SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH
ORGANISASI KODE ETIK GURU
DI SUSUN OLEH
NAMA : UMMI SYAHDA OHEE
NIM : 148620616213
PRODI : PGSD
KELAS : IV/A
DOSEN : FATUR RAHMAN M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah yang telah dilimpahkan-
Nyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul "profesi pendidikan" ini dengan
tepat waktu.Penyusunan Makalah ini merupakan tugas terstruktur dalam pelaksanaan mata
kuliah
profesi pendidikan sekaligus sebagai wahana pembelajaran bagi mahasiswa dalam mempelajari
dan menambahwawasan tentang kode etik guru indonesia.Untuk semua hal yang terdapat di
dalam makalah ini belumlah sempurna untuk sebagai bahan pembelajaran yang sangat baik,
sehingga kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari Dosen pengajardan rekan-rekan
mahasiswa sekalian.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kepada semua
pihak yang memberi saranuntuk memperbaiki isi makalah ini, saya ucapkan terima kasih
Sorong, juli 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara mengenai
pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru dan kode etik guru. Profesi guru merupakan
salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena
guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan
berkualitas tentu mempunyai etika yang baik, guru yang tidak berkualitas akan menjadikan
bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi.
Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun,
menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara
lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus
memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional dan juga harus mempunyai
kode etik yang baik.
Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan
profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau norma-
norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Kode Etik Guru?
2. Apakah tujuan kode etik guru?
3. Apakah fungsi kode etik terhadap guru di Indonesia?
4. Bagaimana penerapan kode etik guru dalam kehidupan masyarakat?
5. Bagaimana nilai – nilai dasar dan nilai operasional kode etik guru ?
6. Bagaimana pelaksanaan, pelanggaran dan sanksi guru ?
7. Apa ikrar guru Indonesia dalam kode etik guru ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kode Etik Guru
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata
cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut
oleh suatu golongan atau masyarakat.
Etika, pada hakikatnya merupakan dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan
tentang moral manusia dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara umum etika dapat
diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia
dalam memilih dan memutuskan pola-pola perilaku yang sebaikbaiknya berdasarkan timbangan
moral-moral yang berlaku.
Kode etik guru indonesia adalah himpunan nilai nilai dan norma norma profesi guru yang
tersusun dengan baik dan sistematis dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. Kode etik guru
indonesia berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI
dalam menunaikan tugas pengabdianya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta
dalam kehidupan sehari hari di masyarakat. Dengan demikian , kode etik guru indonesia
merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi
keguruan.
Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-
undang. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta
didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Secara istilah “kode etik” terdiri dari dua kata, yakni “kode” dan “etik”. Kata “etik”
berasal dari bahasa Yunani, “ethos” yang berarti watak, adab atau cara hidup. Dapat diartikan
bahwa etik itu menunjukkan “cara berbuat yang menjadi adat, karena persetujuan dari kelompok
manusia”. Atau secara harfiah kode etik berarti sumber etik. Jadi kode etik guru itu dapat
diartikan sebagai aturan tata susila keguruan[2]
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
B. Tujuan Kode Etik Profesi Guru
Tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan
kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah
sebagai berikut
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat,
agar mereka jangan sampai memendang rendah atau remeh terhadap suatu profesi. Oleh karena
itu setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai tindakan yang dapat mencemarkan
nama baik tprofesi terhadap masyarakat.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya
Kesejahteraan dalam konteks ini meliputi kesejahteraan yang bersifat lahir (material) ataupun
kesejahteraan yang bersifat batin (spiritual atau mental).
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi,
sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Untuk meningkatkan mutu profesi, kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran agar
para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk
secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang
dirancang organisasi
C. Fungsi Kode Etik Guru
Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta
didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.[4]
Secara umum, kode etik ini diperlukan dengan beberapa alasan, antara lain:
Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan dari para pelaksana, sehingga
dapat menjaga dan meningkatkan stabilitas internal dan eksternal pekerjaan.
Melindungi para praktisi di masyarakat, terutama dalam hal adanya kasus-kasus
penyimpangan tindakan.
Melindungi anggota masyarakat dari praktek-praktek yang menyimpang dari ketentuan yang
berlaku.
D. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Kehidupan Masyarakat
Kode etik guru sebagai pedoman guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan
di masyrakat. Guru ketika berinteraksi dengan masyarakat harus berpegang teguh pada kode
etiknya. Perilaku yang ditunjukkan harus mencermikan nilai-nilai luhur kode etik itu sehingga
kandungannya menjelma dalam perilakunya.
Berdasarkan isi dari kode etik diatas, berikut ini akan diuraikan penerapan kode etik guru
dalam masyarakat.[5]
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila.
Konsepsi tentang manusia seutuhnya dapat dianalisis dari beberapa dimensi. Pertama,
keutuhan dimensi rohani-jasmani, yaitu manusia seimbang antara perkembangan jasmani dan
rohaninya. Kedua, keutuhan antara dimensi sosial dan individual, yaitu masyarakat yang selaras
antara pemenuhan kebutuhan individual dan sosialnya. Ketiga, keutuhan perkembangan potensi
yang dimiliki serta optimalisasi perkembangannya, yaitu keselarasan antara perkembangan
psikomotorik, afektif, kognitif dan emosional. Berkembangnya warga masyarakat seutuhnya
dapat dilandasi oleh nilai-nilai luhur pancasila. Artinya, seorang guru harus mengembangkan
masyarakat seutuhnya dengan berpijak pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila
itu.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
Guru dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik dan pengajaran pada masyarakat harus
berpegang teguh pada kejujuran profesional, yaitu suatu pengakuan atas batas-batas kemampuan
profesionalnya. Ia tidak melakukan hal-hal yanh diluar batas kemampuannya dan tidak pula
melakukan pekerjaan yang ada dalam koridor kewenangan profesi lain.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
Banyak informasi yang berhubungan dengan peserta didik datang dari masyarakat dan guru
dipandang perlu menggalinya demi kepentingan peserta didik. Hal ini dapat dilakukan termasuk
pada saat guru berada di masyarakat.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
Untuk menciptakansuasana sekolah sebaik-baiknya, guru sebaiknya bekerja sama dengan
masyarakat. Kerja sama tersebut dapat berupa kerja sama dalam keamanan, kenyamanan,
kebersihan, serta kasrian dan kesehatan lingkungannya. Hal tersebut dilakukan dengan strategi
dan pendekatan yang tepat sehingga masyarakat dapat mendukung untuk menciptakan suasana
sekolah dengan sebaik-baiknya sehingga menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
e. Guru memlihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
Keberhasilan suatu pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari sekolah/madrasah karena
pada hakikatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah/madrasah
(lembaga pendidikan), masyarakat, dan keluarga. Oleh karena itu, guru harus memelihara
hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat untuk memikul tanggung jawab
bersama-sama terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya di masyarakat, guru diharapkan senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, baik secara pribadi maupun
bersama-sama. Pengembangan dan peningkatan mutu mengacu pada peningkatan kualitas
profesional, yaitu peningkatan keterampilan-keterampilan profesional dalam bidang
kependidikan. Sedangkan peningkatan dan pengembangan martabat profesi menunjukkan pada
upaya untuk menempatkan profesi keguruan yang ada di hati masyarakat.
g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
Didalam masyarakat guru memelihara hubungan seprofesi. Artinya, ia mengadakan dan
memelihara hubungan dengan guru lainnya baik dengan guru yang berlatar keahlian sama
maupun berbeda. Dengan pemeliharaan hubungan tersebut diharapkan antara sesama guru
dimasyarakat terjadi persatuan dan kesatuan yang kokoh dan berakar serta muncul rasa senasib
sepenanggungan.
h. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdiannya.
Dalam memelihara dan meningkatkan mutu kinerja organisasi masyarakat paling tidak guru
harus berupaya untuk menerapkan misi dari PGRI, yaitu : misi profesi, misi kemasyarakatan,
dan misi kesejahteraan. Dalam menerapkan misi profesi dimasyarakat guru berupaya
merealisasikan layanannya kepada masyarakat. Yakni layanan yang bersifat sosial-profesional
yang mana dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai layanan sosial dan tanpa pamrih.
Penanaman misi kemasyarakatan PGRI terhadap masyarakat mencakup penanaman semangat
persatuan dan kesatuan. Penanaman misi kesejahteraan bertujuan untuk menciptakan masyarakat
adil, sejahtera lahir batin.
i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Sebagai warga Negara yang baik, guru senantiasa melaksanakan kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang pendidikan dimasyarakat, sepanjang itu berhubungan dengan kemaslahatan
masyarakat, misalnya kebijakan pemerintah tentang guru dan berupaya membantu pemerintah
dalam merealisasikan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
Berbicara mengenai kode etik guru indonesia berarti kita membicarakan guru di Negara
kita. Berikut akan dikemukakan kode etik guru, Indonesia sebagai hasil rumusan kongres PGRI
XIII pada tanggal 21-25 november 1973 di Jakarta, terdiri dari sembilan item,yaitu :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan
yang ber-Pancasila
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan anak
didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentaang anak didik,
tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua
anak didik sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru sendiri atau sama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara,membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
Kode etik guru merupakan suatu yang harus dilaksanakan sebagai barometer dari semua
sikap dan perbuatan guru dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam keluarga , sekolah maupun
masyarakat
Upaya meningkatkan pelaksanaan kode etik pendidik tersebut,dalam garis besarnya dapat
dilakukan sebagai berikut :
1. Para pendidik diberi kesempatan seluas-luasnya,selama mereka mampu, untuk studi lebih
lanjut. Dengan menimba ilmu lebih banyak serta meningkatkan sikap dan pribadinya sebagai
pendidik, diharapkan kode etik pendidik itu lebih disadari keharusannya untuk ditaati dan
dilaksanakan.
2. Membangun pustakawan pendidik di lembaga-lembaga pendidikan yang belum memiliki
perpustakaan seperti itu.
3. Meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
4. Kerja sama lembaga pendidikan dengan orang tua dan dengan tokoh-tokoh masyarakat perlu
ditingkatkan.
5. Fungsi DP3 perlu di benahi dan ditingkatkan.
6. Pelaksanaan etika pendidik dapat juga ditingkatkan dengan mengintensifkan pengawasan.
7. Kalau pendidik melanggar kode etik pendidik tidak mempan dinasehati atau dihimbau oleh
pemimpin lembaga, maka para pemimpin itu dapat mengenakan sanksi kepada mereka sesuai
dengan aturan yang berlaku atau sesuai dengan peraturan lembaga bersangkutan yang sudah
disepakati bersama.
E. Nilai – nilai Dasar dan Nilai Operasional
Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari :
1). Nilai-nilai agama dan Pancasila
2). Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
3). Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan
jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,
Pasal 6
Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
 Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar, membimbing,
mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
 Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak
dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
 Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan
masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa:
 Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali
siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.
 Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai
perkembangan peserta didik.
 Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
Hubungan Guru dengan Masyarakat:
 Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
 Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan meningkatkan
kualitas pendidikan dan pembelajaran.
 Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
Hubungan Guru dengan Sekolah:
Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses
pendidikan.
Hubungan Guru dengan Profesi:
 Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
 Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi
yang diajarkan
 Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya
F. Pelaksanaan, Pelanggaran dan Sanksi Guru
Pasal 7
 Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Guru
Indonesia.
 Guru dan organisasi berkewajiban mensosialisasikn Kode Etik Guru Indonesia kepada rekan
sejawa.
Pasal 8
 Pelanggaran adalah perilaku menyimpan dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru
Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru.
 Guru yang melanggar Kode Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
Pasal 9
 Pemberian rekomondasi sanksi terhadap guru melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik
Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
 Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat
1 harus objektif.
 Rekomondasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud Pada ayat 1 wajib
dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
 Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 meruppakan upaya Pembina kepada guru yang
melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkay dan martabat profesi guru.
 Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor
kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang
berwenang.
 Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi
profesi guru dan/atau penasehat hokum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan
dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesi.
G. Ikrar Guru Indonesia
 Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
 Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita - cita Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, pembela dan pengamal pancasila yang setia pada Undang – Undang Dasar
1945.
 Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan Nasional dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.
 Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik
Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.
 Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah
laku profesi dalam pengabdiannya terhadap bangsa, Negara, dan kemanusiaan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Tujuan
merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan
organisasi profesi itu sendiri.
Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta
didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, kode etik guru sebagai pedoman guru
dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di masyrakat. Guru ketika berinteraksi dengan
masyarakat harus berpegang teguh pada kode etiknya. Perilaku yang ditunjukkan harus
mencermikan nilai-nilai luhur kode etik itu sehingga kandungannya menjelma dalam
perilakunya.
B. SARAN
Adapun saran dari kami sebagai golongan pelajar jangan menjadikan buku atau kitab-kitab
sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca, maknai, dan
di tafsiri dengan baik dan selanjutnya diamalakan dengann segenap kemampuan. Dan kiranya
makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, Kritik dan Saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta :Balai Pustaka.hal.112
Syaiful Bahri Djamarah. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : PT. Rineka Cipta.hal.
49
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan,Jakarta : PT. Rineka Cipta.hal.31
http://andiyuliantiuvri011.blogspot.co.id/2013/12/makalah-kode-etik-guru.html
Djam’an Satori,dkk.2010. Profesi Keguruan.Jakarta.Universitas Terbuka.hal.5
Syaiful bahri djamarah , Op Cit, hlm.49-50
Made Pidarta , Landasan Kependidikan ,(Jakarta :PT Rineka Cipta , 1997 ) , hlm.2

More Related Content

What's hot

Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruAbdau Qur'ani
 
Bab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruanBab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruanNur ja
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruAbdau Qur'ani
 
makalah kelompok
makalah kelompokmakalah kelompok
makalah kelompoklaila ilmi
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanSeprina Andriani
 
Kode etik profesi guru
Kode etik profesi guruKode etik profesi guru
Kode etik profesi guruSuraya Atika
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAGuru Online
 
sekilas tentang profesi guru
sekilas tentang profesi gurusekilas tentang profesi guru
sekilas tentang profesi guruCecep Kustandi
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanSanti Susanti
 
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)Arjuna Ahmadi
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaYokhebed Fransisca
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaJoko Supriyanto
 

What's hot (20)

Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
Bab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruanBab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruan
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
makalah kelompok
makalah kelompokmakalah kelompok
makalah kelompok
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikan
 
Tugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestariTugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestari
 
Kode Etik Guru
Kode Etik Guru Kode Etik Guru
Kode Etik Guru
 
Kode etik profesi guru
Kode etik profesi guruKode etik profesi guru
Kode etik profesi guru
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
Profesion guru
Profesion guruProfesion guru
Profesion guru
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
sekilas tentang profesi guru
sekilas tentang profesi gurusekilas tentang profesi guru
sekilas tentang profesi guru
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruan
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
PROFESI PENDIDIKAN (SIAP PROFESIONALISME DAN ORGANISASI PROFESI)
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansaba
 
Isu penampilan guru
Isu penampilan guruIsu penampilan guru
Isu penampilan guru
 

Similar to Makalah umi syahda

ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxDipahLestari
 
PEDAGIGIKKB-3.pdf
PEDAGIGIKKB-3.pdfPEDAGIGIKKB-3.pdf
PEDAGIGIKKB-3.pdfAEMMULYADI
 
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfartikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfFransiskusWidarto2
 
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUPPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUNelisNovita
 
Pengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanPengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanronald valther
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdfETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdfAnakNakal9
 
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptxKODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptxYusronSyarif2
 
Kode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptxKode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptxYusronSyarif2
 
Kode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptx
Kode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptxKode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptx
Kode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptxDafrisolDafrisol
 
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxKode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxSofyanHarun1
 
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01Alfan Herya
 
profesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptxprofesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptxmuhardi6
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptNovelist Saru
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptNovelist Saru
 
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxKODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxtarman84
 
Kod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanKod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanIzzat Najmi
 

Similar to Makalah umi syahda (20)

ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptx
 
PEDAGIGIKKB-3.pdf
PEDAGIGIKKB-3.pdfPEDAGIGIKKB-3.pdf
PEDAGIGIKKB-3.pdf
 
Tugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestariTugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestari
 
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdfartikel jurnal profesi kependidikan .pdf
artikel jurnal profesi kependidikan .pdf
 
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUPPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
 
Pengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanPengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikan
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesianEtika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
 
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdfETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
 
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptxKODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
 
Kode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptxKode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptx
 
Kode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptx
Kode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptxKode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptx
Kode_Etik_Guru (PGRI) _Di_Indonesia.pptx
 
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxKode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
 
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
 
profesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptxprofesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptx
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.ppt
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.ppt
 
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxKODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
 
Tajuk 2 done
Tajuk 2 doneTajuk 2 done
Tajuk 2 done
 
Kod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanKod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruan
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Makalah umi syahda

  • 1. MAKALAH ORGANISASI KODE ETIK GURU DI SUSUN OLEH NAMA : UMMI SYAHDA OHEE NIM : 148620616213 PRODI : PGSD KELAS : IV/A DOSEN : FATUR RAHMAN M.Pd
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah yang telah dilimpahkan- Nyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul "profesi pendidikan" ini dengan tepat waktu.Penyusunan Makalah ini merupakan tugas terstruktur dalam pelaksanaan mata kuliah profesi pendidikan sekaligus sebagai wahana pembelajaran bagi mahasiswa dalam mempelajari dan menambahwawasan tentang kode etik guru indonesia.Untuk semua hal yang terdapat di dalam makalah ini belumlah sempurna untuk sebagai bahan pembelajaran yang sangat baik, sehingga kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari Dosen pengajardan rekan-rekan mahasiswa sekalian.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kepada semua pihak yang memberi saranuntuk memperbaiki isi makalah ini, saya ucapkan terima kasih Sorong, juli 2018 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru dan kode etik guru. Profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas tentu mempunyai etika yang baik, guru yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional dan juga harus mempunyai kode etik yang baik. Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau norma- norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian Kode Etik Guru? 2. Apakah tujuan kode etik guru? 3. Apakah fungsi kode etik terhadap guru di Indonesia? 4. Bagaimana penerapan kode etik guru dalam kehidupan masyarakat? 5. Bagaimana nilai – nilai dasar dan nilai operasional kode etik guru ? 6. Bagaimana pelaksanaan, pelanggaran dan sanksi guru ? 7. Apa ikrar guru Indonesia dalam kode etik guru ?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kode Etik Guru Etika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Etika, pada hakikatnya merupakan dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan tentang moral manusia dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara umum etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola-pola perilaku yang sebaikbaiknya berdasarkan timbangan moral-moral yang berlaku. Kode etik guru indonesia adalah himpunan nilai nilai dan norma norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematis dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. Kode etik guru indonesia berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdianya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari hari di masyarakat. Dengan demikian , kode etik guru indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan. Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang- undang. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan. Secara istilah “kode etik” terdiri dari dua kata, yakni “kode” dan “etik”. Kata “etik” berasal dari bahasa Yunani, “ethos” yang berarti watak, adab atau cara hidup. Dapat diartikan bahwa etik itu menunjukkan “cara berbuat yang menjadi adat, karena persetujuan dari kelompok manusia”. Atau secara harfiah kode etik berarti sumber etik. Jadi kode etik guru itu dapat diartikan sebagai aturan tata susila keguruan[2] Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. B. Tujuan Kode Etik Profesi Guru Tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut
  • 5. 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memendang rendah atau remeh terhadap suatu profesi. Oleh karena itu setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai tindakan yang dapat mencemarkan nama baik tprofesi terhadap masyarakat. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya Kesejahteraan dalam konteks ini meliputi kesejahteraan yang bersifat lahir (material) ataupun kesejahteraan yang bersifat batin (spiritual atau mental). 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya. 4. Untuk meningkatkan mutu profesi Untuk meningkatkan mutu profesi, kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya. 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi C. Fungsi Kode Etik Guru Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.[4] Secara umum, kode etik ini diperlukan dengan beberapa alasan, antara lain: Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan dari para pelaksana, sehingga dapat menjaga dan meningkatkan stabilitas internal dan eksternal pekerjaan. Melindungi para praktisi di masyarakat, terutama dalam hal adanya kasus-kasus penyimpangan tindakan. Melindungi anggota masyarakat dari praktek-praktek yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku. D. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Kehidupan Masyarakat Kode etik guru sebagai pedoman guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di masyrakat. Guru ketika berinteraksi dengan masyarakat harus berpegang teguh pada kode
  • 6. etiknya. Perilaku yang ditunjukkan harus mencermikan nilai-nilai luhur kode etik itu sehingga kandungannya menjelma dalam perilakunya. Berdasarkan isi dari kode etik diatas, berikut ini akan diuraikan penerapan kode etik guru dalam masyarakat.[5] a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Konsepsi tentang manusia seutuhnya dapat dianalisis dari beberapa dimensi. Pertama, keutuhan dimensi rohani-jasmani, yaitu manusia seimbang antara perkembangan jasmani dan rohaninya. Kedua, keutuhan antara dimensi sosial dan individual, yaitu masyarakat yang selaras antara pemenuhan kebutuhan individual dan sosialnya. Ketiga, keutuhan perkembangan potensi yang dimiliki serta optimalisasi perkembangannya, yaitu keselarasan antara perkembangan psikomotorik, afektif, kognitif dan emosional. Berkembangnya warga masyarakat seutuhnya dapat dilandasi oleh nilai-nilai luhur pancasila. Artinya, seorang guru harus mengembangkan masyarakat seutuhnya dengan berpijak pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila itu. b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. Guru dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik dan pengajaran pada masyarakat harus berpegang teguh pada kejujuran profesional, yaitu suatu pengakuan atas batas-batas kemampuan profesionalnya. Ia tidak melakukan hal-hal yanh diluar batas kemampuannya dan tidak pula melakukan pekerjaan yang ada dalam koridor kewenangan profesi lain. c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. Banyak informasi yang berhubungan dengan peserta didik datang dari masyarakat dan guru dipandang perlu menggalinya demi kepentingan peserta didik. Hal ini dapat dilakukan termasuk pada saat guru berada di masyarakat. d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. Untuk menciptakansuasana sekolah sebaik-baiknya, guru sebaiknya bekerja sama dengan masyarakat. Kerja sama tersebut dapat berupa kerja sama dalam keamanan, kenyamanan, kebersihan, serta kasrian dan kesehatan lingkungannya. Hal tersebut dilakukan dengan strategi dan pendekatan yang tepat sehingga masyarakat dapat mendukung untuk menciptakan suasana sekolah dengan sebaik-baiknya sehingga menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. e. Guru memlihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. Keberhasilan suatu pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari sekolah/madrasah karena pada hakikatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah/madrasah (lembaga pendidikan), masyarakat, dan keluarga. Oleh karena itu, guru harus memelihara
  • 7. hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat untuk memikul tanggung jawab bersama-sama terhadap pendidikan. f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Dalam menjalankan peran dan fungsinya di masyarakat, guru diharapkan senantiasa mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, baik secara pribadi maupun bersama-sama. Pengembangan dan peningkatan mutu mengacu pada peningkatan kualitas profesional, yaitu peningkatan keterampilan-keterampilan profesional dalam bidang kependidikan. Sedangkan peningkatan dan pengembangan martabat profesi menunjukkan pada upaya untuk menempatkan profesi keguruan yang ada di hati masyarakat. g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. Didalam masyarakat guru memelihara hubungan seprofesi. Artinya, ia mengadakan dan memelihara hubungan dengan guru lainnya baik dengan guru yang berlatar keahlian sama maupun berbeda. Dengan pemeliharaan hubungan tersebut diharapkan antara sesama guru dimasyarakat terjadi persatuan dan kesatuan yang kokoh dan berakar serta muncul rasa senasib sepenanggungan. h. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya. Dalam memelihara dan meningkatkan mutu kinerja organisasi masyarakat paling tidak guru harus berupaya untuk menerapkan misi dari PGRI, yaitu : misi profesi, misi kemasyarakatan, dan misi kesejahteraan. Dalam menerapkan misi profesi dimasyarakat guru berupaya merealisasikan layanannya kepada masyarakat. Yakni layanan yang bersifat sosial-profesional yang mana dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai layanan sosial dan tanpa pamrih. Penanaman misi kemasyarakatan PGRI terhadap masyarakat mencakup penanaman semangat persatuan dan kesatuan. Penanaman misi kesejahteraan bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil, sejahtera lahir batin. i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Sebagai warga Negara yang baik, guru senantiasa melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan dimasyarakat, sepanjang itu berhubungan dengan kemaslahatan masyarakat, misalnya kebijakan pemerintah tentang guru dan berupaya membantu pemerintah dalam merealisasikan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Berbicara mengenai kode etik guru indonesia berarti kita membicarakan guru di Negara kita. Berikut akan dikemukakan kode etik guru, Indonesia sebagai hasil rumusan kongres PGRI XIII pada tanggal 21-25 november 1973 di Jakarta, terdiri dari sembilan item,yaitu : 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila 2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan anak didik masing-masing.
  • 8. 3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentaang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua anak didik sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. 6. Guru sendiri atau sama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan. 8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara,membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Kode etik guru merupakan suatu yang harus dilaksanakan sebagai barometer dari semua sikap dan perbuatan guru dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam keluarga , sekolah maupun masyarakat Upaya meningkatkan pelaksanaan kode etik pendidik tersebut,dalam garis besarnya dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Para pendidik diberi kesempatan seluas-luasnya,selama mereka mampu, untuk studi lebih lanjut. Dengan menimba ilmu lebih banyak serta meningkatkan sikap dan pribadinya sebagai pendidik, diharapkan kode etik pendidik itu lebih disadari keharusannya untuk ditaati dan dilaksanakan. 2. Membangun pustakawan pendidik di lembaga-lembaga pendidikan yang belum memiliki perpustakaan seperti itu. 3. Meningkatkan kesejahteraan para pendidik. 4. Kerja sama lembaga pendidikan dengan orang tua dan dengan tokoh-tokoh masyarakat perlu ditingkatkan. 5. Fungsi DP3 perlu di benahi dan ditingkatkan. 6. Pelaksanaan etika pendidik dapat juga ditingkatkan dengan mengintensifkan pengawasan. 7. Kalau pendidik melanggar kode etik pendidik tidak mempan dinasehati atau dihimbau oleh pemimpin lembaga, maka para pemimpin itu dapat mengenakan sanksi kepada mereka sesuai
  • 9. dengan aturan yang berlaku atau sesuai dengan peraturan lembaga bersangkutan yang sudah disepakati bersama. E. Nilai – nilai Dasar dan Nilai Operasional Pasal 5 Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari : 1). Nilai-nilai agama dan Pancasila 2). Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 3). Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual, Pasal 6 Hubungan Guru dengan Peserta Didik:  Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.  Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.  Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran. Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa:  Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.  Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.  Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya. Hubungan Guru dengan Masyarakat:  Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.  Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.  Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat Hubungan Guru dengan Sekolah: Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan. Hubungan Guru dengan Profesi:  Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
  • 10.  Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang diajarkan  Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya F. Pelaksanaan, Pelanggaran dan Sanksi Guru Pasal 7  Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Guru Indonesia.  Guru dan organisasi berkewajiban mensosialisasikn Kode Etik Guru Indonesia kepada rekan sejawa. Pasal 8  Pelanggaran adalah perilaku menyimpan dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru.  Guru yang melanggar Kode Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Pasal 9  Pemberian rekomondasi sanksi terhadap guru melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia.  Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus objektif.  Rekomondasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud Pada ayat 1 wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.  Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 meruppakan upaya Pembina kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkay dan martabat profesi guru.  Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang berwenang.  Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi profesi guru dan/atau penasehat hokum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesi. G. Ikrar Guru Indonesia  Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.  Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita - cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pembela dan pengamal pancasila yang setia pada Undang – Undang Dasar 1945.  Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan Nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • 11.  Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.  Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdiannya terhadap bangsa, Negara, dan kemanusiaan.
  • 12. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, kode etik guru sebagai pedoman guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di masyrakat. Guru ketika berinteraksi dengan masyarakat harus berpegang teguh pada kode etiknya. Perilaku yang ditunjukkan harus mencermikan nilai-nilai luhur kode etik itu sehingga kandungannya menjelma dalam perilakunya. B. SARAN Adapun saran dari kami sebagai golongan pelajar jangan menjadikan buku atau kitab-kitab sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca, maknai, dan di tafsiri dengan baik dan selanjutnya diamalakan dengann segenap kemampuan. Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, Kritik dan Saran dari pembaca sangat kami harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta :Balai Pustaka.hal.112 Syaiful Bahri Djamarah. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : PT. Rineka Cipta.hal. 49 Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan,Jakarta : PT. Rineka Cipta.hal.31 http://andiyuliantiuvri011.blogspot.co.id/2013/12/makalah-kode-etik-guru.html Djam’an Satori,dkk.2010. Profesi Keguruan.Jakarta.Universitas Terbuka.hal.5 Syaiful bahri djamarah , Op Cit, hlm.49-50 Made Pidarta , Landasan Kependidikan ,(Jakarta :PT Rineka Cipta , 1997 ) , hlm.2