3. Evidence Based Medicene
Seorang pasien anda, wanita berusia 56 tahn berencana untuk
pergi menengok anaknya yang tinggal di Amerika. Ia pernah
membaca bahwa penerbangan jarak jauh beresiko menimbulkan
penyumbatan pembuluh darah kaki (Deep Vein Thrombosis
/DVT). Oleh karena itu, ia disarankan untuk menggunakan
stocking khusus yang bersifat menekan otot-otot kai (Elastic
Compression Stocking). Jika Dokter, Perawat, dan Apoteker
hendak melakukan pelayanan kesehatan menggunakan Evidence
Based Medicine (EBM) dalam kasus ini, langkah apa yang harus
dilakukan?
5. Klarifikasi Istilah
• EBM: sesuatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti pendekatan
ilmiah terkini utk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian
dgn praktek nya memadukan antara kemampuan antara pengalaman klinik dgn
bukti-bukti ilmiah yang paling dpt di percaya (SACKTT et al, 2013).
• Deep vein trombosis: gumpulan darah atau yang biasa disebut trombus yang
terbentuk dalam vena dalam tubuh yaitu terjadi pada kaki bagian bawah atau paha
tetapi terjadi juga pada bagian tubuh lainnya( Nasional heart cnter singapore,
2012).
• Elastic cmpression stocking: yang terbuat dari bahan elastik khusus yang dapat
mengkompresi sehingga membantu otot-otot kaki utk meningkatkan aliran darah
ke bagian jantung (Kahn et al, 2013).
6. Rumusan masalah
1. Apakah pasien sudah terjadi DVT? Apakah ini hanya pencegahan?
2. Bagaimana pemakaian elastik compression stocking dapat menghindari terjadi
dvt pada penerbangan jarak jauh?
3. Bagaimana manfaat Ebm dalam menangani suatu kasus kesehatan?
4. Apa penyebab terjadi nya dvt dalam penerbangan jarak jauh?
5. Apakah selain pemakaian ECS, adakah alternatif selain yang dapat digunakan
utk pencegahan DVT?
6. Apakah boleh heparin diberikan kepada pasien apabila tidak ada riwayat DVT?
7. Bagaimana langkah mencari jurnal sesuai EBM?
8. Bagaimana peran ebm dalam masing-masing profesi?
7. 1. Apakah pasien sudah terjadi DVT? Apakah ini hanya
pencegahan?
Kasus tersebut belum terjadi, akan tetapi hanya
pencegahan saja yang dilakukan.
8. 2. Bagaimana pemakaian elastik compression stocking
dapat menghindari terjadi dvt pada penerbangan jarak
jauh?
• Fungsi memberikan tekanan bertingkat pada kaki, dengan tekanan lebih
besar pada ankle. Kerjanya dengan aktivitas otor pada tunkai,
memindahkan darah dari sistem vena superfisial ke sistem deep venous. Ini
menguragi darah stasis (menyebabkan clotting), meningkatkan velositas
dan meningkatkan volume aliran darah pada deep venous system. Dengan
demikian secara potensial dapat mencegah trombositosis.( sajit et all, 2006)
• Dapat mengurangi angka terjadi dvt penerbangan jarak jauh selama 11 jam(
Belkaro et all, 2002)
• Pemakaian ECS disarankan utk penggunaan penerbangan selama 11 jam tidak di
gunakan dalam penerbangan selama 4 jam (Bartolomew, 2011)
9. 3. Bagaimana manfaat Ebm dalam menangani suatu kasus
kesehatan?
• Keuntungan dari adanya EBM ini kita dapat
menjelaskan terkait penyakit yang diderita pasien
dengan sumber terbaru dan terpercaya. Dengan
mendapatkan EBM terbaru, kita mengetahui
perkembangan EBM sepanjang tahun tentang
penyakit dan juga dapat meminimalisir kesalahan
terkait penggunaan EBM yang lama. (Clarke, 2016)
10. 4. Apa penyebab terjadi nya dvt dalam penerbangan jarak jauh?
• Perubahan patofis tubuh, dan ruang gerak yang terbatasi, dehidrasi
pada tubuh, usia 40, perempuan, pengunaan kontrasepsi, varises
pada tungkai bawah, obesitas, mempunyai trombofilia genetik (Air
Travel an the risk of thromboembolism , 2010)
• Penerbangan 7 -8 jam meningkatkan faktor resiko DVT, dalam
keadaan duduk menurunnya aksi potensial sehingga otot tidak
berkontraksi
• Immobilisasi selama penerbangan, space kaki yang sempit, duduk
dekat jendela maupun kursi tengah yang mempunyai space atau
jarak yang sempit ( kahn 2014)
11. 5. Apakah selain pemakaian ECS, adakah alternatif
selain yang dapat digunakan utk pencegahan DVT?
• Tidak duduk saja, akan tetapi lakukan streching
(peregangan di dalam kabin pesawat (Ann emerg
med 2011)
• Lakukan modifikasi streching seperti quiz game akan
tetapi lakukan body movement untuk menjawab agar
badan menjadi renggang( westelaken et all 2011)
• Diberikan heparin
12. 6. Apakah boleh heparin diberikan kepada
pasien apabila tidak ada riwayat DVT?
Sebaiknya tidak diberikan, karena heparin berfungsi
untuk mencegah terjadinya gumpalan darah. Apabila
tidak ada riwayat DVT gunakan terapi nonfarmakologi(
vacs specialist int 2016)
13. 7. Bagaimana langkah mencari jurnal sesuai EBM?
1. Bagaimana langkah mencari jurnal sesuai EBM?
2. di identifikasi
3. Membuat formulasi pertanyaan dengan menggunakan PICO, yaitu:
P: passenger
I: Elastic Compression Stocking (ECS)
C: No Elastic Stocking
O: DVT(Deep vein Thrombosis)
4. Sumber yang tepat, contoh Pubmed
5. Telaah literatur yang didapat
6. Diintegrasi kan kemampuan klinis
7. Dievaluasi (Alan 2012)
14. 8. Bagaimana peran ebm dalam masing-masing profesi?
• Dokter:
• Perawat:
• Apoteker: mendukung dalam proses penggunaan
obat seperti pemilihan terapi, dispensing, edukasi
monitoring penggunaan obat, meningkatkan
pemberian pengobatan yang rasional( sackett et al
2013)
15. Wanita 56 tahun
Doctor
Nurse
Pharmacy
-Searching skill
-Browsing skill
-Downloading skill
EBM
PICO
1. Fenomena
2. Frequency
3. Diagnosis
4. Prognosis
5. Therapy
P: Passengers on haul
flight
I: Wearing elastic
compression
C: no wearing elastic
compression
O: Deep vein
thrombolisis OR DVT
Search : (passengers on long flight OR passengers on
airplane) AND elastic compression stocking AND no
elastic compression stocking AND (deep vein
thrombolisis OR DVT)
- Pubmed
- Cochrane library
- Trip database
- National guidlies clearing
- Oxford center for EBM
Passengers on long haul flights
DVT
PETA KONSEP
18. Incidence
• Background Question
How many incidence does happen DVT in long-haul flight?
• Foreground Question
P: passenger on long-haul flights
I: -
C: -
O: development of deep vein thrombosis
• Search
Incidence AND deep vein thrombosis AND long-haul flight
• The journal
Next page
• Level of the journal
1B
• Explanation
Symptomless DVT might occur in up to 10% of long-haul airline travellers
19.
20. Incidence
• Background Question
Is there better method than CT venography to diagnose deep vein thrombosis?
• Foreground Question
P: method to diagnose deep vein thrombosis
I: -
C: CT venography
O: best method to diagnose deep vein thrombosis
• Search
Method AND CT venography AND diagnos* AND deep vein thrombosis
• The journal
Next page
• Level of the journal
1B
• Explanation
CT venography is better than duplex scanning, but in suspected calf vein thrombosis case duplex scanning is the
best way
23. Background question
What causes of DVT in long-haul flight?
Foreground question
P : passenger on long-haul flights
I :-
C :-
O :deep vein thrombosis
Search
etiolgy AND deep vein thrombosis AND long-haul flight
The journal
Next page
Level of journal
1b
Explanation
Etiology of DVT is pathophysiologic changes of immobilitily that increase venous pressure to be thrombus, ussualy in
lower leg. Risk factors for DVT include age over 40 years, female, women who use oral contraceptives, varicoses veins
in lower limbs, obesity and genetic thrombophilia.
26. • Background Question
– Bagaimana terapi pasien dengan DVT?
• Foreground Question
– P : Airline passengers
– I : Comperssion stocking
– C :
– O: Deep vein trombosis
• Search
– (airline passengers) AND (Compression stockings) AND (deep vein thrombosis) The
journal
– PubMed
• Level of the journal
• Explanation
– Ada bukti bahwa penggunaan ECS dapat mencegah deep vein trombosis.
31. Prognosis
• Background Question
– Bagaimana prognosis pasien DVT dengan penggunaan ECS?
• Foreground Question
– P : Patient with deep vein thrombolysis OR patient with DVT
– I : Elastic Copmression
– C :
– O: Prognosis deep vein thrombolysis OR prognosis DVT
• Search
– (patient with deep vein trhombolisis OR patient with DVT) AND elastic compression AND
(prognosis of deep vein thrombolisis OR prognosis DVT)
• The journal
– PubMed
• Level of the journal
• Explanation
– Pasien DVT dengan menggunakan ECS memiliki prognosis pemulihan selama 24 bulan.
32.
33.
34.
35. 1. Insiden
risiko trombosis dapat terjadi dalam perjalanan
jauh yang lebih dari 8 jam dan mereka yang
berisiko terbesar adalah wisatawan dengan
riwayat tromboemboli vena. Berdasarkan bukti
terbaik yang telah ada, risiko dari gejala DVT
setelah penerbangan lebih dari 12 jam adalah
0,5% . Risiko DVT tungkai bawah pada orang
yang berisiko tinggi adalah 5% per
penerbangan dan 1,6% per penerbangan bagi
orang yang beresiko rendah yang menjalani
penerbangan jangka panjang.
Sajid, M.S., Tai, N.R.M., Goli, G., Morris, R.W., Baker, D.M., and Hamilton, G. 2006. Knee versus Thigh
Length Graduated Compression Stockings for Prevention of Deep Venous Thrombosis: A Systematic
Review. Science Direct. Vol 32 (730-736)
Backgroung : berapa banyak insiden
DVT yang terjadi di perjalanan udara
dengan waktu yang lama ?
Foreground :
P : passanger on long-haul flights
I
C
O : Epidemiologi of deep vein
thrombosist
Level : 1a (RCT)
37. 3. Diagnosa
DIAGNOSA NOC NIC
Risiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer dengan
faktor risiko gaya
hidup kurang
gerak.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan lebih dari 1
jam dengan kriteria pengendalian risiko :
Mengajar: Proses penyakit
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien saat ini yang
berkaitan dengan proses penyakit tertentu
2. Jelaskan penyebab, tanda dan gejala, proses
penyakit, yang umum dari penyakit sesuai
kebutuhan
3. Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien
4. Berikan informasi mengenai pemeriksaan
diagnostik yang tersedia sesuai kebutuhan
5. Jelaskan alasan dibalik manajemen, terapi,
penanganan yang direkomendasikan
6. Instruksikan pasien mengenai tindakan untuk
mencegah atau meminimalkan efek samping atau
meminimalkan efek dari penyakit
7. mendiskusikan perubahan-perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi masa depan dan/atau pengendalian
proses penyakit.
8. Diskusikan pilihan terapi pengobatan
No Kriteria
1. Minta informasi terkini tentang risiko kesehatan
2. Mengidentifikasi faktor risiko
3. Monitor faktor risiko lingkungan
4. Monitor faktor risiko pribadi
5. Mengembangkan strategi pengendalian risiko yang
efektif
6. Atur strategi pengendalian risiko
7. Berkomitmen untuk risiko strategi pengendalian
8. Mengikuti strategi pengendalian risiko yang dipilih
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
NANDA NIC NOC 2015-2017
38. Edukasi Perawat tentang fleksi dan ekstensi untuk
penerbangan 4 jam
1. Latihan kaki dengan meregangkan pergelangan kaki secara berkala sambil duduk dan
sering mengkontraksikan otot betis.
2. Berjalan sekitar kabin dengan berkala, 5 menit untuk setiap jam dengan durasi
penerbangan (lebih dari 4 jam)
3. Minum air dalam jumlah cukup dan jus buah untuk mempertahankan hidrasi agar tetap
baik.
4. Hindari alkohol dan minuman berkafein, pada saat dehidrasi.
5. Hati-hati tentang makan terlalu banyak selama penerbangan.
6. Meminta tempat duduk dekat gang jika Anda memiliki resiko
7. Jangan menempatkan bagasi di bawah jok di depan Anda, karena dapat mengurangi
kemampuan untuk menggerakkan kaki.
8. Jangan tidur dalam posisi sempit, dan hindari penggunaan semua jenisalat bantu untuk
tidur.
9. Hindari memakai pakaian konstriktif sekitar ekstremitas bawah atau pinggang.
(Bartholomew, J.R., Schafeer, J.L,. Georges. 2011. Air travel and Venous Thromboembolism.
Minimizing the risk. Cleveland Clinic journal of medicine. Vol 78 (111-120).
4. TERAPI KEPERAWATAN
39. Peran perawat untuk penerbangan 8-10 jam
Jika pasien memiliki faktor risiko,
penerbangan yang lebih dari 8
sampai 10 jam dokter harus
mempertimbangkan langkah-
langkah pencegahan tambahan
termasuk stoking kompresi atau
obat antikoagulan seperti yang
disebutkan di atas, atau keduanya .
(Bartholomew, J.R., Schafeer, J.L,. Georges. 2011. Air travel and
Venous Thromboembolism. Minimizing the risk. Cleveland Clinic
journal of medicine. Vol 78 (111-120).
Backgroung : Apa saja peran perawat
yang bisa dilakukan dalam pencegahan
DVT ?
Foreground :
P : passanger on long-haul flights
I : education
C :
O : education recomendation therapy
Level : Review
41. Stocking yang bagus digunakan
untuk mencegah DVT pada
perjalanan jauh adalah knee
lenght stocking (stocking sebatas
lutut), ketika knee lenght stoking
digulungkan melalui pergelangan
kaki, gradien tekanan tidak terbalik,
tekanan terbesar tetap pada tingkat
pergelangan kaki karena stocking
relatif lebar di betis dan tekanan yang
dihasilkan oleh stocking yang masih
berada di posisi yang benar.
Keuntungan lainnyadijelaskan
mengenai keinginan dan kenyamanan
pasien dalam menggunakan knee
lenght.
(Sajid, M.S., Tai, N.R.M., Goli, G., Morris, R.W., Baker, D.M., and Hamilton, G.
2006. Knee versus Thigh Length Graduated Compression Stockings for
Prevention of Deep Venous Thrombosis: A Systematic Review. Science Direct. Vol
32 (730-736))
Backgroung : Apa saja peran perawat
yang bisa dilakukan dalam pencegahan
DVT ?
Foreground :
P : passanger on long-haul flights
I : Knee lenght stocking
C : Tight lenght stocking
O : reduce risk of DVT
Level : 1a (RCT)
43. Background:
Frekuensi terjadinya DVT selama perjalan jauh dan
efektivitas penggunaan elastic compression stocking
(Frequency and prevention of symptomless deep-vein
thrombosis in long-haul flightsa randomised trial.
Department of Surgery, Royal Free and University College
Medical School, London, UK. Lancet 2001)
44. Frequency and prevention of symptomless deep-vein
thrombosis in long-haul flights: a randomised trial.
Menyimpulkan bahwa:
Deep vein thrombolisis tanpa gejala terjadi sampai
dengan 10% penumpang dengan penerbangan jarak
jauh (>8jam). Mengenakan elastic compression
stocking selama perjalanan lebih efektif jika dikaitkan
dengan DVT tanpa gejala
45. Area Background
Question
Foreground Question Search Jurnal and
level jurnal
Etiologi Patient/
Problem
passengers on
long haul flight
(passengers on
long haul
flight) AND
DVT (in
airplane) AND
(elastic
compression
stocking)
Level:
RCT Ib
Intervention elastic
compression
stocking
Comparison NO elastic
compression
stocking
Outcome Deep Vein
Thrombosis
(DVT)
46.
47. Background
Deep vein thrombosis (DVT) mengacu pada adanya
trombus dalam vena, yang paling sering tidak hanya
untuk perawatan yang tepat dari orang-orang dengan
gejala DVT tetapi juga untuk mencegah komplikasi dari
penggunaan yang tidak tepat antikoagulan pada mereka
dengan gangguan lain
(Diagnosis and Treatment of Lower Extremity Deep Vein
Thrombosis. Seung-Kee Min, Young Hwan Kim et all)
48. Terapi DVT
Tujuan terapi DVT
adalah untuk mencegah nya komplikasi-paru emboli (PE),
DVT berulang, pasca-trombotik sindrom (PTS), dan
kematian
(Diagnosis and Treatment of Lower Extremity Deep Vein
Thrombosis. Seung-Kee Min, Young Hwan Kim et all)
49. Standart terapi dari DVT pada Emergency Departement. 2008
oleh American of Chest Physicians (AACP) Guidelines dimulai
pemberian
• antikoagulan heparin BM rendah.
• Pentasakarida atau heparin yang tidak terfraksinasi
Antikoagulan pada pasien denga DVT proxinal yang akut
digunakan tidak hanay untuk mengrangi resiko embolipada
pulmonary tetapi jua resiko dari post thrombolitic syndrome
yang selanjutnya dan kekambuhan dari DVT
(Diagnosis and Treatment of Lower Extremity Deep Vein
Thrombosis. Seung-Kee Min, Young Hwan Kim et all)
50. Pertimbangan awal sebelum di berikan terapi
antikoagulan
• Mengetahui gangguan yang mendasari DVT
• Memastikan aman untuk penggunaan antikoagulan
• Memastikan bahwa pemantauan antikoagulan dapat
dilakukan secara aman
• Penilaian klinis dan resiko antikoagulan, baik
anamnesis klinis, pemeriksaan fisik dan tes
laboratorium
(Diagnosis and Treatment of Lower Extremity Deep Vein
Thrombosis. Seung-Kee Min, Young Hwan Kim et all)
51. Area Background
Question
Foreground Question Search Jurnal and
level jurnal
Therapy Bagaimanakah
terapi pada
pasien DVT?
Patient/
Problem
Deep Vein
Thrombosis
(deep vein
thrombosis OR
DVT) AND
(treatment)
AND
(diagnosis)
Level: 3
Intervention -
Comparison -
Outcome Diagnosis and
treatment