SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
BY:
MR. HALOHO
CAKUPAN MATERI
   SIFAT SIKLUS PENDAPATAN
       Cakupan transaksi
       Tujuan audit
   MENGGUNAKAN PEMAHAMAN ATAS BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK
    MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT
       Manfaat pemahaman
       Materialitas
       Risiko bawaan, risiko prosedur analitis
   MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
       PENILAIAN AWAL ATAS RISIKO PENGENDALIAN DAN STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
       Memeroleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian
   PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG USAHA
       Menetapkan risiko deteksi untuk pengujian terhadap rincian
       Merancang pengujian substantif
           Prosedur awal
           Prosedur analitis
           Pengujian rincian transaksi
           Pengujian rincian saldo
Sifat Siklus Pendapatan

 Siklus pendapatan suatu entitas terdiri dari
  aktivitas yang terkait dengan pemberian barang
  atau jasa kepada pelanggan dan penagihan kas
  dari pendapatan itu.
 Kelompok transaksi dalam siklus pendapatan:
   Transaksi Penjualan kredit
   Transaksi Penerimaan Kas
   Penyesuaian Penjualan (diskun penjualan, retur dan
    penyisihan penjualan, akun-akun pelanggan yang sulit
    ditagih (penyisihan dan penghapusan))
Akun yang terpengaruh dalam
  siklus pendapatan
Penjualan Kredit
   Piutang Usaha (Account Receivable)
                                                      D
                                                      xxx
                                                            K

             Penjualan (Sales)                              xxx

   Kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold)       xxx
              Sediaan (Inventory)                           xxx

Penerimaan Kas
   Kas (Cash)                                         xxx
   Diskun Penjualan (Sales Discount)                  xxx
              Piutang Usaha (Account Receivable)            xxx

Retur dan Penyesuaian Penjualan
   Retur dan penyesuaian penjualan
   (Sales Return and Allowances)                      xxx
             Piutang Usaha (Account Receivable)             xxx

Penyisihan Piutang tak tertagih
   Biaya Piutang tak tertagih
   (Bad Debt Expense)                                 xxx
              Penyisihan untuk Piutang tak tertagih
              (Allowance for doubtful Account)              xxx

Penghapusan Piutang Usaha
   Penyisihan untuk Piutang tak tertagih              xxx
   (Allowance for doubtful Account)
             Piutang Usaha (Account Receivable)             xxx
Tujuan Mengaudit Siklus
Pendapatan
Kategori Asesi Kelompok Transaksi
                                                       Tujuan Audit
               atau saldo akun
Keberadaan Transaksi                1 Rekaman transaksi penjualan menunjukkan barang atau
atau                                  jasa yang diberikan selama periode itu
Keteradian                          2 Rekaman Transaksi penerimaan Kas menunjukkan kas yang
                                      diterima selama periode itu
                                    3 Rekaman Transaksi penyesuaian penjualan selama periode
                                      itu menunjukkan diskun, retur dan penyesuaian penjualan,
                                      dan piutang tak tertagih yang diotorisasi
              saldo Akun            4 Saldo Piutang Usaha menunjukkan saldo yang benar-benar
                                      ada pada tanggal neraca
Kelengkapan   Transaksi             5 Seluruh penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian
                                      penjualan yang terjadi selama periode itu telah dicatat
              saldo Akun            6 Saldo Piutang usaha menunjukkan seluruh klaim kepada
                                      pelanggan pada tanggal neraca
Hak dan       Transaksi             7 Entitas memiliki hak terhadap piutang usaha dan kas yang
Kewajiban                             dihasilkan dari penjualan yang tercatat
              Saldo Akun            8 Piutang Usaha pada tanggal neraca menunjukkan klaim
                                      legal entitas kepada pelanggan
Tujuan Mengaudit Siklus
Pendapatan
Penilaian atau Transaksi     9 Seluruh Penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian
alokasi                        penjualan yang terjadi selama periode itu telah dinilai
                               sesuai dengan PABU dan telah dijurnal, diiktisarkan, dan
                               diposting dengan tepat
               saldo Akun   10 Saldo Piutang usaha bruto di neraca telah sesuai dengan
                               rinciannya di buku pembantu Piutang usaha
                            11 Penyisihan piutang tak tertagih telah diestimasi secara
                               wajar sesuai dengan nilai realisasi neto
Penyajian dan Transaksi     12 Rincian penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian
Pengungkapan                   penjualan mendukung penyajian di laporan keuangan
                               termasuk klasifikasinya dan pengungkapannya
               Saldo        13 Pengungkapan terhadap piutang yang dijual atau
                               digadaikan telah dibuat secara wajar
Tahap Audit
Memahami Bisnis dan Industri
Klien mengembangkan strategi audit awal
 Auditor
  didasarkan pada risiko salah saji material. Langkah
  pertama dalam menetapkan risiko adalah
  memeroleh pemahaman atas bisnis dan industri
  klien. Pemahaman membantu auditor dalam:
   Membuat harapan terhadap pendapatan total dengan
    memahami kapasitas klien, lokasi pasar, dan pelanggan
   Membuat harapan atas marjin bruto dengan memahami
    pangsa pasar klien dan keunggulan kompetitif di pasar.
   Membuat harapan tentang piutang usaha neto didasarkan
    pada rata-rata periode penagihan klien dan industri
Tahap Audit
    Menetapkan Materialitas
 Pendapatan merupakan ukuran dari volume aktivitas setiap entitas.
    Biasanya, pendapatan memiliki volume transaksi tinggi dan total
    pendapatan sangat penting terhadap laporan keuangan. Pendapatan
    biasanya digunakan sebagai ukuran materialitas pada setiap
    penugasan.
   Pendapatan biasanya memberi penambahan pada piutang usaha, kas
    dan arus kas dari aktivitas operasi. Piutang usaha biasanya juga
    merupakan bagian yang material dari neraca.
   Transaksi dan saldo akun yang ada pada siklus pendapatan biasanya
    memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan.
   Untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi audit untuk mencapai
    tujuan audit siklus pendapatan, maka kehati-hatian harus dilakukan
    untuk mempertimbangkan risiko bawaan, risiko prosedur analitis,
    dan risiko pengendalian ketika memilih strategi audit untuk setiap
    tujuan audit.
   Materialitas (salah saji yang dapat ditoleransi) untuk piutang usaha
    relatif lebih tinggi daripada untuk akun aktiva lainnya untuk
    mengurangi pengeeluaran untuk memeroleh bahan bukti audit.
Tahap Audit
Risiko Bawaan
 Faktor-faktor yang umum memengaruhi salah saji asersi siklus
   pendapatan:
   1.   Tekanan untuk melebihsajikan pendapatan agar realisasi pendapatan dan profitabilitas
        mencapai target, padahal kenyataannya tidak demikian.
   2.   Tekanan untuk melebihsajikan kas dan piutang usaha bruto atau mengurangsajikan
        penyisihan untuk piutang tak tertagih supaya meningkatkan modal kerja, yang
        dibutuhkan dalam perjanjian hutang.
   3.   Volume transaksi yang tinggi cenderung meningkatkan jumlah kesalahan.
   4.   Pengakuan pendapatan, standar akuntansi yang membingungkan, dan membuat
        estimasi, kompleksitas perhitungan, cenderung meningkatkan risiko salah saji
   5.   Aplikasi akuntansi untuk piutang usaha yang digadaikan dengan tanggung renteng,
        apakah sebagai penjualan atau pinjaman.
   6.   Salah klasifikasi piutang usaha, apakah aktiva jangka pendek atau aktiva jangka
        panjang, karena sulit menentukan ketertagihannya
   7.   Penerimaan kas cenderung akan disalahgunakan
   8.   Transaksi penyesuaian penjualan bisa saja digunakan untuk menutupi pencurian kas
        dengan cara meningkatkan diskun, atau mencatat transaksi fiktif atas retur penjualan,
        atau menghapus piutang pelanggan.
 Karena besar potensi salah saji apabila pengendalian tidak efektif, maka
   auditor harus selalu memberikan pertimbangan yang cermat atas risiko
   inheren dalam siklus pendapatan.
Tahap Audit
    Risiko Prosedur Analitis
 Risiko prosedur analitis adalah elemen dari risiko deteksi, yaitu risiko prosdur
  analitis gagal untuk mendeteksi salah saji.
 Prosedur analitis sangat hemat dan didasarkan pada pengetahuan auditor
  atas bisnis dan industri klien.
 Langkah pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah memeroleh
  pemahaman atas total pendapatan yang diberikan:
       Kapasitas klien yaitu volume penjualan maksimum yang bisa dihasilkan jika klien
        menggunakan seluruh fasilias dan karyawannya untuk menghasilkan dan menghantar
        produk atau jasa. Auditor harus sensitif terhadap volume penjualan yang dicatat klien
        berdasarkan kapasitas yang dimanfaatkan. Lebih efektif untuk mengevaluasi
        pendapatan total dibandingkan ukuran aktivitas bisnis daripada membandingkan
        pendapatan saat ini dengan pendapatan periode sebelumnya.
       Pangsa Pasar klien untuk setiap produknya.Yaitu pendapatan klien dibandingkan
        dengan total pendapatan dalam industri untuk produk klien. Hal ini penting karena
        perusahaan dengan pangsa pasar dominan biasanya memeroleh margin bruto
        premium. Hal ini penting bagi auditor untuk mengevaluasi perputaran piutang klien,
        atau periode penagihan rata-rata, dan bisa untuk membandingkan periode penagihan
        klien dengan rata-rata industri.
Rasio Prosedur               Analitis yang
umum digunakan
      Rasio          Rumus                  Signifikansi Audit
Penjualan                      Membantu menilai kelayakan pendapatan
terhadap kapasitas
Pangsa Pasar                   Membantu menilai kelayakan pendapatan total
                               dan marjin bruto. Pangsa pasar yang lebih besar
                               biasanya dikaitkan dengan marjin bruto yang lebih
                               besar
Penjualan                      Rasio ini bermanfaat bagi perusahaan manufaktur
terhadap total                 dan perusahaan lainnya yang berbasis aktiva .
                               Rasio ini menjelaskan hubungan antara aktiva dan
                               penjualan
Pertumbuhan                    Rasio yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa
Piutang usaha                  piutang tumbuh lebih cept dari penjualan. Besar
terhadap                       rasio dapat mengindikasikan kemungkinan
                               masalah penagihan
Hari Perputaran                Bermanfaat dalam membandingkan dengan rata-
Piutang Usaha                  rata industri. Lamanya periode penagihan dapat
                               mengindikasikan masalah penagihan. Pengalaman
                               sebelumnya dan volume penjualan periode
                               berjalan dapat bermanfaat dalam mengestimasi
                               piutang neto saat ini.
Rasio Prosedur Analitis yang
Biaya Piutang tak digunakan
    umum                    Bermanfaat dalam mengevaluasi kelayakan biaya
tertagih terhadap                         piutang tak tertagih. Rasio yang lebih kecil dapat
penjualan kredit                          menunjukkan penyisihan yang tidak memadai
                                          untuk piutang tak tertagih
Biaya Piutang tak                         Bermanfaat dalam mengevaluasi kelayakan biaya
tertagih terhadap                         piutang tak tertagih. Rasio yang lebih kecil dapat
penghapusan                               menunjukkan penyisihan yang tidak memadai
                                          untuk piutang tak tertagih
Pendapatan                                Perusahaan dengan proporsi pendapatan yang
produk baru                               lebih tinggi dari produk baru dapat memeroleh
                                          premi marjin bruto karena kemampuannya
                                          melakukan inovasi
Pemahaman Atas SPI
 Lingkungan Pengendalian:
     Integritas dan nilai-nilai etika
     Komitmen terhadap kompetensi
     Partisipasi dean komisaris dan komite audit
     Filosofi manajemen dan gaya operasi
     Struktur organisasi
     Penetapan otoritas dan tanggungjawab
     Kebijakan dan praktik-praktik SDM
 Penilaian Risiko apakah manajemen melakukan
  indentifikasi dan mitigasi terhadap risiko-risiko
  dalam siklus pendapatan.
 Informasi dan komunikasiPemahaman tentang:
     Bagaimana penjualan dimulai
     Pemberian barang dan jasa
     Pencatatan piutang usaha
     Penerimaan Kas
     Penyesuaian penjualan
     Metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan
      yang digunakan
 PemantauanUmpan balik tentang apakah
  pengendalian internal yang berkaitan dengan siklus
  pendapatan telah beroperasi sesuai rencana.
  Misalnya: Apakah ada kesalahan penagihan, apakah
  ada kesalahan dalam pengakuan pendapatan.
Unit organisasi dalam penjualan
Kredit
Prosedur Penjualan Kredit
Aktivitas Pengendalian Penjualan
Kredit
  Sistem Manual:
SistemBagian kredit yang bisa mengotorisasi kredit dan menambah file
  1. Hanya manual
        pelanggan baru
   2.   Bagian pengiriman mengecek barang yang diterima dari gudang ke
        Formulir Pesanan Penjualan sebelum membuat B/L
   3.   Faktur dikeluarkan setelah Formulir Pesanan Penjualan dan B/L
        dikeluarkan (barang dikirim terlebih dahulu setelah itu faktur dibuat).
        Faktur harus dilampiri oleh Pesanan Penjualan dan B/L
   4.   Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan dan menindaklanjuti
        komplain pelanggan
   5.   Otorisasi dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam
        mengeksekusi transaksi.
   6.   Secara periodik dilakukan pengecekan antara buku pembantu piutang
        dan saldo piutang di buku besar.
   7.   Pemegang buku pembantu dan buku besar harus berbeda agar terjadi
        pengecekan independen
   8.   Menggunakan sistem sediaan perpetual (masing-masing sediaan dibuat
        kartu sediaan) dan secara periodik dicocokkan ke akun pengendali
        sediaan di buku besar.
   9.   Seluruh dokumen harus bernomor urut tercetak dan
        dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Aktivitas Pengendalian
Penerimaan Kas
Sistem manual dari bahaya kebakaran dan bencana alam.
1.
2.
   Fungsi penerima kas dipisah dari fungsi
   Kas disimpan ditempat yang terhidar
                                           kaspencatat


3.    Untuk penjualan tunai, sebaiknya digunakan mesin register kas
4.    Prosedur penjualan tunai harus diawasi secara periodik
5.    Dalam setiap faktur yang dikirimkan kepada pelanggan harus dicantumkan nomor
      rekening perusahaan agar pada cek yang dibayarkan pelanggan dituliskan rekening
      tujuan pembayaran.
6.    Sekretariat menerima cek pembayaran dan membuat daftar penerimaan cek yang
      diberikan kepada kasir (beserta cek), bagian piutang usaha, dan arsip di sekretariat.
7.    Pada akhir setiap hari kerja dilakukan perhitungan kas oleh kasir dan didampingi bagian
      yang independen terhadap kas (misalnya: bagian akuntansi dan internal audit)
8.    Melakukan rekonsiliasi bank oleh fungsi internal audit atau fungsi akuntansi.
9.    Setiap hari manajemen memonitor jumlah kas harian , kelayakan jumlah penerimaan kas
      dan jumlah yang dikreditkan ke buku pembantu piutang usaha.
10.   Manajemen secara aktif menindaklanjuti piutang yang jatuh tempo.
Aktivitas Pengendalian
Sistem komputer
 1. Komputer melakukan pengecekan kesesuaian nama
      pelanggan di order dengan di arsip induk
 2.   Pencocokan komputer terhadap kredit yang
      diotorisasi untuk setiap pelanggan
 3.   Pencocokan komputer terhadap barang yang
      dikurangi dari arsip induk sediaan dengan order yang
      disetujui
 4.   Untuk setiap pengiriman komputer harus
      mencocokkan dokumen pengiriman bernomorurut
      dengan pesanan penjualan yang disetujui
 5.   Komputer akan mencetak seluruh pesanan penjualan
      yang belum terpenuhi
6. Komputer mencetak laporan barang yang dikirim namun
     belum ditagih
7. Komputer melakukan penomoran berurut untuk setiap
     faktur penjualan
8. Komputer membandingkan total pengendalian untuk
     seluruh dokumen pengirimandengan total faktur
     penjualan.
9. Penjualan dicatat hanya berdasarkan faktur.
10. Komputer mencocokkan tanggal faktur dengan periode
     akuntansi ketika barang dikirim.
11. Komputrer membandingkan harga jual dengan daftar
     harga terotorisasi dan order penjualan.
12. Komputer selalu memeriksa saldo awal piutang ditambah
     penjualan kredit dengan saldo akhir piutang
13. Komputer mencocokkan seluruh nomor pelanggan di
     faktur penjualan ke nomor pelanggan di order penjualan
Penilaian awal risiko
pengendalian dan strategi awal
audit siklus pendapatan dimana auditor tidak
 Bagi asersi
  merencanakan untuk menilai risiko pengendalian
  pada tingkat yang rendah, auditor harus memunyai
  pengetahuan yang diperlukan untuk
  mengidentifikasi jenis potensi salah saji yang akan
  terjadi.
 Biasanya siklus pendapatan bersifat material dan
  pendapatan berasal dari banyak pelanggan. Dalam
  kasus ini, sangat efisien apabila risiko pengendalian
  untuk setiap asersi dinilai pada tingkat yang rendah
  dan mengembangkan strategi audit melakukan
  pengujian pengendalia yang ekstensif.
Pengujian substantif atas
piutang usaha
 Prosedur awal
   Memeroleh pemahaman atas bisnis dan idustri
   klien serta menentukan:
     1. Signifikansi pendapatan dan piutang usaha bagi
        perusahaan
     2. Pemicu ekonomi utama yang memengaruhi
        penjualan, marjin, dan penagihan perusahaan
     3. Persyaratan perdagangan dalam industri,
        termasuk penanggalan musiman, periode
        penagihan,dll
     4. Perluasan konsentrasi aktivitas dengan
        pelanggan.
 Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan
 piutang usaha:
   1. Menelusuri saldo awal piutang usaha ke kertas kerja
      tahun-tahun sebelumnya
   2. Meriviu aktivitas dalam akun piutang usaha dan
      menginvestigasi ayat jurnal yang jumlah dan
      sumbernya tampak tidak biasa.
   3. Memeroleh rincian saldo piutang usaha dan
      menentukan apakah telah sesuai dengan catatan
      akuntansi dengan melakukan footing, dan mengecek
      kebenaran saldo ke buku besar dan buku pembantu
      piutang usaha.
Melakukan Prosedur analitis
 Mengembangkan harapan atas piutang usaha berdasarkan
  pengetahuan atas bisnis, pangsa pasar, persyaratan perdagangan,
  riwayat hari perputaran piutang usaha
 Menghitung rasio:
    Membandingkan penjualan terhadap kapasitas perusahaan.
    Membandingkan perytumbuhan penjualan dengan pertumbuhan piutang
     usaha
    Perputaran piutang usaha
    Biaya piutang tak tertagih terhadap jumlah Penjualan kredit neto.
    Biaya piutang usaha tak tertagih terhadap penghapusan piutang usaha
 Menganalisa hasil rasio relatif terhadap harapan berdasarkan data
   tahun sebelumnya, data industri, jumlah anggaran, atau data lainnya.
Pengujian terhadap rincian
transaksi
1. Memvouching sampel catatan transaksi penjualan
   dan piutang usaha ke dokumentasi pendukung.
2. Melaksanakan pengujian pisah batas (Cut off test)
   penjualan dan retur penjualan dengan cara:
     Memilih sampel catatan transaksi penjualan beberapa
      hari sebelum dan sesudah akhir tahun serta memeriksa
      dokumen pendukungnya dan menentukan apakah telah
      dilakukan pencatatan pada periode yang tepat.
     Memilih sampel memo kredit beberapa hari sebelum dan
      sesudah akhir tahun serta memeriksa keberadaan
      dokumen pendukungnya dan menentukan apakah retur
      penjualan telah dicatat dalam periode yang tepat.
Lanjut......
Pengujian terhadap rincian
transaksi pengujian pisah batas (Cut off
3. Melaksanakan
  test) penerimaan kas, dengan cara:
     Mengamati bahwa seluruh penerimaan kas dan bank
      periode itu sudah dicatat pada periode neraca
      periode yang sama dan tidak ada penerimaan
      periode berikutnya yang dimasukkan pada saldo kas
      periode itu.
     Meriviu dokumentasi seperti iktisar kas harian,
      duplikat slip setoran, serta laporan bank mencakup
      beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Pengujian atas saldo akun
Mengonfirmasi saldo piutang usaha:
     Menentukan bentuk, waktu dan luas permintaan
      konfirmasi
     Melakukan sampel terhadap pelanggan yang akan
      dikonfirmasi dan mengevaluasi pengembalian konfirmasi
      terutama untuk jawaban pengecualian (tidak setuju).
     Melakukan tindak lanjut untuk konfirmasi yang tidak
      dibalas:
          Mengirim ulang surat konfirmasi
          Melakukan prosedur alternatif untuk pelanggan yang tidak
           membalas surat konfirmasi. Prosedur alternatif misalnya:
              Memeriksa bukti pendukung penerimaan kas pada awal
               periode akuntansi berikutnya (Subsequent Receipt) yang
               berasal dari saldo piutang usaha periode sebelumnya.
              Memeriksa bukti pendukung piutang usaha.
Pengujian atas estimasi
akuntansi
 Mengevaluasi kewajaran asumsi yang digunakan dalam akun
  penyisihan piutang tank tertagih (allowance for doubtful account):
      Memeriksa penjumlahan ke bawah (foot) dan penjumlahan ke samping
       (crossfoot) saldo pelanggan dan meelusuri kesesuaian saldo ke buku besar
       dan buku pembantu.
      Pengujian penentuan umur piutang usaha di daftar analisa atas umur
       piutang usaha dengan memeriksa sampel bukti pendukung.
      Untuk akun yang sudah jatuh tempo, (1) memeriksa bukti pendukung
       berupa korespondensi dengan pelanggan, agen penagihan, laporan kredit
       atau laporan keuangan pelanggan (2) Membahas ketertagihan piutang
       usaha dengan personil manajemen.
       Mengevaluasi proses manajemen untuk mengestimasi penyisihan piutang
       usaha yang sulit ditagih.
      Mengevaluasi kecukupan informasi tentang kecenderungan industri,
       kecenderungan penentuan umur, riwayat penagihan atas pelanggan
       tertentu.
Prosedur untuk penyajian dan
pengungkapan
 Membandingkan penyajian laporan dengan
  PABU:
   Menentukan bahwa piutang usaha telah diidentifikasi
    dan diklasifikasikan secara tepat menurut jenis dan
    periode realisasi yang diharapkan.
   Menentukan apakah ada saldo kredit yang signifikan
    dan harus direklasifikasi sebagai kewajiban (hutang)
   Menetukan ketepatan pengungkapan dan akuntansi
    untuk pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,
    piutang yang digadaikan, atau difaktorkan.
Konfirmasi Piutang Usaha
 Konfirmasi piutang usaha merupakan komunikasi tertulis
  secara langsung antara pelanggan dan auditor. Konfirmasi
  piutang usaha harus dilakukan dalam audit atas saldo
  piutang usaha, kecuali:
    Saldo Piutang usaha tidak material dibandingkan seluruh aktiva
    Penggunaan konfirmasi tidak efektif dilakukan
    Penilaian gabungan atas risiko inheren dan risiko pengendalian
     adalah rendah dan bukti yang disediakan prosedur analitis atau
     pengujian rincian transaksi sudah cukup menurangi risiko audit
     ke tingkat yang rendah.
 Auditor yang tidak melakukan konfirmasi harus
  mendokumentasi di kertas kerja alasan atau pertimbangan
  tidak melakukan konfirmasi.
Formulir konfirmasi
 Ada dua jenis formulir konfirmasi:
    Konfirmasi positifmengharuskan debitur untuk menjawab apakah
     saldo yang ditunjukkan dalam formulir konfirmasi sudah tepat
    Konfirmasi negatifmeminta debitur untuk menjawab hanya apabila
     jumlah yang ditunjukkan tidak benar.
 Bentuk konfirmasi positif biasanya menghasilkan bahan bukti
  audit yang lebih baik, karena dalam konfirmasi negatif, apabila
  debitur lalai menjawab hanya akan menghasilkan anggapan
  saldo pelanggan itu sudah tepat.
 Bentuk konfirmasi negatif bisa digunakan apabila:
      Tingkat risiko deteksi untuk setiap asersi sedang atau tinggi
      Saldo pelanggan kebanyakan bernilai kecil
      Auditor yakin bahwa debitur akan menjawab atau memberi
       pertimbangan atas saldo piutang usaha.
Waktu dan luas permintaan
konfirmasi
 Waktu pengiriman konfirmasi:
   Akhir tahun apabila tingkat risiko deteksi rendah
   Interim (satu atau dua bulan sebelum tanggal neraca)apabila
     risiko deteksi tinggi. Apabila waktu ini dipilih maka auditor harus
     memvouching setiap perubahan yang material antara tanggal
     pengirman konfirmasi sampai tanggal laporan keuangan.
 Luas permintaan konfirmasi atau ukuran sampel,
  berhubungan terbalik dengan:
  1. Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima
  2. Luas pengujian substantif lainnya
  3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi (materialitas
     piutang usaha).
 Konfirmasi negatif membutuhkan ukuran sampelyang lebih
  besar.
Pengendalian atas permintaan
konfirmasi
1. Memastikan bahwa jumlah, nama, dan alamat
     pada surat konfirmasi telah sesuai dengan data
     yang terkait dengan pelanggan.
2.   Menjaga penyimpanan surat konfirmasi sampai
     dikirimkan.
3.   Menggunakan amplop berlogo dan bernama
     perusahaan untuk mengembalikan konfirmasi.
4.   Menangani sendiri pemasukan surat konfirmasi
     ke amplop dan pengirimannya.
5.   Mewajibkan pengiriman jawaban konfirmasi
     langsung kepada auditor.

More Related Content

What's hot

Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eFelix Novendra
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanBab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanAndiErwinGhozali
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANFalanni Firyal Fawwaz
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Kecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenKecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenn0ysk1
 
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal KerjaKebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal KerjaNinnasi Muttaqiin
 
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kasBab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kasRian Ekawati
 

What's hot (20)

Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Akuntansi Piutang
Akuntansi PiutangAkuntansi Piutang
Akuntansi Piutang
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11e
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanBab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Kecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemenKecurangan karyawan & manajemen
Kecurangan karyawan & manajemen
 
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal KerjaKebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
 
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kasBab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Aset tak berujud
Aset tak berujudAset tak berujud
Aset tak berujud
 

Viewers also liked

Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.Haki Haki
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
Jeroen Kraan - CV in brief
Jeroen Kraan - CV in briefJeroen Kraan - CV in brief
Jeroen Kraan - CV in briefKraanJ
 
Analyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release Planning
Analyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release PlanningAnalyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release Planning
Analyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release PlanningSebastiano Panichella
 
ICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing Filters
ICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing FiltersICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing Filters
ICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing FiltersSebastiano Panichella
 
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4caolanphuong
 
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4caolanphuong
 
Most Progressive Marketing Award Application
Most Progressive Marketing Award ApplicationMost Progressive Marketing Award Application
Most Progressive Marketing Award Applicationaiesechyderabad
 
CSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCL
CSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCLCSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCL
CSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCLTieLab
 
How it works - Milkround Rep account
How it works - Milkround Rep accountHow it works - Milkround Rep account
How it works - Milkround Rep accountMilkround
 

Viewers also liked (20)

Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Makalah auditing
Makalah auditingMakalah auditing
Makalah auditing
 
Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Pengauditan II Bab 13
Pengauditan II Bab 13Pengauditan II Bab 13
Pengauditan II Bab 13
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Jeroen Kraan - CV in brief
Jeroen Kraan - CV in briefJeroen Kraan - CV in brief
Jeroen Kraan - CV in brief
 
Analyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release Planning
Analyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release PlanningAnalyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release Planning
Analyzing Reviews and Code of Mobile Apps for Better Release Planning
 
ICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing Filters
ICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing FiltersICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing Filters
ICPC 2011 - Improving IR-based Traceability Recovery Using Smoothing Filters
 
Manage Forms
Manage FormsManage Forms
Manage Forms
 
Trajectory
TrajectoryTrajectory
Trajectory
 
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
 
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
Phan tich thiet_ke_he_thong_quan_ly_part_4
 
Most Progressive Marketing Award Application
Most Progressive Marketing Award ApplicationMost Progressive Marketing Award Application
Most Progressive Marketing Award Application
 
CSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCL
CSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCLCSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCL
CSCL 2013 Workshop Overview - Designing for Distributed Processes in CSCL
 
Sona!!!!!!!!!
Sona!!!!!!!!!Sona!!!!!!!!!
Sona!!!!!!!!!
 
How it works - Milkround Rep account
How it works - Milkround Rep accountHow it works - Milkround Rep account
How it works - Milkround Rep account
 
Calendar elements
Calendar elementsCalendar elements
Calendar elements
 
Survey
SurveySurvey
Survey
 

Similar to Analisis Siklus Pendapatan

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanFuzzari Rizal
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiMuhammad Jufri
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAndreas Jiman
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagangPenyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagangPaarief Udin
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
 
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptxAUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptxDexMaru
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptxAKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptxIsnanHariMardika2
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Zaina Rizka
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturSiklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturAsri Rosa
 

Similar to Analisis Siklus Pendapatan (20)

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
 
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan RingkasanAudit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksi
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi Training
 
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagangPenyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
 
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptxAUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptxAKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.pptx
 
Audit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatanAudit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatan
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
Audit 2
Audit 2Audit 2
Audit 2
 
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturSiklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
 

Analisis Siklus Pendapatan

  • 2. CAKUPAN MATERI  SIFAT SIKLUS PENDAPATAN  Cakupan transaksi  Tujuan audit  MENGGUNAKAN PEMAHAMAN ATAS BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT  Manfaat pemahaman  Materialitas  Risiko bawaan, risiko prosedur analitis  MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL  PENILAIAN AWAL ATAS RISIKO PENGENDALIAN DAN STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN  Memeroleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian  PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG USAHA  Menetapkan risiko deteksi untuk pengujian terhadap rincian  Merancang pengujian substantif  Prosedur awal  Prosedur analitis  Pengujian rincian transaksi  Pengujian rincian saldo
  • 3. Sifat Siklus Pendapatan  Siklus pendapatan suatu entitas terdiri dari aktivitas yang terkait dengan pemberian barang atau jasa kepada pelanggan dan penagihan kas dari pendapatan itu.  Kelompok transaksi dalam siklus pendapatan:  Transaksi Penjualan kredit  Transaksi Penerimaan Kas  Penyesuaian Penjualan (diskun penjualan, retur dan penyisihan penjualan, akun-akun pelanggan yang sulit ditagih (penyisihan dan penghapusan))
  • 4. Akun yang terpengaruh dalam siklus pendapatan Penjualan Kredit Piutang Usaha (Account Receivable) D xxx K Penjualan (Sales) xxx Kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold) xxx Sediaan (Inventory) xxx Penerimaan Kas Kas (Cash) xxx Diskun Penjualan (Sales Discount) xxx Piutang Usaha (Account Receivable) xxx Retur dan Penyesuaian Penjualan Retur dan penyesuaian penjualan (Sales Return and Allowances) xxx Piutang Usaha (Account Receivable) xxx Penyisihan Piutang tak tertagih Biaya Piutang tak tertagih (Bad Debt Expense) xxx Penyisihan untuk Piutang tak tertagih (Allowance for doubtful Account) xxx Penghapusan Piutang Usaha Penyisihan untuk Piutang tak tertagih xxx (Allowance for doubtful Account) Piutang Usaha (Account Receivable) xxx
  • 5. Tujuan Mengaudit Siklus Pendapatan Kategori Asesi Kelompok Transaksi Tujuan Audit atau saldo akun Keberadaan Transaksi 1 Rekaman transaksi penjualan menunjukkan barang atau atau jasa yang diberikan selama periode itu Keteradian 2 Rekaman Transaksi penerimaan Kas menunjukkan kas yang diterima selama periode itu 3 Rekaman Transaksi penyesuaian penjualan selama periode itu menunjukkan diskun, retur dan penyesuaian penjualan, dan piutang tak tertagih yang diotorisasi saldo Akun 4 Saldo Piutang Usaha menunjukkan saldo yang benar-benar ada pada tanggal neraca Kelengkapan Transaksi 5 Seluruh penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan yang terjadi selama periode itu telah dicatat saldo Akun 6 Saldo Piutang usaha menunjukkan seluruh klaim kepada pelanggan pada tanggal neraca Hak dan Transaksi 7 Entitas memiliki hak terhadap piutang usaha dan kas yang Kewajiban dihasilkan dari penjualan yang tercatat Saldo Akun 8 Piutang Usaha pada tanggal neraca menunjukkan klaim legal entitas kepada pelanggan
  • 6. Tujuan Mengaudit Siklus Pendapatan Penilaian atau Transaksi 9 Seluruh Penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian alokasi penjualan yang terjadi selama periode itu telah dinilai sesuai dengan PABU dan telah dijurnal, diiktisarkan, dan diposting dengan tepat saldo Akun 10 Saldo Piutang usaha bruto di neraca telah sesuai dengan rinciannya di buku pembantu Piutang usaha 11 Penyisihan piutang tak tertagih telah diestimasi secara wajar sesuai dengan nilai realisasi neto Penyajian dan Transaksi 12 Rincian penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian Pengungkapan penjualan mendukung penyajian di laporan keuangan termasuk klasifikasinya dan pengungkapannya Saldo 13 Pengungkapan terhadap piutang yang dijual atau digadaikan telah dibuat secara wajar
  • 7. Tahap Audit Memahami Bisnis dan Industri Klien mengembangkan strategi audit awal  Auditor didasarkan pada risiko salah saji material. Langkah pertama dalam menetapkan risiko adalah memeroleh pemahaman atas bisnis dan industri klien. Pemahaman membantu auditor dalam:  Membuat harapan terhadap pendapatan total dengan memahami kapasitas klien, lokasi pasar, dan pelanggan  Membuat harapan atas marjin bruto dengan memahami pangsa pasar klien dan keunggulan kompetitif di pasar.  Membuat harapan tentang piutang usaha neto didasarkan pada rata-rata periode penagihan klien dan industri
  • 8. Tahap Audit Menetapkan Materialitas  Pendapatan merupakan ukuran dari volume aktivitas setiap entitas. Biasanya, pendapatan memiliki volume transaksi tinggi dan total pendapatan sangat penting terhadap laporan keuangan. Pendapatan biasanya digunakan sebagai ukuran materialitas pada setiap penugasan.  Pendapatan biasanya memberi penambahan pada piutang usaha, kas dan arus kas dari aktivitas operasi. Piutang usaha biasanya juga merupakan bagian yang material dari neraca.  Transaksi dan saldo akun yang ada pada siklus pendapatan biasanya memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan.  Untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi audit untuk mencapai tujuan audit siklus pendapatan, maka kehati-hatian harus dilakukan untuk mempertimbangkan risiko bawaan, risiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian ketika memilih strategi audit untuk setiap tujuan audit.  Materialitas (salah saji yang dapat ditoleransi) untuk piutang usaha relatif lebih tinggi daripada untuk akun aktiva lainnya untuk mengurangi pengeeluaran untuk memeroleh bahan bukti audit.
  • 9. Tahap Audit Risiko Bawaan  Faktor-faktor yang umum memengaruhi salah saji asersi siklus pendapatan: 1. Tekanan untuk melebihsajikan pendapatan agar realisasi pendapatan dan profitabilitas mencapai target, padahal kenyataannya tidak demikian. 2. Tekanan untuk melebihsajikan kas dan piutang usaha bruto atau mengurangsajikan penyisihan untuk piutang tak tertagih supaya meningkatkan modal kerja, yang dibutuhkan dalam perjanjian hutang. 3. Volume transaksi yang tinggi cenderung meningkatkan jumlah kesalahan. 4. Pengakuan pendapatan, standar akuntansi yang membingungkan, dan membuat estimasi, kompleksitas perhitungan, cenderung meningkatkan risiko salah saji 5. Aplikasi akuntansi untuk piutang usaha yang digadaikan dengan tanggung renteng, apakah sebagai penjualan atau pinjaman. 6. Salah klasifikasi piutang usaha, apakah aktiva jangka pendek atau aktiva jangka panjang, karena sulit menentukan ketertagihannya 7. Penerimaan kas cenderung akan disalahgunakan 8. Transaksi penyesuaian penjualan bisa saja digunakan untuk menutupi pencurian kas dengan cara meningkatkan diskun, atau mencatat transaksi fiktif atas retur penjualan, atau menghapus piutang pelanggan.  Karena besar potensi salah saji apabila pengendalian tidak efektif, maka auditor harus selalu memberikan pertimbangan yang cermat atas risiko inheren dalam siklus pendapatan.
  • 10. Tahap Audit Risiko Prosedur Analitis  Risiko prosedur analitis adalah elemen dari risiko deteksi, yaitu risiko prosdur analitis gagal untuk mendeteksi salah saji.  Prosedur analitis sangat hemat dan didasarkan pada pengetahuan auditor atas bisnis dan industri klien.  Langkah pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah memeroleh pemahaman atas total pendapatan yang diberikan:  Kapasitas klien yaitu volume penjualan maksimum yang bisa dihasilkan jika klien menggunakan seluruh fasilias dan karyawannya untuk menghasilkan dan menghantar produk atau jasa. Auditor harus sensitif terhadap volume penjualan yang dicatat klien berdasarkan kapasitas yang dimanfaatkan. Lebih efektif untuk mengevaluasi pendapatan total dibandingkan ukuran aktivitas bisnis daripada membandingkan pendapatan saat ini dengan pendapatan periode sebelumnya.  Pangsa Pasar klien untuk setiap produknya.Yaitu pendapatan klien dibandingkan dengan total pendapatan dalam industri untuk produk klien. Hal ini penting karena perusahaan dengan pangsa pasar dominan biasanya memeroleh margin bruto premium. Hal ini penting bagi auditor untuk mengevaluasi perputaran piutang klien, atau periode penagihan rata-rata, dan bisa untuk membandingkan periode penagihan klien dengan rata-rata industri.
  • 11. Rasio Prosedur Analitis yang umum digunakan Rasio Rumus Signifikansi Audit Penjualan Membantu menilai kelayakan pendapatan terhadap kapasitas Pangsa Pasar Membantu menilai kelayakan pendapatan total dan marjin bruto. Pangsa pasar yang lebih besar biasanya dikaitkan dengan marjin bruto yang lebih besar Penjualan Rasio ini bermanfaat bagi perusahaan manufaktur terhadap total dan perusahaan lainnya yang berbasis aktiva . Rasio ini menjelaskan hubungan antara aktiva dan penjualan Pertumbuhan Rasio yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa Piutang usaha piutang tumbuh lebih cept dari penjualan. Besar terhadap rasio dapat mengindikasikan kemungkinan masalah penagihan Hari Perputaran Bermanfaat dalam membandingkan dengan rata- Piutang Usaha rata industri. Lamanya periode penagihan dapat mengindikasikan masalah penagihan. Pengalaman sebelumnya dan volume penjualan periode berjalan dapat bermanfaat dalam mengestimasi piutang neto saat ini.
  • 12. Rasio Prosedur Analitis yang Biaya Piutang tak digunakan umum Bermanfaat dalam mengevaluasi kelayakan biaya tertagih terhadap piutang tak tertagih. Rasio yang lebih kecil dapat penjualan kredit menunjukkan penyisihan yang tidak memadai untuk piutang tak tertagih Biaya Piutang tak Bermanfaat dalam mengevaluasi kelayakan biaya tertagih terhadap piutang tak tertagih. Rasio yang lebih kecil dapat penghapusan menunjukkan penyisihan yang tidak memadai untuk piutang tak tertagih Pendapatan Perusahaan dengan proporsi pendapatan yang produk baru lebih tinggi dari produk baru dapat memeroleh premi marjin bruto karena kemampuannya melakukan inovasi
  • 13. Pemahaman Atas SPI  Lingkungan Pengendalian:  Integritas dan nilai-nilai etika  Komitmen terhadap kompetensi  Partisipasi dean komisaris dan komite audit  Filosofi manajemen dan gaya operasi  Struktur organisasi  Penetapan otoritas dan tanggungjawab  Kebijakan dan praktik-praktik SDM  Penilaian Risiko apakah manajemen melakukan indentifikasi dan mitigasi terhadap risiko-risiko dalam siklus pendapatan.
  • 14.  Informasi dan komunikasiPemahaman tentang:  Bagaimana penjualan dimulai  Pemberian barang dan jasa  Pencatatan piutang usaha  Penerimaan Kas  Penyesuaian penjualan  Metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan yang digunakan  PemantauanUmpan balik tentang apakah pengendalian internal yang berkaitan dengan siklus pendapatan telah beroperasi sesuai rencana. Misalnya: Apakah ada kesalahan penagihan, apakah ada kesalahan dalam pengakuan pendapatan.
  • 15. Unit organisasi dalam penjualan Kredit
  • 17. Aktivitas Pengendalian Penjualan Kredit  Sistem Manual: SistemBagian kredit yang bisa mengotorisasi kredit dan menambah file 1. Hanya manual pelanggan baru 2. Bagian pengiriman mengecek barang yang diterima dari gudang ke Formulir Pesanan Penjualan sebelum membuat B/L 3. Faktur dikeluarkan setelah Formulir Pesanan Penjualan dan B/L dikeluarkan (barang dikirim terlebih dahulu setelah itu faktur dibuat). Faktur harus dilampiri oleh Pesanan Penjualan dan B/L 4. Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan dan menindaklanjuti komplain pelanggan 5. Otorisasi dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam mengeksekusi transaksi. 6. Secara periodik dilakukan pengecekan antara buku pembantu piutang dan saldo piutang di buku besar. 7. Pemegang buku pembantu dan buku besar harus berbeda agar terjadi pengecekan independen 8. Menggunakan sistem sediaan perpetual (masing-masing sediaan dibuat kartu sediaan) dan secara periodik dicocokkan ke akun pengendali sediaan di buku besar. 9. Seluruh dokumen harus bernomor urut tercetak dan dipertanggungjawabkan penggunaannya.
  • 18. Aktivitas Pengendalian Penerimaan Kas Sistem manual dari bahaya kebakaran dan bencana alam. 1. 2. Fungsi penerima kas dipisah dari fungsi Kas disimpan ditempat yang terhidar kaspencatat 3. Untuk penjualan tunai, sebaiknya digunakan mesin register kas 4. Prosedur penjualan tunai harus diawasi secara periodik 5. Dalam setiap faktur yang dikirimkan kepada pelanggan harus dicantumkan nomor rekening perusahaan agar pada cek yang dibayarkan pelanggan dituliskan rekening tujuan pembayaran. 6. Sekretariat menerima cek pembayaran dan membuat daftar penerimaan cek yang diberikan kepada kasir (beserta cek), bagian piutang usaha, dan arsip di sekretariat. 7. Pada akhir setiap hari kerja dilakukan perhitungan kas oleh kasir dan didampingi bagian yang independen terhadap kas (misalnya: bagian akuntansi dan internal audit) 8. Melakukan rekonsiliasi bank oleh fungsi internal audit atau fungsi akuntansi. 9. Setiap hari manajemen memonitor jumlah kas harian , kelayakan jumlah penerimaan kas dan jumlah yang dikreditkan ke buku pembantu piutang usaha. 10. Manajemen secara aktif menindaklanjuti piutang yang jatuh tempo.
  • 19. Aktivitas Pengendalian Sistem komputer 1. Komputer melakukan pengecekan kesesuaian nama pelanggan di order dengan di arsip induk 2. Pencocokan komputer terhadap kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan 3. Pencocokan komputer terhadap barang yang dikurangi dari arsip induk sediaan dengan order yang disetujui 4. Untuk setiap pengiriman komputer harus mencocokkan dokumen pengiriman bernomorurut dengan pesanan penjualan yang disetujui 5. Komputer akan mencetak seluruh pesanan penjualan yang belum terpenuhi
  • 20. 6. Komputer mencetak laporan barang yang dikirim namun belum ditagih 7. Komputer melakukan penomoran berurut untuk setiap faktur penjualan 8. Komputer membandingkan total pengendalian untuk seluruh dokumen pengirimandengan total faktur penjualan. 9. Penjualan dicatat hanya berdasarkan faktur. 10. Komputer mencocokkan tanggal faktur dengan periode akuntansi ketika barang dikirim. 11. Komputrer membandingkan harga jual dengan daftar harga terotorisasi dan order penjualan. 12. Komputer selalu memeriksa saldo awal piutang ditambah penjualan kredit dengan saldo akhir piutang 13. Komputer mencocokkan seluruh nomor pelanggan di faktur penjualan ke nomor pelanggan di order penjualan
  • 21. Penilaian awal risiko pengendalian dan strategi awal audit siklus pendapatan dimana auditor tidak  Bagi asersi merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah, auditor harus memunyai pengetahuan yang diperlukan untuk mengidentifikasi jenis potensi salah saji yang akan terjadi.  Biasanya siklus pendapatan bersifat material dan pendapatan berasal dari banyak pelanggan. Dalam kasus ini, sangat efisien apabila risiko pengendalian untuk setiap asersi dinilai pada tingkat yang rendah dan mengembangkan strategi audit melakukan pengujian pengendalia yang ekstensif.
  • 22. Pengujian substantif atas piutang usaha  Prosedur awal  Memeroleh pemahaman atas bisnis dan idustri klien serta menentukan: 1. Signifikansi pendapatan dan piutang usaha bagi perusahaan 2. Pemicu ekonomi utama yang memengaruhi penjualan, marjin, dan penagihan perusahaan 3. Persyaratan perdagangan dalam industri, termasuk penanggalan musiman, periode penagihan,dll 4. Perluasan konsentrasi aktivitas dengan pelanggan.
  • 23.  Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan piutang usaha: 1. Menelusuri saldo awal piutang usaha ke kertas kerja tahun-tahun sebelumnya 2. Meriviu aktivitas dalam akun piutang usaha dan menginvestigasi ayat jurnal yang jumlah dan sumbernya tampak tidak biasa. 3. Memeroleh rincian saldo piutang usaha dan menentukan apakah telah sesuai dengan catatan akuntansi dengan melakukan footing, dan mengecek kebenaran saldo ke buku besar dan buku pembantu piutang usaha.
  • 24. Melakukan Prosedur analitis  Mengembangkan harapan atas piutang usaha berdasarkan pengetahuan atas bisnis, pangsa pasar, persyaratan perdagangan, riwayat hari perputaran piutang usaha  Menghitung rasio:  Membandingkan penjualan terhadap kapasitas perusahaan.  Membandingkan perytumbuhan penjualan dengan pertumbuhan piutang usaha  Perputaran piutang usaha  Biaya piutang tak tertagih terhadap jumlah Penjualan kredit neto.  Biaya piutang usaha tak tertagih terhadap penghapusan piutang usaha  Menganalisa hasil rasio relatif terhadap harapan berdasarkan data tahun sebelumnya, data industri, jumlah anggaran, atau data lainnya.
  • 25. Pengujian terhadap rincian transaksi 1. Memvouching sampel catatan transaksi penjualan dan piutang usaha ke dokumentasi pendukung. 2. Melaksanakan pengujian pisah batas (Cut off test) penjualan dan retur penjualan dengan cara:  Memilih sampel catatan transaksi penjualan beberapa hari sebelum dan sesudah akhir tahun serta memeriksa dokumen pendukungnya dan menentukan apakah telah dilakukan pencatatan pada periode yang tepat.  Memilih sampel memo kredit beberapa hari sebelum dan sesudah akhir tahun serta memeriksa keberadaan dokumen pendukungnya dan menentukan apakah retur penjualan telah dicatat dalam periode yang tepat.
  • 26. Lanjut...... Pengujian terhadap rincian transaksi pengujian pisah batas (Cut off 3. Melaksanakan test) penerimaan kas, dengan cara:  Mengamati bahwa seluruh penerimaan kas dan bank periode itu sudah dicatat pada periode neraca periode yang sama dan tidak ada penerimaan periode berikutnya yang dimasukkan pada saldo kas periode itu.  Meriviu dokumentasi seperti iktisar kas harian, duplikat slip setoran, serta laporan bank mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca.
  • 27. Pengujian atas saldo akun Mengonfirmasi saldo piutang usaha:  Menentukan bentuk, waktu dan luas permintaan konfirmasi  Melakukan sampel terhadap pelanggan yang akan dikonfirmasi dan mengevaluasi pengembalian konfirmasi terutama untuk jawaban pengecualian (tidak setuju).  Melakukan tindak lanjut untuk konfirmasi yang tidak dibalas:  Mengirim ulang surat konfirmasi  Melakukan prosedur alternatif untuk pelanggan yang tidak membalas surat konfirmasi. Prosedur alternatif misalnya:  Memeriksa bukti pendukung penerimaan kas pada awal periode akuntansi berikutnya (Subsequent Receipt) yang berasal dari saldo piutang usaha periode sebelumnya.  Memeriksa bukti pendukung piutang usaha.
  • 28. Pengujian atas estimasi akuntansi  Mengevaluasi kewajaran asumsi yang digunakan dalam akun penyisihan piutang tank tertagih (allowance for doubtful account):  Memeriksa penjumlahan ke bawah (foot) dan penjumlahan ke samping (crossfoot) saldo pelanggan dan meelusuri kesesuaian saldo ke buku besar dan buku pembantu.  Pengujian penentuan umur piutang usaha di daftar analisa atas umur piutang usaha dengan memeriksa sampel bukti pendukung.  Untuk akun yang sudah jatuh tempo, (1) memeriksa bukti pendukung berupa korespondensi dengan pelanggan, agen penagihan, laporan kredit atau laporan keuangan pelanggan (2) Membahas ketertagihan piutang usaha dengan personil manajemen.  Mengevaluasi proses manajemen untuk mengestimasi penyisihan piutang usaha yang sulit ditagih.  Mengevaluasi kecukupan informasi tentang kecenderungan industri, kecenderungan penentuan umur, riwayat penagihan atas pelanggan tertentu.
  • 29. Prosedur untuk penyajian dan pengungkapan  Membandingkan penyajian laporan dengan PABU:  Menentukan bahwa piutang usaha telah diidentifikasi dan diklasifikasikan secara tepat menurut jenis dan periode realisasi yang diharapkan.  Menentukan apakah ada saldo kredit yang signifikan dan harus direklasifikasi sebagai kewajiban (hutang)  Menetukan ketepatan pengungkapan dan akuntansi untuk pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, atau difaktorkan.
  • 30. Konfirmasi Piutang Usaha  Konfirmasi piutang usaha merupakan komunikasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan auditor. Konfirmasi piutang usaha harus dilakukan dalam audit atas saldo piutang usaha, kecuali:  Saldo Piutang usaha tidak material dibandingkan seluruh aktiva  Penggunaan konfirmasi tidak efektif dilakukan  Penilaian gabungan atas risiko inheren dan risiko pengendalian adalah rendah dan bukti yang disediakan prosedur analitis atau pengujian rincian transaksi sudah cukup menurangi risiko audit ke tingkat yang rendah.  Auditor yang tidak melakukan konfirmasi harus mendokumentasi di kertas kerja alasan atau pertimbangan tidak melakukan konfirmasi.
  • 31. Formulir konfirmasi  Ada dua jenis formulir konfirmasi:  Konfirmasi positifmengharuskan debitur untuk menjawab apakah saldo yang ditunjukkan dalam formulir konfirmasi sudah tepat  Konfirmasi negatifmeminta debitur untuk menjawab hanya apabila jumlah yang ditunjukkan tidak benar.  Bentuk konfirmasi positif biasanya menghasilkan bahan bukti audit yang lebih baik, karena dalam konfirmasi negatif, apabila debitur lalai menjawab hanya akan menghasilkan anggapan saldo pelanggan itu sudah tepat.  Bentuk konfirmasi negatif bisa digunakan apabila:  Tingkat risiko deteksi untuk setiap asersi sedang atau tinggi  Saldo pelanggan kebanyakan bernilai kecil  Auditor yakin bahwa debitur akan menjawab atau memberi pertimbangan atas saldo piutang usaha.
  • 32. Waktu dan luas permintaan konfirmasi  Waktu pengiriman konfirmasi:  Akhir tahun apabila tingkat risiko deteksi rendah  Interim (satu atau dua bulan sebelum tanggal neraca)apabila risiko deteksi tinggi. Apabila waktu ini dipilih maka auditor harus memvouching setiap perubahan yang material antara tanggal pengirman konfirmasi sampai tanggal laporan keuangan.  Luas permintaan konfirmasi atau ukuran sampel, berhubungan terbalik dengan: 1. Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima 2. Luas pengujian substantif lainnya 3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi (materialitas piutang usaha).  Konfirmasi negatif membutuhkan ukuran sampelyang lebih besar.
  • 33. Pengendalian atas permintaan konfirmasi 1. Memastikan bahwa jumlah, nama, dan alamat pada surat konfirmasi telah sesuai dengan data yang terkait dengan pelanggan. 2. Menjaga penyimpanan surat konfirmasi sampai dikirimkan. 3. Menggunakan amplop berlogo dan bernama perusahaan untuk mengembalikan konfirmasi. 4. Menangani sendiri pemasukan surat konfirmasi ke amplop dan pengirimannya. 5. Mewajibkan pengiriman jawaban konfirmasi langsung kepada auditor.