Dokumen tersebut membahas tentang pengertian antibodi, struktur, fungsi, jenis-jenis, dan variabilitas antibodi. Juga disebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan antibodi seperti diabetes melitus tipe 1, rheumatoid arthritis, psoriasis, graves disease, dan lupus.
2. Pengertian Antibodi
Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang
terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia.
Immunoglobulin termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang
mempunyai struktur dasar yang sama,terdiri dari 83-96% polipeptida
dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik
molekul antibodi tersebut.
Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara
spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan
histamin dari sel mast.
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai
perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan
antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan.
3. Fungsi molekul antibodi
Meningkatkan antigen secara spesifik
Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mati
Membantu imunitas melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan
melalui darah seperti bacteria, virus, parasit, dan beberapa jamur
Memberi aktifitas antibody dalam karena gamaglobulin mengandung
sebagian besar antibodyàjaringan serum
Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian pengikatan
antigen tersebut kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak
disertai fungsi efektor sekunder. Fungsi efektor sekunder yang penting
adalah memacu aktivasi komplemen, di samping itu merangsang
pelepasan histamine oleh basofil atau mastosit dalam reaksi
hipersensitivitas tipe segera
4. Struktur Imunoglobulin
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang
tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai :
rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000
rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000.
5. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2
rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian
rupa sehingga membentuk struktur yang simetris.
Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah
simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain,
yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110
asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan
ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain.
Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai
H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ),
rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain
berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan
D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5
domain.
6. Variabilitas Antibody
Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :
1. Variasi Isotip
Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas
Immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin,
yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai
beberapa sub kelas seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian
konstan H – chain yang terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat
djumpai pada satu orang maka bagian tersebut dinamakan varian Isotip.
Sebutan varian isotip juga berlaku bagi bagian konstan L – chain kappa dan
lamda yang dapat dijumpai pada semua kelas dan subkelas Ig dan terdapat
pada semua orang.
7. 2. Variasi Alotip
Determinant antigen satu varian isotip imnoglobulin satu
species dapat juga berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini
ditentukan secara genetik dan disebut varian Alotip.
Contohnya ; golongan darah rhesus.
Variabilitas Antibody
3. Variasi Idotip
Adalah determinant Antigen yang diasosiasikan dengan
reseptor binding site. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa antibodi terhadap antigen yang sama dan diproduksi
oleh individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki
idiotip yang sama. Idiotip inilah yang membedakan satu
molekul imunoglobulin dengan molekul imunoglobulin yang
lain dalam alotip yang sama. Variasi idiotip adalah
karakterisitik bagi setiap molekul antibodi.
8. Jenis – Jenis Antibodi
Antibodi merupakan glikoprotein yang membantu sistem
kekebalan tubuh menetralisir dan menghancurkan antigen
yang mausk ke dalam tubuh. Antibodi juga dikenal dengan
sebutan Imunoglobulin (Ig). Berikut ini adalah jenis-jenis
Antibodi yang terdapat di dalam tubuh manusia, yaitu :
9. 1. Imunoglobulin G (IgG)
IgG merupakan Antibodi yang paling umum dan biasanya dihasilkan
hanya dalam waktu beberapa hari saja. Immunoglobulin G dapat hidup
di dalam darah sampai beberapa hari bahkan beberapa tahun
lamanya. Antibodi IgG beredar di dalam darah kelenjar getah bening,
dan usus. Saat antigen masuk, maka mereka menggunakan aliran
darah untuk menuju ke tempat lokasi masuknya antigen tersebut.
Jenis – Jenis Antibodi
10. 2. Imunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A memiliki kecendrungan yang besar untuk memilih
lokasi penempatan di daerah-daerah tubuh yang lembab seperti air
mata, ASI, air liur, darah, kantong-kantong udara, lender, getah
lambung, dan sekresi usus. Hal ini dikarenakan sifatnya yang sama
seperti bakteri yang menyukai area lebab untuk dijadikan markas.
Jenis – Jenis Antibodi
11. 3. Imunoglobulin M (IgM)
Hampir sama seperti jenis Antibodi yang lain, Antibodi IgM juga
terdapat di dalam darah, kelenjar getah bening, dan permukaan sel B.
Imunoglobulin M merupakan jenis Antibodi pertama yang melakukan
penyeranagn terhadap antigen bila ada antigen yang masuk.
Jenis – Jenis Antibodi
12. 4. Imunoglobulin D (IgD)
Antibodi ini juga terdapat di dalam darah, kelenjar getah bening, dan
permukaan sel B. Antibodi IgD tidak mampu untuk bertindak secara
sendiri-sendiri, akan tetapi mereka menempel dengan permukaan sel
T, sehingga dapat membantu sel T menangkap antigen.
Jenis – Jenis Antibodi
13. 5. Imunoglobulin E (IgE)
Immunoglobulin E beredar di dalam darah dan bertugas untuk
memanggil pasukan lain untuk menyerang zat asing yang masuk ke
dalam tubuh. Antibodi jenis ini seringkali menyebabkan reaksi alergi
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, pada orang yang
sedang terkena reaksi alergi, di dalam darahnya meningkat produksi
daripada IgE.
Jenis – Jenis Antibodi