1. BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan
yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam
tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh
melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang
spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap
banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini
sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup.
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang
tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat)
dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul
22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2
rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa
sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan
imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang
dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang
terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain.
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam
serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk
dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-
96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat
biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu
mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta
pelepasan histamin dari sel mast
2. I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu :
1. Pengertian Imunoglobulin ?
2. Pengertian Variabilitas Antibody ?
3. Jenis jenis Imunoglobulin ?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin
2. Untuk mengetahui Variabilitas Antibody
3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan
dalam Reaksi Imunoglobulin.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunoglobulin
Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat
dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin
termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang
sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen
polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi
mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi
fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5
kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada
semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik
berlainan.
2.2 Variabilitas Antibody
Immunoglobulin merupakan kumpulan protein yang sangat heterogen.
Heterogenitas ini disebabkan oleh susunan asam amino yang berbeda satu dengan
yang lain, yang akan mengakibatkan perbedaan struktur molekul. Hal ini
selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam determinan antigenik Ig. Keragaman
antibodi tergantung pada :
a. Segmen gen V, D dan J multiple.
b. Hubungan kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, tiap segmen D
dan Segmen J
c. Kombinasi acak rantai L dan H yang berbeda
d. .Mutasi somatic
e. Keragaman junctional yang dihasilkan oleh penggabungan yang tepat
selama penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau
penghilangan asam amino dalam regio hipervariabel
4. f. Keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung
menyisipkan kelompok kecil nukleotida pada persilangan ( junctional ) V
– D dan D – J ( keragaman regio N ).
Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :
Variasi Isotip
Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas
Immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin,
yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai
beberapa sub kelas seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian
konstan H – chain yang terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat
djumpai pada satu orang maka bagian tersebut dinamakan varian Isotip. Sebutan
varian isotip juga berlaku bagi bagian konstan L – chain kappa dan lamda yang
dapat dijumpai pada semua kelas dan subkelas Ig dan terdapat pada semua orang.
Variasi Alotip
Determinant antigen satu varian isotip imnoglobulin satu species dapat juga
berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetik dan disebut
varian Alotip. Contohnya ; golongan darah rhesus.
Variasi Idotip
Adalah determinant Antigen yang diasosiasikan dengan reseptor binding site.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibodi terhadap antigen yang sama
dan diproduksi oleh individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki idiotip
yang sama. Idiotip inilah yang membedakan satu molekul imunoglobulin dengan
molekul imunoglobulin yang lain dalam alotip yang sama. Variasi idiotip adalah
karakterisitik bagi setiap molekul antibodi.
5. 2.3 Jenis jenis Imunoglobulin
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)
Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan
oleh ikatan disulfida (rumus molekul H2L2). Oleh karena itu imunoglobulin ini
mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik, meka disebut
divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun
pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini merupakan satu-satunya
antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan
imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir.
2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha).
6. Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air
mata serta sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin
inimelindungi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul
IgA terdiri atas dua unit H2L2 dan satu molekul terdidi atas rantai J dan komponen
sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan protein yang diturunkan dari
celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan mempermudah
transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat
merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas
yang diperantarai antibodi pada permukaan mukosa
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis
berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory
component,oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan
secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung,
kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang
keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya
dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui)
membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah
untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA
setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam
pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa.
3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu)
7. IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap
pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara
cepat. Hal ini secara diagnostik bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya
mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan
pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur
pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen
melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat
efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat
setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan
tubuh penting pada bakterimia.
4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta)
Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat
menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang
kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk
memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. Ini juga terjadi
pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam serum immunoglobulin ini hanya
terdapat dalam jumlah sedikit.
8. 5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon)
Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum
terlalu jelas. Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan
naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing.
IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya
mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan
dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen,
menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang
menyebabkan reaksi alergi.
9. Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE
Angka sedimentasi
7S
7S,9S,
11S*
19S 7S 8S
Berat molekul
150.000
160.000
dan
dimmer
900.000 185.000 200.000
Jumlah unit 4-
peptida dasar
1 1, 2* 5 1 1
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ
Susunan molekul
γ2κ2
γ2κ2
(α2κ2)1-2
(α2λ2)1-2
(α2κ2)2S*
(α2λ2)2S*
(μ2κ2)5
(μ2λ2)5
δ2κ2
δ2λ2 (?)
ε2κ2
ε2λ2
Valensi untuk
mengikat antigen
2 2, 4 10 2 2
Konsentrasi serum
normal (mg/ml)
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4
17-450
**
% imunoglobulin
total
80 13 6 0-1 0,002
% karbohidrat 3 8 12 13 12
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S
** = 1ng = 10-9 g
10. Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia
IgG IgA IgM IgD IgE
Sifat utama
Ig
terbanyak
dalam
cairan
tubuh
Ig utama
dalam
sekresi
Aglutinin
efektif
produksi
dini reaksi
imun
Terdapat
pada
permukaan
limfosit
bayi
Timbul
pada
infeksi
parasit,
penyebab
atopic
allergy
Ikatan
komplemen
+ - + - -
Tembus
plasenta
+ - - - -
Melekat
pada mast
cell dan sel
basofil
- - - - +
Daya
pelekatan
pada
makrofag
+ +/- - - -
11. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunoglobilin merupakan sekumpulan glikoprotein yang terdapat didalam
serum atau zat cair yang terdapat pada tubuh setiap mamalia yang mempunyai
struktur dasar sama terdiri dari82%-96% polipeptida dan 4-8% karbohidrat.
Adapun klasifikasi immunoglobulin dibagi menjadi dua sub kelas yakni :
Immunoglobulin sebagai rantai panjang dan immunoglobulin sebagai rantai
pendek. Imunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi:
Immunoglobulin A
Immunoglobulin E
Immunoglobulin M
Immunogloblulin D
Immunoglobulin G
3.2 Kritik dan Saran
saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi saya maupun masyarakat
pada umumnya demi kesempurnaan pemyusunan makalah selanjutnya.
12. DAFTAR PUSTAKA
1. A.Rantam, Fedik. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press.
Surabaya.
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_B
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T
4. http://www.sodiycxacun.web.id/2010/01/klasifikasi-antibodi.html
5. http://www.4lifetransferfactormakassar.com/index.php/sistem-
imun/fungsi-sistem-imun
13. KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ IMUNOGLOBULIN”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Raha, November 2013
Penulis
14. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2
2.2 Variabilitas anti body........................................................................................ 2
2.3 jenis-jenis imunoglobulin................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12