SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Macam-macam Antibodi/ Immunoglobulin 
Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat 
spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit 
yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon 
terhadap antigen-antigen tertentu saja. Berikut adalah mbermacam-macam jenis 
Immunoglobulin 
Immunoglobulin 
Immunoglobulin G ( Ig G ) 
 Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta 
 Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan 
utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya ( dari 
kolustrum) 
Immunoglobulin M ( Ig M ) 
 Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen 
 Tidak dapat melalui plasenta
Immunoglobulin A ( Ig A ) 
 Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, 
urin, genital, saliva, air mata dll 
 Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium 
Immunoglobulin D ( Ig D ) 
 Melekat pada permukaan luar sel limfosit B 
 Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel 
limfosit B tersebut. 
Immunoglobulin E ( Ig E ) 
 Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil 
 Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi
Fungsi dan Struktur Imunoglobulin 
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam 
serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam 
famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% 
polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik 
molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat 
antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin 
dari sel mast. 
Imunoglobulin dibagi menjadi 5 kelompok dalam bentuk gammaglobulin (IgG, IgA, IgM, 
IgD, IgE) dan dapat dipisahkan melalui proses elektroforesa. Bila seseorang terkontaminasi 
dengan antigen, maka akan terjadi proses imunoglobulin (antibodi) dan dengan kontaminasi 
yang lebih jauh dengan antigen yang sama akan terbentuk kekebalan. 
Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai mikroba, jaringan 
cangkokan yang tidak cocok, ataupun sel-sel darah yang ditransfusikan. Selain itu, antigen 
dapat pula berwujud protein asing seperti racun lebah atau serbuk sari yang dapat 
menyebabkan alergi atau hipersensitivitas. 
Sebuah antigen mempunyai bagian pada permukaan suatu organisme atau substansi tertentu 
yang dapat berikatan dengan antibodi. Bagian tersebut dinamakan epitop atau determinan 
antigenik. Semua epitop tentu akan berikatan dengan antibodi yang sesuai. Sehingga 
permukaan bakteri, misalnya, yang berperan sebagai antigen seluruhnya dapat ditutupi oleh 
banyak jenis antibodi. Antibodi merupakan protein terdiri atas satu atau lebih molekul yang 
berbentuk huruf Y. Empat rantai proteinnya disusun oleh ikatan sulfi da. Dua rantai berat 
yang identik merupakan batang dan sebagian lengan Y. Sedangkan dua rantai ringan yang 
identik berada pada bagian lainnya. Pada kedua molekul berbentuk Y terdapat daerah 
variable (V) rantai berat dan rantai ringan. Dinamakan seperti itu karena pada bagian V 
memiliki urutan asam amino yang bervariasi dari satu antibodi ke antibodi lainnya. 
Umumnya antibodi terdiri atas sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin 
serum. Fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan imunoglobulin atau disingkat Ig. 
Imunoglobulin ini bermanfaat apabila di dalam tubuh terjadi reaksi imun. Manusia memiliki 
beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai struktur. Adapun tipe-tipe imunoglobulin 
tersebut meliputi imunoglobin M (IgM), imunoglobulin G (IgG), imunoglobulin A (IgA), 
imunoglobulin D (IgD), dan imunoglobulin E (IgE). 
Struktur Imunoglobulin 
 Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, 
tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik 
berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang 
tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan 
berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai 
dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat 
oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. 
Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian
asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, 
yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, 
sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L 
mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu 
rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai 
jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D 
masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain. 
 Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain 
memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan 
rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan 
variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding 
site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya 
mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen 
Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas 
imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat 
pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil 
mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta. 
 Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil terminal 
sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan sebagian 
besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun demikian 
masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian 
fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen. 
Klasifikasi Imunoglobulin Klasifikasi imunoglobulin berdasarkan kelas rantai H. Tiap kelas 
mempunyai berat molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang berbeda. Perbedaan antar 
subkelas lebih sedikit dari pada perbedaan antar kelas. 
Imunoglobulin G (Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma) 
 Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling 
sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan 
peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas 
yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG 
adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. 
 IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 rantai 
ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 
150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah imunoglobulin. 
 Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak 
banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4- 
8%, dan IgG4 2-6%. Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3 yang hanya 
mempunyai masa paruh l minggu. Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG 
juga tidak sama, seperti IgG3 > IgGl > IgG2 > IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat 
komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif. Lokasi ikatan C1q 
pada molekul IgG adalah pada domain CH2. 
 Sel makrofag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada fragmen Fc. Ikatan antibodi 
dan makrofag secara pasif akan memungkinkan makrofag memfagosit antigen yang telah 
dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan IgG3 pada lokasi 
domain CH3. 
 Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks imun 
yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari ikatan sel
dan antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik (antibody 
dependent cell-mediated cytotoxicity = ADCC) yang ditujukan pada antibodi yang diliputi sel. 
Kompleks imun yang berinteraksi dengan sel limfosit pada reseptor Fc pada trombosit akan 
menyebabkan reaksi dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang peranan pada 
transport IgG melalui sel plasenta dari ibu ke sirkulasi janin. 
Imunoglobulin M disebut juga rantai –μ (mu) 
 Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu 
paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin ini 
hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi baru atai 
adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan 
merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. 
IgM dibentuk setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent 
antigen. 
 Imunoglobulin M merupakan 10% dari seluruh jumlah imunoglobulin, dengan koefisien 
sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini mempunyai 12% dari 
beratnya adalah karbohidrat. Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul pada 
respon imun terhadap antigen dan antibodi yang utama pada golongan darah secara alami. 
Gabungan antigen dengan satu molekul IgM cukup untuk memulai reaksi kaskade 
komplemen. 
 IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai μ dan CH. Molekul monomer 
dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulfida pada domain CH4 menyerupai 
gelang dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan 
akhirnya oleh protein J yang berfungsi sebagai kunci. 
Imunoglobulin A (IgA) disebut juga rantai –α (alpha). 
 Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata, 
cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer (yy), 
sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini 
ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama 
IgA masuk kedalam lumen. 
 Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Ditemukan 
pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman 
koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian melancarkan reaksi 
komplemen melalui jalan metabolisme alternatif. 
 Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida dan 
satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat 
dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer 7S tetapi 
cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel 
epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi 
ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi 
dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa oleh sel epitel 
lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. 
Imunoglobulin D (Ig D) disebut juga rantai –δ (delta) 
 Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan pada sel 
B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal. Sel B membentuk IgD 
dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA.
 Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap pemanasan 
dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai δ mempunyai 
berat molekul 60.000 – 70.000 dan l2% terdiri dari karbohidrat. Fungsi utama IgD belum 
diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM dan 
diduga berperan dalam diferensiasi sel ini. 
ImunoglobulinE (IgE) disebut juga rantai –ε (epsilon) 
 Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast sel 
dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan pada 
reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE, 
imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan 
histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat 
berguna untuk melawan parasit 
 Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke 
dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan 
menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE 
yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks 
antigen-antibodi yang dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat 
perantara. 
 Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan 
meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. 
 Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu 
jelas.IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya mewakili 
sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada 
sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan 
histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi. 
 Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada permukaan sel mast dan basofil. IgE yang terikat 
ini bertindak sebagai reseptor antigen yang menstimulasi produksinya sehingga terbentuk 
kompleks antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat (anafilaksis) 
melalui pelepasan mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang diperantarai 
antibodi tersebut, IgE meningkat dengan cepat dan IgE dapat terdapat pada sekresi 
eksternal. IgE serum juga meningkat secara tipikal selama infeksi cacing. 
Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin 
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE 
Angka sedimentasi 
7S 
7S,9S, 
11S* 
19S 7S 8S 
Berat molekul 
150.000 
160.000 
dan 
dimmer 
900.000 185.000 200.000 
Jumlah unit 4- 
peptida dasar 
1 1, 2* 5 1 1
Rantai berat (H) γ Α μ Δ ε 
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ 
Susunan molekul 
γ2κ2 
γ2κ2 
(α2κ2)1-2 
(α2λ2) 1-2 
(α2κ2) 2S* 
(α2λ2) 2S* 
(μ2κ2)5 
(μ2λ2)5 
δ2κ2 
δ2λ 2 (?) 
ε 2κ2 
ε2λ 2 
Valensi untuk 
mengikat antigen 
2 2, 4 10 2 2 
Konsentrasi serum 
normal (mg/ml) 
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 
17-450 
** 
% imunoglobulin 
total 
80 13 6 0-1 0,002 
% karbohidrat 3 8 12 13 12 
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S 
** = 1ng = 10-9 g 
Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia 
IgG IgA IgM IgD IgE 
Sifat utama 
Ig terbanyak 
dalam cairan 
tubuh 
Ig utama 
dalam 
sekresi 
Aglutinin 
efektif 
produksi dini 
reaksi imun 
Terdapat pada 
permukaan 
limfosit bayi 
Timbul pada 
infeksi 
parasit, 
penyebab 
atopic 
allergy 
Ikatan 
komplemen 
+ - + - - 
Tembus 
plasenta 
+ - - - -
Melekat pada 
mast cell dan 
sel basofil 
- - - - + 
Daya 
pelekatan 
pada makrofag 
+ +/- - - -

More Related Content

What's hot (11)

Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 

Similar to Macam-macam Antibodi

Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Warnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaSeptian Muna Barakati
 

Similar to Macam-macam Antibodi (20)

Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Macam-macam Antibodi

  • 1. Macam-macam Antibodi/ Immunoglobulin Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu saja. Berikut adalah mbermacam-macam jenis Immunoglobulin Immunoglobulin Immunoglobulin G ( Ig G )  Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta  Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum) Immunoglobulin M ( Ig M )  Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen  Tidak dapat melalui plasenta
  • 2. Immunoglobulin A ( Ig A )  Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll  Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium Immunoglobulin D ( Ig D )  Melekat pada permukaan luar sel limfosit B  Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut. Immunoglobulin E ( Ig E )  Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil  Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi
  • 3. Fungsi dan Struktur Imunoglobulin Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Imunoglobulin dibagi menjadi 5 kelompok dalam bentuk gammaglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD, IgE) dan dapat dipisahkan melalui proses elektroforesa. Bila seseorang terkontaminasi dengan antigen, maka akan terjadi proses imunoglobulin (antibodi) dan dengan kontaminasi yang lebih jauh dengan antigen yang sama akan terbentuk kekebalan. Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai mikroba, jaringan cangkokan yang tidak cocok, ataupun sel-sel darah yang ditransfusikan. Selain itu, antigen dapat pula berwujud protein asing seperti racun lebah atau serbuk sari yang dapat menyebabkan alergi atau hipersensitivitas. Sebuah antigen mempunyai bagian pada permukaan suatu organisme atau substansi tertentu yang dapat berikatan dengan antibodi. Bagian tersebut dinamakan epitop atau determinan antigenik. Semua epitop tentu akan berikatan dengan antibodi yang sesuai. Sehingga permukaan bakteri, misalnya, yang berperan sebagai antigen seluruhnya dapat ditutupi oleh banyak jenis antibodi. Antibodi merupakan protein terdiri atas satu atau lebih molekul yang berbentuk huruf Y. Empat rantai proteinnya disusun oleh ikatan sulfi da. Dua rantai berat yang identik merupakan batang dan sebagian lengan Y. Sedangkan dua rantai ringan yang identik berada pada bagian lainnya. Pada kedua molekul berbentuk Y terdapat daerah variable (V) rantai berat dan rantai ringan. Dinamakan seperti itu karena pada bagian V memiliki urutan asam amino yang bervariasi dari satu antibodi ke antibodi lainnya. Umumnya antibodi terdiri atas sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin serum. Fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan imunoglobulin atau disingkat Ig. Imunoglobulin ini bermanfaat apabila di dalam tubuh terjadi reaksi imun. Manusia memiliki beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai struktur. Adapun tipe-tipe imunoglobulin tersebut meliputi imunoglobin M (IgM), imunoglobulin G (IgG), imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin D (IgD), dan imunoglobulin E (IgE). Struktur Imunoglobulin  Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian
  • 4. asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain.  Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta.  Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen. Klasifikasi Imunoglobulin Klasifikasi imunoglobulin berdasarkan kelas rantai H. Tiap kelas mempunyai berat molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang berbeda. Perbedaan antar subkelas lebih sedikit dari pada perbedaan antar kelas. Imunoglobulin G (Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)  Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta.  IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah imunoglobulin.  Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4- 8%, dan IgG4 2-6%. Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh l minggu. Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga tidak sama, seperti IgG3 > IgGl > IgG2 > IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif. Lokasi ikatan C1q pada molekul IgG adalah pada domain CH2.  Sel makrofag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada fragmen Fc. Ikatan antibodi dan makrofag secara pasif akan memungkinkan makrofag memfagosit antigen yang telah dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan IgG3 pada lokasi domain CH3.  Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks imun yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari ikatan sel
  • 5. dan antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik (antibody dependent cell-mediated cytotoxicity = ADCC) yang ditujukan pada antibodi yang diliputi sel. Kompleks imun yang berinteraksi dengan sel limfosit pada reseptor Fc pada trombosit akan menyebabkan reaksi dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang peranan pada transport IgG melalui sel plasenta dari ibu ke sirkulasi janin. Imunoglobulin M disebut juga rantai –μ (mu)  Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent antigen.  Imunoglobulin M merupakan 10% dari seluruh jumlah imunoglobulin, dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini mempunyai 12% dari beratnya adalah karbohidrat. Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan antibodi yang utama pada golongan darah secara alami. Gabungan antigen dengan satu molekul IgM cukup untuk memulai reaksi kaskade komplemen.  IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai μ dan CH. Molekul monomer dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulfida pada domain CH4 menyerupai gelang dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan akhirnya oleh protein J yang berfungsi sebagai kunci. Imunoglobulin A (IgA) disebut juga rantai –α (alpha).  Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen.  Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif.  Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer 7S tetapi cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Imunoglobulin D (Ig D) disebut juga rantai –δ (delta)  Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA.
  • 6.  Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap pemanasan dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai δ mempunyai berat molekul 60.000 – 70.000 dan l2% terdiri dari karbohidrat. Fungsi utama IgD belum diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM dan diduga berperan dalam diferensiasi sel ini. ImunoglobulinE (IgE) disebut juga rantai –ε (epsilon)  Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit  Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat perantara.  Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar.  Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu jelas.IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi.  Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada permukaan sel mast dan basofil. IgE yang terikat ini bertindak sebagai reseptor antigen yang menstimulasi produksinya sehingga terbentuk kompleks antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat (anafilaksis) melalui pelepasan mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang diperantarai antibodi tersebut, IgE meningkat dengan cepat dan IgE dapat terdapat pada sekresi eksternal. IgE serum juga meningkat secara tipikal selama infeksi cacing. Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S* 19S 7S 8S Berat molekul 150.000 160.000 dan dimmer 900.000 185.000 200.000 Jumlah unit 4- peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1
  • 7. Rantai berat (H) γ Α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ Susunan molekul γ2κ2 γ2κ2 (α2κ2)1-2 (α2λ2) 1-2 (α2κ2) 2S* (α2λ2) 2S* (μ2κ2)5 (μ2λ2)5 δ2κ2 δ2λ 2 (?) ε 2κ2 ε2λ 2 Valensi untuk mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2 Konsentrasi serum normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** % imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia IgG IgA IgM IgD IgE Sifat utama Ig terbanyak dalam cairan tubuh Ig utama dalam sekresi Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun Terdapat pada permukaan limfosit bayi Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen + - + - - Tembus plasenta + - - - -
  • 8. Melekat pada mast cell dan sel basofil - - - - + Daya pelekatan pada makrofag + +/- - - -