SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Anggota Kelompok
Kokoh Trisna D 230110120083
Esti Lestiani 230110120096
Fahri Faturahman 230110120105
Muhammad Salma A 230110120118
Irene Azaria 230110120126
Dicky Surya Putra 230110120154
Pendahuluan
 Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang
belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap
 Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari
burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta,
yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat
sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia;
sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di
Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas Aves.
Burung Aquatik
 Burung aquatik pada umumnya menggunakan
kakinya untuk berenang,atau mempunyai kaki yang
panjang untuk berjalan di air yang memungkinkan
mereka untuk mencari makanan di lingkungan
aquatik.
Pembagian burung Aquatik
Burung perairan secara ekologi:
1. Burung air tawar
2. Burung pantai
3. Burung laut
Burung Aquatik
Burung air tawar
Burung pantai
Burung laut
Gaviivormes
Podicipediformes
Ciconiiformes
Anseriformes
Charadiiformes
Spheniciformes
Pelecaniformes
Pricelariiformes
Burung Laut
Burung laut merupakan burung yang beradaptasi
dengan kehidupan dilaut dan jarang pergi kedarat
kecuali untuk berkembang biak
Ciri khas dari burung laut berkembang biak secara
berkelompok di daerah pantai atau pulau-pulau kecil
Ordo Procellariiformes
Procellariiformes terdiri atas burung Albatros,
Shearwater, Storm- petrel, dan Diving-petrel dan
semuanya merupakan burung laut sejati. Mempunyai
hidung tabung yang unik yang terletak sepanjang
mandibula yang terpisah atau bersatu membentuk
tabung tunggal, karena itulah ordo ini dinamai pula
Tubinares yang berarti hidung tabung.
Morfologi
1. bentuk ukuran yang bervariasi dari ukuran yang sangat
besar seperti:
wandering albatros(berat 11 kg dan lebar sayap 3,6meter
Least Badai Petrel, (berat 20 g dan lebar sayap 32cm)
terkecil Fairy prion, ( lebar sayap 23-28cm)
2.Memilik paruh yang tertutup oleh satu atau dua tabung
disepanjang paruhnya
3. Sayap mereka panjang dan tipis, kaki berselaput, dan kaki
belakang yang belum berkembang atau tidak ada, bulu
dewasa mereka didominasi hitam, putih, dan abu-abu.
Adaptasi Fisiologi
1. Sayap
Bentuk sayap mereka yang panjang dan tipis memudahkan
mereka untuk mengudara lama di atas lautan. albatross besar
(genus Diomedea)
2. Kaki
kaki tubenoses bird terdiri dari selaput yang membuat mereka
berenang baik saat memburu mangsa di dalam air.
3. Paruh
mencium mangsa dengan baik. Lalu bentuk paruh mereka yang
di ujungnya berbentuk seperti pengait memudahkan mereka
untuk menangkap dan membununh mangsa.
Reproduksi
Procellariiformes mempunyai sifat monogami dan
membentuk ikatan pasangan jangka panjang yang
terbentuk selama beberapa tahun dan dapat
berlangsung selama hidup mereka. Hanya ada satu
telur diletakkan dalam setiap sarang, dan biasanya
hanya satu sarang yang dibuat per tahun, meskipun
kebanyakan albatrosses hanya dapat sarang setiap dua
tahun sekali. Kedua induk tubenoses ikut serta dalam
pengeraman dan pemeliharaan anak mereka. Setelah
anaknya dewasa, sang induk akan membiarkannya
tumbuh sendiri.
Habitat
Kebanyakan spesies bersarang di daratan, sementara
beberapa spesies bersarang dalam rongga alam dan
lubang. Habitat mereka secara umum menjelajahi
lautan, hanya saat melakukan perkembangbiakan saja
mereka datang kembali ke sarang mereka.
Sebaran
Family yang paling banyak tersebar adalah
Procellariidae, yang ditemukan di daerah tropis,
beriklim sedang dan kutub dari belahan Utara dan
belahan Selatan, meskipun mayoritas tidak
berkembang biak di daerah tropis, dan setengah
spesies hidup di daerah beriklim sedang dan kutub
selatan.
Tubenose Birds
Strom-Petrel
(H. pelagicus) Albatrosses (Phoebastriaalbatrus (Macronectesgiganteus)
Ordo Pelecaniformes
Undan atau pelikan adalah sejenis burung air yang
memiliki kantung yang dapat membesar pada bagian
bawah paruhnya.
Beberapa jenis pelikan merupakan burung laut, dan
sebagian lainnya merupakan burung yang biasa di air
laut dan di air tawar.
Pelecaniformes memiliki ciri khas yaitu satu-satunya
burung yang jari kakinya berselaput penuh yang
mempersatukan jari belakang dengan tiga jari depan.
Anatomi
Pelikan adalah burung yang terkenal dengan paruhnya
yang memiliki kantung.
Paruh meruncing panjang sebelah atas paruh membentuk
kait dibagian bawah tenggorokan terdapat kantung yang
elastis berguna untuk menangkap ikan.
Kakinya pendek dan pada jari-jarinya terdapat selaput yang
memudahkannya berenang. Panjang tubuh pelikan
mencapai 1,5 m. Bentangan sayapnya antara 1,8 m sampai
2,7 m tergantung spesiesnya. Pelikan jantan memiliki rupa
yang sama dengan pelikan betina, namun tubuh pelikan
jantan sedikit lebih besar dari pelikan betina.
Habitat
Pelikan hidup di pinggir pantai danau dan sungai di
berbagai belahan dunia. Pelikan terdapat di semua
benua kecuali benua Antartika. Ada enam spesies
burung pelikan yang terdapat di benua Amerika.
Makanan dan Perburuan
Beberapa jenis pelikan menangkap ikan dengan berenang
secara bekerjasama dalam satu kelompok diantaranya:
Mereka membentuk suatu barisan membentuk formasi
huruf “U” untuk mengepung dan menjebak ikan-ikan ke
pinggir air.
pelikan putih (Pelecanus erythrorhynchos) biasa mencari
makan dalam kelompok, dengan memukul-mukul dan
sayap dan kakinya mengejar ikan kecil ke arah tepi air.
Pelikan cokelat (Pelecanus occidentalis) memburu ikan
dengan terjun menyelam dari ketinggian 3-9 m dari atas
permukaan air.
Perilaku
Pelikan adalah burung yang hidup berkelompok dan
terbang dalam kawanan. Pelikan dapat terbang dalam
jangka waktu lama. Mereka sering terbang
membentuk satu garis panjang. Kadang kadang
mereka juga terbang dengan membentuk formasi
huruf “V”. Meskipun lamban di darat, pelikan adalah
penerbang yang kuat serta anggun, dan terkenal
karena sarangnya bisa berjarak 100 km dari tempat
mereka mencari ikan.
Reproduksi
Pelikan bersarang dalam koloni besar, dekat air atau di pohon,
bergantung spesies dan habitatnya. Saat masa berbiak, pelikan
jantan dan betina menggunakan kantung di paruhnya untuk
mengumpulkan dan mengangkut material sarang berupa
ranting, rumput dan bulu-bulu. Pelikan betina bertelur dua
sampai empat butir telur yang berwarna putih kebiruan. Pelikan
jantan dan betina secara bergantian mengerami telur mereka.
Telur akan menetas dalam jangka waktu sekitar satu bulan. Telur
menetas selisih satu hari, dan anak pelikan yang baru menetas
sering menyerang saudaranya yang lebih muda supaya
mendapatkan lebih banyak makanan. Anak pelikan tidak
disuapi dari kantung. Induknya akan membuka mulutnya lebar-
lebar sehingga anaknya dapat mencapai kerongkongan induknya
untuk mengambil makanan yang disediakan. Anak pelikan akan
segera dewasa dalam tiga tahun.
 Pelikan Cokelat
(Pelecanius
occidentalis)
Peruvian Pelikan
(Pelecanus
thagus)
Spot-billed pelican
(Pelecanus
philippensis)
Dalmatian Pelican
(Pelecanus crispus)
Pink-baked pelican
(Pelecanus
rufescens)
American White
Pelican (Pelecanus
erythrorhynchos)
Pinguins (Ordo Sphenisciformes)
Penguin adalah burung akuatik yang termasuk dalam
kategori burung yang tidak dapat terbang serta secara
umum hidup di belahan Bumi Selatan. Terdapat 18 spesies
penguin yang terdapat diseluruh dunia. Walaupun secara
umum hidup di belahan bumi selatan, namun penguin
tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau Antartika
saja. Umumnya penguin memakan krill (sejenis
udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang
tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya.
Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar
supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam
laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam
bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin. Tubuh
penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air
 Penguin Kaisar (Aptenodytes patagonicus)
 Penguin Raja (Aptenodytes forsteri)
 Penguin Gentoo (Pygoscelis papua)
 Penguin Adelie (Pygoscelis adeliae)
 PenguinChinstrap (Pygoscelis Antarctica)
 PenguinRockhoper (Eudyptes chrysocome)
 Penguin Mata Kuning(Megadyptes antipodes)
 Penguin Magellanic(Spheniscus magellanicus)
Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

What's hot (20)

Biologi pices
Biologi picesBiologi pices
Biologi pices
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Ppt coelenterata
Ppt coelenterataPpt coelenterata
Ppt coelenterata
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1
 
Perilaku adaptasi dalam berkelompok
Perilaku adaptasi dalam berkelompokPerilaku adaptasi dalam berkelompok
Perilaku adaptasi dalam berkelompok
 
Mikroalga
MikroalgaMikroalga
Mikroalga
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan laut
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
 
Rotifera
RotiferaRotifera
Rotifera
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
 
Laporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologiLaporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologi
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Reptil Laut
Reptil LautReptil Laut
Reptil Laut
 
Domestikasi
DomestikasiDomestikasi
Domestikasi
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Biologi laut.pptx
Biologi laut.pptxBiologi laut.pptx
Biologi laut.pptx
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
 

Similar to Burung Laut

Similar to Burung Laut (20)

Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Marine Reptiles
Marine ReptilesMarine Reptiles
Marine Reptiles
 
Penyu
PenyuPenyu
Penyu
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
 
Reptilia
ReptiliaReptilia
Reptilia
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologyIkan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyu
 
Makalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiroMakalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiro
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
 
KINGDOM ANIMALIA.pdf
KINGDOM ANIMALIA.pdfKINGDOM ANIMALIA.pdf
KINGDOM ANIMALIA.pdf
 
Modifikasi aves
Modifikasi avesModifikasi aves
Modifikasi aves
 
Biologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum EchinodermataBiologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum Echinodermata
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Amphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & piscesAmphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & pisces
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KELOMPOK AVES.pptx
KELOMPOK AVES.pptxKELOMPOK AVES.pptx
KELOMPOK AVES.pptx
 

More from Padjadjaran University (7)

Mamalia Neritik
Mamalia NeritikMamalia Neritik
Mamalia Neritik
 
Ikan Intertidal
Ikan IntertidalIkan Intertidal
Ikan Intertidal
 
Ikan Laut Dalam
Ikan Laut DalamIkan Laut Dalam
Ikan Laut Dalam
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 
UPWELLING
UPWELLINGUPWELLING
UPWELLING
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Burung Laut

  • 1.
  • 2. Anggota Kelompok Kokoh Trisna D 230110120083 Esti Lestiani 230110120096 Fahri Faturahman 230110120105 Muhammad Salma A 230110120118 Irene Azaria 230110120126 Dicky Surya Putra 230110120154
  • 3. Pendahuluan  Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap  Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
  • 4. Burung Aquatik  Burung aquatik pada umumnya menggunakan kakinya untuk berenang,atau mempunyai kaki yang panjang untuk berjalan di air yang memungkinkan mereka untuk mencari makanan di lingkungan aquatik.
  • 5. Pembagian burung Aquatik Burung perairan secara ekologi: 1. Burung air tawar 2. Burung pantai 3. Burung laut
  • 6. Burung Aquatik Burung air tawar Burung pantai Burung laut Gaviivormes Podicipediformes Ciconiiformes Anseriformes Charadiiformes Spheniciformes Pelecaniformes Pricelariiformes
  • 7. Burung Laut Burung laut merupakan burung yang beradaptasi dengan kehidupan dilaut dan jarang pergi kedarat kecuali untuk berkembang biak Ciri khas dari burung laut berkembang biak secara berkelompok di daerah pantai atau pulau-pulau kecil
  • 8. Ordo Procellariiformes Procellariiformes terdiri atas burung Albatros, Shearwater, Storm- petrel, dan Diving-petrel dan semuanya merupakan burung laut sejati. Mempunyai hidung tabung yang unik yang terletak sepanjang mandibula yang terpisah atau bersatu membentuk tabung tunggal, karena itulah ordo ini dinamai pula Tubinares yang berarti hidung tabung.
  • 9. Morfologi 1. bentuk ukuran yang bervariasi dari ukuran yang sangat besar seperti: wandering albatros(berat 11 kg dan lebar sayap 3,6meter Least Badai Petrel, (berat 20 g dan lebar sayap 32cm) terkecil Fairy prion, ( lebar sayap 23-28cm) 2.Memilik paruh yang tertutup oleh satu atau dua tabung disepanjang paruhnya 3. Sayap mereka panjang dan tipis, kaki berselaput, dan kaki belakang yang belum berkembang atau tidak ada, bulu dewasa mereka didominasi hitam, putih, dan abu-abu.
  • 10. Adaptasi Fisiologi 1. Sayap Bentuk sayap mereka yang panjang dan tipis memudahkan mereka untuk mengudara lama di atas lautan. albatross besar (genus Diomedea) 2. Kaki kaki tubenoses bird terdiri dari selaput yang membuat mereka berenang baik saat memburu mangsa di dalam air. 3. Paruh mencium mangsa dengan baik. Lalu bentuk paruh mereka yang di ujungnya berbentuk seperti pengait memudahkan mereka untuk menangkap dan membununh mangsa.
  • 11. Reproduksi Procellariiformes mempunyai sifat monogami dan membentuk ikatan pasangan jangka panjang yang terbentuk selama beberapa tahun dan dapat berlangsung selama hidup mereka. Hanya ada satu telur diletakkan dalam setiap sarang, dan biasanya hanya satu sarang yang dibuat per tahun, meskipun kebanyakan albatrosses hanya dapat sarang setiap dua tahun sekali. Kedua induk tubenoses ikut serta dalam pengeraman dan pemeliharaan anak mereka. Setelah anaknya dewasa, sang induk akan membiarkannya tumbuh sendiri.
  • 12. Habitat Kebanyakan spesies bersarang di daratan, sementara beberapa spesies bersarang dalam rongga alam dan lubang. Habitat mereka secara umum menjelajahi lautan, hanya saat melakukan perkembangbiakan saja mereka datang kembali ke sarang mereka.
  • 13. Sebaran Family yang paling banyak tersebar adalah Procellariidae, yang ditemukan di daerah tropis, beriklim sedang dan kutub dari belahan Utara dan belahan Selatan, meskipun mayoritas tidak berkembang biak di daerah tropis, dan setengah spesies hidup di daerah beriklim sedang dan kutub selatan.
  • 14. Tubenose Birds Strom-Petrel (H. pelagicus) Albatrosses (Phoebastriaalbatrus (Macronectesgiganteus)
  • 15. Ordo Pelecaniformes Undan atau pelikan adalah sejenis burung air yang memiliki kantung yang dapat membesar pada bagian bawah paruhnya. Beberapa jenis pelikan merupakan burung laut, dan sebagian lainnya merupakan burung yang biasa di air laut dan di air tawar. Pelecaniformes memiliki ciri khas yaitu satu-satunya burung yang jari kakinya berselaput penuh yang mempersatukan jari belakang dengan tiga jari depan.
  • 16. Anatomi Pelikan adalah burung yang terkenal dengan paruhnya yang memiliki kantung. Paruh meruncing panjang sebelah atas paruh membentuk kait dibagian bawah tenggorokan terdapat kantung yang elastis berguna untuk menangkap ikan. Kakinya pendek dan pada jari-jarinya terdapat selaput yang memudahkannya berenang. Panjang tubuh pelikan mencapai 1,5 m. Bentangan sayapnya antara 1,8 m sampai 2,7 m tergantung spesiesnya. Pelikan jantan memiliki rupa yang sama dengan pelikan betina, namun tubuh pelikan jantan sedikit lebih besar dari pelikan betina.
  • 17. Habitat Pelikan hidup di pinggir pantai danau dan sungai di berbagai belahan dunia. Pelikan terdapat di semua benua kecuali benua Antartika. Ada enam spesies burung pelikan yang terdapat di benua Amerika.
  • 18. Makanan dan Perburuan Beberapa jenis pelikan menangkap ikan dengan berenang secara bekerjasama dalam satu kelompok diantaranya: Mereka membentuk suatu barisan membentuk formasi huruf “U” untuk mengepung dan menjebak ikan-ikan ke pinggir air. pelikan putih (Pelecanus erythrorhynchos) biasa mencari makan dalam kelompok, dengan memukul-mukul dan sayap dan kakinya mengejar ikan kecil ke arah tepi air. Pelikan cokelat (Pelecanus occidentalis) memburu ikan dengan terjun menyelam dari ketinggian 3-9 m dari atas permukaan air.
  • 19. Perilaku Pelikan adalah burung yang hidup berkelompok dan terbang dalam kawanan. Pelikan dapat terbang dalam jangka waktu lama. Mereka sering terbang membentuk satu garis panjang. Kadang kadang mereka juga terbang dengan membentuk formasi huruf “V”. Meskipun lamban di darat, pelikan adalah penerbang yang kuat serta anggun, dan terkenal karena sarangnya bisa berjarak 100 km dari tempat mereka mencari ikan.
  • 20. Reproduksi Pelikan bersarang dalam koloni besar, dekat air atau di pohon, bergantung spesies dan habitatnya. Saat masa berbiak, pelikan jantan dan betina menggunakan kantung di paruhnya untuk mengumpulkan dan mengangkut material sarang berupa ranting, rumput dan bulu-bulu. Pelikan betina bertelur dua sampai empat butir telur yang berwarna putih kebiruan. Pelikan jantan dan betina secara bergantian mengerami telur mereka. Telur akan menetas dalam jangka waktu sekitar satu bulan. Telur menetas selisih satu hari, dan anak pelikan yang baru menetas sering menyerang saudaranya yang lebih muda supaya mendapatkan lebih banyak makanan. Anak pelikan tidak disuapi dari kantung. Induknya akan membuka mulutnya lebar- lebar sehingga anaknya dapat mencapai kerongkongan induknya untuk mengambil makanan yang disediakan. Anak pelikan akan segera dewasa dalam tiga tahun.
  • 21.  Pelikan Cokelat (Pelecanius occidentalis) Peruvian Pelikan (Pelecanus thagus) Spot-billed pelican (Pelecanus philippensis) Dalmatian Pelican (Pelecanus crispus) Pink-baked pelican (Pelecanus rufescens) American White Pelican (Pelecanus erythrorhynchos)
  • 22. Pinguins (Ordo Sphenisciformes) Penguin adalah burung akuatik yang termasuk dalam kategori burung yang tidak dapat terbang serta secara umum hidup di belahan Bumi Selatan. Terdapat 18 spesies penguin yang terdapat diseluruh dunia. Walaupun secara umum hidup di belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau Antartika saja. Umumnya penguin memakan krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin. Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air
  • 23.  Penguin Kaisar (Aptenodytes patagonicus)  Penguin Raja (Aptenodytes forsteri)  Penguin Gentoo (Pygoscelis papua)  Penguin Adelie (Pygoscelis adeliae)  PenguinChinstrap (Pygoscelis Antarctica)  PenguinRockhoper (Eudyptes chrysocome)  Penguin Mata Kuning(Megadyptes antipodes)  Penguin Magellanic(Spheniscus magellanicus)
  • 24.