þ Format Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) Data dasar Daftar masalah Rencan intervensi Catatan perkembangan DS : DO: 1. 1. 2. 3. S O A P
  • 8. DS : DO: 2. Dst 1. 2. 3. S O A P Þ Keuntungan model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah: 1. Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaiannya dan proses penyelesaian masalah. 2. Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan secara kontinu. 3. Evaluasi dan penyelesaian masalah didokumentasikan dengan jelas. 4. Daftar masalah merupakan check list untuk masalah klien. Þ Kerugian model dokumentasi POR (problem-oriented-record) adalah: 1. Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dimasukkan dalam daftar masalah. 2. Pencatatan dengan menggunakan bentuk SOAPIER, dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu. 3. Model dokumentasi POR (progress-oriented-record) Model dokumentasi POR (progress-oriented-record) merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada perkembangan dan kemajuan klien. Dibawah ini merupakan jenis-jenis catatan yang dapat digunakan dalam model keperawatan POR (progress-oriented-record) yaitu: a. Catatan perawatan Catatan perawat biasanya ditulis tiap 24 jam, yang meliputi: 1. Pengkajian satu orang atau lebih tenaga keperawatan tentang keadaan klien. 2. Asuhan keperawatan yang bersifat mandiri. 3. Asuhan keperawatan yang bersifat pendelegasian. 4. Evaluasi keberhasilan setiap asuhan keperawatan. 5. Tindakan yang dilakukan Dokter, yang mempengaruhi asuhan keperawatan. 6. Kunjungan berbagai anggota tim kesehatan. b. Lembar alur, meliputi: 1. Hasil observasi yang dilakukan perawat, pengukuran yang dilakukan secara berulang, dan yang tidak perlu ditulis secara naratif. 2. Catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan dan catatan harian tentang asuhan keperawatan.
  • 9. c. Catatan pemulangan dan ringkasan rujukan Penulisan dokumentasi pemulangan, meliputi: 1. Masalah kesehatan yang masih terjadi. 2. Pengobatan terakhir. 3. Penanganan yang masih harus diteruskan. 4. Kebiasaan makan dan istiharat. 5. Kemampuan untuk asuhan sendiri. 6. Jaringan dukungan. 7. Pola atau gaya hidup. 8. Agama. Hal-hal yang diperlukan pada pencatatan pemulangan klien adalah: Þ Informasi untuk profesi kesehatan yang akan melanjutkan perawatan klien selanjutnya, mencakup: 1. Uraian mengenai intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada klien. 2. Uraian informasi yang telah disampaikan kepada klien. 3. Uraian mengenai keadaan klien. 4. Penjelasan tantang keterlibatan keluarga dalam asuhan keperawatan. 5. Uraian mengenai sumber daya yang diperlukan dirumah. Þ Informasi untuk klien, mencakup: 1. Penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. 2. Penjelasan prosedur tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan klien. 3. Identifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti atau dilaksanakan klien ketika melakukan asuhan keperawatan mandiri. 4. Pemeriksaan tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan klien jika dialami klien nantinya. 5. Pemberian daftar nama dan nomor telpon tenaga kesehatan yang bisa dihubungi klien. 4. Model dokumentasi CBE (charting by exeption) Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal tubuh. Penyimpangan yang dimaksud dalam hal ini menyangkut keadaan yagn tidak sehat yang menganggu kesehatan klien. Þ Komponen Model dokumentasi CBE (charting by exeption),meliputi : 1. Dokumentasi berupa kesimpulan dari penemuan-penemuan penting dan menjabarkan indikator pengkajian. Dalam hal ini penemuan tersebut termasuk instruksi dari Dokter atau Perawat, serta catatan pendidikan dan penemulangan klien. 2. Dokumentasi ini dilakukan berdasarkan standart praktik keperawatan.
  • 10. Þ Keuntungan Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah : 1. Tersusun standart minimal untuk pengkajian dan investasi keperawatan. 2. Data yang tidak nomal tampak jelas. 3. Data yang tidak normal mudah ditandai. 4. Menghemat waktu ataupun lembar pendokumentasian. 5. Pendokumentasian duplikasi atau ganda dapat dikurangi. Þ Kerugian Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah : 1. Pendokumentasian sangat tergantung pada check list yang dibuat. 2. Kemungkinan adanya kejadian yang tidak didokumentasikan. 3. Pendokumentasikan yang bersifat rutin sering terabaikan. 4. Tidak mengakomodasikan pendokumentasian disiplin ilmu yang lain. Þ Pedoman penulisan Model dokumentasi CBE (charting by exeption) adalah : 1. Data dasar didokumentasikan untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang permanen. 2. Daftar diagnosis keperawatan ditulis ketika klien pertama kali masuk Rumah sakit dan menyediakan daftar isian untuk semua diagnosis keperawatan. 3. Ringkasan pulang klien ditulis untuk setiap diagnosis. 4. SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien terhadap intervensi yang akan diberikan kepada klien . 5. Data diagnosis keperawatan dan rencana tindakan dapat dikembangkan. 5. Model dokumentasi PIE (problem-inte rvention-evaluation) Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) merupakan suatu pendekatan orientasi –proses pada dokumentasi keperawatan dengan penekanan pada masalah keperawatan, intervensi dan evaluasi keperawatan. Þ Karakteristik Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) adalah: 1. Dimulai dari pengkajian ketika pertama kali klien masuk ke Rumah sakit, diikuti dengan pelaksanaan pengkajian sistem tubuh pada setiap pergantian dinas. 2. Data masalah dipergunakan untuk asuhan keperawatan dalam waktu yang lama dan juga untuk masalah yang kronis. 3. Intervensi yang dilaksanakan dan rutin, didokumentasi dalam flow sheet. 4. Catatan perkembangan digunakan untuk intervensi yang spesifik. 5. Masalah yang ditemukan pada klien, dibuat dengan simbol “P (problem)”. 6. Intervensi terhadap penyelesaian masalah, biasanya dibuat dengan simbol “ I (intervention)”. 7. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, dibuat denga simbol “E (evaluation)”. 8. Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal 8 jam. Þ Keuntungan Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) adalah:
  • 11. 1. Memungkinkan dalam penggunaan proses keperawatan. 2. Intervensi dan catatan perkembangan dapat dihubungkan. 3. Memungkinkan dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu. 4. Perkembanganklien selama dirawat dapat digambarkan. 5. Pendokumentasian yang otomatis dapat diadaptasikan. Þ Kerugian Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) adalah : 1. Tidak dapat dipergunakan untuk pendokumentasian semua disiplin ilmu. Þ Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation): Tanggal Jam Pendokumentasian (Remarks) ............ ............ ............ ............ .......... .......... .......... .......... P# 1................. I# 1................. 2.................. E# S................ O................ A................ P................. 6. Model dokumentasi POS (process-oriented-system) Model dokumentasi POS (process-oriented-system) yang disebut juga dengan model dokumentasi fokus adalah suatu model dokumentasi yang berorientasi pada proses keperawatan mulai dari pengumpulan data klien, diagnosis keperawatan (masalah yang muncul), penyebab masalah, atau definisi karakteristik yang dinyatakan sesuai dengan keadaan klien. Catatan perkembangan pada model dokumentasi Fokus ditulis dengan menggunakan format DAR, yaitu: 1. Datum (D), yaitu : data subjektif dan data objektif. 2. Action (A), yaitu: tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan. 3. Response (R), yaitu respon klien terhadap tindakan medis dan tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada klien. Þ Keuntungan Model dokumentasi POS (process-oriented-system) 1. Model dokumentasi Process-Oriented-System ini lebih luas dan lebih positif. 2. Sifatnya fleksibel. 3. Catatan rancana asuhan keperawatan model dokumentasi process-oriented-system ini memudahkan data untuk dikenali. 4. Waktu pendokumentasian lebih singkat. 5. Mudah dipergunakan dan dimengerti.
  • 12. Þ Kerugian Model Dokumentasi Process-Oriented-System adalah: 1. Dapat membingungkan, khususnya antara intervensi yang belum dan sudah dilakukan.
  • 13. Þ Format Model Dokumentasi Process-Oriented-System adalah : Tanggal/Wakt u/ Tanda Tangan Masalah Catatan Keperawatan (DAR) Tanggal : Tanda Tangan 1. ............. Datum : Action : Response : 7. Sistem dokumentasi Core Sistem dokumentasi core merupakan sistem dokumentasi pusat yang merupakan bagian terpenting dari sistem dokumentasi dalam proses keperawatan. Catatan perkembangan pada Model Dokumentasi Core, ditulis dengan menggunakan Format DAE, yaitu: 1. Datum (D), yaitu : data subjektif dan data objektif. 2. Action (A), yaitu: tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan. 3. Evaluation (E) : evaluasi untuk melihat respon klien terhadap tindakan medis dan tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada klien. Þ Komponen Sistem dokumentasi core adalah: 1. Pengkajian (data awal klien). 2. Flow sheet. 3. Masalah keperawatan 4. Catatan keperrawatan atau catatan perkembangan (DAE: datum, action, evaluation) 5. Ringkasan (informasi mengenai diagnosis, konseling, kebutuhan untuk followup). Þ Format Sistem dokumentasi core adalah: Tanggal/Waktu/ Tanda Tangan Diagnosis Keperawatan Catatan Perkembangan (DAE) Tanggal : Tanda Tangan 1............. Data : Action : Evaluation : Þ Keuntungan Sistem dokumentasi core adalah: 1. Memfasilitsi dokumentasi untuk seluruh komponen proses keperawatan. 2. Format DAE membentuk suatu pemecahan masalah.
  • 14. 3. DAE mengembangkan dokumentasi yang lebih efisien. Þ Kerugian Sistem dokumentasi core adalah: 1. Dibutuhkan pemantauan yang diteliti untuk jaminan mutu layanan keperawatan. 2. Pengembengan dari format membutuhkan banyak waktu. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sebagai seorang calon tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatan asuhan keperawatan sangatlah harus diperhatikan. Asuhan keperawatan berkaitan erat dengan dokumentasi keperawatan. Dalam pendokumentasian keperawatan terdiri dari beberapa macam model, yaitu: · Model dokumentasi SOR (source-oriented-record). · Model dokumentasi POR (problem-oriented-record). · Model dokumentasi POR (progress-oriented-record). · Model dokumentasi CBE (charting by exeption). · Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation). · Model dokumentasi POS (process-oriented-system). · Sistem dokumentasi Core. B. SARAN Mahasiswakeperawatanharusbelajar memahami tentang model-model dokumentasi keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam pendokumentasian keperawatan.