2. Profil Pasien
Nama (Inisial) : Tn. S
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : L
Agama : Islam
Pekerjaan : Penjaga Kos Putri Merjosari
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 4 orang
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar (tamat)
Alamat lengkap : Jalan Sukun Gempol no. 11
RT 06 RW 09
Kelurahan Tanjungrejo
Kecamatan Sukum
Kota Malang
3. Profil Pasangan Pasien
Nama (Inisial) : Ny. Y
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : P
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan buruh PT. Bentoel
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 2 orang
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar (Tamat)
Alamat lengkap : (Tidak serumah, istri tinggal
bersama ibunya) Jalan Sukun Gempol
RT 03 RW 03
Kelurahan Tanjungrejo
Kecamatan Sukun
Kota Malang
4. Interaksi Dalam Keluarga
No
Nama
(Inisial)
Sex
Usia
(Bln/Th)
Pekerjaan
(deskripsi lengkap)
Hubungan
Keluarga (S, I,
AK, AA)
Status
Perkawina
n (TK, K, J,
D)
Keterangan
Domisili
Serumah
Ya Tdk
1 Tn. S L
64
tahun
10 bulan
Penjaga kos putri
pukul 18.00-06.00
Ayah (Suami) K
2 Ny. Y P 55
Pensiunan buruh PT.
Bentoel
Ibu (Istri) K
3 Ny. D P 41 Buruh konveksi Anak Kandung K
4 Tn. B L 27 Security di Bali
Anak
Kandung
K
6. Status Medis
Keadaan Umum
• Kesadaran composmentis
• TTV dalam batas normal, kecuali tekanan darah yang tinggi (Hipertensi)
- 180/100 mmHg pada tanggal 7 November 2016
- 210/120 mmHg pada tanggal 12 November 2016
• BB/TB 80 kg/175 cm
7. Anamnesis
• Keluhan sakit perut sebelah kanan atas dan sering sekali disertai rasa mual
hebat.
• Keluhan sakit perut kanan atas dimulai sejak 2 tahun yang lalu.
• Keluhan sakit perut kanan atas terjadi hampir setiap waktu, disertai mual
hebat yang kadang sampai membuat Tn. S tidak nafsu makan.
• Tn. S sudah pergi ke beberapa dokter untuk memastikan penyakitnya namun
beliau seperti tidak puas dengan diagnosis dokter. Pada saat check up 2
tahun lalu, pasien didiagnosis dokter mengalami gangguan fungsi liver. Pada
saat check up dua bulan yang lalu, diberikan obat untuk mengatasi dispepsia,
hipertensi, dan hiperglikemianya.
8. • Tn. S akan segera mengonsumsi obat bila perutnya mulai sakit dan mual,
obat yang diminum adalah Amoxicillin, dengan dosis yang kurang jelas dan
tidak teratur. Bila keluhan menetap, Tn. S akan menambahkan sendiri
dosisnya. Selain itu, Tn. S juga meminum Simetidin yang diresepkan untuk
nyeri perut dan Domperidone yang diresepkan untuk mengatasi mualnya.
• Jika sakit perutnya hebat hingga membuat dada terasa penuh dan sedikit
sesak, Tn. S akan mengonsumsi obat Neonapacin tanpa resep dokter,
dengan dosis yang kurang jelas dan ditambahkan sendiri dosisnya sesuka
hati Tn. S.
9. • Tn. S tidak teratur meminum Captopril yang diresepkan untuk hipertensinya.
• Tn. S tidak pernah meminum obat Metformin yang diresepkan untuk
hiperglikemianya.
• Tn. S pernah beberapa kali dulu mengonsumsi obat diuretik namun tidak tahu
nama obatnya apa dan merasa lebih baik setelah mengonsumsi obat tersebut.
• Selain keluhan tersebut, terdapat keluhan lainnya, yaitu kaki kesemutan dan
pegal-pegal. Beliau pernah check up untuk cek gula darah dan hasilnya
sangat tinggi namun tidak ingat berapa nominal tepatnya. Untuk mengatasi
pegal-pegalnya, pasien mengonsumsi jamu pahit Dara Putih dan Cabe
Puyeng.
10. • Keluhan yang kadang juga muncul adalah kepala terasa berat dan pandangan
kabur apalagi setelah mengonsumsi sate dan gule kambing yang merupakan
makanan favorit Tn. S.
• Pasien tidak pernah merokok, minum kopi 1 gelas sehari, dan beberapa kali
minum minuman bersoda.
• Kebiasaan makan biasanya 3 kali sehari, namun seringnya tidak teratur. Suka
semua jenis makanan, termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan.
• Kebiasaan olahraga sangat rendah.
• Tidak ada alergi obat/antibiotik/makanan.
11. Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Jaundice (+), tumor (-), sianosis (-)
• Leher : inspeksi dalam batas normal (dbn), palpasi dbn
• Thorax : tidak dapat dievaluasi karena pasien menolak untuk
diperiksa
• Abdomen : tidak dapat dievaluasi karena pasien menolak untuk
diperiksa
• Ekstremitas : terdapat bekas tato pada antebrachii dextra, selain itu dbn
12. Pemeriksaan Penunjang
• Belum pernah kecuali pemeriksaan gula darah yang hasilnya tinggi (pasien
lupa nominal pasti kadar gula darahnya, hanya ingat diberitahu oleh dokter
bahwa gula darahnya tinggi)
13. Riwayat Penyakit Dahulu
• Pernah didiagnosis menderita penyakit liver 2 tahun yang lalu.
• Keluhan penyakit liver diobati dengan mengonsumsi jamu-jamuan hingga
sekarang yang dibuat sendiri oleh Tn. S yaitu campuran temulawak, kunir
putih, kunir kuning, dan gula aren.
• Terdapat riwayat pemasangan tato yang tidak streril saat remaja. Tn. S
mengisahkan bahwa tato tersebut dibuat bersama teman-temannya dengan
jarum bergantian, pewarna dari sisa abu pembakaran, dan dengan metode
yang jauh dari kata bersih sehingga dapat dipastikan tidak steril dan tidak
aman.
15. Informasi Lain
Informasi dari dokter Mengurangi makanan-makanan yang asin,
berminyak/berlemak, mengurangi konsumsi
kopi dan minum obat sesuai aturan.
Jenis kontrasepsi Tidak menggunakan kontrasepsi.
16. Informasi Lain
Riwayat penyakit pasien 1. Hipertensi
2. Dispepsia
3. DM
4. Gangguan fungsi liver
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada riwayat penyakit dari kedua orangtua
Riwayat alergi :
1. Obat
2. Antibiotik
3. Makanan
4. Cuaca (udara udara)
5. Debu
1. Tidak ada
2. Tidak ada
3. Tidak ada
4. Tidak ada
5. Tidak ada
17. Life Style Pasien
Kebiasaan Makan (Makanan berlemak,
fast food, minuman bersoda, dll)
1. Suka makan sate dan gulai kambing.
2. Sering mengkonsumsi kopi (satu gelas per hari).
3. Suka minuman bersoda (jarang).
4. Makan 3X sehari tetapi waktunya tidak teratur.
Kebiasaan Merokok Pasien tidak merokok.
Kebiasaan Tidur Jam tidur : jam 8 pagi-4 sore. Tidak pernah tidur
malam.
18. Lanjutan . . .
Pola Kebersihan Pasien Tidak terlalu bersih (dilihat dari rumah dan
lingkungan sekitar rumah).
Kebiasaan Olah raga Tidak pernah berolahraga.
Lainnya Tidak ada.
19. DATA LAB & KLINIK
Parameter Hasil
Lab
Nilai
(Hasil
pemeriksaan)
Nilai Normal Tanggal
pemeriksaan
Laboratorium/tem
pat pemeriksaan
Tekanan Darah 180/100 120/80 7 November 2016 Rumah pasien
210/120 12 November 2016
Pasien belum pernah melakukan cek lab.
Ket : Dokter pernah melakukan cek gula darah dan hasilnya tinggi, tetapi pasien tidak
diberitahu nominal tepatnya.
20. Upaya & Perilaku Kesehatan
NO KOMPONEN URAIAN UPAYA & PERILAKU
KETERANGAN
(RASIONAL ATAU
IRRASIONAL)
1 Promotif
a. Dianjurkan dokter untuk tidak minum kopi dan tidak merokok
b. Dianjurkan dokter untuk diet rendah garam, menghindari makanan
berlemak
c. Dianjurkan dokter untuk minum obat secara teratur dan benar
Rasional
2 Preventif
a. Mengurangi konsumsi sate dan gulai kambing
b. Menghindari merokok
c. Mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
d. Mengurangi kebiasaan meminum kopi dan soda
Rasional
3 Kuratif
a. Meminum jamu tradisional buatan sendiri, jamu pahit Dara Putih dan Cabe
Puyeng.
b. Meminum obat jika keluhan muncul (sakit perut-Amoxicillin, Parasetamol,
dada penuh-Neonapacin) dengan dosis yang sesuka hati
c. Meminum kurang rutin Captopril untuk hipertensi, Simetidin untuk nyeri
perut, dan Domperidon untuk mual.
d. Memberikan minyak-minyakan hangat untuk kakinya yang sering
kesemutan
Kurang rasional pada pengobatan
antibiotik dan antisesak karena
tidak sesuai indikasi dan
dikonsumsi tanpa resep dokter
serta konsumsi jamu pahit yang
tidak dapat dijamin keamanan
kandungannya (karena jamu
dicampur dengan analgesik
NSAID).
4 Rehabilitatif Tidak ada
21. Status Sosial
NO KOMPONEN KETERANGAN (Deskripsikan dengan lengkap dan jelas)
1 Aktifitas sehari-hari
Pukul 18.00—06.00 WIB adalah aktivitas bekerja dan tidak tidur.
Pukul 06.00-15.00 adalah waktu istirahat Tn. S untuk tidur.
Pukul 15.00-18.00 adalah aktivitas ringan untuk bersiap kembali bekerja.
2 Status Gizi
Data BB/TB 80 kg/175 cm.
IMT : 26.1
Kategori : Pre-Obese
3 Pekerjaan
Penjaga kos putri di daerah Merjosari, Malang.
Aktivitas yang dilakukan saat bekerja adalah mengawasi lingkungan kos dan menata
motor para penghuni kos.
4 Jaminan Kesehatan
Sudah terdaftar ke BPJS namun layanan kesehatan BPJS ini tidak pernah digunakan,
lebih memilih untuk menggunakan layanan umum karena merasa sakitnya ringan
sehingga tidak perlu diberikan keringanan biaya melalui BPJS.
22. Faktor Resiko Lingkungan
NO
KOMPONEN
LINGKUNGAN
KETERANGAN
1 Fisik Tidak ada.
2 Biologi
Suspect virus hepatitis B (infeksi kronis) akibat penularan saat pemasangan tato bergantian jarum dengan
teman-temannya ketika remaja dulu.
3 Kimia Debu pada lingkungan rumahnya yang kurang bersih dan akhirnya memperparah rasa sesak pada dadanya.
4 Sosial
Hubungan keluarga yang kurang harmonis, dibuktikan dengan pasien yang tidak tinggal serumah dengan
keluarganya, bahkan istrinya.
5 Budaya
Budaya memercayai bahwa jamu-jamuan cukup untuk mengobati penyakit. Kurang percaya dan patuh
terhadap anjuran dokter dalam pengobatannya.
6 Psikologi
Pasien merasa sendirian dan tidak ada yang mengingatkan untuk proses pengobatan penyakitnya. Namun
pasien menyangkal bahwa dirinya sakit dan selalu merasa baik-baik saja yang pada akhirnya membuat
insight terhadap pengobatannya kurang baik.
7 Ekonomi Tidak ada, karena gaji yang diterima dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
8 Ergonomi
Waktu tidur akibat bekerja pada malam hari yang tentunya berlawanan dengan irama sirkardian tubuh
sehingga mengganggu proses metabolisme.
23. Data Swamedikasi
Golongan Obat Nama Merek
Obat
Kandungan zat
aktif obat
Indikasi
menurut pasien
Jumlah satuan
/tablet /kapsul
strip/ box/
botol/ tube
Tanggal
Kadaluarsa
Tempat
Penyimpanan
obat pasien
Cara minum obat
(sebelum/sesudah
makan)
Efek
samping
yang
muncul
Beli di
apotek/warung/ dll
Antibiotik Amoxicilin Amoxicilin
500mg
Untuk nyeri
pada perut
1 strip Aug 2018 Kotak kado Pasien meminum
3x1 tab (tidak
diminum ad habis)
Tidak ada Apotek
Analgesik,
Antipiretik,
Antiinflamasi
Paracetamol Paracetamiol
500mg
Demam dan
dikonsumsi
untuk anak-
anak
1 strip Jan 2020 Kotak kado Pasien meminum
1x1 tab sesudah
makan
Tidak ada Apotek
Obat Sistem
Pernafasan (Batuk,
Pilek, Asma)
Neo Napacin Teofilin 130mg,
efedrin 12,5mg
sesak nafas 1 strip Juni 2020 Kotak kado Pasien meminum
1x1 tab saat sesak
(sesudah makan)
Tidak ada Warung
Lainnya 1. Pasien mengkonsumsi jamu cabe puyang, pait-paitan dan dara putih untuk pegal-pegal.
Tersedia Kotak Obat di Rumah : Ya Tidak
24. PENGGUNAAN OBAT RESEP
Nama Obat Bentuk Sediaan Rute Dosis
Indikasi menurut
pasien
Tgl
Mulai
Tgl Berhenti Diagnosa
Instruksi
Khusus
Cara
minum obat
menurut
pasien
Efek
samping
yang
muncul
Keterangan
Captopril Tablet P.O 25mg Nyeri pada perut 10/10/16 (masih
dikonsumsi)
Hipertensi 2x1 tab
a.c
2x1 tab
sebelum
makan
Tidak ada ED Juni
2020
Cimetidin Tablet P.O 200mg Nyeri pada perut 01/09/16 (masih
dikonsumsi)
Dispepsia 3x1 tab
a.c
3x1 tab
sebelum
makan
Tidak ada ED Feb
2017
Domperidon Tablet P.O 10mg Nyeri pada perut Tidak
diketahui
(masih
dikonsumsi)
Mual Etiket
tidak ada
1x1 tab jika
mual
Tidak ada ED Mar
2019
Saat ini sedang menggunakan obat tertentu : Ya Tidak
25. RIWAYAT PENGOBATAN Saat ini sedang menggunakan obat tertentu : Ya Tidak
Nama Obat
Bentuk
Sediaan
Rute Dosis Indikasi Tgl Mulai Tgl Berhenti
Resep
Dokter
Instruksi Khusus
Cara minum obat
pasien
Efek samping
yang muncul
Antalgin (Metampiron) Tablet Per oral 500mg Analgesik Tidak ada Tidak ada √ Etiket hilang 3x1 tab p.c Tidak ada
Metformin Tablet Per oral 500mg Antidiabets 01/08/16 Tidak ada √ 3x1 tab p.c 3x1 tab p.c Tidak ada
Nifedipin Tablet Per oral 10mg Antihipertensi Tidak ada Tidak ada √ Etiket hilang 1x1 tab a.c Tidak ada
Dextral
(Dextromethorpan)
Tablet Per oral 10mg Antitusif 17/09/15 Tidak ada √ 3x1 tab p.c 3x1 tab p.c Tidak ada
Salbutamol Tablet Per oral 2mg Antiasma Tidak ada Tidak ada √ Etiket hilang 3x1 tab p.c Tidak ada
Amlodipin Tablet Per oral 5mg Antihipertensi 01/10/16 Tidak ada √ 1x1 tab 1x1 tab pada jam
yg sama
Tidak ada
Antasida DOEN Tablet Per oral Alluminium
Hidroksida : 200
mg Magnesium
Hidroksida : 200
mg
Antasida Tidak ada Tidak ada √ Etiket hilang 3x1 tab sebelum
makan
Tidak ada
Ciprofloxacin Tablet Per oral 500mg Ab sal. cerna Tidak ada Tidak ada √ Etiket hilang 2x1 tab a.c Tidak ada
26. Diagnosis Holistik
Personal:
• Nyeri perut hebat, mual, dada terasa penuh, kesemutan pada kaki,
pandangan kabur, dan kepala berat namun merasa dirinya baik-baik saja dan
apa yang dialaminya merupakan hal yang biasa saja.
Klinis:
• Dispepsia (Code ICD : K30)
• Hipertensi (Code ICD : I10)
• Diabetes Mellitus Tipe 2 (Code ICD : E11)
• Suspect gangguan fungsi liver akibat infeksi kronis oleh virus hepatitis B
(Code ICD : B18)
27. Internal:
• Persepsi pasien terhadap kesehatan dan proses pengobatan kurang baik.
• Perpisahan rumah dengan seluruh anggota keluarga membuat pasien enggan
memerhatikan kesehatannya
• Genetik belum diketahui pengaruhnya karena data RPK tidak terpenuhi.
• Gaya hidup pasien yang kurang sehat seperti konsumsi makanan tinggi
kolestrol (sate dan gulai kambing), tinggi asam (kopi), dan tinggi gula (soda)
serta kurangnya aktivitas olahraga.
28. Eksternal:
• Riwayat menggunakan jarum bergantian saat memasang tato risiko
penularan virus hepatitis B
Fungsi Sosial:
• Tingkat 1, pasien tidak memiliki ketergantungan mutlak dengan orang lain.
29. 1. Pemakaian amoxicillin tidak tepat karena pasien menggunakan untuk nyeri perut kecuali
terdapat infeksi pada perut, pasien juga menggunakan tanpa resep dokter yang seharusnya
memakai resep dokter karena berpengaruh pada lamanya penggunaan obat yang sangat
berkaitan dengan penyebab resistensi.
2. Pemakaian paracetamol untuk nyeri perut tidak tepat karena paracetamol memiliki ES
hepatotoksik dimana dapat memperburuk fungsi hati
3. Pemakaian neo napasin dihentikan karna beresiko meningkatkan tekanan darah.
4. Domperidon sebaiknya diminum terlebih dahulu sebelum makan, selanjutnya cimetidine
diminum sesudah makan. Karena jika domperidon dikonsumsi bersamaan dengan
cimetidin dapat menurunkan absorbsi domperidon. (pio.binfar.depkes.go.id)
ANALISIS PENGGUNAAN OBAT
30. Penatalaksaaan Komprehensif
Promotif
• Menganjurkan kepada pasien untuk rutin check up ke dokter minimal 1 bulan
sekali, untuk melihat perbaikan keluhan & penyakitnya.
• Menganjurkan untuk menggunakan kartu BPJS setiap berobat rutin ke dokter
agar meringankan biaya yang harus ditanggung saat pengobatan.
• Menganjurkan kepada pasien untuk bersedia dilakukan cek rutin tekanan
darah, gula darah, dan kolesterol minimal 2 minggu sekali untuk mencegah
komplikasi Diabetes Mellitus akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol dan
mengontrol tekanan darah agar tidak memerparah hipertensi.
• Menganjurkan pasien untuk tes laboratorium fungsi liver dan hepatitis B untuk
memastikan penyebab jaundice dan nyeri perut sebelah kanan.
31. • Menganjurkan pasien untuk mengurangi/menghentikan konsumsi kopi dan
minuman bersoda agar nyeri perutnya tidak bertambah berat.
• Menganjurkan kepada pasien untuk menghentikan konsumsi jamu-jamuan
yang dibeli di warung karena kandungan di dalamnya belum tentu aman
(mengandung analgesik NSAID yang dapat memerparah keluhan nyeri
perutnya).
• Menganjurkan pasien untuk menghentikan konsumsi obat-obatan yang tidak
diresepkan (Amoxicillin, Parasetamol, dan Neonapacin) dan mengonsumsi
obat yang diresepkan sesuai dengan aturan pakainya. Bila ada keluhan yang
dirasakan segera check up ke dokter untuk diresepkan obat secara aman.
• Menganjurkan pasien untuk menerapkan diet rendah garam dan rendah
makanan berlemak.
32. Preventif
• Mengurangi konsumsi sate dan gulai kambing.
• Menghindari merokok.
• Mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
• Mengurangi kebiasaan meminum kopi dan soda.
• Menerapkan diet rendah garam dan rendah makanan berlemak.
• Melakukan aktivitas olahraga rutin minimal 3x seminggu.
33. Kuratif
• Anti Emetik
Cimetidine 200 mg (1 tablet), 2 x 2 tablet sehari
• Anti Hipertensi
Captopril 25 mg (1 tablet), 2 x 1 tablet sehari
• Anti DM
Metformin 500 mg (1 tablet), 3 x 1 tablet sehari
• Hepatoprotektan
Methioson 515 mg (1 tablet salut), 3 x 1 tablet sehari
Rehabilitatif:
• Perubahan pola hidup yang lebih sehat.
34. ANALISIS MASALAH TERKAIT OBAT
Problem Medik S/O Terkait Terapi Analisis Masalah Terkait Obat Rekomendasi Farmasi
Nyeri perut Nyeri pada perut cimetidine Pemakaian cimetidine dengan
domperidone dapat menurunkan
absorbsi domperidon jika
sebelumnya diberikan cimetidin
300mg (PIO.binfar.depkes.go.id)
Domperidon diminum terlebih
dahulu sebelum makan sebagai
antiemetik, selanjutnya cimetidin
diminum setelah makan
Hipertensi Diagnosa dokter hipertensi
dan pemeriksaan TD pasien
oleh mahasiswa FK
Captopril Captopril tidak diminum secara
teratur sehingga TD tidak
terkontrol dan cenderung selalu
tinggi
Pasien harus lebih teratur
mengkonsumsi captopril untuk
mengontrol tekanan darah
Mual Pasien merasa mual dan
nafsumakan menurun
Domperidone Pemakaian cimetidine dengan
domperidone dapat menurunkan
absorbsi domperidon jika
sebelumnya diberikan cimetidin
300mg (PIO.binfar.depkes.go.id)
Domperidon diminum terlebih
dahulu sebelum makan sebagai
antiemetik, selanjutnya cimetidin
diminum setelah makan
35. K I E PENGOBATANTerapi Hipertensi
• Aturan dan cara meminum captopril.
• Efek samping yang dapat timbul dari
pemakaian captopril.
• Tempat penyimpanan captopril.
• Terapi non-farmakologis:
a. Tetap berolahraga yang teratur, tetapi
jangan terlalu berat.
b. Mulai mengurangi konsumsi yang banyak
mengandung santan, asin.
c. Banyak makan buah dan sayur.
d. Lakukan diet garam (kurangi asupan
garam).
e. Istirahat yang cukup agar stamina selalu
terjaga, jangan lakukan hal yang berat-
berat.
f. Lakukan pengecekan tekanan darah
secara rutin
Terapi Dispepsia
• Aturan dan cara meminum cimetidine.
• Efek samping yang dapat timbul dari
pemakaian simetidin.
• Tempat penyimpanan simetidin.
Terapi Mual
• Aturan dan cara meminum domperidon.
• Efek samping yang dapat timbul dari
pemakaian domperidon.
• Tempat penyimpanan domperidon.
36. • Sebaiknya pasien minum obat sesuai aturan dokter agar efek terapi dapat tercapai.
• Membantu mengelompokkan obat-obatan sesuai efek terapi masing-masing obat.
• Menjelaskan cara pemusnahan obat yang sudah kadaluwarsa.
• Menjelaskan informasi terkait hipertensi dengan memperbaiki lifestyle, melakukan cek lab,
minum obat teratur dan mewaspadai gejala-gejala hipertensi yang timbul (vertigo, sakit kepala,
pusing, pandangan kabur).
• Menghentikan penggunaan obat tanpa resep (Amoxicillin, paracetamol dan neo napasin) dan
menyarankan pada saat pergi ke dokter obat-obatan dibawa untuk menanyakan kesesuaian dengan
penyakit untuk menghindari obat yang menumpuk (obat-obatan yang sama).
• Menghentikan konsumsi jamu sachet karena salah satu komposisinya mengandung NSAID yang
dapat menyebabkan ulkus pada lambung.
42. Hasil akhir kotak obat
setelah dilakukan
pengelompokkan
golongan obat,
pengemasan kembali,
dan pemberian
keterangan (indikasi, cara
pemakaian, dll.) untuk
memudahkan pasien
meminumobatnya.