Makalah ini membahas etika bisnis PT Samsung Electronics. Setelah mempelajari tinjauan pustaka tentang pengertian etika bisnis dan indikator-indikatornya, makalah ini menganalisis implementasi etika bisnis PT Samsung berdasarkan metode studi pustaka dan observasi. Hasilnya menunjukkan PT Samsung berusaha menerapkan etika bisnis dengan mematuhi peraturan dan tanggung jawab sosial.
1, be & gg, m ridho, hapzi ali, conceps and theories of business ethics, ...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, universitas mercu buana, 2017
1. Tugas 2 – Kelas Magister Manajemen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Etika Bisnis PT. Samsung Electronic
Disusun Oleh
Sonya Arista
55117110094
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCUBUANA-JAKARTA
TAHUN 2017
2. 2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
Abstrak ...................................................................................... 3
1. PENDAHULUAN ................................................................................... 3
2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
2.1 Pengertian Etika .................................................................... 4
2.2 Pengertian Etika Bisnis .................................................................... 5
2.3 Indikator Etika Bisnis .................................................................... 6
2.4 Prinsip Etika Bisnis .................................................................... 7
3. Metode ...................................................................................... 8
4. Hasil dan Pembahasan ............................................................................... 8
5. Kesimpulan dan saran ............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................................. 14
Etika Bisnis PT. Samsung Electronics
3. 3
Sonya Arista
Magister Manajemen Universitas Mercubuana
Email : sonya.ari87@gmail.com
Abstrak
Etika tidak hanya diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi etika juga menjadi
salah satu faktor penting dalam kelancaran suatu bisnis. Dengan adanya etika akan
membentuk nilai, norma dan perilaku dalam berbisnis sehingga suatu perusahaan dapat
membentuk hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, pemegang
saham dan masyarakat. Serta perusahaan dapat tetap bersaing tanpa menyakiti pihak
manapun, karena dalam menjalankan usahanya perusahaan tersebut berpegang pada
aturan atau norma yang ada. Untuk itu etika bisnis sangat diperlukan bagi seseorang atau
suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan etika bisnis yang dilakukan oleh PT. Samsung
Electronic. Yaitu perusahaan multinasional penyedia alat elektronik dan alat komunikasi
yang sudah bertahun-tahun melakukan bisnis di Indonesia. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah metodologi pustaka dan observasi penulis terhadap PT Samsung
Electronic.
kata Kunci : Etika bisnis, Manajemen, electronic
1. Pendahuluan
Etika Bisnis (juga dikenal sebagai etika korporasi) adalah suatu bentuk etika
terapan atau etika profesi yang mempelajari prinsip-prinsip etis dan moral atau
masalahmasalah etika yang muncul dalam lingkungan bisnis (sumber: Wikipedia). Etika
bisnis dapat menjadi suatu disiplin ilmu baik normatif maupun deskriptif. Sebagai praktik
perusahaan dan spesialisasi karir, bidang ini terutama normatif. Cakupan dan kuantitas
etika bisnis mencerminkan derajat yang usahanya dianggap bertentangan dengan nilai-nilai
sosial non-ekonomi.
Etika tidak hanya diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi etika juga
menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran suatu bisnis. Dengan adanya etika akan
membentuk nilai, norma dan perilaku dalam berbisnis sehingga suatu perusahaan dapat
membentuk hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau mit3ra kerja, pemegang
saham dan masyarakat. Serta perusahaan dapat tetap bersaing tanpa menyakiti pihak
manapun, karena dalam menjalankan usahanya perusahaan tersebut berpegang pada aturan
atau norma yang ada. Untuk itu etika bisnis sangat diperlukan bagi seseorang atau suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
4. 4
hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan
di masyarakat. Berbisnis dengan etika adalah menerapkan aturan umum mengenai etika
pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan
kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Jika aturan secara umum mengenai etika
mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap
insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang
usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral.
Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani
bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi. Dengan kata lain, etika bisnis ada untuk
mengontrol bisnis agar tidak tamak. Prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika,
yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Karena
itu diperlukan etika bisnis yang dapat menjadi standar dan pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
PT. Samsung Electronics adalah salah satu anak perusahaan dari Samsung
Electronics, terbesar dan paling cepat berkembang perusahaan elektronik global. Samsung
Electronics merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dibidang manufaktur,
penjualan dan pemasaran produk elektronik.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Etika
Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat istiadat (kebiasaan). Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan
dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as
the performance index or reference for our control system”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah etika diartikan sebagai:
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang
akan mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya
yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan
dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum
5. 5
(common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi
dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan
diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social itu sendiri.
2.2 Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan
individu atau-pun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang
diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar
minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah
abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hokum. Etika bisnis adalah pemikiran atau
refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Moralitas selalu
berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan bisnis merupakan salah satu
bentuk kegiatan manusia. Bisnis memang seharusnya dinilai dalam sudut pandang moral,
sama seperti semua kegiatan kegiatan manusia lainnya juga dinilai dari sudut pandang
moral. (Bertens, 2000)
Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
universal (Muslich, 2004:9).
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri,
menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab
sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan menerapkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran
yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation)
yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan
strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan
konsekuen (Muslich, 1998).
Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam etika bisnis, yaitu :
1. Menanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya demensi etis dalam bisnis.
Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila
kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang mendalami etika
bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari
kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius.
2. Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta
membantu pebisnis atau calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang
tepat.
6. 6
Dalam etika sebagai ilmu, bukan Baja penting adanya norma-norma moral, tidak
kalah penting adalah alasan bagi berlakunya norma-norma itu. Melalui studi etika
diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental rasional untuk
aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis.
3. Membantu pebisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat
didalam profesinya (kelak).
Hal ketiga ini memunculkan pertanyaan, apakah studi etika ini menjamin seseorang
akan menjadietis juga? Jawabnya, sekurang-kurangnya meliputi dua sisi berikut,
yaitu disatu pihak, harusdikatakan : etika mengikat tetapi tidak memaksa. Disisi
lain, studi dan pengajaran tentang etika bisnis boleh diharapkan juga mempunyai
dampak atas tingkah laku pebisnis. Bila studi etika telah membuka mata,
konsekuensi logisnya adalah pebisnis bertingkah laku menurut yang diakui sebagai
hal yang benar.
2.3 Indikator Etika Bisnis
Kehidupan bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung mementingkan
keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat
mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan paradigma
dangkal tentang makna dunia bisnis itu sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak sesadis
yang dibayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus diupayakan dengan
cara apa yang dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat berkonotasi bahwa
bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan keuntungan uang semata,
dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi bisnis dan perusahaan dipandang
hanya sekedar mesin dan sarana untuk memaksimalkan keuntungannya dan dengan
demikian bisnis semata-mata berperan sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis
telah menjadi jati diri lebih dari mesin pengganda modal atau kapitalis.
Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan secara moral
keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya adalah sebagai berikut:
1. Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk bertahan dalam
kegiatan bisnisnya.
2. Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan
modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas yang produktif dalam
memacu pertumbuhan ekonomi.
3. Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan dapat
menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat
dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan sehingga hal ini akan membuka
lapangan kerja baru.
Implementasi etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap personal
menurut bidang tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat manajer, pimpinan
unit kerja dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota organisasi/perusahaan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi harus menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara
konsekuen dan penuh tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap
sudah dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan telah
7. 7
melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan etika bisnis, beberapa
indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang atau perusahaan telah
mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah:
1. Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah
melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa
merugikan masyarakat lain.
2. Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator
ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing
pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
3. Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau
suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku
bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya.
4. Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika
bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran
agama yang dianutnya.
5. Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara
individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan
mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu
perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6. Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-
masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas
pribadinya.
2.4 Prinsip Etika Bisnis
Secara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak akan pernah lepas
dari kehidupan keseharian kita. Namun prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis
sesungguhnya adalah implementasi dari prinsip etika pada umumnya. Menurut Sonny
Keraf secara umum terdapat lima prinsip etika bisnis, yaitu:
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan. Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan
tindakan serta bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut.
2. Prinsip kejujuran
Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
3. Prinsip keadilan.
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip saling menguntungkan
8. 8
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut
agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution.
5. Prinsip integritas moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau
nama baik perusahaan.
Pelaku bisnis akan memperoleh kepercayaan dan citra yang baik di mata konsumen.
Manfaat perusahaan dalam menerapkan etika bisnis menurut Amran (2012 : 14) yaitu:
1. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
2. Menciptakan citra yang baik di mata konsumen.
3. Meningkatkan motivasi pekerja.
4. Keuntungan perusahaan dapat diperoleh.
3. Metode
Dalam penulisan ini, informasi yang didapat yaitu dari studi kepustakaan yaitu
dengan cara mengumpulkan data dari berbagai buku, jurnal dan juga melalui pencarian
data via internet mengenai PT. Samsung Electronics Indonesia.
4. Hasil dan Pembahasan
1. Profil Perusahaan
a. Sejarah Singkat
Samsung didirikan oleh Byung-Chull Lee pada tahun 1938 di Taegu, Korea. Pada
awalnya perusahaan ini adalah perusahaan eksportir makanan ke China. Samsung
Electronics berdiri tahun 1969 dengan produk pertamanya berupa Televisi hitam-putih
yang dijual pada tahun 1970.
Samsung Electronics berdiri tahun 1969 dan dengan cepat menjadi produsen utama
di pasar Korea. Selama periode awal ini, dorongan pertumbuhan berasal dari bisnis
elektronik rumah tangga yang sedang meroket dan perusahaan mulai mengekspor
produknya untuk pertama kali. Samsung Electronics juga mengakuisisi 50 persen saham
Korea Semiconductor; yang makin memperkokoh posisi Samsung Electronics sebagai
pemimpin dalam produksi semikonduktor.
Pada tahun 1980-1989 Samsung memasuki pasar dunia. Samsung Electronics
melakukan diversifikasi dan perluasan secara global atas bisnis teknologi intinya selama
akhir 1970-an dan awal 1980-an. Samsung Electronics meningkatkan fokus pada teknologi
yang mengarah pada pembentukan dua lembaga penelitian dan pengembangan (litbang)
yang membantu memperluas jangkauannya lebih jauh lagi ke bidang elektronik,
semikonduktor, telekomunikasi optik, dan bidang-bidang baru inovasi teknologi dari
nanoteknologi hingga arsitektur jaringan yang canggih. Pada tahun 1980, merger antara
Samsung Electronics dan Samsung Semiconductor menjadi tonggak sejarah besar. Tahun
1987, Ketua pendiri Samsung Electronics, Byung-chull Lee, meninggal dunia. Puteranya,
9. 9
Kun-hee Lee, meneruskannya sebagai Ketua baru. Selama periode ini, Samsung
Electronics menantang dirinya sendiri untuk merestrukturisasi bisnis lama dan memasuki
bisnis baru dengan tujuan menjadi salah satu dari 5 perusahaan elektronik terbesar di dunia.
Awal 1990-an menghadirkan tantangan luar biasa bagi bisnis teknologi tinggi.
Merger, koalisi, dan aksi borong saham merupakan hal lumrah di masa memanasnya
persaingan dan konsolidasi. Perusahaan ditekan untuk memikirkan kembali teknologi dan
jasa yang mereka tawarkan. Bisnis mulai mengalir melintasi batas antar negara dan
perusahaan. Samsung Electronics sangat memanfaatkan peluang ini dengan memfokuskan
kembali strategi bisnisnya untuk menjawab permintaan pasar dengan lebih baik. Di
pertengahan 1990-an, Samsung Electronics merevolusi bisnisnya dengan memfokuskan
pada pembuatan produk-produk kelas dunia, memberikan kepuasan total kepada
pelanggan, dan menjadi warga korporat yang baik, dengan visi "mengutamakan
kualitas".Selama masa ini, 17 macam produk-dari semikonduktor hingga monitor
komputer, layar TFT-LCD hingga tabung gambar berwarna-menempati peringkat lima
produk teratas untuk pangsa pasar global di masing-masing bidang dan 12 produk lainnya
menempati peringkat pasar teratas di bidangnya.
Menjadi No.1 juga berarti memenuhi kewajiban sosial korporat, baik dengan
pertimbangan kesejahteraan sosial, pelestarian lingkungan, kegiatan budaya, maupun
olahraga. Untuk mewujudkannya, Samsung Electronics aktif turut serta dalam pemasaran
olahraga dan berkat upaya intensif ini, ketuanya, Kun-Hee Lee, terpilih sebagai anggota
International Olympic Committee (IOC) pada bulan Juli 1996, yang besar peranannya
dalam mengangkat citra perusahaan sebagai kontributor utama bagi atletik dunia.
walaupun krisis keuangan 1997 memengaruhi hampir semua bisnis di Korea, Samsung
Electronics menjadi salah satu dari segelintir perusahaan yang terus berkembang, berkat
keunggulannya dalam teknologi digital dan teknologi jaringan serta konsentrasinya yang
mantap pada bidang elektronik, keuangan, dan jasa terkait. Pada tahun 2000-2004
meupakan fase dimana Merintis Zaman Digital. Zaman digital telah membawa perubahan
revolusioner sekaligus peluang pada bisnis global, dan Samsung Electronics menjawabnya
dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang terus-
menerus. Pada tahun 2005 sd sekarang, Keberuntungan perusahaan Teratas Global,
Samsung Dengan kesuksesan bisnis elektroniknya, Samsung telah diakui secara global
sebagai pimpinan dalam teknologi dan kini termasuk dalam 10 merek teratas global.
b. Visi Misi dan Tujuan PT. Samsung Electronic Indonesia
Visi
“Mengilhami Dunia, Menciptakan Masa Depan”
Visi ini merupakan inti dari komitmen Samsung untuk memimpin inovasi dalam
teknologi, produk, dan solusi yang mengilhami masyarakat dunia untuk bergabung dengan
aspirasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, yang penuh dengan pengalaman digital
yang lebih kaya. Karena menyadari tanggung jawab perusahaan sebagai pemimpin kreatif
bagi masyarakat dunia, samsung juga mengabdikan upaya dan sumber daya untuk
menawarkan nilai-nilai baru kepada industri dan pelanggan sekaligus memenuhi nilai-nilai
10. 10
bersama dari karyawan dan mitra. Samsung Electronics ingin menciptakan masa depan
yang menarik dan menjanjikan bagi kita semua.
Sebagai panduan untuk pemahaman umum dan sasaran yang terukur, serangkaian
sasaran spesifik telah dimasukkan dalam visi Samsung. Tiga pilar strategis utama yang kini
menjadi bagian dari budaya, operasi bisnis, dan manajemen Samsung menguraikan
berbagai prakarsa pengarah bagi sasaran ini: 'Kreativitas', 'Kemitraan', dan 'Orang-orang
Hebat'.
Misi
Misi dari Samsung Electronics adalah menjadi “digital-εCompany” yang terbaik.
Digital : menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin industri.
Menempatkan manajemen dan proses produksi yang paling efisien.
Company (perusahaan): mempertahankan fokus yang mantap untuk memperkuat
organisasi demi terus menjadi pemimpin teknologi global dan perusahaan yang terpercaya
dan bertanggung jawab.
Tujuan
Tujuan dari Samsung Electronics adalah mengembangkan teknologi yang inovatif
dan proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan
terus menjadikan Samsung sebagai pemimpin digital yang terpercaya.
2. Aspek Etika Bisnis
Samsung sebagai salah satu perusahaan global memiliki tujuan untuk menjadi salah
satu perusahaan yang paling beretika di dunia, maka perusahaan ini terus melatih para
karyawannya dan menjalankan sistem pemantauan, sekaligus mempraktikkan manajemen
perusahaan yang jujur dan transparan. Perusahaan meyakini bahwa manajemen yang
beretika bukan hanya alat untuk menjawab perubahan cepat di lingkungan bisnis global,
melainkan juga sebuah sarana untuk membangun kepercayaan pada para pihak yang
berkepentingan, termasuk pelanggan, pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, dan
masyarakat setempat.
Prinsip Bisnis
Samsung bertujuan untuk menjadi perusahaan terdepan di dunia, mencurahkan
sumber daya manusia dan teknologi untuk menciptakan produk dan layanan unggulan,
sehingga berkontribusi pada masyarakat global yang lebih baik. Prinsip Bisnis Samsung
akan menjadi standar panduan bagi semua orang di Samsung, yang menjelaskan perilaku
yang diharapkan dari semua karyawan kami baik secara individu maupun kolektif.
Ada 5 (lima) prinsip bisnis yang dilakukan oleh samsung yaitu:
1. Mematuhi hukum dan standar etika
a. Menghormati martabat dan keragaman individu
11. 11
Menghormati hak asasi manusia setiap orang. Tidak dalam keadaan apapun,
mengizinkan kerja paksa, eksploitasi upah atau pekerja anak. Tidak melakukan
diskriminasi terhadap pemangku kepentingan manapun, termasuk pelanggan dan
karyawan, atas dasar kewarganegaraan, ras, jenis kelamin , agama, dll
b. Bersaing secara adil, mematuhi hukum dan etika bisnis
Mematuhi undang-undang negara dan masyarakat tempat kami menjalankan
bisnis dan kami menghormati standar dan praktik persaingan usaha. Samsung
tidak mengambil keuntungan dari praktik bisnis yang tidak etis, tidak
mengizinkan pertukaran hadiah, hiburan atau bentuk penyuapan lainnya. sebagai
ajakan untuk terlibat dalam praktik bisnis yang tidak adil
c. Menjaga transparansi akuntansi dengan menyimpan catatan yang akurat
Mencatat secara akurat dan memelihara semua transaksi bisnis untuk memberikan
informasi yang obyektif tentang kegiatan bisnis untuk semua pemangku
kepentingan, mematuhi peraturan akuntansi negara-negara yang relevan dan
standar akuntansi yang berlaku secara internasional. Samsung mengungkapkan
hal-hal bisnis yang material seperti perubahan keuangan utama, informasi
perusahaan sebagaimana ditentukan oleh undang-undang
d. Tidak melakukan intervensi dalam politik dan mempertahankan sikap netral
terhadap semua isu politik
Menghormati hak dan pendapat politik individu. Namun, aktivitas politik harus
tetap berada di luar tempat kerja, tidak menggunakan sumber daya perusahaan
untuk kepentingan politik, tidak memberikan sumbangan politik ilegal.
2. Memelihara budaya organisasi yang jelas
a. Menarik garis yang tegas antara urusan publik dan swasta di semua aktivitas bisnis
Bila kepentingan perusahaan dan konflik individu, kepentingan sah perusahaan
harus diutamakan. Samsung tidak menggunakan aset perusahaan atau posisi di
dalam perusahaan untuk kepentingan pribadi (termasuk penggelapan dan
penyalahgunaan aset perusahaan), tidak memungkinkan transaksi efek seperti
perdagangan saham perusahaan dengan memanfaatkan informasi bisnis internal
b. Melindungi dan menghormati kekayaan intelektual perusahaan dan pihak lainnya
Samsung tidak membocorkan kekayaan intelektual internal dan informasi rahasia
tanpa izin atau persetujuan sebelumnya, menghormati kekayaan intelektual orang
lain dengan menghindari tindakan pelanggaran seperti penyalinan, distribusi,
modifikasi atau penggunaan tanpa izin
c. Menciptakan suasana organisasi yang sehat
Mendorong hubungan kerja yang positif dengan melarang praktik berbahaya
seperti pelecehan seksual, kekerasan dan transaksi moneter yang tidak tepat antara
rekan kerja. Samsung tidak mengizinkan favoritisme atau kelompok pribadi
berdasarkan afiliasi eksternal yang merugikan keharmonisan di dalam perusahaan.
Samsung membangun kerja sama yang saling menguntungkan- hubungan
manajemen berdasarkan saling percaya dan komunikasi terbuka
3. Menghormati konsumen, shareholder dan karyawan
a. Menghargai kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama dalam kegiatan bisnis
kami
12. 12
Samsung berupaya menyediakan produk dan layanan yang memenuhi permintaan
dan harapan pelanggan pada waktu yang tepat. Kami memperlakukan pelanggan
dengan tulus dan baik hati, dan memperhatikan usulan dan keluhan mereka. Kami
menghormati dan melindungi reputasi pelanggan dan informasi pribadi dan
kepemilikan mereka.
b. Fokus pada nilai pemegang saham
Perusahaan berusaha untuk memberikan keuntungan jangka panjang kepada para
pemegang saham melalui investasi rasional dan manajemen yang efisien. Samsung
berusaha untuk membuat keuntungan yang stabil dan meningkatkan nilai pasar
perusahaan dengan operasi bisnis yang kuat. Kami menghormati hak, opini dan
permintaan pemegang saham yang wajar.
c. Kami berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup karyawan
Memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan, dan memperlakukan
mereka dengan adil berdasarkan kemampuan dan kinerjanya. Mendorong semua
karyawan untuk terus mengembangkan diri dan secara aktif mendukung
peningkatan kemampuan mereka untuk mencapai kinerja bisnis yang lebih baik.
Berusaha untuk menyediakan lingkungan tempat kerja yang menumbuhkan inisiatif
dan kreativitas pribadi
4. Penduli terhadap lingkungan, kesehatan dan keamanan
a. Terlibat dalam praktik pengelolaan yang ramah lingkungan
Mengamati standar global, undang-undang terkait, dan peraturan internal yang
terkait dengan konservasi lingkungan. Berusaha untuk melindungi lingkungan di
semua operasi bisnis, termasuk pengembangan produk, manufaktur dan penjualan
Berusaha untuk menerapkan kegiatan yang menggunakan sumber daya secara
efisien seperti daur ulang
b. Menghargai kesehatan dan keselamatan manusia
Samsung mengamati standar global, undang-undang terkait, dan peraturan internal
yang terkait dengan keselamatan, berusaha keras untuk mencegah kecelakaan
dengan mematuhi peraturan keselamatan dan menumbuhkan lingkungan kerja yang
menyenangkan. Samsung mengambil setiap tindakan pencegahan untuk tidak
menyediakan produk dan layanan yang dapat membahayakan kesehatan dan
keselamatan manusia.
5. Perusahaan yang bertanggung jawab social
a. aktif menjalankan tugas sebagai warga perusahaan
berusaha untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan dengan
memenuhi tanggung jawab dan kewajiban sebagai anggota masyarakat local.
Berusaha untuk menghasilkan pekerjaan yang stabil dan memenuhi tanggung
jawab kami untuk membayar pajak dengan setia.
b. menghargai karakteristik adat, budaya, dan masyarakat setempat, dan berusaha
mencapai kesejahteraan bersama dengan masyarakat setempat
c. menghormati hukum, budaya dan nilai negara tempat Samsung melakukan
berbisnis, dan berkontribusi terhadap kualitas hidup penduduk setempat. Samsung
berusaha memimpin peningkatan masyarakat melalui dukungan kegiatan publik
13. 13
seperti pendidikan, seni , budaya dan olahraga dan secara aktif berpartisipasi dalam
pelayanan publik seperti kegiatan sukarela dan layanan bantuan bencana
d. Membangun hubungan saling menguntungkan dengan mitra bisnis
Perusahaan membentuk hubungan timbal balik atas dasar saling percaya dengan
pemasok kami, dan memperlakukan mereka sebagai mitra strategis guna
memperkuat daya saing pemasok dengan dukungan yang sah untuk mencapai
kemakmuran bersama.
5. Kesimpulan dan Saran
Perusahaan PT. Samsung Electronic telah menerapkan etika bisnis sesuai dengan
prisnisp bisnis yang telah dikemukakan diatas. Etika bisnis dalam perusahaan Samsung
telah dilakukan di berbagai Negara bukan hanya di Indonesia saja. Prisnip etika yang kuat
akan dapat membangun perusahaan yang kondusif dan jauh lebih bukan hanya secara
moral, namun juga secara keseluruhan.
Saran yang penulis dapat sampaikan, dalam persaingan ekonomi yang berkembang
sangat pesat sebaiknya tetap memegang teguh prinsip etika bisnis yang sudah berjalan
selama ini bahkan dapat ditingkatkan kembali. Untuk dapat menjadi perusahaan yang
terdepat di bidangnya. Bisnis yang bekualitas adalah bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan yang senantiasa memegang teguh prisnip etika bisnis dan mempunyai kinerja
yang terbaik sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku.