SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang
terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia.
Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur
dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen
polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi
mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi
fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast.

Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan
sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan
aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam
rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai
rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan)
dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri
dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida
sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari
susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai
L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid
interchain.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin
2. Untuk mengetahui Struktur Dasar Immunoglobulin
3. Untuk mengetahui Klasifikasi Imunoglobulin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Immunoglobulin
Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan
kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang
sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan
mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen
dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel
B atau lebih spesifik lagi sel plasma.
Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara
molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan
terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious disease. Imunitas
berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas merupakan respon
molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua yaitu innate
immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut
dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan antibodi.

2.2 Struktur DasarImmunoglobulin
Imunoglobulin merupakan rangkaian 4 rantai polipeptida yang terdiri dari 2 rantai
“berat” (Heavy Chain =H) dan 2 rantai “ringan” (Light Chain = L) yang tersusun
secara simetris dan saling berhubungan satu sama lainnya melalui ikatan disulfida
(Interchain Disulfide Bonds). Struktur dasar ini ditemukan oleh Porter.
Molekul Imunoglobulin dapat dipecah oleh enzim Papain menjadi 3 fragmen. Dua
fragmen adalah identik dan dapat mengikat antigen untuk membentuk kompleks
yang larut dan bervalensi satu (Univalen), disebut Fab (Fragment Antigen
Binding). Sedangkan untuk fragmen ketiga tidak dapat mengikat antigen dan
membentuk kristal Fc (Fragment Crytallizable).
Disamping itu, enzim proteolitik Pepsin juga dapat memecah antibodi pada
tempat Fc sehingga tertinggal satu fragmen besar yang masih dapat
mengendapkan antigen, sehingga masih bervalensi dua (divalen), disebut F(ab’)2.
Analisa asam amino menunjukkan bahwa terminal-N dari rantai L maupun rantaiH sehingga urutan asam amino yang ditemukan tidak konstan yang
disebut Variabel. Sisa dari rantai ternyata menunjukkan struktur yang relatif
konstan yang disebut Konstan. Bagian variabel dari rantai-L dan rantai-H, yang
membentuk ujung dari Fab menentukan sifat khas antibodi. Oleh karena itu, setiap
molekul Imunoglobulin dapat mengikat 2 determinan antigen.
Untuk bagian yang konstan, sama sekali tidak berpengaruh langsung terhadap
antigen, tetapi kemungkinan besar bagian Fc dari Imunoglobulin menentukan
aktivitas biologis dari antibodi tersebut. Selain itu, bagian Fc juga meningkatkan
aktivitas tertentu setelah antibodi bergabung dengan antigen, misalnya
kemampuan mengikat zat Komplemen, perlekatan dengan sel Makrofag atau
menyebabkan degranulasi Mast Cell. Fungsi biologis dari bagian Fc pada
berbagai jenis Imunoglobulin berbeda satu sama lain, tergantung dari struktur
primer molekul dan mungkin memerlukan ikatan dengan antigen sebelum fungsi
menjadi aktif.
Rantai-L (Light Chain)
Dengan pemeriksaan Bence-Jones menggunakan air kemih penderita Myeloma,
ditemukan 2 macam rantai-L, yaitu rantai-κ (Kappa) dan rantai-λ (Labda).
Pengklasifikasian tersebut dibuat berdasarkan perbedaan asam amino di daerah
tetapnya. Kedua jenis ini terdapat pada semua kelas Imunoglobulin, tetapi tiap
molekul Imunoglobulin hanya mengandung satu jenis rantai-L saja. Bagian ujung
amino pada tiap rantai-L berisi bagian tempat pengikatan antigen.
Rantai-H (Heavy Chain)
Rantai Berat merupakan dasar pengklasifikasian kelas Imunoglobulin. Bagian
ujung amino tiap rantai-H ikut serta dalam tempat pengikatan antigen, ujung
lainnya (karboksi) membentuk fragmen Fc, yang mempunyai berbagai aktivitas
biologik.
2.3 Kelas Imunoglobulin
A. Immunoglobulin Sebagai Rantai Panjang
imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa
paruh, dan aktivitas biologic yang berbeda.
1.

Immunoglobulin G ( IgG )


Merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn
pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satusatunya antibody yang dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu
merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan pada bayi yang baru
lahir.



IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua
rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG rantai berat H yang
dihubungkan oleh ikatan sulfida, oleh karena itu imonoglobulin ioni
mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik maka disebut
bivalen.



IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul
sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh
jumlah immunoglobulin.



IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan
yang tidak banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut :
a. IgG1 dengan jumlah 40-70%
b. IgG2 dengan jumlah 4-20%
c. Igg3 dengan jumlah 4-8%
d. IgG4 dengan jumlah 2-6%



masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya
mempunyai masa paruh satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen
setiap subkelas juga tidak sama

seperti IgG3> IgG1 > igG2 >

IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik
tetapi melalui jalur internal.
2.


Immunoglobulin M ( IgGn M )
Antibodi

berukuran paling besar mrupakan immunoglobulin yang

dproduksi pada awal respon imunitas primer


igN terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun
atas lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul
rantai J (joining)



berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat
pengikatan antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10.



Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi
dan reksi antigen – antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan
melawan bakteri dan virus.



Menunjukan afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan
tunggal (hapten)



IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan
koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini
mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat.



Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun
terhadap antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara
utama.

3.

Immunoglobulin A ( IgA )


Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh
dan permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran
pernapasan

dan

pencernaan

(saluran

yang

sering

terpapar

mikroorganisme) dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu
ibu. IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi
mikroorganisme


Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum

dan juga

merupakan imunoglubulin utam pda hasil sekresi misalnya susu,
saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius ,intestinal dan
genital.


Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari
serangan bakteri dan virus. Kehadiranya dalam kolostrum dapat
membantu system imun bayi yang baru lahir.membatasi absorbs
antigen yang berasal dari makanan.



Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2
dan satu molekul yang terdiri atas rantai J dan component sekresi.



Bebrapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2
L2 terdapat dua sub kelas yaiyu : IgA1 dan IgA2’.

4.

Immunoglobulin D (IgD)


IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh
dibanding dengan immunoglobulin lain.



Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 µg per mil serum.



Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama
dengan IgM monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B.



Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya tidak jelas, tapi
kadang-kadang aktifitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya
terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu.



IgD tidak dapat melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali
pusat.

5.

Immunoglobulin E (IgE)


Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas,
diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam
jumlah tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma,
bronchiale, renitis, eksem, dll. IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di
luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel khusus, sehingga tak
berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat
terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml.



Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat
epsilon.



Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap.


IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kirakira 10 ng/dl-1.



IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan
memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin.

B.

Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek
1. Antibodi Imun (Immunoglobulin)
Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat

spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang
pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi
antibodi sebagai berikut


Kelarutannya dalam garam dan solvens



Mobilitas elektroforesis



Besar molekul



Sedimentasi dalam ultrasentrifus

Jenis antibodi imun menurt hubungan reaksinya dengan antigen


Antitoksin



Aglutinin



Presipitin



Lisin



Opsonin



Antibodi pelindung



Antibodi pengikat komplemen



Ab “Blocking” dan “non-presipitating”

2. Antibodi Alamiah
Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah.
Misalnya:


Golongan darah A mempunyai antibodi B



Golongan darah B mempunyai antibodi A



Golongan darah AB mempunyai antibodi O



Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB
3. Antibodi Monoklonal
Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam
pembuatan antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo.
Secara in vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel
myeloma dan sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan
diinkubasi pada incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo
setelah hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian
cairan asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal Tahap
pembuatan antibodi monoclonal


Imunisasi



Fusi



Seleksi hibridoma



Seleksi kolona



Pembiakan



Penyimpanan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang
terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia.
Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur
dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen
polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi
mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi
fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast.

Adapun klasifikasi immunoglobulin yakni :
Immunoglobulin A
Immunoglobulin E
Immunoglobulin M
Immunogloblulin D
Immunoglobulin G

3.2 Kritik dan Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan
DAFTAR PUSTAKA

a. Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP and
Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7th ed. Norwalk Connecticut,
Appleton & Lange 1991; 109 – 121.
b. Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I, Brostoff
J, Male D (eds). Immunology, 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 6. 2 – 6. 14.
c. Lydyard P, Grossi C. Cells involved in the immune respons. Dalam: Roitt I
Brostoff J and male D (eds). Immunology 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 2.1
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ IMUNOGLOBULIN”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Raha,

November 2013

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2
2.2struktur dasar imunoglobulin ............................................................................. 2
2.3Kelas imunoglobulin .......................................................................................... 4

BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan........................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
TUGAS : INDIVIDU

MAKALAH
IMUNOGLOBULIN

DI SUSUN OLEH:
NAMA

: DESY HIDAYANTI

NIM

: 2013.IB.0007

TINGKAT

: I A.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013
Tabel 1 : Sifat-Sifat Fisika Immunoglobulin
Nama (WHO)
Angka sedimentasi

IgG
7S

Berat molekul

IgA
7S,9S, 11S

IgM

IgD

IgE

19S

7S

8S

900.000

185.000

200.000

160.000
150.000

dan
dimmer

Jumlah unit 4-

1

1, 2*

5

1

1

Rantai berat (H)

γ

α

μ

Δ

ε

Rantai ringan

κ, λ

κ, λ

κ, λ

κ, λ

κ, λ

peptida dasar

(α2κ2)1-2

Susunan molekul
γ2κ2

(α2λ2) 1-2

(μ2κ2)5

δ2κ2

ε 2κ2

γ2κ2

(α2κ2) 2S*

(μ2λ2)5

δ2λ 2 (?)

ε2λ 2

2

(α2λ2) 2S*
Valensi untuk
mengikat antigen
Konsentrasi serum
normal (mg/ml)
% imunoglobulin
total
% karbohidrat

2

2, 4

10

2

8-16

1,4-4

0,5-2

0-0,4

80

13

6

0-1

0,002

3

8

12

13

12

* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S
** = 1ng = 10-9 g

17-450
**
Tabel : 2 Sifat-Sifat Biologi Immunoglobulin Manusia
IgG

IgA

IgM

IgD

IgE
Timbul

Ig

Aglutinin

Terdapat

pada

terbanyak

efektif

pada

infeksi

dalam

dalam

produksi

permukaan

parasit,

cairan

Sifat utama

Ig utama

sekresi

dini reaksi

limfosit

penyebab

imun

bayi

atopic

tubuh

allergy
Ikatan

+

-

+

-

-

+

-

-

-

-

-

-

-

-

+

+

+/-

-

-

-

komplemen
Tembus
plasenta
Melekat
pada mast
cell dan sel
basofil
Daya
pelekatan
pada
makrofag
GAMBAR JENIS-JENIS IMMUNOGLOBULIN

More Related Content

What's hot

Antibodi monoklonal ppt
Antibodi monoklonal pptAntibodi monoklonal ppt
Antibodi monoklonal pptTiar76
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1mohamad rizal
 
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASKURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASTri Setyo Ningsih
 
Biologi: Bakteri
Biologi: BakteriBiologi: Bakteri
Biologi: BakteriGian Angelo
 
Mikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisiMikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisiAdriani Hasyim
 
kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatishelmautami
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananNuzul Dianperdana
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinElka Simbolon
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismenkks2619
 
Glikogenolisis
Glikogenolisis Glikogenolisis
Glikogenolisis Resty88
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxmateripptgc
 
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPrincess is Ntxhais
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)L. Novia Wisudyaningrum
 
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agardinmaul
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 

What's hot (20)

Pengantar imunoasai
Pengantar imunoasaiPengantar imunoasai
Pengantar imunoasai
 
Antibodi monoklonal ppt
Antibodi monoklonal pptAntibodi monoklonal ppt
Antibodi monoklonal ppt
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASKURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
 
Biologi: Bakteri
Biologi: BakteriBiologi: Bakteri
Biologi: Bakteri
 
Mikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisiMikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisi
 
kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatis
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urin
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Glikogenolisis
Glikogenolisis Glikogenolisis
Glikogenolisis
 
Nutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptxNutrisi dan Media.pptx
Nutrisi dan Media.pptx
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
 
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agar
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 

Viewers also liked

ภัยพิบัติ 1
ภัยพิบัติ 1ภัยพิบัติ 1
ภัยพิบัติ 1inter14
 
Bederelddin Ahmed corrected CV
Bederelddin Ahmed corrected CVBederelddin Ahmed corrected CV
Bederelddin Ahmed corrected CVBedrelddin Ahmed
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1ebe0511
 
How To Access Code In Large w/ Vim
How To Access Code In Large w/ VimHow To Access Code In Large w/ Vim
How To Access Code In Large w/ VimCheng Hsien Chen
 
Keexs sneaker collection
Keexs sneaker collectionKeexs sneaker collection
Keexs sneaker collectionBabajide Ipaye
 
Tanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriTanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriBonita Susimah
 
Bibliotecas y empoderamiento ciudadano
Bibliotecas y empoderamiento ciudadanoBibliotecas y empoderamiento ciudadano
Bibliotecas y empoderamiento ciudadanoJulio Alonso Arévalo
 
Pembuatan Batu Bata Tradisional
Pembuatan Batu Bata TradisionalPembuatan Batu Bata Tradisional
Pembuatan Batu Bata TradisionalHamdanil Hamdanil
 
¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?
¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?
¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?Nieves Gonzalez
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitteratika rizki
 

Viewers also liked (14)

ภัยพิบัติ 1
ภัยพิบัติ 1ภัยพิบัติ 1
ภัยพิบัติ 1
 
Bederelddin Ahmed corrected CV
Bederelddin Ahmed corrected CVBederelddin Ahmed corrected CV
Bederelddin Ahmed corrected CV
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
How To Access Code In Large w/ Vim
How To Access Code In Large w/ VimHow To Access Code In Large w/ Vim
How To Access Code In Large w/ Vim
 
hakekat fisika
hakekat fisikahakekat fisika
hakekat fisika
 
Keexs sneaker collection
Keexs sneaker collectionKeexs sneaker collection
Keexs sneaker collection
 
Tanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriTanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industri
 
Bibliotecas y empoderamiento ciudadano
Bibliotecas y empoderamiento ciudadanoBibliotecas y empoderamiento ciudadano
Bibliotecas y empoderamiento ciudadano
 
Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 3
Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 3Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 3
Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 3
 
Pembuatan Batu Bata Tradisional
Pembuatan Batu Bata TradisionalPembuatan Batu Bata Tradisional
Pembuatan Batu Bata Tradisional
 
¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?
¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?
¿Cómo se mide el éxito en los medios sociales?
 
Vim for Mere Mortals
Vim for Mere MortalsVim for Mere Mortals
Vim for Mere Mortals
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 

Similar to STRUKTUR DASAR IMUNOGLOBULIN

Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaSeptian Muna Barakati
 

Similar to STRUKTUR DASAR IMUNOGLOBULIN (20)

Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9
 
Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

STRUKTUR DASAR IMUNOGLOBULIN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain. 1.2 Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin 2. Untuk mengetahui Struktur Dasar Immunoglobulin 3. Untuk mengetahui Klasifikasi Imunoglobulin
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Immunoglobulin Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma. Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan antibodi. 2.2 Struktur DasarImmunoglobulin Imunoglobulin merupakan rangkaian 4 rantai polipeptida yang terdiri dari 2 rantai “berat” (Heavy Chain =H) dan 2 rantai “ringan” (Light Chain = L) yang tersusun secara simetris dan saling berhubungan satu sama lainnya melalui ikatan disulfida (Interchain Disulfide Bonds). Struktur dasar ini ditemukan oleh Porter. Molekul Imunoglobulin dapat dipecah oleh enzim Papain menjadi 3 fragmen. Dua fragmen adalah identik dan dapat mengikat antigen untuk membentuk kompleks yang larut dan bervalensi satu (Univalen), disebut Fab (Fragment Antigen Binding). Sedangkan untuk fragmen ketiga tidak dapat mengikat antigen dan membentuk kristal Fc (Fragment Crytallizable).
  • 3. Disamping itu, enzim proteolitik Pepsin juga dapat memecah antibodi pada tempat Fc sehingga tertinggal satu fragmen besar yang masih dapat mengendapkan antigen, sehingga masih bervalensi dua (divalen), disebut F(ab’)2. Analisa asam amino menunjukkan bahwa terminal-N dari rantai L maupun rantaiH sehingga urutan asam amino yang ditemukan tidak konstan yang disebut Variabel. Sisa dari rantai ternyata menunjukkan struktur yang relatif konstan yang disebut Konstan. Bagian variabel dari rantai-L dan rantai-H, yang membentuk ujung dari Fab menentukan sifat khas antibodi. Oleh karena itu, setiap molekul Imunoglobulin dapat mengikat 2 determinan antigen. Untuk bagian yang konstan, sama sekali tidak berpengaruh langsung terhadap antigen, tetapi kemungkinan besar bagian Fc dari Imunoglobulin menentukan aktivitas biologis dari antibodi tersebut. Selain itu, bagian Fc juga meningkatkan aktivitas tertentu setelah antibodi bergabung dengan antigen, misalnya kemampuan mengikat zat Komplemen, perlekatan dengan sel Makrofag atau menyebabkan degranulasi Mast Cell. Fungsi biologis dari bagian Fc pada berbagai jenis Imunoglobulin berbeda satu sama lain, tergantung dari struktur primer molekul dan mungkin memerlukan ikatan dengan antigen sebelum fungsi menjadi aktif. Rantai-L (Light Chain) Dengan pemeriksaan Bence-Jones menggunakan air kemih penderita Myeloma, ditemukan 2 macam rantai-L, yaitu rantai-κ (Kappa) dan rantai-λ (Labda). Pengklasifikasian tersebut dibuat berdasarkan perbedaan asam amino di daerah tetapnya. Kedua jenis ini terdapat pada semua kelas Imunoglobulin, tetapi tiap molekul Imunoglobulin hanya mengandung satu jenis rantai-L saja. Bagian ujung amino pada tiap rantai-L berisi bagian tempat pengikatan antigen. Rantai-H (Heavy Chain) Rantai Berat merupakan dasar pengklasifikasian kelas Imunoglobulin. Bagian ujung amino tiap rantai-H ikut serta dalam tempat pengikatan antigen, ujung lainnya (karboksi) membentuk fragmen Fc, yang mempunyai berbagai aktivitas biologik.
  • 4. 2.3 Kelas Imunoglobulin A. Immunoglobulin Sebagai Rantai Panjang imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa paruh, dan aktivitas biologic yang berbeda. 1. Immunoglobulin G ( IgG )  Merupakan antibodi dominan pada reaksi skunder dan menyusn pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. IgG merupakan satusatunya antibody yang dapat melintasi plasenta. Oleh karena itu merupakan immunoglobulin yang palinyg di temukan pada bayi yang baru lahir.  IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG rantai berat H yang dihubungkan oleh ikatan sulfida, oleh karena itu imonoglobulin ioni mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik maka disebut bivalen.  IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah immunoglobulin.  IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut : a. IgG1 dengan jumlah 40-70% b. IgG2 dengan jumlah 4-20% c. Igg3 dengan jumlah 4-8% d. IgG4 dengan jumlah 2-6%  masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh satu minggu. Kemampuan meningkat komplemen setiap subkelas juga tidak sama seperti IgG3> IgG1 > igG2 > IgG4.sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik tetapi melalui jalur internal.
  • 5. 2.  Immunoglobulin M ( IgGn M ) Antibodi berukuran paling besar mrupakan immunoglobulin yang dproduksi pada awal respon imunitas primer  igN terdapat pada semua permukaan sel B yang belum aktif dan tersusun atas lima unit L2 ( masing masing hamper sama IgG) dan satu molekul rantai J (joining)  berat molekul 900.000 yang mempunyai total selurpuluh tempat pengikatan antigen yang identik oleh karena itu disebut bervalensi 10.  Merupakan immunoglobulin yang paling efisien dalam proses aglutinasi dan reksi antigen – antibody lainya serta penting juga dalam pertahanan melawan bakteri dan virus.  Menunjukan afinitas yang rendah terhadap antigena dengan determinan tunggal (hapten)  IgM merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-1000.000. molekul ini mempunyai 12% dari beratnya karbohidrat.  Antibidi IgM adalah antibody yany pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan antibody yangt utama pada golongan darah secara utama. 3. Immunoglobulin A ( IgA )  Immunoglobulin dengan rantai berat Alfa, terdapat pada cairan tubuh dan permukaan organ sekresi, konsentrasi tinggi pada mukosa saluran pernapasan dan pencernaan (saluran yang sering terpapar mikroorganisme) dan juga terdapat pada air mata, kolostrum dan susu ibu. IgA berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap invasi mikroorganisme  Merupakan kelas Ig kedua terbanyak dalam serum dan juga merupakan imunoglubulin utam pda hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius ,intestinal dan genital.
  • 6.  Fungsi immunoglobulin ini melindumgi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Kehadiranya dalam kolostrum dapat membantu system imun bayi yang baru lahir.membatasi absorbs antigen yang berasal dari makanan.  Tiap molekul IgA (berat molekul 400.000) terdiri dari dua unit H2 L2 dan satu molekul yang terdiri atas rantai J dan component sekresi.  Bebrapa IgA terdapat dalam serum sebagai monomer dalam H2 L2 terdapat dua sub kelas yaiyu : IgA1 dan IgA2’. 4. Immunoglobulin D (IgD)  IgD merupakan immunoglobulin yang terendah dalam tubuh dibanding dengan immunoglobulin lain.  Konsentrasi IgD dalam serum kira-kira 3 – 50 µg per mil serum.  Molekul IgD juga terdapat pada membran limphosit B bersama dengan IgM monomer dan berperan dalam diferensiasi sel B.  Aktifitas biologik molekul-molekul IgE umumnya tidak jelas, tapi kadang-kadang aktifitasnya berhubungan dengan IgD, contohnya terhadap penicillin, toksin diftei dan autoantibody tertentu.  IgD tidak dapat melewati plasenta dan tidak dapat pada serum tali pusat. 5. Immunoglobulin E (IgE)  Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas, diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis, eksem, dll. IgE dibentuk secara lambat, berfungsi di luar sirkulasi dalam keadaan aktif terikat dengan sel khusus, sehingga tak berkeliling mencari antigen, tapi menunggu antigen datang ke tempat terikat. Satuan dari IgE adalah nanogram/ml.  Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon.  Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap.
  • 7.  IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kirakira 10 ng/dl-1.  IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin. B. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek 1. Antibodi Imun (Immunoglobulin) Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi antibodi sebagai berikut  Kelarutannya dalam garam dan solvens  Mobilitas elektroforesis  Besar molekul  Sedimentasi dalam ultrasentrifus Jenis antibodi imun menurt hubungan reaksinya dengan antigen  Antitoksin  Aglutinin  Presipitin  Lisin  Opsonin  Antibodi pelindung  Antibodi pengikat komplemen  Ab “Blocking” dan “non-presipitating” 2. Antibodi Alamiah Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah. Misalnya:  Golongan darah A mempunyai antibodi B  Golongan darah B mempunyai antibodi A  Golongan darah AB mempunyai antibodi O  Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB
  • 8. 3. Antibodi Monoklonal Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam pembuatan antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo. Secara in vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel myeloma dan sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan diinkubasi pada incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo setelah hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian cairan asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal Tahap pembuatan antibodi monoclonal  Imunisasi  Fusi  Seleksi hibridoma  Seleksi kolona  Pembiakan  Penyimpanan
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Adapun klasifikasi immunoglobulin yakni : Immunoglobulin A Immunoglobulin E Immunoglobulin M Immunogloblulin D Immunoglobulin G 3.2 Kritik dan Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
  • 10. DAFTAR PUSTAKA a. Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP and Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7th ed. Norwalk Connecticut, Appleton & Lange 1991; 109 – 121. b. Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I, Brostoff J, Male D (eds). Immunology, 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 6. 2 – 6. 14. c. Lydyard P, Grossi C. Cells involved in the immune respons. Dalam: Roitt I Brostoff J and male D (eds). Immunology 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 2.1
  • 11. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ IMUNOGLOBULIN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 Penulis
  • 12. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang .................................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2 2.2struktur dasar imunoglobulin ............................................................................. 2 2.3Kelas imunoglobulin .......................................................................................... 4 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan........................................................................................................9 3.2 Saran.................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
  • 13. TUGAS : INDIVIDU MAKALAH IMUNOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : DESY HIDAYANTI NIM : 2013.IB.0007 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013
  • 14. Tabel 1 : Sifat-Sifat Fisika Immunoglobulin Nama (WHO) Angka sedimentasi IgG 7S Berat molekul IgA 7S,9S, 11S IgM IgD IgE 19S 7S 8S 900.000 185.000 200.000 160.000 150.000 dan dimmer Jumlah unit 4- 1 1, 2* 5 1 1 Rantai berat (H) γ α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ peptida dasar (α2κ2)1-2 Susunan molekul γ2κ2 (α2λ2) 1-2 (μ2κ2)5 δ2κ2 ε 2κ2 γ2κ2 (α2κ2) 2S* (μ2λ2)5 δ2λ 2 (?) ε2λ 2 2 (α2λ2) 2S* Valensi untuk mengikat antigen Konsentrasi serum normal (mg/ml) % imunoglobulin total % karbohidrat 2 2, 4 10 2 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 80 13 6 0-1 0,002 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g 17-450 **
  • 15. Tabel : 2 Sifat-Sifat Biologi Immunoglobulin Manusia IgG IgA IgM IgD IgE Timbul Ig Aglutinin Terdapat pada terbanyak efektif pada infeksi dalam dalam produksi permukaan parasit, cairan Sifat utama Ig utama sekresi dini reaksi limfosit penyebab imun bayi atopic tubuh allergy Ikatan + - + - - + - - - - - - - - + + +/- - - - komplemen Tembus plasenta Melekat pada mast cell dan sel basofil Daya pelekatan pada makrofag