SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Skenario III
Keyword
• Pasien 19 tahun belum menikah
• Pekerja pabrik rokok
• Dismenorrhea
• Surat keterangan dokter
Klarifikasi istilah
• Surat keterangan dokter : keterangfan yang ditulis /
dibuat oleh dokter untuk tujuan tertentu tentang
kesehatan atau penyakit pasien atas permintaan
pasien atau permintaan pihak ketiga dengan
persetujuan pasien (budi Sampurno, 2004).
• Dismenorrhea: nyeri pada waktu menstruasi, paling
sering nyeri ini merupakan nyeri kolik di daerah perut
bawah, disertai sakit kepala, iritabilitas, depresi dan
fatigue (WHO,2008).
Rumusan Masalah
1. Mengapa pasien mengalami dismenorrhea?
2. Adakah hubungan antara keluhan pasien dengan
pekerjaan pasien di pabrik rokok?
3. Bagimana pentalaksanaan komprehensif pada pasien
ini?
4. Bagaiman peraturan perundang-perundang pada kasus
in?
5. Bagimana dokter harus bersikap terhadap pasien dan
teman pasien yang memintakan surat keterangan sakit?
HIPOTESIS
Mengapa pasien mengalami dismenorrhea
hingga ingin pingsan?
• Fase sekresi  PG  merangsang kontraksi
miometrium akibatnya iskemia jaringan endometrium
(uterus) release Bradikinin di nervus endometrium
 nyeri perut bawah yang hebat  pasien ingin
pingsan.
• Pasien pingsan  evaluasi faktor resiko: nutrisi,
istirahat
Adakah hubungan antara keluhan pasien
dengan pekerjaan pasien di pabrik rokok?
Stress dan kelelahan akibat pekerjaan  mempengaruhi
hipotalamus  gangguan regulasi hormonal terutama estrogen
dan progesteron.
Jika pasien menghirup tembakau dan nikotin yang basah 
green tobaco sickness  nausea, vomitting, headache.
Bagimana pentalaksanaan
komprehensif pada pasien ini?
• Promotif :
• memberikan penyuluhan nyeri pada saat haid: seperti istirahat cukup,
kompres air hangat perut bagian bawah.
• Penyuluhan gizi dan kesehatan reproduksi
• Preventif :
• Olahraga, pola hidup sehat, minum vitamin, istirahat secukupnya
• Kuratif :
• Analgetik : NSAID
• Cuti 2 hari
Bagaimana peraturan perundang-
perundang pada kasus ini?
• Pasal 81 Ayat 1 UU no. 13 Tahun 2003
• “Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan haid
dan memberitahukan pada perusahaan , tidak wajib bekerja
pada hari pertama dan kedua pada waktu haid”
• Pasal 93 Ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003
• “Pengusaha wajib membayar upah apabila pekerja
perempuan yang sakit pada hari pertama dan hari kedua
masa haidnya sehingga tidak dapat melkaukan pekerjaan”
• Surat keterangan dokter  berdasarkan KODEKI pasal
7, pasal 12 dan UU No. 29 Tahun 2004.
• Pasal 7 : dokter jika ingin membuat surat keterangan harus
berdasarkan hasil pemeriksaan sendiri
• Pasal 12 : dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan setelah
pasien meninggal.
• Jadi untuk pasien dokter boleh memberikan surat
keterangan sakit, untuk temannya tidak boleh
Bagimana dokter harus bersikap terhadap pasien
dan teman pasien yang memintakan surat
keterangan sakit?
• Dokter melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien ( pmx
abdomen, TTV)
• Jika pasien tidak kuat bekerja / masih sakit dan memang
membutuhkan istirahat, maka dokter memberikan surat
keterangan sakit selama 1 hari
• Dokter tidak memberikan surat keterangan sakit kepada
teman pasien yang mengantar, dan di beri penjelasan
mengenai konsekuensi apabila surat keterangan sakit palsu
di buat (Berdasarkan KUHP dan KODEKI).
LO
• Surat keterangan medis
• Peraturan Undang-undang tenaga kerja khususnya
untuk pekerja perempuan.
• Undang-undang kesehatan dan pradok
• Analisis skenario dan tatalaksana komprehensif.
LO 1
SURAT
KETERANGAN
MEDIS
SURAT KETERANGAN MEDIK
(SKM)
1. Surat keterangan kelahiran
2. Surat keterangan sehat
3. Surat keterangan sakit
4. Surat keterangan medik pengujian kesehatan
5. Surat keterangan bebas narkoba
6. Surat keterangan bebas penyakit tertentu
7. Surat keterangan kegadisan
8. Surat kematian
9. Surat keterangan untuk asuransi
10. Surat keterangan untuk melanjutkan pengobatan (konsul
Surat Keterangan Kelahiran
• Bukan akte kelahiran tetapi pengantar untuk
membuat Akte Lahir
• Isinya hanya tertera
- nama, jenis kelamin, golongan darah bayi
- nama, umur, pekerjaan dan alamat ibu
- tempat dan waktu lahir
SURAT KETERANGAN SEHAT
• Tingkatan sehat tidak sama pada setiap peruntukan
tertentu
• Sehat untuk menjadi tentara tidak sama dengan sehat
untuk menjadi mahasiswa, SIM
• Nyatakan sehat untuk kepentingan apa
• Hati-hati keterangan sehat apabila untuk peradilan
SURAT KETERANGAN SAKIT
• FUNGSI
- untuk memberi istirahat dalam rangka penyembuhan
- untuk memberi keterangan bagi pihak ketiga (pemberi
kerja, asuransi)
• ISI :
- diagnosa ? Pada umumnya tanpa diagnosa kecuali untuk
kepentingan asuransi
- fungsi tertentu berkaitan pekerjaan
SURAT KETERANGAN
KEMATIAN
• Menyatakan bahwa seseorang telah meninggal
dunia
• Hanya dibuat bila jelas sebab kematiannya (alami)
 bila tidak kirim ke forensik (polisi)
• Setidaknya berdasarkan atas pemeriksaan luar
jenasah dan allo anamnesa
• Hanya diterbitkan satu kali saja
• Apabila surat kematian hilang harus lapor polisi
SURAT KETERANGAN
KEHAMILAN
• Jarang terjadi, pada umumnya cukup pernyataan lisan
• Dibuat dengan menyebutkan cara pemeriksaan yang
digunakan
• Biasanya menyebut “tanda kehamilan” BUKAN ditulis “hamil
“
SURAT KETERANGAN
KEGADISAN
• Hati-hati dengan ketidak gadisan
• Harus ada permintaan dari ybs atau setidaknya ada
persetujuannya
• Alasan permintaan ?
• Harus ada saksi wanita pada saat pemeriksaan
• Sebaiknya dibuat tertulis
SURAT KETERANGAN BEBAS
NARKOBA
• Data berdasarkan :
- anamnesa
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan laboratorium
• Kompetensi dokter ?
• Kewenangan dokter ?
• Batasi pada lingkup kedokteran !
SURAT KETERANGAN
VISUM ET REPERTUM
• Untuk kepentingan peradilan  harus berupa surat resmi
• Atas permintaan penyidik yang berwenang (polisi, POM)
secara resmi/tertulis
• Mengikuti format tertentu
SURAT KETERANGAN
KOMPETENSI
• Apakah seseorang masih dapat membuat keputusan
hukum ? Membuat testimony dll
• Apakah seseorang harus dirawat sehingga tak layak
ditahan ? (fitness to be detained)
• Apakah seseorang layak maju ke Pengadilan (fitness to
be trial)
UU mengatur Haid
Pengaturan mengenai cuti haid
• Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”)
yang menyebutkan bahwa pekerja/buruh perempuan
yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib
bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu
haid.
• Selanjutnya, Pasal 81 ayat (2) UUK mengatur
bahwa pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 81 ayat (1) diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.
• Pengusaha juga wajib membayar upah
apabila pekerja/buruh perempuan yang sakit pada
hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak
dapat melakukan pekerjaan [lihat Pasal 93 ayat (2)
huruf b UUK].
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015
TENTANG PENGUPAHAN
• Upah yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh
perempuan yang tidak masuk kerja dan/atau tidak
melakukan pekerjaan karena sakit pada hari pertama
dan kedua masa haidnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (3) huruf b disesuaikan dengan
jumlah hari menjalani masa sakit haidnya, paling lama
2 (dua) hari.
Pasal 25 PKB (Perjanjian Kerja
Bersama)
dikatakan bahwa pekerja perempuan dibebaskan
dari kewajiban bekerja pada hari pertama dan ke
dua waktu haid dan tetap mendapat upah penuh
dengan ketentuan:
1. Pekerja wajib memberitahukan kepada
Perusahaan pada hari pertama haid.
2. Apabila ada kelainan haid pada saat bekerja,
maka pekerja wajib memberitahukan pada
atasannya.
Pasal 25 PKB (Perjanjian Kerja
Bersama)
3. Apabila terjadi kelainan haid lebih dari 2 (dua) hari
berturut-turut harus didukung oleh surat keterangan
Dokter.
4. Cuti haid tidak mengurangi hak cuti tahunan.
• Berdasarkan contoh di atas bisa kita ketahui bahwa
pemberitahuan tidak wajib disertai surat keterangan
dokter (dalam hal haid di hari pertama dan ke dua).
• Akan tetapi, apabila ada kelainan haid lebih dari dua
hari berturut-turut, maka pemberitahuannya harus
disertai dengan surat dokter.
• Dari sini dapat kita simpulkan bahwa bisa saja
perusahaan memberlakukan ketentuan mengenai
kewajiban menyertakan surat dokter terkait
pemberitahuan cuti haid.
• Namun, apabila pekerja perempuan lainnya keberatan
dengan pengaturan dalam perusahaan tersebut, Anda
bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan, yakni
melalui perundingan lewat forum bipatrit.
• Jalur bipartit adalah suatu perundingan antara pekerja
dengan pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan
hubungan industrial.
• http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt532bb
6e88b46b/apakah-cuti-haid-harus-dengan-surat-
dokter-
UU Kesehatan dan
Pradok
Diagnosis PAK &
Penatalaksanaan
Komprehensif
• dismenorrhea
Diagnosis Klinis
• Stress
Pajanan yang dialami ?
• Ya, karena stress dapat mempengaruhi hipotalamus 
gangguan hormonal terutama estrogen dan progesteron
Pajanan menimbulkan diagnosis klinis?
• Ya, karena perubahan mekanisme hipotalamus sangat
dipengaruhi oleh stress maupun kelelahan fisik
Pajanan yang diterima cukup signifikan?
• Riwayat
dismenorrhea
sebelumnya
Faktor individu
yang
berpengaruh
• Tidak
Faktor lain di luar
pekerjaan yang
berpengaruh
• Diagnosis
merupakan ORD
(Occupational
Relatede disease
KESIMPULAN
Penatalaksanaan Komperhensif
• Promotif
1. Memberikan penyuluhan nyeri pada saat haid : istirahat cukup, kompres
air hangat perut bagian bawah
2. Penyuluhan gizi dan kesehatan reproduksi
• Preventif
1. Olahraga
2. Pola hidup sehat
3. Minum vitamin
4. Istirahat secukupnya
• Kuratif
1. Analgetik : NSAID
2. Cuti 2 hari
Sesi Tanya Jawab
• Apakah kasus ini termasuk ORD atau GD?
• ORD : karena ada faktor stress akibat kelelahan kerja, usia
masih tergolong muda untuk bekerja, ada riwayat
dismenorrhea sebelumnya.
• GD : wanita umumnya mengalami dismenorrhea.
• Apakah harus ada rehabilitasi?
• Tidak harus ada, karena fungsi sosial 1.
• Karena nyeri pada saat menstruasi saja.
• Berapa hari cuti yang harus diberikan?

More Related Content

What's hot

What's hot (16)

Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
 
(Lamp 1.20) standar pelayanan anak
(Lamp 1.20) standar pelayanan anak(Lamp 1.20) standar pelayanan anak
(Lamp 1.20) standar pelayanan anak
 
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
 
(Lamp 1.17) sp perawatan bedah
(Lamp 1.17) sp perawatan bedah(Lamp 1.17) sp perawatan bedah
(Lamp 1.17) sp perawatan bedah
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
 
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
 
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
 
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf (Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
 
Spo pelayanan tahap terminal ok new
Spo pelayanan tahap terminal ok newSpo pelayanan tahap terminal ok new
Spo pelayanan tahap terminal ok new
 
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
 
(Lamp 1.31) standar pelayanan bangsal 1 b new
(Lamp 1.31) standar pelayanan bangsal 1 b new(Lamp 1.31) standar pelayanan bangsal 1 b new
(Lamp 1.31) standar pelayanan bangsal 1 b new
 
(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi
(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi
(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi
 
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
 
(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf
(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf
(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf
 
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi (Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
 

Similar to ipe pancaindra skenario 1

Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
hardione
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2
Isti Rahayu
 

Similar to ipe pancaindra skenario 1 (20)

ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptxASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
ASPEK LEGAL DI KAMAR BEDAH.pptx
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptxTM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
 
MATERI WEBINAR JKK PAK , COB (1).pptx
MATERI WEBINAR JKK PAK , COB (1).pptxMATERI WEBINAR JKK PAK , COB (1).pptx
MATERI WEBINAR JKK PAK , COB (1).pptx
 
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxREGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
 
SOSIALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PELAYANAN GILUT
SOSIALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PELAYANAN GILUTSOSIALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PELAYANAN GILUT
SOSIALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PELAYANAN GILUT
 
Pem 2 albert.pptx
Pem 2 albert.pptxPem 2 albert.pptx
Pem 2 albert.pptx
 
keselamatan kerja.pptx
keselamatan kerja.pptxkeselamatan kerja.pptx
keselamatan kerja.pptx
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatan
 
hak dan kewajiban pasien kel.11.pptx
hak dan kewajiban pasien kel.11.pptxhak dan kewajiban pasien kel.11.pptx
hak dan kewajiban pasien kel.11.pptx
 
uu perawat
uu perawatuu perawat
uu perawat
 
Aspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
Aspek Hukum Dalam Praktik KebidananAspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
Aspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
 
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
 
ASPEK MEDIKOLEGAL.PPT I Made Udayana
ASPEK MEDIKOLEGAL.PPT I Made UdayanaASPEK MEDIKOLEGAL.PPT I Made Udayana
ASPEK MEDIKOLEGAL.PPT I Made Udayana
 
Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdfAspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
 
Makalah Malpraktek
Makalah MalpraktekMakalah Malpraktek
Makalah Malpraktek
 
legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2
 
Peraturan dan Perundang-undangan
Peraturan dan Perundang-undangan Peraturan dan Perundang-undangan
Peraturan dan Perundang-undangan
 
Pemeriksaan Kes TK.ppt
Pemeriksaan Kes TK.pptPemeriksaan Kes TK.ppt
Pemeriksaan Kes TK.ppt
 

More from university of muhammadiyah malang

More from university of muhammadiyah malang (13)

Kelompok 06 home visit UMM
Kelompok 06 home visit  UMMKelompok 06 home visit  UMM
Kelompok 06 home visit UMM
 
Komunikasi interprofesional (IPE)
Komunikasi interprofesional (IPE) Komunikasi interprofesional (IPE)
Komunikasi interprofesional (IPE)
 
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
 
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
 
latihan soal farter 2 umm
latihan soal farter 2 ummlatihan soal farter 2 umm
latihan soal farter 2 umm
 
latihan soal uas farmasi klinik UMM
latihan soal uas farmasi klinik UMM latihan soal uas farmasi klinik UMM
latihan soal uas farmasi klinik UMM
 
Preskripsi alergi
Preskripsi  alergiPreskripsi  alergi
Preskripsi alergi
 
preskripsi ispa
preskripsi ispapreskripsi ispa
preskripsi ispa
 
preskripsi gastritis
preskripsi gastritis preskripsi gastritis
preskripsi gastritis
 
KIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilatKIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilat
 
Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
kimia Farmasi Analisis Spektroskopi
kimia Farmasi Analisis Spektroskopikimia Farmasi Analisis Spektroskopi
kimia Farmasi Analisis Spektroskopi
 
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Viskimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

ipe pancaindra skenario 1

  • 2. Keyword • Pasien 19 tahun belum menikah • Pekerja pabrik rokok • Dismenorrhea • Surat keterangan dokter
  • 3. Klarifikasi istilah • Surat keterangan dokter : keterangfan yang ditulis / dibuat oleh dokter untuk tujuan tertentu tentang kesehatan atau penyakit pasien atas permintaan pasien atau permintaan pihak ketiga dengan persetujuan pasien (budi Sampurno, 2004). • Dismenorrhea: nyeri pada waktu menstruasi, paling sering nyeri ini merupakan nyeri kolik di daerah perut bawah, disertai sakit kepala, iritabilitas, depresi dan fatigue (WHO,2008).
  • 4. Rumusan Masalah 1. Mengapa pasien mengalami dismenorrhea? 2. Adakah hubungan antara keluhan pasien dengan pekerjaan pasien di pabrik rokok? 3. Bagimana pentalaksanaan komprehensif pada pasien ini? 4. Bagaiman peraturan perundang-perundang pada kasus in? 5. Bagimana dokter harus bersikap terhadap pasien dan teman pasien yang memintakan surat keterangan sakit?
  • 6. Mengapa pasien mengalami dismenorrhea hingga ingin pingsan? • Fase sekresi  PG  merangsang kontraksi miometrium akibatnya iskemia jaringan endometrium (uterus) release Bradikinin di nervus endometrium  nyeri perut bawah yang hebat  pasien ingin pingsan. • Pasien pingsan  evaluasi faktor resiko: nutrisi, istirahat
  • 7. Adakah hubungan antara keluhan pasien dengan pekerjaan pasien di pabrik rokok? Stress dan kelelahan akibat pekerjaan  mempengaruhi hipotalamus  gangguan regulasi hormonal terutama estrogen dan progesteron. Jika pasien menghirup tembakau dan nikotin yang basah  green tobaco sickness  nausea, vomitting, headache.
  • 8. Bagimana pentalaksanaan komprehensif pada pasien ini? • Promotif : • memberikan penyuluhan nyeri pada saat haid: seperti istirahat cukup, kompres air hangat perut bagian bawah. • Penyuluhan gizi dan kesehatan reproduksi • Preventif : • Olahraga, pola hidup sehat, minum vitamin, istirahat secukupnya • Kuratif : • Analgetik : NSAID • Cuti 2 hari
  • 9. Bagaimana peraturan perundang- perundang pada kasus ini? • Pasal 81 Ayat 1 UU no. 13 Tahun 2003 • “Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan haid dan memberitahukan pada perusahaan , tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid” • Pasal 93 Ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003 • “Pengusaha wajib membayar upah apabila pekerja perempuan yang sakit pada hari pertama dan hari kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melkaukan pekerjaan”
  • 10. • Surat keterangan dokter  berdasarkan KODEKI pasal 7, pasal 12 dan UU No. 29 Tahun 2004. • Pasal 7 : dokter jika ingin membuat surat keterangan harus berdasarkan hasil pemeriksaan sendiri • Pasal 12 : dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan setelah pasien meninggal. • Jadi untuk pasien dokter boleh memberikan surat keterangan sakit, untuk temannya tidak boleh
  • 11. Bagimana dokter harus bersikap terhadap pasien dan teman pasien yang memintakan surat keterangan sakit? • Dokter melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien ( pmx abdomen, TTV) • Jika pasien tidak kuat bekerja / masih sakit dan memang membutuhkan istirahat, maka dokter memberikan surat keterangan sakit selama 1 hari • Dokter tidak memberikan surat keterangan sakit kepada teman pasien yang mengantar, dan di beri penjelasan mengenai konsekuensi apabila surat keterangan sakit palsu di buat (Berdasarkan KUHP dan KODEKI).
  • 12. LO • Surat keterangan medis • Peraturan Undang-undang tenaga kerja khususnya untuk pekerja perempuan. • Undang-undang kesehatan dan pradok • Analisis skenario dan tatalaksana komprehensif.
  • 13.
  • 15. SURAT KETERANGAN MEDIK (SKM) 1. Surat keterangan kelahiran 2. Surat keterangan sehat 3. Surat keterangan sakit 4. Surat keterangan medik pengujian kesehatan 5. Surat keterangan bebas narkoba 6. Surat keterangan bebas penyakit tertentu 7. Surat keterangan kegadisan 8. Surat kematian 9. Surat keterangan untuk asuransi 10. Surat keterangan untuk melanjutkan pengobatan (konsul
  • 16. Surat Keterangan Kelahiran • Bukan akte kelahiran tetapi pengantar untuk membuat Akte Lahir • Isinya hanya tertera - nama, jenis kelamin, golongan darah bayi - nama, umur, pekerjaan dan alamat ibu - tempat dan waktu lahir
  • 17. SURAT KETERANGAN SEHAT • Tingkatan sehat tidak sama pada setiap peruntukan tertentu • Sehat untuk menjadi tentara tidak sama dengan sehat untuk menjadi mahasiswa, SIM • Nyatakan sehat untuk kepentingan apa • Hati-hati keterangan sehat apabila untuk peradilan
  • 18. SURAT KETERANGAN SAKIT • FUNGSI - untuk memberi istirahat dalam rangka penyembuhan - untuk memberi keterangan bagi pihak ketiga (pemberi kerja, asuransi) • ISI : - diagnosa ? Pada umumnya tanpa diagnosa kecuali untuk kepentingan asuransi - fungsi tertentu berkaitan pekerjaan
  • 19. SURAT KETERANGAN KEMATIAN • Menyatakan bahwa seseorang telah meninggal dunia • Hanya dibuat bila jelas sebab kematiannya (alami)  bila tidak kirim ke forensik (polisi) • Setidaknya berdasarkan atas pemeriksaan luar jenasah dan allo anamnesa • Hanya diterbitkan satu kali saja • Apabila surat kematian hilang harus lapor polisi
  • 20. SURAT KETERANGAN KEHAMILAN • Jarang terjadi, pada umumnya cukup pernyataan lisan • Dibuat dengan menyebutkan cara pemeriksaan yang digunakan • Biasanya menyebut “tanda kehamilan” BUKAN ditulis “hamil “
  • 21. SURAT KETERANGAN KEGADISAN • Hati-hati dengan ketidak gadisan • Harus ada permintaan dari ybs atau setidaknya ada persetujuannya • Alasan permintaan ? • Harus ada saksi wanita pada saat pemeriksaan • Sebaiknya dibuat tertulis
  • 22. SURAT KETERANGAN BEBAS NARKOBA • Data berdasarkan : - anamnesa - pemeriksaan fisik - pemeriksaan laboratorium • Kompetensi dokter ? • Kewenangan dokter ? • Batasi pada lingkup kedokteran !
  • 23. SURAT KETERANGAN VISUM ET REPERTUM • Untuk kepentingan peradilan  harus berupa surat resmi • Atas permintaan penyidik yang berwenang (polisi, POM) secara resmi/tertulis • Mengikuti format tertentu
  • 24. SURAT KETERANGAN KOMPETENSI • Apakah seseorang masih dapat membuat keputusan hukum ? Membuat testimony dll • Apakah seseorang harus dirawat sehingga tak layak ditahan ? (fitness to be detained) • Apakah seseorang layak maju ke Pengadilan (fitness to be trial)
  • 26. Pengaturan mengenai cuti haid • Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”) yang menyebutkan bahwa pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.
  • 27. • Selanjutnya, Pasal 81 ayat (2) UUK mengatur bahwa pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (1) diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
  • 28. • Pengusaha juga wajib membayar upah apabila pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan [lihat Pasal 93 ayat (2) huruf b UUK].
  • 29. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN • Upah yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh perempuan yang tidak masuk kerja dan/atau tidak melakukan pekerjaan karena sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (3) huruf b disesuaikan dengan jumlah hari menjalani masa sakit haidnya, paling lama 2 (dua) hari.
  • 30. Pasal 25 PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dikatakan bahwa pekerja perempuan dibebaskan dari kewajiban bekerja pada hari pertama dan ke dua waktu haid dan tetap mendapat upah penuh dengan ketentuan: 1. Pekerja wajib memberitahukan kepada Perusahaan pada hari pertama haid. 2. Apabila ada kelainan haid pada saat bekerja, maka pekerja wajib memberitahukan pada atasannya.
  • 31. Pasal 25 PKB (Perjanjian Kerja Bersama) 3. Apabila terjadi kelainan haid lebih dari 2 (dua) hari berturut-turut harus didukung oleh surat keterangan Dokter. 4. Cuti haid tidak mengurangi hak cuti tahunan.
  • 32. • Berdasarkan contoh di atas bisa kita ketahui bahwa pemberitahuan tidak wajib disertai surat keterangan dokter (dalam hal haid di hari pertama dan ke dua). • Akan tetapi, apabila ada kelainan haid lebih dari dua hari berturut-turut, maka pemberitahuannya harus disertai dengan surat dokter.
  • 33. • Dari sini dapat kita simpulkan bahwa bisa saja perusahaan memberlakukan ketentuan mengenai kewajiban menyertakan surat dokter terkait pemberitahuan cuti haid.
  • 34. • Namun, apabila pekerja perempuan lainnya keberatan dengan pengaturan dalam perusahaan tersebut, Anda bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan, yakni melalui perundingan lewat forum bipatrit.
  • 35. • Jalur bipartit adalah suatu perundingan antara pekerja dengan pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 49. • dismenorrhea Diagnosis Klinis • Stress Pajanan yang dialami ? • Ya, karena stress dapat mempengaruhi hipotalamus  gangguan hormonal terutama estrogen dan progesteron Pajanan menimbulkan diagnosis klinis? • Ya, karena perubahan mekanisme hipotalamus sangat dipengaruhi oleh stress maupun kelelahan fisik Pajanan yang diterima cukup signifikan?
  • 50. • Riwayat dismenorrhea sebelumnya Faktor individu yang berpengaruh • Tidak Faktor lain di luar pekerjaan yang berpengaruh • Diagnosis merupakan ORD (Occupational Relatede disease KESIMPULAN
  • 51. Penatalaksanaan Komperhensif • Promotif 1. Memberikan penyuluhan nyeri pada saat haid : istirahat cukup, kompres air hangat perut bagian bawah 2. Penyuluhan gizi dan kesehatan reproduksi • Preventif 1. Olahraga 2. Pola hidup sehat 3. Minum vitamin 4. Istirahat secukupnya
  • 52. • Kuratif 1. Analgetik : NSAID 2. Cuti 2 hari
  • 53. Sesi Tanya Jawab • Apakah kasus ini termasuk ORD atau GD? • ORD : karena ada faktor stress akibat kelelahan kerja, usia masih tergolong muda untuk bekerja, ada riwayat dismenorrhea sebelumnya. • GD : wanita umumnya mengalami dismenorrhea. • Apakah harus ada rehabilitasi? • Tidak harus ada, karena fungsi sosial 1. • Karena nyeri pada saat menstruasi saja.
  • 54. • Berapa hari cuti yang harus diberikan?