Makalah ini membahas mengenai micro teaching dan langkah-langkah pelaksanaannya. Micro teaching merupakan teknik pelatihan mengajar dengan durasi singkat untuk mengembangkan keterampilan tertentu calon guru. Tujuannya adalah melatih calon guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam proses pembelajaran. Langkah-langkahnya meliputi persiapan rencana pembelajaran, pelaksanaan mengajar singkat dihadapan kel
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
micro teaching
1. MICRO TEACHING
Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Oban Sobandi,M.Ag.
Dr. Ambar Srilestari,SE.M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok VI/ PAI IV C
Hana Nabila 1172020094
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2018/2019
2. i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Micro Teaching”
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Dalam pembuatan makalah ini kami berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah kami yang akan datang.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini yang telah
memberikan dorongan, semangat dan masukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada
umumnya, serta mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Bandung, 01 April 2019
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................ ii
BAB I .....................................................................................................
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Micro Teaching ........................................................... 3
B. Landasan pemikiran, tujuan, sasaran, dan fungsi pembelajaran
Micro Teachin ............................................................................... 4
C. Fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran 6
D. Langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing .............. 7
E. langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing ................ 9
BAB III
SIMPULAN ........................................................................................... 11
Daftar Pustaka............................................................................................ 12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan proses pendidikan, salah satu tugas guru sebagai pendidik
adalah melakukan proses pengajaran kepada peserta didik. Para guru dituntut
memiliki kemampuan proesionalitas, pengetahuan, sikap dan skill yang telah
diperoleh melalui pendidikan keguruan ataupun reservice training.
Mengajar dikelas dihadapan banyak peserta didik tentu bukan merupakan hal
yang mudah, guru harus memiliki kemampuan dan keterapian mengajar baik secara
teori maupun praktek. Kemampuan mengajar merupakan perpaduan antara
kemampuan intelekual, bakat dan seni. Bagi calon guru akan dirasakan lebih rumit
dn sulit lagi. Sebab, dalam latihan praktek mengajar “for the students teacher has a
two fold intention, that is pupils learn while he learn to teach” (Brown, 1975),
sehingga dalam praktek mengajar yang langsung dikelas perhatiannya aakan tertuju
pada “his pupils learn” dan akan lupa pada tujuan utamanya “he learn to teach”
Untuk mengatasi permasalah tersebut pada tahun 1963 mulai dikembangkan
yang dinamakan pembelajaran mikro (micro teachng) di Universitas Stanford dalam
rangka menemukan pelatihan mengajar bagi calon guru yang efektif. Dan dewasa
kini micro teaching telah dimanfaatkan sebagai media pembelajarn yang eektif bagi
para calon guru.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai micro teaching dan bagaimana
efektifitasnya dalam memenuhi kebutuhan calon guru sebagai media
pembelahajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan micro teaching?
2. Bagaimana landasan pemikiran, tujuan, sasaran, dan fungsi pembelajaran
micro teaching?
3. Apa saja fungsi dan manfaat micro teaching sebagai media pembelajaran?
4. Sebutkan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing?
5. Jelaskan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro teacing?
5. 2
C. Tujuan Masalah
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari micro teaching
2. Siswa mampu menjelaskan landasan pemikiran, sasaran, tujuan, dan fungsi
pembelajaran micro teaching
3. Siswa mampu menyebutkan fungsi dan manfaat micro teaching sebagai
media pembelajaran
4. Siswa mampu menyebutkan langkah-langkah prosedur pembelajaran micro
teaching
5. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran micro teaching
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Micro Teaching
Pembelajaran micro (Micro Teaching) dapat diartikan sebagai cara latihan
keterampilan keguruan atau praktek mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas.
Mc.Knight (1979) mengemukakan micro teaching has been described as scaled
down teching encounter desingned to develop new skills and refine old ones.
Sementara Mc. Laughlin & Moulton, mendefinisikan bahwa micro teaching
is as performance training method desingened to isolate the component part of
teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a
simplified teaching situation.
Dari pengertian dapat dipahami bahwa pembelajaran micro sebuah model
pengajaran yang dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan
1969). Jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas,
waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada
keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya disederhanakan.
Para ahli pendidikan mendefinisikan pembelajaran micro sesuai dengan
persepektif masing-masing, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Pendidikan Guru
Persepektif ini tercermin dari definisi yang dikemukakan oleh M.B. Buch (1968).
Hampir senada mereka mengemukakan pembelajaran microadalah teknik pendidikan
guru yang memungkinkan guru dapat menerapkan keterampilan yang jelas dalam
kurun waktu 5-10 menit pada sekelompok kecil siswa yang sesungguhnya dan
terdapat kesempatan untuk mengamati hasilnya dengan menggunakan rekaman
vidio1
2. Teknik Melatih Guru
Persepektif ini dapat ditemukan pada definisi yang dikemukakan oleh Praktiki, B.K.
mengemukakan pembelajaran micro adalah sebuah teknik pelatihan yang
mengharuskan guru untuk mengajar sebuah konsep tunggal dengan menggunakan
keterampilan mengajar tertentu pada sejumlah kecil siswa dalam durasi waktu yang
1Mahndiratta,M. (2002). Encyclopedic Dictionary of education. Volume 3. New Delhi: Sarup &
Sons.hal.580.
7. 4
singkat.2 Gagasan yang mendasari teknik ini adalah bahwa tindakan pengajaran
terdiri dari keahlian yang berbeda. Setiap keterampilan dapat dikembangkan melalui
pelatihan secara terpisah. Anggapan dasarnya adalah bahwa semakin banyak
keterampilan dilatihkan kepada seseorang, maka dia akan semakin efisien menjadi
seorang guru.3
3. Prosedur Melatih Guru
Persepektif ini dapat ditelusuri dari pendapat-pendapat berikut, yaitu
pembelajaran micro adalah prosedur praktik mengajar dengan pengurangan waktu
dannjumlah murid untuk keterampilan mengajar yang spesifik.4 Situasi pengajaran
dibuat sederhana dan dapat dikontrol.5 Pengontrolan biasanya menggunakan Closed
Circuit Television (CCTV) untuk memberikan umpan balik secara langsung terhadap
kinerja guru.6
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikemukakan hakikat
pembelajaran micro sebagai berikut:
1. Merupakan sebuah teknik untuk mengembangkan keterampilan mengajar.
2. Durasi setiap pembelajaran micro adalah 5-10 menit.
3. Jumlah siswa sebanyak 5-10 orang.
4. Menggunakan rekaman video dan CCTV untuk melakukan pengamatan secara
objektif.
5. Umpan balik dilakukan langsungsetelah praktek berlangsung.
B. Landasan Pemikiran, Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Pembelajaran Micro
Menurut pengamatan dan informasi sementara kemampuan dan keterampilan
mahasiswa sebagai calon guru dalam melaksanakan praktik mengajar dilaporkan
umumnya masih lemah, padahal praktik micro teachingnya sudah baik.
2Rather,A.R. (2004). Essentials of Intructional Technology. New Delhi: Discovery Publishing
House.hal.165.
3 Mahndiratta,M.(2002).Op.Cit.hal.581.
4Singh,Y.K. & Sharma,M.S.A.(2004). Micro Teaching. New Delhi: A.P.H. Publishing
Corporation.hal 70.
5 Mahndiratta,M.(2002).Op.Cit.hal 580.
6 Ibid.hal 581.
8. 5
Disamping itu, sampai saat ini pun penelitian meneganai, guru yang baik
(good teaching) dan pembelajaran yang berhasil (successful teaching) belum berhasil
merumuskan suatu teori yang berlaku universal tentang bagaimana seharusnya cara
mengajar yang baik.
Namun bukan tidak ada usaha pendekatan yang dilakukan, sebab ada
beberapa keterampilan dasar yang mutlak perlu dikuasai oleh seorang guru
professional yang dapat dilatihkan dan diberikan kesempatan mengembangkan
gayanya sendiri.
T. Gilarso dalam bukunya Program Pengalaman Lapangan mengutip
pendapat Flanders dan Brown mengemukakan bahwa prinsip dasar yang melandasi
program micro teaching adalah:
1. Direncanakan, didalamnya mengenai materi, metode, tujuan, kegiatan belajar
mengajar, alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku, penampilan.
2. Nyata, terjadi dikelas artinya diwujudkan dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar secara konkret.
3. Bayangan sekaligus dirasakan, dalam diri pengajar akan terdapat suatu
gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri. Mencermati dari pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa, perlu tiga langkah meningkatkan keterampilan
professional guru, yaitu planning (persiapan yang baik), performance
(Pelaksanaan latihan mengajar), dan perception (balikan, keterbukaan mau
belajar dari pengalaman).
Tujuan diselenggaran pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan
pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan
dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam
membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan, menumbuhkan rasa
percaya diri.
Dwight Allen, mengatakan bahwa tujuan micro teaching bagi calon guru adalah:
1. Memberi pangalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan
dasar mengajar.
2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mengajar
sebelum mereka terjun kelapangan
9. 6
3. Memberi kemungkinan bagi calon guru untuk mendapat bermacam-macam
keterampilan dasar mengajar.
Sedangkan bagi guru memberikan penyegaran dalam program pendidikan, dan
mendapat pengalaman mengajar yang bersifat individual untuk mengembangkan
profesi, serta mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pemberuan.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran micro teaching adalah melatih calon
guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam proses pembelajaran.
Sasaran akhir yang akan dicapai dalam pembelajaran micro teaching adalah
terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran, dan
keterampilan dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap dan perilaku yang
baik sebagai seorang guru.
Sedangkan fungsi pembelajaran micro adalah selain sebagai sarana latihan
dalam mempraktikan keterampilan mengajar, dan juga salah satu syarat bagi
mahasiswa yang akan mengikuti Praktik Mengajar di Lapangan (PPl II).
C. Fungsi dan Manfaat Micro Teaching sebagai media pembelajaran.
Micro teaching dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kelemahan dari model
pembelajaran tradisional. Melalui pengajaran micro, keterampilan mengajar yang
potensial dapat diorganisasikan dalam suatu penampilan utuh yang profesional.
Calon guru akan lebih siap dan terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar
yang sebenarnya dikelas. Fungsi perencanaan pembelajaran mikro adalah sebagai
pedoman pokok bagi calon guru atau para calon guru yang akan melaksanakan
kegiatan latihan melalui pembelajaran mikro. Dengan demikian setiap yang berlatih
mengajar dalam prosesnya harus didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Dengan bekal micro teaching terdapat beberapa manfaat antara lain:
1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam
mengajar.
2. Keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan.
3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati.
4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5. Interaksi antara siswa dengan calon guru akan tercipta lebih baik.
10. 7
6. Saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian secara
obejektif.
7. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif.
8. Mempertinggi efisiensi dan aktifitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik
mengajar yang relatif singkat.
9. Administrasi guru akan disiapkan dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam
kurikulum atau silabus.
10. Kebiasaan berpakaian rapih dan disiplin akan timbul setelah calon guru
melakukan proses pengajaran mikro.
Micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan.
Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam
melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini:
1. Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL.
2. Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih terampil dalam PPL daripada yang
tidak mengikuti micro teaching.
3. Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai
tinggi dalam PPL.
4. Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang,
sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang
bermanfaat.
5. Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang telah
mengikuti program micro teaching.
D. Langkah-langkah Prosedur Pembelajaran Micro
Persiapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran micro ada beberapa
ketentuan perlu dipertanyakan dan dicarikan jawabanya, yaitu:
1. Apa keinginan yang harus dipelajari peserta didik.
2. Apa tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Bagaimana mendesain tugas yang akan diberikan.
4. Metode apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Bagaimana cara mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.
11. 8
Ada tujuh langkah yang dapat ditempuh dalam pembelajaran micro, yaitu
sebagai berikut:
1. Peragaan Keterampilan.
Tahap ini disebut Modeling. Terdapat dua jenis modeling yaitu: perceptualmodel
dan conceptual model. Model pertama disajikan dengan cara demonstrasi dan
model kedua disajikan dalam bentuk bahan tertulis. Durasi waktu yang
diperlukan tahap ini disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Perencanaan dan Pembelajaran Micro
Pada tahap ini ditentukan materi pelajaran yang tepat yang dapat
memaksimalkan latihan keterampilan mengajar. Waktu yang digunakan untuk
melaksanakan tahapan ini disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Micro
Rencana pelajaran pada tahap ini dilaksanakan dihadapan supervisor atau teman
sebaya. Penampilan guru yang mempraktikan keterampilan mengajar diamati
dan dicatat. Lembar evaluasi, tape recorder, atau video tapes dapat digunakan
untuk keperluan tersebut. Waktu yang digunakan pada tahap ini berkisar 5-10
menit.
4. Umpan balik
Supervisor atau kelompok teman sebaya membahas kinerja guru micro. Umpan
balik dan poin-poin penting disampaikan kepada guru micro untuk diperbaiki.
Alat evaluasi memberikan kesempatan kepada guru micro untuk melihat
penampilanya secara obejktif. Guru micro tidak diberi kesempatan untuk
mengajukan pembelaan diri. Ini adalah kekuatan dan kekhasan dai pembelajaran
micro. Waktu yang untuk tahap ini 5-10 menit.
5. Perencanaan Pembelajaran Micro Ulang
Guru micro menyusun rencana pembelajaran berdasarkan umpan balik yang
ditawarkan pada tahap ke-4. Waktu yang digunakan pada tahp ini 10-15 menit.
6. Pelaksanaan Pembelajaran Micro Ulang
Langkah ini memberikan kesempatan kepada guru micro untuk mengajarkan
unit yang sama dan ketempilan yang sama. Namun tentu saja penampilan guru
micro pada sesi ini harus sudah memperhatikan umpan balik dari supervisor.
12. 9
Pada sesi ini supervisor mengevaluasikinerja guru micro menggunakan alat
evaluasi. Waktu yang digunakan tahp ini 5-10 menit.
7. Umpan Balik ulang
Prosedur yang sama diadopsi sebagaimana disebutkan pada tahap ke-4. Guru
micro kembali mendapat umpan balik dan mengetahui sejauhmana perbaikanya.
Langkah ini memiliki potensi memotivasi guru micro untuk meningkatkan
penampilanya dimasa yang akan datang. Waktu yang digunakan 5-10 menit.
E. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Micro
Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri
dan kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba
keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik
yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar
yang diterima.7
Secara lebih rinci kelebihan atau keunggulan dari pembelajaran micro adalah
sebagai berikut:8
1. Merupakan cara yang efektif untuk memodifikasi perilaku guru melalui umpan
balik.
2. Dapat dilakukan dalam kondisi kelas nyata atau dalam kondisi simulasi.
3. Merupakan perangkat pelatihan untuk meningkatkan praktik mengajar dan
mempersiapkan guru yang efektif.
4. Pengetahuan tentang praktik dan keterampilan mengajar dapat diberikan dengan
menggunakan pembelajaran micro.
5. Kompleksitas pembelajaran dalam pembelajaran micro sama dengan
pembelajaran dikelas normal.
6. Pelatihan guru bersifat individual, artinya peserta pelatihan memiliki kemajuan
dalam mengembangkan keterampilan mengajar pada tingkatan sendiri
tergantung pada kemampuanya.
7 Richards,J.C. & Farrell,T.S.C.(2011). Practice Teaching A Reflective Approach. New York:
Cambridge university Press.hal 6.
8Singh,Y.K. & Nath,R.(2007). Teaching of General Science. New Delhi: A.P.H. Publishing
Corporation.hal.147.
13. 10
7. Mekanisme umpan balik dapat dikombinasikan dengan perangkat lain seperti
Simulated Social Skill Training (SSST) dan interaksi perangkat analisis yang
memberikan penguatan terus menerus kepada penampilan mengajar dari peserta
pelatihan.
8. Memungkinkan peningkatan pengendalian dan pengaturan praktik mengajar.
9. Merupakan perangkat yang ekonomis, karena penggunaan rekaman video
memungkinkan peserta pelatihan untuk menganalisis penampilan mengajarnya
sendiri.
10. Memfokuskan pelatihan pada perilaku mengajar untuk memodifikasi dan
memperbaiki kearah yang diinginkan.
Pembelajaran micro berfokus pada satu keterampilan mengajar yang merupakan
bagian dari keterampilan mengajar seorang guru secara keseluruhan. Asumsinya
adalah bahwa setelah berlatih, keterampilan ini dapat ditransfer kedalam konteks
pembalajaran yang sesungguhnya. Namun ini adalah sebuah asumsi yang sulit
diverifikasi. Inilah yang menjadi slah satu kelemahan dari pembelajaran micro.
Selain itu pembelajaran yang dilakukakan dalam durasi waktu 5-10 menit tampak
seperti dipaksakan. Guru kadang-kadang mengatakan bahwa mereka merasa
tertekan dan terburu-buru karena waktu begitu singkat.9
Beberapa kelemahan lain dari pembelajaran micro yaitu sebagai berikut:
1. Tidak dapat menjadi pengganti untuk pelajaran kelas nyata.
2. Tugas mengajar bukanlah untuk menghasilkan keterampilan sebagai tujuan
tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
9Richards,J.C.& Farrell,T.S.C.(2011). Op.Cit.hal.6.
14. 11
BAB III
Kesimpulan
Pembelajaran micro (micro teaching) sebuah model pengajaran yang
dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan 1969). Jumlah
pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu
pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada keterampilan
mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya disederhanakan.
Tujuan diselenggaran pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan
pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan keterampilan
dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk terampil dalam
membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan, menumbuhkan rasa
percaya diri.
Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri
dan kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba
keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik
yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar
yang diterima. Namun disamping itu micro teaching juga memiliki beberapa
kelemahan yang harus disikapi dengan bijak.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan
Aplikasi. Bandung: Diadit Media.
Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Singh,Y.K. & Nath,R.(2007). Teaching of General Science. New Delhi: A.P.H. Publishing
Corporation.
Mahndiratta,M. (2002). Encyclopedic Dictionary of education. Volume 3. New Delhi: Sarup
& Sons.
Richards,J.C. & Farrell,T.S.C.(2011). Practice Teaching A Reflective Approach. New York:
Cambridge university Press
Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan
Aplikasi. Bandung: Diadit Media.