Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Tugas uas teknologi pendidikan nika
1.
2.
3. Defenisi
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan
timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama
aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan
membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajar
4. Pengelolaan Tempat Belajar
Pengelolaan Siswa
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan isi/materi pembelajaran
Pengelolaan Sumber Belajar
5. 1. Teori Behaviourisme
2. Teori Kognitivisme
3. Teori Humanisme
4. Teori Konstruktivism
5. Teori Belajar Sosial
7. Definisi
Program Pengajaran adalah perangkat
kegiatan belajar mengajar yang
direncanakan untuk mencapai tujuan
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan pembelajaran
8. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur,
baik guru maupun murid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
pembelajaran sehingga setiap saat dapat
diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi
keseimbangan kerja
9. PPSI adalah sistem yang saling
berkaitan dari satu instruksi yang terdiri
atas urutan, desain tugas yang progresif
bagi individu dalam belajar. Oemar
Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI
sebagai pedoman yang disusun oleh
guru dan berguna untuk menyusun
satuan pelajaran
10. Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat
penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
11. M o d e l P e n g e mb a n g a n
I n s t r u k s i o n a l B r i g g s
M o d e l B e l a H . B a n a t h y
M o d e l P P S I
M o d e l K e mp
M o d e l P e n g e mb a n g a n
G e r l a c h d a n E l y
M o d e l I D I
(I n s t r u c t i o n a l
D e v e l o p me n t I n s t i t u t e )
12. Perumusan tujuan evaluasi
Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
Menetapkan metode dan bentuk tes
Merencanakan waktu evaluasi
Melakukan uji coba atau tes
13.
14. Andragogi berasal dari bahasa
Yunani yakni andra yang berarti
“orang dewasa” dan agogos yang
berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri
dapat didefenisikan dalam tiga
aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
Pendidikan orang dewasa adalah
apa yang dipelajari pelajar, bukan
apa yang diajarkan pengajar.
15. Orang dewasa mempunyai
konsep diri
Orang dewasa kaya akan
pengalaman
Orang dewasa memiliki masa
kesiapan untuk belajar
Orang dewasa berpandangan
untuk segera mempraktekkan hasil
belajaranya
Orang dewasa dapat belajar
Belajar merupakan proses yang
16. Membantu melakukan
penyesuaian psikologis dengan
kondisi social.
Melengkapi keterampilan yang
diperlukan untuk menemukan dan
memecahkan masalah yang
menekankan pemecahan dengan
keterampilan bukan isi.
Menolong merubah kondisi sosial
orang dewasa.
Memberi bantuan agar orang
dewasa menjadi individu bebas
17. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode demontrasi (Demonstration
method)
Metode diskusi (Discussion method)
Metode latihan keterampilan (Drill method)
Metode percobaan (Experimental method)
Metode pemecahan masalah (Problem
solving method)
Metode Discovery
18. Pedagogy
Konsep diri (self-cocept)
Anak ialah pribadi yang
tergantung.
Pengalaman pelajar masih
sangat terbatas
Kesiapan belajar Pendidik
menentukan apa yang
akan dipelajari, bagaimana
dan kapan belajar
Perspektif waktu dan
orientasi terhadap belajar.
Androgogy
Si pelajar bukan pribadi yang
tergantung, tetapi pribadi yang
telah masak secara psikologis
Pengalaman pelajar orang
dewasa dinilai sebagai sumber
belajar yang kaya.
Pelajar menentukan apa yang
mereka perlu pelajari
berdasarkan pada persepsi
mereka sendiri terhadap
tuntutan situasi sosial mereka.
Belajar merupakan proses untuk
penemuan masalah dan
pemecahan masalah pada saat
itu juga.
20. Definisi
pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif terlibat secar fisik,
mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotor
21. Siswa
•bahwa CBSA merupakan proses kegiatan
yang dilakukan siswa dalam rangka
belajar.
Guru
•merupakan suatu strategi yang dipilih
guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar berlangsung secara optimal
22. 1. Aktivitas belajar anak didik
2. Aktivitas Guru Mengajar
3. Program Belajar
4. Suasana Belajar
5. Sarana Belajar
23. Bahwa prinsip CBSA adalah
tingkah laku belajar yang
mendasarkan pada kegiatan-
kegiatan yang nampak, yang
menggambarkan tingkat
keterlibatan siswa dalam proses
belajar-mengajar baik intelektual-
emosional maupun fisik
24. 1. Hal apapun yang dipelajari murid,
maka ia harus mempelajari sendiri
tidak ada seorang pun
dapat melakukan kegiatan belajar
tersebut.
2. Setiap murid belajar menurut tempo
(kecepatannya sendiri dan untuk
tiap kelompok umum terdapat
variasi kecepatan belajar).
25. 4. Seorang murid belajar lebih banyak
bila pada setiap langkah segare
diberikan penguatan (reinforcement)
5. Penguasaan secara penuh dari
setiap langkah memungkinkan
belajar secara keseluruhan lebih
berarti.
6. Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar menururt
Lanjutan
26. 1. Dimensi subjek didik :
2. Dimensi Guru
3. Dimensi Program
4. Dimensi situasi belajar-
mengajar
27.
28. Kegiatan untuk
menciptakan dan
mempertahankan kondisi
yang optimal bagi
terjadinya proses belajar
(pembinaan rapport,
penghentian perilaku siswa
yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian
tugas oleh siswa secara
tepat waktu, penetapan
norma kelompok yang
produktif), didalamnya
mencakup pengaturan
orang (siswa) dan fasilitas.
31. bahwa perilaku
“baik” dan
“buruk” individu
merupakan hasil
belajar.
Asumsi :
Positive Reinforcement
(untuk membina perilaku
positif)
Negative Reinforcement
(untuk mengurangi
perilaku negatif)
Teknik :
33. Richard A. Schmuck & Patricia
A. Schmuck
Mutual Expectations
Leadership
Attraction (pola persahabatan)
Norm
Communication
Cohesiveness
34.
35.
36. Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan
memerinci tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus
pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah
berikutnya adalah menentukan pokok-pokok
bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan
pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut
tercapai
37. Tujuan Instruksinal Umum merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tujuan yang lebih
tinggi (tujuan Kurikuler, Institusional,
Nasional).
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ), sasaran
belajar merupakan pernyataan tujuan
pembelajaran yang sangat rinci.
Melalui TIK dapat diketahui macam isi ajaran
dan tingkat perubahan prilaku yang
diharapkan. Untuk itu TIK harus menyatakan
sesuatu yang teramati, terukur, dan
operasional.
38. 1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat
2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang
akan
dicapai.
4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan
(bahan ajar)
5. Merencanakan dan memperkirakan
kebutuhan
39. Langkah – langkah Pembelajaran
Pendahuluan
Awal
a. Orientasi
b. Apersepsi
c. Motivasi
d. Pemberian Acuan
e. Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar
40. Langkah – langkah pembelajaran
Inti
Sesuai permen No. 41 tahun 2007
Pembelajaran inti melalui 3 tahapan
yakni Ekplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi
Langkah – langkah Pembelajaran
Akhir ( penutup )
41. (1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran,
dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil
belajar
42.
43. Guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai tugas
baik yang terikat oleh dinas atau di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian.
46. Profesional, jelas berkaitan dengan
kemampuan fungsional seorang guru untuk
memahami, bersikap, menilai, memutuskan,
atau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
47. Memiliki semangat juang yang tinggi
Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan
perkembangan IPTEK
Mampu belajar dan bekerjasama dengan
profesi lain
Memiliki etos kerja yang kuat
Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir
Berjiwa profesional tinggi
48. Mengidentifikasi kualifikasi perubahan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
tehnik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif
Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan
49. 1) Memiliki tujuan
2) Ada suatu prosedur
3) Penggarapan materi yang khusus
4) Adanya aktifitas anak didik
5) Guru sebagai pembimbing
6) Disiplin
7) Ada batas waktu
8) Evaluasi
52. Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
53. MACAM – MACAM METODE PEMBELAJARAN
UMUM
Metode Ceramah
Adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam jumlah yang relatif besar.
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
Adalah metode pengajaran yang
menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah yang dikombinasikan
dengan metode lainnya.
54. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan
dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari
tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan guru.
Metode Diskusi
proses melibatkan dua orang peserta
atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar
pendapat, dan atau saling mempertahankan
pendapat dalam pemecahan masalah sehingga
didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi
merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
55. METODE PENUGASAN ( RESISTASI
Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan
bahwa “Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai
suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya
tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun
di rumah secara perorangan atau berkelompok”.
Metode Karyawisata
Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik
kesuatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari
sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Di sini
peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk
berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk
membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil
dalam lingkungan dengan segala masalahnya.
56. Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup
atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih
dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang
diperankan.
Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang
dilaksanakan oleh guru di dalam kelas
57.
58. Pengertian :
Pengajaran mikro (micro-
teaching) merupakan salah satu bentuk
model praktek kependidikan atau
pelatihan mengajar. Dalam konteks
yang sebenarnya, mengajar
mengandung banyak tindakan, baik
mencakup teknis penyampaian materi,
penggunaan metode, penggunaan
media, membimbing belajar, memberi
motivasi, mengelola kelas, memberikan
60. Mengembangkan kemampuan mawas diri
dan menilai orang lain
Memungkinkan adanya perbaikan dalam
waktu singkat.
Menanamkan rasa percaya pada diri dan
bersifat terbuka dengan kritik orang lain
Mengembangkan sikap kritis murobbi.
Menanamkan kesadaran akan nilai
ketrampilan mngajar dan komponen-
komponenya.
Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan
–keliruan dalam penampilan ketrampilan
mengajar dan tahu penampilan yang baik.
61. Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-
10 orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10
menit
3. Komponen mengajar yang
dikembangkan terbatas
4. Sekadar real teaching.
62. Microteaching is a real teaching
Micro teaching lessons the complexities of
normal classroom teaching
Microteaching focuses on training for the
accomplishment of specific tasks
Micro teaching allows for the increased
control of practice
Micro teaching greatly expands the
normal knowledge of results or feedback
dimension in teaching
63. Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan
praktik keguruan sangat tinggi.
Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran
mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil
dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran
mikro (micro teaching).
Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro
teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih
tinggi.
Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi
dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching)
kurang bermanfaat.
Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching),
praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa
secara lebih baik.
Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada
model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan
mengajar.
64. 1. Keterampilan dasar membuka dan menutup
pelajaran.
2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill).
3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations
skill)
4. Keterampilan dasar memberikan penguatan
(reinforcement skill)
5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill)
6. Keterampilan dasar mengelola kelas
7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok
kecil/perorangan
8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok
kecil.
65.
66. Media pembelajaran
merupakan alat bantu yang
berfungsi untuk menjelaskan
sebagian dari keseluruhan
program pembelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal.
68. Media telah menjadi bagian integral
dalam pembelajaran.
alat bantu visual dalam pengajaran
-mendorong motivasi belajar
memperjelas dan mempermudah
konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana
69. Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi
Dimensi Kecepatan Informasi
Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
Dimensi Keefektifan Memperoleh
Pengetahuan
Dimensi Kesesuaian Informasi
Dimensi motivasi
70. Pemilihan Sumber Belajar
Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan alat peraga
73. MEDIA PEMBELAJARAN
ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya
penglihatan dan pendengaran baik yang
terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung
(medium komunikasi) dalam proses interaksi
belajar-mengajar untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar siswa
75. Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran
Mandiri
.
76. Media ini merupakan Alat bantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas namun tidak menggantikan guru secara
keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan
(explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia
linear berupa animasi dan video untuk memperkuat
pemahaman siswa. Media Jenis ini dapat dibuat atau
dikembangkan dengan software presentasi seperti:, Microsoft
PowerPoint, OpenOffice Impress
77. Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh
siswa secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia
pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit
knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb)
dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman
guru).
78. Jenis Media ini dapat di buat dengan menggunakan software
OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, dengan
catatan harus jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek
animasi dan fitur yang ada di kedua software terebut.
80. • Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
81. Alat pembelajaran
Alat pembelajaran
adalah setiap peralatan
yang dapat menunjang
efektivitas dan efisiensi
pembelajaran
DEFINISI KLASIFIKASI
VISUAL
AUDIO
AUDIO VISUAL
82. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
Ketepatan dalam memilih media pengajaran
Objektifitas
Program pengajaran
Sasaran program
Situasi dan kondisi
Kualitas teknik
Keefektifan dan efisiensi
83. Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan
pengalaman anak/siswa
Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan
Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu
Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya dengan diskusi,
analisis, dan evaluasi
Sesuai dengan batas kemampuan biaya.