Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
BUKTI
1. Ulva Rizky Mulyani (12030117410032)
Vika Puspita Ventieridani (12030117410009)
Yonimah Nurul Husna (12030117410012)
Zati Rizka Fadhila (12030117410011)
“PENGUMPULAN
BARANG BUKTI”
Analisis Kasus
Hambalang
2. PENGERTIAN BARANG BUKTI
1. Menurut peraturan perundang-undangan.
Dalam Pasal 39 ayat (1) KUHAP disebutkan mengenai apa-apa saja yang dapat disita,
yaitu:
• Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dari tindakan pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana.
• Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau
untuk mempersiapkannya.
• Benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan tindak pidana.
• Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana.
• Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang
dilakukan.
3. 2. Menurut para ahli
• Barang bukti adalah benda yang digunakan untuk
meyakinkan atas kesalahan terdakwa terhadap
perkara pidana yang dituduhkan kepadanya;
barnag yang dapat dijadikan sebgai bukti dalam
perkara.
• Barang bukti adalah hasil serangkaian tindakan
penyidik dalam penyitaan dan atau pengeledahan
dan atau pemeriksaan surat untuk mengambil alih
dan atau menyimpan dibawah penguasaannya
benda bergerak atau tidak berwujud untuk
kepentingan pembuktian dalam penyidikan,
penuntutan dan peradilan.
• Barang bukti adalah benda atau barang yang
digunakan untuk meyakinkan hakim atas kesalahan
terdakwa terhadap perkara pidana yang diturunkan
kepadanya.
4. Ada beberapa cara yang memeperoleh barang bukti
oleh penyidik yaitu:
1. Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara.
2. Penggeledahan
3. Diserahkan Langsung Oleh Pelaku atau Saksi Pelapor
4. Diambil dari pihak ketiga
5. Barang temuan
PENEMUAN BARANG BUKTI
5. FILOSOFI BUKTI FRAUD
• Bukti yang didapat apakah mampu
membuktikan atau tidak membuktikan
fakta-fakta.
• Kasus fraud yang timbul mewajibkan untuk
mencari dan mendapatkan bukti yang
akurat,
• Tidak ada bukti, tidak ada kasus.
• Evidence Versus Truth (bukti vs kejujuran)
• Fraud Evidence seharusnya memiliki
muatan yuridis.
9. HEARSAY RULE
• Aturan bukti kabar angin
memberikan pernyataan yang tidak
dapat diterima yang dibuat
seseorang, selain saksi ahli, untuk
membuktikan kebenaran suatu
masalah.
• Secara umum, saksi dapat bersaksi
hanya untuk hal yang mereka
ketahui secara pribadi dan tidak
memberikan kesimpulan atau opini.
10. • Bukti adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh
lima hal seperti kesaksian
saksi,catatan,dokumen,fakta,data,atau benda-benda
kongkrit yang diajukan secara sah dalam
persidangan untuk membuktikan perkara dan
menghasilkan fakta yang harus dipercaya.
• Agar dapat diterima sebagai bukti yang sah,
kesaksian,dokumen,objek atau fakta harus
relevan, material, dan kompeten terhadap isu-isu
yang diajukan dan dikumpulkan secara sah.
KRITERIA BUKTI YANG BERKUALITAS YANG
DAPAT MEYAKINKAN
11. RELEVAN
Suatu bukti dianggap relevan, jika :
• Motifnya untuk kejahatan
• Kemampuan terdakwa melakukan tindak
kejahatan
• Ada kesempatan terdakwa melakukan tindak
kejahatan
• Ada ancaman atau ungkapan niat buruk oleh
terdakwa
• Ada sarana untuk melakukan tindak pidana
• Bukti fisik dilokasi kejadian yang
menghubungkan terdakwa dengan kejahatan
tersebut
• Tersangka melakukan pemberontakan saat
penangkapan
• Tersangka mencoba menyebunyikan
12. MATERIAL
• Syarat aturan materialitas adalah bahwa sebuah
bukti harus memiliki nilai yang penting untuk
kasus tersebut atau membuktikan dimana titik
permasalahan kasus.
13. KOMPETEN
• Bukti yang kompeten berarti bukti
yang memadai, dapat diandalkan,
dan relevan dengan kasus tersebut
serta disajikan oleh saksi yang
berkualitas dan dalam keadaan sehat.
• Bukti dianggap kompeten sepanjang
bukti tersebut konsisten dengan fakta,
yaitu sah atau valid
14. • Kesaksian mengenai karakter dan reputasi dari dari
seseorang mungkin diterima dalam kondisi tertentu,
meskipun tampaknya melanggar aturan hearsay.
HEARSAY
EXCEPTION
15. Ada beberapa pengecualian
kabar angin yang diperkenankan
untuk didengar pengecualiannya,
antara lain :
1. Jika saksi yang sebenarnya
sudah meninggal
2. Jika saksi yang sebenarnya
jatuh sakit atau berada
diluar negeri sehingga tidak
mungkin dihadirkan di
pengadilan
16. KRITERIA LAIN MENGENAI BUKTI BERKUALITAS YANG DAPAT
MEYAKINKAN
• CHAIN OF CUSTODY (COC) PENGELOLAAN BARANG BUKTI YANG SUDAH DIPEROLEH)
CoC adalah kronologis pendokumentasian barang bukti, dari mulai di temukan di TKP
hingga penduplikasian dan penyimpanannya baik secara fisik ataupun digital. Dengan kata
lain, CoC adalah sebuah dokumentasi dari barang bukti yang harus dijaga tingkat
keasliannya sesuai dengan kondisi ketika pertama kali ditemukan)
17. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN CoC
1. Pengorganisasian Barang Bukti
a. Segregation atau pemisahan
b. Key document atau arsip kunci
2. Making Evidence Atau Menandai Barang Bukti
3. Database barang bukti
a) Tanggal dokumen
b) Siapa sumber bukti atau dari siapa
dokumen atau bukti tersebut
diperoleh
c) Tanggal dokumen atau bukti
diperoleh
d) Gambaran (deskripsi) singkat
mengenai isi bukti atau dokumen
e) Subjek dokumen atau bukti
18. 4. Perawatan bukti dokumen atau barang bukti lainnya
a) Jika memungkinkan, penyimpanan bukti dokumen
dan bukti lainnya menggunakan sampul atau
amplop transparan.
b) Menandai dengan hati-hati bukti dokumen atau
bukti lainnya.
c) Jangan memperbaiki dokumen asli yang robek atau
rusak
d) Gunakan salinan atau foto copy dari dokumen
selama investigasi. Dokumen yang asli jangan
terlalu sering digunakan
19. e). Buat catatan pribadi untuk semua data
pribadi
–Kapan, dimana, dan bagaimana
dokumen diperoleh.
–Isi dari dokumen-dokumen.
f.) Lindungi dokumen atau bukti lainnya,
jangan lakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Dokumen atau bukti ditandai
b) Penggunaan dokumen atau bukti
yang sering atau berlebihan
20. c) Membawa bukti atau dokumen
dalam kantong kecil atau saku
yang menyebabkan dokumen atau
bukti menjadi rusak.
d) Terkena udara lembab.
e) Mengubah, mencoret, menulis,
mewarnai atau menggarisbawahi
bukti atau dokumen.
f) Merusak, menyobek, meliputi bukti
atau dokumen.
g) Terkena panas atau terkena sinar
matahari.
h) Dibiarkan tanpa pelindung bila
barang bukti sensitif terhadap
kerusakan dan perubahan iklim
atau cuaca termasuk serangan
binatang seperti kutu, kecoa.
21. RANGKUMAN PEMELIHARAAN
Untuk memelihara sebuah bukti, perlu
dibuat dokumentasi riwayat
pemeliharaan :
• Barang bukti apa yang diterima atau
didapat?
• Kapan barang bukti diterima atau
didapat?
• Dari siapa barang bukti diterima atau
didapat?
• Dimana barang bukti diterima atau
didapat?
• Dimana barang bukti tersebut diurus
atau disimpan (lokasi penyimpanan)?
23. Prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi
istimewa :
a) Hanya pemegang hak istimewa, atau
seseorang yang diberi wewenang oleh
pemegangnya, dapat menyatakan hak
istimewa tersebut.
b) Jika pemegangnya tidak
menyatakannya setelah mendapat
pemberitahuan dan kesempatan untuk
menyatakannya, hak istimewa tersebut
akan dihapuskan.
c) Hak istimewa juga dapat diabaikan
jika pemegangnya mengungkapkan
bagian penting dari komunikasi kepada
pihak yang tidak berada dalam
hubungan yang dilindungi.
d) Komunikasi, agar berada dalam hak
24. • Interogasi pada dasarnya adalah usaha/kegiatan untuk
memperoleh keterangan dan informasi dari orang yang memiliki
atau diduga memiliki keterangan dimana orang tersebut secara
sukarela memberikannya
• Seseorang yang menginterogasi pelaku, harus sensitif terhadap
keadaan dan harus mempunyai sifat curiga terhadap apa yang
pelaku katakan atau perbuat dalam proses interogasi.
• Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari penginterigasi haruslah
pertanyaan yang tidak menimbulkan emosi dari pelaku.
• Tujuan utama dalam interogasi adalah bagaimana membuat
pelaku mengakui dan menerima kejahatannya.
INTEROGASI/
INTERVIEW
25. Dalam melakukan interogasi
hendaknya memperhatikan :
a) Dilakukan pendekatan yang
tepat
b) Tujuan yang akan diperoleh
dalam wawancara sudah
harus dimiliki oleh penyelidik
c) Mengajukan pertanyaan
secara sistematis
d) Sasaran (pemilik informasi)
dibiarkan untuk berbicara
bebas dan leluasa serta
menghargai pendapat dan
apa yang dikemukakan
e) Dilakukan perekaman dengan
26. • Tujuan seorang akuntan forensik dalam penyelidikan fraud
akhirnya mendapatkan pengakuan tertulis oleh fraudster,
jika terjadi fraud.
• Dalam tahap terakhir adalah proses wawancara, dimana
pada saat itu akuntan forensik telah mengumpulkan bukti
forensik yang cukup untuk mengidentifikasi fraudster
tersebut dan berhasil menyelesaikan kasus tersebut.
• Wawancara mulai jauh dari target '', 'dan secara bertahap
akuntan forensik mewawancarai orang-orang yang dekat
dengan tersangka, kemudian barulah mewawancarai
terjangka.
• Dimana dalam proses wawancara inilah penerimaan dan
pengakuan diharapkan akan terjadi.
PENERIMAAN DAN
PENGAKUAN
28. KRONOLOGI KASUS HAMBALANG
• Kasus Hambalang bermula ketika negara perlu memiliki P3SON (Pusat Pendidikan,
Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional) guna menunjang prestasi olahraga dinegara
ini. Namun dalam proses proyek ini, ternyata terjadi tindakan tindakan kecurangan
yang melawan hukum sehingga memberikan kerugian besar bagi negara, dimana
kasus ini merupakan mega proyek korupsi yang melibatkan banyak pelaku
didalamnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan ada indikasi
kerugian negara sebesar Rp463,67 miliar yang merupakan akibat dari adanya
indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang mengandung unsur
pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembangunan P3SON
Hambalang.
30. Red Flags
• Perubahan bentuk proyek dari single
year ke multi years
• Perubahan pagu anggaran dari 400 M
menjadi 1,7 Triliun
• Kondisi tanah yang sering longsor
• Pengurusan sertifikat tanah yang begitu
cepat
• Proses pelelangan yang terburu-buru
• Pencairan uang muka yang
mencurigakan
31. Termasuk skema korupsi
• Perusahaan pelaksana memiliki hubungan dengan
pelaku
• Bribery
• Economic Extortion
• Gratifikasi illegal
Skema
fraud
32. FRAUDSTER UTAMA DALAM
KASUS HAMBALANG
• Andi Alfian Mallarangeng
• Wafid Muharam
• Deddy Kusdinar
• Anas Urbaningrum
• M. Nazaruddin
• Angelina Sondakh
• Mahyuddin NS
• Mirwan Amir
• Mardiyana Indra Wati
33. Pencegahan
• Menanamkan budaya anti fraud
• Berani melapor jika mengetahui adanya
fraud
• Penerapan IT (e-budgeting, e-certificate,dll)
yang dapat meningkatkan transparansi dan
pengawasan.
• Dengan mengaplikasikan persepsi deteksi:
a. Pengawasan
b. Audit surprise
34. BUKTI-BUKTI
Bukti Primer
1. Temuan penyimpangan BPK itu yakni:
a. Terkait surat keputusan hak pakai
b. Terkait lokasi dan site plan
c. Terkait Izin Mendirikan Bangunan
d. Tentang teknis
e. Terkait revisi Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
f. Terkait permohonan kontrak tahun jamak
g. Terkait kontrak tahun jamak
h. Terkait persetujuan RKA-KL 2011
i. Terkait pelelangan
j. Terkait pencarian anggaran 2010
k. Terkait pelaksanaan perkerjaan
konstruksi
2. Hasil Audit Investigasi BPK Tahap II
35. • Bukti Sekunder
Kasus ini menyeruak ke permukaan setelah mantan bendahara
bendahara umum partai Demokrat (Muhammad Nazaruddin)
Nazaruddin) ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus
kasus pembangunan wisma atlet di Jaka Baring Palembang.
36. – Nazaruddin menyebutkan dana yang yang
mengucur untuk pembangunan proyek
P3SON sebesar 2, 57 Triliun, padahal
sebelumnya anggaran pembangunan
termasuk adanya tambahan dari APBNP
2010 dan 2011 hanya tercapai Rp. 1, 175
Triliun, selisih 1,395 T.
– Kemudian dalam sekejap menyeret
beberapa nama penting yaitu mantan
Menpora (Andi Mallarangeng), anggota DPR
dibagian koordinasi anggaran komisi
olahraga (Angelina Sondakh), dan sejumlah
pejabat dan rekanan-rekanan yang berada
dalam lingkaran pembangunan P3SON
Hambalang.
– Andi menepis tudingan adanya Mark-up
yang dikaitkan dengan kebijakannya sebagai
penguasa pengguna anggran, tetapi tidak
memungkiri bahwa sempat mengajukan
37. – 8/2/12 Nazaruddin menuduh Anas sebagai orang yang mengkoordinir
semua ini, ketika menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR 2009
sebenarnya sudah mulai bergeran dengan menggelar sejumlah
pertemuan untuk membahas proyek ini pertemuan di kawasan
Casablanca (Nazaruddin, Anas, Dudung Purwadi dan M.El Idris dari
PT. DUTA GRAHA INDAH).
– 1/10/09 Anas ditunjuk menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR 2009-
2014.
– 12/09 Nazaruddin (Bendahara Umum Demokrat) diminta berkoordinasi
dengan Angelina Sondakh (Koordinator Anggaran di Komisi Olahraga
DPR) dan Mahyudin (Ketua Komisi Olahraga).
– Awal 2010, rapat di Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Andi
Mallarangeng diikuti Nazaruddin, Mahyudin dan Angie, hasil
disampaikan kepada Anas.
– Januari 2010 Nazar diminta mempertemukan Angie dengan Mindo
Rosalina Manulang (Direktur Marketing PT.Anak Negeri) agar
38. – Februari 2010, Nazar diminta Anas untuk
memanggil Ignatus Mulyono (Anggota
Komisi Pemerintahan DPR) dan Joyo
Winoto (Ketua Badan Pertanahan Nasional)
untuk mengurus tanah Hambalag Joyo
disebut menerbitkan sertifikat tanah
Hambalang yang bermasalah.
– 4/10 kata Nazar, Anas menyebut
pemenang proyek Hambalang adalah PT.
Adhi Karya bukan PT. Duta Graha Indah
dengan alasan PT. Duta Graha Indah
tidak mampu membantu Anas untuk
membayai kongres Demokrat sebesar Rp.
100 M.
– 23/5/10 Anas terpilih menjadi Ketua Umum
Partai Demokrat, kata Nazar tepilihnya
Anas tidak lepas dari “Money Politik”
yang dananya berasal dari proyek
Hambalang, dimana uang itu dibawa ke
39. • Bukti Hearsay
a. Yulianis (mantan anak buah terdakwa kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Hambalang, Muhammad
Nazaruddin).
Dia mengatakan, kebohongan itu berawal ketika Nazaruddin meminta Marisi Matondang selaku saksi
Matondang selaku saksi agar menyebut mobil Harrier yang diberikan kepada Anas berasal dari dana
berasal dari dana proyek Hambalang. Dia mengaku, mendapat cerita langsung dari Marisi,
Marisi, menyebutkan bahwa Nazaruddin tiba-tiba masuk ke ruang penyidikan untuk menerangkan
menerangkan kepada penyidik KPK asal usul mobil Harrier buat Anas. "Marisi Matondang dipaksa
Matondang dipaksa berbohong (oleh Nazarudin) bahwa mobil Harrier ini berasal dari proyek
dari proyek Hambalang nilainya 700 juta rupiah," kata Yulianis.
a. Wafid Muharam (sekretaris mentri pemuda dan olahraga)
wafid Muharam tidak pernah mendengar nama terdakwa Anas,tetapi yang selama ini dia dengar dari
ini dia dengar dari Prof Mahyudin dan Angelina Sodank bahwa yang mengurus proyek hambalang
proyek hambalang adalah Nazarudin. Dan Wafid Muharam tidak pernah bertemu dengan terdakwa
40. KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5
Achmad
Iman
Ferdiyan Nurma Rohma Ulva
Bayu Habsyah Reivany Ronia Vika
Bintang Lukman Rizki Runi Yonimah
Zati