1. Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
1
Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep
Dasar Listrik Dan Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
Siti Humairoh
Alumni Angkatan 2012 Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Moch. Sukardjo
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program studi Pendidikan Teknik Elektronika
Bambang Dharma Putra
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program studi Pendidikan Teknik Elektronika
Zakia ( 5215125350 )
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2012)
Abstrak
SITI HUMAIROH, Influence of Blog Result of Learning Subject Base Concept of
Electrical and Electronic at SMKN 26 Pembangunan Jakarta, 2012, Jakarta:
Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, State University of
Jakarta. The purpose of research is to improve the learning process all at once
increase result of learning with apply study media online of blog subject base
concept of electrical and electronic at student of X TEI 2 competence program
industrial electronic SMKN 26 Pembangunan Jakarta.
This research implant at SMKN 26 Pembangunan Jakarta at April to Mei 2012
(semester II years of study 2011/2012). Sample is used thirty five student of X TEI
2 copmpetence program industrial electronic. This research use approach qualitative
with classroom Action Research (PTK). Activity of classroom action research star
with plan action, realization action, monitoring action, and reflection action what
can be done sycle. Site of media blog researcher is
wwww.mamaynisaa.blogspot.com.
From result research of average value first cycle student is 66,14 with pass storey
level of equal to 28,56 % and questionnaire satisfaction of student is 2,95 becoming
72,14 with pass storey level of equal to 62,85 % and questionnaire satisfaction of
student is 2,99 second cycle and become 77,57 with pass storey level equal to 91,41
% and questionnaire satisfaction of student is 3,06 in third cycle and the last cycle
to four average value of student is 79,57 with pass storey level of equal to 100 %
and questionnaire satisfaction of student is 3,07. From Classroom Action Research
execution matter (PTK), inferential that use to media online of blog influence
increase result of study subject base concept of electrical and electronic.
Kata Kunci : Pengaruh blog, penerapan konsep dasar listrik dan elektronika,
penelitian di SMKN, media pembelajaran blog.
Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan era
globalisasi yang semakin maju, diperlukan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Upaya meningkatkan mutu sumber daya
manusia (SDM) tersebut secara
konvensional dapat ditempuh melalui jalur
pendidikan. Pendidikan yang baik akan
melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sesuai dengan fungsi
pendidikan nasional yang tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003.
keberhasilan proses belajar mengajar di
sekolah ditentukan oleh kreativitas
pendidik. Sepuluh kompetensi yang harus
2. PEVOTE, Vol 96. No 5 Februari 2012 2
dimiliki guru yaitu menguasai bahan,
mengelola program belajar- mengajar,
mengelola kelas, menggunakan
media/sumber, menguasai landasan-
landasan kependidikan, mengelola
interaksi belajar-mengajar, menilai prestasi
siswa untuk kepentingan pengajaran,
mengenal fungsi dan program bimbingan
dan penyuluhan di sekolah, mengenal dan
menyelenggarakan administrasi sekolah
dan memahami prinsip-prinsip dan
menafsirkan hasil penelitian pendidikan
guna keperluan pengajaran. Sebagaimana
disebutkan di atas, guru harus menyiapkan
media agar dalam pembelajaran terjadi
proses komunikasi.
Penggunaan media dalam pembelajaran
sangat penting karena dapat membantu
menyampaikan informasi dengan lebih
mudah dan jelas, sehingga dapat
memperlancar serta meningkatkan proses
dan hasil belajar. Dengan perkembangan
teknologi informasi yang semakin canggih,
masyarakat mulai mengenal internet.
Internet merupakan jaringan komputer
global yang menghubungkan sebuah
komputer dengan komputer lain yang ada
di seluruh dunia.3 Karena sifatnya yang
global maka internet dapat diakses dengan
mudah tanpa batas meliputi hampir seluruh
belahan dunia. Internet juga dikatakan
sebuah perpustakaan besar yang
didalamnya terdapat jutaan (bahkan
milyaran) informasi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan suatu lembaga pendidikan yang
bertanggung jawab dalam mencetak
sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan akademis sekaligus keahlian
khusus. SMK memiliki beberapa tujuan,
yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesionalisme, menyiapkan siswa
agar mampu memilih karir, mampu
berkompetisi dan mampu mengembangkan
diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat
menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industri pada saat ini maupun
masa yang akan datang, menyiapkan
tamatan agar menjadi warga negara yang
produktif, adaptif, dan kreatif.
Mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar
Listrik dan Elektronika (PKDLE) adalah
mata pelajaran dasar kejuruan yang
diberikan kepada siswa kelas X program
keahlian elektronika industri SMKN 26
Pembangunan Jakarta. Mata pelajaran
PKDLE bertujuan untuk memberikan
siswa pengetahuan dasar agar siswa
mampu mengidentifikasi dan menerapkan
dasar-dasar elektronika. Pengetahuan
dasar-dasar elektronika yang akan menjadi
bekal siswa dalam mengerjakan mata
pelajaran yang bersifat praktik, yang dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan pengamatan peneliti diketahui
sarana yang ada di SMKN 26 seperti buku
kurang memadai. Hal tersebut ditandai
seringnya siswa mengkopi terlebih dahulu
buku sebelum memulai pelajaran, sehingga
waktu yang ada terasa berkurang dan
menurunkan nilai motivasi anak. Selain
sarana, peneliti juga mengamati dengan
menyebarkan kuesioner kepada kelas X
SMKN 26 Pembangunan Jakarta tentang
pengetahuan internet,7 berdasarkan hasil
survei dari kuesioner 77,4% sering
internetan dan 74,2% lebih senang belajar
dengan internet daripada buku,8 karena
biasanya mereka membuka internet sambil
membuka situs jejaring sosial pertemanan
yang ada, baik itu facebook, twitter dan
google plus. Kalau tidak diarahkan dengan
benar maka internet yang ada tidak
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik
melainkan membentuk sikap siswa ke arah
negatif, yaitu malas belajar.
Berdasarkan permasalahan yang telah
dikemukakan peneliti bermaksud untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas
dalam mata pelajaran konsep dasar listrik
dan elektronika dengan menggunakan
media internet yaitu blog. Blog
itumerupakan aplikasi web yang
menyerupai tulisan-tulisan pada sebuah
halaman web umum. Situs blog yang
dibuat oleh peneliti adalah
www.mamaynisaa.blogspot.com yaitu
layanan dari blogger.com. Blogger
menyediakan layanan gratis dan mudah
3. Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
3
untuk membuatnya tanpa harus menjadi
programmer. Blog juga merupakan media
interaktif karena banyak terdapat navigasi-
navigasi seperti kolom komentar yang
mengizinkan orang lain untuk bertanya
dan berinteraksi langsung dengan pembuat
blog. Navigasi chat juga disediakan untuk
saling berdiskusi membahas materi yang
ada di dalam blog tersebut. Kita juga
bahkan bisa menemelkan navigasi email
agar mudah untuk saling bertukar
informasi.
Melalui penelitian tindakan kelas dengan
pembelajaran media online blog
diharapkan dapat menghasilkan hasil
belajar yang maksimal di atas KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Selain
media yang diterapkan, cara mengajar guru
pun di anggap sangat penting dalam
meningkatkan hasil belajar yang
maksimal.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut : Apakah
pembelajaran dengan media online blog
berpengaruh dalam meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran penerapan
konsep dasar listrik dan elektronika pada
SMKN 26 Pembangunan Jakarta?
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut,
maka tujuan penelitian adalah Mengetahui
pengaruh blog terhadap hasil belajar mata
pelajaran penerapan konsep dasar listrik
dan elektronika (PKDLE) pada kelas X
TEI 2 SMKN 26 Pembangunan Jakarta.
Kegunaan Penelitian
Bagi peneliti; hasil penelitian diharapkan
dapat menambah wawasan dan khasanah
ilmu pendidikan serta menjadi bekal dalam
menjalani profesi sebagai guru dan sebagai
bahan-bahan dalam perbaikan
pembelajaran khususnya standar
kompetensi mengidentifikasi komponen
elektronika pasif, aktif dan elektronika
optik
Bagi guru-guru SMKN 26 Pembangunan
Jakarta, sebagai variasi strategi
pembelajaran yang dapat digunakan pada
proses pembelajaran di kelas. 3. Bagi
siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa terutama pada mata pelajaran
penerapan konsep dasar listrik dan
elektronika (PKDLE)
Landasan Teori
1. Hakikat Belajar
James O. Whittaker merumuskan belajar
sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman. Cronbach berpendapat
bahwa "learning is shown by a change in
behavior as a result of experience". belajar
sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan
oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman. Howard L. Kingskey
mengatakan bahwa learning is the process
by which behavior (in the broader sense)
is originated or changed through practice
or training. Belajar adalah proses di mana
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek atau latihan.
Sedangkan Geoch merumuskan learning is
change is performance as a result of
practice. Drs. Slameto juga merumuskan
pengertian belajar. Menurutnya belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.(Syaiful Bahri Djamarah,
2008:12-13).
Dapat disimpulkan dari teori-teori
pendukung lainnya, belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan oleh individu
(manusia) dengan lingkungannya untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku,
melalui pengalaman dan latihan berupa
pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotorik), dan sikap (afektif).
4. PEVOTE, Vol 96. No 5 Februari 2012 4
2. Hasil Belajar
Menurut Yulaelawati yang mengutip dari
pernyataan Bloom mengatakan bahwa
hasil belajar sebagai tujuan pendidikan
yang hendak dicapai dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bidang yaitu; Kognitif:
tujuannya yaitu memperoleh pengetahuan
fakta atau ingatan, pemahaman, aplikasi
dan kemampuan berpikir analisis, sintesis
dan evaluasi. Afektif: tujuannya yaitu
memperoleh sikap, apresiasi dan
karakterisasi. Psikomotor: tujuannya yaitu
keterampilan fisik yang berkaitan dengan
keterampilan gerak maupun ekspresi
verbal maupun non verbal.(Ella
Yulaelawati, 2004 : 9). Belajar
keterampilan adalah belajar dengan
menggunakan gerakan-gerakan motorik
yakni berhubungan dengan urat-urat syaraf
dan otot-otot neuromuscular.
Berdasarkan teori di atas maka hasil
belajar adalah sebuah perilaku berupa
pengetahuan keterampilan, sikap,
informasi, dan strategi kognitif yang baru
dan diperoleh setelah berinteraksi dengan
lingkungan dalam suatu suasana atau
kondisi pembelajaran.
Gambar 2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar
Sumber : Skripsi
3. Hakikat Pembelajaran Menurut
Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan kita adalah konstruksi
(bentukan) sendiri. Von Glasersfeld
menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah
suatu tiruan dari kenyataan. Pengetahuan
merupakan akibat dari suatu konstruksi
kognitif kenyataan melalui kegiatan
seseorang.
Wheatley mengajukan dua prinsip utama
dalam pembelajaran dengan teori belajar
konstruktivisme. Pertama: pengetahuan
tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi
secara aktif oleh struktur kognitif siswa.
Kedua: fungsi kognitif bersifat adaptif dan
membantu pengorganisasian melalui
pengalaman nyata yang dimiliki anak.
Dari beberapa pandangan lainnya, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu kepada teori belajar
konstruktivisme lebih menfokuskan pada
kesuksesan siswa dalam mengor-
ganisasikan pengalaman mereka. Bukan
kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa
yang telah diperintahkan dan dilakukan
oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih
diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuan mereka melalui asimilasi dan
akomodasi.
4. Hakikat Belajar Tuntas
Pada tahun 1963 John Carrol menemukan
model belajar “Model of School learning”,
yang menyatakan bahwa bakat siswa untuk
pelajaran tertentu dapat diramalkan dari
waktu yang disediakan untuk
mempelajarinya atau waktu yang
dibutuhkan untuk belajar untuk mencapai
tingkat penguasaan tertentu. Bakat yang
dimaksud bukan diartikan sebagai
kapasitas belajar tetapi sebagai kecepatan
belajar. Jadi, tingkat penguasaan bahan
adalah fungsi dari waktu yang digunakan
secara sungguh – sungguh untuk belajar
dan waktu yang benar – benar dibutuhkan
untuk mempelajari suatu bahan pelajaran
seperti yang ditunjukkan oleh rumus 1 di
bawah.(B. Suryosubroto, 2009 : 84).
Dalam kondisi belajar tertentu, waktu yang
digunakan untuk belajar dan waktu yang
dibutuhkan untuk menguasai bahan
pelajaran tidak saja dipengaruhi oleh sifat
dari individu tetapi juga oleh karakteristik
dari pengajaran. Lamanya waktu belajar
yang digunakan ditentukan oleh lamanya
siswa mau mempelajari suatu bahan dan
waktu yang disediakan, sedangkan waktu
5. Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
5
yang dibutuhkan ditentukan oleh bakat
siswa, kualitas pengajaran dan kemampuan
siswa untuk menangkap bahan pelajaran
seperti yang ditunjukkan pada rumus 2
dibawah.(B. Suryosubroto, 2009 : 84).
Belajar tuntas (mastery learning) adalah
filosofi pembelajaran yang berdasar pada
anggapan bahwa semua siswa dapat
belajar bila diberi waktu yang cukup dan
kesempatan belajar yang memadai.
Belajar tuntas berdasar pada beberapa
premis, diantaranya; semua individu dapat
belajar, orang belajar dengan cara dan
kecepatan yang berbeda , dalam kondisi
belajar yang memadai, dampak dari
perbedaan individu hampir tidak ada,
kesalahan belajar yang tidak dikoreksi
menjadi sumber utama kesulitan belajar.
5. Hakikat Mata Pelajaran
Penerapan Konsep Dasar Listrik
dan Elektronika di SMKN 26
Pembangunan Jakarta
Hakikat Mata Pelajaran Penerapan Konsep
Dasar Listrik dan Elektronika
Berdasarkan standar kompetensi dari mata
pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik
dan Elektronika yang diberikan kepada
siswa kelas X semester 2 Program
Keahlian Elektronika Industri SMKN 26
Pembangunan Jakarta, salah satu
kompetensi dasar yang diberikan adalah
Mengidentifikasi komponen elektronika
pasif, aktif dan elektronika optik. Yang
termasuk komponen aktif yaitu transistor.
Transistor merupakan komponen
semikonduktor yang memiliki prinsip
kerja lebih kompleks dibandingkan
komponen elektronika lain yang juga
merupakan kompetensi dasar yang
diberikan untuk siswa kelas X program
keahlian Elektronika Industri. Transistor
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Sumber : Skripsi
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
dan Indikator
Standar Kompetensi pada mata pelajaran
penerapan konsep dasar listrik dan
elektronika yang diberikan kepada siswa
kelas X program keahlian Elektronika
Industri pada SMKN Pembangunan
Jakarta berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan adalah menerapkan
dasar-dasar elektronika dan memahami
besaran fisika, hukum-hukum kelistrikan
dan elektronika.
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Elektronika Dasar
Terapan
Tabel 2.1 Indikator Kompetensi Dasar.
Indikator Kompetensi Dasar
Tabel 2.2 Indikator Kompetensi Dasar.
6. PEVOTE, Vol 96. No 5 Februari 2012 6
Sumber : Skripsi. Diambil dari Silabus
Dasar Kompetensi Keahlian SMKN 26
Pembangunan Jakarta.
6. Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk meyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan peserta didik
untuk belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar serta menjadikan
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
mudah.
Secara garis besar, media sebagai sumber
belajar dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu; Media Auditif: media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja
sehingga dalam proses belajar mengajar
siswa hanya menggunakan alat indra
pendengarannya saja. Contohnya adalah
radio, cassete recorder, piringan hitam.
Media Visual : Media yang hanya
mengandalkan alat indra penglihatan.
Terdiri dari media yang menampilkan
gambar diam seperti foto, gambar di buku
dan media yang menampilkan gambar
yang bergerak seperti animasi, kartun dll.
Media Audio visual : media yang
menggabungkan kedua unsur media di atas
yaitu kemampuan suara dan gambar.
Contohnya adalah film suara dan video
cassete.(Syaiful Bahri Djamarah, 2008 :
140).
7. Hakikat media online Blog
Blog merupakan istilah yang berasal dari
kata weblog. Secara bahasa, web log dapat
diartikan sebagai catatan yang ditulis
dalam bentuk web (log=catatan).
(Rachmad Hakim, t.t. : 1).
Dalam definisi yang lebih formal, blog
adalah website yang mengandung isi
dalam urutan waktu terbalik dan terdiri
atas posting- posting. Posting terbaru akan
ditampilkan terlebih dahulu, baru
kemudian posting yang lebih lama.
Isi blog terbagi ke dalam bagian-bagian
yang lebih kecil yang disebut dengan
posting. Setiap posting dapat berisi tulisan
(teks), gambar, suara (audio), gambar
bergerak (video), ataupun kombinasi
ketiganya. Posting adalah isi (content)
blog yang dipublikasikan oleh pemilik
blog pada waktu tertentu. Blog yang
dikelola dengan baik ditandai dengan
publikasi posting yang teratur.(Rachmad
Hakim, t.t. : 5).
Metodologi Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April
sampai Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
di SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta
di kelas X EI 2 (Sepuluh Elektronika
Industri Dua), jumlah siswa X EI 2 yang
terdaftar adalah 36 siswa, tetapi 1 orang
dianggap keluar karena tidak pernah
masuk sehingga siswa berjumlah 35 anak.
Proses pembelajaran Mata Pelajaran
Penerapan Konsep dasar Listrik dan
Elektronika menggunakan tempat di kelas
E3/bengkel Elektronika.
2. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah siswa kelas X
TEI 2 yang terdiri dari 35 siswa (27 siswa
laki-laki dan 8 siswa perempuan) dengan
kemampuan yang heterogen.
3. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas memiliki 4
tahap yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi. Namun perlu diketahui bahwa
tahapan pelaksanaan dan pengamatan
sesungguhnya dilakukan secara
bersamaan. Dalam PTK, Siklus akan terus
berlangsung hingga indikator keberhasilan
tercapai. Selama indikator keberhasilan
belum tercapai maka akan direncanakan
untuk siklus selanjutnya. Indikator
keberhasilan yang akan dicapai adalah bila
hasil belajar siswa melebih standar KKM
yang ditentukan dan meningkatnya
motivasi siswa untuk belajar.
7. Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
7
Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK):
Sumber : skripsi
4. Data dan Cara Pengambilan
Data
Pengambilan Data merupakan suatu cara
atau jalan yang ditempuh untuk
mendapatkan data. Pengambilan data yang
dilakukan dalam penelitian adalah sebagai
berikut : Data aktivitas kelas diambil
melalui observasi pada saat pelaksanaan
tindakan berlangsung dengan
menggunakan lembar pengamatan.
Data hasil belajar siswa diambil ketika
siklus berlangsung. Data tentang
kepuasaan siswa dalam belajar dan cara
guru mengajar diambil melalui kuesioner
setelah KBM berlangsung.
5. Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan melihat
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar
siswa dengan tes ataupun penugasan pada
setiap siklusnya. Adapun untuk melihat
signifikan kepuasaan dan ketertarikan hasil
belajar Penerapan Konsep Dasar Listrik
dan Elektronika maka digunakan kuesioner
untuk mengetahui kepuasan siswa dalam
proses belajar mengajar. Hal ini berarti
bahwa dalam penelitian dianggap berhasil
apabila terjadi kenaikan nilai rata-rata pada
hasil belajar pelajaran Penerapan Konsep
Dasar Listrik dan Elektronika di SMK
Negeri 26 Pembangunan Jakarta
dibandingkan dengan yang terdahulu.
Hasil Penelitian Dan
Pembahasan
Deskripsi, Interpretasi Hasil Analisis,
dan Pembahasan Siklus I
Perencanaan (Planning)
Peneliti merancang media blog dan sumber
belajar melalui power point yang akan
dipakai pada siklus I yang menjelaskan
tentang prinsip kerja dan jenis transistor
berdasarkan jenis dan kegunaannya.
Penulis juga membuat lembaran
pengamatan guru mengajar dan lembar
pengamatan guru kolabolator. Hasil
penelitian berupa data skor kreativitas dan
hasil belajat PLC siswa.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pada siklus I peneliti mengadakan
pembelajaran dengan alokasi waktu 10 x
45 menit. Pada pertemuan pertama (4
April 2011) dan pertemuan kedua (11
Aprol 2011) siswa memperhatikan
penyajian materi dengan menggunakan
media Blog dan tanya jawab tentang
materi yang sedang dipelajari.
Pengamatan Tindakan (observing)
Suasana kelas saat penyajian materi masih
kurang kondusif, dikarenakan siswa harus
berpindah kelas dari ruang bengkel (E3)
tempat awal menjadi kelas E2, kelas yang
cocok menggunakan LCD Proyektor.
Perpindahan kelas itu membutuhkan waktu
yang cukup lama. Saat peneliti
menyiapkan materi yang terdapat pada
Pada siklus I pertemuan pertama terdapat 2
orang siswa yang absen dan pertemuan
kedua terdapat 3 orang siswa yang absen.
Setelah proses pembelajaran selesai
peneliti mengadakan tes yang diikuti oleh
32 siswa. Peneliti meminta waktu kosong
untuk tes susulan kepada siswa yang
absen.
8. PEVOTE, Vol 96. No 5 Februari 2012 8
Tabel 4.1 Persentasi Nilai Siswa Pada Siklus I
Sumber : Skripsi
Setelah itu peneliti membagikan kuesioner
untuk mengetahui tingkat kepuasaan siswa
dalam belajar kepada masing-masing
siswa, guru kolaborator mengisi lembar
pengamatan kolaborator dan peneliti
mengisi lembar pengamatan guru
mengajar.
Refleksi Tindakan
Setelah peneliti melaksanakan proses
pembelajaran dan melakukan pengamatan,
langkah selanjutnya adalah mengadakan
refleksi, merenungkan dan mendiskusikan
hasil dari siklus I. Pada siklus I KKM = 75
sesuai dengan silabus yang dibuat. Nilai
rata-rata siswa pada siklus I adalah 66,146
dengan tingkat kelulusan siswa sebesar
28,56 %. LPGK (Lembar Pengamatan
Guru Kolaborator) yang diamati oleh
pengamat 76% untuk cara mengajar guru.
Sedangkan LP (Lembar Pengamatan) dari
peneliti untuk siswa sebesar 74%. Hasil
refleksi tindakan siklus I dalam LPGK
(Lembar Pengamatan Guru Kolaborator)
menunjukkan masih banyak terdapat
kekurangan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan mengajar. Penguasaan
kelas masih kurang maksimal yang terlihat
kaku dalam menguasai dan mengontrol
kelas terutama dalam menyiapkan kondisi
awal siswa dan belum terciptanya diskusi
dalam pembelajaran. Kekurangan pada
siklus I adalah sebagai umpan balik untuk
siklus berikutnya, pada siklus II guru harus
lebih siap untuk menguasai materi dan
kelas agar tercipta suasana kondusif.
Deskripsi, Interpretasi Hasil Analisis,
dan Pembahasan Siklus II
Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada pelaksanaan siklus II peneliti
memperbaiki kekurangan yang ada pada
siklus I, Berdasarkan Silabus dan Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
telah dibuat, peneliti merancang bahan ajar
dalam media Blog dan powerpoint. Materi
pada siklus II (2 Mei 2011) yaitu
mengidentifikasi jenis-jenis transistor
(Unijunction, FET dan MOSFET).10
Peneliti juga membuat lembar pengamatan
guru mengajar11 dan lembar pengamatan
guru kolaborator untuk siklus II.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat
berdasarkan RPP pada indikator kedua.
Proses pembelajaran pada siklus II ini
mengarah pada penguasaan materi.
Peneliti membagikan hasil tes 1 dan tugas
remedial bagi yang nilainya kurang dari
KKM. Kegiatan berikutnya siswa
mempersiapkan presentasi per kelompok
materi pada siklus II. Peneliti
menambahkan dan memberi kesimpulan
materi pada siklus II. Kemudian peneliti
melanjutkan menjelaskan materi siklus II
dan melakukan tes pada akhir jam
pelajaran siklus II.
Pengamatan Tindakan (observing)
Guru kolaborator melakukan monitoring
pelaksanaan tindakan siklus II dengan
mengamati proses pembelajaran. Guru
menjelaskan materi pada media Blog dan
menilai hasil diskusi siswa, sedangkan
guru kolaborator menggunakan lembar
pengamatan pembelajaran yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti, pada siklus II
terdapat 3 orang siswa yang absen. Guru
meminta waktu kosong untuk tes susulan
kepada siswa yang absen. Dari hasil tes
9. Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
9
kedua diperoleh nilai yang ditunjukkan
table berikut:
Tabel 4.2. Tabel persentase nilai siswa pada siklus II
Sumber : skripsi
Refleksi Tindakan
Hasil refleksi tindakan siklus II dapat
terlihat dari nilai rata-rata siswa adalah
72,1413 dengan KKM = 75 dan tingkat
kelulusan siswa sebesar 62,85 %. LPGK
yang diamati oleh pengamat mendapat
nilai 84 % untuk cara mengajar guru. Dan
peneliti mengisi lembar pengamatan guru
mengajar dengan responden siswa sebesar
80%. Pada siklus II peneliti mulai
melakukan perbaikan metode cara
mengajar dari ceramah saja menjadi
diskusi kelompok dan ceramah, sehingga
siswa lebih aktif lagi dalam proses belajar
mengajar. Peneliti sudah berusaha
maksimal dalam menguasai keadaan kelas,
siswa sudah mulai aktif bertanya dan mulai
terbiasa dengan proses pembelajaran yang
baru. Peneliti sudah berhasil mengganti
metode belajar yang awalnya ceramah
dengan media online blog, pada siklus II
menjadi diskusi kelompok dan ceramah
melalui media online blog. Hasil
penugasan, siswa melakukannya dengan
baik dan bersama-sama dengan guru
menyajikan hasil diskusi. Siswa mulai ada
ketertarikan untuk lebih memperdalam apa
yang sudah dipelajari dikelas dan mencari
sumber belajar seperti internet dan buku
perpustakaan. Hal ini menandakan bahwa
situasi di dalam kelas menjadi kondusif.
Deskripsi, Interpretasi Hasil Analisis,
dan Pembahasan Siklus III
Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada pelaksanaan siklus III (9 Mei 2011)
peneliti memperbaiki kekurangan yang ada
pada siklus II, Berdasarkan Silabus dan
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang telah dibuat, peneliti merancang
bahan ajar dan media Blog yang akan
dipakai pada siklus III.
Materi yang dibahas pada siklus III
Menyebutkan macam – macam piranti
optik yang umum misalnya LED, Laser,
dll.17 Peneliti membuat bahan ajar
menggunakan media Blog agar siswa lebih
tertarik dengan materi yang diberikan.
Peneliti juga membuat lembar pengamatan
guru mengajar18 dan lembar pengamatan
guru kolabolator untuk siklus III.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pada pelaksanaan siklus III peneliti
memperbaiki kekurangan yang ada pada
siklus II sebelum masuk pelajaran
selanjutnya guru mengadakan kuis secara
lisan dan bagi siswa yang bisa menjawab
akan diberikan nilai tambahan.
Peneliti merancang agar siswa bisa
berpikir spontan dari pertanyaan-
pertanyaan yang dilontarkan pengajar dan
untuk mengetahui apakah siswa masih
mengingat pelajaran sebelumnya. Setelah
itu guru menjelaskan materi yang akan
dibahas dengan menggunakan media Blog.
Setelah belajar selesai, guru membagikan
kuesioner kepada masing-masing siswa
untuk mengetahui tingkat kepuasaan siswa
dalam belajar.
Pengamatan Tindakan (observing)
Selama peneliti menjelaskan materi, guru
kolaborator melakukan monitoring
pelaksanaan tindakan siklus III dengan
mengamati aktivitas siswa selama belajar.
Guru kolaborator menggunakan lembar
pengamatan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti, pada siklus III ini terdapat 4
10. PEVOTE, Vol 96. No 5 Februari 2012 10
orang siswa yang absen. Guru meminta
waktu kosong untuk tes susulan kepada
siswa yang absen. Dari hasil tes kedua
diperoleh nilai yang ditunjukkan table di
bawah.
Tabel 4.3. Tabel persentase nilai siswa pada siklus III
Sumber : Skripsi
Refleksi Tindakan
Hasil refleksi tindakan siklus III dengan
nilai KKM = 75. Nilai rata-rata siswa
adalah 77,5720 dengan tingkat kelulusan
siswa sebesar 91,41%. LPGK yang diamati
oleh pengamat 90 % untuk cara mengajar
guru.21 Dan peneliti mengisi lembar
pengamatan guru mengajar dengan
responden siswa sebesar 84%. Pengajar
sudah berusaha maksimal dalam
menguasai keadaan kelas, siswa sudah
mulai aktif bertanya dan mulai terbiasa
dengan proses pembelajaran yang baru.
Siswa mulai ada ketertarikan untuk lebih
memperdalam apa yang sudah dipelajari
dikelas dan mencari sumber belajar seperti
internet dan buku perpustakaan. Hal ini
menandakan bahwa situasi di dalam kelas
menjadi kondusif. maka siswa diberikan
tugas.
Deskripsi, Interpretasi Hasil Analisis,
dan Pembahasan Siklus IV
Perencanaan Tindakan (Planning)
Berdasarkan Silabus dan Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
telah dibuat, pada pelaksanaan siklus IV
(16 Mei 2011) peneliti merancang lembar
pengamatan guru mengajar,24 dan lembar
pengamatan guru kolabolator (LPGK),25
serta bahan ajar dan Job sheet
mengidentifikasi jenis-jenis transistor.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Peneliti membagikan Job sheet dan
didiskusikan menurut kelompok yang
sudah dibentuk. Hasil dari keefektifan dan
kreatifitas siswa akan dicatat dalam lembar
pengamatan guru mengajar. Pada siklus IV
peran peneliti hanya sebagai monitoring
dan siswa yang harus mengembangkan
cara berpikir mereka bagaimana
menemukan jawaban-jawaban untuk
mengisi penugasan yang ada dalam Job
sheet tersebut. Praktikum pada siklus IV
dilakukan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan dalam RPP, karena pada hari
siklus IV sekolah hanya masuk setengah
hari dikarenakan esoknya adalah hari libur
nasional dan pemerintah menetapkan cuti
pada sebagian instansi pemerintah. Setelah
praktik selesai, guru membagikan
kuesioner kepada masing-masing siswa
untuk mengetahui tingkat kepuasaan siswa
dalam praktikum.
Berikut ini adalah table presentasi nilai
siswa pada siklus IV
Tabel 4.4. Tabel persentase nilai siswa pada siklus IV
Sumber : Skripsi
Selama siswa melakukan kerjasama
mengerjakan Job sheet dalam
kelompoknya, peneliti dan pengamat
melakukan monitoring pelaksanaan siklus
IV dengan mengamati aktivitas siswa
dalam bekerjasama menggunakan jobsheet
tersebut. Guru mencatat aktivitas kerja
setiap siswa dan menilai hasil kerjanya,
guru kolaborator menggunakan lembar
pengamatan guru kolaborator dan mencatat
kepuasan hasil cara mengajar guru.
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
pada siklus IV ini terdapat 1 orang siswa
yang absen. Adapun siswa-siswa yang
absen dapat menjalankan praktik diluar
jam pelajaran.
Refleksi Tindakan
Pada saat pembelajaran siklus IV, adalah
11. Pengaruh Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika Pada SMKN 26 Pembangunan Jakarta
11
praktek pertama akan tetapi siswa sudah
aktif dan mereka mulai mendiskusikan
jobsheet mengidentifikasi jenis-jenis
transistor pada kelompok mereka masing-
masing. Pada siklus IV KKM = 75, dan
nilai rata-rata siswa adalah 79,5727 dengan
tingkat kelulusan siswa sebesar 100%.
LPGK yang diamati oleh pengamat 96 %
untuk cara mengajar guru.28 Dan peneliti
mengisi lembar pengamatan guru mengajar
dengan responden siswa sebesar 88%.
Peneliti sudah terbiasa dengan metode
pembelajaran yang diterapkannya,
sehingga kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada siklus- siklus sebelumnya
dapat diperbaiki. Peran peneliti yang dapat
memberikan motivasi, penjelasan yang
sederhana dengan materi terkait, dan
terjadinya umpan balik sehingga
komunikasi menjadi dua arah di dalam
kelas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pembelajaran dengan menggunakan media
Blog pada mata pelajaran penerapan
konsep dasar listrik dan elektronika, dapat
menghasilkan peningkatan hasil belajar
siswa, meningkatkan kemampuan kognitif
dan psikomotorik siswa, dan menuntut
siswa untuk dapat mengusai kompetensi
yang akan dicapai.
Dalam pembelajaran Konsep Dasar Listrik
dan Elektronika menggunakan media Blog
dengan pendekatan kontruktivisme dan
belajar tuntas maka siswa dapat mencari
berbagai informasi untuk meningkatkan
kemampuan teoritiknya, sedangkan dengan
metode belajar tuntas maka bahan ajar
diharapkan dapat sepenuhnya dikuasai
oleh semua siswa secara tuntas dengan
seluruh standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran.
Penerapan media Blog pada mata pelajaran
konsep dasar listrik dan di kelas X EI 2
(sepuluh elektronika industri dua) SMK
Negeri 26 Jakarta selama pelaksanaan dari
siklus I sampai siklus IV memperlihatkan
adanya peningkatkan hasil belajar.
Pada siklus I kegiatan yang dirancang oleh
peneliti adalah dengan menggunakan
media Blog menjelaskan prinsip kerja dan
jenis transistor berdasarkan jenis dan
kegunaannya, beserta tegangan bias
transistor, nilai rata- rata siswa adalah
66,14 dengan tingkat kelulusan 28,56 %, .
Pada siklus II menggunakan media Blog
dan diskusi kelompok mengidentifikasi
jenis-jenis transistor (Unijunction, FET
dan MOSFET), nilai rata-rata siswa 72,14
dengan tingkat kelulusan siswa sebesar
62,85 %. Pada siklus III dengan
menggunakan media Blog menyebutkan
dan mengidentifikasi komponen-
komponen optik, nilai rata-rata siswa
adalah 77,57 dengan tingkat kelulusan
siswa sebesar 91,41 % dan pada siklus IV
dengan Job Sheet mengidentifikasi jenis-
jenis transistor, nilai rata- rata siswa adalah
79,57 dengan tingkat kelulusan 100 %.
Peningkatan hasil belajar siswa tersebut
diperoleh dari kerja sama antara guru dan
siswa dalam pembelajaran menggunakan
media online blog pada mata pelajaran
konsep dasar listrik dan elektronika pada
kelas X TEI 2 SMKN 26 Pembangunan
Jakarta, yaitu pada siklus I hasil
pengamatan untuk guru sebesar 76 %,
untuk siswa sebesar 74%, kuesioner
kepuasan siswa 2,95, siklus II hasil
pengamatan untuk guru sebesar 84%,
untuk siswa sebesar 80%, kuesioner
kepuasan siswa 2,99, siklus III hasil
pengamatan untuk guru sebesar 90 %,
untuk siswa sebesar 84%, kuesioner
kepuasan siswa 3,06, dan pada siklus IV
hasil pengamatan untuk guru sebesar 96 %
untuk siswa sebesar 88%, kuesioner
kepuasan siswa 3,1.
Berdasarkan hasil prosentase hasil rata-rata
nilai siswa dan pemantauan siklus dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media
blog berpengaruh terhadap hasil belajar
mata pelajaran konsep dasar listrik dan
12. PEVOTE, Vol 96. No 5 Februari 2012 12
elektronika kelas X TEI 2 SMKN 26
Pembangunan Jakarta.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
hasil penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada kelas X TEI 2 SMKN 26
Pembangunan Jakarta pada mata pelajaran
konsep dasar listrik dan elektronika, maka
peneliti menyampaikan saran yang
bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa
meningkat. Adapun saran-sarannya
sebagai berikut:
a. Bagi Guru
Sebelum diadakannya pembelajaran harus
diperhatikan dahulu silabus dan RPP
karena guru dituntut untuk mengelola
materi pembelajaran menjadi kegitatan
pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi kelulusan dan tuntutan dunia
industri. Diharapkan menggunakan media
yang menarik sesuai perkembangan
teknologi informasi yang ada agar siswa
tidak bosan.
b. Bagi Siswa
Siswa hendaknya lebih rajin lagi
mempelajari materi dan mengulang
kembali setelah di rumah untuk
menimbulkan minat dalam belajar yang
lebih baik. Belajar dan melakukan praktek
bersama teman kelompok juga akan
membantu, karena bisa saling berdiskusi
soal materi pelajaran.
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
pelaksanaan penelitian selanjutnya dengan
konsep metode yang sama sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik untuk
periode selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman, Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,
Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2003.
Depdiknas, Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan Garis-Garis
Besar Program Pendidikan dan
Keahlian, Jakarta: Depdiknas,
2006.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi
Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2008.
Djamarah, Syaiful bahri, Strategi Belajar
Mengajar, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1997.
Hakim, Rachmad, Cara cerdas Mengelola
Blog, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008.
Hamaalik, Oemar, Metode Belajar dan
Kesulitan Belajar, Bandung:
Tarsito. 1982.
Malvino, Paul Albert, Prinsip-prinsip
Dasar Elektronika, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1981.
Rohani, Ahmad, Media Instruksional
Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta,
1997.
Sadiman, Arief S, Media pendidikan,
pengertian, pengembangan dan
pemantapannya, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003.
Sidharta, Lani, Internet Informasi Bebas
Hambatan, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 1996 Sudjana, Nana,
Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, Bandung: Remaja
Rodakarya, 1995. Suryosubroto, B,
Proses Belajar Mengajar di
Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,
2009. willis, Ratna dan Dahar,
Teori Teori Belajar, Jakarta:
Erlangga, 1989.
Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan
Pembelajaran: Filosofi, Teori dan
Aplikasi, Jakarta: Pakar Raya,
2004.