SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB I : PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Negara Indonesia memiliki bermacam-macam agama dan budaya. Selain itu bangsa 
Indonesia juga memiliki begitu banyak kesenian tradisional serta perkumpulan-perkumpulan dari 
berbagai suku /kesamaan yang biasanya disebut paguyuban. 
Dalam memberikan praktek pelayanan kebidanan perlu kita lakukan pendekatan 
diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian tradisi, paguyuban serta dengan cara-cara 
lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa pelayanan atau 
informasi yang diberikan petugas bukanlah sesuatu yang tabu. 
Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan tebih bersifat Promotif dan 
Preventif bukan bersifat Kuratif, serta mampu menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam 
upaya sesuai dengan prinsip-prinsip PHC. 
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, 
peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM khususnya berkaitan dengan 
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. 
B.TUJUAN 
Untuk mengetahui cara-cara pendekatan social budaya dalam praktek 
kebidanan. Memudahkan petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan 
kebidanan, mengingat banyak agama, suku, tradisi yang berbeda sehingga tujuan akhir yaitu 
Indonesia bersatu. Dan untuk mengetahui pelayanan dalam system banjar. 
BAB II : ISI 
A. PENDEKATAN DALAM SISTEM PAGUYUBAN 
a. Pengertian 
Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para 
warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat 
batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih. 
Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para 
warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat 
batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih ekonomi.
b. Ciri-ciri Paguyuban 
Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain : 
1 Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra 
2 Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja 
3 Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja 
dan tidak untuk orang lain diluar “kita”. 
Sedangkan secara umum cirri-ciri paguyuban yaitu : 
1.Adanya hubungan perasaan kasih sayang 
2.Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan 
3.Tidak suka menonjolkan diri 
4.Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif 
5.Sifat gotong royong masih kuat 
6.Hubungan kekeluargaan masih kental 
c. Tipe Paguyuban 
Memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu : 
1.Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood ) 
Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besar 
2.Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place ) 
Yaitu paguyuban yang terdiri dari ornag-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat 
saling tolong menolong contohnya arisan,RT,RW,karang taruna,PKK,pos kambling, atau ronda 
3.Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind) 
Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah atau tempat 
tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang 
sama,paguyuban semacam itu tidak sekuat dengan ikatan paguyuban berdasarkan 
keturunan.contohnya organisasi. 
d. Pembahasan pelayanan kebidanan dengan pendekatan Paguyuban 
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan 
khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan 
agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif 
masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan 
kegiatan posyandu di puskesmas puskesmas. 
B. PENDEKATAN DALAM SISTEM BANJAR DI BALI 
a. Pengertian
Di samping kelompok-kelompok kerabat patrilineal yang mengikat orang Bali berdasarkan 
atas prinsip keturunan. Ada pula bentuk kesatuan-kesatuan social yang didasarkan atas kesatuan 
wilayah, ialah desa. 
Kesatuan-kesatuan social serupa itu kesatuan yang diperkuat oleh kesatuan adat dan 
upacara-upacara keagamaan yang keramat. Pada umumnya tampak beberapa perbedaan antara 
desa adat di pegunungan dan desa adat di tanah datar. Desa-desa adat dipegununggan biasanya 
sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terbatas pada orang asli yang lahir didesa itu juga. 
Sesudah kawin, orang itu langsung menjadi warga desa adat (karma desa) dan mendapat 
tempat duduk yang khas dib alai desa yang disebut bale agung, dan berhak mengikuti rapat-rapat 
desa yang diadakan secara teratur pada hari-hari yang tetap. Desa-desa adat di tanah datar. Desa-desa 
adat di pegunungan biasanya sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terbatas pada orang 
asli yang lahir didesa itu juga. 
Sesudah kawin, orang itu langsung menjadi warga desa adat (krama desa ) dan mendapat 
tempat duduk yang khas di balai desa yang disebut bale agung, dan berhak mengikuti rapat-rapat 
desa yang diadakan secara teratur pada hari-hari tatap. Desa-desa adat di tanah datar biasanya 
sifatnya besar dan meliputi daerah yang tersebar luas. Demikian sering terdapat differensisasi 
kedalam kesatuan-kesatuan adat yang khusus didalamnya, yang disebut banjar. 
Sifat keanggotaan banjar tidak tertutup dan terbatas kepada orang-orang asli yang lahir di dalam 
banjar itu juga. 
Demikian kalau ada orang-orang dari wilayah-wilayah lain atau yang lahir di banajar lain, 
yang kebetulan tingal di sekitar wilayah banjar yang bersangkutan, mau menjadi warga, hal itu 
bisa saja. Pusat dari banjar adalajh bale banjar dimana para warga banjar saling bertemu dan 
berapat pada hari-hari yang tetap. 
Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelian banjar (kliang). Ia pilih untuk 
suatu masa jabatan yang tertentu oleh warga banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala 
urusan dalam lapangan kehidupan sosial dari banjar sbagai satu komuniti, tetepi juga lapangan 
kehidupan keagamaan. Kecuali itu, ia sering kali harus juga memecahkan hal-hal yang 
menyangkut hukum adat tanah dan dianggap ahli dalam adat banjar pada umumnya. 
Adapun soal-soal yang bersngkutan dengan irigasi dan pertanian. Biasanya berada diluar 
wewenangnya. Hal itu adalah wewenang organisasi irigasi subak, yang telah tersebut 
diatas. Walaupun demikian, di dalam rangka tugas administratif: dimana ia bertanggung jawab 
kepada pemerintah di atasnya, ia bahkan tak dapat melepaskan diri sama sekali dari soal-soal 
irigasi danp pertanian di banjarnya. Disamping mengurus persoalan ibadat, baik mengenai banjar 
sendiri, maupun warga banjar, klian banjarjuga mengurus hala-hal yang sifatnya administratif 
pemerintahan. 
b. Cara-cara pendekatan bidan di dalam wilayah banjar Bali 
Cara-cara pendekatan bidan di dalam wilayah banjar Bali, diantranya : 
a.Mengerakan dan membina peran serta masyarakat. Dalam bidang kesehatan, dengan 
melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahankeehatan setempat. 
b.Pemerintah menjalankan nya denagn cara menerapkan PosKesDes (Pos Kesehatan Desa), yang 
ditujukan kepada seluruh masyarakat, yang terjangkau sampai kedaerah pedalaman. 
c.Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan dapat menghasilkan perubahan perilaku yang 
lestari untuk keluarganya, individu keluarga dan masyarakat itu sendiri.
d.Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat 
kesehatan masyarakat. 
e.Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader termasuk dukun, (peran bidan 
sebagai pendidik ). Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi maslah kesehatan 
khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu , anak dan KB. 
C. PENDEKATAN DALAM SISTEM PESANTREN 
a. Pengertian 
Pondok pesantren adalah lembaga Pendidikan Islam yang menggembangkan fungsi 
pedalaman agama, kemasyarakatan dan penyiapan sumber daya manusia. 
b. Tujuan dan sasaran pondok pesantren. 
Bidan harus memiliki keterampilan professional agar dapat memberikan pelayanan 
kebidanan yang bermutu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan rasional, agar bidan dapat 
menjalankan peran fungsiya dengan baik maka perlu adanya pendekatan social budaya yang 
dapat menjembati pelayanan pasien. Tercapainya pelayanan kebidanan yang optimal, perlu 
adanya tenaga bidan yang professional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan 
kebidanan berdasarkan kaidah-kaidah profesi, antara lain memiliki pengetahuan yang kuat, 
menggunakan pendekatan asuhan kebidanan. Bidan dapat menunjukan otonominya dan 
akuntabilitas profesi melalui pendekatan sosial dan budaya yang kuat. Bentuk-bentuk pendekatan 
yang dapat digunakan oleh bidan dalam pelayanan kesehatan sebagai berikut : 
a.pendekatam sosial 
b.survai mawas diri 
c.musyawarah masyarakat pondok pesantren 
d.pelatihan 
e.pelaksanaan kegiatan 
f.pembinaan 
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam yang mengembangkan fungsi 
pendalaman agama, kemasyarakatan dan penyiapan sumber daya manusia. Melalui pedidikan 
agama, pendidikan formal, pendidikan kesenian. 
Tujuan umum : tercapainya pengembangan dan pemantapan kemandirian pondok pesantren dan 
masyrakat sekitar dalam bidang kesehatan.
Tujuan khusus : tercapainya pengertian positif pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya 
tentang norma hidup sehat, meningkatkan peran serta pondok pesantren dalam 
menyelenggarakan upaya kesehatan, terwujudnya keteladanan hidup sehat di lingkungan pondok 
pesantren. 
c. Pembahasan pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren 
Kebidanan sendiri merupakan bagian integral dari sistim kesehatan dan berkaitan dengan 
segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan dimana dalam 
memberikan pelayanannya mengyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses 
fisiologi normal dan bukan merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin 
berkomplikasi sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi 
kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin/ bayinya, bermitra dengan 
perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala potensi yang ada padanya, 
termasuk proses penjaminan kesehatan ibu danbayinya serta untuk menghindari kasus gizi buruk 
bagi bayi. 
Kemudian praktek kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik 
pada perempuan yang menyangkut prosesreproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa 
antara dalam lingkuppraktek kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal 
prosesreproduksi untuk keluarga dan komunitasnya. 
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan 
menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruhsosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi 
dan fisik dari pengalaman reproduksinya. 
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitasdan morbilitas ibu dan bayi 
yang berdasarkan ilmu- ilmu kebidanan, kesehatan,medis dan sosial untuk memelihara, 
meningkatkan dan melindungi kesehatan ibudan janin / bayinya.

More Related Content

What's hot

Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisneng elis
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidanadeputra93
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scheri damanik
 
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
Pengorganisasian Praktek Asuhan KebidananGrhasta Dian
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kotaieffaa
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 

What's hot (20)

Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
pemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidananpemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidanan
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
midwifery care
midwifery caremidwifery care
midwifery care
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
 
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 

Similar to PENDEKATAN_KEBIDANAN

Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenOperator Warnet Vast Raha
 
Cara pendekatan sosial budaya
Cara pendekatan sosial budayaCara pendekatan sosial budaya
Cara pendekatan sosial budayaInke Malahayati
 
Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Chy28
 
ISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptx
ISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptxISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptx
ISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptxanisahwidiyanti
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
 
III Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptx
III Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptxIII Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptx
III Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptxceryuko
 
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananPendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananAstriYuliaSariLubis1
 
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptxAspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptxRizkyAndrianiBakara2
 
Sistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan BaliSistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan Balimayasungeb
 
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-cKasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-chelenapakpahan
 
Watusipi kkn laporan
Watusipi kkn laporanWatusipi kkn laporan
Watusipi kkn laporanNikmon Amal
 
LMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam IslamLMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam IslamWan Madihah Madi
 
1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf
1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf
1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdfEgarAdhiestiani
 

Similar to PENDEKATAN_KEBIDANAN (20)

Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 
Cara pendekatan sosial budaya
Cara pendekatan sosial budayaCara pendekatan sosial budaya
Cara pendekatan sosial budaya
 
Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
ISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptx
ISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptxISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptx
ISBD_Kelompok 10_Cara Pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan.pptx
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
 
III Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptx
III Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptxIII Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptx
III Perilaku Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan.pptx
 
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananPendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Kampung sehat
Kampung sehatKampung sehat
Kampung sehat
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptxAspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
Sistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan BaliSistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan Bali
 
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-cKasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
 
Watusipi kkn laporan
Watusipi kkn laporanWatusipi kkn laporan
Watusipi kkn laporan
 
LMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam IslamLMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP 1552 - Pembangunan Mapan Dalam Islam
 
1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf
1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf
1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS.pdf
 
Ppt sosped
Ppt sospedPpt sosped
Ppt sosped
 
Pleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 bPleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 b
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

PENDEKATAN_KEBIDANAN

  • 1. BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang Negara Indonesia memiliki bermacam-macam agama dan budaya. Selain itu bangsa Indonesia juga memiliki begitu banyak kesenian tradisional serta perkumpulan-perkumpulan dari berbagai suku /kesamaan yang biasanya disebut paguyuban. Dalam memberikan praktek pelayanan kebidanan perlu kita lakukan pendekatan diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian tradisi, paguyuban serta dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan petugas bukanlah sesuatu yang tabu. Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan tebih bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat Kuratif, serta mampu menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan prinsip-prinsip PHC. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. B.TUJUAN Untuk mengetahui cara-cara pendekatan social budaya dalam praktek kebidanan. Memudahkan petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan, mengingat banyak agama, suku, tradisi yang berbeda sehingga tujuan akhir yaitu Indonesia bersatu. Dan untuk mengetahui pelayanan dalam system banjar. BAB II : ISI A. PENDEKATAN DALAM SISTEM PAGUYUBAN a. Pengertian Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih. Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih ekonomi.
  • 2. b. Ciri-ciri Paguyuban Menurut Ferdinand tones cirri-ciri pokok dari paguyuban antara lain : 1 Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra 2 Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja 3 Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain diluar “kita”. Sedangkan secara umum cirri-ciri paguyuban yaitu : 1.Adanya hubungan perasaan kasih sayang 2.Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan 3.Tidak suka menonjolkan diri 4.Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif 5.Sifat gotong royong masih kuat 6.Hubungan kekeluargaan masih kental c. Tipe Paguyuban Memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu : 1.Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood ) Yaitu paguyuban bedasarkan keturunan contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besar 2.Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place ) Yaitu paguyuban yang terdiri dari ornag-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong menolong contohnya arisan,RT,RW,karang taruna,PKK,pos kambling, atau ronda 3.Paguyuban karena jiwa pikiran(gemneinschaft by mind) Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama,paguyuban semacam itu tidak sekuat dengan ikatan paguyuban berdasarkan keturunan.contohnya organisasi. d. Pembahasan pelayanan kebidanan dengan pendekatan Paguyuban Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas puskesmas. B. PENDEKATAN DALAM SISTEM BANJAR DI BALI a. Pengertian
  • 3. Di samping kelompok-kelompok kerabat patrilineal yang mengikat orang Bali berdasarkan atas prinsip keturunan. Ada pula bentuk kesatuan-kesatuan social yang didasarkan atas kesatuan wilayah, ialah desa. Kesatuan-kesatuan social serupa itu kesatuan yang diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara-upacara keagamaan yang keramat. Pada umumnya tampak beberapa perbedaan antara desa adat di pegunungan dan desa adat di tanah datar. Desa-desa adat dipegununggan biasanya sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terbatas pada orang asli yang lahir didesa itu juga. Sesudah kawin, orang itu langsung menjadi warga desa adat (karma desa) dan mendapat tempat duduk yang khas dib alai desa yang disebut bale agung, dan berhak mengikuti rapat-rapat desa yang diadakan secara teratur pada hari-hari yang tetap. Desa-desa adat di tanah datar. Desa-desa adat di pegunungan biasanya sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terbatas pada orang asli yang lahir didesa itu juga. Sesudah kawin, orang itu langsung menjadi warga desa adat (krama desa ) dan mendapat tempat duduk yang khas di balai desa yang disebut bale agung, dan berhak mengikuti rapat-rapat desa yang diadakan secara teratur pada hari-hari tatap. Desa-desa adat di tanah datar biasanya sifatnya besar dan meliputi daerah yang tersebar luas. Demikian sering terdapat differensisasi kedalam kesatuan-kesatuan adat yang khusus didalamnya, yang disebut banjar. Sifat keanggotaan banjar tidak tertutup dan terbatas kepada orang-orang asli yang lahir di dalam banjar itu juga. Demikian kalau ada orang-orang dari wilayah-wilayah lain atau yang lahir di banajar lain, yang kebetulan tingal di sekitar wilayah banjar yang bersangkutan, mau menjadi warga, hal itu bisa saja. Pusat dari banjar adalajh bale banjar dimana para warga banjar saling bertemu dan berapat pada hari-hari yang tetap. Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelian banjar (kliang). Ia pilih untuk suatu masa jabatan yang tertentu oleh warga banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dari banjar sbagai satu komuniti, tetepi juga lapangan kehidupan keagamaan. Kecuali itu, ia sering kali harus juga memecahkan hal-hal yang menyangkut hukum adat tanah dan dianggap ahli dalam adat banjar pada umumnya. Adapun soal-soal yang bersngkutan dengan irigasi dan pertanian. Biasanya berada diluar wewenangnya. Hal itu adalah wewenang organisasi irigasi subak, yang telah tersebut diatas. Walaupun demikian, di dalam rangka tugas administratif: dimana ia bertanggung jawab kepada pemerintah di atasnya, ia bahkan tak dapat melepaskan diri sama sekali dari soal-soal irigasi danp pertanian di banjarnya. Disamping mengurus persoalan ibadat, baik mengenai banjar sendiri, maupun warga banjar, klian banjarjuga mengurus hala-hal yang sifatnya administratif pemerintahan. b. Cara-cara pendekatan bidan di dalam wilayah banjar Bali Cara-cara pendekatan bidan di dalam wilayah banjar Bali, diantranya : a.Mengerakan dan membina peran serta masyarakat. Dalam bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahankeehatan setempat. b.Pemerintah menjalankan nya denagn cara menerapkan PosKesDes (Pos Kesehatan Desa), yang ditujukan kepada seluruh masyarakat, yang terjangkau sampai kedaerah pedalaman. c.Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan dapat menghasilkan perubahan perilaku yang lestari untuk keluarganya, individu keluarga dan masyarakat itu sendiri.
  • 4. d.Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. e.Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader termasuk dukun, (peran bidan sebagai pendidik ). Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi maslah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu , anak dan KB. C. PENDEKATAN DALAM SISTEM PESANTREN a. Pengertian Pondok pesantren adalah lembaga Pendidikan Islam yang menggembangkan fungsi pedalaman agama, kemasyarakatan dan penyiapan sumber daya manusia. b. Tujuan dan sasaran pondok pesantren. Bidan harus memiliki keterampilan professional agar dapat memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan rasional, agar bidan dapat menjalankan peran fungsiya dengan baik maka perlu adanya pendekatan social budaya yang dapat menjembati pelayanan pasien. Tercapainya pelayanan kebidanan yang optimal, perlu adanya tenaga bidan yang professional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan kebidanan berdasarkan kaidah-kaidah profesi, antara lain memiliki pengetahuan yang kuat, menggunakan pendekatan asuhan kebidanan. Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi melalui pendekatan sosial dan budaya yang kuat. Bentuk-bentuk pendekatan yang dapat digunakan oleh bidan dalam pelayanan kesehatan sebagai berikut : a.pendekatam sosial b.survai mawas diri c.musyawarah masyarakat pondok pesantren d.pelatihan e.pelaksanaan kegiatan f.pembinaan Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam yang mengembangkan fungsi pendalaman agama, kemasyarakatan dan penyiapan sumber daya manusia. Melalui pedidikan agama, pendidikan formal, pendidikan kesenian. Tujuan umum : tercapainya pengembangan dan pemantapan kemandirian pondok pesantren dan masyrakat sekitar dalam bidang kesehatan.
  • 5. Tujuan khusus : tercapainya pengertian positif pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya tentang norma hidup sehat, meningkatkan peran serta pondok pesantren dalam menyelenggarakan upaya kesehatan, terwujudnya keteladanan hidup sehat di lingkungan pondok pesantren. c. Pembahasan pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren Kebidanan sendiri merupakan bagian integral dari sistim kesehatan dan berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan dimana dalam memberikan pelayanannya mengyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologi normal dan bukan merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin/ bayinya, bermitra dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala potensi yang ada padanya, termasuk proses penjaminan kesehatan ibu danbayinya serta untuk menghindari kasus gizi buruk bagi bayi. Kemudian praktek kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut prosesreproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa antara dalam lingkuppraktek kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal prosesreproduksi untuk keluarga dan komunitasnya. Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruhsosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya. Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitasdan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu- ilmu kebidanan, kesehatan,medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibudan janin / bayinya.