SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
PENGAJARAN MIKRO (MICROTEACHING) 
Sumber gambar: http://www.niu.edu/spectrum/images/articles/microteaching.jpg 
Pengertian 
Mengapa harus menunggu umpan 
balik dari peserta didik untuk menilai 
praktik mengajar kita? Mengapa kita 
tidak bersiap-siap sebelum memulai 
periode mengajar? Pengajaran mikro 
adalah jawabannya. Pengajaran mikro 
memberikan kesempatan bagi staf 
pengajar dan asisten pengajar untuk 
meningkatkan praktik pengajaran mereka 
melalui model "mengajar, kritik, 
mengajar lagi". Pengajaran mikro adalah 
kegiatan berharga bagi pendidik yang 
berpengalaman dan calon pendidik untuk mengasah praktik pengajaran mereka. Hal 
ini sering digunakan dalam pelayanan program pelatihan pendidik untuk memberikan 
pengalaman tambahan sebelum atau selama pengalaman klinis. 
Pengajaran Mikro (micro teaching) adalah “A system of controlled practice 
that makes it possible to concentrate on specific teaching behavior and to practice 
teaching under controlled condition" (Allen and Eve, 1968). Suatu sistem praktik 
terkendali yang memungkinkan pendidik dan calon pendidik untuk berkonsentrasi 
pada perilaku mengajar khusus dan praktik mengajar di bawah kondisi yang 
terkontrol. 
Pengajaran Mikro (micro teaching) merupakan suatu kegiatan mengajar yang 
dilakukan dengan cara menyederhanakan atau mempersempit ruang lingkup 
mengajar. Segala aspek dan unsur disederhanakan atau dikecilkan baik jumlah murid 
(kolega), waktu, materi ajar, media, dan keterampilan yang dilatihkan. Dengan 
penyederhanaan itu akan dapat dilihat dan diketahui kelemahan dan kekuatan guru 
atau calon guru secara akurat dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 
Pengajaran mikro merupakan praktik mengajar terorganisasi untuk 
memberikan kepercayaan diri, dukungan, dan umpan balik kepada guru dengan 
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencoba melaksanakan pembelajaran 
singkat yang mereka rencanakan di depan teman-teman mereka sendiri. Idealnya, 
pengajaran sesi mikro dilaksanakan sebelum hari pertama kelas dimulai dan direkam 
dengan video untuk diulas secara individu oleh teman-teman dan seorang 
pembimbing atau konsultan. Pengajaran mikro merupakan cara yang cepat, efisien, 
dan menyenangkan untuk membantu guru mendapatkan permulaan yang kuat dalam 
tugas sebagai guru. Pengajaran mikro bukan hanya bagi calon guru atau mahasiswa 
kependidikan yang sedang berlatih menjadi guru, tetapi juga seharunys bagi guru-guru 
yang akan memulai tugas awal semester. 
Pengajaran mikro dapat diartikan sebagai pengajaran dalam skala kecil yang 
dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan tertentu dan memperbaiki 
ketrampilan yang lama. Dalam pengajaran mikro, komponen-komponen 
pembelajaran dapat diisolasi sehingga guru dan calon guru dapat lebih terfokus pada 
keterampilan mengajar yang dipraktikkan. Dengan demikian, pengajaran mikro,
sesungguhnya, adalah pengajaran yang disederhanakan. Ruang lingkup situasi 
pengajaran dikurangi, tugas guru dipermudah, materi pelajaran diperpendek, dan 
jumlah siswa (peserta) diperkecil. 
Kegiatan pengajaran mikro sangat vital bagi guru dan calon guru karena 
kegiatan ini akan memberikan pengalaman tentang penggunaan teknik-teknik dasar 
mengajar. Untuk mendapatkan status sebagai guru profesional, setiap guru dan calon 
guru perlu berlatih dalam bentuk pengajaran mikro. Dapat dikatakan bahwa kegiatan 
pengajaran mikro merupakan pendidikan profesi bagi calon guru. Bahkan, proses 
sertifikasi guru, terutama yang tidak lulus dalam penilaian portofolio, diwajibkan 
mengikuti pelatihan dalam bentuk pengajaran mikro. 
Dasar pemikiran perlunya pengajaran mikro adalah bahwa sebagai 
profesional, guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang filosofi, 
konsep dasar, dan keterampilan dasar keguruan. Oleh karena pembelajaran 
merupakan suatu proses yang melibatkan banyak aspek dan unsur, kemampuan 
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan bermakna sangat diperlukan. Di samping 
itu, teori-teori pembelajaran yang diperoleh mahasisawa selama perkuliahan tidak 
otomatis dapat berperan dengan tepat di dalam realitas ruang kelas apabila tidak 
dilatihkan secara praktis, parsial, bertahap, dan berulang. Hal itu disebabkan oleh 
kompleksnya persoalan dalam melaksanakan pembelajaran. 
Pengajaran mikro telah dipraktikkan secara luas dalam latihan keguruan di 
seluruh dunia sejak diperkenalkan di Stanford University oleh Dwight W. Allen, 
Robert Bush dan Kim Romney pada tahun 1950-an. Beberapa asumsi yang 
mendasari perlunya pengajaran mikro adalah sebagai berikut. 
1. Terdapat anggapan bahwa guru ideal itu dilahirkan, bukan diajarkan. Namun 
perkembangan teknologi memungkinkan untuk melatih seseorang menjadi 
guru yang profesional. 
2. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang lebih kompleks ditentukan 
oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Oleh 
sebab itu, dengan menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar maka 
secara berangsur-angsur seseorang yang berminat menjadi guru dapat 
menguasai semua keterampilan mengajar secara kompleks. 
3. Dalam situasi latihan yang sederhana, perhatian dapat lebih difokuskan 
sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu yang merupakan 
komponen kegiatan mengajar. 
4. Dengan latihan-latihan terbatas, guru dan calon guru lebih mudah mengontrol 
perilakunya yang nanti akan dilaksanakan sepenuhnya dalam mengajar yang 
sesungguhnya. 
5. Melalui latihan yang sederhana, tingkat pengontrolan dapat lebih tinggi, 
objektif, dan sistematis dibandingkan pengontrolan pembelajaran secara utuh. 
Fasilitator dan konsultan dapat mencatat dengan teliti apa yang dilakukan 
guru dan calon guru. Dengan demikian, umpan balik juga dapat diberikan 
lebih terarah dan terfokus dan perbaikan pada latihan berikutnya lebih mudah 
dipraktikkan. 
Ciri-ciri Pengajaran Mikro 
Berdasarkan asumsi dasar dan pengertian pengajaran mikro tersebut, maka 
dapat dikemukakan karakteristik pengajaran mikro sebagai berikut.
1. Komponen (keterampilan dasar) mengajar yang dikembangkan terbatas. 
2. Latihan terpusat pada keterampilan mengajar. 
3. Mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang belajar mengajar untuk 
umpan balik terhadap kemampuan guru atau calon guru. 
4. Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang diselenggarakan 
dalam laboratorium pengajaran mikro. 
5. Pengadaan low-threat-situation untuk memudahkan guru dan calon guru 
melaksanakan keterampilan mengajar. 
6. Penyediaan low-risk-situation yang memungkinkan partisipasi aktif dalam 
pengajaran. 
7. Penyediaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam 
jangka waktu tertentu. 
8. Dilaksanakan dalam skala kecil berkaitan dengan ruang lingkup materi 
pelajaran, waktu (10—15 menit), jumlah siswa (10—15 orang), dan jumlah 
ketrampilannya. 
9. Dimaknai sebagai bagian dari ketrampilan mengajar yang kompleks akan 
dipelajari secara lebih mendalam dan teliti bagian demi bagian. 
10. Dilaksanakan dalam situasi realitas, yaitu guru dan calon guru harus membuat 
persiapan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana 
pembelajaran yang telah dibuat, mengelola kelas dan menyiapkan perangkat 
pembelajaran lainnya yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar. 
11. Tidak dimaknai sebagai simulasi, yaitu pembelajaran dilaksanakan 
sebagaimana mestinya, meskipun di depan teman sejawat. Teman tidak 
diperlakukan sebagaimana teman, tetapi sebagai siswa. 
12. Direkam agar dapat dijadikan bahan diskusi antarteman untuk keperluan 
perbaikan. 
Tujuan Pengajaran Mikro 
Pengajaran mikro bertujuan membekali guru dan calon ketrampilan dasar 
mengajar. Bagi calon guru, kegiatan ini akan memberi pengalaman mengajar yang 
nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah, memahami 
kapan dan bagaimana menerapkannya dalam program pembelajaran. Bagi guru, 
kegiatan ini dapat meningkatkan ketrampilan dasar mengajarnya sebelum mereka 
melaksanakan tugas sehari-hari. 
Pengajaran mikro mempersiapkan guru atau calon guru menghadapi 
pekerjaan mengajar sesungguhnya di ruang kelas agar memiliki pengetahuan, 
keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru yang profesional. 
Secara lebih terperinci, pengajaran mikro bertujuan, antara lain, sebagai 
berikut. 
1. Menganalisis tingkah laku mengajar teman sejawat dan dirinya sendiri. 
2. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat. 
3. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien. 
4. Memperbaiki keterampilan dasar mengajar dalam waktu singkat. 
5. Menanamkan rasa percaya diri dan sikap terbuka terhadap kritik. 
6. Mengembangkan sikap kritis dalam melihat persoalan-persoalan di kelas.
7. Menanamkan kesadaran akan kegunaan ketrampilan mengajar dan 
komponen-komponenya. 
8. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan-keliruan dalam penampilan 
ketrampilan mengajar dan cara-cara memperbaikinya. 
9. Memberi kesempatan untuk melihat dan mendengar dirinya sendiri. 
10. Memberi kesempatan untuk mengikuti kembali kritik dan saran tentang 
praktik mengajar mikro berulangkali. 
11. Memberi kemungkinan untuk membuat model mengajar. 
12. Memberi kesempatan pendekatan analistis tentang ketrampilan dan strategi 
mengajar. 
Fungsi Pengajaran Mikro 
Pengajaran Mikro dapat digunakan baik bagi pre service (pendidikan calon 
guru) maupun in service teachers (guru yang telah bertugas). Bagi calon guru, 
pengajaran mikro dapat berfungsi sebagai persiapan sebelum benar-benar mengajar 
di depan kelas dan usaha perbaikan penampilan calon guru. Bagi guru yang telah 
bertugas, pengajaran mikro berfungsi sebagai upaya untuk (1) meningkatkan 
kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya 
sendiri dan berusaha memperbaikinya. (2) meningkatkan kemampuan 
supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-sarannya benar-benar 
efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya. (3) mengujicobakan metode 
baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya. 
Materi Pengajaran Mikro 
Materi kegiatan pengajaran mikro adalah sejumlah keterampilan mengajar 
yang akan dilatihkan kepada calon guru atau guru. Paling kurang ada 10 
keterampilan khusus yang dapat dilatihkan dalam pengajaran mikro yang secara 
keseluruhan merupakan keterampilan mengajar seorang guru profesional, yaitu 
keterampilan (1) membuka pelajaran, (2) memberi motivasi, (3) bertanya, (4) 
menerangkan, (5) mendayagunakan media, (6) menggunakan metode yang tepat; (7) 
mengadakan interaksi, (8) menggunakan reaksi verbal dan non verbal, (9) menjajaki 
dan menilai, dan (10) menutup pelajaran. 
1. Keterampilan membuka pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. 
a. memperhatikan sikap dan menyiapkan tempat duduk siswa; 
b. memulai pelajaran setelah terlihat bahwa siswa siap belajar; 
c. mengenalkan pelajaran secara menarik; 
d. mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan dan 
pengalaman yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi); 
e. menghubungkan antara pendahuluan dengan inti pelajaran agar tampak 
jelas dan logis. 
2. Keterampilan memberi motivasi/penguatan meliputi kegiatan berikut. 
a. mengucapkan kata-kata yang memberikan dorongan untuk belajar lebih 
giat atau semacam kata-kata penguatan seperti “Baik!”, “Bagus!”, “Ya”, 
apabila siswa mengajukan atau menjawab pertanyaan; 
b. menampilkan sikap-sikap non verbal positif pada saat menanggapi 
pertanyaan/ jawaban siswa;
c. memuji dan memberi dorongan dengan senyum dan atau anggukan atas 
partisipasi siswa; 
d. menuntun siswa agar memberikan jawaban secara santun dan benar; 
e. mengarahkan dan memancing siswa agar memberikan jawaban yang 
benar. 
3. Keterampilan bertanya meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut. 
a. mengajukan pertanyaan secara jelas sehingga siswa mengerti apa yang 
diminta; 
b. mengajukan pertanyaan secara jelas berkaitan dengan masalah; 
c. mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas, kemudian baru menunjuk siapa 
yang diharapkan menjawab; 
d. menggunakan teknik “tunggu” dalam mengajukan pertanyaan; 
e. mengajukan pertanyaan tidak hanya untuk satu dua orang siswa tetapi 
untuk keseluruhan siswa (setiap siswa mendapat pertanyaan) secara 
merata; 
f. menunjuk siswa dengan cara tertentu agar mereka semua siap dengan 
pertanyaan itu. 
4. Keterampilan menerangkan pelajaran meliputi kegiatan berikut ini. 
a. menerangkan pelajaran secara terfokus pada inti pelajaran; 
b. menerangkan pelajaran secara menarik (perhatian siswa); 
c. menerangkan pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa; 
d. menggunakan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya untuk menarik 
perhatian siswa; 
e. memperhatikan respon siswa dengan sungguh-sungguh berupa 
pertanyaan, reaksi, usul, dan sebagainya; 
f. menjelaskan materi atas respon siswa dengan jelas sehingga mudah 
dipahami. 
5. Keterampilan mendayagunakan media meliputi kegiatan sebagai 
berikut. 
a. memilih media sesuai dengan materi dan metode yang direncanakan; 
b. menggunakan media secara tepat sehingga membantu, tidak menganggu; 
c. menggunakan media dengan terampil; 
d. mengomunikasikan media untuk menunjang proses belajar mengajar. 
6. Keterampilan menggunakan metode pembelajaran meliputi kegiatan 
berikut ini. 
a. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan tujuan 
pengajaran; 
b. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan materi pelajaran 
c. memilih dan menggunakan metode yang relevan dan situasi kelas; 
d. menggunakan metode sesuai dengan langkah-langkah metode tersebut 
secara tepat; 
e. memilih dan menyiapkan alat yang menunjang kelancaran penggunaan 
metode tersebut; 
f. menguasai metode tersebut secara tepat; 
g. melakukan interaksi dengan siswa secara menarik; 
h. melaksanakan kegiatan belajar yang terfokus pada kegiatan siswa;
7. Keterampilan mengadakan interaksi dan variasi meliputi kegiatan 
sebagai berikut. 
a. menggunakan intonasi suara secara tepat sesuai dengan situasi kelas, 
tidak monoton; 
b. menjaga perhatian siswa agar terfokus pada pembelajaran. 
c. kesenyapan, guru tiba-tiba berhenti berbicara untuk menarik perhtian 
siswa; 
d. menjaga kontak pandang, tidak menunduk saja atau memandang ke 
langit-langit saja; 
e. menjaga pergerakan badan dan mimik yang tidak menimbulkan 
keributan; 
f. tidak kaku dalam perpindahan posisi dalam duduk, berjalan, atau berdiri. 
8. Keterampilan menggunakan reaksi verbal non verbal meliputi kegiatan 
sebagai berikut. 
a. bergerak secara wajar dan bertujuan; 
b. bergerak secara bebas tanpa tekanan; 
c. menggunakan tangan, badan, dan wajah secara bervariasi untuk memberi 
isyarat; 
d. bersuara secara jelas dan bervariasi dalam tekanan (intonasi): keras-lembut, 
tinggi-rendah, cepat-lambat; 
e. menarik perhatian siswa melalui suara dan gerakan fisik; 
9. Keterampilan menjajaki dan menilai meliputi kegiatan sebagai berikut. 
a. memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar; 
b. mendeteksi siswa yang mengalami kesulitan dan salah pengertian; 
c. menjajaki apakah siswa sudah memahami pelajaran yang baru 
dilaksanakan; 
d. mencari penyebab terjadinya kesulitan belajar pada siswa; 
e. mengatasi kesulitan belajar siswa. 
10. Keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. 
a. menyimpulkan pelajaran dengan tepat; 
b. menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa; 
c. menimbulkan perasaan mampu (sense of achievment) pada diri siswa 
terhadap pelajaran yang baru diproleh; 
d. mendorong siswa supaya tertarik pada pelajaran yang telah diterima; 
e. merefleksi pelajaran yang baru dilaksanakan. 
Persiapan Penyelenggaraan Pengajaran Mikro 
Dalam mempersiapkan penyelenggaraan pengajaran mikro perlu ditetapkan 
waktu dan tempat penyelenggaraan. Di samping itu perlu pula ditentukan orang yang 
terlibat baik guru atau calon guru yang akan melaksanakan maupun fasilitator atau 
konsultan yang akan mengamati, termasuk orang yang akan merekam kegiatan 
pembelajaran, termasuk bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan. Demikian juga 
pola pengajaran mikro yang akan dilaksanakan, misalnya berapa lama waktu yang 
akan digunakan untuk setiap peserta, keterampilan apa saja yang akan dilatihkan, 
model persiapan mengajar yang digunakan serta sarana dan prasarana yang
diperlukan. Penentuan semua hal itu akan membuat kegiatan pengajaran mikro 
berjalan dengan lancar. 
Pelaksanaan Pengajaran Mikro 
Sebanyak 10—15 orang guru dari mata pelajran yang sama atau berbeda 
dapat berpartisipasi dalam suatu sesi pengajaran mikro. Guru senior, atau guru yang 
berpengalaman biasanya diundang untuk berpartisipasi sebagai fasilitator. Ketika 
salah seorang dari peserta melaksanakan kegiatan pengajaran mikro, setiap orang 
berperan sebagai siswa. Tugas siswa-siswa ini adalah menjawab pertanyaan atau 
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru yang mengajar secara realistik. 
Skenario seperti ini berlangsung selama 5 sampai 10 menit. Setelah selesai, 
guru yang mengajar diberi kesempatan untuk reaksi dari teman-teman dan fasilitator 
tentang apa yang dilakukannya selama beberapa menit itu. Akhirnya, kelompok ini 
mungkin menjelaskan agak beberapa menit sesuatu yang bisa coba dilakukan oleh 
guru dengan praktik yang berbeda pada masa datang. 
Videotape yang digunakan untuk merekam proses mengajar digunakan untuk 
melihat sisi kuat dan lemah guru yang bersangkutan. Sebaiknya perekaman 
dilakukan dari sebuah sudut yang tidak kentara sehingga guru yang sedang praktik 
tidak menydari bahwa ia direkam. Apabila telah didiskusikan, sebaiknya rekaman itu 
dihapus. Apabila disimpan, tidak setiap orang boleh melihat rekaman itu karena akan 
menggangggu bagi guru yang direkam. 
Skenario Pengajaran Mikro 
Skenario pengajaran mikro dibuat dan dirancang langkah demi langkah. Hal 
ini dilakukan agar dapat menjadi rambu-rambu di dalam pelaksanaannya, sehingga 
menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya 
pengajaran mikro. Secara garis besar skenario kegiatan pengajaran mikro dapat 
dikelompokkan dalam tiga tahapan sebagai berikut. 
1. Persiapan, yaitu kegiatan peserta memahami keterampilan dasar mengajar 
apa yang akan dipraktikkan. Dalam tahap ini, peserta mendapatkan 
penjelasan fasilitator atau konsultan tentang hakikat pengajaran mikro, tujuan 
dan manfaat pengajaran mikro, dan berbagai keterampilan dasar mengajar 
yang diharapkan dapat praktikan dalam pengajaran mikro. Di samping itu, 
peserta diberi pemahaman tentang hubungan antar berbagai keteramplan 
dasar dan kegunaannya dlam proses belajar mengajar. 
2. Praktik mengajar itu sendiri, yaitu peserta melaksanakan proses belajar 
mengajar di depan kolega (peserta). Dalam kegiatan ini, masing-masing 
peserta diberi kesempatan selama 10—15 menit untuk melaksanakan proses 
belajar mengajar untuk beberapa ketrampilan dasar mengajar. Untuk dapat 
melaksanakan proses belajar mengajar, masing-masing peserta membuat 
persiapan mengajar (RPP kecil), media, dan alat evaluasi sekadar yang 
diperlukan untuk kegiatan kecil itu. 
3. Evaluai dan refleksi, yaitu mendapatkan umpan balik dari peserta dan 
fasilitator/konsultan. Pada tahap ini, peserta yang baru selesai tampil 
menerima masukan dari peserta, terkait keteramilan dasar mengajar yang 
dipraktikkannya. Pada tahap umpan balik ini, peserta diharapkan
mengemukakan kekuatan dan kelemahan peserta yang baru tampil dan saran-saran 
perbaikan untuk latihan berikutnya. 
Sumber Rangkuman: 
Sabeni, Mohammad . 2008. “Hakikat Micro Teaching” 
http://beni64.wordpress.com/2008/10/28/materi-1-teaching-skill-1/ 
“Micro Teaching.” 
http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html 
“Micro Teaching.” http://nursingplanet.com/nr/blog6.php/2009/11/23/micro-teaching 
“Micro Teaching.” http://en.wikipedia.org/wiki/Microteaching 
“Micro Teaching.” 
http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html 
“Micro Teaching.” http://www.facdevblog.niu.edu/microteaching.html 
“Micro Teaching Material.” 
http://www.d.umn.edu/~lmillerc/TeachingEnglishHomePage 
Tugas untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengajaran Mikro 
1. Bacalah beberapa kali artikel “Pengajaran Mikro” agar Anda benar-benar 
memahami maksudnya. 
2. Kembangkanlah (buatlah penjelasan apa yang dimaksud sesuai dengan 
pemahaman Anda) setiap butir pada 10 keterampilan mengajar sehingga 
Anda dapat membayangkan aktivitas seperti apa yang diperlukan. Beri 
contoh penjelasan Anda dalam bentuk ungkapan atau tindakan. 
3. Tuliskanlah penjelasan itu dalam kertas terpisah 
4. Eksplorasi Anda itu akan didiskusikan pada pertemuan pertengahan bulan 
Maret. 
5. Pilih dua keterampilan mengajar yang Anda anggap paling mudah. Kemudian 
buatlah persiapan (sebagaimana yang Anda pahami saja) untuk 
menampilkannya di depan kelas untuk waktu masing-masing 5—10 menit. 
Persiapan Anda berupa skenario pembelajaran untuk KD tertentu. 
6. Selamat bekerja..!

More Related Content

What's hot

Teknik tes dan non tes (1)
Teknik tes dan non tes (1)Teknik tes dan non tes (1)
Teknik tes dan non tes (1)ratikasaputri1
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranHumairahnia12
 
penilaian guru BK terhadap proses belajar mengajar
penilaian guru BK terhadap proses belajar mengajarpenilaian guru BK terhadap proses belajar mengajar
penilaian guru BK terhadap proses belajar mengajarArdiansyahMuhammad5
 
contoh membuat pedoman wawancara
contoh membuat pedoman wawancara contoh membuat pedoman wawancara
contoh membuat pedoman wawancara Mayang Parwitasari
 
Model pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduModel pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduAnwar Sanusi
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirYASIR ABDUL YASIR
 
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber BelajarPengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber Belajarchaya pebiyana
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI WidiaFungkisari
 
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingMakalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingSoga Biliyan Jaya
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSDN 1 JUGLANGAN
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPTatik prisnamasari
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarAfy Luna
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor Smile Honay
 
E 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitan
E 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitanE 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitan
E 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitanDian Sari
 
02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx
02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx
02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptxRatnaSarum
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupIyizz Hatikecil
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 

What's hot (20)

Teknik tes dan non tes (1)
Teknik tes dan non tes (1)Teknik tes dan non tes (1)
Teknik tes dan non tes (1)
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
 
penilaian guru BK terhadap proses belajar mengajar
penilaian guru BK terhadap proses belajar mengajarpenilaian guru BK terhadap proses belajar mengajar
penilaian guru BK terhadap proses belajar mengajar
 
contoh membuat pedoman wawancara
contoh membuat pedoman wawancara contoh membuat pedoman wawancara
contoh membuat pedoman wawancara
 
Model pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduModel pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpadu
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber BelajarPengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
 
INOVASI PEMBELAJARAN
INOVASI PEMBELAJARANINOVASI PEMBELAJARAN
INOVASI PEMBELAJARAN
 
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingMakalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor
 
E 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitan
E 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitanE 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitan
E 2 144 dian purnama sari -- 02.a._lembar_identifikasi keterkaitan
 
02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx
02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx
02_ Ukin_ Panduan Penyusunan dan Penilaian Portofolio.pptx
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 

Viewers also liked

Konsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikroKonsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikroBu Ila
 
PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROkeryman313
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikroaku_ hafif
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikroArra Asri
 
ppt micro teaching
ppt micro teachingppt micro teaching
ppt micro teachingnikenisti
 
Refleksi Makro Pengajaran
Refleksi Makro PengajaranRefleksi Makro Pengajaran
Refleksi Makro Pengajaranmarziana80
 
Pengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
Pengajaran Mikro: Pengajaran InduktifPengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
Pengajaran Mikro: Pengajaran InduktifAnne Ummu Hurairah
 
Grafik pim3109
Grafik pim3109Grafik pim3109
Grafik pim3109bdakkecik
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
Kemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsanganKemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsanganSohib AlQuran
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohrumaini
 
Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1joe zulkefli
 
Pengajaran mikro thn3 sabah2012
Pengajaran mikro thn3 sabah2012Pengajaran mikro thn3 sabah2012
Pengajaran mikro thn3 sabah2012zulazrimadin
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamPhujie FaHrani
 

Viewers also liked (20)

Konsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikroKonsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikro
 
PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKRO
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
ppt micro teaching
ppt micro teachingppt micro teaching
ppt micro teaching
 
Refleksi Makro Pengajaran
Refleksi Makro PengajaranRefleksi Makro Pengajaran
Refleksi Makro Pengajaran
 
Pengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
Pengajaran Mikro: Pengajaran InduktifPengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
Pengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
 
Grafik pim3109
Grafik pim3109Grafik pim3109
Grafik pim3109
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Kemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsanganKemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsangan
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1
 
Pengertian micro teaching
Pengertian micro teachingPengertian micro teaching
Pengertian micro teaching
 
Pengajaran mikro thn3 sabah2012
Pengajaran mikro thn3 sabah2012Pengajaran mikro thn3 sabah2012
Pengajaran mikro thn3 sabah2012
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
 

Similar to Pengajaran mikro

PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptxPEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptxAsalAsalan17
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)PratiwiKartikaSari
 
Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingHeny Istiqomah
 
Microteaching Sebagai Media Pembelajaran
Microteaching Sebagai Media PembelajaranMicroteaching Sebagai Media Pembelajaran
Microteaching Sebagai Media PembelajaranMohamadRizalFadhilah
 
modul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialmodul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialagungnugroho223
 
modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4agungnugroho228
 
Model Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran TutorialModel Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran TutorialErnawatiwati2
 
09 topik 2 pengajaran makro
09 topik 2  pengajaran makro09 topik 2  pengajaran makro
09 topik 2 pengajaran makroLailaBadriah
 
1_materi KULIAH PGSD micro_teaching.ppt
1_materi KULIAH PGSD  micro_teaching.ppt1_materi KULIAH PGSD  micro_teaching.ppt
1_materi KULIAH PGSD micro_teaching.pptlilikeffendi
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makronanisaaid
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorialambarlestari
 
Orientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroOrientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroTsinta Fajriah
 
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.pptmohamadazibazizi
 

Similar to Pengajaran mikro (20)

PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptxPEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
 
micro teaching
micro teachingmicro teaching
micro teaching
 
Modul microteaching
Modul microteachingModul microteaching
Modul microteaching
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Micro Teaching Media
Micro Teaching MediaMicro Teaching Media
Micro Teaching Media
 
Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro Teaching
 
Microteaching Sebagai Media Pembelajaran
Microteaching Sebagai Media PembelajaranMicroteaching Sebagai Media Pembelajaran
Microteaching Sebagai Media Pembelajaran
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
modul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialmodul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorial
 
modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4
 
Model Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran TutorialModel Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran Tutorial
 
09 topik 2 pengajaran makro
09 topik 2  pengajaran makro09 topik 2  pengajaran makro
09 topik 2 pengajaran makro
 
micro teaching
micro teachingmicro teaching
micro teaching
 
1_materi KULIAH PGSD micro_teaching.ppt
1_materi KULIAH PGSD  micro_teaching.ppt1_materi KULIAH PGSD  micro_teaching.ppt
1_materi KULIAH PGSD micro_teaching.ppt
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makro
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorial
 
Orientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroOrientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikro
 
Aspek Pembelajaran
Aspek PembelajaranAspek Pembelajaran
Aspek Pembelajaran
 
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
 
Modul jadi suci
Modul jadi suciModul jadi suci
Modul jadi suci
 

Recently uploaded

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

Pengajaran mikro

  • 1. PENGAJARAN MIKRO (MICROTEACHING) Sumber gambar: http://www.niu.edu/spectrum/images/articles/microteaching.jpg Pengertian Mengapa harus menunggu umpan balik dari peserta didik untuk menilai praktik mengajar kita? Mengapa kita tidak bersiap-siap sebelum memulai periode mengajar? Pengajaran mikro adalah jawabannya. Pengajaran mikro memberikan kesempatan bagi staf pengajar dan asisten pengajar untuk meningkatkan praktik pengajaran mereka melalui model "mengajar, kritik, mengajar lagi". Pengajaran mikro adalah kegiatan berharga bagi pendidik yang berpengalaman dan calon pendidik untuk mengasah praktik pengajaran mereka. Hal ini sering digunakan dalam pelayanan program pelatihan pendidik untuk memberikan pengalaman tambahan sebelum atau selama pengalaman klinis. Pengajaran Mikro (micro teaching) adalah “A system of controlled practice that makes it possible to concentrate on specific teaching behavior and to practice teaching under controlled condition" (Allen and Eve, 1968). Suatu sistem praktik terkendali yang memungkinkan pendidik dan calon pendidik untuk berkonsentrasi pada perilaku mengajar khusus dan praktik mengajar di bawah kondisi yang terkontrol. Pengajaran Mikro (micro teaching) merupakan suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau mempersempit ruang lingkup mengajar. Segala aspek dan unsur disederhanakan atau dikecilkan baik jumlah murid (kolega), waktu, materi ajar, media, dan keterampilan yang dilatihkan. Dengan penyederhanaan itu akan dapat dilihat dan diketahui kelemahan dan kekuatan guru atau calon guru secara akurat dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Pengajaran mikro merupakan praktik mengajar terorganisasi untuk memberikan kepercayaan diri, dukungan, dan umpan balik kepada guru dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencoba melaksanakan pembelajaran singkat yang mereka rencanakan di depan teman-teman mereka sendiri. Idealnya, pengajaran sesi mikro dilaksanakan sebelum hari pertama kelas dimulai dan direkam dengan video untuk diulas secara individu oleh teman-teman dan seorang pembimbing atau konsultan. Pengajaran mikro merupakan cara yang cepat, efisien, dan menyenangkan untuk membantu guru mendapatkan permulaan yang kuat dalam tugas sebagai guru. Pengajaran mikro bukan hanya bagi calon guru atau mahasiswa kependidikan yang sedang berlatih menjadi guru, tetapi juga seharunys bagi guru-guru yang akan memulai tugas awal semester. Pengajaran mikro dapat diartikan sebagai pengajaran dalam skala kecil yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan tertentu dan memperbaiki ketrampilan yang lama. Dalam pengajaran mikro, komponen-komponen pembelajaran dapat diisolasi sehingga guru dan calon guru dapat lebih terfokus pada keterampilan mengajar yang dipraktikkan. Dengan demikian, pengajaran mikro,
  • 2. sesungguhnya, adalah pengajaran yang disederhanakan. Ruang lingkup situasi pengajaran dikurangi, tugas guru dipermudah, materi pelajaran diperpendek, dan jumlah siswa (peserta) diperkecil. Kegiatan pengajaran mikro sangat vital bagi guru dan calon guru karena kegiatan ini akan memberikan pengalaman tentang penggunaan teknik-teknik dasar mengajar. Untuk mendapatkan status sebagai guru profesional, setiap guru dan calon guru perlu berlatih dalam bentuk pengajaran mikro. Dapat dikatakan bahwa kegiatan pengajaran mikro merupakan pendidikan profesi bagi calon guru. Bahkan, proses sertifikasi guru, terutama yang tidak lulus dalam penilaian portofolio, diwajibkan mengikuti pelatihan dalam bentuk pengajaran mikro. Dasar pemikiran perlunya pengajaran mikro adalah bahwa sebagai profesional, guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang filosofi, konsep dasar, dan keterampilan dasar keguruan. Oleh karena pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan banyak aspek dan unsur, kemampuan menciptakan pembelajaran yang kreatif dan bermakna sangat diperlukan. Di samping itu, teori-teori pembelajaran yang diperoleh mahasisawa selama perkuliahan tidak otomatis dapat berperan dengan tepat di dalam realitas ruang kelas apabila tidak dilatihkan secara praktis, parsial, bertahap, dan berulang. Hal itu disebabkan oleh kompleksnya persoalan dalam melaksanakan pembelajaran. Pengajaran mikro telah dipraktikkan secara luas dalam latihan keguruan di seluruh dunia sejak diperkenalkan di Stanford University oleh Dwight W. Allen, Robert Bush dan Kim Romney pada tahun 1950-an. Beberapa asumsi yang mendasari perlunya pengajaran mikro adalah sebagai berikut. 1. Terdapat anggapan bahwa guru ideal itu dilahirkan, bukan diajarkan. Namun perkembangan teknologi memungkinkan untuk melatih seseorang menjadi guru yang profesional. 2. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang lebih kompleks ditentukan oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Oleh sebab itu, dengan menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar maka secara berangsur-angsur seseorang yang berminat menjadi guru dapat menguasai semua keterampilan mengajar secara kompleks. 3. Dalam situasi latihan yang sederhana, perhatian dapat lebih difokuskan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu yang merupakan komponen kegiatan mengajar. 4. Dengan latihan-latihan terbatas, guru dan calon guru lebih mudah mengontrol perilakunya yang nanti akan dilaksanakan sepenuhnya dalam mengajar yang sesungguhnya. 5. Melalui latihan yang sederhana, tingkat pengontrolan dapat lebih tinggi, objektif, dan sistematis dibandingkan pengontrolan pembelajaran secara utuh. Fasilitator dan konsultan dapat mencatat dengan teliti apa yang dilakukan guru dan calon guru. Dengan demikian, umpan balik juga dapat diberikan lebih terarah dan terfokus dan perbaikan pada latihan berikutnya lebih mudah dipraktikkan. Ciri-ciri Pengajaran Mikro Berdasarkan asumsi dasar dan pengertian pengajaran mikro tersebut, maka dapat dikemukakan karakteristik pengajaran mikro sebagai berikut.
  • 3. 1. Komponen (keterampilan dasar) mengajar yang dikembangkan terbatas. 2. Latihan terpusat pada keterampilan mengajar. 3. Mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang belajar mengajar untuk umpan balik terhadap kemampuan guru atau calon guru. 4. Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang diselenggarakan dalam laboratorium pengajaran mikro. 5. Pengadaan low-threat-situation untuk memudahkan guru dan calon guru melaksanakan keterampilan mengajar. 6. Penyediaan low-risk-situation yang memungkinkan partisipasi aktif dalam pengajaran. 7. Penyediaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam jangka waktu tertentu. 8. Dilaksanakan dalam skala kecil berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, waktu (10—15 menit), jumlah siswa (10—15 orang), dan jumlah ketrampilannya. 9. Dimaknai sebagai bagian dari ketrampilan mengajar yang kompleks akan dipelajari secara lebih mendalam dan teliti bagian demi bagian. 10. Dilaksanakan dalam situasi realitas, yaitu guru dan calon guru harus membuat persiapan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, mengelola kelas dan menyiapkan perangkat pembelajaran lainnya yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar. 11. Tidak dimaknai sebagai simulasi, yaitu pembelajaran dilaksanakan sebagaimana mestinya, meskipun di depan teman sejawat. Teman tidak diperlakukan sebagaimana teman, tetapi sebagai siswa. 12. Direkam agar dapat dijadikan bahan diskusi antarteman untuk keperluan perbaikan. Tujuan Pengajaran Mikro Pengajaran mikro bertujuan membekali guru dan calon ketrampilan dasar mengajar. Bagi calon guru, kegiatan ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah, memahami kapan dan bagaimana menerapkannya dalam program pembelajaran. Bagi guru, kegiatan ini dapat meningkatkan ketrampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sehari-hari. Pengajaran mikro mempersiapkan guru atau calon guru menghadapi pekerjaan mengajar sesungguhnya di ruang kelas agar memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru yang profesional. Secara lebih terperinci, pengajaran mikro bertujuan, antara lain, sebagai berikut. 1. Menganalisis tingkah laku mengajar teman sejawat dan dirinya sendiri. 2. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat. 3. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien. 4. Memperbaiki keterampilan dasar mengajar dalam waktu singkat. 5. Menanamkan rasa percaya diri dan sikap terbuka terhadap kritik. 6. Mengembangkan sikap kritis dalam melihat persoalan-persoalan di kelas.
  • 4. 7. Menanamkan kesadaran akan kegunaan ketrampilan mengajar dan komponen-komponenya. 8. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan-keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan cara-cara memperbaikinya. 9. Memberi kesempatan untuk melihat dan mendengar dirinya sendiri. 10. Memberi kesempatan untuk mengikuti kembali kritik dan saran tentang praktik mengajar mikro berulangkali. 11. Memberi kemungkinan untuk membuat model mengajar. 12. Memberi kesempatan pendekatan analistis tentang ketrampilan dan strategi mengajar. Fungsi Pengajaran Mikro Pengajaran Mikro dapat digunakan baik bagi pre service (pendidikan calon guru) maupun in service teachers (guru yang telah bertugas). Bagi calon guru, pengajaran mikro dapat berfungsi sebagai persiapan sebelum benar-benar mengajar di depan kelas dan usaha perbaikan penampilan calon guru. Bagi guru yang telah bertugas, pengajaran mikro berfungsi sebagai upaya untuk (1) meningkatkan kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya sendiri dan berusaha memperbaikinya. (2) meningkatkan kemampuan supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-sarannya benar-benar efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya. (3) mengujicobakan metode baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya. Materi Pengajaran Mikro Materi kegiatan pengajaran mikro adalah sejumlah keterampilan mengajar yang akan dilatihkan kepada calon guru atau guru. Paling kurang ada 10 keterampilan khusus yang dapat dilatihkan dalam pengajaran mikro yang secara keseluruhan merupakan keterampilan mengajar seorang guru profesional, yaitu keterampilan (1) membuka pelajaran, (2) memberi motivasi, (3) bertanya, (4) menerangkan, (5) mendayagunakan media, (6) menggunakan metode yang tepat; (7) mengadakan interaksi, (8) menggunakan reaksi verbal dan non verbal, (9) menjajaki dan menilai, dan (10) menutup pelajaran. 1. Keterampilan membuka pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. a. memperhatikan sikap dan menyiapkan tempat duduk siswa; b. memulai pelajaran setelah terlihat bahwa siswa siap belajar; c. mengenalkan pelajaran secara menarik; d. mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi); e. menghubungkan antara pendahuluan dengan inti pelajaran agar tampak jelas dan logis. 2. Keterampilan memberi motivasi/penguatan meliputi kegiatan berikut. a. mengucapkan kata-kata yang memberikan dorongan untuk belajar lebih giat atau semacam kata-kata penguatan seperti “Baik!”, “Bagus!”, “Ya”, apabila siswa mengajukan atau menjawab pertanyaan; b. menampilkan sikap-sikap non verbal positif pada saat menanggapi pertanyaan/ jawaban siswa;
  • 5. c. memuji dan memberi dorongan dengan senyum dan atau anggukan atas partisipasi siswa; d. menuntun siswa agar memberikan jawaban secara santun dan benar; e. mengarahkan dan memancing siswa agar memberikan jawaban yang benar. 3. Keterampilan bertanya meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut. a. mengajukan pertanyaan secara jelas sehingga siswa mengerti apa yang diminta; b. mengajukan pertanyaan secara jelas berkaitan dengan masalah; c. mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas, kemudian baru menunjuk siapa yang diharapkan menjawab; d. menggunakan teknik “tunggu” dalam mengajukan pertanyaan; e. mengajukan pertanyaan tidak hanya untuk satu dua orang siswa tetapi untuk keseluruhan siswa (setiap siswa mendapat pertanyaan) secara merata; f. menunjuk siswa dengan cara tertentu agar mereka semua siap dengan pertanyaan itu. 4. Keterampilan menerangkan pelajaran meliputi kegiatan berikut ini. a. menerangkan pelajaran secara terfokus pada inti pelajaran; b. menerangkan pelajaran secara menarik (perhatian siswa); c. menerangkan pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa; d. menggunakan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya untuk menarik perhatian siswa; e. memperhatikan respon siswa dengan sungguh-sungguh berupa pertanyaan, reaksi, usul, dan sebagainya; f. menjelaskan materi atas respon siswa dengan jelas sehingga mudah dipahami. 5. Keterampilan mendayagunakan media meliputi kegiatan sebagai berikut. a. memilih media sesuai dengan materi dan metode yang direncanakan; b. menggunakan media secara tepat sehingga membantu, tidak menganggu; c. menggunakan media dengan terampil; d. mengomunikasikan media untuk menunjang proses belajar mengajar. 6. Keterampilan menggunakan metode pembelajaran meliputi kegiatan berikut ini. a. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan tujuan pengajaran; b. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan materi pelajaran c. memilih dan menggunakan metode yang relevan dan situasi kelas; d. menggunakan metode sesuai dengan langkah-langkah metode tersebut secara tepat; e. memilih dan menyiapkan alat yang menunjang kelancaran penggunaan metode tersebut; f. menguasai metode tersebut secara tepat; g. melakukan interaksi dengan siswa secara menarik; h. melaksanakan kegiatan belajar yang terfokus pada kegiatan siswa;
  • 6. 7. Keterampilan mengadakan interaksi dan variasi meliputi kegiatan sebagai berikut. a. menggunakan intonasi suara secara tepat sesuai dengan situasi kelas, tidak monoton; b. menjaga perhatian siswa agar terfokus pada pembelajaran. c. kesenyapan, guru tiba-tiba berhenti berbicara untuk menarik perhtian siswa; d. menjaga kontak pandang, tidak menunduk saja atau memandang ke langit-langit saja; e. menjaga pergerakan badan dan mimik yang tidak menimbulkan keributan; f. tidak kaku dalam perpindahan posisi dalam duduk, berjalan, atau berdiri. 8. Keterampilan menggunakan reaksi verbal non verbal meliputi kegiatan sebagai berikut. a. bergerak secara wajar dan bertujuan; b. bergerak secara bebas tanpa tekanan; c. menggunakan tangan, badan, dan wajah secara bervariasi untuk memberi isyarat; d. bersuara secara jelas dan bervariasi dalam tekanan (intonasi): keras-lembut, tinggi-rendah, cepat-lambat; e. menarik perhatian siswa melalui suara dan gerakan fisik; 9. Keterampilan menjajaki dan menilai meliputi kegiatan sebagai berikut. a. memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar; b. mendeteksi siswa yang mengalami kesulitan dan salah pengertian; c. menjajaki apakah siswa sudah memahami pelajaran yang baru dilaksanakan; d. mencari penyebab terjadinya kesulitan belajar pada siswa; e. mengatasi kesulitan belajar siswa. 10. Keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. a. menyimpulkan pelajaran dengan tepat; b. menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa; c. menimbulkan perasaan mampu (sense of achievment) pada diri siswa terhadap pelajaran yang baru diproleh; d. mendorong siswa supaya tertarik pada pelajaran yang telah diterima; e. merefleksi pelajaran yang baru dilaksanakan. Persiapan Penyelenggaraan Pengajaran Mikro Dalam mempersiapkan penyelenggaraan pengajaran mikro perlu ditetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan. Di samping itu perlu pula ditentukan orang yang terlibat baik guru atau calon guru yang akan melaksanakan maupun fasilitator atau konsultan yang akan mengamati, termasuk orang yang akan merekam kegiatan pembelajaran, termasuk bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan. Demikian juga pola pengajaran mikro yang akan dilaksanakan, misalnya berapa lama waktu yang akan digunakan untuk setiap peserta, keterampilan apa saja yang akan dilatihkan, model persiapan mengajar yang digunakan serta sarana dan prasarana yang
  • 7. diperlukan. Penentuan semua hal itu akan membuat kegiatan pengajaran mikro berjalan dengan lancar. Pelaksanaan Pengajaran Mikro Sebanyak 10—15 orang guru dari mata pelajran yang sama atau berbeda dapat berpartisipasi dalam suatu sesi pengajaran mikro. Guru senior, atau guru yang berpengalaman biasanya diundang untuk berpartisipasi sebagai fasilitator. Ketika salah seorang dari peserta melaksanakan kegiatan pengajaran mikro, setiap orang berperan sebagai siswa. Tugas siswa-siswa ini adalah menjawab pertanyaan atau melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru yang mengajar secara realistik. Skenario seperti ini berlangsung selama 5 sampai 10 menit. Setelah selesai, guru yang mengajar diberi kesempatan untuk reaksi dari teman-teman dan fasilitator tentang apa yang dilakukannya selama beberapa menit itu. Akhirnya, kelompok ini mungkin menjelaskan agak beberapa menit sesuatu yang bisa coba dilakukan oleh guru dengan praktik yang berbeda pada masa datang. Videotape yang digunakan untuk merekam proses mengajar digunakan untuk melihat sisi kuat dan lemah guru yang bersangkutan. Sebaiknya perekaman dilakukan dari sebuah sudut yang tidak kentara sehingga guru yang sedang praktik tidak menydari bahwa ia direkam. Apabila telah didiskusikan, sebaiknya rekaman itu dihapus. Apabila disimpan, tidak setiap orang boleh melihat rekaman itu karena akan menggangggu bagi guru yang direkam. Skenario Pengajaran Mikro Skenario pengajaran mikro dibuat dan dirancang langkah demi langkah. Hal ini dilakukan agar dapat menjadi rambu-rambu di dalam pelaksanaannya, sehingga menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya pengajaran mikro. Secara garis besar skenario kegiatan pengajaran mikro dapat dikelompokkan dalam tiga tahapan sebagai berikut. 1. Persiapan, yaitu kegiatan peserta memahami keterampilan dasar mengajar apa yang akan dipraktikkan. Dalam tahap ini, peserta mendapatkan penjelasan fasilitator atau konsultan tentang hakikat pengajaran mikro, tujuan dan manfaat pengajaran mikro, dan berbagai keterampilan dasar mengajar yang diharapkan dapat praktikan dalam pengajaran mikro. Di samping itu, peserta diberi pemahaman tentang hubungan antar berbagai keteramplan dasar dan kegunaannya dlam proses belajar mengajar. 2. Praktik mengajar itu sendiri, yaitu peserta melaksanakan proses belajar mengajar di depan kolega (peserta). Dalam kegiatan ini, masing-masing peserta diberi kesempatan selama 10—15 menit untuk melaksanakan proses belajar mengajar untuk beberapa ketrampilan dasar mengajar. Untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar, masing-masing peserta membuat persiapan mengajar (RPP kecil), media, dan alat evaluasi sekadar yang diperlukan untuk kegiatan kecil itu. 3. Evaluai dan refleksi, yaitu mendapatkan umpan balik dari peserta dan fasilitator/konsultan. Pada tahap ini, peserta yang baru selesai tampil menerima masukan dari peserta, terkait keteramilan dasar mengajar yang dipraktikkannya. Pada tahap umpan balik ini, peserta diharapkan
  • 8. mengemukakan kekuatan dan kelemahan peserta yang baru tampil dan saran-saran perbaikan untuk latihan berikutnya. Sumber Rangkuman: Sabeni, Mohammad . 2008. “Hakikat Micro Teaching” http://beni64.wordpress.com/2008/10/28/materi-1-teaching-skill-1/ “Micro Teaching.” http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html “Micro Teaching.” http://nursingplanet.com/nr/blog6.php/2009/11/23/micro-teaching “Micro Teaching.” http://en.wikipedia.org/wiki/Microteaching “Micro Teaching.” http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html “Micro Teaching.” http://www.facdevblog.niu.edu/microteaching.html “Micro Teaching Material.” http://www.d.umn.edu/~lmillerc/TeachingEnglishHomePage Tugas untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengajaran Mikro 1. Bacalah beberapa kali artikel “Pengajaran Mikro” agar Anda benar-benar memahami maksudnya. 2. Kembangkanlah (buatlah penjelasan apa yang dimaksud sesuai dengan pemahaman Anda) setiap butir pada 10 keterampilan mengajar sehingga Anda dapat membayangkan aktivitas seperti apa yang diperlukan. Beri contoh penjelasan Anda dalam bentuk ungkapan atau tindakan. 3. Tuliskanlah penjelasan itu dalam kertas terpisah 4. Eksplorasi Anda itu akan didiskusikan pada pertemuan pertengahan bulan Maret. 5. Pilih dua keterampilan mengajar yang Anda anggap paling mudah. Kemudian buatlah persiapan (sebagaimana yang Anda pahami saja) untuk menampilkannya di depan kelas untuk waktu masing-masing 5—10 menit. Persiapan Anda berupa skenario pembelajaran untuk KD tertentu. 6. Selamat bekerja..!