SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Ulva Rizky Mulyani (12030117410032)
Vika Puspita Ventieridani (12030117410009)
Yonimah Nurul Husna (12030117410012)
Zati Rizka Fadhila (12030117410011)
“PENGUMPULAN
BARANG BUKTI”
Analisis Kasus
Hambalang
PENGERTIAN BARANG BUKTI
1. Menurut peraturan perundang-undangan.
Dalam Pasal 39 ayat (1) KUHAP disebutkan mengenai apa-apa saja yang dapat disita,
yaitu:
• Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dari tindakan pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana.
• Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau
untuk mempersiapkannya.
• Benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan tindak pidana.
• Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana.
• Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang
dilakukan.
2. Menurut para ahli
• Barang bukti adalah benda yang digunakan untuk
meyakinkan atas kesalahan terdakwa terhadap
perkara pidana yang dituduhkan kepadanya;
barnag yang dapat dijadikan sebgai bukti dalam
perkara.
• Barang bukti adalah hasil serangkaian tindakan
penyidik dalam penyitaan dan atau pengeledahan
dan atau pemeriksaan surat untuk mengambil alih
dan atau menyimpan dibawah penguasaannya
benda bergerak atau tidak berwujud untuk
kepentingan pembuktian dalam penyidikan,
penuntutan dan peradilan.
• Barang bukti adalah benda atau barang yang
digunakan untuk meyakinkan hakim atas kesalahan
terdakwa terhadap perkara pidana yang diturunkan
kepadanya.
Ada beberapa cara yang memeperoleh barang bukti
oleh penyidik yaitu:
1. Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara.
2. Penggeledahan
3. Diserahkan Langsung Oleh Pelaku atau Saksi Pelapor
4. Diambil dari pihak ketiga
5. Barang temuan
PENEMUAN BARANG BUKTI
FILOSOFI BUKTI FRAUD
• Bukti yang didapat apakah mampu
membuktikan atau tidak membuktikan
fakta-fakta.
• Kasus fraud yang timbul mewajibkan untuk
mencari dan mendapatkan bukti yang
akurat,
• Tidak ada bukti, tidak ada kasus.
• Evidence Versus Truth (bukti vs kejujuran)
• Fraud Evidence seharusnya memiliki
muatan yuridis.
JENIS-JENIS BUKTI
Bukti
Primer
Bukti
Sekunder
Hearsay
Rule
BUKTI PRIMER
Tulisan
Dokumen asli
Materi cetak lainnya
BUKTI SEKUNDER
Kesaksian Saksi
Fotokopi
dokumen asli
HEARSAY RULE
• Aturan bukti kabar angin
memberikan pernyataan yang tidak
dapat diterima yang dibuat
seseorang, selain saksi ahli, untuk
membuktikan kebenaran suatu
masalah.
• Secara umum, saksi dapat bersaksi
hanya untuk hal yang mereka
ketahui secara pribadi dan tidak
memberikan kesimpulan atau opini.
• Bukti adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh
lima hal seperti kesaksian
saksi,catatan,dokumen,fakta,data,atau benda-benda
kongkrit yang diajukan secara sah dalam
persidangan untuk membuktikan perkara dan
menghasilkan fakta yang harus dipercaya.
• Agar dapat diterima sebagai bukti yang sah,
kesaksian,dokumen,objek atau fakta harus
relevan, material, dan kompeten terhadap isu-isu
yang diajukan dan dikumpulkan secara sah.
KRITERIA BUKTI YANG BERKUALITAS YANG
DAPAT MEYAKINKAN
RELEVAN
Suatu bukti dianggap relevan, jika :
• Motifnya untuk kejahatan
• Kemampuan terdakwa melakukan tindak
kejahatan
• Ada kesempatan terdakwa melakukan tindak
kejahatan
• Ada ancaman atau ungkapan niat buruk oleh
terdakwa
• Ada sarana untuk melakukan tindak pidana
• Bukti fisik dilokasi kejadian yang
menghubungkan terdakwa dengan kejahatan
tersebut
• Tersangka melakukan pemberontakan saat
penangkapan
• Tersangka mencoba menyebunyikan
MATERIAL
• Syarat aturan materialitas adalah bahwa sebuah
bukti harus memiliki nilai yang penting untuk
kasus tersebut atau membuktikan dimana titik
permasalahan kasus.
KOMPETEN
• Bukti yang kompeten berarti bukti
yang memadai, dapat diandalkan,
dan relevan dengan kasus tersebut
serta disajikan oleh saksi yang
berkualitas dan dalam keadaan sehat.
• Bukti dianggap kompeten sepanjang
bukti tersebut konsisten dengan fakta,
yaitu sah atau valid
• Kesaksian mengenai karakter dan reputasi dari dari
seseorang mungkin diterima dalam kondisi tertentu,
meskipun tampaknya melanggar aturan hearsay.
HEARSAY
EXCEPTION
Ada beberapa pengecualian
kabar angin yang diperkenankan
untuk didengar pengecualiannya,
antara lain :
1. Jika saksi yang sebenarnya
sudah meninggal
2. Jika saksi yang sebenarnya
jatuh sakit atau berada
diluar negeri sehingga tidak
mungkin dihadirkan di
pengadilan
KRITERIA LAIN MENGENAI BUKTI BERKUALITAS YANG DAPAT
MEYAKINKAN
• CHAIN OF CUSTODY (COC) PENGELOLAAN BARANG BUKTI YANG SUDAH DIPEROLEH)
CoC adalah kronologis pendokumentasian barang bukti, dari mulai di temukan di TKP
hingga penduplikasian dan penyimpanannya baik secara fisik ataupun digital. Dengan kata
lain, CoC adalah sebuah dokumentasi dari barang bukti yang harus dijaga tingkat
keasliannya sesuai dengan kondisi ketika pertama kali ditemukan)
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN CoC
1. Pengorganisasian Barang Bukti
a. Segregation atau pemisahan
b. Key document atau arsip kunci
2. Making Evidence Atau Menandai Barang Bukti
3. Database barang bukti
a) Tanggal dokumen
b) Siapa sumber bukti atau dari siapa
dokumen atau bukti tersebut
diperoleh
c) Tanggal dokumen atau bukti
diperoleh
d) Gambaran (deskripsi) singkat
mengenai isi bukti atau dokumen
e) Subjek dokumen atau bukti
4. Perawatan bukti dokumen atau barang bukti lainnya
a) Jika memungkinkan, penyimpanan bukti dokumen
dan bukti lainnya menggunakan sampul atau
amplop transparan.
b) Menandai dengan hati-hati bukti dokumen atau
bukti lainnya.
c) Jangan memperbaiki dokumen asli yang robek atau
rusak
d) Gunakan salinan atau foto copy dari dokumen
selama investigasi. Dokumen yang asli jangan
terlalu sering digunakan
e). Buat catatan pribadi untuk semua data
pribadi
–Kapan, dimana, dan bagaimana
dokumen diperoleh.
–Isi dari dokumen-dokumen.
f.) Lindungi dokumen atau bukti lainnya,
jangan lakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Dokumen atau bukti ditandai
b) Penggunaan dokumen atau bukti
yang sering atau berlebihan
c) Membawa bukti atau dokumen
dalam kantong kecil atau saku
yang menyebabkan dokumen atau
bukti menjadi rusak.
d) Terkena udara lembab.
e) Mengubah, mencoret, menulis,
mewarnai atau menggarisbawahi
bukti atau dokumen.
f) Merusak, menyobek, meliputi bukti
atau dokumen.
g) Terkena panas atau terkena sinar
matahari.
h) Dibiarkan tanpa pelindung bila
barang bukti sensitif terhadap
kerusakan dan perubahan iklim
atau cuaca termasuk serangan
binatang seperti kutu, kecoa.
RANGKUMAN PEMELIHARAAN
Untuk memelihara sebuah bukti, perlu
dibuat dokumentasi riwayat
pemeliharaan :
• Barang bukti apa yang diterima atau
didapat?
• Kapan barang bukti diterima atau
didapat?
• Dari siapa barang bukti diterima atau
didapat?
• Dimana barang bukti diterima atau
didapat?
• Dimana barang bukti tersebut diurus
atau disimpan (lokasi penyimpanan)?
• Pengacara – Klien
• Suami – Isteri
• Dokter – Pasien
• Pendeta – Jemaat
• Petugas penegak hukum – Informan
KOMUNIKASI
ISTIMEWA
Prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi
istimewa :
a) Hanya pemegang hak istimewa, atau
seseorang yang diberi wewenang oleh
pemegangnya, dapat menyatakan hak
istimewa tersebut.
b) Jika pemegangnya tidak
menyatakannya setelah mendapat
pemberitahuan dan kesempatan untuk
menyatakannya, hak istimewa tersebut
akan dihapuskan.
c) Hak istimewa juga dapat diabaikan
jika pemegangnya mengungkapkan
bagian penting dari komunikasi kepada
pihak yang tidak berada dalam
hubungan yang dilindungi.
d) Komunikasi, agar berada dalam hak
• Interogasi pada dasarnya adalah usaha/kegiatan untuk
memperoleh keterangan dan informasi dari orang yang memiliki
atau diduga memiliki keterangan dimana orang tersebut secara
sukarela memberikannya
• Seseorang yang menginterogasi pelaku, harus sensitif terhadap
keadaan dan harus mempunyai sifat curiga terhadap apa yang
pelaku katakan atau perbuat dalam proses interogasi.
• Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari penginterigasi haruslah
pertanyaan yang tidak menimbulkan emosi dari pelaku.
• Tujuan utama dalam interogasi adalah bagaimana membuat
pelaku mengakui dan menerima kejahatannya.
INTEROGASI/
INTERVIEW
Dalam melakukan interogasi
hendaknya memperhatikan :
a) Dilakukan pendekatan yang
tepat
b) Tujuan yang akan diperoleh
dalam wawancara sudah
harus dimiliki oleh penyelidik
c) Mengajukan pertanyaan
secara sistematis
d) Sasaran (pemilik informasi)
dibiarkan untuk berbicara
bebas dan leluasa serta
menghargai pendapat dan
apa yang dikemukakan
e) Dilakukan perekaman dengan
• Tujuan seorang akuntan forensik dalam penyelidikan fraud
akhirnya mendapatkan pengakuan tertulis oleh fraudster,
jika terjadi fraud.
• Dalam tahap terakhir adalah proses wawancara, dimana
pada saat itu akuntan forensik telah mengumpulkan bukti
forensik yang cukup untuk mengidentifikasi fraudster
tersebut dan berhasil menyelesaikan kasus tersebut.
• Wawancara mulai jauh dari target '', 'dan secara bertahap
akuntan forensik mewawancarai orang-orang yang dekat
dengan tersangka, kemudian barulah mewawancarai
terjangka.
• Dimana dalam proses wawancara inilah penerimaan dan
pengakuan diharapkan akan terjadi.
PENERIMAAN DAN
PENGAKUAN
ANALISIS KASUS HAMBALANG
KRONOLOGI KASUS HAMBALANG
• Kasus Hambalang bermula ketika negara perlu memiliki P3SON (Pusat Pendidikan,
Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional) guna menunjang prestasi olahraga dinegara
ini. Namun dalam proses proyek ini, ternyata terjadi tindakan tindakan kecurangan
yang melawan hukum sehingga memberikan kerugian besar bagi negara, dimana
kasus ini merupakan mega proyek korupsi yang melibatkan banyak pelaku
didalamnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan ada indikasi
kerugian negara sebesar Rp463,67 miliar yang merupakan akibat dari adanya
indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang mengandung unsur
pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembangunan P3SON
Hambalang.
• Tekanan
• Kesempatan
• Rasionalisasi
• Kapabilitas
Motif
Red Flags
• Perubahan bentuk proyek dari single
year ke multi years
• Perubahan pagu anggaran dari 400 M
menjadi 1,7 Triliun
• Kondisi tanah yang sering longsor
• Pengurusan sertifikat tanah yang begitu
cepat
• Proses pelelangan yang terburu-buru
• Pencairan uang muka yang
mencurigakan
Termasuk skema korupsi
• Perusahaan pelaksana memiliki hubungan dengan
pelaku
• Bribery
• Economic Extortion
• Gratifikasi illegal
Skema
fraud
FRAUDSTER UTAMA DALAM
KASUS HAMBALANG
• Andi Alfian Mallarangeng
• Wafid Muharam
• Deddy Kusdinar
• Anas Urbaningrum
• M. Nazaruddin
• Angelina Sondakh
• Mahyuddin NS
• Mirwan Amir
• Mardiyana Indra Wati
Pencegahan
• Menanamkan budaya anti fraud
• Berani melapor jika mengetahui adanya
fraud
• Penerapan IT (e-budgeting, e-certificate,dll)
yang dapat meningkatkan transparansi dan
pengawasan.
• Dengan mengaplikasikan persepsi deteksi:
a. Pengawasan
b. Audit surprise
BUKTI-BUKTI
Bukti Primer
1. Temuan penyimpangan BPK itu yakni:
a. Terkait surat keputusan hak pakai
b. Terkait lokasi dan site plan
c. Terkait Izin Mendirikan Bangunan
d. Tentang teknis
e. Terkait revisi Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
f. Terkait permohonan kontrak tahun jamak
g. Terkait kontrak tahun jamak
h. Terkait persetujuan RKA-KL 2011
i. Terkait pelelangan
j. Terkait pencarian anggaran 2010
k. Terkait pelaksanaan perkerjaan
konstruksi
2. Hasil Audit Investigasi BPK Tahap II
• Bukti Sekunder
Kasus ini menyeruak ke permukaan setelah mantan bendahara
bendahara umum partai Demokrat (Muhammad Nazaruddin)
Nazaruddin) ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus
kasus pembangunan wisma atlet di Jaka Baring Palembang.
– Nazaruddin menyebutkan dana yang yang
mengucur untuk pembangunan proyek
P3SON sebesar 2, 57 Triliun, padahal
sebelumnya anggaran pembangunan
termasuk adanya tambahan dari APBNP
2010 dan 2011 hanya tercapai Rp. 1, 175
Triliun, selisih 1,395 T.
– Kemudian dalam sekejap menyeret
beberapa nama penting yaitu mantan
Menpora (Andi Mallarangeng), anggota DPR
dibagian koordinasi anggaran komisi
olahraga (Angelina Sondakh), dan sejumlah
pejabat dan rekanan-rekanan yang berada
dalam lingkaran pembangunan P3SON
Hambalang.
– Andi menepis tudingan adanya Mark-up
yang dikaitkan dengan kebijakannya sebagai
penguasa pengguna anggran, tetapi tidak
memungkiri bahwa sempat mengajukan
– 8/2/12 Nazaruddin menuduh Anas sebagai orang yang mengkoordinir
semua ini, ketika menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR 2009
sebenarnya sudah mulai bergeran dengan menggelar sejumlah
pertemuan untuk membahas proyek ini pertemuan di kawasan
Casablanca (Nazaruddin, Anas, Dudung Purwadi dan M.El Idris dari
PT. DUTA GRAHA INDAH).
– 1/10/09 Anas ditunjuk menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR 2009-
2014.
– 12/09 Nazaruddin (Bendahara Umum Demokrat) diminta berkoordinasi
dengan Angelina Sondakh (Koordinator Anggaran di Komisi Olahraga
DPR) dan Mahyudin (Ketua Komisi Olahraga).
– Awal 2010, rapat di Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Andi
Mallarangeng diikuti Nazaruddin, Mahyudin dan Angie, hasil
disampaikan kepada Anas.
– Januari 2010 Nazar diminta mempertemukan Angie dengan Mindo
Rosalina Manulang (Direktur Marketing PT.Anak Negeri) agar
– Februari 2010, Nazar diminta Anas untuk
memanggil Ignatus Mulyono (Anggota
Komisi Pemerintahan DPR) dan Joyo
Winoto (Ketua Badan Pertanahan Nasional)
untuk mengurus tanah Hambalag Joyo
disebut menerbitkan sertifikat tanah
Hambalang yang bermasalah.
– 4/10 kata Nazar, Anas menyebut
pemenang proyek Hambalang adalah PT.
Adhi Karya bukan PT. Duta Graha Indah
dengan alasan PT. Duta Graha Indah
tidak mampu membantu Anas untuk
membayai kongres Demokrat sebesar Rp.
100 M.
– 23/5/10 Anas terpilih menjadi Ketua Umum
Partai Demokrat, kata Nazar tepilihnya
Anas tidak lepas dari “Money Politik”
yang dananya berasal dari proyek
Hambalang, dimana uang itu dibawa ke
• Bukti Hearsay
a. Yulianis (mantan anak buah terdakwa kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Hambalang, Muhammad
Nazaruddin).
Dia mengatakan, kebohongan itu berawal ketika Nazaruddin meminta Marisi Matondang selaku saksi
Matondang selaku saksi agar menyebut mobil Harrier yang diberikan kepada Anas berasal dari dana
berasal dari dana proyek Hambalang. Dia mengaku, mendapat cerita langsung dari Marisi,
Marisi, menyebutkan bahwa Nazaruddin tiba-tiba masuk ke ruang penyidikan untuk menerangkan
menerangkan kepada penyidik KPK asal usul mobil Harrier buat Anas. "Marisi Matondang dipaksa
Matondang dipaksa berbohong (oleh Nazarudin) bahwa mobil Harrier ini berasal dari proyek
dari proyek Hambalang nilainya 700 juta rupiah," kata Yulianis.
a. Wafid Muharam (sekretaris mentri pemuda dan olahraga)
wafid Muharam tidak pernah mendengar nama terdakwa Anas,tetapi yang selama ini dia dengar dari
ini dia dengar dari Prof Mahyudin dan Angelina Sodank bahwa yang mengurus proyek hambalang
proyek hambalang adalah Nazarudin. Dan Wafid Muharam tidak pernah bertemu dengan terdakwa
KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5
Achmad
Iman
Ferdiyan Nurma Rohma Ulva
Bayu Habsyah Reivany Ronia Vika
Bintang Lukman Rizki Runi Yonimah
Zati

More Related Content

What's hot

Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1marsiska
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIKKARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIKFalanni Firyal Fawwaz
 
Ppt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistem
Ppt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistemPpt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistem
Ppt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistemFergieta Prahasdhika
 
Kasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATA
Kasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATAKasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATA
Kasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATARahmat Febrianto
 
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurutEFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurutAriWibowoutomo
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program AuditBukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program AuditDwi Wahyu
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Herna Ferari
 
Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)
Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)
Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)Febriati Rusyda
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANdyna septiani
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptAchmadHasanHafidzi
 

What's hot (20)

Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
Sistem Informasi Akuntansi Bab 1
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Audit manajemen
Audit manajemenAudit manajemen
Audit manajemen
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIKKARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
 
Ppt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistem
Ppt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistemPpt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistem
Ppt bab 6 sia ii translate Teknik Dokumentasi dan pengembangan sistem
 
Kasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATA
Kasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATAKasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATA
Kasus akuntansi Garuda Indonesia dan MAHATA
 
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurutEFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program AuditBukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
 
Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)
Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)
Bab 3 sistem development and sistem tekhnik dokumen (1)
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.pptKonsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
Konsep Dasar Manajemen Keuangan.ppt
 

Similar to BUKTI

Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta
Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -TuanakottaInvestigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta
Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -TuanakottaVahid Asyrofian
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.pptSneekPeak
 
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfAdra10
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdfAdra10
 
Pengumpulan bahan dan keterangan
Pengumpulan bahan dan keteranganPengumpulan bahan dan keterangan
Pengumpulan bahan dan keteranganSudirman Sultan
 
Penanganan Dugaan Pidana oleh Satuan Pengamanan
Penanganan Dugaan Pidana oleh Satuan PengamananPenanganan Dugaan Pidana oleh Satuan Pengamanan
Penanganan Dugaan Pidana oleh Satuan Pengamananjakarta
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptxDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptxAdra10
 
HUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdf
HUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdfHUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdf
HUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdfSAHasugian
 
Presentation1 pengadilan moral
Presentation1 pengadilan moralPresentation1 pengadilan moral
Presentation1 pengadilan moralFaz Teeyta
 
KULIAH FORENSIK ok.ppt
KULIAH FORENSIK ok.pptKULIAH FORENSIK ok.ppt
KULIAH FORENSIK ok.ppteeeeee35
 
Tutorial modul 1 day 2.pptx
Tutorial modul 1 day 2.pptxTutorial modul 1 day 2.pptx
Tutorial modul 1 day 2.pptxotikong
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifDeady Rizky Yunanto
 
LIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.pptLIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.pptDirgaGunk
 
Kajian sejarah
Kajian sejarahKajian sejarah
Kajian sejarahwmkfirdaus
 

Similar to BUKTI (20)

Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta
Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -TuanakottaInvestigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta
Investigasi dan Audit Investigatif 11&12 -Tuanakotta
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 Agustus 2022.pdf
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdfDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pdf
 
Pengumpulan bahan dan keterangan
Pengumpulan bahan dan keteranganPengumpulan bahan dan keterangan
Pengumpulan bahan dan keterangan
 
Penanganan Dugaan Pidana oleh Satuan Pengamanan
Penanganan Dugaan Pidana oleh Satuan PengamananPenanganan Dugaan Pidana oleh Satuan Pengamanan
Penanganan Dugaan Pidana oleh Satuan Pengamanan
 
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptxDIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
DIM_Investigation Strategy_10 April 2022.pptx
 
HUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdf
HUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdfHUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdf
HUKUM ACARA DALAM UU TPKS.pdf
 
Presentation1 pengadilan moral
Presentation1 pengadilan moralPresentation1 pengadilan moral
Presentation1 pengadilan moral
 
KULIAH FORENSIK ok.ppt
KULIAH FORENSIK ok.pptKULIAH FORENSIK ok.ppt
KULIAH FORENSIK ok.ppt
 
Tutorial modul 1 day 2.pptx
Tutorial modul 1 day 2.pptxTutorial modul 1 day 2.pptx
Tutorial modul 1 day 2.pptx
 
Penyidikan Kasus
Penyidikan KasusPenyidikan Kasus
Penyidikan Kasus
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
 
Penyitaan
PenyitaanPenyitaan
Penyitaan
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
 
LIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.pptLIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.ppt
 
Kajian sejarah
Kajian sejarahKajian sejarah
Kajian sejarah
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

BUKTI

  • 1. Ulva Rizky Mulyani (12030117410032) Vika Puspita Ventieridani (12030117410009) Yonimah Nurul Husna (12030117410012) Zati Rizka Fadhila (12030117410011) “PENGUMPULAN BARANG BUKTI” Analisis Kasus Hambalang
  • 2. PENGERTIAN BARANG BUKTI 1. Menurut peraturan perundang-undangan. Dalam Pasal 39 ayat (1) KUHAP disebutkan mengenai apa-apa saja yang dapat disita, yaitu: • Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh dari tindakan pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana. • Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya. • Benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan tindak pidana. • Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana. • Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.
  • 3. 2. Menurut para ahli • Barang bukti adalah benda yang digunakan untuk meyakinkan atas kesalahan terdakwa terhadap perkara pidana yang dituduhkan kepadanya; barnag yang dapat dijadikan sebgai bukti dalam perkara. • Barang bukti adalah hasil serangkaian tindakan penyidik dalam penyitaan dan atau pengeledahan dan atau pemeriksaan surat untuk mengambil alih dan atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan. • Barang bukti adalah benda atau barang yang digunakan untuk meyakinkan hakim atas kesalahan terdakwa terhadap perkara pidana yang diturunkan kepadanya.
  • 4. Ada beberapa cara yang memeperoleh barang bukti oleh penyidik yaitu: 1. Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara. 2. Penggeledahan 3. Diserahkan Langsung Oleh Pelaku atau Saksi Pelapor 4. Diambil dari pihak ketiga 5. Barang temuan PENEMUAN BARANG BUKTI
  • 5. FILOSOFI BUKTI FRAUD • Bukti yang didapat apakah mampu membuktikan atau tidak membuktikan fakta-fakta. • Kasus fraud yang timbul mewajibkan untuk mencari dan mendapatkan bukti yang akurat, • Tidak ada bukti, tidak ada kasus. • Evidence Versus Truth (bukti vs kejujuran) • Fraud Evidence seharusnya memiliki muatan yuridis.
  • 9. HEARSAY RULE • Aturan bukti kabar angin memberikan pernyataan yang tidak dapat diterima yang dibuat seseorang, selain saksi ahli, untuk membuktikan kebenaran suatu masalah. • Secara umum, saksi dapat bersaksi hanya untuk hal yang mereka ketahui secara pribadi dan tidak memberikan kesimpulan atau opini.
  • 10. • Bukti adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh lima hal seperti kesaksian saksi,catatan,dokumen,fakta,data,atau benda-benda kongkrit yang diajukan secara sah dalam persidangan untuk membuktikan perkara dan menghasilkan fakta yang harus dipercaya. • Agar dapat diterima sebagai bukti yang sah, kesaksian,dokumen,objek atau fakta harus relevan, material, dan kompeten terhadap isu-isu yang diajukan dan dikumpulkan secara sah. KRITERIA BUKTI YANG BERKUALITAS YANG DAPAT MEYAKINKAN
  • 11. RELEVAN Suatu bukti dianggap relevan, jika : • Motifnya untuk kejahatan • Kemampuan terdakwa melakukan tindak kejahatan • Ada kesempatan terdakwa melakukan tindak kejahatan • Ada ancaman atau ungkapan niat buruk oleh terdakwa • Ada sarana untuk melakukan tindak pidana • Bukti fisik dilokasi kejadian yang menghubungkan terdakwa dengan kejahatan tersebut • Tersangka melakukan pemberontakan saat penangkapan • Tersangka mencoba menyebunyikan
  • 12. MATERIAL • Syarat aturan materialitas adalah bahwa sebuah bukti harus memiliki nilai yang penting untuk kasus tersebut atau membuktikan dimana titik permasalahan kasus.
  • 13. KOMPETEN • Bukti yang kompeten berarti bukti yang memadai, dapat diandalkan, dan relevan dengan kasus tersebut serta disajikan oleh saksi yang berkualitas dan dalam keadaan sehat. • Bukti dianggap kompeten sepanjang bukti tersebut konsisten dengan fakta, yaitu sah atau valid
  • 14. • Kesaksian mengenai karakter dan reputasi dari dari seseorang mungkin diterima dalam kondisi tertentu, meskipun tampaknya melanggar aturan hearsay. HEARSAY EXCEPTION
  • 15. Ada beberapa pengecualian kabar angin yang diperkenankan untuk didengar pengecualiannya, antara lain : 1. Jika saksi yang sebenarnya sudah meninggal 2. Jika saksi yang sebenarnya jatuh sakit atau berada diluar negeri sehingga tidak mungkin dihadirkan di pengadilan
  • 16. KRITERIA LAIN MENGENAI BUKTI BERKUALITAS YANG DAPAT MEYAKINKAN • CHAIN OF CUSTODY (COC) PENGELOLAAN BARANG BUKTI YANG SUDAH DIPEROLEH) CoC adalah kronologis pendokumentasian barang bukti, dari mulai di temukan di TKP hingga penduplikasian dan penyimpanannya baik secara fisik ataupun digital. Dengan kata lain, CoC adalah sebuah dokumentasi dari barang bukti yang harus dijaga tingkat keasliannya sesuai dengan kondisi ketika pertama kali ditemukan)
  • 17. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN CoC 1. Pengorganisasian Barang Bukti a. Segregation atau pemisahan b. Key document atau arsip kunci 2. Making Evidence Atau Menandai Barang Bukti 3. Database barang bukti a) Tanggal dokumen b) Siapa sumber bukti atau dari siapa dokumen atau bukti tersebut diperoleh c) Tanggal dokumen atau bukti diperoleh d) Gambaran (deskripsi) singkat mengenai isi bukti atau dokumen e) Subjek dokumen atau bukti
  • 18. 4. Perawatan bukti dokumen atau barang bukti lainnya a) Jika memungkinkan, penyimpanan bukti dokumen dan bukti lainnya menggunakan sampul atau amplop transparan. b) Menandai dengan hati-hati bukti dokumen atau bukti lainnya. c) Jangan memperbaiki dokumen asli yang robek atau rusak d) Gunakan salinan atau foto copy dari dokumen selama investigasi. Dokumen yang asli jangan terlalu sering digunakan
  • 19. e). Buat catatan pribadi untuk semua data pribadi –Kapan, dimana, dan bagaimana dokumen diperoleh. –Isi dari dokumen-dokumen. f.) Lindungi dokumen atau bukti lainnya, jangan lakukan hal-hal sebagai berikut : a) Dokumen atau bukti ditandai b) Penggunaan dokumen atau bukti yang sering atau berlebihan
  • 20. c) Membawa bukti atau dokumen dalam kantong kecil atau saku yang menyebabkan dokumen atau bukti menjadi rusak. d) Terkena udara lembab. e) Mengubah, mencoret, menulis, mewarnai atau menggarisbawahi bukti atau dokumen. f) Merusak, menyobek, meliputi bukti atau dokumen. g) Terkena panas atau terkena sinar matahari. h) Dibiarkan tanpa pelindung bila barang bukti sensitif terhadap kerusakan dan perubahan iklim atau cuaca termasuk serangan binatang seperti kutu, kecoa.
  • 21. RANGKUMAN PEMELIHARAAN Untuk memelihara sebuah bukti, perlu dibuat dokumentasi riwayat pemeliharaan : • Barang bukti apa yang diterima atau didapat? • Kapan barang bukti diterima atau didapat? • Dari siapa barang bukti diterima atau didapat? • Dimana barang bukti diterima atau didapat? • Dimana barang bukti tersebut diurus atau disimpan (lokasi penyimpanan)?
  • 22. • Pengacara – Klien • Suami – Isteri • Dokter – Pasien • Pendeta – Jemaat • Petugas penegak hukum – Informan KOMUNIKASI ISTIMEWA
  • 23. Prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi istimewa : a) Hanya pemegang hak istimewa, atau seseorang yang diberi wewenang oleh pemegangnya, dapat menyatakan hak istimewa tersebut. b) Jika pemegangnya tidak menyatakannya setelah mendapat pemberitahuan dan kesempatan untuk menyatakannya, hak istimewa tersebut akan dihapuskan. c) Hak istimewa juga dapat diabaikan jika pemegangnya mengungkapkan bagian penting dari komunikasi kepada pihak yang tidak berada dalam hubungan yang dilindungi. d) Komunikasi, agar berada dalam hak
  • 24. • Interogasi pada dasarnya adalah usaha/kegiatan untuk memperoleh keterangan dan informasi dari orang yang memiliki atau diduga memiliki keterangan dimana orang tersebut secara sukarela memberikannya • Seseorang yang menginterogasi pelaku, harus sensitif terhadap keadaan dan harus mempunyai sifat curiga terhadap apa yang pelaku katakan atau perbuat dalam proses interogasi. • Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari penginterigasi haruslah pertanyaan yang tidak menimbulkan emosi dari pelaku. • Tujuan utama dalam interogasi adalah bagaimana membuat pelaku mengakui dan menerima kejahatannya. INTEROGASI/ INTERVIEW
  • 25. Dalam melakukan interogasi hendaknya memperhatikan : a) Dilakukan pendekatan yang tepat b) Tujuan yang akan diperoleh dalam wawancara sudah harus dimiliki oleh penyelidik c) Mengajukan pertanyaan secara sistematis d) Sasaran (pemilik informasi) dibiarkan untuk berbicara bebas dan leluasa serta menghargai pendapat dan apa yang dikemukakan e) Dilakukan perekaman dengan
  • 26. • Tujuan seorang akuntan forensik dalam penyelidikan fraud akhirnya mendapatkan pengakuan tertulis oleh fraudster, jika terjadi fraud. • Dalam tahap terakhir adalah proses wawancara, dimana pada saat itu akuntan forensik telah mengumpulkan bukti forensik yang cukup untuk mengidentifikasi fraudster tersebut dan berhasil menyelesaikan kasus tersebut. • Wawancara mulai jauh dari target '', 'dan secara bertahap akuntan forensik mewawancarai orang-orang yang dekat dengan tersangka, kemudian barulah mewawancarai terjangka. • Dimana dalam proses wawancara inilah penerimaan dan pengakuan diharapkan akan terjadi. PENERIMAAN DAN PENGAKUAN
  • 28. KRONOLOGI KASUS HAMBALANG • Kasus Hambalang bermula ketika negara perlu memiliki P3SON (Pusat Pendidikan, Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional) guna menunjang prestasi olahraga dinegara ini. Namun dalam proses proyek ini, ternyata terjadi tindakan tindakan kecurangan yang melawan hukum sehingga memberikan kerugian besar bagi negara, dimana kasus ini merupakan mega proyek korupsi yang melibatkan banyak pelaku didalamnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan ada indikasi kerugian negara sebesar Rp463,67 miliar yang merupakan akibat dari adanya indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang mengandung unsur pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pembangunan P3SON Hambalang.
  • 29. • Tekanan • Kesempatan • Rasionalisasi • Kapabilitas Motif
  • 30. Red Flags • Perubahan bentuk proyek dari single year ke multi years • Perubahan pagu anggaran dari 400 M menjadi 1,7 Triliun • Kondisi tanah yang sering longsor • Pengurusan sertifikat tanah yang begitu cepat • Proses pelelangan yang terburu-buru • Pencairan uang muka yang mencurigakan
  • 31. Termasuk skema korupsi • Perusahaan pelaksana memiliki hubungan dengan pelaku • Bribery • Economic Extortion • Gratifikasi illegal Skema fraud
  • 32. FRAUDSTER UTAMA DALAM KASUS HAMBALANG • Andi Alfian Mallarangeng • Wafid Muharam • Deddy Kusdinar • Anas Urbaningrum • M. Nazaruddin • Angelina Sondakh • Mahyuddin NS • Mirwan Amir • Mardiyana Indra Wati
  • 33. Pencegahan • Menanamkan budaya anti fraud • Berani melapor jika mengetahui adanya fraud • Penerapan IT (e-budgeting, e-certificate,dll) yang dapat meningkatkan transparansi dan pengawasan. • Dengan mengaplikasikan persepsi deteksi: a. Pengawasan b. Audit surprise
  • 34. BUKTI-BUKTI Bukti Primer 1. Temuan penyimpangan BPK itu yakni: a. Terkait surat keputusan hak pakai b. Terkait lokasi dan site plan c. Terkait Izin Mendirikan Bangunan d. Tentang teknis e. Terkait revisi Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) f. Terkait permohonan kontrak tahun jamak g. Terkait kontrak tahun jamak h. Terkait persetujuan RKA-KL 2011 i. Terkait pelelangan j. Terkait pencarian anggaran 2010 k. Terkait pelaksanaan perkerjaan konstruksi 2. Hasil Audit Investigasi BPK Tahap II
  • 35. • Bukti Sekunder Kasus ini menyeruak ke permukaan setelah mantan bendahara bendahara umum partai Demokrat (Muhammad Nazaruddin) Nazaruddin) ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus kasus pembangunan wisma atlet di Jaka Baring Palembang.
  • 36. – Nazaruddin menyebutkan dana yang yang mengucur untuk pembangunan proyek P3SON sebesar 2, 57 Triliun, padahal sebelumnya anggaran pembangunan termasuk adanya tambahan dari APBNP 2010 dan 2011 hanya tercapai Rp. 1, 175 Triliun, selisih 1,395 T. – Kemudian dalam sekejap menyeret beberapa nama penting yaitu mantan Menpora (Andi Mallarangeng), anggota DPR dibagian koordinasi anggaran komisi olahraga (Angelina Sondakh), dan sejumlah pejabat dan rekanan-rekanan yang berada dalam lingkaran pembangunan P3SON Hambalang. – Andi menepis tudingan adanya Mark-up yang dikaitkan dengan kebijakannya sebagai penguasa pengguna anggran, tetapi tidak memungkiri bahwa sempat mengajukan
  • 37. – 8/2/12 Nazaruddin menuduh Anas sebagai orang yang mengkoordinir semua ini, ketika menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR 2009 sebenarnya sudah mulai bergeran dengan menggelar sejumlah pertemuan untuk membahas proyek ini pertemuan di kawasan Casablanca (Nazaruddin, Anas, Dudung Purwadi dan M.El Idris dari PT. DUTA GRAHA INDAH). – 1/10/09 Anas ditunjuk menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR 2009- 2014. – 12/09 Nazaruddin (Bendahara Umum Demokrat) diminta berkoordinasi dengan Angelina Sondakh (Koordinator Anggaran di Komisi Olahraga DPR) dan Mahyudin (Ketua Komisi Olahraga). – Awal 2010, rapat di Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng diikuti Nazaruddin, Mahyudin dan Angie, hasil disampaikan kepada Anas. – Januari 2010 Nazar diminta mempertemukan Angie dengan Mindo Rosalina Manulang (Direktur Marketing PT.Anak Negeri) agar
  • 38. – Februari 2010, Nazar diminta Anas untuk memanggil Ignatus Mulyono (Anggota Komisi Pemerintahan DPR) dan Joyo Winoto (Ketua Badan Pertanahan Nasional) untuk mengurus tanah Hambalag Joyo disebut menerbitkan sertifikat tanah Hambalang yang bermasalah. – 4/10 kata Nazar, Anas menyebut pemenang proyek Hambalang adalah PT. Adhi Karya bukan PT. Duta Graha Indah dengan alasan PT. Duta Graha Indah tidak mampu membantu Anas untuk membayai kongres Demokrat sebesar Rp. 100 M. – 23/5/10 Anas terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, kata Nazar tepilihnya Anas tidak lepas dari “Money Politik” yang dananya berasal dari proyek Hambalang, dimana uang itu dibawa ke
  • 39. • Bukti Hearsay a. Yulianis (mantan anak buah terdakwa kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Hambalang, Muhammad Nazaruddin). Dia mengatakan, kebohongan itu berawal ketika Nazaruddin meminta Marisi Matondang selaku saksi Matondang selaku saksi agar menyebut mobil Harrier yang diberikan kepada Anas berasal dari dana berasal dari dana proyek Hambalang. Dia mengaku, mendapat cerita langsung dari Marisi, Marisi, menyebutkan bahwa Nazaruddin tiba-tiba masuk ke ruang penyidikan untuk menerangkan menerangkan kepada penyidik KPK asal usul mobil Harrier buat Anas. "Marisi Matondang dipaksa Matondang dipaksa berbohong (oleh Nazarudin) bahwa mobil Harrier ini berasal dari proyek dari proyek Hambalang nilainya 700 juta rupiah," kata Yulianis. a. Wafid Muharam (sekretaris mentri pemuda dan olahraga) wafid Muharam tidak pernah mendengar nama terdakwa Anas,tetapi yang selama ini dia dengar dari ini dia dengar dari Prof Mahyudin dan Angelina Sodank bahwa yang mengurus proyek hambalang proyek hambalang adalah Nazarudin. Dan Wafid Muharam tidak pernah bertemu dengan terdakwa
  • 40. KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5 Achmad Iman Ferdiyan Nurma Rohma Ulva Bayu Habsyah Reivany Ronia Vika Bintang Lukman Rizki Runi Yonimah Zati