SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim)
1
Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya
dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dasar-dasar Sinyal Audio Siswa
Kelas X TAV SMK Negeri 5 Jakarta
Ahmad Hakim
Alumni 2008 Pendidikan Teknik Elektronika
Bambang Dharmaputra
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Mufti Ma’sum
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Wenny Safitri
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
No. Reg 5215116384
Abstract
Research aim to increase result of learning Dasar-dasar Sinyal Audio with study method
Group Discussion with Tutor of the same age. Research is done in SMK Negeri 5 Jakarta in
March sd. May 2012. Research is done with Penelitian Tindakan Kelas (PTK), what observed by
collaborator teacher as discussion friend, study method Group Discussion with Tutor of the
same age. Subject taken is based Signal Audio. Research subject taken is class X Technical
Audio Video (TAV) 3 in school year 2011/2012.
Researcher takes three cycles in four meetings with three indicators. In cycle I happened
two meetings with result in meeting first of class gets value 79,3 (meeting mean value first and
second) with 93% completed because there are 2 student assessing below/under Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) value KKM 70. In cycle II gets value 80,3 with 96% completed
because there are 1 student assessing below/under KKM, in cycle III gets value 88,4 with 100%
completed. Out of student given enquette , result of of 64,29% express agreeing (satisfies) study
method Group Discussion with Tutor of the same age can increase result of learning to do based
Signal Audio at class X TAV SMK Negeri 5 Jakarta in school year 20111/2012. Counted 31,35%
express hardly agreeing as for 13,48%, 3.97% express disagreeing, 0,39% express hardly
disagreeing.
Result of research concludes that the students agree (satisfies) study method of Group
Discussion with Tutor of the same age can increase result of learning Based Signal Audio as
according of Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 at class X TAV SMK Negeri 5 Jakarta.
Kata kunci : peningkatan hasil belajar, metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor
sebaya, KKM sebesar 70, para siswa setuju (merasa puas).
2 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu investasi
jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh
semua orang tua. Investasi jangka panjang
ini harus ditata, disiapkan dan diberikan
saran amupun prasarana dalam arti modal
material yang cukup besar. SMK Negeri 5
Jakarta merupakan salah satu bagian dari
pendidikan formal yang memeliki beberapa
program studi diantaranya Audio Video.
Program studi Audio Video mempunyai
beberapa standar kompetensi salah satu
diantaranya adalah Dasar-dasar sinyal Audio,
berdasarkan pengamatan peneliti pada saat
melakukan program pengenalan lapangan di
SMK Negeri 5 Jakarta.
Ketika guru menggunakan metode ceramah
siswa cenderung bosan atau ketika guru
tidak mengadakan praktek menerapkan
dasa-dasar sinyal audio membuat siswa
jenuh dalam belajar dan data ulangan kelas
X TAV 1 kompetensi dasar menjelaskan
decibel tahun ajaran 2010/2011 nilai rata-
rata siswa 66,17. Ini merupakan suatu
permasalahan yang harus diselesaikan
Untuk mengatasinya perlu diupayakan suatu
penelitian tindakan kelas (action research)
yang dilaksanakan oleh peneliti dengan
dibantu guru kolaborator yaitu guru yang
mengajarkan dasar-dasar sinyal Audio di
SMK Negeri 5 Jakarta.
Kerangka Teoretis, Keragka Berpikir
dan Hipotesis Tindakan
Kerangka teoretis
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku
yang relative menetap yang dihasilkan dari
pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan / direncanakan .
Belajar adalah suatu perubahan didalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan
sikap, kebiasaan kepribadian, atau suatu
pengertian menurut Eveline Siregar (2010:4)
Aspek-aspek yang terkandung dalam belajar,
1) bertambahnya pengetahuan, 2) adanya
kemampuan mengingat dan mereproduksi, 3)
adanya penerapan pengetahuan 4)
menyimpulkan makna, 5) menafsirkan dan
mengaitkannya dengan realitas dan 6)
adanya perubahan personal.
Ciri-ciri belajar yaitu 1) adanya kemampuan
baru atau perubahan 2) perubahan itu tidak
berlangsung sesaat saja melainkan menetap
atau dapat disimpan 3) perubahan terjadi
tidak begitu saja harus dengan usaha 4)
perubahan tidak semata-mata disebabkan
oleh pertumbuhan fisik / kedewasaan, tidak
karena kelelahan atau penyakit. Seseorang
dikatakan telah belajar apabila sudah terjadi
suatu perubahan pada dirinya menurut
Eveline Siregar (2010:4).
Hasil belajar
Hasil belajar merupakan indikator dari
keberhasilan pencapaian pengajaran yang
ditetapkan dalam sistem pendidikan nasional.
Penilaian hasil belajar adalah salah satu
prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai unjuk
kerja (Performance) siswa atau seberapa
jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Tes
Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim)
3
pada umumnya digunakan untuk menilai
dan mengukur hasil belajar siswa, terutama
hasil belajar kognitif.
Hasil belajar merupakan sebuah perilaku
berupa pengetahuan, keterampilan, sikap,
informasi dan strategi kognitif yang baru
dan diperoleh siswa setelah berinteraksi
dengan lingkungan dalam suatu suasana atau
kondisi pembelajaran. Penelitian Tindakan
Kelas bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran dasar-
dasar sinyal Audio pada kompetensi dasar
memahami decibel.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan sebuah perilaku berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi,
dan strategi kognitif yang baru dan diperoleh
siswa setelah berinteraksi dengan
lingkungan dalam suatu suasana atau
kondisi pembelajaran.
Metode pembelajaran diskusi kelompok
Diskusi merupakan suatu proses penglihatan
dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan saling berhadapan muka
mengenai tujuan atau sasaran yang sudah
ditentukan melalui cara tukar menukar
informasi, mempertahankan pendapat atau
pemecahan masalah.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah salah satu cara
penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk mengadakan perbincangan ilmiah.
Diskusi yang baik bukan semata timbul dari
peran guru akan lebih tepat apabila timbul
dari murid setelah memahami masalah dan
situasi yang dihadapinya. Guru dapat
memberikan arahan dalam diskusi menurut
Taniredja (2011:23)
Beberapa kelebihan metode diskusi
kelompok, 1) memungkinkan adanya
interaksi antara guru dengan siswa 2) guru
dapat menilai pemahaman siswa terhadap
suatu konsep apakah mereka salah mengerti
atau memahami konsep tersebut. Maksud
metode diskusi dalam proses pembelajaran
yaitu 1) melibatkan murid sebagai bagian
komponen system 2) menstimulasi dan
memotivasi siswa 3) melatih siswa agar
berpikir kritis dan menganalisa dan 4)
mengembangkan kemampuan bekerja sama.
Tutor sebaya ( pemimpin diskusi ) adalah
seseorang yang bertugas memimpin diskusi
agar dapat berjalan dengan baik dan benar.
Metode ini dilakukan dengan cara
memberdayakan kemampuan siswa yang
memiliki daya serap yang tinggi . Peran guru
dalam metode belajar tutor sebaya adalah
sebagai pengawas kelancaran pelaksaan
metode ini dengan memberikan pengarahan.
Tutor sebaya merupakan salah satu strategi
pembelajaran untuk membantu memenuhi
kebutuhan peserta didik. Tutor sebaya
merupakan pendekatan kooperatif bukan
kompetitif.
Tutor sebaya akan bangga terhadap
perannya dan juga belajar dari
pengalamannya. Tutor sebaya akan
memperkuat apa yang telah dipelajari dan
diperolehnya. Atas tanggungjawab yang
telah dibebankan kepadanya. Ketika siswa
belajar dengan tutor sebaya peserta didik
juga mengembangkan kemampuan untuk
4 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10
mendengarkan, berkonsentrasi dan
memahami apa yang telah ia pelajari.
Penjelasan dengan tutor sebaya akan lebih
mungkin berhasil daripada guru karena
mereka lebih memandang dari sudut
pandang mereka dengan bahasa mereka
sendiri.
Subyek atau tenaga yang memberikan
bimbingan tutorial yang biasa disebut tutor.
Seorang tutor dapar berasal dari guru atau
pengajar, pejabat structural, atau bahkan
siswa yang telah dipilih guru yang
ditugaskan untuk membantu teman-
temannya dalam belajar di kelas. Siswa yang
dipilih guru adalah teman sekelas yang
memiliki kemampuan lebih cepat
memahami materi yang diajarkan, tidak
hanya itu tutor tersebut harus bisa
menyampaikan materi yang diajarkan
kepada teman-temannya.
Tutor sebaya adalah seseorang atau
beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh
guru sebagai pembantu guru dalam
melakukan bimbingan terhadap kawan
sekelas. Untuk menentukan seorang tutor
ada beberapa criteria yang harus dimiliki
seorang yaitu siswa yang dipilih nilai
prestasi belajarnya lebih besar atau sama
dengan delapan, dapat memberikan
bimbingan dan penjelasan kepada siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar dan
memiliki kesabaran serta kemampuan
memotivasi siswa dalam belajar.
Beberapa kriteria yang harus dimiliki
seorang tutor di dalam kelas yaitu tutor
dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang
mendapat program perbaikan, sehingga
siswa tidak akan takut bertanya, tutor dapat
menerangkan bahan perbaikan yang
dibutuhkan oleh siswa yang menerima
program perbaikan, tutor tidak tinggi hati,
kejam atau keras hati terhadap sesama
teman,tutor mempunyai daya kreativitas
yang cukup untuk memberikan bimbingan
yaitu dapat meerangkan pelajaran kepada
temannya yang lain.
Dalam mata pelajaran dasar sinyal Audio
terdapat kompetensi dasar III mengenai
Decibel yang terdiri dari 1) menjelaskan
Decibel sebagai satuan internasional bunyi.
2) menghitung rasio satuan listrik
berdasarkan sinyal output terhadap sinyal
input suatu penguat dalam satuan Decibel
(dB) 3) mengukur internsitas bunyi dengan
Handphone berbasis Android dan komputer
menggunakan aplikasi sound meter.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah
penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelas. Penelitian
Tindakan Kelas harus tertuju atau mengenai
hal-hal terjadi di dalam kelas. Pada intinya
PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai
persoalan nyata dan praktis dalam
peningkatan mutu pembelajaran di kelas
yang dialami langsung dalam interaksi
antara guru dengan siswa yang sedang
belajar adalah pengertian PTK menurut
Arikunto (2010:58).
Pada umumnya kegiatan yang dilakukan
pada siklus kedua mempunyai berbagai
tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu
yang tentu saja ditunjukkan untuk berbagai
hambatan atau kesulitan yang ditemukan
Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim)
5
pada siklus kedua. Jika guru atau peneliti
tidak merasa puas maka peneliti dapat
melakukan siklus ketiga. Karena tidak ada
batasan untuk melakukan siklus yang
berulang-ulang, tergantung rasa puas yang
telah didapat peneliti setelah melakukan
beberapa siklus.
Konsep pokok PTK terdiri dari empat
komponen yaitu perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing)
dan refleksi (reflecting). Hubungan ke-
empat komponen itu dipandang sebagai satu
siklus. Siklus tersebut dilakukan berulang-
ulang untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Siklus pertaman dijadikan patokan
perbaikan siklus kedua dan seterusnya
dengan konsep PTK yang sama.
Gambar 1.1 Tahap-tahap PTK
Kerangka Berpikir
Metode pembelajaran merupakan salah satu
komponen dalam pembelajaran yang
mempunyai arti kegiatan-kegiatan guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
Guru perlu untuk memilih metode apa yang
sesuai dengan materi yang sedang diajarkan
kepada siswa karena jika salah memilih
metode pembelajaran yang tepat maka akan
berakibat pada kurang efektifnya proses
pembelajaran yang berlangsung.
Metode pembelajaran kelompok dengan
tutor sebaya mempunyai strategi
pembelajaran penerapan bimbingan antar
teman. Melalui metode ini siswa diajak
untuk mandiri, dilatih kemampuan
optimalnya untuk menyerap informasi
ilmiah yang dicari. Dilatih untuk
menjelaskan temuannya kepada pihak lain
dan memecahkan masalah sendiri.
Jadi metode belajar diskusi kelompok
dengan tutor sebaya, siswa diajak berpikir
dan memahami materi pelajaran, tidak hanya
mendengar, menerima dan mengingat saja
Metodologi penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah
untuk meningkatkan hasil belajar dasar-
dasar sinyal audio pada kompetensi dasar
decibel dengan metode pembelajaran diskusi
kelompok dengan tutor sebaya kelas X TAV
3 di SMK Negeri 5 Jakarta tahun ajaran
2011-2012. Penelitian tindakan kelas
dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2012 di
SMK Negeri 5 pada kelas X TAV 3 Jakarta
semester genap tahun ajaran 2011-2012
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Pengamatan
6 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10
dengan subjek penelitian diambil siswa
kelas X TAV ( Audio Video ) 3 semester
genap tahun ajaran 2011-2012 yang
berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 27
siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan.
Prosedur atau siklus penelitian adalah
Penelitian Tindakan Kelas metode Kurt
Lewin. Penelitian Tindakan Kelas
dilaksanakan pada mata pelajaran dasar-
dasar sinyal audio yang terdiri dari tiga kali
pertemuan dan terdapat tiga indikator
sehingga ada tiga siklus yang dilaksanakan.
Tahap perencanaan, peneliti membuat
perencanaan tindakan meliputi perencanaan
umum dan tindakan khusus. Perencanaan
umum merupakan perencanaan tindakan
yang disusun untuk keseluruhan aspek
sedangkan perencanaan khusus merupakan
perencanaan untuk masing-masing siklus.
Tahap tindakan, peneliti menyusun Rencana
Pelaksanan Pembelajaran (RPP). Kegiatan
tersebut terdiri dari tiga siklus yang
dilakukan dalam pertemuan, setiap
pertemuannya dilaksanakan 3 jam pelajaran
(135 menit).
Tahap pengamatan, kegiatan pengamatan
sekaligus melaksanakan tindakan. Peneliti
mengumpulkan data dengan IPPP, lembar
kerja siswa dan soal-soal yang dikerjakan.
Tahap refleksi, setelah melakukan observasi
peneliti memproses data yang telah
diperoleh kemudian mendiskusikannya
dengan guru kolaborator. Tujuan
dilaksanakannya refleksi adalah mengingat
dan merenungkan kembali suatu tindakan
persis seperti yang telah dicatat dalam
observasi. Refleksi yang sudah dilakukan
berguna untuk siklus berikutnya.
Hasil penelitian dan pembahasan
Deskripsi data hasil penelitian
Siklus I
Tahap perencanaan, peneliti melaksanakan
siklus I pada tanggal 11 Mei 2012
berdasarkan silabus dan RPP yang telah
dibuat. Sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar peneliti membuat RPP
sebagai pedoman mengajar dan menyiapkan
pre-test untuk mengetahui kemapuan dasar
siswa. Siswa dikatakan berhasil bila siswa
mengalami peningkatan dalam mengerjakan
mengerjakan soal-soal dan sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
70
Tahap tindakan siklus I dilaksanakan sesuai
dengan yang direncanakan, pertemuan
tanggal 11 Mei 2012 dan dihadiri oleh 26
siswa serta didampingi guru kolaborator.
Tahap pengamatan, selama guru
memperhatikan situasi dan kondisi para
siswa, guru juga mengamati hasil dari pre-
test dan post-test dalam pertemuan ke-1
maupun ke-2 kemudian juga hasil dari tugas
kelompok.
Tahap refleksi, hasil yang didapatkan siswa
mengalami peningkatan dalam hasil belajar.
Dalam kerja kelompok belum semua siswa
aktif. Dalam mengerjakan tugas siswa belum
dapat memanfaatkan waktu semaksimal
mungkin.
Siklus II
Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim)
7
Tahap perencanaan, siklus II dilaksanakan
tanggal 18 Mei 2012, dengan indikator
menghitung rasio satuan listrik berdasarkan
sinyal input terhadap sinyal output suatu
penguat dalam dengan menambahkan fokus
ke siswa yang belum aktif dalam
mengerjakan tugas dengan cara diberikan
stimulus dalam siklus ke-2 diharapakan
siswa mendapat nilai akhir diatas KKM.
Tahap tindakan, siklus ke-2 dilaksanakan
sesuai dengan rencana pada tanggal 18 Mei
2012. Dalam proses kegiatan belajar
megajar berlangsung, guru menggunakan
meetode diskusi kelompok dengan tutor
sebaya.
Diawali dengan pre-test kemudian
penjelasan tentang cara menghitung nilai
berdasarkan nilai sinyal output dan input.
Guru memperhatikan keaktifan siswa dalam
berdiskusi dan menanyakan hal-hal yang
masih kurang jelas. Diakhiri dengan
memberikan post-test kepada siswa.
Tahap pegamatan, selama proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung guru
memperhatikan kondisi para siswa dan
keaktifan siswa dalam berdiskusi serta
mengamati hasil dari pre-test dan post-test
dalam kelompok.
Tahap refleksi, berdasarkan hasil
pengamatan dan diskusi dengan guru
kolaborator hasil yang didapat nilai post-test
siswa mengalami peningkatan dan hampir
semua siswa aktif.
Siklus III
Tahap perencanaan, siklus III dilaksanakan
tanggal 25 Mei 2012 dengan indikator
mengukur intensitas bunyi menggunakan
aplikasi sound meter yang ada pada
handphone berbasis android. Perencanaan
siklus III berdasarkan refleksi dari siklus ke
I dan siklus ke II yaitu metode diskusi
kelompok dengan tutor sebaya tetap
dilaksanakan dengan seluruh siswa aktif
dalam mengerjakan tugas dan diskusi
dengan kelompoknya dan siswa diharapkan
dapat memaksimalkan waktu sebaik
mungkin dengan nilai akhir seluruh siswa
dapat melebihi KKM.
Tahap tindakan, siklus III dilaksanakan
sesuai dengan rencana pada tanggal 25 Mei
2012 dengan dihadiri 28 siswa. Dalam
diskusi kelompok guru menggunakan
metode diskusi kelompok dengan tutor
sebaya dengan diawali penjelasan mengenai
materi selanjutnya dibagi kelompok dan
mengerjakan tugas kelompok.
Tahap pengamatan, selama proses kegiatan
belajar mengajar , guru dan kolaboratot
memperhatikan situasi dan kondisi para
siswa. Guru juga mengamati hasil pre-test
dan post-test. Semua siswa memperoleh
nilai post-test melebihi KKM dan semua
nilai kelompok diatas KKM.
Tahap refleksi, dari pengamatan dan diskusi
dengan guru kolaborator didapatkan hasil
bahwa terjadi peningkatan nilai pre-test,
post-test dan nilai kelompok seluruh siswa.
Dan nilai seluruh siswa sudah mencapai
KKM yang telah ditentukan, serta semua
siswa telah aktif dalam kegiatan kelompok
dan dapat memaksimalkan waktu dengan
baik.
Analisa Data
8 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10
Siklus I
Dari hasil penilaian pre-test dan post-test
pada awalnya banyak siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM namun setelah
diakumulasikan ternyata terdapat 2 orang
siswa yang mendapatkan nilai dibawah
KKM. Dalam hal ini siswa belum terbiasa
belajar dengan menggunakan metode diskusi
kelompok, hal ini dapat dilihat dari
keaktifan masing-masing individu dalam
berdiskusi belum baik. Dari hasil diskusi
dengan guru kolaborator setelah Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), guru harus terus
berupaya agar siswa memiliki nilai afektif
yang lebih baik
Siklus II
Pada siklus ini rata-rata nilai akhir hasil
pengakumulasian dengan nilai post test dan
nilai kelompok telah mengalami
peningkatan akan tetapi masih terdapat
siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
Pada siklus ini siswa mulai terbiasa
menggunakan metode belajar diskusi
kelompok dengan tutor sebaya, hal ini dapat
dilihat dari kerja kelompok hampir semua
siswa aktif. Siswa memiliki nilai afektif
yang baik ditinjau dari cara mereka
berdiskusi , bekerja sama, disiplin dalam
mengerjakan tugas dan guru harus dapat
mempertahankan kondisi yang seperti ini.
Siklus III
Dari hasil akumulasi nilai akhir antara nilai
post test dan nilai kelompok, tidak terdapat
siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
Siswa sudah terbiasa menggunakan metode
diskusi dengan tutor sebaya, hal ini dapat
dilihat dari seluruh siswa aktif dalam kerja
kelompok terbukti dengan nilai yang jauh
diatas KKM.
Dalam mengerjakan tugas kelompok siswa
sudah dapat menggunakan waktu
semaksimal mungkin. Semua siswa merasa
puas dengan metode pembelajaran diskusi
kelompok dengan tutor sebaya. Dan nilai
afektif siswa dapat dipertahankan dengan
baik.
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas X
TAV dari siklus I, siklus II hingga siklus III
dapat dipresentasikan
Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim)
9
Table 1.1 Peningkatan hasil belajar siswa selama tiga siklus
No Siklus
Rata-rata Nilai Presentasi
KetuntasanPost Test Kelompok Nilai Akhir
1 Siklus I 85,4 71,9 79,3 93%
2 Siklus II 85,4 74,2 80,3 96%
3 Siklus III 96,6 78,3 88,4 100%
Sumber : A.H, 2012 : 40
Gambar 1.2 hasil belajar siswa selama tiga siklus penelitian tindakan kelas
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok dengan tutor sebaya efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Instrumen Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran
Penilaian dilakukan oleh guru kolaborator
terhadap peneliti dengan memperhatikan
tiga hal, pertama criteria penilaian yang
meliputi 1) sangat tidak baik 2) tidak baik 3)
kurang baik 4) baik 5) baik sekali. Dengan
23 indikator maka total nilai adalah 115.
Rincian skor yang didapat peneliti yaitu,
pada siklus satu sebanyak 77 poin yang
artinya mendapat 3,34 ( kurang baik). Pada
siklus kedua peneliti mendapat skor 88 yang
artinya peneliti mendapat 3,52 (baik)
sedangkan pada siklus ketiga peneliti
mendapat skor 102 yang berarti mendapat
rata-rata 4,43 (baik). Dapat disimpulkan
10 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10
berdasarkan penilaian guru kolaborator
terhadap peneliti bahwa peneliti mengalami
peningkatan yang baik dalam pembelajaran
di dalam kelas.
Kendala
Beberapa kendala yang ada pada saat
melakukan penelitian yaitu 1) ruang kelas
yang kurang memadai, didalam satu kelas
dibagi menjadi dua kelas, ketika kelas satu
melakukan praktik dan menimbulkan suara
yang keras kelas yang lain tidak dapat
berkonsentrasi dengan baik 2) jika seseorang
lewat, maka orang tersebut akan lewat
didepan kelas hal tersebut dapat
mengalihkan konsentrasi belajar siswa yang
lain 3) prasarana yang kurang memadai.
Kesimpulan
Metode pembelajaran diskusi kelompok
dengan tutor sebaya dapat meningkatkan
hasil belajar Dasar-dasar siyal Audio siswa
kelas X TAV di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 5 Jakarta tahun ajaran
2011-2012. Metode pembelajaran diskusi
kelompok dengan tutor sebaya dapat
meningkatkan presentasi ketuntasan belajar
di kelas X TAV di SMK Negeri 5 Jakarta
tahun ajaran 2011-2012.
Semua siswa merasa puas (setuju) dengan
metode pembelajaran diskusi kelompok
dengan tutor sebaya di kelas X TAV SMK
Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011-
2012.Hasil belajar yang berhasil dicapai
siswa kelas X TAV di SMK Negeri 5
Jakarta tahun 2011-2012 melebihi KKM
yang telah ditentukan
Saran
Metode pembelajaran diskusi kelompok
dengan tutor sebaya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X TAV di SMK
Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011-2012,
maka metode pembelajaran ini perlu
dilanjutkan untuk proses belajar mengajar
selanjutnya. Dalam melakukan penelitian
tindakan kelas perlu adanya kolaboratif
artinya antara peneliti dan guru kolaborator
perlu berdiskusi untuk langkah yang akan
dilakukan selanjutnya.
Pihak sekolah perlu memotivasi para guru
untuk melakukan penelitian tindakan kelas
untuk memperoleh variasi metode
pembelajaran untuk digunakan dalam
berbagai macam materi pelajaran.
Kerjasama antara pihak terkait dengan
proses pembelajaran harus ditingkatkan.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta :
Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan
Supardi. 2010. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara
Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2010.
Teori Belajar Pembelajaran. Bogor :
Ghalih Indonesia
Taniredja, Tukiran, Efi, dan Sri. 2011.
Model-model Pembelajaran
Inovatif. Bandung : Alfabeta
Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim)
11
Zemansky, Mark W, dan Sears Francis.
1983. Fisika untuk Universitas I
Mekanika, Panas dan Bunyi.
Bandung : Bina Cipta
Dharmaputra, Bambang. 2008.
“ Penyusunan Silabus dalam KTSP
SMK, “Jurnal Pendidikan. vol-3, No.
4, 1-10

More Related Content

What's hot

Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianAlvian Alvian
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelasRahma Guna
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsihusnauun
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiNursidiq 92
 
Powerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposalPowerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposalRomli Muhajir
 
Dina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis GuruDina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis GuruDina575992
 
Present proposal lin indah hidayati
Present proposal lin indah hidayatiPresent proposal lin indah hidayati
Present proposal lin indah hidayatiLin Hidayati
 
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_srBmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_srAMira LIzza
 
Slide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaSlide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaNnoffie Khaa
 
6 kumpul-abstrak-ing-s2-1
6 kumpul-abstrak-ing-s2-16 kumpul-abstrak-ing-s2-1
6 kumpul-abstrak-ing-s2-1Ubay Siernine
 
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-rusleeAli Hadoon
 
6 kumpul abstrak ing-s2-2
6 kumpul abstrak ing-s2-26 kumpul abstrak ing-s2-2
6 kumpul abstrak ing-s2-2Fauzi Din
 
20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya
 20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya 20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya
20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannyaAjengIlla
 

What's hot (20)

Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
Makalah observasi kelas
Makalah observasi kelasMakalah observasi kelas
Makalah observasi kelas
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsi
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
 
Powerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposalPowerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposal
 
Bab i.3 doc
Bab i.3 docBab i.3 doc
Bab i.3 doc
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
Dina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis GuruDina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis Guru
 
Versi lengkap
Versi lengkapVersi lengkap
Versi lengkap
 
Present proposal lin indah hidayati
Present proposal lin indah hidayatiPresent proposal lin indah hidayati
Present proposal lin indah hidayati
 
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_srBmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
 
Slide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaSlide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal Matematika
 
6 kumpul-abstrak-ing-s2-1
6 kumpul-abstrak-ing-s2-16 kumpul-abstrak-ing-s2-1
6 kumpul-abstrak-ing-s2-1
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
 
6 kumpul abstrak ing-s2-2
6 kumpul abstrak ing-s2-26 kumpul abstrak ing-s2-2
6 kumpul abstrak ing-s2-2
 
Model Pembelajaran Viroes
Model Pembelajaran ViroesModel Pembelajaran Viroes
Model Pembelajaran Viroes
 
Bmm3033 e
Bmm3033 eBmm3033 e
Bmm3033 e
 
20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya
 20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya 20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya
20 metode pembelajaran dengan langkah dan kelebihan & kekurangannya
 

Viewers also liked

ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52
ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52
ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52Andreas Laspadakis
 
Planera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, Boverket
Planera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, BoverketPlanera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, Boverket
Planera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, BoverketGeological Survey of Sweden
 
Education in West Papua
Education in West PapuaEducation in West Papua
Education in West PapuaAt Ipenburg
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Abrianto Akuan
 

Viewers also liked (8)

ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52
ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52
ΕΤΕΜ συρομενο θερμομονωτικο συστημα E52
 
New Zealand
New Zealand New Zealand
New Zealand
 
Planera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, Boverket
Planera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, BoverketPlanera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, Boverket
Planera för hållbarhet vid ett förändrat klimat, Anders Rimne, Boverket
 
Cultural profiles
Cultural profilesCultural profiles
Cultural profiles
 
Rangkuman jurnal
Rangkuman jurnalRangkuman jurnal
Rangkuman jurnal
 
Forming
FormingForming
Forming
 
Education in West Papua
Education in West PapuaEducation in West Papua
Education in West Papua
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar Audio

Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfPebriFitri
 
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfLK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfPrioDwisantosa2
 
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfPKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfTerry Brengost
 
Huraian Rancangan Pengajaran Harian Informal
Huraian Rancangan Pengajaran Harian InformalHuraian Rancangan Pengajaran Harian Informal
Huraian Rancangan Pengajaran Harian InformalZuzan Michael Japang
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaNIKAPUTRIMUSTIKADEVI
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahfatleo
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarQueenDaresa
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin
 
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritismetode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritisSlametSlamet57
 
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruKeterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruVivii Charmeiliaa
 
14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahya14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahyavinaserevina
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdf
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdfPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdf
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdfnurrohmatulamaliyah1
 
Skripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkSkripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkmasyasinpunya
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdfYudinBanuna
 
Rangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaranRangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaranHayat Nurhayat
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar Audio (20)

Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Peer Tutor
Peer TutorPeer Tutor
Peer Tutor
 
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfLK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
 
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfPKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
 
Huraian Rancangan Pengajaran Harian Informal
Huraian Rancangan Pengajaran Harian InformalHuraian Rancangan Pengajaran Harian Informal
Huraian Rancangan Pengajaran Harian Informal
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nika
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
Deri
DeriDeri
Deri
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
 
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritismetode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
 
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruKeterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
 
14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahya14.vina serevina fandi cahya
14.vina serevina fandi cahya
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdf
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdfPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdf
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Kel.6.pdf
 
Skripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkSkripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran think
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdf
 
Rangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaranRangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaran
 

More from Rendy Pangestu (20)

RPP
RPPRPP
RPP
 
Bahan Ajar
Bahan AjarBahan Ajar
Bahan Ajar
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
RPP
RPPRPP
RPP
 
Induktor
InduktorInduktor
Induktor
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
 
Zakia tugas 2 rpp
Zakia tugas 2 rppZakia tugas 2 rpp
Zakia tugas 2 rpp
 
Zakia tugas 2 silabus
Zakia tugas 2 silabusZakia tugas 2 silabus
Zakia tugas 2 silabus
 
Proposal usulan
Proposal usulanProposal usulan
Proposal usulan
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
148385648 tugas-v
148385648 tugas-v148385648 tugas-v
148385648 tugas-v
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
148385648 tugas-v
148385648 tugas-v148385648 tugas-v
148385648 tugas-v
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
JURNAL
JURNALJURNAL
JURNAL
 
JURNAL
JURNALJURNAL
JURNAL
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Peningkatan Hasil Belajar Audio

  • 1. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim) 1 Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dasar-dasar Sinyal Audio Siswa Kelas X TAV SMK Negeri 5 Jakarta Ahmad Hakim Alumni 2008 Pendidikan Teknik Elektronika Bambang Dharmaputra Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Mufti Ma’sum Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Wenny Safitri Mahasiswi Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika No. Reg 5215116384 Abstract Research aim to increase result of learning Dasar-dasar Sinyal Audio with study method Group Discussion with Tutor of the same age. Research is done in SMK Negeri 5 Jakarta in March sd. May 2012. Research is done with Penelitian Tindakan Kelas (PTK), what observed by collaborator teacher as discussion friend, study method Group Discussion with Tutor of the same age. Subject taken is based Signal Audio. Research subject taken is class X Technical Audio Video (TAV) 3 in school year 2011/2012. Researcher takes three cycles in four meetings with three indicators. In cycle I happened two meetings with result in meeting first of class gets value 79,3 (meeting mean value first and second) with 93% completed because there are 2 student assessing below/under Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) value KKM 70. In cycle II gets value 80,3 with 96% completed because there are 1 student assessing below/under KKM, in cycle III gets value 88,4 with 100% completed. Out of student given enquette , result of of 64,29% express agreeing (satisfies) study method Group Discussion with Tutor of the same age can increase result of learning to do based Signal Audio at class X TAV SMK Negeri 5 Jakarta in school year 20111/2012. Counted 31,35% express hardly agreeing as for 13,48%, 3.97% express disagreeing, 0,39% express hardly disagreeing. Result of research concludes that the students agree (satisfies) study method of Group Discussion with Tutor of the same age can increase result of learning Based Signal Audio as according of Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 at class X TAV SMK Negeri 5 Jakarta. Kata kunci : peningkatan hasil belajar, metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya, KKM sebesar 70, para siswa setuju (merasa puas).
  • 2. 2 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10 Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh semua orang tua. Investasi jangka panjang ini harus ditata, disiapkan dan diberikan saran amupun prasarana dalam arti modal material yang cukup besar. SMK Negeri 5 Jakarta merupakan salah satu bagian dari pendidikan formal yang memeliki beberapa program studi diantaranya Audio Video. Program studi Audio Video mempunyai beberapa standar kompetensi salah satu diantaranya adalah Dasar-dasar sinyal Audio, berdasarkan pengamatan peneliti pada saat melakukan program pengenalan lapangan di SMK Negeri 5 Jakarta. Ketika guru menggunakan metode ceramah siswa cenderung bosan atau ketika guru tidak mengadakan praktek menerapkan dasa-dasar sinyal audio membuat siswa jenuh dalam belajar dan data ulangan kelas X TAV 1 kompetensi dasar menjelaskan decibel tahun ajaran 2010/2011 nilai rata- rata siswa 66,17. Ini merupakan suatu permasalahan yang harus diselesaikan Untuk mengatasinya perlu diupayakan suatu penelitian tindakan kelas (action research) yang dilaksanakan oleh peneliti dengan dibantu guru kolaborator yaitu guru yang mengajarkan dasar-dasar sinyal Audio di SMK Negeri 5 Jakarta. Kerangka Teoretis, Keragka Berpikir dan Hipotesis Tindakan Kerangka teoretis Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relative menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan / direncanakan . Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan sikap, kebiasaan kepribadian, atau suatu pengertian menurut Eveline Siregar (2010:4) Aspek-aspek yang terkandung dalam belajar, 1) bertambahnya pengetahuan, 2) adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, 3) adanya penerapan pengetahuan 4) menyimpulkan makna, 5) menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan 6) adanya perubahan personal. Ciri-ciri belajar yaitu 1) adanya kemampuan baru atau perubahan 2) perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan 3) perubahan terjadi tidak begitu saja harus dengan usaha 4) perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik / kedewasaan, tidak karena kelelahan atau penyakit. Seseorang dikatakan telah belajar apabila sudah terjadi suatu perubahan pada dirinya menurut Eveline Siregar (2010:4). Hasil belajar Hasil belajar merupakan indikator dari keberhasilan pencapaian pengajaran yang ditetapkan dalam sistem pendidikan nasional. Penilaian hasil belajar adalah salah satu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai unjuk kerja (Performance) siswa atau seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tes
  • 3. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim) 3 pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif. Hasil belajar merupakan sebuah perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi dan strategi kognitif yang baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran dasar- dasar sinyal Audio pada kompetensi dasar memahami decibel. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan strategi kognitif yang baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran. Metode pembelajaran diskusi kelompok Diskusi merupakan suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Metode Diskusi Metode diskusi adalah salah satu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah. Diskusi yang baik bukan semata timbul dari peran guru akan lebih tepat apabila timbul dari murid setelah memahami masalah dan situasi yang dihadapinya. Guru dapat memberikan arahan dalam diskusi menurut Taniredja (2011:23) Beberapa kelebihan metode diskusi kelompok, 1) memungkinkan adanya interaksi antara guru dengan siswa 2) guru dapat menilai pemahaman siswa terhadap suatu konsep apakah mereka salah mengerti atau memahami konsep tersebut. Maksud metode diskusi dalam proses pembelajaran yaitu 1) melibatkan murid sebagai bagian komponen system 2) menstimulasi dan memotivasi siswa 3) melatih siswa agar berpikir kritis dan menganalisa dan 4) mengembangkan kemampuan bekerja sama. Tutor sebaya ( pemimpin diskusi ) adalah seseorang yang bertugas memimpin diskusi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi . Peran guru dalam metode belajar tutor sebaya adalah sebagai pengawas kelancaran pelaksaan metode ini dengan memberikan pengarahan. Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Tutor sebaya merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Tutor sebaya akan bangga terhadap perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Tutor sebaya akan memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya. Atas tanggungjawab yang telah dibebankan kepadanya. Ketika siswa belajar dengan tutor sebaya peserta didik juga mengembangkan kemampuan untuk
  • 4. 4 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10 mendengarkan, berkonsentrasi dan memahami apa yang telah ia pelajari. Penjelasan dengan tutor sebaya akan lebih mungkin berhasil daripada guru karena mereka lebih memandang dari sudut pandang mereka dengan bahasa mereka sendiri. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan tutorial yang biasa disebut tutor. Seorang tutor dapar berasal dari guru atau pengajar, pejabat structural, atau bahkan siswa yang telah dipilih guru yang ditugaskan untuk membantu teman- temannya dalam belajar di kelas. Siswa yang dipilih guru adalah teman sekelas yang memiliki kemampuan lebih cepat memahami materi yang diajarkan, tidak hanya itu tutor tersebut harus bisa menyampaikan materi yang diajarkan kepada teman-temannya. Tutor sebaya adalah seseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas. Untuk menentukan seorang tutor ada beberapa criteria yang harus dimiliki seorang yaitu siswa yang dipilih nilai prestasi belajarnya lebih besar atau sama dengan delapan, dapat memberikan bimbingan dan penjelasan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan memiliki kesabaran serta kemampuan memotivasi siswa dalam belajar. Beberapa kriteria yang harus dimiliki seorang tutor di dalam kelas yaitu tutor dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat program perbaikan, sehingga siswa tidak akan takut bertanya, tutor dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang menerima program perbaikan, tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama teman,tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan yaitu dapat meerangkan pelajaran kepada temannya yang lain. Dalam mata pelajaran dasar sinyal Audio terdapat kompetensi dasar III mengenai Decibel yang terdiri dari 1) menjelaskan Decibel sebagai satuan internasional bunyi. 2) menghitung rasio satuan listrik berdasarkan sinyal output terhadap sinyal input suatu penguat dalam satuan Decibel (dB) 3) mengukur internsitas bunyi dengan Handphone berbasis Android dan komputer menggunakan aplikasi sound meter. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal terjadi di dalam kelas. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar adalah pengertian PTK menurut Arikunto (2010:58). Pada umumnya kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditunjukkan untuk berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan
  • 5. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim) 5 pada siklus kedua. Jika guru atau peneliti tidak merasa puas maka peneliti dapat melakukan siklus ketiga. Karena tidak ada batasan untuk melakukan siklus yang berulang-ulang, tergantung rasa puas yang telah didapat peneliti setelah melakukan beberapa siklus. Konsep pokok PTK terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Hubungan ke- empat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Siklus tersebut dilakukan berulang- ulang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Siklus pertaman dijadikan patokan perbaikan siklus kedua dan seterusnya dengan konsep PTK yang sama. Gambar 1.1 Tahap-tahap PTK Kerangka Berpikir Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran yang mempunyai arti kegiatan-kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Guru perlu untuk memilih metode apa yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan kepada siswa karena jika salah memilih metode pembelajaran yang tepat maka akan berakibat pada kurang efektifnya proses pembelajaran yang berlangsung. Metode pembelajaran kelompok dengan tutor sebaya mempunyai strategi pembelajaran penerapan bimbingan antar teman. Melalui metode ini siswa diajak untuk mandiri, dilatih kemampuan optimalnya untuk menyerap informasi ilmiah yang dicari. Dilatih untuk menjelaskan temuannya kepada pihak lain dan memecahkan masalah sendiri. Jadi metode belajar diskusi kelompok dengan tutor sebaya, siswa diajak berpikir dan memahami materi pelajaran, tidak hanya mendengar, menerima dan mengingat saja Metodologi penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan hasil belajar dasar- dasar sinyal audio pada kompetensi dasar decibel dengan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya kelas X TAV 3 di SMK Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011-2012. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2012 di SMK Negeri 5 pada kelas X TAV 3 Jakarta semester genap tahun ajaran 2011-2012 Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan
  • 6. 6 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10 dengan subjek penelitian diambil siswa kelas X TAV ( Audio Video ) 3 semester genap tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Prosedur atau siklus penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas metode Kurt Lewin. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada mata pelajaran dasar- dasar sinyal audio yang terdiri dari tiga kali pertemuan dan terdapat tiga indikator sehingga ada tiga siklus yang dilaksanakan. Tahap perencanaan, peneliti membuat perencanaan tindakan meliputi perencanaan umum dan tindakan khusus. Perencanaan umum merupakan perencanaan tindakan yang disusun untuk keseluruhan aspek sedangkan perencanaan khusus merupakan perencanaan untuk masing-masing siklus. Tahap tindakan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP). Kegiatan tersebut terdiri dari tiga siklus yang dilakukan dalam pertemuan, setiap pertemuannya dilaksanakan 3 jam pelajaran (135 menit). Tahap pengamatan, kegiatan pengamatan sekaligus melaksanakan tindakan. Peneliti mengumpulkan data dengan IPPP, lembar kerja siswa dan soal-soal yang dikerjakan. Tahap refleksi, setelah melakukan observasi peneliti memproses data yang telah diperoleh kemudian mendiskusikannya dengan guru kolaborator. Tujuan dilaksanakannya refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi yang sudah dilakukan berguna untuk siklus berikutnya. Hasil penelitian dan pembahasan Deskripsi data hasil penelitian Siklus I Tahap perencanaan, peneliti melaksanakan siklus I pada tanggal 11 Mei 2012 berdasarkan silabus dan RPP yang telah dibuat. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar peneliti membuat RPP sebagai pedoman mengajar dan menyiapkan pre-test untuk mengetahui kemapuan dasar siswa. Siswa dikatakan berhasil bila siswa mengalami peningkatan dalam mengerjakan mengerjakan soal-soal dan sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 Tahap tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan, pertemuan tanggal 11 Mei 2012 dan dihadiri oleh 26 siswa serta didampingi guru kolaborator. Tahap pengamatan, selama guru memperhatikan situasi dan kondisi para siswa, guru juga mengamati hasil dari pre- test dan post-test dalam pertemuan ke-1 maupun ke-2 kemudian juga hasil dari tugas kelompok. Tahap refleksi, hasil yang didapatkan siswa mengalami peningkatan dalam hasil belajar. Dalam kerja kelompok belum semua siswa aktif. Dalam mengerjakan tugas siswa belum dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Siklus II
  • 7. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim) 7 Tahap perencanaan, siklus II dilaksanakan tanggal 18 Mei 2012, dengan indikator menghitung rasio satuan listrik berdasarkan sinyal input terhadap sinyal output suatu penguat dalam dengan menambahkan fokus ke siswa yang belum aktif dalam mengerjakan tugas dengan cara diberikan stimulus dalam siklus ke-2 diharapakan siswa mendapat nilai akhir diatas KKM. Tahap tindakan, siklus ke-2 dilaksanakan sesuai dengan rencana pada tanggal 18 Mei 2012. Dalam proses kegiatan belajar megajar berlangsung, guru menggunakan meetode diskusi kelompok dengan tutor sebaya. Diawali dengan pre-test kemudian penjelasan tentang cara menghitung nilai berdasarkan nilai sinyal output dan input. Guru memperhatikan keaktifan siswa dalam berdiskusi dan menanyakan hal-hal yang masih kurang jelas. Diakhiri dengan memberikan post-test kepada siswa. Tahap pegamatan, selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung guru memperhatikan kondisi para siswa dan keaktifan siswa dalam berdiskusi serta mengamati hasil dari pre-test dan post-test dalam kelompok. Tahap refleksi, berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan guru kolaborator hasil yang didapat nilai post-test siswa mengalami peningkatan dan hampir semua siswa aktif. Siklus III Tahap perencanaan, siklus III dilaksanakan tanggal 25 Mei 2012 dengan indikator mengukur intensitas bunyi menggunakan aplikasi sound meter yang ada pada handphone berbasis android. Perencanaan siklus III berdasarkan refleksi dari siklus ke I dan siklus ke II yaitu metode diskusi kelompok dengan tutor sebaya tetap dilaksanakan dengan seluruh siswa aktif dalam mengerjakan tugas dan diskusi dengan kelompoknya dan siswa diharapkan dapat memaksimalkan waktu sebaik mungkin dengan nilai akhir seluruh siswa dapat melebihi KKM. Tahap tindakan, siklus III dilaksanakan sesuai dengan rencana pada tanggal 25 Mei 2012 dengan dihadiri 28 siswa. Dalam diskusi kelompok guru menggunakan metode diskusi kelompok dengan tutor sebaya dengan diawali penjelasan mengenai materi selanjutnya dibagi kelompok dan mengerjakan tugas kelompok. Tahap pengamatan, selama proses kegiatan belajar mengajar , guru dan kolaboratot memperhatikan situasi dan kondisi para siswa. Guru juga mengamati hasil pre-test dan post-test. Semua siswa memperoleh nilai post-test melebihi KKM dan semua nilai kelompok diatas KKM. Tahap refleksi, dari pengamatan dan diskusi dengan guru kolaborator didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan nilai pre-test, post-test dan nilai kelompok seluruh siswa. Dan nilai seluruh siswa sudah mencapai KKM yang telah ditentukan, serta semua siswa telah aktif dalam kegiatan kelompok dan dapat memaksimalkan waktu dengan baik. Analisa Data
  • 8. 8 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10 Siklus I Dari hasil penilaian pre-test dan post-test pada awalnya banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM namun setelah diakumulasikan ternyata terdapat 2 orang siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Dalam hal ini siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok, hal ini dapat dilihat dari keaktifan masing-masing individu dalam berdiskusi belum baik. Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator setelah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), guru harus terus berupaya agar siswa memiliki nilai afektif yang lebih baik Siklus II Pada siklus ini rata-rata nilai akhir hasil pengakumulasian dengan nilai post test dan nilai kelompok telah mengalami peningkatan akan tetapi masih terdapat siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada siklus ini siswa mulai terbiasa menggunakan metode belajar diskusi kelompok dengan tutor sebaya, hal ini dapat dilihat dari kerja kelompok hampir semua siswa aktif. Siswa memiliki nilai afektif yang baik ditinjau dari cara mereka berdiskusi , bekerja sama, disiplin dalam mengerjakan tugas dan guru harus dapat mempertahankan kondisi yang seperti ini. Siklus III Dari hasil akumulasi nilai akhir antara nilai post test dan nilai kelompok, tidak terdapat siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Siswa sudah terbiasa menggunakan metode diskusi dengan tutor sebaya, hal ini dapat dilihat dari seluruh siswa aktif dalam kerja kelompok terbukti dengan nilai yang jauh diatas KKM. Dalam mengerjakan tugas kelompok siswa sudah dapat menggunakan waktu semaksimal mungkin. Semua siswa merasa puas dengan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya. Dan nilai afektif siswa dapat dipertahankan dengan baik. Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas X TAV dari siklus I, siklus II hingga siklus III dapat dipresentasikan
  • 9. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim) 9 Table 1.1 Peningkatan hasil belajar siswa selama tiga siklus No Siklus Rata-rata Nilai Presentasi KetuntasanPost Test Kelompok Nilai Akhir 1 Siklus I 85,4 71,9 79,3 93% 2 Siklus II 85,4 74,2 80,3 96% 3 Siklus III 96,6 78,3 88,4 100% Sumber : A.H, 2012 : 40 Gambar 1.2 hasil belajar siswa selama tiga siklus penelitian tindakan kelas Jadi dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok dengan tutor sebaya efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Penilaian dilakukan oleh guru kolaborator terhadap peneliti dengan memperhatikan tiga hal, pertama criteria penilaian yang meliputi 1) sangat tidak baik 2) tidak baik 3) kurang baik 4) baik 5) baik sekali. Dengan 23 indikator maka total nilai adalah 115. Rincian skor yang didapat peneliti yaitu, pada siklus satu sebanyak 77 poin yang artinya mendapat 3,34 ( kurang baik). Pada siklus kedua peneliti mendapat skor 88 yang artinya peneliti mendapat 3,52 (baik) sedangkan pada siklus ketiga peneliti mendapat skor 102 yang berarti mendapat rata-rata 4,43 (baik). Dapat disimpulkan
  • 10. 10 Pevote, Vol.095, No.1, Juli 2012 : 1-10 berdasarkan penilaian guru kolaborator terhadap peneliti bahwa peneliti mengalami peningkatan yang baik dalam pembelajaran di dalam kelas. Kendala Beberapa kendala yang ada pada saat melakukan penelitian yaitu 1) ruang kelas yang kurang memadai, didalam satu kelas dibagi menjadi dua kelas, ketika kelas satu melakukan praktik dan menimbulkan suara yang keras kelas yang lain tidak dapat berkonsentrasi dengan baik 2) jika seseorang lewat, maka orang tersebut akan lewat didepan kelas hal tersebut dapat mengalihkan konsentrasi belajar siswa yang lain 3) prasarana yang kurang memadai. Kesimpulan Metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Dasar-dasar siyal Audio siswa kelas X TAV di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011-2012. Metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya dapat meningkatkan presentasi ketuntasan belajar di kelas X TAV di SMK Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011-2012. Semua siswa merasa puas (setuju) dengan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya di kelas X TAV SMK Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011- 2012.Hasil belajar yang berhasil dicapai siswa kelas X TAV di SMK Negeri 5 Jakarta tahun 2011-2012 melebihi KKM yang telah ditentukan Saran Metode pembelajaran diskusi kelompok dengan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TAV di SMK Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2011-2012, maka metode pembelajaran ini perlu dilanjutkan untuk proses belajar mengajar selanjutnya. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas perlu adanya kolaboratif artinya antara peneliti dan guru kolaborator perlu berdiskusi untuk langkah yang akan dilakukan selanjutnya. Pihak sekolah perlu memotivasi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperoleh variasi metode pembelajaran untuk digunakan dalam berbagai macam materi pelajaran. Kerjasama antara pihak terkait dengan proses pembelajaran harus ditingkatkan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar Pembelajaran. Bogor : Ghalih Indonesia Taniredja, Tukiran, Efi, dan Sri. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta
  • 11. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dengan Tutor Sebaya (Ahmad Hakim) 11 Zemansky, Mark W, dan Sears Francis. 1983. Fisika untuk Universitas I Mekanika, Panas dan Bunyi. Bandung : Bina Cipta Dharmaputra, Bambang. 2008. “ Penyusunan Silabus dalam KTSP SMK, “Jurnal Pendidikan. vol-3, No. 4, 1-10