SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MICRO TEACHING
Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Oban Sobandi,M.Ag.
Dr. Ambar Srilestari,SE.M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok VI/ PAI IV C
Hana Nabila 1172020094
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Micro Teaching”
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Dalam pembuatan makalah ini kami berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah kami yang akan datang.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini yang telah
memberikan dorongan, semangat dan masukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada
umumnya, serta mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Bandung, 01 April 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................ ii
BAB I .....................................................................................................
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Micro Teaching ........................................................... 3
B. Landasan pemikiran, tujuan, sasaran, dan fungsi pembelajaran
Micro Teachin ............................................................................... 4
C. Fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran 6
D. Langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing .............. 7
E. langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing ................ 9
BAB III
SIMPULAN ........................................................................................... 11
Daftar Pustaka............................................................................................ 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan proses pendidikan, salah satu tugas guru sebagai pendidik
adalah melakukan proses pengajaran kepada peserta didik. Para guru dituntut
memiliki kemampuan proesionalitas, pengetahuan, sikap dan skill yang telah
diperoleh melalui pendidikan keguruan ataupun reservice training.
Mengajar dikelas dihadapan banyak peserta didik tentu bukan merupakan hal
yang mudah, guru harus memiliki kemampuan dan keterapian mengajar baik secara
teori maupun praktek. Kemampuan mengajar merupakan perpaduan antara
kemampuan intelekual, bakat dan seni. Bagi calon guru akan dirasakan lebih rumit
dn sulit lagi. Sebab, dalam latihan praktek mengajar “for the students teacher has a
two fold intention, that is pupils learn while he learn to teach” (Brown, 1975),
sehingga dalam praktek mengajar yang langsung dikelas perhatiannya aakan tertuju
pada “his pupils learn” dan akan lupa pada tujuan utamanya “he learn to teach”
Untuk mengatasi permasalah tersebut pada tahun 1963 mulai dikembangkan
yang dinamakan pembelajaran mikro (micro teachng) di Universitas Stanford dalam
rangka menemukan pelatihan mengajar bagi calon guru yang efektif. Dan dewasa
kini micro teaching telah dimanfaatkan sebagai media pembelajarn yang eektif bagi
para calon guru.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai micro teaching dan bagaimana
efektifitasnya dalam memenuhi kebutuhan calon guru sebagai media
pembelahajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan micro teaching?
2. Bagaimana landasan pemikiran, tujuan, sasaran, dan fungsi pembelajaran
micro teaching?
3. Apa saja fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran?
4. Sebutkan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing?
5. Jelaskan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing?
2
C. Tujuan Masalah
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari micro teaching
2. Siswa mampu menjelaskan landasan pemikiran, sasaran, tujuan, dan fungsi
pembelajaran micro teaching
3. Siswa mampu menyebutkan fungsi dan manfaat micro teaching sebagai
media pembelajaran
4. Siswa mampu menyebutkan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro
teaching
5. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran micro teaching
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Micro Teaching
Pembelajaran micro (Micro Teaching) dapat diartikan sebagai cara latihan
keterampilan keguruan atau praktek mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas.
Mc.Knight (1979) mengemukakan micro teaching has been described as scaled
down teching encounter desingned to develop new skills and refine old ones.
Sementara Mc. Laughlin & Moulton, mendefinisikan bahwa micro teaching
is as performance training method desingened to isolate the component part of
teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a
simplified teaching situation.
Dari pengertian dapat dipahami bahwa pembelajaran micro sebuah model
pengajaran yang dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan
1969). Jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas,
waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada
keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya disederhanakan.
Para ahli pendidikan mendefinisikan pembelajaran micro sesuai dengan
persepektif masing-masing, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Pendidikan Guru
Persepektif ini tercermin dari definisi yang dikemukakan oleh M.B. Buch (1968).
Hampir senada mereka mengemukakan pembelajaran microadalah teknik pendidikan
guru yang memungkinkan guru dapat menerapkan keterampilan yang jelas dalam
kurun waktu 5-10 menit pada sekelompok kecil siswa yang sesungguhnya dan
terdapat kesempatan untuk mengamati hasilnya dengan menggunakan rekaman
vidio1
2. Teknik Melatih Guru
Persepektif ini dapat ditemukan pada definisi yang dikemukakan oleh Praktiki, B.K.
mengemukakan pembelajaran micro adalah sebuah teknik pelatihan yang
mengharuskan guru untuk mengajar sebuah konsep tunggal dengan menggunakan
keterampilan mengajar tertentu pada sejumlah kecil siswa dalam durasi waktu yang
1Mahndiratta,M. (2002). Encyclopedic Dictionary of education. Volume 3. New Delhi: Sarup &
Sons.hal.580.
4
singkat.2 Gagasan yang mendasari teknik ini adalah bahwa tindakan pengajaran
terdiri dari keahlian yang berbeda. Setiap keterampilan dapat dikembangkan melalui
pelatihan secara terpisah. Anggapan dasarnya adalah bahwa semakin banyak
keterampilan dilatihkan kepada seseorang, maka dia akan semakin efisien menjadi
seorang guru.3
3. Prosedur Melatih Guru
Persepektif ini dapat ditelusuri dari pendapat-pendapat berikut, yaitu
pembelajaran micro adalah prosedur praktik mengajar dengan pengurangan waktu
dannjumlah murid untuk keterampilan mengajar yang spesifik.4 Situasi pengajaran
dibuat sederhana dan dapat dikontrol.5 Pengontrolan biasanya menggunakan Closed
Circuit Television (CCTV) untuk memberikan umpan balik secara langsung terhadap
kinerja guru.6
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikemukakan hakikat
pembelajaran micro sebagai berikut:
1. Merupakan sebuah teknik untuk mengembangkan keterampilan mengajar.
2. Durasi setiap pembelajaran micro adalah 5-10 menit.
3. Jumlah siswa sebanyak 5-10 orang.
4. Menggunakan rekaman video dan CCTV untuk melakukan pengamatan secara
objektif.
5. Umpan balik dilakukan langsungsetelah praktek berlangsung.
B. Landasan Pemikiran, Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Pembelajaran Micro
Menurut pengamatan dan informasi sementara kemampuan dan keterampilan
mahasiswa sebagai calon guru dalam melaksanakan praktik mengajar dilaporkan
umumnya masih lemah, padahal praktik micro teachingnya sudah baik.
2Rather,A.R. (2004). Essentials of Intructional Technology. New Delhi: Discovery Publishing
House.hal.165.
3 Mahndiratta,M.(2002).Op.Cit.hal.581.
4Singh,Y.K. & Sharma,M.S.A.(2004). Micro Teaching. New Delhi: A.P.H. Publishing
Corporation.hal 70.
5 Mahndiratta,M.(2002).Op.Cit.hal 580.
6 Ibid.hal 581.
5
Disamping itu, sampai saat ini pun penelitian meneganai, guru yang baik
(good teaching) dan pembelajaran yang berhasil (successful teaching) belum berhasil
merumuskan suatu teori yang berlaku universal tentang bagaimana seharusnya cara
mengajar yang baik.
Namun bukan tidak ada usaha pendekatan yang dilakukan, sebab ada
beberapa keterampilan dasar yang mutlak perlu dikuasai oleh seorang guru
professional yang dapat dilatihkan dan diberikan kesempatan mengembangkan
gayanya sendiri.
T. Gilarso dalam bukunya Program Pengalaman Lapangan mengutip
pendapat Flanders dan Brown mengemukakan bahwa prinsip dasar yang melandasi
program micro teaching adalah:
1. Direncanakan, didalamnya mengenai materi, metode, tujuan, kegiatan belajar
mengajar, alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku, penampilan.
2. Nyata, terjadi dikelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar secara konkret.
3. Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri pengajar akan terdapat suatu
gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri. Mencermati dari pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa, perlu tiga langkah meningkatkan keterampilan
professional guru, yaitu planning (persiapan yang baik), performance
(Pelaksanaan latihan mengajar), dan perception (balikan, keterbukaan mau
belajar dari pengalaman).
Tujuan diselenggaran pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan
pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan
dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam
membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan, menumbuhkan rasa
percaya diri.
Dwight Allen, mengatakan bahwa tujuan micro teaching bagi calon guru adalah:
1. Memberi pangalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan
dasar mengajar.
2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mengajar
sebelum mereka terjun kelapangan
6
3. Memberi kemungkinan bagi calon guru untuk mendapat bermacam-macam
keterampilan dasar mengajar.
Sedangkan bagi guru memberikan penyegaran dalam program pendidikan, dan
mendapat pengalaman mengajar yang bersifat individual untuk mengembangkan
profesi, serta mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pemberuan.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran micro teaching adalah melatih calon
guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam proses pembelajaran.
Sasaran akhir yang akan dicapai dalam pembelajaran micro teaching adalah
terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran, dan
keterampilan dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap dan perilaku yang
baik sebagai seorang guru.
Sedangkan fungsi pembelajaran micro adalah selain sebagai sarana latihan
dalam mempraktikan keterampilan mengajar, dan juga salah satu syarat bagi
mahasiswa yang akan mengikuti Praktik Mengajar di Lapangan (PPl II).
C. Fungsi dan Manfaat Micro Teaching sebagai media pembelajaran.
Micro teaching dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kelemahan dari model
pembelajaran tradisional. Melalui pengajaran micro, keterampilan mengajar yang
potensial dapat diorganisasikan dalam suatu penampilan utuh yang profesional.
Calon guru akan lebih siap dan terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar
yang sebenarnya dikelas. Fungsi perencanaan pembelajaran mikro adalah sebagai
pedoman pokok bagi calon guru atau para calon guru yang akan melaksanakan
kegiatan latihan melalui pembelajaran mikro. Dengan demikian setiap yang berlatih
mengajar dalam prosesnya harus didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Dengan bekal micro teaching terdapat beberapa manfaat antara lain:
1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam
mengajar.
2. Keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan.
3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati.
4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5. Interaksi antara siswa dengan calon guru akan tercipta lebih baik.
7
6. Saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian secara
obejektif.
7. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif.
8. Mempertinggi efisiensi dan aktifitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik
mengajar yang relatif singkat.
9. Administrasi guru akan disiapkan dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam
kurikulum atau silabus.
10. Kebiasaan berpakaian rapih dan disiplin akan timbul setelah calon guru
melakukan proses pengajaran mikro.
Micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan.
Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam
melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini:
1. Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL.
2. Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih terampil dalam PPL daripada yang
tidak mengikuti micro teaching.
3. Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai
tinggi dalam PPL.
4. Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang,
sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang
bermanfaat.
5. Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang telah
mengikuti program micro teaching.
D. Langkah-langkah Prosedur Pembelajaran Micro
Persiapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran micro ada beberapa
ketentuan perlu dipertanyakan dan dicarikan jawabanya, yaitu:
1. Apa keinginan yang harus dipelajari peserta didik.
2. Apa tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Bagaimana mendesain tugas yang akan diberikan.
4. Metode apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Bagaimana cara mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.
8
Ada tujuh langkah yang dapat ditempuh dalam pembelajaran micro, yaitu
sebagai berikut:
1. Peragaan Keterampilan.
Tahap ini disebut Modeling. Terdapat dua jenis modeling yaitu: perceptualmodel
dan conceptual model. Model pertama disajikan dengan cara demonstrasi dan
model kedua disajikan dalam bentuk bahan tertulis. Durasi waktu yang
diperlukan tahap ini disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Perencanaan dan Pembelajaran Micro
Pada tahap ini ditentukan materi pelajaran yang tepat yang dapat
memaksimalkan latihan keterampilan mengajar. Waktu yang digunakan untuk
melaksanakan tahapan ini disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Micro
Rencana pelajaran pada tahap ini dilaksanakan dihadapan supervisor atau teman
sebaya. Penampilan guru yang mempraktikan keterampilan mengajar diamati
dan dicatat. Lembar evaluasi, tape recorder, atau video tapes dapat digunakan
untuk keperluan tersebut. Waktu yang digunakan pada tahap ini berkisar 5-10
menit.
4. Umpan balik
Supervisor atau kelompok teman sebaya membahas kinerja guru micro. Umpan
balik dan poin-poin penting disampaikan kepada guru micro untuk diperbaiki.
Alat evaluasi memberikan kesempatan kepada guru micro untuk melihat
penampilanya secara obejktif. Guru micro tidak diberi kesempatan untuk
mengajukan pembelaan diri. Ini adalah kekuatan dan kekhasan dai pembelajaran
micro. Waktu yang untuk tahap ini 5-10 menit.
5. Perencanaan Pembelajaran Micro Ulang
Guru micro menyusun rencana pembelajaran berdasarkan umpan balik yang
ditawarkan pada tahap ke-4. Waktu yang digunakan pada tahp ini 10-15 menit.
6. Pelaksanaan Pembelajaran Micro Ulang
Langkah ini memberikan kesempatan kepada guru micro untuk mengajarkan
unit yang sama dan ketempilan yang sama. Namun tentu saja penampilan guru
micro pada sesi ini harus sudah memperhatikan umpan balik dari supervisor.
9
Pada sesi ini supervisor mengevaluasikinerja guru micro menggunakan alat
evaluasi. Waktu yang digunakan tahp ini 5-10 menit.
7. Umpan Balik ulang
Prosedur yang sama diadopsi sebagaimana disebutkan pada tahap ke-4. Guru
micro kembali mendapat umpan balik dan mengetahui sejauhmana perbaikanya.
Langkah ini memiliki potensi memotivasi guru micro untuk meningkatkan
penampilanya dimasa yang akan datang. Waktu yang digunakan 5-10 menit.
E. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Micro
Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri
dan kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba
keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik
yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar
yang diterima.7
Secara lebih rinci kelebihan atau keunggulan dari pembelajaran micro adalah
sebagai berikut:8
1. Merupakan cara yang efektif untuk memodifikasi perilaku guru melalui umpan
balik.
2. Dapat dilakukan dalam kondisi kelas nyata atau dalam kondisi simulasi.
3. Merupakan perangkat pelatihan untuk meningkatkan praktik mengajar dan
mempersiapkan guru yang efektif.
4. Pengetahuan tentang praktik dan keterampilan mengajar dapat diberikan dengan
menggunakan pembelajaran micro.
5. Kompleksitas pembelajaran dalam pembelajaran micro sama dengan
pembelajaran dikelas normal.
6. Pelatihan guru bersifat individual, artinya peserta pelatihan memiliki kemajuan
dalam mengembangkan keterampilan mengajar pada tingkatan sendiri
tergantung pada kemampuanya.
7 Richards,J.C. & Farrell,T.S.C.(2011). Practice Teaching A Reflective Approach. New York:
Cambridge university Press.hal 6.
8Singh,Y.K. & Nath,R.(2007). Teaching of General Science. New Delhi: A.P.H. Publishing
Corporation.hal.147.
10
7. Mekanisme umpan balik dapat dikombinasikan dengan perangkat lain seperti
Simulated Social Skill Training (SSST) dan interaksi perangkat analisis yang
memberikan penguatan terus menerus kepada penampilan mengajar dari peserta
pelatihan.
8. Memungkinkan peningkatan pengendalian dan pengaturan praktik mengajar.
9. Merupakan perangkat yang ekonomis, karena penggunaan rekaman video
memungkinkan peserta pelatihan untuk menganalisis penampilan mengajarnya
sendiri.
10. Memfokuskan pelatihan pada perilaku mengajar untuk memodifikasi dan
memperbaiki kearah yang diinginkan.
Pembelajaran micro berfokus pada satu keterampilan mengajar yang merupakan
bagian dari keterampilan mengajar seorang guru secara keseluruhan. Asumsinya
adalah bahwa setelah berlatih, keterampilan ini dapat ditransfer kedalam konteks
pembalajaran yang sesungguhnya. Namun ini adalah sebuah asumsi yang sulit
diverifikasi. Inilah yang menjadi slah satu kelemahan dari pembelajaran micro.
Selain itu pembelajaran yang dilakukakan dalam durasi waktu 5-10 menit tampak
seperti dipaksakan. Guru kadang-kadang mengatakan bahwa mereka merasa
tertekan dan terburu-buru karena waktu begitu singkat.9
Beberapa kelemahan lain dari pembelajaran micro yaitu sebagai berikut:
1. Tidak dapat menjadi pengganti untuk pelajaran kelas nyata.
2. Tugas mengajar bukanlah untuk menghasilkan keterampilan sebagai tujuan
tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
9Richards,J.C.& Farrell,T.S.C.(2011). Op.Cit.hal.6.
11
BAB III
Kesimpulan
Pembelajaran micro (micro teaching) sebuah model pengajaran yang
dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan 1969). Jumlah
pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu
pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada keterampilan
mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya disederhanakan.
Tujuan diselenggaran pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan
pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan
dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam
membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan, menumbuhkan rasa
percaya diri.
Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri
dan kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba
keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik
yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar
yang diterima. Namun disamping itu micro teaching juga memiliki beberapa
kelemahan yang harus disikapi dengan bijak.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan
Aplikasi. Bandung: Diadit Media.
Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Singh,Y.K. & Nath,R.(2007). Teaching of General Science. New Delhi: A.P.H. Publishing
Corporation.
Mahndiratta,M. (2002). Encyclopedic Dictionary of education. Volume 3. New Delhi: Sarup
& Sons.
Richards,J.C. & Farrell,T.S.C.(2011). Practice Teaching A Reflective Approach. New York:
Cambridge university Press
Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan
Aplikasi. Bandung: Diadit Media.

More Related Content

What's hot

Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 Makalah Ketrampilan dasar mengajar Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Suci Lintiasri
 
Orientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroOrientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikro
Tsinta Fajriah
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
Jeny Hardiah
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
iskawia
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita (II)
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
aku_ hafif
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
NASuprawoto Sunardjo
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Marliena An
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
Arra Asri
 

What's hot (20)

Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 Makalah Ketrampilan dasar mengajar Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
Orientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroOrientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikro
 
Konsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikroKonsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikro
 
Metode Drill
Metode DrillMetode Drill
Metode Drill
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
Ptk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smkPtk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smk
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
 
Ciri ciri guru-efektif
Ciri ciri guru-efektifCiri ciri guru-efektif
Ciri ciri guru-efektif
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar MengajarKeterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar Mengajar
 

Similar to micro teaching

Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
Syam Sheya
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
Nur Aisyah
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
Syam Sheya
 
Makalah media, tutorial
Makalah media, tutorialMakalah media, tutorial
Makalah media, tutorial
ilham PAI
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Afrina Astuti
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Diar Dee
 

Similar to micro teaching (20)

Modul jadi suci
Modul jadi suciModul jadi suci
Modul jadi suci
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
modul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialmodul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorial
 
modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4
 
Model Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran TutorialModel Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran Tutorial
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorial
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
Makalah media, tutorial
Makalah media, tutorialMakalah media, tutorial
Makalah media, tutorial
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Laporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxLaporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docx
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajar
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 

micro teaching

  • 1. MICRO TEACHING Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Dosen Pengampu : Oban Sobandi,M.Ag. Dr. Ambar Srilestari,SE.M.Pd. Disusun Oleh: Kelompok VI/ PAI IV C Hana Nabila 1172020094 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN 2018/2019
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Micro Teaching” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran. Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam pembuatan makalah ini kami berusaha untuk melakukan yang terbaik. Tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan makalah kami yang akan datang. Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini yang telah memberikan dorongan, semangat dan masukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya, serta mendapatkan ridha dari Allah SWT. Bandung, 01 April 2019 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................ ii BAB I ..................................................................................................... PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Micro Teaching ........................................................... 3 B. Landasan pemikiran, tujuan, sasaran, dan fungsi pembelajaran Micro Teachin ............................................................................... 4 C. Fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran 6 D. Langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing .............. 7 E. langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing ................ 9 BAB III SIMPULAN ........................................................................................... 11 Daftar Pustaka............................................................................................ 12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan proses pendidikan, salah satu tugas guru sebagai pendidik adalah melakukan proses pengajaran kepada peserta didik. Para guru dituntut memiliki kemampuan proesionalitas, pengetahuan, sikap dan skill yang telah diperoleh melalui pendidikan keguruan ataupun reservice training. Mengajar dikelas dihadapan banyak peserta didik tentu bukan merupakan hal yang mudah, guru harus memiliki kemampuan dan keterapian mengajar baik secara teori maupun praktek. Kemampuan mengajar merupakan perpaduan antara kemampuan intelekual, bakat dan seni. Bagi calon guru akan dirasakan lebih rumit dn sulit lagi. Sebab, dalam latihan praktek mengajar “for the students teacher has a two fold intention, that is pupils learn while he learn to teach” (Brown, 1975), sehingga dalam praktek mengajar yang langsung dikelas perhatiannya aakan tertuju pada “his pupils learn” dan akan lupa pada tujuan utamanya “he learn to teach” Untuk mengatasi permasalah tersebut pada tahun 1963 mulai dikembangkan yang dinamakan pembelajaran mikro (micro teachng) di Universitas Stanford dalam rangka menemukan pelatihan mengajar bagi calon guru yang efektif. Dan dewasa kini micro teaching telah dimanfaatkan sebagai media pembelajarn yang eektif bagi para calon guru. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai micro teaching dan bagaimana efektifitasnya dalam memenuhi kebutuhan calon guru sebagai media pembelahajaran. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan micro teaching? 2. Bagaimana landasan pemikiran, tujuan, sasaran, dan fungsi pembelajaran micro teaching? 3. Apa saja fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran? 4. Sebutkan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing? 5. Jelaskan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing?
  • 5. 2 C. Tujuan Masalah 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari micro teaching 2. Siswa mampu menjelaskan landasan pemikiran, sasaran, tujuan, dan fungsi pembelajaran micro teaching 3. Siswa mampu menyebutkan fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran 4. Siswa mampu menyebutkan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teaching 5. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kelebihan dan kelemahan pembelajaran micro teaching
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Micro Teaching Pembelajaran micro (Micro Teaching) dapat diartikan sebagai cara latihan keterampilan keguruan atau praktek mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Mc.Knight (1979) mengemukakan micro teaching has been described as scaled down teching encounter desingned to develop new skills and refine old ones. Sementara Mc. Laughlin & Moulton, mendefinisikan bahwa micro teaching is as performance training method desingened to isolate the component part of teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation. Dari pengertian dapat dipahami bahwa pembelajaran micro sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan 1969). Jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya disederhanakan. Para ahli pendidikan mendefinisikan pembelajaran micro sesuai dengan persepektif masing-masing, yaitu sebagai berikut: 1. Teknik Pendidikan Guru Persepektif ini tercermin dari definisi yang dikemukakan oleh M.B. Buch (1968). Hampir senada mereka mengemukakan pembelajaran microadalah teknik pendidikan guru yang memungkinkan guru dapat menerapkan keterampilan yang jelas dalam kurun waktu 5-10 menit pada sekelompok kecil siswa yang sesungguhnya dan terdapat kesempatan untuk mengamati hasilnya dengan menggunakan rekaman vidio1 2. Teknik Melatih Guru Persepektif ini dapat ditemukan pada definisi yang dikemukakan oleh Praktiki, B.K. mengemukakan pembelajaran micro adalah sebuah teknik pelatihan yang mengharuskan guru untuk mengajar sebuah konsep tunggal dengan menggunakan keterampilan mengajar tertentu pada sejumlah kecil siswa dalam durasi waktu yang 1Mahndiratta,M. (2002). Encyclopedic Dictionary of education. Volume 3. New Delhi: Sarup & Sons.hal.580.
  • 7. 4 singkat.2 Gagasan yang mendasari teknik ini adalah bahwa tindakan pengajaran terdiri dari keahlian yang berbeda. Setiap keterampilan dapat dikembangkan melalui pelatihan secara terpisah. Anggapan dasarnya adalah bahwa semakin banyak keterampilan dilatihkan kepada seseorang, maka dia akan semakin efisien menjadi seorang guru.3 3. Prosedur Melatih Guru Persepektif ini dapat ditelusuri dari pendapat-pendapat berikut, yaitu pembelajaran micro adalah prosedur praktik mengajar dengan pengurangan waktu dannjumlah murid untuk keterampilan mengajar yang spesifik.4 Situasi pengajaran dibuat sederhana dan dapat dikontrol.5 Pengontrolan biasanya menggunakan Closed Circuit Television (CCTV) untuk memberikan umpan balik secara langsung terhadap kinerja guru.6 Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikemukakan hakikat pembelajaran micro sebagai berikut: 1. Merupakan sebuah teknik untuk mengembangkan keterampilan mengajar. 2. Durasi setiap pembelajaran micro adalah 5-10 menit. 3. Jumlah siswa sebanyak 5-10 orang. 4. Menggunakan rekaman video dan CCTV untuk melakukan pengamatan secara objektif. 5. Umpan balik dilakukan langsungsetelah praktek berlangsung. B. Landasan Pemikiran, Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Pembelajaran Micro Menurut pengamatan dan informasi sementara kemampuan dan keterampilan mahasiswa sebagai calon guru dalam melaksanakan praktik mengajar dilaporkan umumnya masih lemah, padahal praktik micro teachingnya sudah baik. 2Rather,A.R. (2004). Essentials of Intructional Technology. New Delhi: Discovery Publishing House.hal.165. 3 Mahndiratta,M.(2002).Op.Cit.hal.581. 4Singh,Y.K. & Sharma,M.S.A.(2004). Micro Teaching. New Delhi: A.P.H. Publishing Corporation.hal 70. 5 Mahndiratta,M.(2002).Op.Cit.hal 580. 6 Ibid.hal 581.
  • 8. 5 Disamping itu, sampai saat ini pun penelitian meneganai, guru yang baik (good teaching) dan pembelajaran yang berhasil (successful teaching) belum berhasil merumuskan suatu teori yang berlaku universal tentang bagaimana seharusnya cara mengajar yang baik. Namun bukan tidak ada usaha pendekatan yang dilakukan, sebab ada beberapa keterampilan dasar yang mutlak perlu dikuasai oleh seorang guru professional yang dapat dilatihkan dan diberikan kesempatan mengembangkan gayanya sendiri. T. Gilarso dalam bukunya Program Pengalaman Lapangan mengutip pendapat Flanders dan Brown mengemukakan bahwa prinsip dasar yang melandasi program micro teaching adalah: 1. Direncanakan, didalamnya mengenai materi, metode, tujuan, kegiatan belajar mengajar, alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku, penampilan. 2. Nyata, terjadi dikelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara konkret. 3. Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri pengajar akan terdapat suatu gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri. Mencermati dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, perlu tiga langkah meningkatkan keterampilan professional guru, yaitu planning (persiapan yang baik), performance (Pelaksanaan latihan mengajar), dan perception (balikan, keterbukaan mau belajar dari pengalaman). Tujuan diselenggaran pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan, menumbuhkan rasa percaya diri. Dwight Allen, mengatakan bahwa tujuan micro teaching bagi calon guru adalah: 1. Memberi pangalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar. 2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mengajar sebelum mereka terjun kelapangan
  • 9. 6 3. Memberi kemungkinan bagi calon guru untuk mendapat bermacam-macam keterampilan dasar mengajar. Sedangkan bagi guru memberikan penyegaran dalam program pendidikan, dan mendapat pengalaman mengajar yang bersifat individual untuk mengembangkan profesi, serta mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pemberuan. Dengan demikian, tujuan pembelajaran micro teaching adalah melatih calon guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam proses pembelajaran. Sasaran akhir yang akan dicapai dalam pembelajaran micro teaching adalah terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran, dan keterampilan dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap dan perilaku yang baik sebagai seorang guru. Sedangkan fungsi pembelajaran micro adalah selain sebagai sarana latihan dalam mempraktikan keterampilan mengajar, dan juga salah satu syarat bagi mahasiswa yang akan mengikuti Praktik Mengajar di Lapangan (PPl II). C. Fungsi dan Manfaat Micro Teaching sebagai media pembelajaran. Micro teaching dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kelemahan dari model pembelajaran tradisional. Melalui pengajaran micro, keterampilan mengajar yang potensial dapat diorganisasikan dalam suatu penampilan utuh yang profesional. Calon guru akan lebih siap dan terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar yang sebenarnya dikelas. Fungsi perencanaan pembelajaran mikro adalah sebagai pedoman pokok bagi calon guru atau para calon guru yang akan melaksanakan kegiatan latihan melalui pembelajaran mikro. Dengan demikian setiap yang berlatih mengajar dalam prosesnya harus didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan bekal micro teaching terdapat beberapa manfaat antara lain: 1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar. 2. Keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan. 3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati. 4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik. 5. Interaksi antara siswa dengan calon guru akan tercipta lebih baik.
  • 10. 7 6. Saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian secara obejektif. 7. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif. 8. Mempertinggi efisiensi dan aktifitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik mengajar yang relatif singkat. 9. Administrasi guru akan disiapkan dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam kurikulum atau silabus. 10. Kebiasaan berpakaian rapih dan disiplin akan timbul setelah calon guru melakukan proses pengajaran mikro. Micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini: 1. Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL. 2. Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih terampil dalam PPL daripada yang tidak mengikuti micro teaching. 3. Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai tinggi dalam PPL. 4. Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang, sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang bermanfaat. 5. Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang telah mengikuti program micro teaching. D. Langkah-langkah Prosedur Pembelajaran Micro Persiapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran micro ada beberapa ketentuan perlu dipertanyakan dan dicarikan jawabanya, yaitu: 1. Apa keinginan yang harus dipelajari peserta didik. 2. Apa tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Bagaimana mendesain tugas yang akan diberikan. 4. Metode apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran. 5. Bagaimana cara mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.
  • 11. 8 Ada tujuh langkah yang dapat ditempuh dalam pembelajaran micro, yaitu sebagai berikut: 1. Peragaan Keterampilan. Tahap ini disebut Modeling. Terdapat dua jenis modeling yaitu: perceptualmodel dan conceptual model. Model pertama disajikan dengan cara demonstrasi dan model kedua disajikan dalam bentuk bahan tertulis. Durasi waktu yang diperlukan tahap ini disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Perencanaan dan Pembelajaran Micro Pada tahap ini ditentukan materi pelajaran yang tepat yang dapat memaksimalkan latihan keterampilan mengajar. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan tahapan ini disesuaikan dengan kebutuhan. 3. Pelaksanaan Pembelajaran Micro Rencana pelajaran pada tahap ini dilaksanakan dihadapan supervisor atau teman sebaya. Penampilan guru yang mempraktikan keterampilan mengajar diamati dan dicatat. Lembar evaluasi, tape recorder, atau video tapes dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Waktu yang digunakan pada tahap ini berkisar 5-10 menit. 4. Umpan balik Supervisor atau kelompok teman sebaya membahas kinerja guru micro. Umpan balik dan poin-poin penting disampaikan kepada guru micro untuk diperbaiki. Alat evaluasi memberikan kesempatan kepada guru micro untuk melihat penampilanya secara obejktif. Guru micro tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pembelaan diri. Ini adalah kekuatan dan kekhasan dai pembelajaran micro. Waktu yang untuk tahap ini 5-10 menit. 5. Perencanaan Pembelajaran Micro Ulang Guru micro menyusun rencana pembelajaran berdasarkan umpan balik yang ditawarkan pada tahap ke-4. Waktu yang digunakan pada tahp ini 10-15 menit. 6. Pelaksanaan Pembelajaran Micro Ulang Langkah ini memberikan kesempatan kepada guru micro untuk mengajarkan unit yang sama dan ketempilan yang sama. Namun tentu saja penampilan guru micro pada sesi ini harus sudah memperhatikan umpan balik dari supervisor.
  • 12. 9 Pada sesi ini supervisor mengevaluasikinerja guru micro menggunakan alat evaluasi. Waktu yang digunakan tahp ini 5-10 menit. 7. Umpan Balik ulang Prosedur yang sama diadopsi sebagaimana disebutkan pada tahap ke-4. Guru micro kembali mendapat umpan balik dan mengetahui sejauhmana perbaikanya. Langkah ini memiliki potensi memotivasi guru micro untuk meningkatkan penampilanya dimasa yang akan datang. Waktu yang digunakan 5-10 menit. E. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Micro Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar yang diterima.7 Secara lebih rinci kelebihan atau keunggulan dari pembelajaran micro adalah sebagai berikut:8 1. Merupakan cara yang efektif untuk memodifikasi perilaku guru melalui umpan balik. 2. Dapat dilakukan dalam kondisi kelas nyata atau dalam kondisi simulasi. 3. Merupakan perangkat pelatihan untuk meningkatkan praktik mengajar dan mempersiapkan guru yang efektif. 4. Pengetahuan tentang praktik dan keterampilan mengajar dapat diberikan dengan menggunakan pembelajaran micro. 5. Kompleksitas pembelajaran dalam pembelajaran micro sama dengan pembelajaran dikelas normal. 6. Pelatihan guru bersifat individual, artinya peserta pelatihan memiliki kemajuan dalam mengembangkan keterampilan mengajar pada tingkatan sendiri tergantung pada kemampuanya. 7 Richards,J.C. & Farrell,T.S.C.(2011). Practice Teaching A Reflective Approach. New York: Cambridge university Press.hal 6. 8Singh,Y.K. & Nath,R.(2007). Teaching of General Science. New Delhi: A.P.H. Publishing Corporation.hal.147.
  • 13. 10 7. Mekanisme umpan balik dapat dikombinasikan dengan perangkat lain seperti Simulated Social Skill Training (SSST) dan interaksi perangkat analisis yang memberikan penguatan terus menerus kepada penampilan mengajar dari peserta pelatihan. 8. Memungkinkan peningkatan pengendalian dan pengaturan praktik mengajar. 9. Merupakan perangkat yang ekonomis, karena penggunaan rekaman video memungkinkan peserta pelatihan untuk menganalisis penampilan mengajarnya sendiri. 10. Memfokuskan pelatihan pada perilaku mengajar untuk memodifikasi dan memperbaiki kearah yang diinginkan. Pembelajaran micro berfokus pada satu keterampilan mengajar yang merupakan bagian dari keterampilan mengajar seorang guru secara keseluruhan. Asumsinya adalah bahwa setelah berlatih, keterampilan ini dapat ditransfer kedalam konteks pembalajaran yang sesungguhnya. Namun ini adalah sebuah asumsi yang sulit diverifikasi. Inilah yang menjadi slah satu kelemahan dari pembelajaran micro. Selain itu pembelajaran yang dilakukakan dalam durasi waktu 5-10 menit tampak seperti dipaksakan. Guru kadang-kadang mengatakan bahwa mereka merasa tertekan dan terburu-buru karena waktu begitu singkat.9 Beberapa kelemahan lain dari pembelajaran micro yaitu sebagai berikut: 1. Tidak dapat menjadi pengganti untuk pelajaran kelas nyata. 2. Tugas mengajar bukanlah untuk menghasilkan keterampilan sebagai tujuan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan. 9Richards,J.C.& Farrell,T.S.C.(2011). Op.Cit.hal.6.
  • 14. 11 BAB III Kesimpulan Pembelajaran micro (micro teaching) sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan 1969). Jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya disederhanakan. Tujuan diselenggaran pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan, menumbuhkan rasa percaya diri. Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar yang diterima. Namun disamping itu micro teaching juga memiliki beberapa kelemahan yang harus disikapi dengan bijak.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan Aplikasi. Bandung: Diadit Media. Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Raja Grafindo Persada Singh,Y.K. & Nath,R.(2007). Teaching of General Science. New Delhi: A.P.H. Publishing Corporation. Mahndiratta,M. (2002). Encyclopedic Dictionary of education. Volume 3. New Delhi: Sarup & Sons. Richards,J.C. & Farrell,T.S.C.(2011). Practice Teaching A Reflective Approach. New York: Cambridge university Press Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan Aplikasi. Bandung: Diadit Media.