SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
STRUKTUR DAN FUNGSI IMUNOGLOBULIN 
Manusia dan Vertebrata lainnya memiliki sistem pertahanan tubuh yang berperan 
untuk melindungi dirinya dari serangan agen-agen penyebab penyakit. Sistem pertahanan 
tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 
1. Pertahanan Nonspesifik yang memiliki sifat alami (innate) artinya sudah ada sejak organisme 
itu lahir dan berlaku bagi semua agen infeksi, dan 
2. Pertahanan Spesifik atau disebut juga pertahanan perolehan (acquired) karena pertahanan ini 
diperoleh setelah adanya rangsangan oleh benda asing (agen infeksi). Pertahanan spesifik 
merupakan tanggungjawab dari klone-klone sel limfosit B yang masing-masing spesifik 
terhadap antigen. Adanya interaksi antara antigen dengan klone limfosit B akan merangsang 
sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi sehingga didapatkan sel yang mempunyai 
ekspresi klonal untuk menghasilkan antibodi. 
A. Struktur Imunoglobulin 
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam 
serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili 
glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% 
karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. 
Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai 
reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. 
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat 
fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik 
berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun 
dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 
55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar 
imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh 
suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang 
menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam 
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang 
terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan 
ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 
tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai
A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain 
berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 
domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain. 
Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain 
memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai 
L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas 
antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang 
menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung 
bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat 
mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin 
yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada 
permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan 
degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta. 
Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil 
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan 
sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun 
demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu 
rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan 
antigen. 
B. Klasifikasi Imunoglobulin 
Klasifikasi imunoglobulin berdasarkan kelas rantai H. Tiap kelas mempunyai berat 
molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang berbeda. Perbedaan antar subkelas lebih 
sedikit dari pada perbedaan antar kelas. 
1. Imunoglobulin G 
IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 
rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul 
sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah imunoglobulin. 
Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang 
tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, 
IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%. Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3 yang 
hanya mempunyai masa paruh l minggu. Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas 
IgG juga tidak sama, seperti IgG3 > IgGl > IgG2 > IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat
mengikat komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif. Lokasi 
ikatan C1q pada molekul IgG adalah pada domain CH2. 
Sel makrofag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada fragmen Fc. Ikatan 
antibodi dan makrofag secara pasif akan memungkinkan makrofag memfagosit antigen yang 
telah dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan IgG3 pada 
lokasi domain CH3. 
Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks 
imun yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari ikatan 
sel dan antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik (antibody 
dependent cell-mediated cytotoxicity = ADCC) yang ditujukan pada antibodi yang diliputi 
sel. Kompleks imun yang berinteraksi dengan sel limfosit pada reseptor Fc pada trombosit 
akan menyebabkan reaksi dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang peranan pada 
transport IgG melalui sel plasenta dari ibu ke sirkulasi janin. 
2. Imunoglobulin M 
Imunoglobulin M merupakan 10% dari seluruh jumlah imunoglobulin, dengan 
koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini mempunyai 12% 
dari beratnya adalah karbohidrat. Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul 
pada respon imun terhadap antigen dan antibodi yang utama pada golongan darah secara 
alami. Gabungan antigen dengan satu molekul IgM cukup untuk memulai reaksi kaskade 
komplemen. 
IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai μ dan CH. Molekul monomer 
dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulfida pada domain CH4 menyerupai 
gelang dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan akhirnya 
oleh protein J yang berfungsi sebagai kunci. 
3. Imunoglobulin A (IgA) 
Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur, air 
mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus 
(Corpo Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan 
virus. Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk 
mematikan kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian 
melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif. 
Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit 
polipeptida dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam 
serum terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai
monomer 7S tetapi cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang 
disintesis oleh sel epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut 
rantai-J. Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis 
berkat kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa 
oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. 
4. Imunoglobulin D 
Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap 
pemanasan dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai δ 
mempunyai berat molekul 60.000 – 70.000 dan l2% terdiri dari karbohidrat. Fungsi utama 
IgD belum diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM 
dan diduga berperan dalam diferensiasi sel ini. 
5. ImunoglobulinE (IgE) 
Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke 
dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan 
menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE 
yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks 
antigen-antibodi yang dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat 
perantara. 
Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan 
meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. IgE serum secara khas juga meningkat selama 
infeksi parasit cacing. 
C. Antigen Binding Sites Dari Imunoglobulin 
D. Fungsi Dan Sifat Antibodi 
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma) 
Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan oleh ikatan 
disulfida (rumus molekul H2L2). Oleh karena itu imunoglobulin ini mempunyai dua tempat 
pengikatan antigen yang identik, meka disebut divalen. IgG merupakan antibodi dominan 
pada respon sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini 
merupakan satu-satunya antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan 
imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir. 
Immunoglobulin ini yang paling banyak di dalam tubuh, dihasilkan dalam jumlah besar 
ketika tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama. Ia memberikan proteksi utama pada bayi 
terhadap infeksi selama beberapa minggu setelah lahir karena IgG mampu menembus
jaringan plasenta. IgG yang dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa 
usus bayi dan menambah daya kekebalan. IgG lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah 
ekstravaskuler dan mempunyai peranan utama menetralisis toksin kuman dan melekat pada 
kuman sebagai persiapan fagosistosis serta memicu kerja system komplemen. Dikenal 4 
subklas yang disebut IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada rantai berat 
(H) yang disebut 1, 2, 3 dan 4. 
2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha). 
Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta 
sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin ini melindungi membran 
mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul IgA terdiri atas dua unit H2L2 dan satu 
molekul terdidi atas rantai J dan komponen sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan 
protein yang diturunkan dari celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan 
mempermudah transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) 
dapat merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas yang 
diperantarai antibodi pada permukaan mukosa 
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat 
kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory component, oleh sel-sel dalam 
membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan secara selektif di dalam sekresi air ludah, 
keringat, air mata, lendir hidung, kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran 
pencernaan. IgA yang keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. 
Kehadirannya dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui) 
membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah untuk 
mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah bergabung 
dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya 
mikroorganisme pada sel mukosa. 
3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –μ (mu) 
IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap pemaparan awal ke 
suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara cepat. Hal ini secara diagnostik 
bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya mengindikasikan adanya infeksi baru oleh 
pathogen yang menyebabkan pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun 
dalam struktur pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat 
antigen melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat 
efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat setelah infeksi
dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan tubuh penting pada 
bakterimia. 
Ini merupakan imunoglobulin yang efisien dalam proses aglutinasi fiksasikomplemen dan 
reaksi antigen-antibodi lainnya serta penting juga dalam menjadi pertahanan dalam melawan 
bakteri dan virus. Karena interaksi imunoglobulin ini dengan antigen dapat melibatkan semua 
tempat pengikatan antigen tersebut, maka imunonoglobulin ini mempunyai tingkat afinitas 
yang paling tinggi dibandingkan dengan semua imunoglobulin lainnya. 
4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta) 
Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat menembus 
plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang kemungkinan berfungsi 
sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk memulai diferensiasi sel-sel B menjadi 
plasma dan sel B memori. Ini juga terjadi pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam 
serum immunoglobulin ini hanya terdapat dalam jumlah sedikit. 
5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon) 
Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu jelas. 
Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan naik jika terkena infeksi 
parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing. IgE berukuran sedikit lebih besar 
dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi 
dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika 
dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang 
menyebabkan reaksi alergi. 
Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada permukaan sel mast dan basofil. IgE yang terikat 
ini bertindak sebagai reseptor antigen yang menstimulasi produksinya sehingga terbentuk 
kompleks antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat (anafilaksis) 
melalui pelepasan mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang diperantarai 
antibodi tersebut, IgE meningkat dengan cepat dan IgE dapat terdapat pada sekresi eksternal. 
IgE serum juga meningkat secara tipikal selama infeksi cacing. 
Struktur dan fungsi IgG dapat dipecah oleh enzim pepsin dan papain menjadi 
beberapa fragmen yang mempunyai sifat biologi yang khas. Perlakuan dengan pepsin dapat 
memisahkan Fab2 dari daerah persambungan hinge (engsel). Karena Fab2 adalah merupakan 
molekul bivalen sehingga ia dapat mempresipitasi antigen. Enzim papain dapat memutus 
daerah hinge diantara CH1 dan CH2 untuk membentuk dua fragmen yang identik dan dapat 
bertahan dengan reaksi antigen-antibodi dan juga satu non-antigen-antibodi fragmen yaitu 
daerah fragmen kristalisabel (Fc). Bagian Fc ini adalah glikosilat yang mempunyai banyak
fungsi efektor (yaitu: binding komplemen, binding dengan sel reseptor pada makrofag dan 
monosit dan sebagainya) dan dapat digunakan untuk membedakan satu klas antibodi dengan 
lainnya. 
Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin 
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE 
Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S* 19S 7S 8S 
Berat molekul 
150.000 
160.000 dan 
dimmer 
900.000 185.000 200.000 
Jumlah unit 4-peptida 
dasar 
1 1, 2* 5 1 1 
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε 
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ 
Susunan molekul 
γ2κ2 
γ2κ2 
(α2κ2)1-2 
(α2λ2) 1-2 
(α2κ2) 2S* 
(α2λ2) 2S* 
(μ2κ2)5 
(μ2λ2)5 
δ2κ2 
δ2λ 2 (?) 
ε 2κ2 
ε2λ 2 
Valensi untuk 
mengikat antigen 
2 2, 4 10 2 2 
Konsentrasi serum 
normal (mg/ml) 
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** 
% imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 
% karbohidrat 3 8 12 13 12 
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S 
** = 1ng = 10-9 g 
Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia 
IgG IgA IgM IgD IgE 
Sifat utama 
Ig terbanyak 
dalam cairan 
tubuh 
Ig utama 
dalam 
sekresi 
Aglutinin 
efektif 
produksi 
dini reaksi 
imun 
Terdapat pada 
permukaan 
limfosit bayi 
Timbul 
pada 
infeksi 
parasit, 
penyebab 
atopic 
allergy 
Ikatan 
komplemen 
+ - + - - 
Tembus 
plasenta 
+ - - - -
Melekat 
pada mast 
cell dan sel 
basofil 
- - - - + 
Daya 
pelekatan 
pada 
makrofag 
+ +/- - - - 
DAFTAR PUSTAKA 
http://teknologilaboratoriumkesehatan.blogspot.com/2009/07/struktur- imunoglobulin.html

More Related Content

What's hot (11)

Makalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yantiMakalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yanti
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 
Imunoglobulin 4
Imunoglobulin 4Imunoglobulin 4
Imunoglobulin 4
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah imunogobulin siti aisa
Makalah imunogobulin siti aisaMakalah imunogobulin siti aisa
Makalah imunogobulin siti aisa
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Bab i immunoglobulin12
Bab i immunoglobulin12Bab i immunoglobulin12
Bab i immunoglobulin12
 
Tugas individu makalah imunoglobulin
Tugas individu makalah imunoglobulinTugas individu makalah imunoglobulin
Tugas individu makalah imunoglobulin
 
Makalah imunoglobin
Makalah imunoglobinMakalah imunoglobin
Makalah imunoglobin
 

Similar to Struktur dan Fungsi Imunoglobulin

Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiWarnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiWarnet Raha
 

Similar to Struktur dan Fungsi Imunoglobulin (20)

Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunogobulin siti aisa
Makalah imunogobulin siti aisaMakalah imunogobulin siti aisa
Makalah imunogobulin siti aisa
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Struktur dan Fungsi Imunoglobulin

  • 1. STRUKTUR DAN FUNGSI IMUNOGLOBULIN Manusia dan Vertebrata lainnya memiliki sistem pertahanan tubuh yang berperan untuk melindungi dirinya dari serangan agen-agen penyebab penyakit. Sistem pertahanan tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1. Pertahanan Nonspesifik yang memiliki sifat alami (innate) artinya sudah ada sejak organisme itu lahir dan berlaku bagi semua agen infeksi, dan 2. Pertahanan Spesifik atau disebut juga pertahanan perolehan (acquired) karena pertahanan ini diperoleh setelah adanya rangsangan oleh benda asing (agen infeksi). Pertahanan spesifik merupakan tanggungjawab dari klone-klone sel limfosit B yang masing-masing spesifik terhadap antigen. Adanya interaksi antara antigen dengan klone limfosit B akan merangsang sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi sehingga didapatkan sel yang mempunyai ekspresi klonal untuk menghasilkan antibodi. A. Struktur Imunoglobulin Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai
  • 2. A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain. Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta. Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen. B. Klasifikasi Imunoglobulin Klasifikasi imunoglobulin berdasarkan kelas rantai H. Tiap kelas mempunyai berat molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang berbeda. Perbedaan antar subkelas lebih sedikit dari pada perbedaan antar kelas. 1. Imunoglobulin G IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah imunoglobulin. Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%. Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh l minggu. Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga tidak sama, seperti IgG3 > IgGl > IgG2 > IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat
  • 3. mengikat komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif. Lokasi ikatan C1q pada molekul IgG adalah pada domain CH2. Sel makrofag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada fragmen Fc. Ikatan antibodi dan makrofag secara pasif akan memungkinkan makrofag memfagosit antigen yang telah dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan IgG3 pada lokasi domain CH3. Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks imun yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari ikatan sel dan antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik (antibody dependent cell-mediated cytotoxicity = ADCC) yang ditujukan pada antibodi yang diliputi sel. Kompleks imun yang berinteraksi dengan sel limfosit pada reseptor Fc pada trombosit akan menyebabkan reaksi dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang peranan pada transport IgG melalui sel plasenta dari ibu ke sirkulasi janin. 2. Imunoglobulin M Imunoglobulin M merupakan 10% dari seluruh jumlah imunoglobulin, dengan koefisien sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini mempunyai 12% dari beratnya adalah karbohidrat. Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul pada respon imun terhadap antigen dan antibodi yang utama pada golongan darah secara alami. Gabungan antigen dengan satu molekul IgM cukup untuk memulai reaksi kaskade komplemen. IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai μ dan CH. Molekul monomer dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulfida pada domain CH4 menyerupai gelang dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan akhirnya oleh protein J yang berfungsi sebagai kunci. 3. Imunoglobulin A (IgA) Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur, air mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus (Corpo Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman koliform. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorf dan kemudian melancarkan reaksi komplemen melalui jalan metabolisme alternatif. Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai
  • 4. monomer 7S tetapi cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi ini IgA ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu protein khusus, disebut Secretory Component yang disintesa oleh sel epitel lokal dan juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. 4. Imunoglobulin D Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap pemanasan dan sensitif terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai δ mempunyai berat molekul 60.000 – 70.000 dan l2% terdiri dari karbohidrat. Fungsi utama IgD belum diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM dan diduga berperan dalam diferensiasi sel ini. 5. ImunoglobulinE (IgE) Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. Kontak dengan antigen akan menyebabkan degranulasi dari Mast Cells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktif. IgE yang terikat ini berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat perantara. Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. IgE serum secara khas juga meningkat selama infeksi parasit cacing. C. Antigen Binding Sites Dari Imunoglobulin D. Fungsi Dan Sifat Antibodi 1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma) Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan oleh ikatan disulfida (rumus molekul H2L2). Oleh karena itu imunoglobulin ini mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik, meka disebut divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini merupakan satu-satunya antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir. Immunoglobulin ini yang paling banyak di dalam tubuh, dihasilkan dalam jumlah besar ketika tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama. Ia memberikan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama beberapa minggu setelah lahir karena IgG mampu menembus
  • 5. jaringan plasenta. IgG yang dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan. IgG lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah ekstravaskuler dan mempunyai peranan utama menetralisis toksin kuman dan melekat pada kuman sebagai persiapan fagosistosis serta memicu kerja system komplemen. Dikenal 4 subklas yang disebut IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada rantai berat (H) yang disebut 1, 2, 3 dan 4. 2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha). Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin ini melindungi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul IgA terdiri atas dua unit H2L2 dan satu molekul terdidi atas rantai J dan komponen sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan protein yang diturunkan dari celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan mempermudah transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas yang diperantarai antibodi pada permukaan mukosa IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory component, oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung, kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui) membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa. 3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –μ (mu) IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara cepat. Hal ini secara diagnostik bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat setelah infeksi
  • 6. dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan tubuh penting pada bakterimia. Ini merupakan imunoglobulin yang efisien dalam proses aglutinasi fiksasikomplemen dan reaksi antigen-antibodi lainnya serta penting juga dalam menjadi pertahanan dalam melawan bakteri dan virus. Karena interaksi imunoglobulin ini dengan antigen dapat melibatkan semua tempat pengikatan antigen tersebut, maka imunonoglobulin ini mempunyai tingkat afinitas yang paling tinggi dibandingkan dengan semua imunoglobulin lainnya. 4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta) Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. Ini juga terjadi pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam serum immunoglobulin ini hanya terdapat dalam jumlah sedikit. 5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon) Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu jelas. Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing. IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi. Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada permukaan sel mast dan basofil. IgE yang terikat ini bertindak sebagai reseptor antigen yang menstimulasi produksinya sehingga terbentuk kompleks antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat (anafilaksis) melalui pelepasan mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang diperantarai antibodi tersebut, IgE meningkat dengan cepat dan IgE dapat terdapat pada sekresi eksternal. IgE serum juga meningkat secara tipikal selama infeksi cacing. Struktur dan fungsi IgG dapat dipecah oleh enzim pepsin dan papain menjadi beberapa fragmen yang mempunyai sifat biologi yang khas. Perlakuan dengan pepsin dapat memisahkan Fab2 dari daerah persambungan hinge (engsel). Karena Fab2 adalah merupakan molekul bivalen sehingga ia dapat mempresipitasi antigen. Enzim papain dapat memutus daerah hinge diantara CH1 dan CH2 untuk membentuk dua fragmen yang identik dan dapat bertahan dengan reaksi antigen-antibodi dan juga satu non-antigen-antibodi fragmen yaitu daerah fragmen kristalisabel (Fc). Bagian Fc ini adalah glikosilat yang mempunyai banyak
  • 7. fungsi efektor (yaitu: binding komplemen, binding dengan sel reseptor pada makrofag dan monosit dan sebagainya) dan dapat digunakan untuk membedakan satu klas antibodi dengan lainnya. Sifat-sifat fisika dari lima kelas utama immunoglobulin Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S* 19S 7S 8S Berat molekul 150.000 160.000 dan dimmer 900.000 185.000 200.000 Jumlah unit 4-peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1 Rantai berat (H) γ α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ Susunan molekul γ2κ2 γ2κ2 (α2κ2)1-2 (α2λ2) 1-2 (α2κ2) 2S* (α2λ2) 2S* (μ2κ2)5 (μ2λ2)5 δ2κ2 δ2λ 2 (?) ε 2κ2 ε2λ 2 Valensi untuk mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2 Konsentrasi serum normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** % imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia IgG IgA IgM IgD IgE Sifat utama Ig terbanyak dalam cairan tubuh Ig utama dalam sekresi Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun Terdapat pada permukaan limfosit bayi Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen + - + - - Tembus plasenta + - - - -
  • 8. Melekat pada mast cell dan sel basofil - - - - + Daya pelekatan pada makrofag + +/- - - - DAFTAR PUSTAKA http://teknologilaboratoriumkesehatan.blogspot.com/2009/07/struktur- imunoglobulin.html