SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia 
pelayanan dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga 
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak 
bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. 
Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang 
berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak 
bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil 
tanaman. 
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya 
dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain 
semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya 
minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya? 
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak 
bumi adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya 
merupakan bahan alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar 
jutaan tahun. Minyak bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat 
diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin 
dalam menggunakannya.
B. RUMUSAN MASALAH ; 
1. Bagaimana sejarah ditemukannya minyak bumi ? 
2. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ? 
3. Bagaimana minyak bumi diolah hingga dapat digunakan ? 
4. Apa komponen dari minyak bumi ? 
5. Apa manfaat minyak bumi ? 
6. Apa dampak penggunaan minyak bumi ? 
C. TUJUAN PENELITIAN : 
a) Tujuan Umum 
Untuk mengertahui secara menyeluruh dan umum tentang minyak bumi dan apa 
kegunaannya dalam teknologi serta kehidupan sehari-hari. 
b) Tujuan Khusus 
1. Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan 
minyak bumi dan komponen utama minyak bumi. 
2. Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi. 
3. Untuk mngetahui dampak penggunaan minyak bumi. 
4. Untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi. 
5. Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian minyak bumi 
Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar terdiri 
atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah 
alakana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, 
sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, 
dan belerang. 
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama 
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang 
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang 
mengandung logam. 
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah: 
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan 
bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga 
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga 
disebut bahan bakar fosil. 
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik 
tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan, 
kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah 
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan 
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad 
renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas. Proses terbentuknya minyak 
dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. 
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori 
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu 
daerah ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan 
yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena 
pergerakan kulit bumi, sehingga sebagaian besar lautan menjadi daratan. 
B. Sejarah Minyak Bumi 
Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi 
adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah 
melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka 
makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, 
yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali 
organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa 
menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini. 
Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel 
tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari 
data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi 
Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan 
material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. 
Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, 
bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum, termasuk 
daun, tangkai dan seluruh akarnya. 
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian 
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa 
minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa 
menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika 
penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai 
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman 
purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, 
lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman 
purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata 
lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. 
Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi
karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar, 
namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah 
juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang 
tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang 
ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk 
disimpan. 
C. Komposisi minyak bumi 
2.Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara 
Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana 
dengan metana sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat 
berbagai gas lain seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). 
Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif karena sukar 
bereaksisehinggga disebut parafin yang artinya afinitas kecil.Reaksi penting dari 
alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan (Cracking).Pembakaran 
sempurna menghasilkan CO2 dan H2O 
Reaksi pembakaran propana 
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2OJika pembakaran tidak sempurna 
menghasilkan CO dan 
H2O,atau jelaga (partikel karbon ) 
Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya 
dipisahkanuntuk keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan 
kemudian dicairkan yangdikenal dengan LPG. Metana terutama digunakan 
sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan untuk pembuatan metanol. 
Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas 
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, 
kemudiansikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit 
alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan 
belerang. Komposisi minyak bumisngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur 
lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.
Banyaknya atom 
karbon 
1-4 => fraksi gas : bahan bakar pemanas 
5 – 10 => bensin : bahan bakar mobil 
11 – 12 => minyak tanah :bahan jet 
13 – 17 =>minyak Gas : pemanas 
18 – 25 => minyak gas berat: bahan bakar pemanas 
D. Pembentukan Minyak Bumi 
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor 
danindustriberasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut 
bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga 
disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik 
lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa 
organisme itu mengendap di dasar lautan yang kemudian ditutupi oleh 
lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena 
pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan 
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad 
renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. 
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak 
dan gas yangterbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam 
batu karang .Minyak dangas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah 
lain, kemudian terkonsentrasi jikaterhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun 
minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan 
gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, seingga 
sebagian lautan menjadi daratan. 
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori 
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu 
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan 
minyak bumi lainnya.
Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh 
para ahli, beberapa diantaranya adalah : 
1. Teori Biogenesis ( organik ) 
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali 
mengemukakanpendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. 
Kemudian M.W. Lamanosow(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. 
Pendapat di atas juga didukung olehsarjana lainnya seperti, New Beery (1859), 
Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) danHofer. Mereka menyatakan bahwa: 
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yangtelah mati berjuta-juta 
tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.” 
2. Teori Abiogenesis ( Anorganik ) 
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam 
alkali,yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan 
dengan CO2membentuk asitilena. 
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk 
akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. 
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan 
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi 
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut 
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan 
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. 
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori 
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang 
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, 
sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul 
The Occurrence and Origin of Oil and Gas menyatakan bahwa : “The type of oil 
is dependent on the position in the depositionalbasin, and that the oils become 
lighter in going basinward in any horizon. It certainly seemslikely that the 
depositional environment would determine the type of oil formed and couldexert
an influence on the character of the oil for a long time, even thought there is 
evolution” 
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran 
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir 
dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang 
berlawanan,dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada 
arah pertama, karbondioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari 
atmosfir oleh organismefotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 
dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, 
hewan dan mikroorganisme).Dalam proses ini,terjadi kebocoran kecil yang 
memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskankembali ke 
atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhir-nyamenjadi 
fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil 
sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, 
bagian utama dari karbonorganik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil 
jumlahnya dalam batuan sedimen. 
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) 
diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk 
mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan 
makhluk hidup itu. Komponen yangdimaksud dapat berupa konstituen sel, 
membran, pigmen, lemak, gula atau protein daritumbuh-tumbuhan, cendawan, 
jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, 
sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam airatau dalam tanah. 
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9 % senyawa karbon dan makhluk 
hidup akan kembali mengalami siklus sebagal rantai makanan, sedangkan sisanya 
0,1 %senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang 
merupakan cikal bakalsenyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio 
minyak bumi. Embrio inimengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah 
satu tempat yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama 
aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan 
tekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan
ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil. Embrio 
kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak 
sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang 
dikenal dengan geopolimer. 
Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter 
masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan 
pembentukannya. Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses 
geologi dalamperut bumi. Pertama akan mengalami proses diagenesis, dimana 
senyawa organik danmakhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur 
sampai 600 meter saja di bawahpermukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 
50°C. 
Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai 
kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. 
Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penambahan 
kedalaman 30 - 40 m akan menaikkan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 
600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 - 150 °C, 
proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka 
geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas bumi. Komponen-komponen 
minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa–senyawa 
karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan 
darimolekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur 
semakin naik, danjika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka 
bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini 
disebut metagenesis. 
Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-samadengan 
bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami 
perpindahan(migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu 
bergerak rata-rata se-jauh 5cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu 
batuan berpori, atau selanjutnya akanbermigrasi membentuk suatu sumur minyak. 
Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak 
yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa
organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan 
beberapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan 
pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi 
dengan minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk. 
E. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah: 
1. Alkana (parafin) 
CnH2n + 2 
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang 
terbesar di dalam minyak mentah. 
2. Siklo alkana (napten) 
CnH2n 
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 
(enam) yaitu sikloheksana. 
3. Aromatik 
CnH2n -6 
Aromatik memiliki cincin 6 (enam) 
Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam 
bensin karena : 
- Memiliki harga anti knock yang tinggi 
- Stabilitas penyimpanan yang baik 
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels) 
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak 
bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi 
kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana 
sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan 
komponen yang paling sedikit. 
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah 
menjadi produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses
fisika dan kimia. Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan 
tersebut antara lain: 
I. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil. 
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia) 
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan 
yang digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah 
diproses untuk menghasilkan gasolin. 
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin. 
Beberapa naphta digunakan sebagai : 
- Pelarut dry cleaning (pencuci) 
- Pelarut karet 
- Bahan awal etilen 
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP4 
c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai : 
- Minyak tanah 
- Bahan bakar jet untuk air plane 
II. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang 
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, 
kapal kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain. 
III. Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi 
ini biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan 
berat jenis tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking. 
IV. Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum. 
4. Fraksi Minyak Bumi 
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari 
minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil 
yang diperoleh adalah sebagai berikut: 
Jangka titik 
Didih (ºC) 
Dibawah 30
30 – 180 
180 – 230 
230 – 305 
305 – 405 
1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan vaselin. 
2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi. 
Sisa: 
a. Fraksi Gas 
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan 
minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah 
yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat 
dipergunakan sebagai: 
1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik. 
Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam 
mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan 
dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh 
karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali. 
Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya 
digunakan sebagai : 
- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium. 
- Mengelas besi tuang. 
- Menyolder dan mengelas solder. 
- Menyemprot Jogam. 
2. Karbon hitam (Carbon Black). 
Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh 
pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai : 
- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina. 
- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda. 
Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar 
yang didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan 
dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan
menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat 
asam arang dan sebagainya. 
b. Bensin 
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ; 
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana 
kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila 
mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan 
bensin yang tidak mengetok (anti knocking). 
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak 
gas dan residu. 
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik. 
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah. 
Bensin biasanya digunakan sebagai : 
1. Bahan bakar motor 
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk 
menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut. 
* Keadaan terbang (titik embun) 
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam 
karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu 
tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama 
disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. 
Gelembung- gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup 
lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti. 
* Kecendrungan mengetok (knocking) 
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan 
peletusan (peledakan) didalam sijinder, sehingga : 
- Timbulnya kebisingan knock 
- Kekuatan berkurang 
- Menyebabkan kerusakan mesin
Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurang kecendrungan dari 
bahan bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentana (iso-oktan) 
adalah anti knock fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan 
mengakibatkan makin baik melawan knocking. Mesin automobil modern 
memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara 90 dan 100, semakin 
tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi 
pula. Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan beberapa substansi, 
antara lain fefraefyl lead (TEL) dan feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan 
dalam bensin dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan 
terlalu banyak efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari 
campuran timah hitam dengan natrium dan eti!klorida, reaksinya : 
Pb + 4Na + 4C2H5CI 
Pb (C2H5 )4 + 4 NaCI 
* Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpanan 
Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu 
ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekul-molekul 
yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat 
asam di udara, seperti peroksiden. Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan 
damar ini antara lain; 
- Bahan ini dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain 
saluran-saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada 
motor. 
- Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin. 
Pembentukan damar dapat dicegah dengan penambahan senyawa-senyawa 
dari tipe poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen. 
* Titik beku 
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu 
maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan 
tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini 
terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).
* Kadar belerang 
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah : 
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan. 
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder 
yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada dinding silinder. 
- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan. 
2. Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih 
Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan 
destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan 
untuk mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang 
tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain. Sebagai bahan pelarut bagi karet 
digunakan fraksi dengan titik didih antara 
80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk : 
- Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban. 
- Melekatkan karet. 
- Perekat-perekat untuk industri sepatu. 
- Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan. 
Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara 
kimia dengan cara diuapkan. Keuntungan menggunakan bensin sebagai bahan 
pembersih adalah: 
- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas 
menjadi kering dan baunya cepat hilang. 
- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka. 
- Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini. 
3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan 
Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga 
listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada: 
- Lampu soldir dan lampu pembakar cat.
- Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan 
dan rambut kulit. 
C. Kerosin 
Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin 
berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting 
dari kerosin antara lain: 
1. Minyak Lampu 
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, 
sifat-sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu 
adalah : 
* Warna 
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna: 
- Water spirit (tidak berwarna) 
- Prime spirit 
- Standar spirit 
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira 
ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja 
yang dapat membakar dengan baik. 
* Sifat bakar 
Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah : 
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena 
apinya mulai berarang. 
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik. 
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana. 
* Viskositas 
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler 
dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung 
pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan 
lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan 
sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
* Kadar belerang 
Sama seperti kadar belerang pada bensin. 
2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak 
Macam-macam alat pembakar kerosin: 
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak. 
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang 
dipusatkan. 
- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus 
3. Bahan bakar motor 
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah : 
- Alat-alat pertanian (traktor). 
- Kapal perikanan. 
- Pesawat penerangan listrik kecil. 
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk 
kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin 
kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila 
kadar aromatik didalam bensin tinggi. 
4. Bahan pelar untuk bitumen 
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal. 
5. Bahan pelarut untuk insektisida 
Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang 
telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. 
Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat 
semprot itu mengandung bahan pengharum. 
d. Minyak Gas 
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong 
kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah 
dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api. 
Minyak gas juga digunakan sebagai : 
- Bahan bakar untuk motor diesel.
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk 
keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian 
residual. Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas 
maka perlu ditambahkan : 
- Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit 
dan etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus besar 
yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal. 
- Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan 
berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik 
bilangan oktan. 
e. Minyak Bakar 
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama 
ini biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar 
sulingan. Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan 
minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah. 
Bahan bakar digunakan sebagai : 
- Motor diesel tipe besar. 
- Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan 
untuk : 
- Memproduksi uap 
- Pengerjaan panas dari logam 
- Mencairkan hasil perindustrian 
- Membakar batu, emaile, dan sebagainya. 
Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah : 
* Memiliki batas viskositas tertentu . Viskositas minyak bakar terletak antara 
viskositas minyak gas yaitu kira-kira 4 cs 
= 1,30E pada 50°C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar 
yang lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk 
alat pemanasan sentral otomatis dalam rumah. 
* Banyaknya panas yang diberikan
Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g. 
* Kadar belerang 
Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak 
disesi belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem 
buang. 
* Titik beku 
- Mempunyai titik beku maksimal tertentu. 
- Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan 
terhadap bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari residu cracking yang 
sesudah dipanaskan hingga 1000C memiliki titik didih –210C, tetapi sesudah 
dibiarkan untuk waktu yang lama titik beku menjadi 1500C. 
F. Pengolahan Minyak Bumi 
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi 
diperoleh denganmembuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak 
terdapat di berbagai tempat,misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan 
Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil )berbentuk cairan kental hitam dan berbau 
kurang sedap. Minyak mentah belum dapatdigunakan sebagai bahan bakar 
maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. 
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan 
jumlah atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring 
bertambahnya jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan 
(pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, 
dimana minyak mentah dipisahkan ke dalamkelompok-kelompok (fraksi) dengan 
titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah padasuhu sekitar 400°C, 
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi. 
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke 
bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke 
bagian atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke 
atas, suhu dalam menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali 
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke atas. hidrokarbon 
rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik 
didihnya lebih tinggi. 
Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa 
tumbuhan dan hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. 
Akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan 
hewan tersebut berubah menjadi minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi 
merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan reservoir, yaitu batuan berpori 
yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan minyak ini banyak 
jumlahnya dan menguntungkan, maka akan dilakukan pengeboran. 
Suatu contoh anjungan pengeboran minyak lepas di pantai . minyak mentah 
yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke 
stasiun tanki atau ke kilang minyak. Di indonesia penambangan minyak terdapat 
di berbagai tempat, seperti misalnya Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa, Riau, 
Kalimantan dan Irian Jaya. 
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau. 
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu 
sekitar 4000C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan 
terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titih didih. Komponen yang titik 
didihnya lenih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan 
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian tas, suhu 
semaki rendah , sehingga setiap kali komponen dengan titik didihnya lebih rendah 
akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya, sehingga 
berupa gas. Komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen pada 
suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petroleum. 
Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh 
LPG (liquified Petroleum Gas). 
G. Pemrosesan Minyak Bumi 
Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu : 
1. Proses pemisahan (separation processes)
2. Proses konversi (convertion processes) 
Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen minyak 
menjadi fraksi-fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi. 
Beberapa perlakuan kimia dan pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas 
dari produk minyak mentah yang diperoleh. Misalnya pada tahun 1912 
permintaan gasolin melebihi supply dan untuk memenuhi permintaan tersebut 
maka digunakan proses "pemanasan" dan "tekanan" yang tinggi untuk mengubah 
fraksi yang tidak diharapkan. Molekul besar menjadi yang lebih kecil dalam range 
titik didih gasolin, proses ini disebut cracking. 
a. Proses Pemisahan (Separation Processes) 
Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana 
tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya. 
Proses pemisahan tersebut adalah : 
1. Destilasi 
Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer, fraksi-fraksi 
minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat 
hidrokarbon mulai terurai (biasanya kira-kira antara suhu 375 -400°C) karena itu 
lebih baik jika minyak pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan. 
Pengurangan tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum 
(vacum pump). 
2. Absorpsi 
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan 
gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. 
Gas- gas dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan 
matahari yang kemudian diserap ulang oleh tanaman. Steam stripping pada 
umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan 
memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas. 
Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada 
bensin. Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan 
(misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang 
lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi. Untuk 
menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari 
suatu instalasi penghalus. 
3. Adsorpsi 
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas. 
Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah : 
- Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas 
bumi, dalam hal ini digunakan arang aktif. 
- Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain 
yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan 
warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium). 
4. Filtrasi 
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat. 
Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi. 
5. Kristalisasi 
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal 
dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi 
lilin mikrokristalin yang diperdagangkan. 
6. Ekstraksi 
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua 
bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
b. Proses Konversi (conversion processes) 
Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA, 
mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal 
bebas". 
Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting: 
1. Cracking atau Pyrolisis 
Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul 
hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya 
pemanasan atau katalis. Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka 
hidrokarbon parafin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya 
berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi 
yang tinggi. Proses cracking meliputi: 
* Proses cracking thermis murni 
Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat 
hidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal 
selama waktu tertentu. 
Pada pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada suatu 
proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga 
mengandung molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang 
lebih besar (memiliki titik didih yang lebih tinggi dari bensin). 
Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat 
yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan 
itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan 
diperoleh suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan 
oleh 2 hal,yaitu: 
- Penurunan titik didih rata-rata 
- Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya 
dari 45-50 hingga 75-80. 
* Proses cracking thermis dengan katalisator 
Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang 
lebih rendah. Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah: 
- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan 
oleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah. 
- Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik. 
Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena- alkena 
dengan rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjutnya terjadi 
aromatik-aromatik dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat 
mempengaruhi bilangan oktan. 
* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air 
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air 
pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu 
tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) 
dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu 
menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel. Anehnya 
pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi 
masih memiliki bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena 
sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah : 
- Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai. 
- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas. 
- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus 
memakai alat-alat yang tahan korosi.
2. Polimerisasi 
Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari 
light gasoline. Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang 
dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan 
sebagai: 
- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi. 
- Bahan baku petrokimia. 
Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak 
jenuh) yang diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, 
isobutilen. 
3. Alkilasi 
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau 
hidrokarbon parafin. Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama 
dengan polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need 
beunsaturated. Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung 
olefin dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada 
reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen 
dan amilen. 
4. Hidrogenasi 
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah 
logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada 
kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu. Disamping untuk menjenuhkan 
ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen 
lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur. 
5. Hydrocracking 
Proses hydrocracking 
cracking.
6. Isomerisasi 
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya 
perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan 
iso-butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline 
penerbangan. 
7. Reforming atau Aromatisasi 
Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk 
yang memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya 
menggunakan katalis rhenium, platinum dan chromium. 
H. Produk Pengolahan Minyak Bumi Dan Manfaatnya 
Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki 
manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh 
penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan 
minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, 
dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah 
beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya: 
1. Bahan bakar gas 
Bahan bakar gas terdiri dari : 
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) 
Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri. 
i. Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang 
dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal 
darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah 
menjadi cair. Komponennya didominasi propana dan butana . Elpiji juga 
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan 
pentana . 
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk 
cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu 
elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan.
Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan 
yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% 
dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam 
keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi 
biasaya sekitar 250:1. 
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga 
bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan 
tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar 
mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F). 
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, 
elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam 
keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. 
Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran. 
a. Sifat elpiji. 
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut: 
· Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar 
· Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat 
· Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau 
silinder. 
· Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat. 
· Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak 
menempati daerah yang rendah. 
b. Penggunaan elpiji. 
Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur 
(terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup 
banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin 
kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu). 
c. Bahaya elpiji. 
Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau 
instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada 
awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila
terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas 
mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna 
untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar 
(tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas 
secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar. 
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. 
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. 
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan 
rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan 
bensin melalui proses cracking. 
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon 
yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi 
fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai 
C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi 
sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal 
Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai 
RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene 
diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ). Biasanya, kerosene didistilasi 
langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit 
Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. 
Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk 
mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar 
minyak. Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara 
berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan 
bahkan "debris". 
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, 
terutama titik asap dan titik beku. 
Kegunaan lain. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti 
semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam 
cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk 
mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. 
Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin 
melalui proses cracking. 
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin. 
I. Dampak Penggunaan Minyak Bumi 
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk 
memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap 
lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan 
beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan 
lingkungan: 
A. Dampak Bagi Cuaca Dan Iklim. 
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak 
bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), 
nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran 
udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). 
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, 
setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya 
pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan 
sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang 
mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam 
nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. 
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari 
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, 
setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang 
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan 
terjadinya hujan asam. 
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan 
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam 
kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya
lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai 
“hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) 
menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan 
mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan 
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam 
secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses 
terjadinya hujan asam. 
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas 
NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan 
kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat 
menghalangi jangkauan mata dalam memandang. 
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) 
ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer 
meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. 
CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh 
bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan 
perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah 
kaca. 
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, 
dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas 
metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan 
pemasanan global 
B. Dampak Terhadap Perairan. 
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan 
minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau 
kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air 
tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran 
tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi 
umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di 
laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya
minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga 
kadar oksigen berkurang. 
C. Dampak Terhadap Tanah. 
Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari 
pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul 
terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke 
tubuh, sebagian besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, 
pebe diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga 
menimbulkan risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa 
berbahaya. 
J. Daerah Penambangan Minyak Bumi. 
Sumber minyak bumi di Indonesia pertama kali ditemukan di langkat-sumatra 
Uatara pada tahun 1883. Daerah penambangan dan pengilangan minyak bumi di 
Idnonesia adalah sebagai berikut : 
1. Sumatra bagian utara, 
2. Lapangan gas alam Arun di Aceh. Lapanagan minyak bumi di lapangan 
Julu Rayeu, Serang Jaya, Pangkalan Susu, Pulu Panjang, dan Telaga Said 
DKG. 
3. Sumatra bagian Tengah 
4. Lapangan minyak Minas (sumur Minas merupakan lapangan minyak 
terbesar di Asia tenggara), lapangan minyak Andan, Bekasap, Duri, dan 
kota Batak. 
5. Sumatra Bagian Selatan 
6. Lapangan minyak Bajubang dan Tampino, Jambi. Lapanagan minyak 
mangun Jaya, Babat Ukui, Suban Burung, Kluang dan Pendopo Talang 
Akar, Palembang. 
7. Jawa Barat 
8. Lapangan minyak Jatibarang, Randengan, dan Arimbi 
9. Jawa Timur
10. Lapangan minyak Cepu dan Kruka Surabaya. 
11. Kalimantan Timur 
12. Lapangan minyak Tanjung di Barito dan Lapangan minyak Tarakan di 
Tarakan. 
13. Daerah Laut China Selatan 
14. Lapangan minyak di Naruna. 
15. Daerah Papua 
16. Lapangan minyak Klamono dan Klamunuk, Salawati. Lapangan minyak 
Mogoi dan Waisan, Bintuni.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
-minyak bumi berada pada lapisan bawah permukaan laut. 
-minyak bumi terbentuk dari fosil makhluk hidup yang telah mati. 
-minyak bumi terbentuk dalam waktu jutaan tahun. 
-minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. 
-minyak bumi juga bisa membahayakan kehidupan manusia jika dipergunakan 
secara boros atau berlebihan. 
B. SARAN 
Jadi gunakanlah minyak bumi se-efisien mungkin, kurangi pemakaian alat 
transportasi bermotor. Karena pemakaian minyak bumi yang berlebihan juga 
dapat menyebabkan pembakaran yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan 
polusi. Karena selain dapat mengurangi polusi penghematan juga dapat 
menyimpan minyak bumi untuk kehidupan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA 
 Fieser, Louis F and Mary Fieser. 1950. Organic Chemistry. Second 
Edition. D.C. 
 Heatch and Company: Boston. 
 Mc Murry, Jhon. 1992. Organic Chemistry. Third Edition. Brooks 
Publishing Company: 
 California. 
 Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian, 
Pengerjaan 
 dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta. 
 Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. 
Second 
 Edition. Applied Science Publisher: London

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Makalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiMakalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumi
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Komposisi minyak dan gas bumi (rian n irma) kel. 2
Komposisi minyak dan gas bumi (rian n irma) kel. 2Komposisi minyak dan gas bumi (rian n irma) kel. 2
Komposisi minyak dan gas bumi (rian n irma) kel. 2
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 
Gas alam
Gas alamGas alam
Gas alam
 
Penulisan solusi kelangkaan minyak bumi
Penulisan solusi kelangkaan minyak bumiPenulisan solusi kelangkaan minyak bumi
Penulisan solusi kelangkaan minyak bumi
 
Makalah minyak bumi alek
Makalah minyak bumi alekMakalah minyak bumi alek
Makalah minyak bumi alek
 
Makalah minyak bumi dan gas
Makalah minyak bumi dan gasMakalah minyak bumi dan gas
Makalah minyak bumi dan gas
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Makalah sumber daya tambang energi
Makalah sumber daya tambang energiMakalah sumber daya tambang energi
Makalah sumber daya tambang energi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 

Viewers also liked

Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoSeptian Muna Barakati
 
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureBerkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureSeptian Muna Barakati
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Sman 2 wakorsel 15
Sman 2 wakorsel 15Sman 2 wakorsel 15
Sman 2 wakorsel 15
 
Etika & norma
Etika & normaEtika & norma
Etika & norma
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliastiMakalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
Makalah cara mencegah pemanasan globalmuliasti
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tandoMakalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
Makalah cara mencegah pemanasan global iqbal tando
 
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pureBerkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
Berkas usulan penerimaan subsidi tk labunia pure
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 

Similar to Makalah pemanfaatan minya bumi

selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanselamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanEva Ginting
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaSeptian Muna Barakati
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiVJ Asenk
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendariWarnet Raha
 
Pembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak BumiPembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak Bumihariri lail
 
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxWindaApriliasari
 
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdfMakalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdfRahmatNuzulHidayat
 

Similar to Makalah pemanfaatan minya bumi (20)

Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanselamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 
Pembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak BumiPembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak Bumi
 
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
 
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdfMakalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Makalah pemanfaatan minya bumi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia pelayanan dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman. Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya? Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin dalam menggunakannya.
  • 2. B. RUMUSAN MASALAH ; 1. Bagaimana sejarah ditemukannya minyak bumi ? 2. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ? 3. Bagaimana minyak bumi diolah hingga dapat digunakan ? 4. Apa komponen dari minyak bumi ? 5. Apa manfaat minyak bumi ? 6. Apa dampak penggunaan minyak bumi ? C. TUJUAN PENELITIAN : a) Tujuan Umum Untuk mengertahui secara menyeluruh dan umum tentang minyak bumi dan apa kegunaannya dalam teknologi serta kehidupan sehari-hari. b) Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan minyak bumi dan komponen utama minyak bumi. 2. Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi. 3. Untuk mngetahui dampak penggunaan minyak bumi. 4. Untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi. 5. Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian minyak bumi Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah alakana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah: Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan, kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas. Proses terbentuknya minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
  • 4. banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagaian besar lautan menjadi daratan. B. Sejarah Minyak Bumi Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini. Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya. Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi
  • 5. karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan. C. Komposisi minyak bumi 2.Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana dengan metana sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif karena sukar bereaksisehinggga disebut parafin yang artinya afinitas kecil.Reaksi penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan (Cracking).Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O Reaksi pembakaran propana C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2OJika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O,atau jelaga (partikel karbon ) Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya dipisahkanuntuk keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian dicairkan yangdikenal dengan LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan untuk pembuatan metanol. Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, kemudiansikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi minyak bumisngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.
  • 6. Banyaknya atom karbon 1-4 => fraksi gas : bahan bakar pemanas 5 – 10 => bensin : bahan bakar mobil 11 – 12 => minyak tanah :bahan jet 13 – 17 =>minyak Gas : pemanas 18 – 25 => minyak gas berat: bahan bakar pemanas D. Pembentukan Minyak Bumi Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor danindustriberasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan yang kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan gas yangterbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang .Minyak dangas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jikaterhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan. Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya.
  • 7. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah : 1. Teori Biogenesis ( organik ) Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakanpendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung olehsarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) danHofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yangtelah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.” 2. Teori Abiogenesis ( Anorganik ) Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul The Occurrence and Origin of Oil and Gas menyatakan bahwa : “The type of oil is dependent on the position in the depositionalbasin, and that the oils become lighter in going basinward in any horizon. It certainly seemslikely that the depositional environment would determine the type of oil formed and couldexert
  • 8. an influence on the character of the oil for a long time, even thought there is evolution” Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbondioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organismefotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).Dalam proses ini,terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskankembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhir-nyamenjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbonorganik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen. Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yangdimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein daritumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam airatau dalam tanah. Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9 % senyawa karbon dan makhluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagal rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1 %senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakalsenyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi. Embrio inimengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan
  • 9. ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil. Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya. Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalamperut bumi. Pertama akan mengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik danmakhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di bawahpermukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50°C. Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penambahan kedalaman 30 - 40 m akan menaikkan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 - 150 °C, proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas bumi. Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa–senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan darimolekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, danjika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis. Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-samadengan bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan(migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata se-jauh 5cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu batuan berpori, atau selanjutnya akanbermigrasi membentuk suatu sumur minyak. Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa
  • 10. organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan beberapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk. E. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah: 1. Alkana (parafin) CnH2n + 2 Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah. 2. Siklo alkana (napten) CnH2n Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana. 3. Aromatik CnH2n -6 Aromatik memiliki cincin 6 (enam) Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin karena : - Memiliki harga anti knock yang tinggi - Stabilitas penyimpanan yang baik - Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels) Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit. Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses
  • 11. fisika dan kimia. Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan tersebut antara lain: I. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil. a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia) memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses untuk menghasilkan gasolin. b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin. Beberapa naphta digunakan sebagai : - Pelarut dry cleaning (pencuci) - Pelarut karet - Bahan awal etilen - Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP4 c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai : - Minyak tanah - Bahan bakar jet untuk air plane II. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain. III. Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking. IV. Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum. 4. Fraksi Minyak Bumi Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Jangka titik Didih (ºC) Dibawah 30
  • 12. 30 – 180 180 – 230 230 – 305 305 – 405 1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan vaselin. 2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi. Sisa: a. Fraksi Gas Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat dipergunakan sebagai: 1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik. Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali. Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan sebagai : - Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium. - Mengelas besi tuang. - Menyolder dan mengelas solder. - Menyemprot Jogam. 2. Karbon hitam (Carbon Black). Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai : - Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina. - Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda. Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar yang didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan
  • 13. menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam arang dan sebagainya. b. Bensin Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ; 1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang tidak mengetok (anti knocking). 2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak gas dan residu. 3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik. 4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah. Bensin biasanya digunakan sebagai : 1. Bahan bakar motor Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut. * Keadaan terbang (titik embun) Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. Gelembung- gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti. * Kecendrungan mengetok (knocking) Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan (peledakan) didalam sijinder, sehingga : - Timbulnya kebisingan knock - Kekuatan berkurang - Menyebabkan kerusakan mesin
  • 14. Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurang kecendrungan dari bahan bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentana (iso-oktan) adalah anti knock fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin baik melawan knocking. Mesin automobil modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara 90 dan 100, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula. Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan beberapa substansi, antara lain fefraefyl lead (TEL) dan feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan dalam bensin dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium dan eti!klorida, reaksinya : Pb + 4Na + 4C2H5CI Pb (C2H5 )4 + 4 NaCI * Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpanan Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekul-molekul yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden. Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini antara lain; - Bahan ini dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain saluran-saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor. - Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin. Pembentukan damar dapat dicegah dengan penambahan senyawa-senyawa dari tipe poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen. * Titik beku Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).
  • 15. * Kadar belerang Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah : - Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan. - Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada dinding silinder. - Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan. 2. Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain. Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi dengan titik didih antara 80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk : - Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban. - Melekatkan karet. - Perekat-perekat untuk industri sepatu. - Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan. Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara kimia dengan cara diuapkan. Keuntungan menggunakan bensin sebagai bahan pembersih adalah: - Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang. - Tidak mudah terbakar di ruang terbuka. - Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini. 3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada: - Lampu soldir dan lampu pembakar cat.
  • 16. - Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan dan rambut kulit. C. Kerosin Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting dari kerosin antara lain: 1. Minyak Lampu Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah : * Warna Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna: - Water spirit (tidak berwarna) - Prime spirit - Standar spirit Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat membakar dengan baik. * Sifat bakar Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah : - Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang. - Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik. - Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana. * Viskositas Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
  • 17. * Kadar belerang Sama seperti kadar belerang pada bensin. 2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak Macam-macam alat pembakar kerosin: - Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak. - Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang dipusatkan. - Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus 3. Bahan bakar motor Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah : - Alat-alat pertanian (traktor). - Kapal perikanan. - Pesawat penerangan listrik kecil. Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik didalam bensin tinggi. 4. Bahan pelar untuk bitumen Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal. 5. Bahan pelarut untuk insektisida Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum. d. Minyak Gas Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api. Minyak gas juga digunakan sebagai : - Bahan bakar untuk motor diesel.
  • 18. - Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual. Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan : - Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus besar yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal. - Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik bilangan oktan. e. Minyak Bakar Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar sulingan. Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah. Bahan bakar digunakan sebagai : - Motor diesel tipe besar. - Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan untuk : - Memproduksi uap - Pengerjaan panas dari logam - Mencairkan hasil perindustrian - Membakar batu, emaile, dan sebagainya. Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah : * Memiliki batas viskositas tertentu . Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas minyak gas yaitu kira-kira 4 cs = 1,30E pada 50°C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar yang lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk alat pemanasan sentral otomatis dalam rumah. * Banyaknya panas yang diberikan
  • 19. Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g. * Kadar belerang Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak disesi belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem buang. * Titik beku - Mempunyai titik beku maksimal tertentu. - Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan terhadap bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari residu cracking yang sesudah dipanaskan hingga 1000C memiliki titik didih –210C, tetapi sesudah dibiarkan untuk waktu yang lama titik beku menjadi 1500C. F. Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh denganmembuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat,misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil )berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapatdigunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalamkelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah padasuhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi. Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah,
  • 20. sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke atas. hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi. Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. Akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan hewan tersebut berubah menjadi minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan reservoir, yaitu batuan berpori yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan minyak ini banyak jumlahnya dan menguntungkan, maka akan dilakukan pengeboran. Suatu contoh anjungan pengeboran minyak lepas di pantai . minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tanki atau ke kilang minyak. Di indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat, seperti misalnya Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa, Riau, Kalimantan dan Irian Jaya. Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau. Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu sekitar 4000C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titih didih. Komponen yang titik didihnya lenih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian tas, suhu semaki rendah , sehingga setiap kali komponen dengan titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya, sehingga berupa gas. Komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (liquified Petroleum Gas). G. Pemrosesan Minyak Bumi Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu : 1. Proses pemisahan (separation processes)
  • 21. 2. Proses konversi (convertion processes) Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen minyak menjadi fraksi-fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi. Beberapa perlakuan kimia dan pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari produk minyak mentah yang diperoleh. Misalnya pada tahun 1912 permintaan gasolin melebihi supply dan untuk memenuhi permintaan tersebut maka digunakan proses "pemanasan" dan "tekanan" yang tinggi untuk mengubah fraksi yang tidak diharapkan. Molekul besar menjadi yang lebih kecil dalam range titik didih gasolin, proses ini disebut cracking. a. Proses Pemisahan (Separation Processes) Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya. Proses pemisahan tersebut adalah : 1. Destilasi Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer, fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat hidrokarbon mulai terurai (biasanya kira-kira antara suhu 375 -400°C) karena itu lebih baik jika minyak pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan. Pengurangan tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum (vacum pump). 2. Absorpsi Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas- gas dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang kemudian diserap ulang oleh tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas. Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
  • 22. Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin. Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi. Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu instalasi penghalus. 3. Adsorpsi Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas. Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah : - Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas bumi, dalam hal ini digunakan arang aktif. - Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium). 4. Filtrasi Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi. 5. Kristalisasi Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan. 6. Ekstraksi Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
  • 23. b. Proses Konversi (conversion processes) Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA, mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas". Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting: 1. Cracking atau Pyrolisis Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya pemanasan atau katalis. Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon parafin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi yang tinggi. Proses cracking meliputi: * Proses cracking thermis murni Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat hidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu. Pada pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada suatu proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik didih yang lebih tinggi dari bensin). Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2 hal,yaitu: - Penurunan titik didih rata-rata - Terbentuknya alken
  • 24. Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari 45-50 hingga 75-80. * Proses cracking thermis dengan katalisator Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah. Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah: - Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan oleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah. - Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik. Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena- alkena dengan rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjutnya terjadi aromatik-aromatik dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi bilangan oktan. * Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah : - Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai. - Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas. - Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai alat-alat yang tahan korosi.
  • 25. 2. Polimerisasi Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari light gasoline. Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai: - Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi. - Bahan baku petrokimia. Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak jenuh) yang diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen. 3. Alkilasi Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau hidrokarbon parafin. Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need beunsaturated. Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen. 4. Hidrogenasi Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu. Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur. 5. Hydrocracking Proses hydrocracking cracking.
  • 26. 6. Isomerisasi Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan. 7. Reforming atau Aromatisasi Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum dan chromium. H. Produk Pengolahan Minyak Bumi Dan Manfaatnya Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya: 1. Bahan bakar gas Bahan bakar gas terdiri dari : LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri. i. Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana dan butana . Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan pentana . Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan.
  • 27. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1. Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F). Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran. a. Sifat elpiji. Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut: · Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar · Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat · Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder. · Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat. · Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. b. Penggunaan elpiji. Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu). c. Bahaya elpiji. Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila
  • 28. terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar. 2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. 3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. 4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ). Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak. Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris". Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku. Kegunaan lain. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.
  • 29. 5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. 6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin. I. Dampak Penggunaan Minyak Bumi Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan: A. Dampak Bagi Cuaca Dan Iklim. Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya
  • 30. lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses terjadinya hujan asam. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah kaca. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global B. Dampak Terhadap Perairan. Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya
  • 31. minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang. C. Dampak Terhadap Tanah. Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke tubuh, sebagian besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, pebe diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa berbahaya. J. Daerah Penambangan Minyak Bumi. Sumber minyak bumi di Indonesia pertama kali ditemukan di langkat-sumatra Uatara pada tahun 1883. Daerah penambangan dan pengilangan minyak bumi di Idnonesia adalah sebagai berikut : 1. Sumatra bagian utara, 2. Lapangan gas alam Arun di Aceh. Lapanagan minyak bumi di lapangan Julu Rayeu, Serang Jaya, Pangkalan Susu, Pulu Panjang, dan Telaga Said DKG. 3. Sumatra bagian Tengah 4. Lapangan minyak Minas (sumur Minas merupakan lapangan minyak terbesar di Asia tenggara), lapangan minyak Andan, Bekasap, Duri, dan kota Batak. 5. Sumatra Bagian Selatan 6. Lapangan minyak Bajubang dan Tampino, Jambi. Lapanagan minyak mangun Jaya, Babat Ukui, Suban Burung, Kluang dan Pendopo Talang Akar, Palembang. 7. Jawa Barat 8. Lapangan minyak Jatibarang, Randengan, dan Arimbi 9. Jawa Timur
  • 32. 10. Lapangan minyak Cepu dan Kruka Surabaya. 11. Kalimantan Timur 12. Lapangan minyak Tanjung di Barito dan Lapangan minyak Tarakan di Tarakan. 13. Daerah Laut China Selatan 14. Lapangan minyak di Naruna. 15. Daerah Papua 16. Lapangan minyak Klamono dan Klamunuk, Salawati. Lapangan minyak Mogoi dan Waisan, Bintuni.
  • 33. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN -minyak bumi berada pada lapisan bawah permukaan laut. -minyak bumi terbentuk dari fosil makhluk hidup yang telah mati. -minyak bumi terbentuk dalam waktu jutaan tahun. -minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. -minyak bumi juga bisa membahayakan kehidupan manusia jika dipergunakan secara boros atau berlebihan. B. SARAN Jadi gunakanlah minyak bumi se-efisien mungkin, kurangi pemakaian alat transportasi bermotor. Karena pemakaian minyak bumi yang berlebihan juga dapat menyebabkan pembakaran yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan polusi. Karena selain dapat mengurangi polusi penghematan juga dapat menyimpan minyak bumi untuk kehidupan di masa yang akan datang.
  • 34. DAFTAR PUSTAKA  Fieser, Louis F and Mary Fieser. 1950. Organic Chemistry. Second Edition. D.C.  Heatch and Company: Boston.  Mc Murry, Jhon. 1992. Organic Chemistry. Third Edition. Brooks Publishing Company:  California.  Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian, Pengerjaan  dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.  Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second  Edition. Applied Science Publisher: London