Makalah ini membahas tentang norma dan etika. Pertama, menjelaskan pengertian norma sebagai aturan yang berlaku di masyarakat untuk mencapai kehidupan yang aman dan tentram, serta jenis-jenis norma. Kedua, mendefinisikan etika sebagai ilmu tentang nilai moral yang baik dan buruk, serta sumber etika Kristen. Ketiga, menjelaskan kegunaan norma dan etika untuk mengatur tingkah laku manusia dalam ber
1. Tugas individu
Dosen : laode adi murat SH
NORMA DAN ETIKA
Oleh :
Nama : Darman
Nim : 01203083
DIII KEPERAWATAN GIGI
STIKES AMANAH MAKASSAR
T.A 2014
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan karena atas berkah limpahan rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “NORMA
DAN ETIKA” tepat pada waktunya. Adapun penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi
syarat pembelajaran mata kuliah “ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN”
Penyusun berharap agar makalah ini dapat digunakan sebagai acuan penilaian“ ”
.Penyusun sadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
kemampuan dan literature yang ada, maka dari itu penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Senin, 08 Desember 2014
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Norma dan Etika...............................................................................
B. Bagian-Bagian dari Norma dan Etika.................................................................
C. Kegunaan Norma dan Etika...............................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna moral / etika Kristiani sangat penting bagi kehidupan orang Kristen.
Manusia sebagai ciptaan Allah berimplikasi pada eratnya hubungan antara Iman dan
Perilaku manusia dalam rangka tanggung jawab pada Pencipta. Etika Kristen sebagai ilmu
mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yakni petunjuk dan
penuntun tentang bagaimana manusia sebagai pribadi dan kelompok harus mengambil
keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman Tuhan. Etika
Kristen adalah Ilmu yang meneliti, menilai dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia
dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam
Yesus Kristus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Norma dan Etika ?
2. Mengetahui Bagian-bagian Norma dan Etika ?
3. Apa Kegunaan dari Norma dan Etika ?
C. Tujuan
1. Dapat Mengetahui Norma dan Etika
2. Dapat Mengetahui Bagian-Bagian Norma dan Etika
3. Dapat Mengetahui Kegunaan dari Norma dan Etika
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Norma
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang
bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun
masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.
Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu :
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Kebiasaan (Habit)
e. Norma Hukum
Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu
alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapat mengartikan norma
sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai untuk
mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai
kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.
Jadi secara terminologi kiat dapat mengambil kesimpulan menjadi dua macam. Pertama,
norma menunjuk suatu teknik. Kedua, norma menunjukan suatu keharusan. Kedua makna
tersebut lebih kepada yang bersifat normatif. Sedangkan norma norma yang kita perlukan
adalah norma yang bersifat prakatis, dimana norma yang dapat diterapkan pada perbuatan-perbuatan
konkret
Dengan tidak adanya norma maka kiranya kehidupan manusia akan manjadi brutal.
Pernyataan tersebut dilatar belakangi oleh keinginan manusia yang tidak ingin tingkah laku
manusia bersifat senonoh. Maka dengan itu dibutuhkan sebuah norma yang lebih bersifat
praktis. Memang secara bahasa norma agak bersifat normatif akan tetapi itu tidak menuntup
kemungkinan pelaksanaannya harus bersifat praktis
B. Pengertian Etika
Masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika karena manusia seringkali “lupa” dan
kehilangan orientasi dalam memperlakukan alam. Karena “lupa” dan kehilangan orientasi
itulah, manusia lantas memperlakukan alam secara tidak bertanggungjawab. Dalam keadaan
seperti itu, mereka juga tidak lagi menjadi kritis. Oleh karena itulah pendekatan etis dalam
menyikapi masalah lingkungan hidup sungguh sangat diperlukan. Pendekatan tersebut
pertama-tama dimaksudkan untuk menentukan sikap, tindakan dan perspektif etis serta
manejemen perawatan lingkungan hidup dan seluruh anggota ekosistem di dalamnya dengan
6. tepat. Maka, sudah sewajarnyalah jika saat ini dikembangkan etika lingkungan hidup dengan
opsi “ramah” terhadap lingkungan hidup.
Pada umumnya, paling tidak semenjak jaman modern, orang lebih suka menggunakan
pendekatan etika human-centered dalam memperlakukan lingkungan hidup. Melalui
pendekatan etika ini, terjadilah ketidakseimbangan relasi antara manusia dan lingkungan
hidup. Dalam kegiatan praktis, alam kemudian dijadikan “obyek” yang dapat dieksploitasi
sedemikian rupa untuk menjamin pemenuhan kebutuhan manusia. Sangat disayangkan bahwa
pendekatan etika tersebut tidak diimbangi dengan usaha-usaha yang memadai untuk
mengembalikan fungsi lingkungan hidup dan makhluk-makhluk lain yang ada di dalamnya.
Dengan latar belakang seperti itulah kerusakan lingkungan hidup terus-menerus terjadi
hingga saat ini.
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap,
cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata),
etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Biasanya bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita
akan mencari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus
mencantumkan arti dari sebuah kata secara lengkap. Hal tersebut dapat kita lihat dari
perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata ‘etika’ yang terdapat dalam
Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus Bahasa Indonesia yang baru. Dalam
Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari
Bertens,2000), etika mempunyai arti sebagai : “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai
arti :
1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dari perbandingan kedua kamus tersebut terlihat bahwa dalam Kamus Bahasa
Indonesia yang lama hanya terdapat satu arti saja yaitu etika sebagai ilmu. Sedangkan
Kamus Bahasa Indonesia yang baru memuat beberapa arti. Kalau kita misalnya sedang
membaca sebuah kalimat di berita surat kabar “Dalam dunia bisnis etika merosot terus”
maka kata ‘etika’ di sini bila dikaitkan dengan arti yang terdapat dalam Kamus Bahasa
Indonesia yang lama tersebut tidak cocok karena maksud dari kata ‘etika’ dalam kalimat
tersebut bukan etika sebagai ilmu melainkan ‘nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat’. Jadi arti kata ‘etika’ dalam Kamus Bahasa Indonesia yang
lama tidak lengkap.
Arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam
dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada
arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :
7. 1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika
Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai
ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup
manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik.
Contoh : Kode Etik Jurnalistik
3. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai
tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat
dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan
metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.
C. Kegunaan Moral dan Etika
Etika adalah pemikiran yang sistematis tentang moralitas, yang dihasilkan secara
langsung bukan hanya kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis.
Ada beberapa alasan mengapa etika pada zaman ini semakin perlu yaitu:
1. Kita hidup dalam masyarakat yang pluralistic, juga dalam bidang moralitas.
2. Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding.
3. Kita seringkali cepat-cepat memeluk segala pandangan yang baru, tetapi juga sering
menolak nilai-nilai hanya karena baru dan belum biasa.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat
internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan
sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing
yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan
kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat
kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah
yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
8. a. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
b. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
c. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
9. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Agar tindakan moral seseorang memenuhi kriteria moral yang baik, ia perlu
mendasarkan tindakanya pada prinsip-prinsip moral secara tepat
2. Etika Kristen adalah salah satu etika yang ada. Etika Kristen adalah Ilmu yang
meneliti, menilai, dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia. Norma yang
menjadi acuan etika Kristen adalah Firman Allah dalam Alkitab.
3. Etika Kristen dibutuhkan oleh manusia dengan 4 alasan:
Kita hidup dalam masyarakat yang pluralistik juga dalam bidang moralitas.
Setiap hari bertemu dengan orang yang berlainan suku dan agama.
Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding.
Proses perubahan sosial budaya yang dialami sering menawarkan ideologi-ideologi
tertentu.
Etika diperlukan oleh agama untuk menemukan dasar kemantapan dalam iman
dan kepercayaan dalam kehidupan masyarakat yang berubah.
4. Hubungan iman dan moral Kristen berpangkalkan kepercayaan kepada Allah yang
menyatakan diri didalam Yesus Kristus.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi diri saya
sendiri, kritik dan saran sangat saya butuhkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Hazairin, Hukum Islam dan Masyarakat cetakan 3 Jakarta: Bulan Bintang, 1963.
Purnadi Purbacaraka dan soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, ( Bandung: Alumni
1982).
Farida Maria Indrawati, Ilmu Perundang-undangan jilid I: Kanisius, Yogyakarta.
Mertokusumo, Sudikno. 1989. Mengenal Hukum Suatu pengantar. Yogyakarta : Liberty.
[1] Hazairin, Hukum Islam dan Masyarakat cetakan 3 (Jakarta: Bulan Bintang, 1963.)
[2] Purnadi Purbacaraka dan soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, ( Bandung: Alumni
1982), hal 26.
[3] Hans Kelsen, op.cit hal. 6
[4] Bernard L. Tanya SH.MH, Teori Hukum, Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang Dan
Generasi, Cv.
Kita, Surabaya, 2006, hal 86