Ringkasan dokumen tersebut adalah kelompok mahasiswa menyusun laporan tentang alergi yang mencakup pengertian, patofisiologi, etiologi, gejala, terapi non-farmakologi, informasi obat seperti cholpheniramine maleate dan hydrocortisone krim serta mekanisme kerja kedua obat tersebut.
3. Suatu imun respon yang tidak diinginkan yang
dapat menyebabkan kerusakan jaringan
sebagai akibat paparan (antigen) terhadap
substrat yang sebenarnya secara intrinsik
adalah tidak berbahaya.
(Kimball,J.W.”Introduction to Immunology”Macmilan Publishing Company, New York, 1983)
4. Oleh Coobs dan Gell reaksi hipersensitif dikelompokkan menjadi
empat kelas (tipe I – IV) berdasarkan mekanisme yang ikut serta
dan lama waktu reaksi hipersensitif.
6. • Mekanisme pertahanan tubuh baik humoral
maupun selular tergantung pada aktivasi sel B
dan sel T. Aktivasi berlebihan oleh antigen
atau gangguan mekanisme ini, akan
menimbulkan suatu keadaan imunopatologi
yang disebut reaksi hipersensitivitas.
• Mekanisme yang mendasari sensitisasi alergi
adalah IgE-mediated dan terjadi oleh
sensitisasi dan efektor .
7. Ada 4 tipe dari hipersensitivitas yang dapat
dikaitkan dengan alergi yaitu:
• Tipe I: IgE-mediated reaksi alergi akut
terhadap sengatan, serbuk sari, dan obat-
obatan, termasuk anafilaksis,urtikaria, dan
angioedema.
• Tipe II: Obat atau bahan kimia sering
memodifikasi protein, sehingga memunculkan
respon antibodi terhadap modifikasi protein,
respon alergi melibatkan IgG atau IgM.
8. • Tipe III: Obat dapat menyebabkan penyakit
serum, yang melibatkan kompleks imun yang
mengandung IgG dan adalah tergantung
pelengkap vaskulitis multisistem yang dapat
mengakibatkan urtikaria.
• Tipe IV: Sel-dimediasi alergi adalah
mekanisme yang terlibat dalam dermatitis
kontak alergi dari
dioleskan obat-obatan atau indurasi kulit di
lokasi antigen disuntikkan intradermal.
(katzung, clinical pharmacology)
10. • Makanan dapat menyebabkan alergi. Jenis alergi ini
disebabkan oleh protein yang terdapat dalam makanan.
Makanan yang biasanya menyebabkan alergi adalah
ikan, udang, kerang, putih telur dan susu sapi, juga
gluten (suatu protein dari jenis gandum).
• Tepung sari (pollen).
• Debu rumah.
• Tungau debu-rumah serangga transparan sebesar
0,3 mm yang biasanya terdapat paling banyak di kasur,
selimut, dan karpet.
• Jamur dapat berperan sebagai alergen dan penyebab
rhinitis. Jamur penyebab alergi yaitu Aspergillus dan
Penicillium.
• Obat-obatan tertentu.
12. Sistem Pernapasan Batuk (terutama malam hari dan
pagi hari) lama dan berulang, BRONKITIS KRONIS,
sesak(astma). Sering berdehem (batuk kecil)
Sistem Telinga Hidung Tenggorok Sering nyeri
tenggorokkan, sering berdahak, pilek, bersin, hidung
buntu, sinusitis, polip, “hidung bengkok”. Telinga
gatal, nyeri atau berair.
Sistem Pembuluh Darah dan jantung Palpitasi
(berdebar-debar), flushing (muka ke merahan), nyeri
dada HEART ATTACK LIKE SYMPTOMS, colaps (jatuh),
pingsan, tekanan darah rendah, arhitmia (denyut
jantung tidak teratur)
13. Sistem Pencernaan Nyeri perut, sering diare,
kembung, muntah, sulit berak (tidak berak
setiap hari), sering buang angin , sariawan,
mulut berbau,
Kulit Sering gatal, dermatitis, urticaria,
bengkak di bibir, lebam biru kehitaman, bekas
hitam seperti digigit nyamuk, kulit timbul
bercak putih (seperti panu), pernah alergi obat.
Sistem Saluran Kemih dan Genitalia Sering
kencing terutama malam hari, nyeri kencing,
vagina: keluar cairan, bengkak, kemerahan,
nyeri, sakit bila berhubungan, keputihan.
15. • Menjaga kebersihan lingkungan rumah. karena
banyak terdapat debu, kutu, dan tungau bertebaran
• Jangan membiarkan hewan berbulu memasuki rumah
• Hindari pemakaian kain yang terbuat dari wool atau
bulu
• HIndari tanaman yang menghasilkan serbuk/polen
lebih banyak.
• Tidak lupa untuk menggunakan masker saat
berkendara.
• Jika memiliki alergi terhadap makanan, hindari
makanan yang dapat menyebabkan alergen
• Rajinlah berolahraga agar suhu tubuh tetap hangat.
• Konsumsi jahe dengan madu. Karena jahe merupakan
antihistamin alami.
• Kondisikan suhu ruangan untuk tetap stabil
17. Cholpheniramine Maleate
Aspek Informasi Obat Pustaka
Komposisi Klorfeniramin maleat 4 mg ISO Vol. 48
Indikasi Bantuan sementara dari bersin , gatal , mata berair ,
hidung gatal atau tenggorokan , dan hidung meler
yang disebabkan oleh demam (alergi) rhinitis atau
alergi pernapasan lainnya.
A to Z drug Facts
Dosis Adults, Allergic symptoms, rhinitis: oral: 4 mg tiap
4-6 jam, tidak melebihi 24 mg/hari atau sustained
release 8-12 mg tiap 8-12 jam, tidak melebihi 24
mg/hari.
Elderly, Allergic symptoms, rhinitis: oral: 4 mg sekali
atau dua kali sehari, atau 8 mg sustained release at
bedtime.
Pediatric, Allergic symptoms, allergic rhinitis:
children: oral: 0,35 mg/kg/hari in divided dosetiap 4-
6 jam. 2-6 tahun: 1 mg tiap 4-6 jam, tidak melebihi 6
mg pada 24 jam. 6-12 tahun: 2 mg tiap 4-6 jam,
tidak melebihi 12 mg/hari atau sustained release 8
mg at bedtime. Children > 12 tahun sama dengan
dosis dewasa
DIH 17th Edition
18. Aspek Informasi Obat Pustaka
Kontraindikasi Kontraindikasi terhadap chlorpheniramine
maleate atau komponen dalam formulasi;
narrow-angle glaucoma; obstruksi leher
kandung kemih; gejala hipertropi prostat;
serangan asma akut; stenosing peptic ulcer;
pyloroduodenal obstruction. Jauhkan
penggunaan pada bayi premature.
DIH 17th Edition
Efek samping Mengantuk ringan-berat
Pengental sekresi bronkial
(1-10%)
DIH 17th Edition
Perhatian Kehamilan: Kategori B. Jangan gunakan selama
trimester ketiga. Laktasi: Kontraindikasi pada
ibu menyusui. Anak-anak: Overdosis dapat
menyebabkan halusinasi, kejang, dan
kematian. Antihistamin dapat mengurangi
kewaspadaan mental. Pada anak-anak, mereka
dapat menghasilkan eksitasi paradoks.
Kontraindikasi pada bayi baru lahir atau
prematur. bentuk lepas lambat tidak dianjurkan
pada anak-anak kurang dari 6 tahun.
A to Z drug Facts
19. Hydrocortisone
Aspek Informasi Obat Pustaka
Komposisi Hidrokortison asetat 1%, 2% ISO Vol. 48
Indikasi Terapi primer atau sekunder pada
kekurangan cortex adrenal; rheumatic
disorders, collagen diseases, dermatologic
diseases, allergic states, allergic and
inflammatory ophthalmic processes,
respiratory diseases, hematologic disorders
(idiopathic thrombocytopenic purpura),
A to Z drug Facts
Dosis Adult, Dermatosis: Topikal: digunakan di area
infeksi 2-4 kali/hari
Children > 2 tahun, Dermaatosis: Topikal:
digunakan 2-4 kali/hari (Buteprate:digunakan
sekali atau dua kali sehari)
DIH 17th Edition
20. Aspek Informasi Obat Pustaka
Kontraindikasi Infeksi jamur sistemik; IM penggunaan
pada idiopathic thrombocytopenic
purpura; administration of live virus
vaccines in patients receiving
immunosuppressive corticosteroid
doses.
A to Z drug Facts
Efek Samping Eczema (12.5%)
Pruritus (6%), stinging (2%), dry skin
(2%)
DIH 17th Edition
Perhatian Kehamilan: kategori C (Topikal) A to Z drug Facts
22. Cholpheniramine Maleate
• Mekanisme obat : antagonis kompetitif pada
reseptor H1. ( A to Z drug)
• Mekanisme kerja : Menghambat reseptor H1 /
H1-blockers (antihistamin klasik) atau Antagonis
histamin, dengan jalan memblok reseptor H1 di
otot licin dari dinding pembuluh, bronchi dan
saluran cerna, kandung kemih dan rahim. Begitu
pula melawan efek histamine di kapiler dan ujung
saraf (gatal, flare reaction). (Obat-obat
Penting,2008)
23. Hydrocortison Cream
Mekanisme kerja : glukokortikoid yang menekan
pembentukan, rilis, dan aktivitas mediator
endogen pada inflamasi termasuk prostaglandin,
kinins, histamin, enzim liposomal, dan sistem
komplemen. Juga memodifikasi respon
kekebalan tubuh. (A to Z Drug Facts)
24. Assesment
alamat pasien ?
Kapan pergi kedokter ?
keluhan pasien apa saja ?
informasi dari dokter ?
sebelum sakit apa saja yang di lakukan ?
bagaimana lingkungan dan tempat tinggal ?
tindakan yang sudah di lakukan ?
apa ada alergi makanan tertentu ?
penyakit lain yang diderita ?
Obat yang sedang dikonsumsi ?
26. Permasalahan Penyelesaian
Chlorpheniramine maleate berinteraksi
dengan alkohol, karena meningkatkan efek
sedasi (A to Z Drug Facts)
Jika pasien orang dewasa, maka diberitahukan untuk
menghindari/tidak mengkonsumsi makanan/minuman
yang beralkohol selama proses pengobatan
Chlorpheniramine maleate berinteraksi
dengan CNS depressant, karena
meningkatkan efek sedasi (A to Z Drug Facts)
Ditanyakan ke pasien, apakah pasien mengkonsumsi
obat-obat CNS depressant atau tidak. Jika iya, maka
diberitahukan untuk tidak mengkonsumsi obat CNS
depressant terlebih dahulu saat menggunakan CTM
Chlorpheniramine maleate berinteraksi
dengan MAO inhibitor (golongan obat
antidepresan: Isocarboxazid, Phenelzine,
Tranylcypromine, Selegeline) , (A to Z Drug
Facts)
Ditanyakan ke pasien, apakah pasien mengkonsumsi
obat-obat golongan MAO Inhibitor atau tidak. Jika iya,
maka diberitahukan untuk tidak mengkonsumsi obat
CNS depressant terlebih dahulu saat menggunakan
CTM
Chlorpheniramine maleate memiliki efek
samping reaksi hipersensitivitas (A to Z Drug
Facts)
Ditanyakan kepada pasien, apakah memiliki alergi
terhadap Chlorpheniramine maleate atau obat
antihistamin lainnya
Efek samping dari Chlorpheniramine maleate
adalah mengantuk, sedasi, pandangan kabur
(A to Z Drug Facts dan Medscape)
Sebaiknya, pasien beristirahat dan tidak melakukan
aktivitas berkendara terlebih dahulu. Apabila pasien
menginginkan obat yang tidak memberikan efek sedasi
dikarenakan tuntutan pekerjaan maka diberikan
alternatif obat lain seperti Loratadine dan
dikonfirmasikan kepada dokter
28. 1. CTM sebanyak sebagai
antialergi/antihistamin.
Efek samping : CTM memiliki efek samping
mengantuk. Jadi jangan berkendara sendiri
setelah mengkonsumsi CTM.
Cara penyimpanan : CTM disimpan pada suhu
kamar, di tempat yang kering, bisa diletakkan di
meja kamar, dll yang tidak terkena sinar
matahari langsung