SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat 
adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau 
manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. Pernyataan ini 
berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari Edward Jenner. 
Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman 
penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering 
menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu 
antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu 
antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih 
spesifik lagi sel plasma. 
Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara 
molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan 
terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious disease. Imunitas 
berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas merupakan respon 
molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua yaitu innate 
immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut 
dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan antibodi. 
Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh sistem 
imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit) 
atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang dapat 
mengikat bagian reseptor antigen. Antibodi adalah protein imunoglobulin yang 
disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi 
berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. 
Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai 
respons terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam 
tubuh kita. Benda-benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda 
asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk
antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan 
untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh. 
Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi diproduksi oleh sel-sel B. Salah satu 
contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit kita terkena infeksi 
karena luka maka akan timbul nanah. Nanah itu merupakan limfosit atau sel-sel B 
yang mati setelah berperang melawan antigen. 
Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler. Antibodi 
memiliki struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen secara sempurna, 
seperti anak kunci dengan lubangnya. Tiap jenis antibodi spesifik terhadap 
antigen jenis tertentu. 
B. Tujuan 
Untuk mengetahui materi pembelajaran Imunoglobulin sehingga dapat menambah 
wasasan tentang Imunoglobulin.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Imunoglobulin 
Imunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan 
kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang 
sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan 
mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen 
dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel 
B atau lebih spesifik lagi sel plasma. 
Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh 
sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan 
parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang 
dapat mengikat bagian reseptor antigen.Antibodi adalah 
protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. 
Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang 
tergantung pada kelasnya. 
2.2 Struktur imunoglobulin 
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 rantai berat (H – chain) yang 
identik dan 2 rantai ringan (L – chain) yang juga identik. Setiap rantai ringan 
terikat pada rantai berat melalui ikatan disulfide (S - S), demikian pula rantai berat 
satu dengan yang lain diikat dengan ikatan S - S. Molekul ini oleh enzim 
proteolitik papain dapat dipecah menjadi 3 fragmen, yaitu 2 fragmen yang 
mempunyai susunan sama terdiri atas H - chain dan L-chain, disebut fragmen Fab 
yang dibentuk oleh domain terminal - N, dan 1 fragmen yang hanya terdiri atas H 
- chain saja disebut fragmen Fc yang dibentuk oleh domain terminal – C. Fragmen 
Fab dengan antigen binding sites, berfungsi mengikat antigen, karena itu susunan 
asam amino dibagian ini berbeda antara molekul immunoglobulin yang satu 
dengan yang lain dan sangat variabel sesuai dengai variabilitas antigen yang
merangsang pembentukannya. Sebaliknya fragmen Fc merupakan fragmen yang 
konstan. Fragmen ini tidak mempunyai kemampuan mengikat antigen tetapi dapat 
bersifat mengikat sebagai antigen (determinan antigen). Fragmen ini pulalah yang 
mempunyai fungsi efektor sekunder dan menentukan sifat biologik imunoglobulin 
bersangkutan, misalnya kemempuan imunoglobulin untuk melekat pada sel, 
fiksasi komplemen, kemampuan Ig menembus plasenta, distribusi imunoglobulin 
dalam tubuh dan lain – lain. Papain memecah immunoglobulin pada terminal 
asam amino di tempat ikatan S – S yang mengikat kedua rantai H satu dengan 
yang lain. Enzim proteolitik lain yaitu pepsin dapat memecah molekul 
imunoglobulin dibelakang ikatan S – S. Pemecahan ini mengakibatkan 
terbentuknya satu fragmen besar yang disebut F (ab’)2 yang mampu mengikat dan 
menggumpalkan antigen karena ia bersifat bivalen dan dapat membentuk lattice. 
Pepsin selanjutnya dapat memecah fragmen Fc menjadi beberapa bagian kecil. 
Bagian molekul imunoglobulin yang peka terhadap pemecahan oleh kedua enzim 
di atas disebut bagian engsel (hinge region). Kedua bentuk imunoglobulin, yaitu 
sIg dan Ig yang disekresikan hanya berbeda pada domain terminal – C: sIg 
memiliki bagian transmembran dan bagian intrasitoplasmik yang pendek. 
Polimerisasi imunoglobulin terjadi pada IgM (pentamer atau heksamer) 
dan IgA (umumnya dimer). Polimerisasi kelas imunoglobulin ini bergantung pada 
rantai J (joining) dan banyaknya rantai J menentukan proporsi molekul IgM 
pentamer dibanding IgM heksamer. Rantai J membantu polimerisasi IgM dan IgA 
dengan cara ikat – silang disulfida pada residu cysteine yang terdapat pada 
domain C – terminal molekul IgM dan IgA yang disekresi. 
2.3 Klasifikasi Imunoglobulin 
Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin,tiap kelas mempunyai 
perbedaan fisik, tetpai pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik 
dan aktivitas biologic berlaianan.
Adapun klasifikasi immunoglobulin anatara lain di bagi menjadi dua sub kelas 
yakni : 
1. Ada lima kelas Imunoglobulin manusia yaitu: IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD. 
2. Perbedaan antara kelas tersebut bergantung pada perbedaan diantara rantai 
beratnya. Perbedaan ini disebut: Isotip. 
3. Rantai berat IgG ditandai dengan rantai gama IgM disebut rantai M4, IgA 
rantai Alfa, IgE rantai Epsilon, dan IgD rantai Delta. 
4. Struktur dasar immunoglobulin terdiri dari 12 gugusan yang masing-masing 
dibentuk dari kira-kira 110 asam amino. Tiap rantai berat dibentuk oleh 4 
(empat) gugusan serupa itu dan tiap rantai ringan dibentuk oleh 2 (dua) 
gugusan tersebut. 
5. Kemampuan suatu molekul antibodi untuk bergabung dengan antigen 
tergantung pada suatu tempat yang disebut: tempat pengikatan antigen (Fab). 
Di sini suatu sekuens asam amino tertentu membentuk konfigurasi yang 
merupakan pasangan dari konfigurasi antigen. 
6. Sekuens ini berbeda pada masing-masing antibodi dengan spesifitas. Sendiri-sendiri 
dan ditentukan oleh gen-gen variabel. Gugusan variabel pada rantai 
ringan dan berat disebut VL dan VH. Tiap-tiap daerah ini mengandung 
bagian-bagian yang mempunyai asam amino yang lebih bervariasi daripada 
yang lain. Daerah ini disebut daerah hiper variabel dan merupakan tempat 
pengikatan antigen. 
7. Bagian lain dari molekul antibodi tersebut mengandung sekuens satu sama 
lain. Daerah-daerah tetap ini pada tiap-tiap molekul dari kelas antibodi mana 
pun, baik pada rantai ringan maupun berat, Cl maupun CH. Gugusan tetap ini 
menentukan aktivitas biologik tertentu dari molekul tersebut 
Adapun klasifikasi immunoglobulin anatara lain di bagi menjadi yakni : 
A. Immunoglobulin Sebagai Rantai Panjang 
imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa 
paruh, dan aktivitas biologic yang berbeda.
1. Immunoglobulin G ( IgG ) 
A. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul 
sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh 
jumlah immunoglobulin. 
B. IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan 
yang tidak banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut : 
a. IgG1 dengan jumlah 40-70% 
b. IgG2 dengan jumlah 4-20% 
c. Igg3 dengan jumlah 4-8% 
d. IgG4 dengan jumlah 2-6% 
C. masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya 
mempunyai masa paruh satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen 
setiap subkelas juga tidak sama seperti IgG3> IgG1 > igG2 > 
IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik 
tetapi melalui jalur internal. 
D. Merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn 
pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satu-satunya 
antibody yang dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu 
merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan pada bayi yang baru 
lahir. 
E. IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua 
rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG rantai berat H yang 
dihubungkan oleh ikatan sulfida, oleh karena itu imonoglobulin ioni 
mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik maka disebut 
bivalen. 
2. Immunoglobulin M ( IgGn M ) 
A. Menunjukan afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan 
tunggal (hapten)
B. IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan 
koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini 
mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat. 
C. Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun 
terhadap antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara 
utama. 
D. Antibodi berukuran paling besar mrupakan immunoglobulin yang 
dproduksi pada awal respon imunitas primer 
E. igN terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun 
atas lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul 
rantai J (joining) 
F. berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat 
pengikatan antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10. 
G. Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi 
dan reksi antigen – antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan 
melawan bakteri dan virus. 
3. Immunoglobulin A ( IgA ) 
A. Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2 dan 
satu molekul yang terdiri atas rantai J dan component sekresi. 
B. Bebrapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2 
L2 terdapat dua sub kelas yaiyu : IgA1 dan IgA2’. 
C. Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh dan 
permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran 
pernapasan dan pencernaan (saluran yang sering terpapar mikroorganisme) 
dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu ibu. IgA berfungsi 
sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi mikroorganisme 
D. Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum dan juga merupakan 
imunoglubulin utam pda hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata 
serta sekresi traktus respiratorius ,intestinal dan genital.
E. Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari seranga n 
bakteri dan virus. Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system 
imun bayi yang baru lahir.membatasi absorbs antigen yang berasal dari 
makanan. 
4. Immunoglobulin D (IgD) 
1. IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding 
dengan immunoglobulin lain. 
2. Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 μg per mil serum. 
3. Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan 
IgM monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B. 
4. Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya tidak jelas, tapi kadang-kadang 
aktifitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya terhadap 
penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu. 
5. IgD tidak dapat melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat. 
5. Immunoglobulin E (IgE) 
1. Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap. 
2. IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kira-kira 
10 ng/dl-1. 
3. IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan 
memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin. 
4. Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas, 
diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam 
jumlah tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, 
bronchiale, renitis, eksem, dll. IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di 
luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel khusus, sehingga tak 
berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat 
terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml. 
5. Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat 
epsilon.
B. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek 
1. Antibodi Imun (Immunoglobulin) 
Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat 
spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang 
pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi 
antibodi sebagai berikut 
 Kelarutannya dalam garam dan solvens 
 Mobilitas elektroforesis 
 Besar molekul 
 Sedimentasi dalam ultrasentrifus 
Jenis antibodi imun menurt hubungan reaksinya dengan antigen 
 Antitoksin 
 Aglutinin 
 Presipitin 
 Lisin 
 Opsonin 
 Antibodi pelindung 
 Antibodi pengikat komplemen 
 Ab “Blocking” dan “non-presipitating” 
2. Antibodi Alamiah 
Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah. 
Misalnya: 
 Golongan darah A mempunyai antibodi B 
 Golongan darah B mempunyai antibodi A 
 Golongan darah AB mempunyai antibodi O 
 Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB 
3. Antibodi Monoklonal 
Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam 
pembuatan antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo. 
Secara in vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel
myeloma dan sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan 
diinkubasi pada incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo 
setelah hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian 
cairan asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal Tahap 
pembuatan antibodi monoclonal 
A. Imunisasi 
B. Fusi 
C. Seleksi hibridoma 
D. Seleksi kolona 
E. Pembiakan 
F. Penyimpanan 
4. Antibodi Poliklonal 
Antibodi poliklonal adalah di dalam suatu populasi antibodi terdapat lebih 
dari satu macam antibodi, atau campuran antibodi yang mengenal epitop yang 
berbeda pada antigen yang sama. 
Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal: 
 Diproduksi dengan imunisasi hewan dengan antigen yang tepat. 
 Serum dari hewan terimunisasi dikumpulkan 
 Antibodi dalam serum dapat dimurnikan lebih lanjut. 
 Karena satu antigen menginduksi produksi banyak antibodi maka hasilnya 
berupa ‘polyclonal’ /campuran antibodi.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Immunoglobulin atau Antibodi merupakan suatu fraksi plasma (serum) yang 
bereaksi secara khusus dengan antigen yang merangsang produksinya. 
Imunoglobulin rantai panjang dibagi menjadi: 
 Immunoglobulin A 
 Immunoglobulin E 
 Immunoglobulin M 
 Immunogloblulin D 
 Immunoglobulin G 
3.2 saran 
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi 
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS. B cell activation and antibody 
production. Dalam: Cellular and molecular immunology 4th ed. Philadelphia, 
WB Saunders Co, 2000: 182 - 207. 
2. Amasaki Y, Miyatake S, Arai N. Regulation of nuclear factor of activated T 
– cell family receptors during T – cell development in the thymus. J Allergy 
& Imumunol, 2000; 106: S1 – S9. 
3. Chaplin DD and Fu Yx. Secondary regulation of secondary lymphoid organ 
development. Current Opinion in Immunology. 1998; 10: 289 – 7.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah 
memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat 
menyelesaikan makalah Imunoglobulin. Makalah ini merupakan tugas 
Individu.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen serta semua pihak 
yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya 
makalah ini dapat terselesaikan.Penulis menyadari tidak ada gading yang tak 
retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan 
makalah ini. 
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu 
pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca 
demi kesempurnaan makalah ini. 
Raha, November 2013 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i 
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 
1.2 Tujuan................................................................................................................ 2 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Imunoglobulin .................................................................................. 3 
2.2 Struktur Imunoglobulin ...................................................................................... 3 
2.3 Klasifikasi imunoglobulin .................................................................................. 4 
BAB III PENUTUP 
3.1Kesimpulan.......................................................................................................11 
3.2 Saran................................................................................................................11 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12 
LAMPIRAN
IMUNOGLOBULIN
MAKALAH 
IMUNOGLOBULIN 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : ICE NURSIA 
NIM : 2013.IB.0016 
TINGKAT : I A 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013 /2014 
Tabel Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE 
Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S 19S 7S 8S 
Berat molekul 150.000 
160.000 
dan 
dimmer 
900.000 185.000 200.000 
Jumlah unit 4- 
peptida dasar 
1 1, 2* 5 1 1 
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε 
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ 
Susunan molekul 
γ2κ2 
γ2κ2 
(α2κ2)1-2 
(α2λ2) 1-2 
(α2κ2) 2S* 
(α2λ2) 2S* 
(μ2κ2)5 
(μ2λ2)5 
δ2κ2 
δ2λ 2 (?) 
ε 2κ2 
ε2λ 2 
Valensi untuk 
mengikat antigen 
2 2, 4 10 2 2 
Konsentrasi serum 
normal (mg/ml) 
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 
17-450 
** 
% imunoglobulin 
total 
80 13 6 0-1 0,002 
% karbohidrat 3 8 12 13 12 
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S 
** = 1ng = 10-9 g 
Tabel Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia
IgG IgA IgM IgD IgE 
Sifat utama 
Ig 
terbanyak 
dalam 
cairan 
tubuh 
Ig utama 
dalam 
sekresi 
Aglutinin 
efektif 
produksi 
dini reaksi 
imun 
Terdapat 
pada 
permukaan 
limfosit 
bayi 
Timbul 
pada 
infeksi 
parasit, 
penyebab 
atopic 
allergy 
Ikatan 
komplemen 
+ - + - - 
Tembus 
plasenta 
+ - - - - 
Melekat 
pada mast 
cell dan sel 
basofil 
- - - - + 
Daya 
pelekatan 
pada 
makrofag 
+ +/- - - -

More Related Content

What's hot (11)

PPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiPPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - Antibodi
 
Makalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yantiMakalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yanti
 
Anti gen anti body
Anti gen   anti bodyAnti gen   anti body
Anti gen anti body
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 

Viewers also liked

Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureBerkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureSeptian Muna Barakati
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoSeptian Muna Barakati
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (18)

Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureBerkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Sman 2 wakorsel 15
Sman 2 wakorsel 15Sman 2 wakorsel 15
Sman 2 wakorsel 15
 
Etika & norma
Etika & normaEtika & norma
Etika & norma
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 

Similar to Makalah imunoglobin ice

Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinWarnet Raha
 

Similar to Makalah imunoglobin ice (20)

Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Makalah imunoglobilin indah nirwana
Makalah imunoglobilin  indah nirwanaMakalah imunoglobilin  indah nirwana
Makalah imunoglobilin indah nirwana
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah imunoglobin 10
Makalah imunoglobin 10Makalah imunoglobin 10
Makalah imunoglobin 10
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Makalah imunoglobin ice

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari Edward Jenner. Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma. Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan antibodi. Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang dapat mengikat bagian reseptor antigen. Antibodi adalah protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda-benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk
  • 2. antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi diproduksi oleh sel-sel B. Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah itu merupakan limfosit atau sel-sel B yang mati setelah berperang melawan antigen. Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler. Antibodi memiliki struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya. Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen jenis tertentu. B. Tujuan Untuk mengetahui materi pembelajaran Imunoglobulin sehingga dapat menambah wasasan tentang Imunoglobulin.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Imunoglobulin Imunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma. Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang dapat mengikat bagian reseptor antigen.Antibodi adalah protein imunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. 2.2 Struktur imunoglobulin Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 rantai berat (H – chain) yang identik dan 2 rantai ringan (L – chain) yang juga identik. Setiap rantai ringan terikat pada rantai berat melalui ikatan disulfide (S - S), demikian pula rantai berat satu dengan yang lain diikat dengan ikatan S - S. Molekul ini oleh enzim proteolitik papain dapat dipecah menjadi 3 fragmen, yaitu 2 fragmen yang mempunyai susunan sama terdiri atas H - chain dan L-chain, disebut fragmen Fab yang dibentuk oleh domain terminal - N, dan 1 fragmen yang hanya terdiri atas H - chain saja disebut fragmen Fc yang dibentuk oleh domain terminal – C. Fragmen Fab dengan antigen binding sites, berfungsi mengikat antigen, karena itu susunan asam amino dibagian ini berbeda antara molekul immunoglobulin yang satu dengan yang lain dan sangat variabel sesuai dengai variabilitas antigen yang
  • 4. merangsang pembentukannya. Sebaliknya fragmen Fc merupakan fragmen yang konstan. Fragmen ini tidak mempunyai kemampuan mengikat antigen tetapi dapat bersifat mengikat sebagai antigen (determinan antigen). Fragmen ini pulalah yang mempunyai fungsi efektor sekunder dan menentukan sifat biologik imunoglobulin bersangkutan, misalnya kemempuan imunoglobulin untuk melekat pada sel, fiksasi komplemen, kemampuan Ig menembus plasenta, distribusi imunoglobulin dalam tubuh dan lain – lain. Papain memecah immunoglobulin pada terminal asam amino di tempat ikatan S – S yang mengikat kedua rantai H satu dengan yang lain. Enzim proteolitik lain yaitu pepsin dapat memecah molekul imunoglobulin dibelakang ikatan S – S. Pemecahan ini mengakibatkan terbentuknya satu fragmen besar yang disebut F (ab’)2 yang mampu mengikat dan menggumpalkan antigen karena ia bersifat bivalen dan dapat membentuk lattice. Pepsin selanjutnya dapat memecah fragmen Fc menjadi beberapa bagian kecil. Bagian molekul imunoglobulin yang peka terhadap pemecahan oleh kedua enzim di atas disebut bagian engsel (hinge region). Kedua bentuk imunoglobulin, yaitu sIg dan Ig yang disekresikan hanya berbeda pada domain terminal – C: sIg memiliki bagian transmembran dan bagian intrasitoplasmik yang pendek. Polimerisasi imunoglobulin terjadi pada IgM (pentamer atau heksamer) dan IgA (umumnya dimer). Polimerisasi kelas imunoglobulin ini bergantung pada rantai J (joining) dan banyaknya rantai J menentukan proporsi molekul IgM pentamer dibanding IgM heksamer. Rantai J membantu polimerisasi IgM dan IgA dengan cara ikat – silang disulfida pada residu cysteine yang terdapat pada domain C – terminal molekul IgM dan IgA yang disekresi. 2.3 Klasifikasi Imunoglobulin Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin,tiap kelas mempunyai perbedaan fisik, tetpai pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologic berlaianan.
  • 5. Adapun klasifikasi immunoglobulin anatara lain di bagi menjadi dua sub kelas yakni : 1. Ada lima kelas Imunoglobulin manusia yaitu: IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD. 2. Perbedaan antara kelas tersebut bergantung pada perbedaan diantara rantai beratnya. Perbedaan ini disebut: Isotip. 3. Rantai berat IgG ditandai dengan rantai gama IgM disebut rantai M4, IgA rantai Alfa, IgE rantai Epsilon, dan IgD rantai Delta. 4. Struktur dasar immunoglobulin terdiri dari 12 gugusan yang masing-masing dibentuk dari kira-kira 110 asam amino. Tiap rantai berat dibentuk oleh 4 (empat) gugusan serupa itu dan tiap rantai ringan dibentuk oleh 2 (dua) gugusan tersebut. 5. Kemampuan suatu molekul antibodi untuk bergabung dengan antigen tergantung pada suatu tempat yang disebut: tempat pengikatan antigen (Fab). Di sini suatu sekuens asam amino tertentu membentuk konfigurasi yang merupakan pasangan dari konfigurasi antigen. 6. Sekuens ini berbeda pada masing-masing antibodi dengan spesifitas. Sendiri-sendiri dan ditentukan oleh gen-gen variabel. Gugusan variabel pada rantai ringan dan berat disebut VL dan VH. Tiap-tiap daerah ini mengandung bagian-bagian yang mempunyai asam amino yang lebih bervariasi daripada yang lain. Daerah ini disebut daerah hiper variabel dan merupakan tempat pengikatan antigen. 7. Bagian lain dari molekul antibodi tersebut mengandung sekuens satu sama lain. Daerah-daerah tetap ini pada tiap-tiap molekul dari kelas antibodi mana pun, baik pada rantai ringan maupun berat, Cl maupun CH. Gugusan tetap ini menentukan aktivitas biologik tertentu dari molekul tersebut Adapun klasifikasi immunoglobulin anatara lain di bagi menjadi yakni : A. Immunoglobulin Sebagai Rantai Panjang imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa paruh, dan aktivitas biologic yang berbeda.
  • 6. 1. Immunoglobulin G ( IgG ) A. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah immunoglobulin. B. IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut : a. IgG1 dengan jumlah 40-70% b. IgG2 dengan jumlah 4-20% c. Igg3 dengan jumlah 4-8% d. IgG4 dengan jumlah 2-6% C. masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen setiap subkelas juga tidak sama seperti IgG3> IgG1 > igG2 > IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik tetapi melalui jalur internal. D. Merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satu-satunya antibody yang dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan pada bayi yang baru lahir. E. IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG rantai berat H yang dihubungkan oleh ikatan sulfida, oleh karena itu imonoglobulin ioni mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik maka disebut bivalen. 2. Immunoglobulin M ( IgGn M ) A. Menunjukan afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan tunggal (hapten)
  • 7. B. IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat. C. Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara utama. D. Antibodi berukuran paling besar mrupakan immunoglobulin yang dproduksi pada awal respon imunitas primer E. igN terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun atas lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul rantai J (joining) F. berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat pengikatan antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10. G. Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi dan reksi antigen – antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan melawan bakteri dan virus. 3. Immunoglobulin A ( IgA ) A. Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2 dan satu molekul yang terdiri atas rantai J dan component sekresi. B. Bebrapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2 L2 terdapat dua sub kelas yaiyu : IgA1 dan IgA2’. C. Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh dan permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran pernapasan dan pencernaan (saluran yang sering terpapar mikroorganisme) dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu ibu. IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi mikroorganisme D. Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum dan juga merupakan imunoglubulin utam pda hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius ,intestinal dan genital.
  • 8. E. Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari seranga n bakteri dan virus. Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system imun bayi yang baru lahir.membatasi absorbs antigen yang berasal dari makanan. 4. Immunoglobulin D (IgD) 1. IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding dengan immunoglobulin lain. 2. Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 μg per mil serum. 3. Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan IgM monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B. 4. Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya tidak jelas, tapi kadang-kadang aktifitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu. 5. IgD tidak dapat melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat. 5. Immunoglobulin E (IgE) 1. Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap. 2. IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kira-kira 10 ng/dl-1. 3. IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin. 4. Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas, diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis, eksem, dll. IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel khusus, sehingga tak berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml. 5. Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon.
  • 9. B. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek 1. Antibodi Imun (Immunoglobulin) Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi antibodi sebagai berikut  Kelarutannya dalam garam dan solvens  Mobilitas elektroforesis  Besar molekul  Sedimentasi dalam ultrasentrifus Jenis antibodi imun menurt hubungan reaksinya dengan antigen  Antitoksin  Aglutinin  Presipitin  Lisin  Opsonin  Antibodi pelindung  Antibodi pengikat komplemen  Ab “Blocking” dan “non-presipitating” 2. Antibodi Alamiah Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah. Misalnya:  Golongan darah A mempunyai antibodi B  Golongan darah B mempunyai antibodi A  Golongan darah AB mempunyai antibodi O  Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB 3. Antibodi Monoklonal Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam pembuatan antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo. Secara in vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel
  • 10. myeloma dan sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan diinkubasi pada incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo setelah hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian cairan asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal Tahap pembuatan antibodi monoclonal A. Imunisasi B. Fusi C. Seleksi hibridoma D. Seleksi kolona E. Pembiakan F. Penyimpanan 4. Antibodi Poliklonal Antibodi poliklonal adalah di dalam suatu populasi antibodi terdapat lebih dari satu macam antibodi, atau campuran antibodi yang mengenal epitop yang berbeda pada antigen yang sama. Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal:  Diproduksi dengan imunisasi hewan dengan antigen yang tepat.  Serum dari hewan terimunisasi dikumpulkan  Antibodi dalam serum dapat dimurnikan lebih lanjut.  Karena satu antigen menginduksi produksi banyak antibodi maka hasilnya berupa ‘polyclonal’ /campuran antibodi.
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Immunoglobulin atau Antibodi merupakan suatu fraksi plasma (serum) yang bereaksi secara khusus dengan antigen yang merangsang produksinya. Imunoglobulin rantai panjang dibagi menjadi:  Immunoglobulin A  Immunoglobulin E  Immunoglobulin M  Immunogloblulin D  Immunoglobulin G 3.2 saran penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS. B cell activation and antibody production. Dalam: Cellular and molecular immunology 4th ed. Philadelphia, WB Saunders Co, 2000: 182 - 207. 2. Amasaki Y, Miyatake S, Arai N. Regulation of nuclear factor of activated T – cell family receptors during T – cell development in the thymus. J Allergy & Imumunol, 2000; 106: S1 – S9. 3. Chaplin DD and Fu Yx. Secondary regulation of secondary lymphoid organ development. Current Opinion in Immunology. 1998; 10: 289 – 7.
  • 13. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Imunoglobulin. Makalah ini merupakan tugas Individu.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Raha, November 2013 Penulis
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Tujuan................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Imunoglobulin .................................................................................. 3 2.2 Struktur Imunoglobulin ...................................................................................... 3 2.3 Klasifikasi imunoglobulin .................................................................................. 4 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan.......................................................................................................11 3.2 Saran................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12 LAMPIRAN
  • 16. MAKALAH IMUNOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : ICE NURSIA NIM : 2013.IB.0016 TINGKAT : I A AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 /2014 Tabel Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin
  • 17. Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S 19S 7S 8S Berat molekul 150.000 160.000 dan dimmer 900.000 185.000 200.000 Jumlah unit 4- peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1 Rantai berat (H) γ α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ Susunan molekul γ2κ2 γ2κ2 (α2κ2)1-2 (α2λ2) 1-2 (α2κ2) 2S* (α2λ2) 2S* (μ2κ2)5 (μ2λ2)5 δ2κ2 δ2λ 2 (?) ε 2κ2 ε2λ 2 Valensi untuk mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2 Konsentrasi serum normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** % imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g Tabel Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia
  • 18. IgG IgA IgM IgD IgE Sifat utama Ig terbanyak dalam cairan tubuh Ig utama dalam sekresi Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun Terdapat pada permukaan limfosit bayi Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen + - + - - Tembus plasenta + - - - - Melekat pada mast cell dan sel basofil - - - - + Daya pelekatan pada makrofag + +/- - - -